• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY TINJAUAN SANITASI TERMINAL PENUMPANG 1942 ANDALAS KOTA GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUMMARY TINJAUAN SANITASI TERMINAL PENUMPANG 1942 ANDALAS KOTA GORONTALO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SUMMARY

TINJAUAN SANITASI TERMINAL PENUMPANG “1942 ANDALAS” KOTA GORONTALO

Viviyeti Mahaji. 811409045. Skripsi, Jurusan Kesehatan masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Dr. Hj. Rama Hiola, Dra, M. Kes dan Pembimbing II, Sirajuddien Bialangi, SKM, M. Kes.

ABSTRAK

Viviyeti Mahaji. 2013. Tinjauan Sanitasi Terminal Penumpang “1942 Andalas” Kota Gorontalo. Jurusan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Rama Hiola, Dra, M. Kes dan Pembimbing II Sirajuddien Bialangi SKM, M. Kes.

Terminal adalah salah satu tempat tersibuk dari pasar sehingga aktivitas masyarakat yang datang dan pergi sebagai penumpang ataupun sebagai penjajah makanan dan minuman dapat menimbulkan masalah kesehatan lingkungan seperti sampah dan kita tahu sampah apabila dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang serius akan menyebabkan bencana yang besar, seperti banjir.

Latar penelitian ini dilakukan di terminal 1942 Andalas dan penelitian ini dilakukan pada rentan waktu satu bulan dari tanggal 17 April sampai 31 April. Penelitian ini menggunakan informant kunci yaitu pengelola terminal dan petugas sanitasi di puskesmas Sipatana, dan informant pendukung yaitu supir, penjual makanan, tukang bentor dan penumpang yang berada di terminal. Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif yang memiliki karakteristik alami. Tehnik pengumpulan data adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian chek list sanitasi didapatkan hasil yaitu 930 yang berarti tergolong dalam criteria tidak memenuhi syarat karena berada pada rentang 975 sampai 1625.

Berdasarkan penelitian ini maka disarankan bagi institusi agar lebih memperhatikan kondisi sanitasi terminal 1942 Andalas. Bagi masyarakat yang tinggal dalam terminal lebih memperhatikan keadaan sanitasi. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitian yaitu dengan membandingkan tinjauan sanitasi antara terminal satu dan terminal lainnya.

(2)

I. PENDAHULUAN

Indonesia sehat 2015 adalah lanjutan dari visi pembangunan kesehatan nasional 2010 yang menggambarkan masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya (Winarso, 2010).

Agar masyarakat dapat meningkatkan kesehatannya paling sedikit diperlukan enam usaha dasar yang dikenal dalam ilmu kesehatan masyarakat sebagai “The Basic Six” atau enam usaha dasar. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan basic six tersebut, telah dikemukakan oleh American Public Health Association (APHA), Emerson dan Luginbuhl (EM), dan World Health Organization (WHO). Ketiga konsep tersebut memperlihatkan penggunaan istilah yang berbeda sedikit saja, perbedaan tersebut tergantung pada kemajuan usaha kesehatan suatu negara. Perlu dicatat kiranya tentang usaha kesehatan lingkungan, karena ketiga-tiganya konsep menganggapnya penting. Jadi tampaknya, usaha ini tetap diperlukan di berbagai taraf perkembangan suatu negara (Slamet, 2009 : 6).

Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu usaha dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Dari uraian tentang usaha dasar terlihat bahwa kesehatan lingkunganpun erat sekali hubungannya dengan usaha kesehatan lainnya. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara umum dan secara khusus oleh ahli rekayasa lingkungan.

Diantara banyak kegiatan kesehatan lingkungan, dapat disebutkan program/kegiatan penyediaan air minum, pengolahan dan pembuangan limbah cair, gas dan padat, mencegah kebisingan, mencegah kecelakaan, mencegah penyebaran penyakit bawaan air, udara, makanan, dan vektor, pengelolaan kualitas lingkungan air, udara, makanan, pemukiman, dan bahan berbahaya. Pengelolaan keamanan dan sanitasi transportasi, kepariwisataan seperti hotel, motel, motel, tempat makanan umum dan pelabuhan, turut mencegah dan memberi pertolongan pada bencana alam dan pengolahan lingkungan kerja sehingga itu diturunkan peraturan Kep. Menkes 1405/Menkes/SK/XI/2002 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja dan Industri (Juli Soemirat Slamet, 2009 : 10).

Dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dibidang Ekonomi, maka sejak perintah pertama pemerintah memprioritaskan pembangunan jaringan sarana perhubungan baik darat, laut maupun udara. Dengan tersedianya sarana angkutan umum tersebut. Maka arus barang maupun penumpang sangat meningkat sehingga saat ini hanya tinggal sebagian kecil wilayah indonesia yang masih menganggap kendaraan perhubungan sebagai penghambat. Arus barang maupun orang. Disamping hal yang menggembirakan itu, kemudahan dalam transportasi dapat pula menimbulkan akibat sampingan berupa lebih mudahnya penyebaran beberapa penyakit dari satu daerah ke daerah lainnya dan kemungkinan terjadinya kecelakaan semakin besar (Persilia,

(3)

2011). Oleh Karena itu dengan adanya permasalahan tersebut sehingga peneliti mengambil judul Tinjauan Sanitasi Terminal Penumpang “1942 Andalas” Kota Gorontalo.

II. Metode Penelitian 2.1 Latar Penelitian

Latar penelitian ini dilakukan di terminal 1942 Andalas dan penelitian ini dilakukan pada rentan waktu satu bulan dari tanggal 1 April sampai 31 April. Penelitian ini menggunakan informant kunci yaitu pengelola terminal dan petugas sanitasi di puskesmas Sipatana, dan informant pendukung yaitu supir, penjual makanan, tukang bentor dan penumpang.

2.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif yang memiliki karakteristik alami alami (natural setting) sebagai sumber data lansung, proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial. 2.3 Kehadiran Penelitian

Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam hal ini peneliti adalah sebagai partisipasi penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain adalah sebagai penunjang.

2.4 Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengambilan data dilakukan

menurut sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

2.5 Prosedur Pengumpulan data Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena tersebut berlansung dan di samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek).

2.6 Analisis Data

Analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, maka dalam analisis data selama di lapangan peneliti menggunakan model spradley, yaitu tehnik analisa data yang di sesuaikan dengan tahapan dalam penelitian.

2.7 Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan tehnik pengamatan yang tekun, dan triangulasi. 2.8 Tahap-tahap Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga tahapan. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap análisis data.

III. Hasil Dan Pembahasan 3.1 Bagian eksterior (luar)

1. Tempat parkir

Hasil penelitian tempat parkir berdasarkan informant kunci

(4)

mengatakan bahwa tempat parkir yang berada pada terminal bukan seperti tempat terminal pada umumnya karena setiap angkutan yang datang akan memarkirkan mobilnya di depan agent atau POnya masing-masing. Tempat parkirnya sering dibersihkan karena sudah ada petugas yang sering membersihkannya,

jalanannya dari aspal dan kuat. Sedangkan wawancara informant

pendukung dan

dokumentasi bahwa tempat parkir terminal 1942 Andalas terlihat bersih, karena memang ada petugas yang sering membersihkannya. Namun, masih ada genangan air yang sering terlihat jika terjadi hujan dan tempat-tempat sampah yang seharusnya berada pada setiap agent itu belum ada walaupun ada hanya berjumlah 1 buah yang bentuknya sudah tidak terbentuk dengan bagus. Persyaratan minimal hygiene sanitasi tempat parkir yang berlaku adalah sebagai berikut :

a. bersih dari sampah dan genangan – genangan air karena tempat parkir yang bersih dari sampah dan genangan-genangan air akan

menguntungkan dari segi estetik dan kesehatan. Apabila tempat parkir kotor dengan sampah-sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang berbagai serangga dan akan menciptakan tempat hidup dan berkembangnya

nyamuk.

b. Berlantai aspal atau beton agar tempat tersebut tidak lekas rusak sehingga tidak menimbulkan lubang-lubang yang dapat menjadi tempat genangan-genangan air,

juga agar

menyenangkan bagi penumpang karena tidak terjadi goncangan-goncangan kendaraan. c. Tersedia tanda- tanda

yang jelas memudahkan dalam pengaturan parkir kendaraan, sehingga tidak terjadi kesemrawutan parkir kendaraan (Lili Persilia, 2011).

