• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMUNITAS BERBASIS WEB UNTUK JOTHI JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMUNITAS BERBASIS WEB UNTUK JOTHI JAMBI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 1

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOMUNITAS

BERBASIS WEB UNTUK JOTHI JAMBI

Oleh Fachruddin, S.Pt, M.S.I Dosen Tetap STIKOM DB Jambi

Abstrak

Sistem informasi dan teknologi adalah alat utama yang memungkinkan bagi perusahaan dan organisasi untuk menciptakan produk dan layanan baru, maupun model bisnis yang baru. Diantaranya sistem informasi digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan komunitas suatu organisasi.

Penelitian ini mengusulkan sebuah analisis dan perancangan prototype sebuah sistem informasi komunitas untuk JOTHI Jambi. JOTHI Jambi adalah organisasi berbasis orang yang terinfeksi HIV yang bersifat independen dan mempunyai misi membangun dan menggerakkan perjuangan melawan pelanggaran hak-hak orang terinfeksi HIV dalam proses pembuatan kebijakan serta melakukan kontrol terhadap penerapan kebijakan secara terus menerus.

Sistem informasi komunitas berbasis web bertujuan untuk melakukan pengelolaan dalam hal memberikan informasi HIV dan AIDS, kegiatan JOTHI, mengelola keanggotaan organisasi JOTHI, dan menyediakan diskusi untuk para anggota maupun pengunjung. Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (unified modelling language). Pada penelitian ini dihasilkan sebuah prototipe sistem informasi komunitas yang dapat diimplementasikan lebih lanjut sehingga menghasilkan sistem informasi komunitas yang dapat diterapkan pada organisasi JOTHI.

Kata Kunci : Sistem informasi, komunitas, UML, JOTHI.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini secara luas telah dipahami bahwa pengetahuan sistem informasi penting bagi para manajer sebab kebanyakan organisasi memerlukan sistem informasi agar dapat bertahan hidup dan berhasil baik. Sistem informasi dan teknologi adalah alat utama yang memungkinkan bagi perusahaan untuk menciptakan produk dan layanan baru, serta model bisnis yang sama sekali baru. Model bisnis menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan memproduksi, memberikan, dan menjual suatu produk atau jasa untuk menciptakan keuntungan (C. Laudon dan P. Laudon, 2010 : 43). Kemampuan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh berbagai instansi dan organisasi, salah satunya sebagai media informasi.

JOTHI (Jaringan Orang Terinfeksi HIV dan AIDS) Jambi berdiri sejak tahun 2008 yang mempunyai misi “Membangun dan menggerakkan perjuangan melawan pelanggaran hak-hak orang terinfeksi HIV dalam proses pembuatan kebijakan serta melakukan kontrol terhadap penerapan kebijakan secara terus menerus”. Dalam rangka mencapai misi tersebut maka perlu ditetapkan rencana-rencana strategis, salah satunya adalah rencana strategis pengembangan sistem informasi. Pada saat ini JOTHI Jambi sudah menggunakan komputer, dimana dalam pengolahan datanya, JOTHI Jambi sudah menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Excel, akan tetapi JOTHI Jambi dalam melakukan kegiatan penyebaran informasi

(2)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 2 tentang pengetahuan penyakit HIV dan AIDS di Jambi masih dilakukan dengan cara penyampaian informasi dari orang perorang dan spanduk-spanduk jika ada kegiatan, selain itu informasi seputar penyakit HIV dan AIDS hanya menyentuh internal pada komunitas yang menjadi anggota JOTHI Jambi, sedangkan diketahui kebutuhan akan informasi tentang HIV dan AIDS memegang peranan penting agar masyarakat mengetahui informasi yang benar tentang penyakit HIV dan AIDS, sehingga stigma dan diskriminasi terhadap OTHIV (orang terinfeksi HIV) atau ODHA (orang dengan HIV dan AIDS) dan pelanggaran terhadap hak-hak orang terinfeksi HIV tidak terjadi lagi.

Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan sebuah perancangan sistem informasi komunitas pada JOTHI Jambi sesuai dengan kebutuhannya. Adapun dalam membuat perancangan sistem informasi komunitas tersebut dengan menggunakan UML (Unified

Modelling Language), dimana pemodelan ini merupakan salah satu alat bantu yang sangat

handal dalam pengembangan sistem yang berorientasi objek yang menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem informasi untuk membuat cetak biru atas visi organisasi dalam bentuk baku yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan sistem informasi lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada organisasi JOTHI Jambi, maka terdapat beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini, adapun permasalahan tersebut adalah :

1. Bagaimana merancang sistem informasi komunitas berbasis web untuk JOTHI Jambi? 2. Bagaimana membangun prototipe sistem informasi komunitas berbasis web untuk

JOTHI Jambi dengan menggunakan UML?

