• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE INFLUENCE OF E-SPT APPLICATION CONCERNING TO THE OBEDIENCE OF TAX COSTUMER AS THE UMKM OFFICIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE INFLUENCE OF E-SPT APPLICATION CONCERNING TO THE OBEDIENCE OF TAX COSTUMER AS THE UMKM OFFICIAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF E-SPT APPLICATION CONCERNING TO THE OBEDIENCE OF TAX COSTUMER AS THE UMKM OFFICIAL

Devo Annuur 1, Hari Purnomo 2, Agoestinus S.Soebagio 3 Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Email : depoannur@gmail.com ABSTRACT

Tax has the big contribution in building Indonesia Country, especially for the development of UMKM at Malang City. To receive the maximal tax revenue so it is needed to apply the usage e-SPT system. So that, it will improve the obedience of tax costumer.The purpose of this research is knowing the influence of the tax costumer e-SPT personally towards the tax costumer obedience as the UMKM official. The research is quantitative research. The sample taking used purposive sampling means the technique of sample taking in the certain measurement. The data collecting is questioner. The data analysis is the simple linear regretion by using SPSS program. The hypothetic examination by using t exam proved that the variable of e-SPT utility was influenced toward the variable of the tax costumer obedience in amount of 5,463. So that, to increase the obedience of tax customer needed the socialization more intensively about the the function of e-SPT which was operated by KPP in Malang City to all tax customers, so that it will increase the tax income maximally.

Key word:

(2)

Pengaruh Penerapan e - SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM Devo Annuur 1, Hari Purnomo 2, Agoestinus S.Soebagio 3

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email : depoannur@gmail.com

ABSTRAK

Pajak memiliki kontribusi besar dalam pembangunan Negara Indonesia terutama bagi perkembangan UMKM di Kota Malang. Untuk mencapai penerimaan pajak yang maksimal, maka perlu menerapkan penggunaan sistem e-SPT sehingga mampu meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh e-SPT Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Teknik penentuan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dalam pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode analisa data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis dengan uji t membuktikan bahwa variabel Penggunaan e-SPT berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak dengan nilai sebesar 5,463. Untuk meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif tentang penggunaan e-SPT yang dilakukan oleh KPP yang ada di Kota Malang kepada Wajib Pajak sehingga mampu meningkatkan pendapatan pajak yang maksimal.

(3)

PENDAHULUAN

Dengan semakin meningkatnya

perkembangan dunia perpajakan saat ini yang kini telah merambah pula kepada

UMKM. Tentunya hal ini akan

berdampak terutama bagi pelaku

UMKM itu sendiri, dengan sendiri hal itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM. Maka dari itu, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku UMKM agar tujuan utama dari penerapan pajak

tersebut yaitu memaksimalkan

pendapatan Negara dalam sektor pajak itu sendiri dan tentunya berguna untuk

pembiayaan dan pembangunan

(Nurmantu, 2003).

Kini pemerintah tidak lagi hanya melibatkan masyarakat yang tentunya berpanghasilan tetapi jangkauan dari pemerintah dalam sektor perpajakan telah menjangkau kepada pengusaha – pengusaha besar bahkan merambah ke sektor mikro hal ini telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 yang terbit pada tanggal 12 Juni 2013 dan mulai diberlakukan 1 juli 2013. Dimana berdasarkan peraturan ini,wajib pajak yang sudah dianggap pantas dikenakan PPh final dengan tarif 1% dan dengan penggenaan adalah peredaran bruto setiap bulannya.

Wajib Pajak yang dimaksud adalah

wajib pajak orang pribadi yang

mendapatkan penerimaan dari

penghasilan usaha, dan penghasilan jasa yang berkaitan dengan pekerjaan bebas serta peredaran bruto tidak lebih dari Rp. 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1(satu) periode masa pajak. Menurut Sofjan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia penerapan kebijakan ini akan lebih meningkatkan pendapatan dasar penggenaan pajaknya Pemerintah dan memberikan hasil yang lebih besar

karena UMKM masuk ke dalam Wajib Pajak.

