• Tidak ada hasil yang ditemukan

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

eko wahyudianto

(2409.105.004)

Pembimbing :

Ir.Mochamad.Ilyas HS

NIP. 19490919 197903 1 00

2

*

PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA

STEAM DRUM PT INDONESIA POWER

(2)

*

L

evel

fluida cair dalam steam drum merupakan faktor

dominan untuk mendapatkan steam yang berkualitas

*

Pada kondisi operasi tertentu, seperti misalnya sering terjadi

gangguan pada proses yang berubah-ubah, parameter

kendali ini harus sering dituning ulang.

*

Sistem kendali PI merupakan algoritma kendali yang

digunakan di PT.Indonesia Power UBP Sub Unit Perak.

(3)

Permasalahan

Bagaimana Merancang Sistem Pengendalian

Bertingkat di PT. Indonesia Power Ubp Sub

(4)

Tujuan

Untuk Merancang Sistem Pengendalian

Bertingkat di PT. Indonesia Power Ubp Sub

(5)

Batasan Masalah

*

Plant

yang menjadi objek penelitian adalah Steam

Drum Boiler

di PT Indonesia Power UBP Sub Unit

Perak.

*

Data-data proses diambil dari control room pada

kondisi operasi normal

*

Variabel yang dikontrol adalah level dari steam drum

boiler.

*

Analisa yang dilakukan berupa analisa tentang

performansi sistem.

(6)
(7)
(8)
(9)

Pemodelan Plant

Dengan menggunakan persamaan kesetimbangan massa kontinuitas,maka model matematis proses steam

drum adalah:

output steam massa laju input water feed massa laju drum steam dlm massa perubahan laju _ _ _ _ _ _ v w v v L w m m dt dV dt dV dt dVL w dt dVv v w

m

v

m

dt dh LD dt dVL 82 , 0 dimana:

= laju perubahan massa liquid dalam steam drum = laju perubahan massa vapor dalam steam drum

= laju massa water input

Fungsi level air dalam steam drum boiler dapat dinyatakan dengan persamaan:

= laju massa vapor output

) 82 , 0 ( v V LDh dt d dt dV tot ) 82 , 0 13 , 32 ( v LDh dt d dt dV dt d LDh dt dV 31 , 31 v

Sedangkan fungsi vapor dalam steam drum boiler dapat dinyatakan dengan persamaan:

) ( 31 , 31 82 , 0 . 1 s m s m s LD LD s H w v v w ) ( 17 , 15811 39 , 9126 1 s m s m s w v ) ( 56 , 24937 1 s m s m s w v

(10)

Level Transmitter

m mA/ 85 . 22 7 , 0 4 20

1

2

,

0

85

.

22

s

s

L

s

I

(11)

Flow Transmitter

1

2

,

0

16

,

0

s

s

F

s

I

(12)

Control Valve

= 2,378125 kg/s mA

1

012

,1

78

,1

s

s

G

s

Ms

(13)

Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td

pada sistem pengendalian PID Tiga

Elemen dengan metode Ziegler-Nichols

Sistem pengendalian seperti pada Gambar disamping

merupakan sistem pengendalian cascade atau bertingkat.

Dalam mendesain sistem cascade maka dilakukan tuning

pada primary loop atau master dan pada secondary loop

atau slave.

Pada secondary loop:

1 2 , 0 16 , 0 1 2 , 0 16 , 0 1 012 ,1 78 ,1 1 1 1 1 012 ,1 78 ,1 1 1 ) ( ) ( s s s s Td s Ti Kp s s Td s Ti Kp s SP s PV

Unsur Ti dan Td dihilangkan, maka persamaan menjadi:

Kp s s s s Kp s SP s PV 04556 , 0 1 2 , 0 4448 , 0 04048 , 0 1 2 , 0 78 , 1 ) ( ) ( 2 3 Kp s s s 0,4448 0,2 1 0,04556 04048 , 0 3 2 Persamaan karakteristik:

Metode Routh-Hurwitz untuk menentukan nilai

Kp kritis atau Kcr. S3 0,2 S2 S1 S0 04048 , 0 4448 , 0 1 0,04556Kp Kp 018 , 0 1089 , 0 Kp 04556 , 0 1

Berdasarkan Tabel perhitungan metode Routh Hurwitzh Secondary Loop dapat diketahui nilai Kcr.