1.3 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan terarah perlu dilakukan beberapa pembatasan masalah agar penyusunan tesis ini tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah :

1. Penelitian ini dibatasi hanya pada tahap perancangan untuk membangun sistem informasi komunitas yang meliputi informasi tentang penyakit HIV dan AIDS, kegiatan komunitas JOTHI Jambi, jumlah anggota JOTHI, jumlah orang terinfeksi di Jambi, registrasi anggota, kritik dan saran, laporan dan sharing secara online.

2. Sharing online dimaksud dimana pengunjung bisa melakukan tanya jawab dengan sesama pengunjung dan admin, dan anggota bisa melakukan tanya jawab dengan sesama anggota dan admin.

3. Perancangan sistem informasi komunitas pada JOTHI Jambi dimaksud hanya sebatas prototipe sistem berbasis web.

4. Perancangan sistem informasi komunitas pada JOTHI Jambi dibangun dengan menggunakan metode berorientasi objek dengan tools UML.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

(3)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 3 2. Membangun prototipe sistem informasi komunitas berbasis web untuk JOTHI Jambi

dengan penggunaan metode berorientasi objek dengan tools UML. Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana sistem informasi komunitas pada JOTHI Jambi dilaksanakan, dan mendapatkan hal-hal yang menjadi kekurangan pada sistem informasi komunitas yang sedang berjalan pada JOTHI Jambi.

2. Menghasilkan prototipe sistem informasi komunitas pada JOTHI Jambi sesuai kebutuhan dan kondisi pada organisasi tersebut.

3. Diharapkan anggota JOTHI yang terdaftar dapat saling melakukan sharing online dengan sesama anggota dan admin, serta masyarakat juga dapat melakukan sharing

online dengan pengunjung lain dan admin JOTHI untuk mendapatkan informasi

tentang penyakit HIV dan AIDS.

2. TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi “merupakan sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu” (Turban, dkk, 2008 : 16).

Selain itu didefeinisikan oleh UK Academy of Information Systems (UKAIS) menyatakan bahwa “sistem informasi adalah penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menggunakan dan menyebarkan informasi oleh orang dan organisasi” (Ward dan Peppard, 2002 : 3).

2.2 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi (information systems development) atau pengembangan aplikasi (application development) merupakan pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis. Dalam hal ini bagaimana pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan atau

stakeholder (O’Brien, 2006 : 506).

2.3 Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek

Analisa berorientasi objek “merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan model yang menggambarkan bagaimana suatu perangkat lunak komputer bekerja untuk memenuhi seperangkat persyaratan yang ditetapkan pengguna. Analisa berorientasi objek seperti halnya metode analisis konvensional, membangun sebuah model analisis yang menggambarkan informasi, fungsi, dan perilaku objek” (Pressman, 2001 : 572).

Perancangan Perangkat Lunak adalah “sebuah proses iteratif menterjemahkan

kebutuhan menjadi "cetak biru" untuk membangun perangkat lunak” (Pressman, 2001 : 338). Rancangan atau desain yang baik berpedoman pada karakteristik berikut ini :

1. Desain harus menerapkan semua persyaratan eksplisit yang terkandung dalam model analisis, dan harus mengakomodasi semua persyaratan implisit yang diinginkan oleh pelanggan.

2. Desain harus menjadi panduan yang mudah dibaca dan dimengerti bagi programmer dan bagi mereka yang mendukung dan menguji perangkat lunak.

(4)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 4 3. Desain harus memberikan gambaran yang lengkap dari perangkat lunak, pengalokasian

data, fungsional, dan perilaku umum dari perspektif implementasi (Pressman, 2001 : 338).

2.4 UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan alat yang sangat baik yang dapat meningkatkan kualitas analisis dan perancangan sistem dengan sangat besar dan oleh karena itu dapat membantu menciptakan sistem informasi yang berkualitas tinggi. Dengan menggunakan UML dalam siklus iterarif analisis sistem , dapat mencapai pemahaman yang lebih tinggi antara tim bisnis dan tim IT berkenaan dengan kebutuhan sistem dan prosesnya yang perlu terjadi di dalam sistem tersebut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Setiap iterasi mendapatkan suatu kenampakan pada rancangan sistem yang lebih detail sampai benda-benda dan hubungannya dalam sistem terlihat jelas, serta definisi yang lebih tepat dalam dokumen UML (Kendall dan Kendall, 2011 : 309).

