THE INFLUENCE OF E-SPT APPLICATION CONCERNING TO THE OBEDIENCE OF TAX COSTUMER AS THE UMKM OFFICIAL
Devo Annuur 1, Hari Purnomo 2, Agoestinus S.Soebagio 3 Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Email : depoannur@gmail.com ABSTRACT
Tax has the big contribution in building Indonesia Country, especially for the development of UMKM at Malang City. To receive the maximal tax revenue so it is needed to apply the usage e-SPT system. So that, it will improve the obedience of tax costumer.The purpose of this research is knowing the influence of the tax costumer e-SPT personally towards the tax costumer obedience as the UMKM official. The research is quantitative research. The sample taking used purposive sampling means the technique of sample taking in the certain measurement. The data collecting is questioner. The data analysis is the simple linear regretion by using SPSS program. The hypothetic examination by using t exam proved that the variable of e-SPT utility was influenced toward the variable of the tax costumer obedience in amount of 5,463. So that, to increase the obedience of tax customer needed the socialization more intensively about the the function of e-SPT which was operated by KPP in Malang City to all tax customers, so that it will increase the tax income maximally.
Key word:
Pengaruh Penerapan e - SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM Devo Annuur 1, Hari Purnomo 2, Agoestinus S.Soebagio 3
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email : depoannur@gmail.com
ABSTRAK
Pajak memiliki kontribusi besar dalam pembangunan Negara Indonesia terutama bagi perkembangan UMKM di Kota Malang. Untuk mencapai penerimaan pajak yang maksimal, maka perlu menerapkan penggunaan sistem e-SPT sehingga mampu meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh e-SPT Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Teknik penentuan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dalam pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode analisa data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis dengan uji t membuktikan bahwa variabel Penggunaan e-SPT berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak dengan nilai sebesar 5,463. Untuk meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif tentang penggunaan e-SPT yang dilakukan oleh KPP yang ada di Kota Malang kepada Wajib Pajak sehingga mampu meningkatkan pendapatan pajak yang maksimal.
PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya
perkembangan dunia perpajakan saat ini yang kini telah merambah pula kepada
UMKM. Tentunya hal ini akan
berdampak terutama bagi pelaku
UMKM itu sendiri, dengan sendiri hal itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM. Maka dari itu, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku UMKM agar tujuan utama dari penerapan pajak
tersebut yaitu memaksimalkan
pendapatan Negara dalam sektor pajak itu sendiri dan tentunya berguna untuk
pembiayaan dan pembangunan
(Nurmantu, 2003).
Kini pemerintah tidak lagi hanya melibatkan masyarakat yang tentunya berpanghasilan tetapi jangkauan dari pemerintah dalam sektor perpajakan telah menjangkau kepada pengusaha – pengusaha besar bahkan merambah ke sektor mikro hal ini telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 yang terbit pada tanggal 12 Juni 2013 dan mulai diberlakukan 1 juli 2013. Dimana berdasarkan peraturan ini,wajib pajak yang sudah dianggap pantas dikenakan PPh final dengan tarif 1% dan dengan penggenaan adalah peredaran bruto setiap bulannya.
Wajib Pajak yang dimaksud adalah
wajib pajak orang pribadi yang
mendapatkan penerimaan dari
penghasilan usaha, dan penghasilan jasa yang berkaitan dengan pekerjaan bebas serta peredaran bruto tidak lebih dari Rp. 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1(satu) periode masa pajak. Menurut Sofjan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia penerapan kebijakan ini akan lebih meningkatkan pendapatan dasar penggenaan pajaknya Pemerintah dan memberikan hasil yang lebih besar
karena UMKM masuk ke dalam Wajib Pajak.
Selama ini UMKM menghadapi
masalah dengan banyaknya pengeluaran bertambah pula beban dengan adanya pembayaran pajak ini. Belum selesai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, UMKM kini dibebani lagi dengan perkembangan pajak berbentuk kesempurnaan kebijakan dunia pajak dan adanya pemodernisasian tata cara pembayaran yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan berlandaskan kepada asas keadilan sosial dan menyuguhkan layanan yang memuaskan kepada wajib pajak.
Modernisasi tata cara pembayaran
perpajakan meliputi perkembangan
kebijakan, perkembangan administrasi,
dan perkembangam pengawasan.
Tujuan Modernisasi dunia pajak adalah (1) optimalnya tingkat kepatuhan (tax
compliance) dengan maksimal, (2)
tercapainya tingkat kepercayaan
terhadap tata cara pembayaran yang maksimal, (3) tercapainya kinerja yang optimal dari pegawai pajak yang maksimal sehingga dapat meningkatkan pendapatan pajak (Pandiangan, 2008).