Selama ini UMKM menghadapi

masalah dengan banyaknya pengeluaran bertambah pula beban dengan adanya pembayaran pajak ini. Belum selesai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013, UMKM kini dibebani lagi dengan perkembangan pajak berbentuk kesempurnaan kebijakan dunia pajak dan adanya pemodernisasian tata cara pembayaran yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan berlandaskan kepada asas keadilan sosial dan menyuguhkan layanan yang memuaskan kepada wajib pajak.

Modernisasi tata cara pembayaran

perpajakan meliputi perkembangan

kebijakan, perkembangan administrasi,

dan perkembangam pengawasan.

Tujuan Modernisasi dunia pajak adalah (1) optimalnya tingkat kepatuhan (tax

compliance) dengan maksimal, (2)

tercapainya tingkat kepercayaan

terhadap tata cara pembayaran yang maksimal, (3) tercapainya kinerja yang optimal dari pegawai pajak yang maksimal sehingga dapat meningkatkan pendapatan pajak (Pandiangan, 2008).

Menurut Rahayu dan Lingga

(2009:124) Dalam Triwigati (2013) Sistem administrasi perpajakan modern merupakan pelaksanaan dari berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan

dalam reformasi administrasi

perpajakan jangka menengah tersebut. Dalam Resmi (2008) dikutip oleh Sari (2014) pajak dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu dikelompokkan berdasarkan

golongannya, lembaga pemungutnya,

maupun sifatnya. Berdasarkan

golongannya PPh juga mencakup Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sedangkan Menurut Rahayu dan Lingga

(4)

(2009:124) Dalam Triwigati (2013) Sistem administrasi perpajakan modern merupakan pelaksanaan dari berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan

dalam reformasi administrasi

perpajakan jangka menengah

tersebut.Kemajuan tata cara

pembayaran perpajakan yang diterapkan

DJP sebagai bentuk peningkatan

kualitas pelayanan pajak kepada Wajib

Pajak, adapun peningkatan yang

dimaksud adalah pelaporan pajak

terutang menggunakan elektronik SPT (e–SPT) (Nasucha. 2004). Penggunaan pelaporan pajak terutang menggunakan SPT manual diyakini ada kelemahan

terlebih bagi wajib pajak yang

melakukan pembayaran yang berjumlah

besar diharapkan melampirkan

dokumen (hardcopy) dengan jumlah yang banyak kepada Kantor Pelayanan

Pajak (KPP), selain itu proses

menginputan data membutuhkan waktu yang cukup panjang sehingga pelaporan

SPT mengalami penundaan dan

menyebabkan sanksi dendapun berlaku. Belum lagi terdapat kesalahan dalam penginputan data (human eror)dalam pengulangan penginputan data oleh fiskus (Rahayu, 2009). Supaya sasaran pendapatan dari hasil pajak terpenuhi sepantasnya dilengkapi fasilitas pajak

dan kesadaran membayarkan

kewajibannya. Salah satunya adalah

e-SPT yang merupakan aplikasi

(software) pembuatan yang langsung

dari DJP untuk selanjutnya

dipergunakan oleh wajib pajak yang

tentunya diharapkan dapat

mempermudah wajib pajak dalam

membayarkan kewajibannya dan

kepatuhan wajib pajakpun dapat

terpenuhi. Secara lebih lengkap definisi kepatuhan Wajib Pajak oleh Nasucha yang dikutip oleh Devano dan Rahayu

(2006:111), Menjelaskan bahwa

kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan sebagai:

1. Keharusan Wajib Pajak agar namanya tercatat sebagai wajib pajak. 2. Kepatuhan untuk menyerahkan lagi Surat Pemberitahuan

3. Kepatuhan dalam penghitungan serta pelunasan pajak terutang

4. Kepatuhan dalam pelunasan hutang pajak.

Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh e-SPT Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan

merupakan penelitian kuantitatif.

Teknik Penentuan Sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu

teknik penentuan sampel dalam

pertimbangan tertentu. Teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah

Regresi Linier Sederhana dengan

menggunakan program SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dapat diketahui dari hasil pengujian regresi linier sederhana sebagai berikut.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Penggunaan e-SPT (X) terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Adapun hasil uji regresi pada tabel berikut.