Menurut Munawar (2005 : 17), metode UML merupakan kesatuan dari pemodelan yang dikembangkan oleh Booch menjadi sangat terkenal dengan nama metode Design Object

Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan desain kedalam empat tahapan iteratif,

yaitu :

1. Identifikasi kelas-kelas dan objek-objek.

2. Identifikasi semantic dari hubungan objek dan kelas tersebut. 3. Perincian interface.

4. Implementasi.

2.5 Diagram Use Case

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case

bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar pengguna (yang disebut dengan

actor) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah

sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antar penggunan dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan kejadian. Setiap urutan diinisiasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna (Munawar, 2005 : 63).

Diagram use case menunjukkan beberapa aspek dari sistem, yaitu : 1. Actor

Actor merupakan abstraction dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan

fungsi dari target sistem. 2. Use Case

Abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. 3. Association

Use case dihubungkan dengan actor menggunakan association. Sebuah garis

digambarkan dari actor ke use case sebagai bentuk association. 4. System/sub system boundary

Sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.

2.6 Diagram Class

Diagram class merupakan suatu model statis yang menunjukkan class – class dan hubungan diantaranya dan senantiasa konstant di dalam sistem sepanjang waktu. Diagram

(5)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 5

class menggambarkan class berikut perilaku dan keadaan dengan menghubungkannya antar class – class (Dennis et al, 2005 : 216).

Diagram Class mempunyai 3 macam relationalships (hubungan), yaitu : 1. Association

Suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan.

2. Aggregation

Suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan.

Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian.

3. Generalization

Suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu

superClass (kelas super) dari kelas yang lain. Generalization memiliki tingkatan yang

berpusat pada superClass.

2.7 Diagram Sequence

Diagram Sequence digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario.

Diagram ini menunjukkan sejumlah objek, dan pesan (message) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case (Munawar, 2005 : 87). Komponen utama diagram sequence terdiri atas :

1. Objek/Participant yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama.

Objek diletakkan didekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan yang diatur dalam urutan guna menyederhanakan diagram. Pengertian objek hanya ada di UML 1, sedangkan di UML 2 istilah objek diganti dengan participant. Setiap

participant terhubung dengan garis titik-titik yang disebut lifeline.

2. Pesan (message) yang diwakili oleh garis dengan tanda panah.

Sebuah pesan bergerak dari satu participant keparticipant yang lain dan dari satu

lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah participant bisa mengirim sebuah pesan kepada

dirinya sendiri.

3. Waktu (timing) yang ditunjukkan dengan progress vertical

Time adalah diagram yang mewakili waktu pada arah vertical. Waktu dimulai dari atas

kebawah. Pesan yang lebih dekat dari atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding pesan yang lebih dekat kebawah.

2.8 Diagram Activity

Diagram activity “merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek independen dalam suatu proses bisnis. Diagram activity dapat memodelkan sesuatu, mulai dari workflow dalam bisnis tingkat tinggi yang menggunakan banyak use case yang berbeda, sampai kepada use case perindividu secara rinci” (Dennis et. al, 2005 : 165).

Diagram Activity adalah “teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram memiliki peran seperti halnya

flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa

mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bias” (Munawar, 2005 : 109).

(6)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 6

User interface “merupakan bagian dari sistem yang digunakan pengguna untuk

berinteraksi. User interface meliputi tampilan di layar yang menyediakan petunjuk penggunaan sistem, layar dan formulir penampung data, dan laporan yang dihasilkan sistem berupa kertas, tampilan di monitor, atau menggunakan media output lainnya” (Dennis et al, 2005 : 372).

2.10 Prototipe (Prototype)

Prototipe adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap. Proses dalam memproduksi suatu prototipe disebut prototyping. Tujuannya adalah menghasilkan prototipe secepat mungkin, dan memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe untuk ditingkatkan secepat mungkin, dimana proses ini bisa di ulang beberapa kali sehingga menghasilkan prototipe yang dianggap sempurna (McLeod dan P. Schell, 2007 : 157).

Selain itu didefenisikan oleh Whitten, dkk (2004 : 70) prototyping adalah “teknik untuk membangun dengan cepat sebuah model sistem informasi yang fungsional tapi tidak lengkap dengan menggunakan peralatan pengembangan aplikasi”.

