Abstract– Home security system currently required in society, this is intended to reduce the space for crime in the neighborhood. To create a home security system is needed tool tilt sensor as a detector slope, modems as media information delivery media remotely using SMS (short message service), buzzer as alarm for prevention/ give a warning, the LCD as a viewer condition and sets system minimum which using a microcontroller ATmega8, testing was applied with a miniature window in which when the window was open and there was slope on the sensor, the system will provide information to the owners and activate the alarm. From the results of experiments conducted showed that showed that the tilt sensor can help monitor the condition of the windows with a remotely in real time and can be controlled by the user using mobile phone as the sender of the command.
Keywords – Microcontroller ATmega8, Tilt sensor, Wavecom Fastract M1306B, LCD (Liquid Crystal Dispplay).
1. Pendahuluan
Salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan yang dibutuhkan semua pihak, sehingga kewaspadaan dini perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat. Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang baik harus dimulai dari lingkungan yang terkecil kemudian berlanjut dan terintegrasi antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan yang lebih besar. Sistem keamanan lingkungan terkecil adalah sistem keamanan pada rumah.
Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik. Hal itu akan memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan tersebut, sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal.
Dian Aldila Ramadhani (2008:3) mengemukakan bahwa “Teknologi membuat segala sesuatu yang dilakukan agar menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu”.
Saat ini sudah terdapat banyak metode sistem keamanan yang menggunakan berbagai macam sensor yang handal misalkan penggunaan sensor magnet untuk memantau kondisi pintu, secara teori dan prakteknya sensor magnet tersebut sudah termasuk dalam kategori sensor yang handal.
Sedangkan pada tugas akhir ini sensor yang digunakan ialah sensor kemiringan yang dimana sensor kemiringan ini termasuk dalam kategori sensor yang memiliki fungsi khusus yang dapat digunakan untuk pengaplikasian keamanan pada pintu ataupun jendela rumah. Fokus pada penelitian ini ialah untuk mengetahui fungsi sensor serta pengaplikasian metode sistem keamanan pada rumah.
Pada tugas akhir ini, penulis akan membuat sebuah sistem yang berfungsi sebagai sistem keamanan rumah pada jendela dan pintu dengan menggunakan Tilt sensor (sensor kemiringan), buzzer, perangkat modem GSM, tampilan LCD (Liquid Crystal Display) dan pemberitahuan melalui pesan tertulis melalui SMS.
Dari latar belakang permasalahan terebut, penulis
membuat RANCANG BANGUN SISTEM
KEAMANAN JENDELA DENGAN JARAK JAUH MENGGUNAKAN SENSOR KEMIRINGAN yang
Rancang Bangun Sistem Keamanan Pada Jendela Dengan Jarak Jauh
Menggunakan Sensor Kemiringan
Sutriandy1), Elang Derdian M.,ST, MT.2), F. Trias Pontia W., ST, MT.3)
Control Systems Laboratory, Engineering Faculty, Tanjungpura University e-mail: sutriandy@gmail.com1), elangdm@yahoo.com2), triaspontia@yahoo.com 3)
dapat dioperasikan dengan mudah, yang dimana fungsinya untuk mendeteksi terbukanya jendela dan memberikan informasi melalui SMS (short message service) kepada pemilik dengan bantuan perangkat modem GSM serta aktifnya alarm (buzzer) sebagai tanda peringatan. Dalam hal ini perancangan memanfaatkan Tilt sensor sebagai input. Dimana inputan akan diolah agar dapat menyalakan alarm dan memberi informasi jika terjadinya perubahan sudut dengan ketelitian yang di tentukan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memberikan pencegahan dari tindak kejahatan serta memberi informasi dengan cepat.
2. Penelitian Terkait
Sistem keamanan rumah pada jendela merupakan teknologi yang memiliki fungsi keamanan keadaan rumah. Terdapat beberapa perancangan sistem keamanan rumah yang telah dikembangkan sebelumnya, perancangan yang berfokus pada penerapan–penerapan yang berbeda melalui berbagai macam metode yang digunakan.
