• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I STANDAR KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I STANDAR KOMPETENSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

STANDAR KOMPETENSI

1.1 Judul Unit Kompetensi

Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan Konstruksi

1.2 Kode Unit SPL.KS11.221.00

1.3 Deskripsi Unit

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan Konstruksi

1.4 Kemampuan Awal

1. Kemampuan dalam tugas (task skill).

2. Kemampuan dalam mengelola tugas (task management skill).

3. Kemampuan mengatasi masalah dengan tepat (contingency management skill). 4. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja (job/role environments skill).

1.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menerapkan ketentuan keteknikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

1.1 Standar, pedoman dan manual yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan jalan beton diidentifikasi untuk rujukan pelaksanaan. 1.2 Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan

konstruksi diterapkan

1.3 Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan bangunan diterapkan

2. Menerapkan ketentuan per-lindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan kon-struksi

2.1 Masukan tentang waktu kerja diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2.2 Ketentuan tentang pengupahan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan benar 2.3 Masukan tentang ketentuan kesejahteraan

diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Menerapkan ketentuan etika

profesi

3.1 Rambu-rambu hukum di dalam menjalankan profesi diterapkan

3.2 Rambu-rambu moral di dalam menjalankan profesi diterapkan

3.3 Etos kerja dan kode etik profesi di dalam menjalankan profesi

(2)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Ketentuan tentang penerapan kegagalan bangunan dan konstruksi dituangkan dalam dokumen yang terkait

1.6 Batasan Variabel

1. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja mandiri.

2. Unit ini berlaku untuk semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan perkerasan jalan beton

3. Peraturan Perundang-undangan tentang jasa konstruksi tersedia 4. Peraturan Perundang-undangan tentang jalan tersedia

5. Peraturan Perundang-undangan tentang K3 tersedia.

6. Peraturan Perundang-undangan tentang jaminan sosial tenaga kerja tersedia. 7. Dokumen Kode Etik

8. SNI terkait dengan pekerjaan perkerasan jalan beton

1.7 Panduan Penilaian

1.7.1. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ini terdiri dari :

1. Kemampuan menerapkan ketentuan teknik dalam pelaksanaan konstruksi.

2. Kemampuan menerapkan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan konstruksi.

3. Kemampuan menerapkan ketentuan etika profesi. 4. Kemampuan menerapkan AMDAL.

5. Keterampilan berinteraksi di tempat kerja. 6. Keterampilan menerapkan UUJK di tempat kerja.

7. Keterampilan menerapkan etika profesi dalam pelaksanaan pekerjaan.

8. Cermat, teliti, tekun, obyektif, dan konsisten dalam menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton.

1.7.2. Konteks penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.

2. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam materi uji kompetensi (MUK).

1.7.3. Aspek penting penilaian

1. Kemampuan mengidentifikasi pasal-pasal dalam undang-undang jasa konstruksi yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton khususnya terhadap kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan.

2. Kemampuan menerapkan kode etik profesi.

3. Kemampuan dalam memantau dan mengevaluasi penerapna UUJK dan kode etik profesi.

1.7.4. Unit ini mendukung kinerja efektif unit kompetensi yang diperlukan dalam Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton yang terkait dengan :

(3)

1. Pengidentifikasian pasal-pasal terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan.

2. Penerapan UUJK dan etika profesi secara konsisten

1.8 Kompetensi Kunci

No. Kompetensi Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan

informasi 3

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide – ide 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3

6. Memecahkan masalah 3

(4)

BAB II

TAHAPAN BELAJAR

2.1 Langkah-Langkah Tahapan Belajar

Penyajian bahan pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.

Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakan persyaratan kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator Unjuk Kerja (IUK).

No. KUK Indikator Unjuk Kerja Tahapan Belajar Sumber 1.1. Standar, pedoman

dan manual yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan jalan beton diidentifikasi untuk rujukan pelaksanaan. a. Dapat menjelaskan standar teknis terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan beton

Membaca dan mempelajari standar teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton

Standar teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton b. Mampu mengidentifikasi semua standar teknis terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan beton Membaca dan mempelajari standar teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton

Standar teknis yang berkaitan denganpelaksanaan konstruksi jalan beton c. Dapat menjelaskan pedoman teknis terkait dengan pekerjaan perkerasan jalan beton Membaca dan pedoman teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan beton Pedoman teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton d. Mampu mengidentifikasi semua pedoman teknis terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan beton Membaca dan pedoman teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan beton Pedoman teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton e. Dapat menjelaskan manual teknis terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan Membaca dan mempelajari manual teknis yang berkaitan