(5)

Tabe 1: Uji Regresi Linear Sederhana Variabel B t hitung Sig t Unstandardized Coefficients Constant 29,732 5,199 0,000 X 0,804 5,463 0,000 Adjusted R Square = 0,780 Sumber : Diolah, 2015

Dari tabel dapat dibuat persamaan

regresi untuk mengukur tingkat

pengaruh dari variabel Penggunaan

e-SPT (X) terhadap variabel Kepatuhan

Wajib Pajak (Y), adapun persamaan regresi yang digunakan adalah :

Y = a+ bX + e Y = 29,732+0,804X

Dari persamaan regresi dapat

diartikan bahwa jumlah pengaruh

variabel Penggunaan e-SPT (X)

terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) yaitu sebesar nilai konstanta sebesar 29,732.

Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu variabel Penggunaan

e-SPT (X)

X1 = Koefisien regresi (X) sebesar 0,804 dengan tanda menyatakan bahwa variabel Penggunaan e-SPT

(X) mempunyai pengaruh

terhadap variabel Kepatuhan

Wajib Pajak (Y).

Dari hasil analisis didapakan nilai R

Square sebesar 0,780 artinya variabel

Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) sebesar 78,0%.

Pengujian Hipotesis Penelitian

Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah variabel Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh

terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y), adapun pembuktian diketahui sebagai berikut berdasarkan Uji t, adapun data sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Uji t variabel t

hitung t tabel Sig t

Penggunaan

e-SPT (X) 5,463 2,042 0,000

Sumber : Diolah, 2015

Berdasarkan tabel 2, didapatkan nilai thitung variabel Penggunaan e-SPT (X) sebesar 5,463 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,042 dan nilai Sig. 0,000 artinya variabel Penggunaan e-SPT (X)

berpengaruh terhadap variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (Y) secara signifikan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah disajikan dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel Penggunaan

e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dengan nilai Unstadardized Coefficients (B) untuk variabel Penggunaan e-SPT (X)

sebesar 0,804. Adapun hasil uji t membuktikan bahwa variabel Penggunaan e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) secara signifikan dengan nilai variabel Penggunaan e-SPT (X) sebesar 5,463.

Mengingat variabel Penggunaan

e-SPT (X) berpengaruh terhadap variabel

Kepatuhan Wajib Pajak (Y) maka yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Malang Utara yaitu mengadakan sosialisasi tentang tata cara penggunaan e-SPT yang baik dan benar sehingga wajib pajak memahami serta

(6)

kemudahan jaman elektronik yang semakin moderen dan praktis.

Pelaporan menggunakan e-SPT

adalah pelaporan SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau

dengan menggunakan teknologi

komputer yang didukung oleh jaringan

internet (Pandiangan, 2008:35).

Pemerintah memberikan aplikasi ini diharapkan bisa dipergunakan wajib pajak untuk melakukan penyampaian SPT sesuai dengan harapan yang berguna untuk tercapainya tata cara

pembayaran perpajakan modern.

Adapun yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak dalam pelaporan e-SPT sebagai berikut:

1. Wajib pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya.

2. Wajib pajak menggunakan aplikasi

e-SPT untuk merekam data perpajakan yang akan dilaporkan. 3. Wajib pajak yang telah memiliki

sistem administrasi Keuangan/ perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki wajib pajak ke dalam aplikasi e-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi e-SPT.

4. Wajib pajak mencetak bukti potong/

pungut dengan menggunakan

aplikasi e-SPT dan menyampaikan

kepada pihak yang dipotong/

dipungut.

5. Wajib pajak menandatangani SPT Masa PPh/ PPN dan atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi

e-SPT.

6. Wajib pajak menandatangani SPT Masa PPh/ PPN dan SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT. 7. Wajib pajak membentuk file data

SPT dengan menggunakan aplikasi

e-SPT dan disimpan dalam media

elektronik (CD, flash disk).

8. Wajib pajak menyampaikan e-SPT ke KPP tempat wajib terdaftar 9. Penyampaian e-SPT secara langsung

diberikan tanda penerimaan surat dari TPT sedangkan penyampaian

e-SPT melalui pos atau jasa

ekspedisi/kurir bukti pengiriman

surat dianggap sebagai tanda terima SPT. Penyampaian melalui e-filling

diberikan bukti penerimaan

elektronik.

