• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. lembah-lembah Andes di Columbia, Amerika Serikat. Dari sinilah pada zaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. lembah-lembah Andes di Columbia, Amerika Serikat. Dari sinilah pada zaman"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

5

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Kelapa

Kelapa sejak zaman prasejarah dikenal dalam peradaban manusia, dan diketahui tumbuh di daerah tropis. Ada 3 teori menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos seperti yang tumbuh di Amerika, dan daerah asalnya adalah lembah-lembah Andes di Columbia, Amerika Serikat. Dari sinilah pada zaman prasejarah kelapa menyebar dibawa oleh penjelajah-penjelajah di kawasan Pasifik. Teori ke-dua beranggapan bahwa kelapa berasal dari daerah pantai kawasan Amerika Tengah, dimana dengan perantaraan arus lautan terbawa dan menyebar ke pulau-pulau Samudera Pasifik. Teori ke-tiga menyatakan bahwa daerah asal kelapa adalah suatu kawasan di Asia Selatan atau Malaysia atau mungkin Pasifik Barat. Dan berlawanan dengan teori ke-dua, menurut teori ke-tiga ini dari kawasan terakhir itulah kelapa menyebar ke pantai-pantai barat benua Amerika, terutama pada daerah tropis (Warisno, 1998).

Dengan mengamati pembudidayaan tanaman ini di daerah-daerah berperadaban tertua di dunia, dimana di Philipina dan Srilanka telah dikenal sejak 300 tahun sebelum Masehi dan di India telah pula dikenal sejak 3000 tahun yang lalu, maka diperkirakan bahwa kelapa pasti berasal dari daerah tropis sekitarnya. Pada akhirnya para peneliti berkesimpulan bahwa kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia. Dari kawasan inilah, baik arus laut maupun perantaraan manusia, kelapa menyebar ke daerah-daerah lain (Suhardiyono, 1988).

(2)

Botani Kelapa

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, maka kelapa bisa digolongkan sebagai: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Palmales Famili : Palmae Genus : Cocos

Species : Cocos nucifera

Penggolongan varietas kelapa umumnya berdasarkan perbedaan-perbedaan umur pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah serta sifat-sifat khusus yang lain (Suhardiman, 1999).

Botani organ - organ tanaman kelapa dapat dibagi menjadi: 1. Daun

Pada tanaman dewasa dapat mempunyai 30-35 daun pada mahkota dengan panjang kurang lebih 6 meter. Pada bagian bawah agak cekung ke dalam, daun hampir datar atau cembung pada bagian atas. Daun yang segar beratnya 10-15kg pada kurang lebih 1,5 meter dari pangkal, daun tidak mempunyai anak daun. Pada daun terdapat 200-250 anak daun.

2. Batang

Batang kelapa terbentuk bersamaan dengan pembentukan daun. Batang kelapa nampak dengan jelas setelah berumur 3-5 tahun dan daun pada bagian bawah telah gugur. Batang ini tidak berkambium, sehingga tidak mempunyai

(3)

pertumbuhan sekunder. Hal ini berakibat, sekali batang telah terbentuk, maka tidak membesar lagi.

3. Akar

Tanaman kelapa disamping mempunyai akar serabut yang berdiameter antara 0,5-1cm, juga mempunyai akar rambut berdiameter 0,1cm, berdinding lunak, berbintil dan berfungsi untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah. Jumlah akar pada pangkal batang bervariasi 4000 - 7000 buah.

4. Bunga

Tanaman kelapa merupakan tanaman berumah satu. Bunga betina dan bunga jantan terdapat pada satu malai dan pada satu mancung (spathe). Bunga jantan terdapat pada ujung malai dan bunga betina terletak pada dasar malai.

5. Buah

Bunga betina yang telah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Tingkat pertumbuhan buah maksimum dalam berat maupun volume nampak pada bulan ke tiga. Berat buah maksimum pada bulan ketujuh, sedangkan volume maksimum dicapai pada bulan ke delapan (Suhardikono, 1988).