Beberapa penelitian tentang sistem keamanan rumah yang telah dilakukan diantaranya:
a) Jati lestari (2011) yang merancang webcam monitoring ruangan menggunakan sensor gerak PIR (Passive Infra Red) yang membahas tentang sistem keamanan menggunakan input sensor gerak dan saat terdeteksi akan merekam secara otomatis dan mengaktifkan buzzer, serta pemograman yang menggunakan bahasa C++, pada sistem ini tidak membahas tentang bagaimana memberi informasi kepada pemilik rumah.
b) Furita upik (2011) yang merancang sistem kontrol keamanan ruangan berbasis SMS menggunakan modul GSM dengan mikrokontroler ATMega8535 yang diprogram dengan bahasa pemograman C++, sistem ini menggunakan sensor magnetic switch yang terhubung dengan pintu rumah sebagai inputan, namun pada sistem ini tidak membahas tentang pencegahan (alarm) sebagai
peringatan dan user tidak dapat menonaktifkan sistem pemberitahuan.
c) Kasyidi (2011) yang membuat sistem tentang Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroller dan
SMS Gateway. Pada perancangan ini
menggunakan inputan sensor PIR (Passive Infra
Red) yang dipasang di pintu, sebagai
pemrosesnya menggunakan mikrokontroller ATmega162 sebagai master dan ATmega8 sebagai slave yang pemogramannya menggunakan software code vision AVR. Pada sistem ini untuk memasuki rumah dibutuhkan kode untuk dimasukan pada keypad dan LCD (Liquid Crystal Display) yang tersedia, sama halnya dalam sistem ini tidak membahas bagaimana sistem dapat mencegah bukan hanya menginformasikan kepada pemilik.
d) Gifson dan slamet (2009) yang membuat Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor PIR (Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler
AT89S52. Pada sistem ini perancang
menggunakan sensor PIR dan menggunakan buzzer sebagai tindak pencegahan yang di kontrol menggunakan mikrokontroller AT89S52 dengan bahasa pemograman assembler.
e) Aldila (2009) yang merancang sistem keamanan rumah yang terhubung dengan handphone menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor). Begitu juga dengan (andrian, 2013) yang merancang sistem keamanan rumah menggunakan sensor gerak dan cahaya dengan sms berbasis mikrokontroler, dalam penelitian ini membahas tentang sistem keamanan untuk mendeteksi perubahan cahaya yang ada di dalam rumah dan memberitahu pemilik melalui SMS dan membunyikan sirine.
f) Wahyudin (2013) yang merancang sistem keamanan rumah dengan monitoring menggunakan jaringan telepon selular, dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana mengetahui kondisi pada pintu menggunakan
magnetic switch serta didukung dengan keypad sebagai alternatif untuk masuk ke dalam rumah.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum nya tentang sistem keamanan rumah, maka dibuatlah sistem keamanan rumah pada jendela yang dikendalikan jarak jauh berbasis mikrokontroler Atmega8 dengan Tilt sensor (sensor kemiringan) sebagai input dan modem GSM sebagai media penyampaian informasi yang diinginkan tanpa bantuan komputer.
3. Perancangan
3.1 Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras sistem keamanan rumah pada jendela terbagi menjadi 4 bagian yaitu: (1)
controller/sistem minimum mikrokontroler AVR
ATmega8, (2) antamuka ATmega8 dengan input (Tilt sensor), (3) antarmuka ATmega8 dengan output, (4) antarmuka ATmega dengan modem GSM, Secara umum diagram blok dan skema sistem keamanan rumah ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Dalam diagram blok diatas menggunakan sistem close-loop, dimana isi dari bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada keterangan sebagai berikut:
Keterangan:
1. Controller
Controller dalam sistem diatas berupa : Mikrokontroler ATmega8.
2. Aktuator
Aktuator dalam sistem diatas berupa : Driver Buzzer, Driver Modem
3. Plant
Plant dalam sistem ini berupa : Buzzer, Modem, LCD
4. Feedback
Feedback dalam sistem ini berupa : Sensor dan Perintah sms.
