• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU DI BEKASI

M. Rizal Ramadan1, Umi Holifah2, Asha Khasanah3 Universitas Negeri Semarang

Abstrak

WHO China Country Office telah melaporkan adanya kasus pneumonia yang belum diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tanggal 31 Desember 2019. Selanjutnya tak berselang lama kasus tersebut pun diidentifikasi sebagai penemuan jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Penyebaran virus pandemi ini menyebar sangat cepat dan membuat krisis kesehatan di berbagai negara di dunia. Akhirnya WHO pun secara resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan nama Coronavirus Disease atau yang biasa kita kenal dengan COVID-19. Virus ini membuat juga dinobatkan sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat dan Kepedulian Internasional (PHEIC) oleh WHO pada tanggal 30 Januari 2020. Setelah semakin meluasnya jangkauan penularan virus pandemi ini termasuk di Indonesia, maka pemerintah akhirnya mengambil langkah untuk segera memutus rantai penularan ini yaitu dengan membuat kebijakan salah satunya di kota Bekasi yaitu pembatasan sosial berskala besar atau yang biasa disebut dengan PSBB. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode perpustakaan yaitu menelusuri dokumen-dokumen baik itu seperti majalah, buku, berita, artikel dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan pemerintah tentang PSBB ini sangat berdampak besar bagi kehidupan masyarakat terutama warga yang mencari penghasilan harian. Angka pengangguran dan kemiskinan di Bekasi yang melonjak naik pun menjadi salah satu dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.

Kata Kunci : Covid-19, PSBB, Bekasi

Abstract

WHO China Country Office has reported on unkown cases of pnemonia in Wuhan, Hubei Province, China on December 31, 2019. Subsequently it was soon identified as the discoveryof a new strain of coronavirus. The pandemic virus spread rapidly and created health crises in countries around the world. Finally, WHO has officially decreed coronavirus on this human by the name coronavirus disease or as we are accustomed to it as covid-19. This virus makes it also a public health emergency and an international concern (PHEIC) by the WHO on January 30, 2020. As the pandemic virus outbreak spread in Indonesia, governments have taken steps to break the chain of infection immediately by creating a policy for one of the cities in bekasi, a large-scale or social restrictions known as PSBB. Methodically, the study employed the library method of going through such good documents as magazines, books, news, articles, and so forth.

(2)

As a result of the study, the government's policies on the PSBB have had a major impact on people's lives, especially those seeking daily income. The soaring number of unemployment and poverty in bekasi has been one of the effects of social restrictions on berska.

Keywords: Covid-19, PSBB, Bekasi

PENDAHULUAN

Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Virus ini pertama kali dilaporkan di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Virus ini adalah virus baru sehingga belum diidentifikasi pada manusia sebelumnya. Gejala umum dari penyakit ini adalah gejala gangguan pernapasan akut seperti demam di atas 38oC, batuk dan sesak napas. Gejala lain yang dirasakan oleh penderita virus ini yaitu lemas, nyeri otot dan diare. Pada penderita Covid-19 akut dapat menimbulkan pnemunia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. Penyebaran virus ini sangat cepat melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk). Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan kedaruratan kesehatan masyrakat yang meresahkan dunia. Seiring

semakin bertambahnya penderita Covid-19 di Indonesia, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 untuk mencegah penyebarannya. PSBB dilakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu selama 14 hari. Jika sampai 14 hari masih terdapat penambahan kasus baru, pembatasan ini dapat diperpanjang kembali (Syafrida dan Ralang Hartati, 2020).

Daerah pertama yang menerapkan PSBB ini adalah DKI Jakarta, yaitu pada tanggal 10 April 2020. Keputusan ini diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia, salah satunya Kota Bekasi. PSBB ini berdampak pada seluruh bidang di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi. Pembatasan sosial yang diterapkan, mengakibatkan terbatasnya proses produksi serta distribusi produk dan semakin melemahnya permintaan pasar terhadap produk. Banyak

(3)

perusahaan industri dan UMKM yang memutuskan untuk gulung tikar. Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Angka pengangguran dan kemiskinan juga meningkat selama masa pandemi, khususnya pada masa PSBB ini.

Kota Bekasi sebagai alah satu kota yang bertumpu pada sektor perdagangan dan perindustrian mengalami dampak yang cukup signifikan. Tidak sedikit industri dan UMKM di Kota ini juga ikut gulung tikar. Hal ini lah yang melatar-belakangi penulis untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana dampak Covid-19 terhadap perekonomian penduduk Kota Bekasi dan apa saja upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan ekonomi ini. Apakah upaya yang dilakukan pemerintah bisa dilakukan dengan baik dan efektif dan apa saja kendalanya.