Dilihat dari teori yang ada bahwa tempat parkir yang berada pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena masih ada genangan-genangan air jika musim hujan datang. Namun dilihat dari secara

(5)

keseluruhan tempat parkir itu bersih hanya saja tidak dapat digunakan secara baik dan terjadi kesemrautan dalam penataannya. Selain itu tidak terdapat rambu-rambu lalu lintas yang jelas berupa tanda larangan atau batas parkir karena tidak ada petugas yang bertanggung

jawab dalam

pengaturannya.

Aspal dari tempat parkir masih kokoh dan kuat tetapi permukaan aspalnya tidak rata sehingga saat musim hujan datang aspal yang berdataran rendah akan menyisahkan genangan-genangan air.

2. Pembuangan sampah

Hasil penelitian tentang pembuangan sampah pada terminal 1942 Andalas berdasarkan wawancara pada informant kunci, informant pendukung dan dokumentasi bahwa sampah yang ada pada terminal 1942 Andalas sering tertumpuk karena terkadang waktu pengangkutan sampah oleh mobil operasional dari BLH tidak menentu.

Untuk pembuangan sampah di terminal bis, yang penting diperhatikan adalah disamping tempat sampah yang perlu memenuhi syarat , juga diperhatikan agar tempat sampah itu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah

yang ada. Penempatannya juga harus sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi orang untuk menggunakannya dan mudah juga bagi petugas sampah mengangkutnya (Kompasiana, 2010).

Kebersihan terminal hendaknya diperhatikan dengan menyapu dua sampai tiga kali sehari. Dalam pengangkutan sampah fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dengan menggunakan kendaraan pengangkutan sampah (truk) yang pengangkutannya dilakukan 1-2 hari sekali dimana sampah tersebut selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi yang telah ditentukan oleh dinas kebersihan (Lili Persia, 2010).

Dari pengamatan yang dilakukan pembuangan sampah pada terminal 1942 Andalas belum memenuhi syarat karena tempat sampah itu seharusnya tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah yang ada. Sehingga tidak terjadi penumpukkan volume sampah yang dapat mengganggu dalam segi estetika dan juga dalam kesehatan. Selain itu cara pengangkutan sampahnya kurang baik sehingga masih ada sisa-sisa sampah berserakkan yang dapat menimbulkan adanya tempat perkembangbiakkan vektor-vektor penyakit. Dalam sarana

(6)

pengangkutan sampah terjadi ketidak cocokkan informasi antara informan lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh seorang sopir bahwa jadwal pengangkutannya terkadang dalam 1 minggu hanya ada 3 sampai 4 kali pengangkutannya sedangkan pada informant lain

mengatakan bahwa

pengangkutan sampah dijadwalkan setiap hari, ini terjadi dikarenakan bahwa sopir sering melakukan perjalanan sehingga tidak tiap harinya berada di tempat tersebut sehingga sopir hanya melihat pengangkutannya dilakukan hanya pada 3 sampai 4 kali saja dalam seminggu.. 3. Penerangan

Hasil penelitian dari wawancara tentang penerangan pada informant kunci dan dokumentasi pengukuran menggunakan lux meter bahwa penerangan sudah cukup karena pengoperasional terminal hanya pada pagi sampai siang hari. Sedangkan pada informant pendukung

dikatakan bahwa

penerangannya belum cukup karena lampu yang menerangi jalan sudah rusak, tidak berfungsi lagi.