94 , 21 1 04556 , 0 0 04556 , 0 1 Kp Kp Kp 261 , 2 04048 , 0 2 , 0 u 2,261 2,77 14 , 3 2 2 x Pcr u

Sehingga didapatkan 0<Kp<Kcr. Dengan kata lain nilai Kp berada diantara 0 dan 21,94. Setelah mendapatkan nilai Kcr untuk menentukan nilai Kp, selanjutnya dilakukan tahapan berikutnya untuk menentukan nilai Ti dan Td dengan melakukan pertihungan mencari Pcr sebagai berikut :

Kp = 0,6x21,94 =13,16 Ti = 0,5x2,77=1,385 Td = 0,125x2,77=0,346

(14)

setelah itu dilakukan penyederhanaan persamaan primary loop dengan hanya memasukkan nilai Kp dan menghilangkan nilai Ti dan Td. Sehingga penentuan nilai Kp kritis (Kcr) dari sistem dapat dilakukan.

Persamaan Karakteristik :

Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td

pada sistem pengendalian PID Tiga

Elemen dengan metode Ziegler-Nichols

Penentuan nilai parameter Kp dilakukan dengan metode Routh Hurwitzh.

1 2 , 0 85 , 22 5 , 8293 67 ,1 6 , 0 9 ,1 278 , 2 6 , 3 058 , 0 4 , 23 03 , 95 2 , 160 4 , 121 9 ,1 1 5 , 8293 67 ,1 6 , 0 9 ,1 278 , 2 6 , 3 058 , 0 4 , 23 03 , 95 2 , 160 4 , 121 9 ,1 ) ( ) ( 2 3 4 2 3 4 5 2 3 4 2 3 4 5 s s s s s s s s s s s Kp s s s s s s s s s s Kp s SP s PV s Kp s Kp s Kp s s s 6456,8 36190 21900,59 3660,57 16643,79 2171,4 4943,7 543,69 2 , 96 6 5 4 3 2 s6 96.2 36190 1,6.104+2,1.103Kp 0 s5 6456.8 4,9.103+5,4.102Kp s4 35863.7+352146.8Kp s3 4943,7+543,69Kp s2 s1 4943,7+543,69Kp s0 0 3,6.103Kp + 2,1.104 Kp 3 4 2 6 7 8 10 . 6 , 3 10 . 19 , 2+8,8.10Kp 7,9.10Kp 1,8.10 Kp 5 4 2 13 15 12 10 . 5 , 3 10 . 5 , 3 Kp 3,23.10 Kp 1,69.10 + 1,7.10 2 13 15 12 5 45 4 44 3 44 2 43 40 37 10 . 23 , 3 10 . 69 , 1 10 . 6 , 7 10 . 6 , 1 10 . 6 , 1 10 . 8 , 1 10 . 8 , 1 10 . 6 , 3 10 . 8 , 1 Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

(15)

Penentuan ulang nilai Kp, Ti dan Td

pada sistem pengendalian PID Tiga

Elemen dengan metode Ziegler-Nichols

Berdasarkan Tabel perhitungan metode Routh Hurwitzh Primary Loop dapat diketahui nilai Kcr.

09 , 9 4943,7 543,69 0 543,69 + 4943,7 Kp p K p K 5 , 2 8 , 6456 69 , 41850

Sehingga didapatkan 0<Kp<Kcr. Dengan kata lain nilai Kp berada diantara 0 dan 9,09. Setelah mendapatkan nilai Kcr untuk menentukan nilai Kp, selanjutnya dilakukan tahapan berikutnya untuk menentukan nilai Ti dan Td dengan melakukan pertihungan mencari Pcr sebagai berikut :

5 , 2 5 , 2 14 , 3 . 2 2 Pcr

Kp kritis adalah batas kestabilan dari suatu sistem. Nilai KP kritis sistem (Kcr) adalah 9,09 dengan periode (Pcr) dari sistem yang berosilasi saat nilai Kcr dimasukkan adalah 2,5 detik. maka, berdasarkan tabel 3.3 maka diperoleh nilai parameter PID sebagai berikut:

Kp = 0,6x9,09=5,45 Ti = 2,5x0,5=1,25 Td = 2,5x0,125=0,31

Untuk Primary Loop atau LIC Dengan nilai Kp=21,73;Ti=1,05 dan Td=0,26, sedangkan Untuk Secondary Loop atau FIC Dengan nilai Kp=14,5; Ti=0,91 dan Td=0,3.

(16)
(17)

Grafik Respon

Grafik uji step berbasis

PID controller

Pada respon dari hasil perancangan sistem pengendalian level 3 elemen kontrol berbasis PID

dengan metode Ziegler-Nichols. Yang memiliki kriteria error stady state 0,02 atau Ts 2%.