Prototipe desain antarmuka merupakan contoh atau simulasi dari layar komputer, formulir, atau laporan. Prototipe merupakan persiapan dari masing-masing antarmuka untuk ditunjukkan kepada pengguna dan programmer bagaimana suatu sistem ditampilkan (Dennis et. al, 2005 : 387).

2.11 Rekayasa Web (Web Engineering)

Rekayasa web adalah “proses yang digunakan untuk membuat aplikasi web berkualitas tinggi. Rekayasa web berbeda dengan rekayasa perangkat lunak, tetapi banyak meminjam konsep dan prinsip-prinsip dasar rekayasa perangkat lunak, menekankan kegiatan teknis dan manajemen yang sama” (Pressman, 2001 : 769).

Rekayasa web berkaitan dengan pembentukan dan penggunaan konsep dan disiplin manajemen, teknik dan sains, dan pendekatan sistematis untuk keberhasilan pengembangan, penyebaran, dan pemeliharaan sistem dan aplikasi berbasis web berkualitas tinggi (Pressman, 2001 : 770).

2.12 Keamanan (Security)

Layanan web berada dalam lingkungan yang paling rawan, oleh karena itu layanan

web harus memakai teknologi pengamanan yang sesuai dan suatu pendekatan yang dikenal

sebagai pemodelan aman (threat modeling) untuk menentukan bagian mana dari aplikasi yang paling beresiko, serta tool dan teknik apa yang harus dipakai untuk menguranginya.

Menurut Short (2003 : 306), proses trheat modeling mempunyai 3 fase utama yaitu

brainstorming ancaman, memilih teknik untuk mengurangi ancaman, memilih teknologi yang

tepat untuk menerapkan teknik itu.

2.13 Komunitas

Komunitas adalah “tempat yang hangat, nyaman dan menyenangkan. Dimana dalam sebuah komunitas mereka saling memahami, saling percaya dan tidak pernah merasa asing satu sama lain. Selain itu di dalam komunitas, mereka saling mengingatkan, dan mencoba

(7)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 7 untuk membuat kebersamaan yang lebih baik dan menyenangkan dari sebelumnya dengan keinginan yang sama untuk memperbaiki kehidupan bersama” (Bauman, 2001 : 1).

2.14 Jejaring Sosial

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial).

Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.

Pada saat ini telah banyak berkembang aplikasi-aplikasi untuk mendukung jejaring sosial dalam bentuk aplikasi yang berbasis web atau situs, seperti facebook, myspace, friendster, tweeter dan lain-lain. Melalui aplikasi ini setiap individu dalam komunitas tersebut dapat berhubungan langsung melalui dunia maya.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi komunitas ini yaitu :

1. Organisasi yang di dalamnya terdapat Visi, Misi, Tujuan dan sasaran organisasi, organisasi dimaksud JOTHI Jambi.

2. Proses bisnis dari sistem informasi yang sudah ada. 3. Infrastuktur Teknologi Informasi.

4. Kondisi lingkungan eksternal dan internal bisnis organisasi.

Bahan penelitian diatas penulis dapatkan melalui serangkaian kegiatan yang penulis lakukan melalui kerangka kerja penelitian, yaitu :

1. Studi literatur

Mempelajari dan memahami teori-teori yang menjadi pedoman dan referensi guna penyelesaian masalah yang dibahas dalam tesis ini dan mempelajari penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan organisasi yang penulis teliti dengan mengumpulkan dokumen organisasi, melakukan pengamatan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.

3. Membuat rencana prototipe sistem informasi komunitas dengan menggunakan pemodelan UML (Unified Modeling Language) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan perencanaan awal

Pada tahap ini dibuat perencanaan mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan beserta waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan.

b. Melakukan analisis proses bisnis

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap proses bisnis yang terjadi pada organisasi JOTHI Jambi.

(8)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 8 c. Menganalisis sistem informasi yang digunakan saat ini

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadapa sistem informasi dan teknologi informasi yang digunakan saat ini dalam mendukung proses bisnis JOTHI Jambi. d. Memodelkan sistem informasi dengan menggunakan UML

Pada tahap ini dibuat pemodelan kebutuhan sistem informasi dengan menggunakan diagram UML.

e. Membangun prototipe sistem informasi

Pada tahap ini dibuat prototype sistem berupa user interface dengan menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver CS3.