Manual teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan

(5)

beton dengan pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan beton beton f. Mampu mengidentifikasi semua manual teknis terkait dengan pelaksanaan perkerasan jalan beton Membaca dan mempelajari manual teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan beton

Manual teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton 1.2. Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan konstruksi diterapkan a. Dapat menjelaskan ketentuan peraturan terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan pekerjaan konstruksi. b. Mampu menerapkan ketentuan peraturan terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan pekerjaan konstruksi.

(6)

c. Dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan teknis maupun non teknis yang terkait dengan penyebab kegagalan konstruksi  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi.  Contoh-contoh kegagalan pekerjaan konstruksi.  Contoh-contoh penyebab kegagalan pekerjaan konstruksi. d. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan teknis maupun non teknis yang terkait dengan penyebab kegagalan konstruksi  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi.  Contoh-contoh kegagalan pekerjaan konstruksi.  Contoh-contoh penyebab kegagalan pekerjaan konstruksi.

(7)

1.3. Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan bangunan diterapkan a. Dapat menjelaskan ketentuan peraturan terkait kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan bangunan  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan bangunan. b. Mampu menerapkan ketentuan peraturan terkait kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan bangunan  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan bangunan. c. Dapat menjelaskan kriteria kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan yang terkait dengan kriteria kegagalan bangunan  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kriteria kegagalan bangunan. d. Mampu mengidentifikasikan kriteria kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan yang terkait dengan kriteria kegagalan bangunan  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan bangunan.

(8)

e. Dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari literatur yang terkait dengan faktor-faktor penyebab kegagalan bangunan  Literatur yang berkaitan dengan kejadian kegagalan bangunan  Contoh-contoh kegagalan bangunan. f. Mampu mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari literatur yang terkait dengan faktor-faktor penyebab kegagalan bangunan  Literatur yang berkaitan dengan kejadian kegagalan bangunan  Contoh-contoh kegagalan bangunan. g. Dapat menjelaskan ketentuan tentang kejadian kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan bangunan  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan bangunan. h. Mampu menerapkan . ketentuan tentang kejadian kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan kegagalan bangunan  UUJK dan PP terkait Jasa Konstruksi  Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan konstruksi jalan beton  Contoh-contoh kegagalan bangunan. 2.1. Masukan tentang waktu kerja diberikan sesuai dengan peraturan perundang-a. Dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang waktu kerja

Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan

(9)

undangan yang berlaku waktu kerja b. Mampu menerapkan peraturan perundang-undangan tentang waktu kerja Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan waktu kerja UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan 2.2. Ketentuan tentang pengupahan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan benar a. Dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengupahan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan pengupahan UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan b. Mampu menerapkan peraturan perundang-undangan tentang pengupahan Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait dengan pengupahan UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan 2.3. Masukan tentang ketentuan kesejahteraan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku a. Dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang jaminan sosial tenaga kerja Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait jaminan sosial tenaga kerja

 UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja PP No. 5/2003 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Oleh Pekerja Sampai Dengan Sebesar Upah Minimum Propinsi Atau Upah Minimum Kabupaten/Kota  PP No. 14/1993 tentang Penye-lenggaraan Jami-nan Sosial Tenaga Kerja Keppres No. 22/1993 tentang Kesehatan Kerja  Kepmennaker No. 196/1999 tentang Penye-lenggaraan Pro-gram Jaminan So-sial Tenaga Kerja

(10)

Permennaker 05/1993 tentang PT Jamsostek b. Mampu menerapkan peraturan perundang-undangan tentang jaminan sosial tenaga kerja Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait jaminan sosial tenaga kerja

UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja  PP No. 5/2003 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Oleh Pekerja Sampai Dengan Sebesar Upah Minimum Propinsi Atau Upah Minimum Kabupaten/Kota PP No. 14/1993 tentang Penye-lenggaraan Jami-nan Sosial Tenaga Kerja  Keppres No. 22/1993 tentang Kesehatan Kerja Kepmennaker No. 196/1999 tentang Penye-lenggaraan Pro-gram Jaminan So-sial Tenaga Kerja  Permennaker 05/1993 tentang PT Jamsostek c. Dapat menjelaskan ketentuan dokumen kontrak tentang asuransi tenaga kerja