Penerangan di terminal terutama di tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu diberi pencahayaan yang cukup,untuk tempat ini penerangan minimal

yang dianjurkan adalah 10 foot candles (Lili Persia, 2010). Dari pengamatan peneliti bahwa penerangan pada terminal 1942 Andalas sudah memenuhi syarat yaitu lebih dari 10 foot candles dan ini merupakan penerangan alami dari sinar matahari karena terminal 1942 Andalas beroperasi hanya dipusatkan pada pagi hari sampai siang hari. Adapun hasil pengukuran pencahayaan yang diukur menggunakan alat lux meter bisa dilihat pada table 4.1. Namun pada informant pendukung menyatakan tidak cukup dikarenakan bahwa penerangan yang dimaksudkan mereka adalah penerangan memakai bolam lampu sehingga mereka menjawab belum cukup padahal dalam penerangan yang ditanyakan adalah bekisar penerangan pada pagi hari sampai siang karena pengoperasian terminal hanya pada pagi hari sampai siang hari.

4. Drainase

Hasil penelitian tentang drainase yang berada pada terminal 1942 Andalas menurut wawancara informant kunci bahwa drainase pada terminal 1942 Andalas bersih karena sering dibersihkan oleh para pembersih dari BLH sedangkan pada informant pendukung dan dokumentasi menunjukkan bahwa drainase tersebut tidak berjalan dengan lancar dan

(7)

masih ada sampah-sampah yang menyumbat jalan airnya. Agar terminal tidak becek maka sebaiknya diberi saluran air disekeliling bangunan. Beberapa hal yang bersifat umum pada saluran kotor diterminal yang perlu diperhatikan:

1) Jangan menimbulkan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman 2) Saluran air pembuangan

kotor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga air kotor dapat mengalir dengan baik dan lancar 3) Saluran-saluran air kotor

harus tertutup dan rapat serangga dan tikus

4) Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung saluran untuk mencegah masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar mandi, tempat cuci yang dapat berupa daun-daun dan kertas, plastik dan lain-lain sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut (Lili Persia, 2010).

Pengamatan yang didapat pada terminal 1942 Andalas yaitu drainase pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena air limbahnya tergenang, tidak mengalir dengan lancar dan terdapat sampah. Drainase pada terminal ini sering dibersihkan namun ada saja masyarakat

yang sering membuang sampah sembarangan sehingga sampah itu tercecer di saluran air yang membuat saluran air tersumbat. Dinding salurannya rendah tidak dapat menampung air limbah dan pada saat air musim hujan turun air limbah ini akan

menguap sehingga

menimbulkan jalanan menjadi becek. Selain itu tidak ada ruji-ruji ataupun gawang-gawang pada ujung saluran sehingga jika kotoran seperti sampah-sampah masuk dapat menyumbat jalannya air limbah pada saluran itu. Perbedaan informasi yang didapat karena pada saat pengawas dan pengelolah mengawasi kebersihan-kebersihan atau sanitasi ini mereka datang melihat pada pagi hari sehingga keadaan terminal masih bersih. Sehingga informasi yang mereka berikan keadaannya terlihat bersih

3.2 Bagian interior (dalam) 1. Ruang tunggu

Hasil penelitian tentang ruang tunggu yang berada pada terminal 1942 Andalas menurut informant kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa ruang tunggu berjumlah dua unit, dalam keadaan bersih, mempunyai tempat duduk tetapi jumlah tempat duduk kurang.

Yang penting diperhatikan mengenai ruang tunggu terminal agar tidak meninggalkan

(8)

masalah-masalah kesehatan adalah lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin, agar kotoran yang ada mudah dibersihkan, tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk, ruang tunggu harus dan tersedia tempat-tempat sampah yang tertutup dan kedap air, di ruang tunggu terminal bus perlu diberi penerangan secukupnya agar menerangi semua sudut ruang bagi orang-orang di tempat itu (Lili Persia, 2010).

Pengamatan yang didapat dari tempat penelitian bahwa ruang tunggu yang berada pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki tempat sampah yang tertutup dan kedap air. Namun dilihat dari segi keseluruhan ruang tunggu terminal 1942 Andalas bersih karena masyarakat yang telah menetap di terminal ini sering membersihkannya hanya saja jumlah tempat duduknya kurang sedangkan penumpang yang sering memakai ruang tunggu itu sebagian tidak mendapatkan tempat duduk. Selain itu juga penerangan pada ruang tunggu ini memakai pencahayaan alami dari matahari sehingga penerangan pada rung tunggu ini mencukupi sesuai teori yang ada.