3.2 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Perangkat Lunak (software) untuk membuat UML, yakni : Visual Paradigm for UML Community Edition 3.0

2. Perangkat keras (hardware) dengan spesifikasi : a. Komputer Intel Core i3 CPU M 390 @ 2.67 Ghz b. RAM DDR 2 GB

c. Hardisk 640 GB d. LCD Monitor

e. Dan beberapa perangkat keras pendukung lainnya seperti : mouse dan keyboard.

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan permasalahan yang dibahas sebelumnya, pada bab analisa kebutuhan sistem ini adalah proses pemecahan sistem menjadi beberapa sub sistem yang lingkupnya lebih kecil, dengan maksud agar lebih mudah dalam mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan, dan kesempatan-kesempatan yang ada dalam sistem, serta untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem. Sehingga pada akhirnya nanti akan bisa diusulkan metode-metode perbaikan pada sistem.

Pada bagian ini akan diperlihatkan bagaimana proses sistem yang terjadi sebenarnya, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional.

4.2 Kebutuhan Fungsional Sistem

Pemodelan fungsional sistem menggambarkan proses atau fungsi yang harus dikerjakan oleh sistem untuk melayani kebutuhan pengguna (user). Berdasarkan kebutuhan pengunjung, anggota dan admin, maka fungsi utama yang harus di lakukan oleh sistem informasi komunitas berbasis web untuk JOTHI Jambi adalah sebagai berikut :

1. Pengunjung dan Anggota

Fungsionalitas sistem untuk pengunjung dan anggota sebagai berikut : a. Fungsi Melihat Informasi

Digunakan untuk melihat informasi tentang penyakit HIV dan AIDS, kegiatan JOTHI, jumlah anggota JOTHI, jumlah orang terinfeksi di Jambi yang ingin dibaca pengunjung dan anggota, sehingga pengunjung dan anggota dapat melihat informasi sesuai dengan yang dipilih.

b. Fungsi Search

Digunakan pengunjung dan anggota untuk melakukan pencarian terhadap informasi yang diinginkan berdasarkan keyword yang diketikkan pada kolom search.

(9)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 9 c. Fungsi Registrasi Anggota

Digunakan untuk mendaftar bagi pengunjung yang ingin menjadi anggota JOTHI Jambi sehingga pengunjung dapat menggunakan fungsionalitas sistem sebagai anggota.

d. Fungsi Memberikan Kritik dan Saran

Fungsi ini digunakan oleh pengunjung dan anggota jika ingin memberikan kritik dan saran pada admin.

e. Fungsi Diskusi Pengunjung

Digunakan oleh pengunjung jika ingin melakukan diskusi dengan cara mengajukan, menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan berbagi informasi dalam bentuk forum diskusi.

f. Fungsi Diskusi Anggota

Digunakan oleh anggota jika ingin melakukan diskusi dengan cara mengajukan, menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan berbagi informasi dalam bentuk forum diskusi.

g. Fungsi Login

Digunakan oleh anggota untuk mengakses sistem sehingga anggota dapat melakukan diskusi dengan sesama anggota JOTHI Jambi.

h. Fungsi Logout

Digunakan oleh anggota untuk logout atau keluar dari sistem. 2. Admin

Fungsonalitas sistem untuk admin adalah sebagai berikut: a. Fungsi Mengelola Akses

Digunakan oleh admin berupa memberikan kritik dan saran, diskusi pengunjung, diskusi anggota.

b. Fungsi Login

Digunakan oleh admin untuk login pada sistem sebelum melakukan tambah, mengubah, menghapus informasi atau update informasi.

c. Fungsi Logout

Digunakan oleh admin untuk logout atau keluar dari sistem. d. Fungsi Mengelola Informasi

Fungsi ini digunakan oleh admin untuk menambah, mengubah, dan menghapus informasi seputar penyakit HIV dan AIDS, kegiatan yang di lakukan JOTHI, jumlah anggota JOTHI, dan jumlah terinfeksi di Jambi pada sistem dan menyimpannya pada database system.

e. Fungsi Mengelola Data Orang Terinfeksi

Fungsi ini digunakan oleh admin untuk menambah dan mengubah data orang terinfeksi yang ada di Jambi.

f. Fungsi Mengelola Data Anggota

Fungsi ini digunakan oleh admin untuk menambah, mengubah, dan menghapus data anggota serta mengaktifkan dan menonaktivkan keanggotaan yang sudah mendaftar dan memenuhi persyaratan keanggotaan.

g. Fungsi Mengelola Kritik dan Saran

Fungsi ini digunakan oleh admin untuk memberikan tanggapan dan menghapus kritik dan saran yang disampaikan pengunjung dan anggota.