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Keamanan Rumah
3.2 Perancangan Sistem Mekanik
Pada perancangan kali ini akan mengaplikasikan Tilt sensor kepada dua jenis jendela minimalis yang akan digunakan dalam pembuatan rancangan sistem mekanik, yang pertama jendela minimalis yang berposisi seperti pintu, dan yang kedua posisi jendela yang terbuka dengan kemiringan, kedua jenis jendela ini sering digunakan pada perumahan-perumahan pada umumnya, dalam hal ini diambil dua jenis jendela untuk diaplikasikan menggunakan sensor kemiringan.
Adapun sistem mekanik yang akan dirancang peneliti seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9 sampai dengan gambar 3.12 sebagai berikut.
Gambar 3.3 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1 Kondisi Tertutup
Gambar 3.4 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1 Kondisi Terbuka
Gambar 3.5 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2 Kondisi Tertutup
Gambar 3.6 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2 Kondisi Terbuka
Sistem mekanik yang digunakan pada jendela tipe 1 dan tipe 2 seperti yang terlihat pada Gambar 3.9 sampai dengan Gambar 3.12 akan dirancang lebih dari 1 jendela untuk digunakan dengan sebuah sensor. Dalam rancangan tersebut dapat memaksimalkan satu buah sensor untuk lebih dari satu objek.
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
3.3.1 Perangkat Lunak pada Mikrokontroler
Sistem kerja dari sistem keamanan rumah diatur ataupun diskenariokan oleh program yang sudah ditanamkan kedalam mikrokontroler yang terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu mengakuisisi data yang dibutuhkan, menerima dan mengirimkannya. Perangkat lunak ini dibangun dengan bahasa basic menggunakan Bascom AVR. Perangkat ini terdiri atas dua alur program yaitu alur program utama dan alur program interupsi. Adapun kedua alur tersebut terlihat pada Gambar 3.7 dan 4.1. Pada saat dinyalakan mikrokontroler melakukan konfigurasi terutama untuk perangkat luar yang digunakan yaitu modem GSM, sensor dan perangkat internal yaitu interupsi RS232 yang digunakan untuk mendeteksi interupsi SMS masuk.
Gambar 3.7 Diagram Alir Program
Selama tidak ada interupsi mikrokontroler melakukan kegiatan rutin yaitu membaca kondisi input/Tilt sensor dan kondisi output serta mengirim informasi tersebut dengan syarat perintah kedua akif yaitu “pengiriman sinyal” apabila perintah kedua tidak aktif maka program akan mengecek apakah ada interupsi, apabila ada interupsi maka program akan melanjutkannya pada bagian rutin interupsi. Apabila tidak ada rutin interupsi maka program akan kembali membaca input dan output.
Mulai Baca Buzzer Simpan Data Terakhir Perintah 2 aktif Ada Perubahan Input? Kirim SMS
Kondisi Input Buzzer
Hapus SMS Ada Interupsi? Rutin Interupsi Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak
3.3.1 Rutin Interupsi pada Mikrokontroler
Alur lengkap rutin interupsi program mikrokontroler diperlihatkan pada Gambar 4.1. Diagram Alir Rutin interupsi yang dimaksud disini adalah merubah beberapa konfigurasi sistem melalui jarak jauh menggunakan SMS berisi teks tertentu. Interupsi RS232 dihidupkan sejak mikrokontroler bekerja, interupsi tersebut berfungsi untuk mendeteksi penerimaan karakter dari modem. Jika ada karakter yang dikirimkan oleh modem ke mikrokontroler maka interupsi tersebut akan melakukan rutin pengecekan isi karakter tersebut yang berupa AT-Command menandakan SMS masuk yaitu “AT+CNMI”, jika benar dilanjutkan dengan membaca SMS (AT+CMGR), kemudian kembali mencocokkan nomor dan isi SMS apakah nomor pengirim adalah nomor yang benar, jika benar kemudian isi SMS dibandingkan dengan kode SMS yang sudah tersimpan di memori EEPROM mikrokontroler untuk mengetahui perintah mana yang akan dilakukan. Beberapa kode perintah tersebut tersusun dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Daftar Kode Perintah Rutin Interupsi No Perintah Keterangan
1 Cek kondisi Cek Sensor
2 Cek sinyal Cek Perangkat Terhubung / Tidak
3 Buz_on Mengaktifkan Buzzer
4 Buz_off Mematikan Buzzer
5 Off Mematikan Pemberitahuan Rutin
6 On Mengaktifkan pemberitahuan
rutin
Terdapat dua perintah dalam rutinitas interupsi yang dilakukan, yaitu yang pertama meminta informasi
kondisi sensor (0 dan 1), hal ini berfungsi ketika sewaktu-waktu user ingin mengecek kondisi sensor. Perintah kedua yaitu untuk aktifasi/non aktifasi pemberitahuan rutin, dalam hal ini berfungsi untuk pemberian informasi sekaligus berfungsi untuk aktifasi dan non aktifasi buzzer.