Jenis – jenis kelapa

Pada mulanya hanya dua varietas kelapa yang dikenal yaitu varietas dalam (tall variety) dan varietas genjah (dwarf variety). Kelapa varietas dalam diantaranya adalah kelapa dalam Afrika Barat (west African tall), kelapa dalam Bali, kelapa dalam Palu, dan kelapa dalam Tenga. Sedangkan varietas genjah diantaranya kelapa genjah nias kuning (nias yellow dwarf), kelapa genjah malaya kuning (Malaya yellow dwarf), dan kelapa genjah malaya merah (Malaya red dwarf). Dengan berkembangnya ilmu pemuliaan tanaman, maka muncul lagi

(4)

varietas baru, yaitu kelapa hibrida yang merupakan hasil persilangan antara varietas genjah (ibu) dengan varietas dalam (bapak) antara lain:

1. Varietas dalam

Varietas ini terdapat di berbagai Negara produsen kelapa. Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30m atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat, yaitu antara 6-8 tahun setelah tanam. Umurnya dapat mencapai 100 tahun lebih.

2. Varietas genjah

Tanaman kelapa varietas genjah berbatang ramping, tinggi batang mencapai 5m atau lebih, masa berbuah 3-4 tahun setelah tanam, dan dapat mencapai umur 50 tahun.

3. Kelapa hibrida

Kelapa hibrida diperoleh dari persilangan antara kelapa varietas genjah dengan varietas dalam. Salah satu hasil persilangan itu merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis kelapa asalnya.

(Rindengan dan Hengky, 2004).

Menurut warna kulit buahnya, tanaman kelapa dibagi menjadi tiga golongan utama sebagai berikut:

1. Kelapa hijau

Warna kulit buahnya hijau dan buahnya dapat dimanfaatkan sebagai penawar racun. Kelapa jenis ini termasuk jenis kelapa dalam.

2. Kelapa coklat

Warna kulit buahnya cokelat atau agak merah jingga dan bentuknya bulat. Kadar jenis minyak jenis ini cukup tinggi dan berumur dalam.

(5)

3. Kelapa kuning

Warna kulit buahnya kuning, biasanya disebut kelapa gading dan banyak ditanam di pesisir pantai. Buahnya relatif kecil bila dibandingkan dengan jenis kelapa lain (Warisno, 1998).

Pemanfaatan hasil kelapa

Tanaman kelapa banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, antara lain daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan dan kelapa parutan kering (desiccated coconut), sedangkan air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de coco. Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat charcoal, karbon aktif dan kerajinan tangan. Dari batang kelapa dapat dihasilkan bahan-bahan bangunan baik untuk kerangka bangunan maupun untuk dinding serta atap. Daun kelapa dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu serta barang-barang anyaman (Suhardikono,1988).

Pengupasan Sabut Kelapa

Sabut kelapa merupakan bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5cm dan merupakan bagian terluar dari buah kelapa. Sabut kelapa terdiri atas kulit ari, serat dan sekam (dust). Menurut United Coconut Association of the Philippines (UCAP) dari satu buah kelapa dapat diperoleh rata-rata 0,4kg sabut. Sabut ini mengandung 30% serat. Pengupasan sabut kelapa secara tradisional dipergunakan alat yang terbuat dari besi berbentuk linggis setinggi kira-kira 80cm dengan bagian yang tajam menghadap ke atas. Dibagian bawah alat ini diberi tempat kedudukan agar besi tidak masuk ke dalam tanah, yang akan menyulitkan

(6)

pekerjaan berikutnya. Pengupas mampu mengupas buah kelapa rata-rata setiap hari 500-1000 butir. Setelah dikupas kulitnya, diperoleh kelapa butiran. Pengupasan tradisional mempunyai banyak kelemahan, pengupas harus profesional karena alat dapat mencelakakan dan tidak dapat kerja konstan sepanjang waktu (Suhardikono, 1988).

Penerapan alat dan mesin pertanian

Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktekkan atau dilaksanakan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan pertanian terutama di bidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi dan teknis, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakan melalui sistem pengembangan selektif. Sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat. Oleh karena itu, ditinjau dari segi tingkat teknologinya, mekanisasi pertanian dibedakan atas: mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madya, dan mekanisasi pertanian mutakhir. Wilayah pengembangan mekanisasi pertanian dibagi atas: wilayah tipe I-A atau wilayah lancar, wilayah tipe I-B atau wilayah siap, wilayah tipe II atau wilayah setengah siap atau secara ekonomi kurang menguntungkan, dan wilayah tipe III atau wilayah mekanisasi pertanian terbatas (Hardjosentono, dkk., 2000).