(10)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 10 Fungsi ini digunakan oleh admin untuk membuat dan mencetak laporan-laporan mengenai laporan detail anggota, laporan rekapitulasi jumlah anggota, dan laporan rekapitulasi jumlah orang terinfeksi.

4.3 Definisi Use Case

Tabel 4.1 Definisi Use Case

No Id Use Case Use Case Deskripsi

1 UC-01 Melihat Informasi Di lakukan oleh semua actor untuk membaca informasi yang disediakan JOTHI Jambi, yaitu : informasi HIV dan AIDS, kegiatan JOTHI, jumlah anggota JOTHI, dan jumlah terinfeksi di Jambi.

2 UC-02 Search Informasi Di lakukan oleh semua actor untuk mencari informasi berdasarkan keyword.

3 UC-03 Registrasi Anggota Di lakukan oleh pengunjung untuk memasukkan biodata. 4 UC-04 Memberikan Kritik

dan Saran

Di lakukan oleh pengunjung dan anggota untuk memberikan kritik dan saran pada admin

5 UC-05 Diskusi Pengunjung Di lakukan oleh pengunjung dan pengunjung lain serta admin untuk saling berdiskusi (melakukan tanya jawab) 6 UC-06 Diskusi Anggota Di lakukan oleh sesama anggota dan admin yang terdaftar

sebagai anggota JOTHI.

7 UC-07 Mengelola Akses Di lakukan admin untuk melakukan pengelolaan dalam hal akses pengunjung, dan anggota

8 UC-08 Login Di lakukan oleh admin dan anggota untuk authentication. 9 UC-09 Logout Di lakukan oleh admin dan anggota ketika keluar dari sistem

aplikasi.

10 UC-10 Mengelola Informasi Di lakukan admin untuk menambah, mengubah dan menghapus informasi.

11 UC-11 Mengelola data orang terinfeksi

Di lakukan admin untuk menambah dan mengubah data orang terinfeksi

12 UC-12 Mengelola data anggota

Di lakukan oleh admin untuk melihat, menambah, mengubah dan menghapus data anggota serta melakukan aktivasi anggota.

13 UC-13 Mengelola Kritik dan Saran

Di lakukan oleh admin untuk memberi tanggapan terhadap kritik dan saran serta menghapus kritik dan saran.

14 UC-14 Membuat Laporan Di lakukan oleh admin untuk membuat laporan detail anggota, laporan rekapitulasi jumlah anggota, dan laporan rekapitulasi jumlah orang terinfeksi.

4.4 Diagram Use Case Layanan Komunitas

Model use case ditentukan atas dasar kebutuhan fungsi-fungsi yang akan dibangun. Berdasarkan asumsi yang digunakan dapat digambarkan diagram use case layanan informasi komunitas sebagai berikut :

(11)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 11

Gambar 4.1 Diagram Use Case Layanan Informasi Komunitas 4.5 Diagram Use Case Admin

Berdasarkan asumsi yang digunakan dapat digambarkan diagram use case admin sebagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Use Case Admin 4.6 Diagram Class

Diagram class menggambarkan class berikut perilaku dan keadaan dengan menghubungkannya antar class – class. Berdasarkan class diagram gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa class atau objek yang ada dalam sistem informasi komunitas JOTHI ada 16

class dan class ini berelasi satu sama lainnya untuk menyediakan informasi yang diperlukan.

Adapun class-class tersebut terdiri dari : class orang terinfeksi yang merupakan super class dari class anggota. Class user, pada class ini terdapat generalisasi yaitu (class anggota dan

class admin), pada class admin dapat melakukan pengelolaan akses pada class mengelola

akses, class pengunjung, class informasi, pada class informasi ini terdapat generalisasi untuk menjabarkan informasi yang disediakan menjadi lebih spesifik yaitu (class informasi HIV dan AIDS, class informasi kegiatan JOTHI, dan class informasi laporan), pada class informasi laporan terdapat generalisasi untuk menjabarkan informasi laporan lebih spesifik yang terdiri

(12)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 12 dari class laporan rekapitulasi jumlah anggota JOTHI, dan class laporan rekapitulasi jumlah orang terinfeksi), class diskusi agar user dan pengunjung dapat melakukan diskusi yang terdapat generalisasi yaitu (class diskusi pengunjung dan class diskusi anggota), class kritik dan saran.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka diagram class akan dijabarkan deskripsi diagram class sebagai berikut :

Gambar 4.3 Diagram Class Pada JOTHI Jambi 4.7 Diagram Sequence

(13)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 13

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario.