Gambar 4.1 Diagram Alir Rutin Interupsi
Ketika terdapat interupsi dari user, maka sistem akan mengecek nomor pengirim terlebih dahulu apakah nomor tersebut terdaftar atau tidak, ketika nomor tersebut tidak terdaftar maka otomatis perintah berupa sms tersebut akan dihapus dan program akan kembali ke program yang utama. Apabila nomor terdaftar maka proses selanjutnya ialah mengecek perintah mana diinginkan oleh user dan ketika perintah tersebut selesai dieksekusi maka sms tersebut langsung dihapus dan sistem kembali ke program utama.
4. Hasil Pengujian
4.1 Pengujian Sensor Tegamgam
Pengujian dan Pengukuran catu daya bertujuan untuk mengetahui sistem kerja dari catu daya. Pengujian meliputi pengukuran tegangan masukkan ke catu daya serta pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian regulator 5 volt. Alat ukur yang digunakan adalah Multimeter digital. Hasil pengukuran catu daya dapat dijelaskan pada Gambar 4.2.
(a) (b)
Dari pengukuran menggunakan multimeter digital maka didapat pengukuran tegangan dan dijelaskan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Rangkaian Catu Daya No Catu Daya Tegangan masukan Tegangan Terukur Tegangan Ideal Selisih 1 7.5 VDC 220 VAC 7.4 VDC 7.5 VDC 0.1 VDC 2 5 VDC 7.4 VDC 4.9 VDC 5 VDC 0,1 VDC
4.2 Pengujian Koneksi Modem Wavecom ke Mikrokontroler
Pengujian koneksi modem bertujuan untuk menguji bahwa modem berfungsi dengan baik dan dapat mengirimkan perintah dari modem ke telepon seluler serta sebaliknya. Pengujian dilakukan dengan cara mengirimkan kode perintah berupa SMS dari ponsel ke modem, ketika modem menerima perintah berupa SMS tersebut mikrokontroler yang sudah terhubung dengan modem memberikan respon dalam jangka waktu rata-rata 5 detik yang berdapat dilihat pada Tabel 4.3. respon dari perangkat keras dijelaskan pada tampilan layar LCD 8x2 Gambar 4.2. Setelah itu mikrokontroler melalui modem dengan mengirimkan kode SMS kembali ke telepon seluler untuk memberikan informasi adanya sinyal berupa teks ke user Gambar 4.4.
Gambar 4.3 Status Cek Sinyal Pada Modem
Gambar 4.4 Status Informasi Yang Masuk Pada Telepon Seluler
Setelah melakukan pengecekan sinyal dari beberapa operator yaitu operator three dan As maka didapat respon waktu yang dijelaskan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Respon Waktu Cek Sinyal Dengan Menggunakan Operator Three dan As
NO. Three dan
Three
As dan As Three dan As
1. 13 detik 14 detik 14 detik 2. 14 detik 13 detik 13 detik 3. 14 detik 14 detik 15 detik 4. 13 detik 14 detik 14 detik 5. 13 detik 14 detik 14 detik
Pengujian dilakukan dalam 5 kali pecobaan, dengan pengambilan data jarak jauh dimana perangkat dilokasi Laboratorium Kendali Digital Dan Komputasi Fakultas Teknik Untan. SIM Card yang digunakan yaitu kartu three dan As yang terpasang pada telepon seluler dan modem. Dari hasil percobaan didapatkan hasil respon waktu rata-rata sebesar 14 detik untuk sesama telepon seluler menerima jawaban dari modem.