Membaca dan mempelajari ketentuan dokumen kontrak yang terkait asuransi tenaga kerja  Dokumen k o n t r a k d. Mampu menerapkan ketentuan dokumen kontrak tentang Membaca dan mempelajari ketentuan  Dokumen k o

(11)

asuransi tenaga kerja dokumen kontrak yang terkait asuransi tenaga kerja n t r a k 3.1. Rambu-rambu hukum di dalam menjalankan profesi diterapkan a. Dapat menjelaskan ketentuan tanggung jawab hukum dalam menjalankan profesi jasa konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait tanggung jawab hukum dalam menjalankan profesi jasa konstruksi  UU JK dan PP JK b. Mampu menerapkan ketentuan tanggung jawab hukum dalam menjalankan profesi jasa konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan peraturan yang terkait tanggung jawab hukum dalam menjalankan profesi jasa konstruksi  UU JK dan PP JK 3.2. Rambu-rambu moral di dalam menjalankan profesi diterapkan a. Dapat menjelaskan etika dan ketentuan moral dalam menjalankan profesi jasa konstruksi Membaca dan mempelajari etika ketentuan moral dalam menjalankan profesi jasa konstruksi

Kode etik asosiasi jasa konstruksi

b. Mampu menerapkan etika dan ketentuan moral dalam menjalankan profesi jasa konstruksi Membaca dan mempelajari literatur tentang etika ketentuan moral dalam menjalankan profesi jasa konstruksi Literatur tentang etika dan ketentuan moral dalam menjalankan profesi jasa konstruksi

3.3. Etos kerja dan kode etik profesi di dalam

menjalankan profesi

a. Dapat menjelaskan etos kerja profesional dan kode etik dari asosiasi profesi jasa konstruksi Membaca dan mempelajari bacaan tentang etos kerja profesional dan kode etik asosiasi profesi jasa konstruksi  Bacaan tentang etos kerja profesional  Kode etik asosiasi jasa konstruksi b. Mampu menerapkan etos kerja profesional

Membaca dan mempelajari

 Bacaan tentang etos kerja

(12)

dan kode etik dari asosiasi profesi jasa konstruksi

bacaan tentang etos kerja profesional dan kode etik asosiasi profesi jasa konstruksi profesional  Kode etik asosiasi jasa konstruksi 3.4. Ketentuan tentang penerapan kegagalan bangunan dan konstruksi dituangkan dalam dokumen yang terkait a. Dapat menjelaskan ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan bangunan Dokumen kontrak b. Mampu menerapkan ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan bangunan Membaca dan mempelajari ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan bangunan Dokumen kontrak c. Dapat menjelaskan ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Dokumen kontrak d. Mampu menerapkan ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Membaca dan mempelajari ketentuan dokumen kontrak terkait dengan kegagalan pekerjaan konstruksi Dokumen kontrak

(13)

BAB III

TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA

3.1 Tugas Tertulis

Tugas Tertulis ini dimaksudkan sebagai salah satu cara bagi Peserta Pelatihan untuk menilai diri sendiri apakah ia sudah siap untuk mengikuti ujian dan mencapai predikat lulus dalam pelatihan Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton. Predikat kelulusan ini merupakan prasyarat agar ia mendapatkan hak untuk mengikuti ujian kompetensi sebagai Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton yang penyelenggaraannya di luar pelatihan ini.

Format yang digunakan untuk Tugas Tertulis ini adalah format sebagaimana tersebut dalam contoh. Sesuai dengan maksud Tugas Tertulis ini, diminta kepada Peserta Pelatihan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur; setelah membaca pertanyaan, Peserta Pelatihan diminta mengisikan ke dalam kolom-kolom yang disediakan yaitu jawaban D (DAPAT MENJAWAB) apabila Peserta Pelatihan merasa dapat menjawab dan BD (BELUM DAPAT MENJAWAB) jika Peserta Pelatihan merasa belum dapat menjawab.

Jika Peserta Pelatihan merasa baru pantas menjawab BD, artinya Peserta Pelatihan harus belajar memahami materi pelatihan lebih tekun lagi, sedangkan apabila Peserta Pelatihan merasa pantas menjawab D, maka ia dapat melanjutkan dengan membuat pertanyaan sendiri yang lebih detail untuk memastikan bahwa dirinya memang sudah memahami seluruh isi materi pelatihan dan layak mengikuti ujian untuk mencapai predikat lulus dalam pelatihan Ahli Perencanaan Umum Jalan.