PEMBAHASAN

Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh dunia ini tidak hanya mematikan untuk manusia, tetapi juga sangat merugikan perekonomian. Indonesia menjadi negara dengan kasus perkembangan Covid-19 tercepat. Penyebaran virus ini sangat cepat. Berawal dari perkotaan, virus

ini menyebar ke penjuru-penjuru daerah di Indonesia, termasuk Bekasi. Berbagai cara dilakukan pemerintah guna mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait pandemi ini, salah satu nya yaitu melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kondisi keterbatasannya, tetap membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah disampaikan oleh pemerintah, dalam hal ini seperti perliburan sekolah, penutupan kantor, pembatasan kegiatan keagamaan, dan kegiatan lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi atau memutus persebaran virus mematikan ini.

Kebijakan yang dibuat pemerintah seperti PSBB tentu saja menyebabkan berlakunya WFH (work from home) bagi para pekerja. Namun lain halnya dengan para pekerja seperti pedagang, buruh, tukang becak, tukang ojek dan yang lainnya, yang tidak bisa menerapkan kebijakan WFH tersebut dan merekalah yang paling terkena imbasnya.

Pemberlakuan kebijakan PSBB tersebut memuai reaksi yang beragam dimasyarakat. Mayoritas warga

(4)

mengeluhkan dampak yang dialami seperti sulitnya ekonomi karena tidak dapat bekerja seperti biasa sehingga segala kebutuhan hidupnya tidak dapat terpenuhi dengan baik khususnya masyarakat kelas bawah. Upaya pemerintah dalam mengantipasi perkembangan virus corona saat ini cukup membuat khawatir masyarakat yang terkena dampaknya. Bukan hanya khawatir terjangkit virus corona saja, tetapi kebijakan pemerintah yang memberlakukan PSBB untuk beberapa wilayah memberikan dampak yang lumayan besar kepada masyarakat. Hal ini akan menyulitkan masyarakat dalam melakukan kegiatan dan mobilitasnya. Meskipun beresiko besar, tetapi harus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut.

Kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat ini memang tidak mudah untuk dijalankan, terlebih bagi masyarakat yang mata pencahariannya disektor informal. Masyarakat yang mata pencahariannya disektor informal akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi saat di berlakukannya PSBB secara langsung mengurangi pendapatan mereka.

Persoalan lain ekonomi setelah diberlakukannya PSBB, adalah persoalan menurunnya pendapatan masyarakat, yang

menyebabkan turunnya daya beli. Jika PSBB dilakukan dengan ketat demi mencegah wabah virus meluas, maka mobilitas masyarakat akan menjadi semakin terbatas dan menyulitkan kondisi ekonominya.

Ketika ingin menerapkan PSBB diwilayahnya, pemerintah seharusnya memikirkan kehidupan masyarakat kelas bawah yang kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemerintah juga harus mengetahui data yang akurat seberapa banyak keluarga yang tidak mampu mengakses kebutuhan pokok selama ini. Hal yang terpenting adalah pemerintah harus menyiapkan kebijakan dan anggaran yang tepat untuk menghadapi keadaan seperti saat ini, yang mungkin akan memburuk.

Dikutip dari merdeka.com, Pemerintah Kota Bekasi, menyebutkan penduduk miskin di wilayahnya melonjak dari 3,89 persen sebelum pandemi Covid-19 menjadi 50 persen setelah pandemi Covid-19. Ini menandakan bahwa aturan terkait pencegahan virus corona salah satunya PSBB, mempunyai dampak yang sangat besar, terutama di sektor pereokomian.

Untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat, Pemkot Kota

(5)

Bekasi menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga yang terdampak. Bantuan sosial ini di ambil dari dana daerah atau APBD. Selain dari anggaran daerah, Pemkot Kota Bekasi juga mendapat bantuan dana Kementrian Sosial yang menggunakan APBN.

Dampak langsung PSBB akan sangat terasa bagi masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian, seperti pedagang keliling, pedagang kaki lima dan tukang ojek. Sejak adanya PSBB mereka menjadi kehilangan penumpang dan pelanggan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Menurunnya sumber mata pencaharian mereka merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan disaat pandemic, teruma di wilayah Kota Bekasi.

PSBB juga akan terasa dampaknya pada pelaku dunia usaha, karena sektor usaha lainnya di luar sektor penyedia kebutuhan dasar yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 9 tahun 2020 terancam mati. Pasalnya PSBB tersebut akan menurunkan kinerja perusahaan dan juga permintaan yang cukup signifikan. Sementara, bagi sektor yang masih diperbolehkan untuk beroperasi diproyeksi juga akan mengalami penurunan permintaan

dari pasar. Karena, dengan adanya PSBB, aktivitas aktivitas perkantoran atau perusahaan yang saat ini masih bisa bekerja karena permintaan pasar akan semakin turun karena yang menekan bukanlah pasarnya tetapi regulasi yang membatasi pergerakan orang dan barang sepanjang PSBB diberlakukan. Adanya PSBB, terdapat beberapa penurunan harga, seperti harga ikan, sayur dan harga lainnya, yang disebabkan oleh turunnya permintaan.