Menurut Rahayu dan Lingga
(2009:124) Dalam Triwigati (2013) Sistem administrasi perpajakan modern merupakan pelaksanaan dari berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan
dalam reformasi administrasi
perpajakan jangka menengah tersebut. Dalam Resmi (2008) dikutip oleh Sari (2014) pajak dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu dikelompokkan berdasarkan
golongannya, lembaga pemungutnya,
maupun sifatnya. Berdasarkan
golongannya PPh juga mencakup Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sedangkan Menurut Rahayu dan Lingga
(2009:124) Dalam Triwigati (2013) Sistem administrasi perpajakan modern merupakan pelaksanaan dari berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan
dalam reformasi administrasi
perpajakan jangka menengah
tersebut.Kemajuan tata cara
pembayaran perpajakan yang diterapkan
DJP sebagai bentuk peningkatan
kualitas pelayanan pajak kepada Wajib
Pajak, adapun peningkatan yang
dimaksud adalah pelaporan pajak
terutang menggunakan elektronik SPT (e–SPT) (Nasucha. 2004). Penggunaan pelaporan pajak terutang menggunakan SPT manual diyakini ada kelemahan
terlebih bagi wajib pajak yang
melakukan pembayaran yang berjumlah
besar diharapkan melampirkan
dokumen (hardcopy) dengan jumlah yang banyak kepada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP), selain itu proses
menginputan data membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga pelaporan
SPT mengalami penundaan dan
menyebabkan sanksi dendapun berlaku. Belum lagi terdapat kesalahan dalam penginputan data (human eror)dalam pengulangan penginputan data oleh fiskus (Rahayu, 2009). Supaya sasaran pendapatan dari hasil pajak terpenuhi sepantasnya dilengkapi fasilitas pajak
dan kesadaran membayarkan
kewajibannya. Salah satunya adalah
e-SPT yang merupakan aplikasi
(software) pembuatan yang langsung
dari DJP untuk selanjutnya
dipergunakan oleh wajib pajak yang
tentunya diharapkan dapat
mempermudah wajib pajak dalam
membayarkan kewajibannya dan
kepatuhan wajib pajakpun dapat
terpenuhi. Secara lebih lengkap definisi kepatuhan Wajib Pajak oleh Nasucha yang dikutip oleh Devano dan Rahayu
(2006:111), Menjelaskan bahwa
kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan sebagai:
1. Keharusan Wajib Pajak agar namanya tercatat sebagai wajib pajak. 2. Kepatuhan untuk menyerahkan lagi Surat Pemberitahuan
3. Kepatuhan dalam penghitungan serta pelunasan pajak terutang
4. Kepatuhan dalam pelunasan hutang pajak.
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh e-SPT Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian kuantitatif.
Teknik Penentuan Sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dalam
pertimbangan tertentu. Teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah
Regresi Linier Sederhana dengan
menggunakan program SPSS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dapat diketahui dari hasil pengujian regresi linier sederhana sebagai berikut.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Penggunaan e-SPT (X) terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Adapun hasil uji regresi pada tabel berikut.
Tabe 1: Uji Regresi Linear Sederhana Variabel B t hitung Sig t Unstandardized Coefficients Constant 29,732 5,199 0,000 X 0,804 5,463 0,000 Adjusted R Square = 0,780 Sumber : Diolah, 2015
Dari tabel dapat dibuat persamaan
regresi untuk mengukur tingkat
pengaruh dari variabel Penggunaan
e-SPT (X) terhadap variabel Kepatuhan
Wajib Pajak (Y), adapun persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y = a+ bX + e Y = 29,732+0,804X
Dari persamaan regresi dapat
diartikan bahwa jumlah pengaruh
variabel Penggunaan e-SPT (X)
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yaitu sebesar nilai konstanta sebesar 29,732.
Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu variabel Penggunaan
e-SPT (X)
X1 = Koefisien regresi (X) sebesar 0,804 dengan tanda menyatakan bahwa variabel Penggunaan e-SPT
(X) mempunyai pengaruh
terhadap variabel Kepatuhan
Wajib Pajak (Y).
Dari hasil analisis didapakan nilai R
Square sebesar 0,780 artinya variabel
Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) sebesar 78,0%.