2. Jamban

Hasil penelitian tentang jamban dari wawancara pada informant kunci, informant pendukung

dan dokumentasi bahwa jamban yang berada pada terminal 1942 Andalas berjumlah dua unit keadaannya baik, bersih, airnya bersumber dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan mengalir dengan lancar.

Diterminal wc umum penting peranannya guna melayani para pengunjung yang ingin membuang kotorannya tetapi apabila fasilitas ini tidak memenuhi syarat kesehatan akan mudah menyebabkan terjadinnya penyebaran penyakit menular, terutama penyakit-penyakit yang menularnya melalui makanan/minuman (Food Born Infection). Agar bahaya kesehatan itu dapat dihindarkan, maka yang penting diperhatikan mengenai wc umum diterminal adalaah wc harus memakai leher angsa, tersedia air bersih yang cukup, tersedia tempat cuci tangan dan sabun, tersedia tempat khusus untuk memelihara dan merawatnya, ada pemisah antara wc wanita dan wc pria, jumlah wc disesuaikan dengan jumlah pengunjung dan terlindung dari pandangan orang lain (Lili Persia, 2010). Pengamatan dari tempat penelitian tentang jamban yang berada pada terminal 1942 Andalas bahwa jamban tersebut tidak memenuhi syarat karena tidak tersedia tempat cuci tangan dan sabun dan

(9)

tidak tersedia tempat khusus untuk memelihara dan merawatnya. Dilihat dari segi fisik, jamban di terminal 1942 Andalas sederhana dan bersih hanya saja sarananya tidak lengkap. Sehingga pada saat pengunjung membuang kotoran mereka tidak lagi mencuci tangan dan ini bisa menyebabkan penularan penyakit.

3. Tempat ibadah

Hasil penelitian tentang tempat ibadah yang terdapat diterminal 1942 Andalas menurut informant kunci, informant pendukung dan dokumentasi bahwa tempat ini tidak lagi digunakan sehingga kebersihannya tidak terjaga (kotor) dan berbau tidak sedap. Persyaratan sanitasi bagi rumah ibadah hampir sama dengan bangunan lain akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah penyediaan air yang cukup serta pemeliharaan kebersihan bangunan(Lili Persia, 2010). Pengamatan peneliti bahwa tempat ibadah yang terdapat pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena kebersihannya tidak terjaga dan berbau tidak sedap ini dikarenakan tidak ada lagi yang memanfaatkannya sehingga kebersihannya tidak terjaga dan sumber air yang digunakan untuk membersihkan diri agak jauh dijangkau. Maka dari itu pengunjung yang ingin beribadah akan langsung ke

tempat ibadah (mesjid) di luar terminal.

4. Pengeras suara

Hasil penelitian dari informant kunci, informant pendukung dan dokumentasi bahwa alat pengeras suara di terminal 1942 Andalas digunakan. Pengeras suara sering difungsikan hanya pada saat ada informasi yang perlu disampaikan dan pengajian yang di selenggrakan oleh pihak terminal.

Terdapat alat pengeras suara yang dapat dipergunakan untuk memberikan keterangan kebersihan atau informasi-informasi pada para pengguna terminal 1942 Andalas (Candra, 2007:182-184)

Pengamatan yang didapat dari tempat penelitian bahwa alat pengeras suara yang berada pada terminal 1942 Andalas memenuhi syarat masih berfungsi walaupun jarang digunakan.

IV. Simpulan Dan Saran a. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah Hasil penelitian bagian eksterior secara umum di terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat didukung oleh sumber dokumentasi. Hasil penelitian bagian interior secara umum di terminal 1942 Andalas memenuhi syarat namun jika dilihat perkategori tidak memenuhi syarat di dukung oleh sumber dokumentasi.