(7)

Perencanaan alat dan mesin pertanian

Perencanaan mesin mencakup semua perencanaan mesin, berarti perencanaan dari sistem dan segala yang berkaitan dengan sifat mesin, elemen mesin, struktur dan instrumen, sehingga didalamnya menyangkut seluruh disiplin teknik mesin, seperti mekanika fluida, perpindahan panas dan termodinamika serta ilmu-ilmu dasar dalam perencanaan elemen mesin.

Elemen mesin yang dirancang untuk memenuhi fungsinya. Rancangan elemen mesin ini dinyatakan dalam gambar teknik sebagai alat komunikasi antara si perancang dengan orang yang membuat elemen tersebut dan berupa standar gambar teknik. Pada rancangan ini dispesifikasikan ukuran dan bentuk yang diperlukan oleh elemen mesin, beserta penyimpangan-penyimpangan atau toleransi yang diijinkan, yang dikenal sebagai spesifikasi geometrik produk dan tertuang dalam gambar teknik. Spesifikasi geometrik produk atau elemen penyangkut toleransi ukuran, bentuk, posisi dan kehalusan permukaan, diisyaratkan dan disampaikan melalui gambar teknik. Gambar teknik pada saat yang sama dipakai untuk referensi dalam mengecek apakah kualitas elemen yang dihasilkan telah sesuai dengan spesifikasinya.

Sandor (1964) mengusulkan strategi dalam perencanaan mesin seperti yang digambarkan dalam diagram alir pada gambar. Diagram aliran ini tersusun dalam bentuk struktur Y.

1. Dua cabang diatas struktur Y, yaitu satu cabang menunjukkan perkembangan dari perencanaan dan satu cabang lainnya menunjukkan perkembangan dari yang tersedia, yang dapat dipakai dasar teknik.

(8)

Sebuah konsep lahir dari latar belakang yang menjadi rumusan permasalahan serta sumber informasi yang mendukung dan dapat diasumsikan.

3. Kaki struktur Y adalah garis petunjuk untuk menyelesaikan dari perencanaan, dasar untuk pemilikan konsep.

Gambar 1. Diagram alir perencanaan

(interaksi dan pengaruh balik dapat terjadi antara setiap langkah) (Achmad, 2006).

Kegiatan pengembangan mekanisasi pertanian haruslah dilakukan bertahap dan mengikuti suatu sistematika sebagai berikut :

a. Penelitian / studi, yang meliputi bidang rekayasa (engineering), sosial, dan ekonomi;

b. Pengujian, modifikasi dan pengembangan; c. Pembinaan pengembangan dan evaluasi; dan

Latar belakang Sumber informasi

Informasi yang dapat dipakai dan asumsi Perumusan

masalah

Konsep

sintesa

Model yang dapat dipisahkan

Analisis, eksperimen

(9)

d. Pembinaan institusi petani pemakai.

Dari semuanya itu, yang paling penting adalah keterampilan memakai yang merupakan kunci dari semua kesuksesan pengembangan mekanisasi pertanian. Jadi, latihan dasar keterampilan, baik untuk pengguna maupun perawatan dan perbaikan, sangatlah perlu (Hardjosentono, dkk., 2000).

Tujuan penggunaan alat dan mesin pertanian sumber tenaga mekanis Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum tujuan mekanisasi pertanian adalah :

a. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia b. mengurangi kerusakan produksi pertanian

c. menurunkan ongkos produksi

d. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi e. meningkatkan taraf hidup petani

f. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (commercial farming)

Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).

(10)

Elemen Mesin Pengupas Kelapa Motor bensin

Pada prinsipnya proses pembakaran pada mesin bensin sama dengan proses pembakaran pada mesin diesel. Pada mesin bensin, panas yang digunakan untuk membakar bensin diperoleh dari bunga api yang dihasilkan / dipercikkan busi pada langkah akhir kompresi, sedangkan pada mesin diesel untuk membakar bahan bakar solar diperoleh dari suhu udara yang sangat tinggi pada akhir langkah kompresi (Boentarto, 2000).