Adapun dalam pengujian ini juga diukur tegangan serta arus yang dijelaskan pada Gambar 4.5.
(a) (
b ) Gambar 4.5 Hasil Pengukuran Tegangan (a) dan Arus
(b)
Dari pengujian pengukuran menggunakan osiloskop dan multimeter digital maka dihasilkan tegangan dan arus yang dijelaskan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Pengukuran Tegangan dan Arus Pada Modem
No Jenis Tegangan Arus
1 Modem Wavecom Fastrack M1206B
7.2 VDC 35.2 MA
4.4 Pengujian Tilt Sensor
Pengujian dilakukan untuk melihat hubungan saat kondisi terbuka dan tertutup dengan tegangan yang dikeluarkan. Dalam penelitian ini digunakan tegangan sebesar 5 volt dan sudut kemiringan yang dibutuhkan lebih dari 45 derajat. Alat ukur yang digunakan yaitu multimeter digital dan osiloskop, hasil pengukuran dijelaskan dapat dilihat pada Gambar 4.6, Gambar 4.7.
(a) Kondisi Tertutup
(b) Kondisi Terbuka
Gambar 4.6 Pengukuran Tegangan Sensor (a) Kondisi Tertutup dan (b) Kondisi Terbuka
(a) ( b ) Gambar 4.7 Pengukuran Arus (a) Kondisi Tertutup
dan (b) Kondisi Terbuka
Setelah pengukuran yang telah dilakukan maka didapat hasil tegangan dan arus yang keluar pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus Tilt Sensor No Jenis Sensor Tegangan Kondisi Tertutup Tegangan Kondisi Terbuka Arus Kondisi Tertutup Arus Kondisi Terbuka 1 Sensor 1 0.1 VDC 4.4 VDC 8 MA 4.1 MA 2 Sensor 2 0.1 VDC 4.4 VDC 8 MA 4.1 MA
Adapun tampilan informasi berupa teks yang dijelaskan pada Gambar 4.8 saat user ingin melakukan pengecekan kondisi sensor dengan mengetik “Cek kondisi” dan informasi setelah terjadi perubahan kondisi
maka perangkat akan mengirim kepada user informasi kondisi sensor.
Gambar 4.8 Informasi Berupa Teks Saat User menerima Informasi Kondisi Sensor
Dari hasil Perubahan Kondisi sensor maka didapat hasil respon waktu user menerima informasi setelah 5 kali percobaan yang dijelaskan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Respon Waktu Setelah Perubahan Kondisi Input Menggunakan Operator Three dan As
NO. Three dan
Three
As dan As Three dan As
1. 7 detik 6 detik 6 detik 2. 6 detik 7 detik 6 detik 3. 6 detik 6 detik 7 detik 4. 6 detik 6 detik 7 detik 5. 5 detik 7 detik 7 detik
4.5 Pengujian Buzzer
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tegangan dan arus yang dikeluarkan saat buzzer aktif dan tidak aktif. Hasil dari pengujian dijelaskan pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10.
Gambar 4.9 Pengukuran Tegangan Buzzer
Gambar 4.10 Pengukuran Arus Pada Buzzer
Dari hasil pengujian pengukuran tegangan dan arus maka didapat hasil yang dijelaskan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus Buzzer No Jenis Tegangan Kondisi Mati Tegangan Kondisi Hidup Arus Kondisi Mati Arus Kondisi Hidup 1 Buzzer 0 VDC 4.07 VDC 0 A 32.7 MA
Adapun respon waktu yang diberikan setelah terjadi perubahan kondisi jendela menjadi terbuka dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Respon Waktu Buzzer Aktif Menggunakan Operator Three dan As NO. Three dan Three
As dan As
Three dan As
1. 6 detik 7 detik 7 detik 2. 6 detik 6 detik 6 detik 3. 6 detik 6 detik 7 detik 4. 7 detik 6 detik 7 detik 5. 7 detik 7 detik 7 detik
Pada sistem yang dirancang adapula aktifitas rutin untuk mematikan dan mengaktifkan buzzer dengan pengiriman “buz_on” dan “buz_off” dijelaskan pada Gambar 4.11.