Pengujian Hipotesis Penelitian
Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah variabel Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y), adapun pembuktian diketahui sebagai berikut berdasarkan Uji t, adapun data sebagai berikut:
Tabel 2: Hasil Uji t variabel t
hitung t tabel Sig t
Penggunaan
e-SPT (X) 5,463 2,042 0,000
Sumber : Diolah, 2015
Berdasarkan tabel 2, didapatkan nilai thitung variabel Penggunaan e-SPT (X) sebesar 5,463 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,042 dan nilai Sig. 0,000 artinya variabel Penggunaan e-SPT (X)
berpengaruh terhadap variabel
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) secara signifikan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah disajikan dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel Penggunaan
e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dengan nilai Unstadardized Coefficients (B) untuk variabel Penggunaan e-SPT (X)
sebesar 0,804. Adapun hasil uji t membuktikan bahwa variabel Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) secara signifikan dengan nilai variabel Penggunaan e-SPT (X) sebesar 5,463.
Mengingat variabel Penggunaan
e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) maka yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Malang Utara yaitu mengadakan sosialisasi tentang tata cara penggunaan e-SPT yang baik dan benar sehingga wajib pajak memahami serta
kemudahan jaman elektronik yang semakin moderen dan praktis.
Pelaporan menggunakan e-SPT
adalah pelaporan SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau
dengan menggunakan teknologi
komputer yang didukung oleh jaringan
internet (Pandiangan, 2008:35).
Pemerintah memberikan aplikasi ini diharapkan bisa dipergunakan wajib pajak untuk melakukan penyampaian SPT sesuai dengan harapan yang berguna untuk tercapainya tata cara
pembayaran perpajakan modern.
Adapun yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak dalam pelaporan e-SPT sebagai berikut:
1. Wajib pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya.
2. Wajib pajak menggunakan aplikasi
e-SPT untuk merekam data perpajakan yang akan dilaporkan. 3. Wajib pajak yang telah memiliki
sistem administrasi Keuangan/ perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki wajib pajak ke dalam aplikasi e-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi e-SPT.
4. Wajib pajak mencetak bukti potong/
pungut dengan menggunakan
aplikasi e-SPT dan menyampaikan
kepada pihak yang dipotong/
dipungut.
5. Wajib pajak menandatangani SPT Masa PPh/ PPN dan atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi
e-SPT.
6. Wajib pajak menandatangani SPT Masa PPh/ PPN dan SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT. 7. Wajib pajak membentuk file data
SPT dengan menggunakan aplikasi
e-SPT dan disimpan dalam media
elektronik (CD, flash disk).
8. Wajib pajak menyampaikan e-SPT ke KPP tempat wajib terdaftar 9. Penyampaian e-SPT secara langsung
diberikan tanda penerimaan surat dari TPT sedangkan penyampaian
e-SPT melalui pos atau jasa
ekspedisi/kurir bukti pengiriman
surat dianggap sebagai tanda terima SPT. Penyampaian melalui e-filling
diberikan bukti penerimaan
elektronik.
Apabila KPP menerapkan e-SPT dengan baik, maka penerapan tersebut dapat menjadi faktor yang penting untuk mencapai kepatuhan Wajib Pajak yang tinggi. Dengan adanya penerapan
e-SPT yang transparan maka pemberian
pelayanan prima sekaligus pengawasan insentif kepada Wajib Pajak akan dapat tercapai karena telah memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal dan terkini untuk dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. KPP tersebut juga akan dapat membentuk citra yang baik dengan memperoleh kepercayaan masyarakat yang tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Suherman (2010) yang menyimpulkan bahwa modernisasi administrasi perpajakan yang terdiri atas indikator perubahan struktur organisasi dan sistem kerja
KPP, fasilitas pelayanan yang
memanfaatkan teknologi informasi, dan
kode etik pegawai, mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Iwan (2012) bahwa modernisasi administrasi perpajakan yang terdiri dari indikator perubahan struktur organisasi dan sistem kerja KPP, perubahan implementasi pelayanan kepada wajib
pajak, fasilitas pelayanan yang
memanfaatkan teknologi informasi,
berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.
Penggunaan e-SPT dalam pembayaran pajak secara online seperti pembayaran pajak melalui situs e-Filing dan membayar pajak sesuai dengan
kemudahan yang disediakan oleh
Direktorat Jendral Pajak seperti
pelayanan yang disediakan berupa e-samsat dan Drive Trhu. Pada saat ini penggunaan teknologi oleh masyarakat guna mempermudah pembayaran pajak masih rendah sehingga masih banyak Wajib Pajak yang terlambat dalam menyampaikan SPT dan membayar pajak terhutangnya. Dari hal tersebut diharapkan oleh KPP Malang Utara untuk melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak tentang penggunaan e-SPT
sehingga mampu meningkatkan
pendapatan pajak yang maksimal.