(10)

b. Saran

Bagi institusi agar lebih memperhatikan kondisi sanitasi terminal 1942 Andalas. Bagi masyarakat yang tinggal dalam terminal lebih memperhatikan keadaan sanitasi. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitian yaitu dengan membandingkan tinjauan sanitasi antara terminal satu dan terminal lainnya.

V. DAFTAR PUSTAKA

Bena, dkk. 2012. Analisis Dampak Pengembangan Terminal Tipe A Bayuangga Kota Probolinggo Terhadap Kinerja Lalu Lintas Disekitarnya. Jurnal Rekayasa Sipil Volume 6 No.1 tahun 2012.

Candra Budiman, 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta, EGC.

Candra Dermawan, 2006. Bidang Teknologi Transportasi ITS: Sarana Transportasi Lalu Lintas Darat Masa Depan Fauzi, Ahmad. 2012. Pengembangan

Sistem Informasi Jalur Trayek Angkutan Umum Terminal Blok M Situs Transportasi Umum. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi. (http://www.repository.usu.ac.i d). Diakses 22 Februari 2013

Kementerian Pekerjaan Umum. 2010.

Pedoman Pengelolaan

Terminal. Centra Project

Management Unit CPMU

Urban Sector Development

Reform Project.

Kompasiana. 2010. Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat.

(http://www.kompasiana.com). Diakses 22 Februari 2013 Morlok, E.K, 1985, Pengantar Teknik

dan Perencanaan

Transportasi. Erlangga, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Persilia, Lili. 2011. Sanitasi Tempat Umum Dan Tranportasi Terminal Bus Dan Bus. Jurnal. Akademi Kesehatan Lingkungan.

(http://www.repository.usu.ac.i d)

Pramono & Suprapto. 2006. Evaluasi Kelayakan Terminal Bus Induk Terpadu Mangkang. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (http://www.eprints.undip.ac.id ). Diakses 22 Februaru2013

(11)

Pratama, Dwi Afriani. 2012. Pemeriksaan Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum. Artikel Prodi Kesmas UNG. 2013. Panduan

Penulisan Skripsi. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Retno widyati, Yuliarsih. 2002.

Hygiene dan Sanitasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sihono. 2006. Pengaruh Lokasi Terhadap Aktivitas Terminal. Tesis. Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang.

(http://www.eprints.undip.ac.id ). Diakses 22 Februaru2013 Sinulingga, Budi D, 2005,

Pembangunan Kota tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Soemirat, Juli. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jogyakarta: Gajah Mada University Press

Wardana, Cai. 2012. Sanitasi Tempat-Tempat Umum Terminal. Artikel

Winarso, Hadi. 2010. Identifikasi Masalah Sanitasi (Sampah) Di Terminal Bumiayu. Tugas Akhir. Politeknik Kesehatan

Depkes Semarang

Prodi D III Kesehatan Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Game Catur Jawa ini adalah salah satu bentuk implementasi dari kecerdasan buatan.Dengan dibantu menggunakan metode Alpha-Beta, game Catur Jawa ini bisa

Maka solusi yang penulis buat untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat suatu sistem informasi geografis tentang letak lokasi yang dilengkapi sesuai dengan

4) Dalam perjanjian asuransi, prestasi penanggung digantungkankan pada peristiwa yang belum pasti terjadi. Untuk mencegah penanggung menambah syarat-syarat lainnya

Terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh peningkatan terhadap penelitian perilaku sosial peserta didik seperti sikap kerjasama dan

1) Pegawai di KPP Pratama Malang Selatan sebaiknya membuat suatu terobosan baru untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai pajak terkait dengan pemanfaatan teknologi

Kantong empedu (Vesica Fellea) Ductus Cysticus Ductus choledicus Duodenum Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna

Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimana deskripsi kinerja keuangan Bank Panin Dubai Syariah sebelum dan sesudah go public , 2) Apakah terdapat

Pada penelitian ini dilakukan pemisahan senyawa antioksidan secara kolom kromatografi dan fraksi-fraksi yang terkumpul dari diuji daya antioksidannya secara kualitatif dan