Isian Penilaian Mandiri yang dibuat oleh Peserta Pelatihan akan diperiksa oleh Instruktur, hasilnya dituangkan ke dalam Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis I dan ditandatangani oleh Instruktur. Setelah melewati Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis I, Peserta Pelatihan masih harus mengikuti tahap berikutnya, yaitu tahap mendapatkan penilaian dari Instruktur dan ditandatangani oleh Instruktur dengan menggunakan format Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis II, yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang substansinya lebih tajam. Di dalam konteks ini disarankan agar Instruktur dapat menyusun Daftar Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan penyerapan Peserta Pelatihan dalam memahami Buku Informasi.

Selanjutnya lihat Format Penilaian Mandiri berikut ini : Penilaian Mandiri

Nama Peserta : ________________________ Tanggal/Waktu : ____________, ____________

Nama Asesor : 1. ______________________ Tempat : _________________________

2. ______________________

Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap seluruh elemen kompetensi yang akan diujikan.

1. Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang dipersyaratkan, batasan variabel, panduan penilaian dan kompetensi kunci serta yakinkan bahwa anda sudah benar-benar memahami seluruh isinya.

(14)

2. Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki secara obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada, serta tentukan apakah DAPAT MENJAWAB (D) atau belum BELUM DAPAT MENJAWAB (BD).

3. Apabila anda menilai belum dapat menjawab untuk sebagian item pertanyaan yang ada, disarankan untuk melakukan pelatihan mandiri terlebih dahulu sampai anda merasa yakin dapat mendemon-strasikan item yang Saudara nilai belum dapat dijawab tersebut.

Unit Kompetensi

Nomor : ... Judul : ...

Elemen Kompetensi:

1. ...

Kriteria Unjuk Kerja Daftar Pertanyaan Penilaian Mandiri (Penilaian Mandiri / Self Assesment) D BD

1.1. a. b. c. 1.2. a. b. c. 1.3. a. b. c.

Peserta Pelatihan dapat menggunakan Daftar Pertanyaan berikut untuk Tugas Tertulis I :

Unit Kompetensi

Nomor : SPL.KS21.221.00

Judul : Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan Konstruksi Elemen Kompetensi:

Menerapkan ketentuan keteknikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Kriteria Unjuk Kerja Daftar Pertanyaan Penilaian Mandiri (Penilaian Mandiri / Self Assesment) D BD 1.1. Standar, pedoman a. Apakah anda dapat menjelaskan tentang Standar,

(15)

dan manual yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan jalan beton diidentifikasi untuk rujukan pelaksanaan.

Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi jalan beton?

b. Apakah anda dapat menggunakan Standar, Pedoman dan Manual untuk keperluan pelaksanaan jalan beton?.

1.2. Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan konstruksi diterapkan

a. Apakah anda dapat menjelaskan pengertian tentang kegagalan pekerjaan konstruksi ?. b. Apakah anda dapat menerapkan ketentuan

tentang pencegahan terhadap kegagalan konstruksi dalam pelaksanaan konstruksi jalan beton? 1.3. Ketentuan pencegahan terhadap kegagalan bangunan diterapkan

a. Apakah anda dapat menjelaskan pengertian tentang kegagalan bangunan ?.

b. Apakah anda dapat menerapkan ketentuan tentang pencegahan kegagalan bangunan dalam konstruksi jalan beton ?.

Elemen Kompetensi:

2. Menerapkan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Kriteria Unjuk Kerja Daftar Pertanyaan Penilaian Mandiri (Penilaian Mandiri / Self Assesment) D BD 2.1. Masukan tentang waktu kerja diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

a. Apakah anda dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang waktu kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ?.

b. Apakah anda dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang waktu kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan?. 2.2. Ketentuan tentang pengupahan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan

a. Apakah anda dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang

pengupahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ?.

b. Apakah anda dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang

pengupahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan?.

(16)

benar 2.3. Masukan tentang ketentuan kesejahteraan diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

a. Apakah anda dapat menjelaskan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang kesejahteraan tenaga kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ?.

b. Apakah anda dapat memberikan masukan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang kesejahteraan tenaga kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan?.