Proses teoritis motor bensin adalah proses yang berdasarkan siklus otto di mana proses pemasukan kalor berlangsung pada volume konstan. Beberapa asumsi yang digunakan adalah:

- Kompresi berlangsung isentropik

- Pemasukan kalor pada volume konstan dan tidak memerlukan waktu - Ekspansi isentropik

- Pembuangan kalor pada volume konstan

- Fluida kerja adalah udara dengan sifat gas ideal dan selama proses panas jenis konstan.

(Pudjanarsa dan Nursuhud, 2008). Mata pisau

Mata pisau berfungsi untuk mencacah bahan menjadi potongan-potongan kecil. Pemotongan yang baik harus menggunakan mata pisau yang tajam. Hal ini dapat mempercepat pemotongan bahan dan membutuhkan tenaga yang lebih kecil.

Disain rangkaian mata pisau pemotong memungkinkan mesin pemotong mampu mengolah jenis bahan yang lunak maupun bahan yang keras. Pada mesin

(11)

konvensional, yang memiliki rangkaian paralel, biasanya kerap macet jika bahan dimasukkan sekaligus. Rangkaian mata pisau terbuat dari baja tahan aus yang kokoh. Disain rangkaian pisau sengaja dibuat berjejer secara spiral, tidak paralel, agar cakupan gerakannya lebih luas dan daya potongnya lebih kuat (Pratomo dan Irwanto, 1983).

Pemotongan produk pertanian, baik untuk keperluan pangan maupun untuk keperluan lain, biasanya menggunakan alat atau mesin pemotong yang menggunakan pisau pada landasan. Akan tetapi, pekerjaan memotong ini dapat juga dilakukan tanpa landasan. Ukuran pemotongan dapat diseragamkan dengan cara mengatur kecepatan laju pemotongan atau dengan cara menempatkan pembatas pada landasan pemotong atau pada dudukan pisaunya.

Untuk mencegah kerusakan struktur bahan yang dipotong, misalnya jadi memar, baik pemotongan dengan menggunakan mesin atau dengan pemotongan secara manual, arah gerakan pemotong biasanya membentuk sudut dengan arah poros bahan yang dipotong, terutama pada pemotongan bahan - bahan yang lunak atau mudah memar (Wiriaatmadja, 1995).

Mesin pemotong dapat dibedakan berdasarkan cara pengoperasian dan konstruksinya. Berdasarkan pada cara pengoperasiannya, mesin pemotong dapat dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut:

1. Mesin pemotong dengan pisau pemotong diam dan bahan yang dipotong bergerak.

2. Mesin pemotong dengan pisau pemotong bergerak dan bahan yang dipotong diam.

(12)

3. Mesin pemotong dengan bahan yang dipotong dan pisau pemotong kedua-duanya bergerak.

Berdasarkan konstruksinya, mesin pemotong dapat dibedakan kedalam dua kelompok sebagai berikut:

1. Mesin pemotong dengan arah gerakan pisau vertikal 2. Mesin pemotong dengan arah gerakan pisau horizontal. (Daywin, dkk., 2008).

Mesin pemotong dengan satu jenis pisau menghasilkan potongan tipis dengan dua permukaan potongan. Jumlah pisau pada jenis mesin pemotong ini dapat hanya satu atau lebih, tergantung pada konstruksinya. Dalam pengoperasiannya, pisau dapat diam (stasioner) atau bergerak. Arah gerak pisau dapat vertikal turun naik, vertikal melingkar, atau horizontal melingkar. Bentuk pisau dapat lurus, lengkung atau sirkuler. Pada mesin pemotong dengan pisau bergerak, baik yang bergerak secara horizontal maupun vertikal, bahan yang akan dipotong didorong dengan arah tegak lurus atau membuat sudut tertentu terhadap bidang lintasan pisau. Akan tetapi, pada mesin yang pisaunya diam, bahan yang akan dipotong mendapat dua dorongan yang arahnya tegak lurus terhadap bidang potongan dan sejajar dengan bidang potongan (Smith dan Wilkes, 1990).