(a) (b)
Gambar 4.11 Informasi Berupa Teks Saat (a) Mengaktifkan Buzzer dan (b) Mematikan Buzzer
Pada Gambar 4.11 adalah tampilan berupa teks saat user mengirim perintah untuk mengaktifkan buzzer dan mematikan buzzer melalui telepon seluler.
4.4 Pengujian Sistem Kendali Jarak Jauh Secara Keseluruhan
Pengujian sistem secara keseluruhan sangat diperlukan untuk menguji apakah sistem yang dirancang sudah bekerja dengan maksimal. Pada pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan sistem secara keseluruhan selama 24 jam di Laboratorium Teknik Kendali Digital dan Komputasi. Tujuan dilakukan pengujian ini untuk mengetahui apakah sistem secara keseluruhan mampu bekerja dengan baik. Pada sistem ini terdiri dari dua bagian, bagian yang pertama yaitu perangkat keras yang berupa rangkaian kendali jarak jauh dan bagian kedua merupakan perangkat lunak berupa pemograman Bascom AVR yang telah diprogram kedalam mikrokontroler Atmega8. Fungsi dari sistem keamanan rumah jarak jauh yaitu untuk mengetahui terbuka dan tertutupnya jendela rumah, memberikan informasi kepada pemilik rumah melalui SMS serta dapat mengaktifkan buzzer sebagai peringatan atau tindak pencegahan.
Adapun proses yang dilakukan sistem keamanan rumah jarah jauh ini menggunakan SMS Gateway. Berikut ini adalah langkah kerja setiap bagian perangkat sistem yang dijalankan:
1. Pada saat pertama kali perangkat beroperasi maka perangkat elektronika akan membaca EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) internal yang terdapat didalam mikrokontroler. Data yang disimpan dalam EEPROM ialah:
a. Nomor ponsel user
Berikut listing program yang digunakan:
b. Kondisi input dan output terbaru Berikut listing program yang digunakan:
2. Untuk mengaktifkan/mematikan akifitas rutin user harus mengirim kode terlebih dahulu kepada perangkat. “On” berfungsi untuk mengaktifkan rutin aktifitas dan “Off” berfungsi untuk mematikan rutin aktifitas. Di dalam rutin aktifitas terdapat pemberian informasi kepada user dan perintah terhadap buzzer. Berikut adalah listing program yang digunakan.
3. Setelah sistem diaktifkan, ketika terjadi perubahan kondisi jendela dari tertutup menjadi terbuka maka sistem akan memberikan informasi kepada user bahwa terjadi keterbukaan pada jendela dan buzzer akan diaktifkan secara Dim Memory_port As Byte , E_memory_port As Eram Byte
Dim No_hp_tujuan As String * 14 No_hp_tujuan = "+6289683373444"
Dim No_input1 As String * 11 , E_no_input1 As Eram String * 11 Dim No_input2 As String * 11 , E_no_input2 As Eram String * 11 No_input1 = E_no_input1
No_input2 = E_no_input2
If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then Wait 1
If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Tidak Aktif"
T_sensor_1 = 0 Gosub Kirim_laporan1 Else
End If
Elseif Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then Wait 1
If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Aktif" T_sensor_1 = 1 Gosub Kirim_laporan1 Else End If Cek_error = Mid(isi_sms , 1 , 20)
if Cek_error = "off" Or Cek_error = "Off" Then Gosub Berhenti_ngirim
Elseif Cek_error = "on" Or Cek_error = "On" Then Gosub Lanjut_ngirim End if ---Open--- Berhenti_ngirim: Cls Locate 1 , 1 Lcd "Rutin" Locate 2 , 1 Lcd "Off" Ijin = 0 Wait 2 Cls Return Lanjut_ngirim: Cls Locate 1 , 1 Lcd "Rutin" Locate 2 , 1 Lcd "ON" Ijin = 1 Wait 2 Cls Return
otomatis walaupun jendela telah ditutup kembali, listing program sebagai berikut:
4. Untuk mematikan buzzer yang telah aktif setelah terjadi perubahan kondisi harus melalui user dengan mengirim kode SMS “Buz_off” kepada perangkat maka buzzer akan dimatikan. Listing program sebagai berikut.