Elemen Kompetensi:

3. Menerapkan ketentuan etika profesi

Kriteria Unjuk Kerja Daftar Pertanyaan Penilaian Mandiri (Penilaian Mandiri / Self Assesment) D BD

3.1. Rambu-rambu

hukum di dalam menjalankan pro-fesi diterapkan

a. Apakah anda menjelaskan ketentuan tentang rambu-rambu hukum di dalam menjalankan profesi jasa konstruksi?.

b. Apakah anda menerapkan ketentuan tentang rambu-rambu hukum di dalam menjalankan profesi jasa konstruksi?.

3.2. Rambu-rambu

moral di dalam menjalankan pro-fesi diterapkan

a. Apakah anda menjelaskan ketentuan tentang rambu-rambu moral di dalam menjalankan profe-si jasa konstrukprofe-si?.

b. Apakah anda menerapkan ketentuan tentang rambu-rambu moral di dalam menjalankan profesi jasa konstruksi?.

3.3. Etos kerja dan

kode etik profesi di dalam

menjalankan profesi diterapkan

a. Apakah anda menjelaskan tentang etos kerja profesional dan kode etik profesi di dalam menjalankan profesi jasa konstruksi?.

b. Apakah anda menerapkan tentang etos kerja profesional dan kode etik profesi di dalam menjalankan profesi jasa konstruksi?. 3.4. Ketentuan tentang penerapan kegagalan bangunan dan konstruksi dituangkan dalam dokumen yang terkait

c. Apakah anda menjelaskan ketentuan dokumen kontrak tentang kegagalan bangunan dan kegagalan pekerjaan konstruksi?.

d. Apakah anda menerapkan ketentuan dokumen kontrak tentang kegagalan bangunan dan kegagalan pekerjaan konstruksi?..

(17)

3.2 Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis I

Lembar ini merupakan hasil pemeriksaan atas jawaban terhadap seluruh daftar pertanyaan yang diberikan pada butir 3.1. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa apabila hasil penilaian mandiri menunjukkan peserta pelatihan dapat menjawab seluruh daftar pertanyaan dengan jawaban D (DAPAT MENJAWAB), maka berarti Peserta Pelatihan siap mengikuti ujian yang akan dilakukan oleh Penyelenggara Pelatihan dengan catatan bahwa seluruh pertanyaan dalam daftar pertanyaan yang terdapat pada butir 3.1 sudah dijawab dengan jujur oleh Peserta Pelatihan. Namun apabila masih terdapat jawaban BD (BELUM DAPAT MENJAWAB) dari Penilaian Mandiri, Peserta Pelatihan harus kembali lagi mempelajari Buku Informasi sampai ia yakin menulis jawaban D (Dapat Menjawab) untuk menjawab pertanyaan yang sebelumnya jawabannya adalah BD (Belum Dapat Menjawab). Selanjutnya materi ujian menjadi tanggung jawab Pelatih. Hasi Pemeriksaan Tugas Tertulis I :

1) Dari sebanyak 18 pertanyaan Tugas Tertulis, Peserta Pelatihan menyatakan dalam Penilaian Mandiri, bahwa ia “DAPAT MENJAWAB” sebanyak ... pertanyaan Tugas Tertulis, dan “BELUM DAPAT MENJAWAB” sebanyak ... pertanyaan Tugas Tertulis.

2) Dengan demikian Peserta Pelatihan dinyatakan SUDAH/BELUM *) diperbolehkan mengikuti Test Tertulis / Test Lisan yang akan diberikan oleh Pelatih dalam menilai kemampuan Peserta Pelatihan.

Catatan : *) coret yang tidak perlu

Peserta Pelatihan,

(...) Nama ...

..., ... 201...

Diperiksa Oleh Instruktur,

(...) Nama ...

3.3 Tugas Tertulis II

Tugas Tertulis II ini merupakan bagian dari assesment terhadap Peserta Pelatihan untuk menunjukkan bahwa ia sudah/belum mengerti mengenai apa yang harus dilakukannya dalam menjalankan tugasnya. Tugas yang ia lakukan merupakan komponen dari suatu proses yang mungkin penyelesaiannya oleh petugas lain, namun ia harus dapat menyediakan data untuk petugas lain tersebut. Tugas Tertulis II ini berisi daftar pertanyaan yang dibuat oleh Pelatih, kemudian jawabannya harus diisi oleh Peserta Pelatihan. Jawaban-jawaban yang dibuat oleh Peserta Pelatihan akan memberikan gambaran ketajaman Peserta Pelatihan dalam memahami Buku Informasi. Hasil penilaian terhadap Tugas Tertulis II ini ditandatangani oleh Pelatih dan Peserta Pelatihan, merupakan salah satu komponen untuk penetapan kelulusan Peserta Pelatihan.