Pada umumnya pisau pemotong yang dibuat dari bahan bukan stainless steel (baja tahan karat) bila dibiarkan basah atau disimpan dalam keadaan lembap akan cepat mengalami oksidasi. Oleh karena itu, bila tidak digunakan alat pemotong harus disimpan dalam keadaan kering atau di tempat yang udaranya kering dan tidak bocor oleh air hujan (Wiriaatmadja, 1995).

(13)

Bentuk perawatan lain yang penting dilakukan adalah memberikan minyak pelumas pada bantalan poros agar bagian alat pemotong tersebut tidak mudah aus. Kerusakan pada poros atau bantalan akan menyebabkan piringan menjadi goyang. Akibatnya, jarak mata pisau dengan landasan akan selalu berubah. Hal ini menyebabkan hasil potongan menjadi kurang baik karena ketebalannya tidak seragam (Wiriaatmadja, 1995).

Rantai

Rantai dipakai dalam hubungan antara roda gigi dari satu poros ke lain poros, yakni untuk mendapat putaran yang sama dalam jarak poros yang agak jauh, dimana diperlukan kekuatan gerakan poros seperti untuk kendaraan-kendaraan sepeda motor. Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-keuntungan seperti: mampu meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar, tidak memerlukan tegangan awal dan lainnya lagi (Daryanto, 2007).

Menurut Smith and Wilkes (1990), rantai kait dan rantai gulung merupakan dua tipe rantai yang lazim digunakan untuk pemindahan daya pada peralatan usaha tani. Rantai kait digunakan untuk daya yang relatif kecil dan kecepatannya relatif rendah. Rantai gulung digunakan secara luas pada mesin-mesin usaha tani.

Rantai dapat diterapkan dalam keadaan yang sangat bermacam-macam. Rantai ini sangat cocok untuk jarak sumbu besar antara poros roda dan kalau poros roda tidak boleh berputar satu sama lain. Rantai tidak dapat slip, karena itu rantai tidak memerlukan tegangan awal, sehingga poros dan blok bantalan tidak mengalami beban ekstra (Stolk dan Kross, 1986).

(14)

Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.

Hal- hal yang perlu diperhatikan di dalam merencanakan sebuah poros adalah:

1. Kekuatan poros

Suatu poros dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.

2. Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu, disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.

3. Putaran kritis

Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan

(15)

bagian-bagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

4. Korosi

Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.

5. Bahan poros

Poros untuk mesin biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis.

(Sularso dan Suga, 2004).

Roda gigi (gear)

Roda gigi merupakan komponen / alat untuk menghubungkan satu poros ke lain poros dengan jumlah perputaran dan arah posisi sumbu yang berbeda (tegak lurus, menyudut maupun searah), dengan jumlah perputaran yang sama maupun yang berlawanan dan jumlah putaran yang sama maupun diperbesar atau diperkecil. Roda gigi dapat mengalami kerusakan berupa patah gigi, keausan atau berlubang-lubang permukaannya dan tergores permukaannya karena pecahnya selaput minyak pelumas, biasanya kekuatan gigi terhadap lenturan dan tekanan permukaan merupakan hal yang terpenting untuk diperhatikan (Daryanto, 2007).

Transmisi roda gigi adalah transmisi yang paling banyak dipakai. Praktis semua pemindahan daya dapat dilakukan dengan roda gigi. Baik untuk poros sejajar, maupun poros tegak lurus, semuanya dapat dilakukan transmisi dengan

(16)

roda gigi. Juga untuk poros yang bersilangan, dengan bentuk roda gigi tertentu, dapat dilakukan pemindahan daya dan putaran (Anwari dan raffei, 1980).

Sproket

Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track, atau benda panjang yang bergerigi lainnya. Sproket berbeda dengan roda gigi; sproket tidak pernah bersinggungan dengan sproket lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket juga berbeda dengan puli di mana sproket memiliki gigi sedangkan puli pada umumnya tidak memiliki gigi. Sproket yang digunakan pada sepeda, sepeda motor, mobil, kendaraan roda rantai, dan mesin lainnya digunakan untuk mentransmisikan gaya putar antara dua poros di mana roda gigi tidak mampu menjangkaunya (Anonimous, 2010).

Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya berkerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tak dapat berkerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan fondasi pada gedung (Sularso dan Suga, 2004).

Speed Reducer

Speed reducer (gearbox) adalah jenis motor yang mempunyai reduksi yang besar. Gearbox bersinggungan ke dalam motor, tetapi secara bersamaan rangkaian ini mengurangi kecepatan keluaran (output speed).

(17)

Speed reducer digunakan untuk menurunkan putaran. Dalam hal ini perbandingan speed reducer putarannya dapat cukup tinggi.

i =

𝑁1 𝑁2 ... (1) dimana: i = perbandingan reduksi N1 N = input putaran (rpm) 2 (Niemann, 1982). = output putaran (rpm)

Mekanisme Pembuatan Alat

Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas, antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1993).

Kekuatan, keawetan dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).

(18)

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

Kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh: ha. Kg, lt) per satuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat / mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi: Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW (Daywin, dkk., 2008).

Kapasitas alat pengupas dapat diperbesar atau diperkecil dengan mengubah jumlah pisau, kecepatan putar roller (rpm) atau ketebalan potongan. Perubahan yang paling mudah dilakukan untuk memperbesar kapasitas tanpa mengubah tebal potongan adalah mengubah kecepatan putar (rpm), yaitu dengan jalan mengubah ukuran gear dan pemilihan rasio kecepatan reducer yang sesuai. (Wiriaatmadja, 1995).

Pemilihan bahan

Untuk dapat merencanakan suatu bagian mesin yang baik perlu memperhatikan :

- Ketentuan besar beban dan macam bahan.

- Kondisi keliling benda tersebut, korosip, lembab dan suhu. - Fungsi kerja (berat, ringan, kontinu).

Maka sangat penting penentuan bahan yang akan dipergunakan untuk bagian mesin itu. Disesuaikan dengan tujuan rencana. Juga cara memproduksi, memproses lebih lanjut suatu bagian mesin menentukan pula pemilihan macam bahan yang cocok. Untuk itu pengetahuan cara membuat bahan, dalam bentuk apa bahan tersedia, komposisi serta sifat-sifat bahan dan pengaruh cara

(19)

mengerjakannya harus dipahami oleh seorang ahli teknik yang baik. Selanjutnya kekuatan fisik suatu bahan terdiri dari beberapa macam bentuk, masing-masing dapat terjadi sendiri-sendiri atau suatu kombinasi dari beberapa macam kekuatan disebut kekuatan majemuk (Putra, dkk., 2008).

Gambar

Gambar 1. Diagram alir perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup pedoman ini mencakup ketentuan umum tentang pemanfaatan ruang di kawasan lindung dan kawasan budidaya yang berlokasi di tepi pantai; dan ketentuan

Kepala Desa sebagai fasilitator sebagaimana yang dimaksud Seorang fasilitator yang baik harus memiliki ketrampilan dalam hal memimpin sebuah pertemuan termasuk juga

Tribunal Tuntutan Pembeli Rumah (TTPR). Perkara yang sama tidak diberikan kepada penyewa rumah. Rajah 3 menunjukkan cadangan penambahbaikan terhadap SPP Penyewaan

Pembahasan :Berdasarkan gambar audiogram telinga pada buku hijau halaman 21,disebutkan pada tuli campur bone conduction menjadi lebih dari 25 dB yang menunjukkan

(10) Jasa pelaksana teknis adalah pendapatan kelompok yang dihasilkan akibat dan pelayanan tenaga pelaksana teknis non dokter dan non keperawatan yang merupakan

Data yang diperoleh langsung dari key informan yang terdiri dari : wawancara mendalam tentang hasil kerja dinas Pertanian Tanaman Pangan tentang melaksanakan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim pengadilan negeri Sidoarjo dalam memutus sanksi bagi pelaku pencabulan anak di bawah umur yang berkebutuhan khusus

Religius. Pemahaman tentang nilai moral religius sangat dibutuhkan bagi peserta didik. Namun dalam perkembangan moral individu dapat berubah seiring berjalannya waktu, hal