Sedangkan kendala dalam
meningkatkan kepatuhan dari wajib
pajak khususnya pelaku UMKM
dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia perpajakan yang berkaitan dengan elektronik ataupun teknologi terkini yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak.
Tujuan DJP menerapkan pelaporan menggunakan e-SPT adalah sebagai media evaluasi dan penerapan tata cara
pembayaran modern perpajakan
sehingga bisa mendorong digilirkannya
reformasi pembayaran perpajakan
jangka menengah oleh DJP yang menjadi prioritas dalam reformasi perpajakan terutama dalam melanjutkan penerapan sistem administrasi modern perpajakan pada kantor - kantor pajak lainnya di seluruh Indonesia.
Adapun alasan DJP menerapkan
pelaporan e-SPT karena memiliki
kelebihan dalam melakukan transaksi seperti:
1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media
CD/flash disk.
2. Data perpajakan terorganisasi dengan baik.
3. Sistem aplikasi e-SPT
mengorganisasikan data perpajakan dengan baik dan sistematis.
4. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.
5. Kemudahan dalam penghitungan dan pembuatan Laporan Pajak.
Berdasarkan kelebihan melakukan transaksi menggunakan e-SPT maka Wajib Pajak akan semakin patuh dalam
proses pembayaran pajak karena
pembayaran pajak semakin mudah tanpa harus antri di Kantor Pelayanan Pajak. Dalam hal ini pembayaran pajak harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Adapun yang harus diperhatikan oleh pelaku UMKM yang ada di Kota Malang agar pembayaran pajak efektif dan efisien dilakukan dengan cara pembayaran pajak harus tepat waktu sehingga terjalin hubungan baik antara pihak perpajakan dengan wajib pajak.
Adapun dalam menilai tingkat
keefektivitasan dari pembayaran pajak ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi yaitu: kecukupan dan
elastisitas, keadilan, dalam pemungutan pajak harus berdasarkan asas keadilan, yaitu disesuaikan dengan kemampuan dan manfaat yang diterima serta sesuai dengan besarnya beban yang diperoleh dan dapat dijangkau oleh wajib pajak dan adminitrasi sesuai dengan fungsi pajak maka tidak boleh mengganggu keseimbangan jalannya perekonomian UMKM.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa, variabel
Penggunaan e-SPT berpengaruh
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak secara signifikan dengan nilai variabel Penggunaan e-SPT berdasarkan
uji t sebesar 5,463. Sehingga untuk meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif tentang penggunaan e-SPT yang dilakukan oleh KPP Malang Utara kepada Wajib Pajak sehingga mampu meningkatkan pendapatan pajak yang maksimal. Penggunaan e-SPT dalam pembayaran pajak secara online seperti pembayaran pajak melalui situs e-Filing dan membayar pajak sesuai dengan
kemudahan yang disediakan oleh
Direktorat Jendral Pajak seperti
pelayanan yang disediakan berupa e-samsat dan Drive Trhu. Manfaat penggunaan e-SPT bagi pelaku UMKM di Kota Malang agar pembayaran pajak efektif dan efisien dilakukan dengan cara pembayaran pajak harus tepat waktu. Adapun dalam menilai tingkat keefektivitasan dari pembayaran pajak ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi yaitu: kecukupan dan
elastisitas, keadilan, dalam pemungutan pajak harus berdasarkan asas keadilan.
DAFTAR PUSTAKA
Iwan. 2012. Pengaruh Modernisasi
Administrasi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak: Survei Terhadap Wajib Pajak Yang Tepat Waktu Menyampaikan SPT Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara. Skripsi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi
Administrasi Publik: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiarsana Indonesia.
Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar
Perpajakan Edisi Kedua. Jakarta.
Penerbit Granit.
Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi
dan Reformasi Pelayanan
Perpajakan, Cetakan Pertama.
Jakarta: Elex Media Komputindo. Rahayu, Sri dan Lingga, Ita Salsalina.
2009. Pengaruh Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Akuntansi Vol.1 No.2.
Suherman. 2010. Pengaruh Penerapan
Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong. Skripsi. Jakarta:
Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “veteran”.
Novi Purnama Sari, Kertahadi, Maria Goretti Wi Endang NP. 2014.
Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan SPT (Studi Kasus Pada KPP Madya Malang).
Malang : PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
Resmi, Siti. 2008. Perpajakan Teori
dan Kasus Edisi 4. Jakarta :
Salemba Empat
Triwigati, Listania. 2013. The Influence
Of Application Of Modernization In Taxation Administration System Toward The Level Of Tax Payer Compliance. Skripsi. Malang :
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu.
2006. Perpajakan: Konsep,