Diagram ini menunjukkan sejumlah objek, dan pesan (message) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Diagram sequence diskusi penginjung dapat dilihat berikut ini :

Gambar 4.4 Diagram Sequence Diskusi Pengunjung

Berdasarkan gambar diagram sequence diskusi pengunjung (gambar 4.15) dapat dijelaskan bahwa objek yang terlibat di dalam diagram sequence tersebut objek form diskusi pengunjung dan objek diskusi pengunjung. Pengunjung dapat melakukan diskusi dengan pengunjung lain dan admin. Objek diskusi pengunjung akan menampilkan diskusi dan admin atau anggota akan membalas diskusi yang dikirimkan.

4.8 Diagram Activity

Diagram acivity akan menggambarkan aliran kerja dari setiap aktifitas pada sistem ini. Berikut ini adalah diagram activity registrasi anggota dari sistem ini :

Gambar 4.5 Diagram Activity Registrasi Anggota

Berdasarkan gambar diagram activity registrasi anggota (gambar 4.29) dapat dijelaskan bahwa pengunjung yang ingin mendaftar menjadi anggota dapat mengisi form registrasi. Sistem akan melakukan verifikasi data anggota, jika tidak valid maka tampil pesan bahwa data yang diinputkan salah, jika valid maka sistem akan menyimpan data anggota dan memberikan konfirmasi bahwa registrasi diterima.

(14)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 14

4.9 Prototipe Sistem

Prototipe adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap. Adapun tampilan prototipe sistem informasi komunitas JOTHI terdiri atas halaman front dan back, dimana untuk tampilannya adalah sebagai berikut :

1. Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dijelaskan bahwa saat pengunjung, anggota dan admin mengakses alamat situs JOTHI Jambi, maka akan masuk kehalaman utama JOTHI Jambi. Pada halaman utama ini berisi tentang profil JOTHI Jambi.

(15)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 15

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Melihat Informasi HIV dan AIDS

Berdasarkan tampilan halaman melihat informasi HIV dan AIDS (gambar 4.7), dapat dijelaskan bahwa halaman ini berisi informasi mengenai penyakit HIV dan AIDS yang dapat dilihat oleh pengunjung, anggota dan admin.

3. Tampilan Halaman Diskusi Pengunjung

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Diskusi Pengunjung

Berdasarkan tampilan halaman diskusi pengunjung (gambar 4.8) dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini merupakan forum diskusi antara sesama pengunjung dan admin, dimana pengunjung dan admin dapat memberikan pertanyaan, tanggapan dan informasi yang di inginkan.

4. Tampilan Halaman Diskusi Anggota

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Diskusi Anggota

Berdasarkan tampilan halaman diskusi anggota (gambar 4.9) dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini merupakan forum diskusi antara anggota dan admin, dimana anggota dapat melakukan diskusi anggota jika telah melakukan registrasi.

(16)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 16

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Utama Admin

Berdasarkan tampilan halaman utama admin (gambar 4.10) dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan pengelolaan sistem informasi komunitas JOTHI Jambi.

6. Tampilan Halaman Mengelola Informasi

Gambar 4.11 Tampilan Halaman Mengelola Informasi

Berdasarkan tampilan halaman mengelola informasi (gambar 4.11) dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan tambah, ubah dan hapus informasi mengenai informasi HIV dan AIDS, kegiatan JOTHI.

(17)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 17

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Mengelola Jumlah Orang Terinfeksi

Berdasarkan tampilan halaman mengelola jumlah orang terinfeksi (gambar 4.12), dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan dapat melakukan tambah, dan ubah orang terinfeksi.

8. Tampilan Halaman Laporan Rekapitulasi Jumlah Anggota

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Laporan Rekapitulasi Jumlah Anggota Berdasarkan tampilan halaman laporan rekapitulasi jumlah anggota (gambar 4.13),

dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan rekapitulasi jumlah anggota JOTHI per-periode bulanan dan tahunan serta admin dapat melakukan cetak laporan.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan perancangan sistem informasi komunitas yang dilakukan

(18)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 18 1. JOTHI Jambi mempromosikan keberadaanya di propinsi Jambi masih bersifat manual dari mulut ke-mulut dan melalui spanduk-spanduk jika ada kegiatan, karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi komunitas untuk memperkenalkan keberadaannya serta mendukung kegiatannya.

2. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi komunitas JOTHI Jambi berbasis web yang dapat diimplementasikan lebih lanjut sehingga menghasilkan sistem informasi komunitas yang dapat diterapkan pada organisasi JOTHI Jambi. 3. Prototipe sistem informasi komunitas ini menyediakan layanan-layanan berupa

informasi yang terdiri dari : (informasi HIV dan AIDS, kegiatan JOTHI, rekapitulasi jumlah anggota JOTHI, rekapitulasi jumlah orang terinfeksi), forum diskusi yang meliputi diskusi pengunjung dan diskusi anggota, serta layanan kritik dan saran.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Prototipe sistem ini perlu dikembangkan sehingga benar-benar dapat diterapkan pada organisasi JOTHI Jambi untuk mendukung seluruh proses bisnis dari komunitas JOTHI Jambi.

2. Dalam pembuatan prototipe ini belum memperhatikan masalah keamanan data (security), maka untuk penelitian lebih lanjut dapat dilengkapi dengan sistem keamanan data.

3. Penelitian ini merupakan sebuah contoh dari analisis dan perancangan sistem informasi komunitas organisasi JOTHI Jambi, sehingga apabila akan digunakan oleh organisasi komunitas lain maka diperlukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Jejaring Sosial. Http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial. Diakses pada tanggal 30 April 2011.

Bauman, Zygmunt. 2001. Community : Seeking Safety in an Insecure World. USA : By Blackwell Publishing Inc.

C. Laudon, Kenneth: & P. Laudon, Jane. 2010. Management Information Systems : Managing

The Digital Firm. Eleventh Edition. New Jersey, United States of America : Pearson

Prentice Hall.

Dennis, Alan: Wixom, Haley Barbara: & Tegarden, David. 2005. Systems Analysis and

Design with UML Version 2.0 : An Object-Oriented Approach. Second Edition. United

States of America : John Wiley & Sons, Inc.

Kendall, E. Kenneth: & Kendall, E. Julie. 2011. Systems Analysis and Design. Eighth Edition. United States of America : Pearson Education Inc.

McLeod, Jr. Raymond: & P. Schell, George. 2007. Management Information Systems. Tenth Edition. New Jersey, United States of America : Pearson Prentice Hall.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

(19)

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 19 O’Brien, A. James. 2006. Pengantar Sistem Informasi : Perspektif Bisnis dan Manajerial.

Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. Fifth Edition. New York : McGraw-Hill.

Short, Scott. 2003. Building XML Web Services for the Microsoft .Net Platform. Edisi Pertama. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Turban, Efraim: Leidner, Dorothy: Ephraim, Mclean: & Wetherbe, James. 2008. Information

Technology for Management : Transforming Organizations in the Digital Economy.

Sixth Edition. Asia : John Wiley & Sons Pte Ltd.

Ward, John: & Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for Information Systems. Third Edition. England : John Wisley & Sons Ltd.

Whitten, L. Jeffery: Bentley, D. Lonnie: & Dittman, C. Kevin. 2004. Systems Analysis &

Design Methods. Sixth Edition. New York, United States of America : The McGraw

Gambar

Tabel 4.1  Definisi Use Case
Gambar 4.2 Diagram Use Case Admin  4.6  Diagram Class
Gambar 4.3 Diagram Class Pada JOTHI Jambi  4.7  Diagram Sequence
Diagram  ini  menunjukkan  sejumlah  objek,  dan  pesan  (message)  yang  diletakkan  diantara  objek-objek ini di dalam use case
+5

Referensi

Dokumen terkait

tali pusat tidak terjamin DTT atau steril) masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan basah atau lembab. c) Lipat popok dibawah putung tali pusat. d)

Untuk dapat memainkan angklung dengan benar, pemain juga harus memperhatikan cara memegang angklung agar suara angklung dapat berbunyi dengan nada yang benar dan jika

Namun dalam prakteknya memang susah untuk menjalankan tugas dan fungsi dari LKM tersebut karena seain dibutuhkan kemaun juga dibutuhkan keahlian dalam membuat suatu media yang

Berdasarkan hasil penelitian terkait Penerapan Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik (sikap perawat, isi informasi, dan teknik komunikasi) terhadap kepatuhan berobat

Sifat dapat dihukum berkenaan dengan alasan-alasan yang membebaskan si pelaku dari hukuman. Adapun sifat melawan hukum adalah apabila perbuatan itu bertentangan dengan

Kekuatan Reganq 13.. Kekenyalan Tusuf

Pada data simulasi 1, metode hibrida ANN-GA dapat menghasilkan nilai RMSE yang lebih kecil daripada metode imputasi KNNI dan hibrida KNNI-GA untuk seleksi maupun pembobotan