Contoh Daftar Pertanyaan Tugas Tertulis II

1. Menerapkan ketentuan keteknikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

No. Uraian Persyaratan

Pertanyaan / Jawaban

Pertanyaan Jawaban Diisi Oleh Peserta Pelatihan

(18)

1.1. Pelaksana lapangan perkerasan jalan beton harus mampu

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai profesinya. Pelaksanaan tugas harus memenuhi standar, pedoman dan manual keteknikan yang berlaku. Mengapa pelaksanaan tugas harus memenuhi standar, pedoman dan manual keteknikan yang berlaku ? 1.2. Manual keteknikan yang

digunakan harus sesuai dengan rujukan yang telah ditetapkan. Rujukan yang digunakan adalah Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan aspek keteknikan. Apakah Peraturan Perundang-undangan yang harus dijadikan rujukan dalam aspek keteknikan ? 1.3. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan akibat

kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa selama masa pelaksanaan kontrak. Rujukan yang digunakan adalah Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan aspek keteknikan. Apakah yang dijadikan kriteria bahwa pekerjaan konstruksi dinyatakan gagal ? 1.4. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang tidak berfungsi dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum akibat kesalahan

penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi Rujukan yang digunakan adalah Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan aspek keteknikan. Apakah yang dijadikan pertimbangan dalam penilaian bahwa bangunan dinyatakan gagal ? dst. ... ... ... ...

2. Penerapan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

No. Uraian Persyaratan

Pertanyaan / Jawaban

Pertanyaan Jawaban Diisi Oleh Peserta Pelatihan

(19)

2.1. Ketentuan tentang waktu kerja harus mengacu pada ketentuan peraturan peundang-undangan Ketentuan tentang waktu kerja harus merujuk pada UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan Bagaimana UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan mengatur waktu kerja? 2.2. Ketentuan tentang pengupahan tenaga kerja harus mengacu pada ketentuan peraturan peundang-undangan Ketentuan tentang pengupahan tenaga kerja harus merujuk pada UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan Bagaimana UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan mengatur pengupahan tenaga kerja? 2.3. ... ... ... ... 2.4. ... ... ... ... dst. ... ... ... ...

3. Menerapkan ketentuan etika profesi

No. Uraian Persyaratan

Pertanyaan / Jawaban

Pertanyaan Jawaban Diisi Oleh Peserta Pelatihan 3.1. Undang-undang No.

18/1999 mengatur ketentuan rambu hukum seorang pelaku jasa konstruksi dalam menjalankan profesinya. Seorang pelaku jasa konstruksi dalam menjalankan profesi jasa konstruksi wajib mengikuti ketentuan hukum dalam UU No. 18/1999. Sebutkan ketentuan hukum yang merupakan rambu-rambu hukum seorang profesional jasa konstruksi dalam menjalankan profesinya. 3.2. Nilai-nilai moral

merupakan bagian tidak terpisahkan dari seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya Sebagai seorang profesional jasa konstruksi dalam menjalankan profesinya wajib memperhatikan rambu-rambu moral. Apakah rambu-rambu moral secara umum yang diacu seorang profesional jasa konstruksi dalam menjalankan profesinya.

(20)

3.3. Kode etik asosiasi

merupakan tuntunan dan pegangan anggotanya dalam menjalankan tugas profesinya Sebagai seorang profesional jasa konstruksi dia terikat dengan kode etik asosiasinya dalam menjalankan tugas profesinya Sebutkan kode etik salah satu asosiasi yang anda sebagai anggotanya

3.4. Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi seorang penyedia jasa diikat dengan dokumen kontrak kerja kosntrsuksi.

Para pihak wajib mematuhi ketentuan dokumen kontrak termasuk ketentuan terkait kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan Sebutkan ketentuan dokumen kontrak konstruksi yang mengatur mengenai kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan 3.5. ... ... ... ... 3.6 ... ... ... ... dst. ... ... ... ...