Dengan kebijakan PSBB, segala kegiatan masyarakat dihentikan sementara ternyata memiliki pengaruh yang kuat pada masyarakat. Terdapat masyarakat yang terdampak secara ekonomi, sebagai contoh yang disebutkan sebelumnya yaitu ojek online (ojol) tidak memiliki pendapatan karena berkurang nya orderan, pedagang baju dan pedagang kaki lima berhenti berjualan sejenak semenjak adanya wabah ini. Dampak lainnya yang dirasakan pedagang kaki lima juga merasakan dampak diperlakukannya PSBB. Seperti yang kita ketahui pedagang kaki lima sangatlah bergantung kepada beberapa laku hasil dagangannya. Dengan adanya PSBB ini mereka pun tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga mereka tidak dapat

(6)

memenuhi kebutuhan keluarganya maupun kebutuhan sehari-harinya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan yaitu pencarian data dan informasi dengan bantuan berbagai macam material seperti dokumen, buku, majalah, berita dan lain sebagainya. Sedangkan menurut ahli penelitian kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh dari berita dan artikel-artikel pada jurnal online. Peneliti melakukan penelusuran artikel dengan menggunakan kata kunci “Covid-19 di Indonesia” “Dampak Covid-19 di Bekasi” dan “Perekonomian Bekasi”.. Berdasarkan kata kunci tersebut, peneliti memperoleh berbagai macam berita dan artikel. Kriteria berita dan artikel yang dipilih yaitu adanya pembahasan tentang dampak Covid-19 dan perekonomian di Bekasi. Dari sekian banyak berita dan artikel, penulis memilih 7

berita dan 2 artikel yang paling relevan. Dalam uji validitas, penulis menggunakan triangulasi sumber data. Analisis dilakukan dengan empat tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, display data dan kesimpulan.

KESIMPULAN

Kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ini bertujuan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona. Kebijakan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk sektor perekonomian suatu wilayah. Dampak yang paling dirasakan adalah yang di rasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah yang mengandalkan penghasilan harian. Perekonomian mereka menurun sejak adanya pemberlakuan kebijakan ini, salah satu nya masyarakat yang berada Kota Bekasi. Pemerintah Kota Bekasi menyebutkan penduduk miskin di wilayahnya melonjak dari 3,89 persen sebelum pandemi Covid-19 menjadi 50 persen setelah pandemi Covid-19. Tidak hanya berdampak pada perekonomian masyarakat kelas menengah kebawah, kebijakan PSBB ini juga memberi dampak yang terbilang besar terhadap perusahaan yang memiliki banyak karyawan. Turunnya

(7)

pendapatan dan hilangnya pekerjaan dianggap salah satu penyebab meningkatnya kemiskinan di Kota Bekasi di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho, Penduduk Miskin di Bekasi

Melonjak Akibat Pandemic Covid-19,

http://www.merdeka.com/peristiwa/pe nduduk-miskin-di-bekasi-melojak-akibat-pandemi-covid-19.html Asih Nurjana, Perubahan sosial ekonomi

akibat pandemi covid-19,

https://www.kompasiana.com/asihftrn 177793/5e994497d541df77e05aad82/ perubahan-sosial-ekonomiakibat-pandemi-covid-19.

Dwi Aditiya Putra, PSBB tak berdampak

besar ke ekonomi Indonesia,

https://www.liputan6.com/bisnis/read/ 4221693/psbb-tak-berdampak-besar-ke-ekonomi-indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Retrieved November 15, 2020, from http://www.padk.kemkes.go.id/article/r ead/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html

Miftahul Ulum, Enam hari PSBB Makassar,

ini dampak ke ekonomi,

https://surabaya.bisnis.com/read/2020 0429/531/1234316/enam-hari-psbb-makassar-ini-dampak-keekonomi. Rindam, Nasruddin, 2020, Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) dan

Masyarakat Berpengahsilan Rendah,

IAIN Parepare.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Alfabeta.

Syafrida dan Ralang Hartati. (2020). Bersama Melawan Covid 19 di Indonesia. Sosial Dan Budaya Syar’i,

Referensi

Dokumen terkait

Ada banyak hal yang GKI Gunung Sahari telah kerjakan dalam perwujudan panggilan Tuhan bagi GerejaNya di tengah dunia ini – namun masih terlalu sedikit jika di bandingkan

Pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Utara memberlakukan sejumlah aturan baru setelah usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterima Kementerian Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat terjadinya virus ini di Kabupaten Bekasi berpengaruh terhadap

Untuk konteks Indonesia, bentuk mitigasi bencana wabah yang dilakukan oleh Pemerintah melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai instrument

Seluruh warga dihimbau untuk mematuhi kebijakan tersebut, dengan melibatkan berbagai elemen untuk mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah

Selain itu, pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat harus dilakukan guna untuk memutus rantai penularan virus Covid-19 serta berguna untuk

Proposal tugas akhir yang berjudul “Analisis Framing Berita Larangan Mudik Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ditengah Pandemi Covid-19 Di Detik.com” ini

Hal ini membuat pemerintah memutuskan Status Darurat Kesehatan Masyarakat dan menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. PSBB