5. Buzzer juga dapat diaktifkan jika user ingin mengaktifkan walaupun tanpa adanya perubahan kondisi, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengirim perintah melalui SMS dengan kode “Buz_on” maka buzzer akan aktif. Tiap sms mematikan/mengaktifkan buzzer akan mendapatkan informasi balasan. Listing program dapat sebagai berikut:
6. Perangkat akan terus merekam data terbaru melalui EEPROM, apabila user ingin melakukan pengecekan kondisi jendela user dapat mengirim “Cek Kondisi” kepada perangkat maka data terbaru akan langsung dikirimkan ke user melalui SMS. Listing program yang digunakan sebagai berikut.
7. Untuk mengecek sinyal pada modem dapat dilakukan dengan mengirim perintah “Cek Sinyal”, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat yang sedang beroperasi dapat menerima perintah serta sebaliknya, sama halnya seperti telepon seluler yang biasanya tidak mendapat sinyal dari operator. Listing program dapat dilihat pada gambar 4.13
if Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then Wait 1
If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Aktif" T_sensor_1 = 1 Gosub Kirim_laporan1 Else End If ---Sub--- Kirim_laporan1:
If No_input1 = "Aktif" Then
Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + Cls Locate 1 , 1 Lcd "sensor 1" Locate 2 , 1 Lcd "aktif" Busser = 1 Wait 2 Cls Rekam1 = "1" Kirim_pesan
Elseif No_input1 = "Tidak Aktif" Then Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + Cls Locate 1 , 1 Lcd "sensor 1" Locate 2 , 1 Lcd "Tdk aktif" Wait 1 Cls Rekam1 = "0" Kirim_pesan End If E_no_input1 = No_input1 Cls Return
if Cek_error = "Buz_off" Or Cek_error = "buz_off" Then Busser = 0 Gosub Kirim_buz_off ---SUB--- Kirim_buz_off:
Kon_busser = "Tidak Aktif"
Cls Locate 1 , 1 Lcd "Buzzer" Locate 2 , 1 Lcd "Off" Wait 2 Cls
Isi_pesan = "Buzzer Tidak Aktif" Kirim_pesan
Return
if Cek_error = "Buz_on" Or Cek_error = "buz_on" Then Busser = 1 Gosub Kirim_buz_on ---SUB--- Kirim_buz_on: Kon_busser = "aktif" Cls Locate 1 , 1 Lcd "Buzzer" Locate 2 , 1 Lcd "On" Wait 2 Cls
Isi_pesan = "Buzzer Aktif" Kirim_pesan
Return
If Cek_error = "cek kondisi" Or Cek_error = "Cek Kondisi" Or Cek_error = "Cek kondisi" Then
Gosub Cek
---SUB---
Cek:
Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + " Sensor 2 " + No_input2 + " Buzzer" + Kon_busser
Kirim_pesan Return
Dari pengujian yang dilakukan di Laboraorium Teknik Kendali Digital maka dapat disimpulkan sistem keamanan rumah jarak jauh ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perancangan.
5. Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem keamanan pada jendela dengan jarak jauh menggunakan sensor kemiringan ini, maka hasil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem kendali jarak jauh menggunakan sensor kemiringan dapat memantau kondisi jendela setelah kemiringan melebihi 45 derajat.
2. Sistem kendali jarak jauh setelah menerima perubahan kondisi terbuka maka akan memberikan perintah kepada sistem untuk mengirim informasi kepada user melalui SMS (short message service) dan dapat mengaktifkan buzzer secara otomatis.