Respon menunjukkan nilai maksium overshoot sebesar 67,14%, dengan setling time sebesar

156 detik, serta memiliki peak time sebesar 13 detik

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 waktu(s) le v e l( m ) Respon(1) Setpoint(2)

(18)

Grafik uji tracking set point

berbasis PID controller

Grafik Respon

hasil uji tracking set point Untuk metode Ziegler-Nichols.Dengan set point 0,2 meter, 0,5 meter, 0,3 meter dan 0,1 meter. Dari grafik diatas terlihat bahwa respon hasil rancangan sistem pengendalian PID setelah diuji dengan uji tracking set point, respon mengikuti kenaikan dan penurunan set point yang diberikan hanya terjadi perbedaan pada setling time. Pada saat set

point dinaikkan respon memiliki setling time yang lebih lama dibandingkan dengan pada saat set point diturunkan, tetapi

perbedaan setling time pada kenaikkan dan penurunan tidak begitu significant dengan range perbedaan antara 20-50 detik.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 waktu(s) le v e l( m )

Respon Pengendalian PID 3 Elemen kontrol Uji tracking Set Point

Level(1) Set Point(2) Sp(mete r) Ts (s) Tr (s) Tp (s) Td (s) 0,2 147 10 45 27 0,5 101 5 20 8 0,3 133 5 19 7 0,1 152 10 27 14

Tabel 4.2 uji tracking set point (0,7 meter , 0,6 meter dan 0,5 meter)

(19)

Grafik Respon

Grafik uji noise pada

pengukuran transmitter

0 200 400 600 800 1000 1200 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 waktu(s) le v e l( m )

Respon Uji Noise Sistem

Level(1) Set Point(2)

(20)

*

Telah dilakukan perancangan system pengendalian 3 elemen

control berbasis PID pada Steam Drum PT. Indonesia Power

UBP Sub Unit Perak Grati.

*

Diperolehnya sistem kontrol baru berdasarkan hasil rancangan

kontrol PID 3 elemen berdasarkan metode Ziegler-Nichols

diperoleh nilai Kp = 77,34; Ti = 0,9375 detik dan Td=0,3821

*

Respon yang diberikan oleh sistem hasil rancangan telah

memenuhi kriteria yang ada seperti kestabilan, maksimum

overshot = 27,7% time setling = 19 detik. Sistem telah lolos

dalam beberapa pengujian seperti uji respon masukan sinyal

step tracking setpoint, uji noise pengukuran.

(21)
(22)

dh

D

Luasan yang tertutup liquid

PERHITUNGAN PENDEKATAN LUASAN SISI SAMPING FLASH DRUM

•Luas Pendekatan Sisi Samping Feed Flash Drum

Untuk memperoleh luasan sisi samping dari Flash Drum yang tertutup liquid maka didekati dengan menggunakan pendekatan luasan kotak dengan persamaan :

dA = f D dh dimana :

dA = Luas permukaan sisi samping Flash Drum yang tertutup liquid. dh = Ketinggian liquid.

D = Diameter Flash Drum. F = Koefisien faktor koreksi

(23)

Dengan menggunakan pendekatan luasan kotak dalam mencari luasan sisi samping

Flash Drum (berbentuk lingkaran) yang tertutup liquid, maka pertama kali dilakukan

adalah mengambil contoh permisalan lingkaran memiliki diameter sebesar 30 cm.

Selanjutnya dilakukan pengukuran perubahan luas akibat perubahan ketinggian liquid

baik untuk luasan kotak, luasan pendekatan (X) dan juga untuk luasan Flash Drum, luas

sebenarnya (Y) dengan membuat tabel berikut ini :

Tabel A.1 Luasan sisi samping vessel yang tertutup liquid dengan luasan pendekatan

dalam bentuk kotak.

Tinggi liquid h (cm) Luas Kotak X (cm2) Luas Lingkaran Y (cm2) 2 60 20,25 3 90 36,69 4 120 55,95 5 150 77,33 6 180 100,53 8 240 151,20 9 270 178,23 10 300 206,13 11 330 234,73 12 360 263,88

(24)

Dengan memplot data diatas, dibuat suatu grafik hubungan antara luasan pendekatan (X) dengan luasan sebenarnya (Y) seperti gambar (A.2) dibawah. Dan dari grafik terlihat bahwa garisnya mendekati linier maka dengan demikian dapat dilinearkan untuk memperoleh persamaan y = ax + b .

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil dengan persamaan :

2 2 i i i i i i x x n y x y x n a 2 2 2 i i i i i i i x x n x y x x y b

Setelah data dari Tabel A.1 dimasukkan kepersamaan (A.1) dan (A.2), maka diperoleh nilai a = 0,82 dan b = -40. Dimana nilai a yang merupakan slope atau gradien dari persamaan korelasi tersebut juga merupakan suatu konstanta yang

menyatakan hubungan antara luasan vessel dengan pendekatan.

0 100 200 300 60 90 120 150 180 240 270 300 330 360 Lua sa n V es se l Luasan Pendekatan

Gambar A.2 Grafik hubungan luasan vessel dengan luasan pendekatan

Gambar

Diagram Blok
Grafik Respon
Grafik uji tracking set point  berbasis PID controller
Grafik Respon
+2

Referensi

Dokumen terkait