3.4 Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis II

Lembar ini merupakan hasil pemeriksaan atas jawaban terhadap seluruh daftar isian yang diberikan pada butir 3.3. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa apabila hasil pemeriksaan menunjukkan peserta pelatihan dapat mengisi seluruh kolom kosong dengan jawaban benar, maka berarti Peserta Pelatihan siap mengikuti ujian yang akan dilakukan oleh Pelatih dengan pertanyaan-pertanyaan lebih rinci.

Namun apabila masih terdapat jawaban “kosong” di dalam kolom yang harus diisi, Peserta Pelatihan disarankan untuk kembali lagi mempelajari Buku Informasi sampai ia yakin mampu mengisi dengan benar seluruh jawaban yang harus diisikan ke dalam kolom-kolom yang disediakan. Selanjutnya materi ujian (materi uji teori, materi uji praktek, materi uji sikap kerja) menjadi tanggung jawab Pelatih. Sesuai dengan SLK (Standar Latih Kompetensi) untuk jabatan kerja Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton, silabus pelatihan untuk Unti Kompetensi No. SPL.KS11.221.00 hanya mengalokasikan waktu untuk “teori”, sehingga yang harus disiapkan oleh pelatih adalah materi uji teori.

Hasil Pemeriksaan Tugas Tertulis II :

1. Dari sebanyak ... pertanyaan Tugas Tertulis II, Peserta Pelatihan memberikan jawaban benar terhadap ... pertanyaan atau sebanyak ... %.

2. Dengan demikian perolehan nilai Peserta Pelatihan dalam menyelesaikan Tugas Tertulis II adalah ...

3. Nilai yang diperoleh dari Tugas Tertulis II ini merupakan komponen penilaian dengan bobot sebesar 10% dari keseluruhan materi uji teori.

(21)

Peserta Pelatihan,

(...) Nama ...

Diperiksa Oleh Instruktur,

(...) Nama ...

Catatan :

1. Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk memberikan arahan di dalam mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan mandiri.

2. Buku Kerja ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

1) Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian / keterampilan peserta pelatihan.

3. Untuk mengetahui daya serap peserta dalam mengikuti pelatihan, setelah selesai pelatihan, peserta pelatihan diminta mengisi formulir penilaian mandiri dan juga contoh-contoh penilaian unjuk kerja.

4. Perlu diketahui bahwa yang memberikan pelatihan adalah Pelatih (Instruktur) dan yang mengikuti perkembangan daya serap Peserta Pelatihan dalam memahami Buku Informasi adalah Penilai.

5. Hasil penilaian mandiri (tugas tertulis I) dan tugas tertulis II akan mengantarkan seorang peserta pelatihan ke wilayah ujian untuk mendapatkan Sertifikat Lulus Pelatihan, yang nantinya akan memberikan peluang kepada Peserta Pelatihan mengikuti uji kompetensi sebagai seorang Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton yang penyelenggaraannya di luar cakupan pelatihan ini.

6. Dengan sistem ini, seseorang yang belum mempunyai Sertifikat Lulus Pelatihan, dianjurkan untuk belajar mendalami substansi yang ada di dalam Buku Informasi agar setelah mendapatkan Sertifikat Lulus Pelatihan dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya mengikuti asesment (melalui uji kompetensi) untuk jabatan kerja Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti kelayakan berita yang dihasilkan oleh para citizen journalist dalam surat kabar harian Tribun Jogja mengacu pada Kode

Oleh karena itu apabila salah satu pihak yang harus memberi persetujuan tersebut telah meninggal dunia, maka jelas bahwa peralihan (jual beli) hak milik atas tanah

 Belajar mandiri untuk konstruksi pengetahuan tentang CP mata kuliah dan cara pencapaiannya  Penugasan terstruktur: Membuat narasi esay tentang CP mata kuliah

Bukti T-88b : Fotokopi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

● Pustaka dalam bentuk Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan penulisan: Penulis, tahun, judul skripsi, Skipsi/Tesis/Disertasi(harus ditulis miring), nama fakultas/

Program Bantuan Operasional Sekolah merupakan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah sebagai bentuk kompensasi dari dikuranginya subsidi bahan bakar minyak

Melakukan kalibrasi alat dengan mengukur densitas air, caranya dengan mengisi air ke dalam cup sampai penuh kemudian ditutup (apabila ada air yang tumpah dilap dengan kanebo

sebesar 35 cm sedangkan penelitian ini didapatkan hasil sebesar 33,2 cm dan panjang ikan betina sebesar 34 cm, sehingga dari hasil penelitian ini bahwa