3. Respon waktu penyampaian informasi kepada user setelah terjadi perubahan kondisi rata-rata 7 detik.
4. Respon waktu penyampaian informasi kepada user saat pengecekan sinyal rata-rata 7 detik. 5. Respon waktu aktif nya buzzer setelah terjadi
perubahan kondisi rata-rata 7 detik.
6. User dapat mengaktifkan dan mematikan aktifitas rutin dan buzzer dari jarak jauh melalui SMS.
7. Ketahanan sistem secara keseluruhan telah di uji 1x24 jam.
5.1. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan Sistem Keamanan Pada Jendela Dengan Jarak Jauh Menggunakan Sensor Kemiringan adalah:
1. Komunikasi yang menggunakan SMS Gateway dapat ditambahkan/diganti dengan menggunakan jaringan internet ataupun komunikasi tanpa kabel lainnya.
2. Membuat aplikasi pada ponsel agar tampilan antarmuka lebih User Friendly.
3. Menambahkan data waktu/jam pada setiap aktifitas sistem yang sedang berjalan sehingga setiap aktifitas dapat tercatat waktunya.
4. Menambahkan kamera pengintai sebagai tambahan untuk monitor keadaan rumah. if Cek_error = "cek sinyal" Or Cek_error = "Cek Sinyal"
Or Cek_error = "Cek sinyal" Then Gosub Ceksinyal ---SUB--- Ceksinyal: Cls Locate 1 , 1 Lcd "Cek " Locate 2 , 1 Lcd "Device " Wait 2 Cls
Isi_pesan = "Perangkat Terhubung" Kirim_pesan
Referensi
Putra, E. A 2010.“Mudah Menguasai Pemograan Mikrokontroler Atmel AVR Menggunakan Bascom-AVR”, Kelompok Riset DSP dan Embedded Intelligent System – ELINS Universitas Gadja Mada – Yogyakarta.
Fahmi, 2010.“Mengenal Bahasa Basic Pada Bascom AVR”.
Fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09menge nal-bahasa-basic-pada-bascom-avr.
Hardi santosa, 2012. “Mengenal ATmega8 Mikrokontroler, Universitas Gunadarma”. hardi- santosa.blog.ugm.ac.id/2012/07/03/mengenal-atmega8-3/.
Wahyudin, 2013. Sistem Keamanan Rumah Dengan Monitoring Menggunakan jaringan Telepon Selular, Program Studi Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.
Kasyidi, Muhammad Hilman, 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Dan SMS Gateway, Program Studi Teknik Elektronika, Fakultas Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Lestari,Jati dan grace gatta, 2011. Webcam Monitoring Ruangan Menggunakan Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red). Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur.
Upik, Furita. 2012. Perancangan Sistem Kontrol Keamanan Ruang Berbasis SMS Menggunakan Modul GSM dan Mikrokontroler ATMEGA8535, Program Studi Teknik Instrumentasi, FTI-ITS.
Gifson, Albert dan Slamet. 2009. Sistem Pemantau Ruangan Jarak Jauh Dengan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler AT89s52, TELKOMNIKA, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Effendi, Rony Bachtiar. 2011. Aplikasi Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor LDR dan SMS Gateway. Sekolah Tinggi Managemen Informasi Dan Komputer Amikom, yogyakarta.
Ramadhani, Dian Aldila. 2008. Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Yang Terhubung Dengan Handphone Menggunakan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535, Program Studi Instrumentasi dan Elektronika, Universitas Diponegoro, Semarang.
Andrian, 2010. Perancangan dan Pembuatan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor Gerak dan Cahaya Dengan SMS Berbasiskan Mikrokontroler.
Tokopedia, 2015.“Modul Sensor Tilt Pengukur Sudut Miring”. tokopedia.com/goldendream/sensor- kemiringan-tilt-sensor-module-modul-pengukur-sudut-miring-sw-460d-sw-460d.
wavecom. 2006. Fastrack Modem M1306B User Guide. Paris: Wavecom Syarif Muhammad, 2014. http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06 /tugas 3-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/ . Biografi
Sutriandy lahir di Pontianak, Indonesia pada tanggal 27 Februari 1992, mendapatkan gelar S.T. (sarjana) tahun 2015 dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.