Apabila KPP menerapkan e-SPT dengan baik, maka penerapan tersebut dapat menjadi faktor yang penting untuk mencapai kepatuhan Wajib Pajak yang tinggi. Dengan adanya penerapan

e-SPT yang transparan maka pemberian

pelayanan prima sekaligus pengawasan insentif kepada Wajib Pajak akan dapat tercapai karena telah memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal dan terkini untuk dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. KPP tersebut juga akan dapat membentuk citra yang baik dengan memperoleh kepercayaan masyarakat yang tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Suherman (2010) yang menyimpulkan bahwa modernisasi administrasi perpajakan yang terdiri atas indikator perubahan struktur organisasi dan sistem kerja

KPP, fasilitas pelayanan yang

memanfaatkan teknologi informasi, dan

kode etik pegawai, mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Iwan (2012) bahwa modernisasi administrasi perpajakan yang terdiri dari indikator perubahan struktur organisasi dan sistem kerja KPP, perubahan implementasi pelayanan kepada wajib

pajak, fasilitas pelayanan yang

memanfaatkan teknologi informasi,

berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak.

(7)

Penggunaan e-SPT dalam pembayaran pajak secara online seperti pembayaran pajak melalui situs e-Filing dan membayar pajak sesuai dengan

kemudahan yang disediakan oleh

Direktorat Jendral Pajak seperti

pelayanan yang disediakan berupa e-samsat dan Drive Trhu. Pada saat ini penggunaan teknologi oleh masyarakat guna mempermudah pembayaran pajak masih rendah sehingga masih banyak Wajib Pajak yang terlambat dalam menyampaikan SPT dan membayar pajak terhutangnya. Dari hal tersebut diharapkan oleh KPP Malang Utara untuk melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak tentang penggunaan e-SPT

sehingga mampu meningkatkan

pendapatan pajak yang maksimal.

Sedangkan kendala dalam

meningkatkan kepatuhan dari wajib

pajak khususnya pelaku UMKM

dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia perpajakan yang berkaitan dengan elektronik ataupun teknologi terkini yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak.

Tujuan DJP menerapkan pelaporan menggunakan e-SPT adalah sebagai media evaluasi dan penerapan tata cara

pembayaran modern perpajakan

sehingga bisa mendorong digilirkannya

reformasi pembayaran perpajakan

jangka menengah oleh DJP yang menjadi prioritas dalam reformasi perpajakan terutama dalam melanjutkan penerapan sistem administrasi modern perpajakan pada kantor - kantor pajak lainnya di seluruh Indonesia.

Adapun alasan DJP menerapkan

pelaporan e-SPT karena memiliki

kelebihan dalam melakukan transaksi seperti:

1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media

CD/flash disk.

2. Data perpajakan terorganisasi dengan baik.

3. Sistem aplikasi e-SPT

mengorganisasikan data perpajakan dengan baik dan sistematis.

4. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.

5. Kemudahan dalam penghitungan dan pembuatan Laporan Pajak.

Berdasarkan kelebihan melakukan transaksi menggunakan e-SPT maka Wajib Pajak akan semakin patuh dalam

proses pembayaran pajak karena

pembayaran pajak semakin mudah tanpa harus antri di Kantor Pelayanan Pajak. Dalam hal ini pembayaran pajak harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Adapun yang harus diperhatikan oleh pelaku UMKM yang ada di Kota Malang agar pembayaran pajak efektif dan efisien dilakukan dengan cara pembayaran pajak harus tepat waktu sehingga terjalin hubungan baik antara pihak perpajakan dengan wajib pajak.

Adapun dalam menilai tingkat

keefektivitasan dari pembayaran pajak ada beberapa kriteria yang harus

dipenuhi yaitu: kecukupan dan

elastisitas, keadilan, dalam pemungutan pajak harus berdasarkan asas keadilan, yaitu disesuaikan dengan kemampuan dan manfaat yang diterima serta sesuai dengan besarnya beban yang diperoleh dan dapat dijangkau oleh wajib pajak dan adminitrasi sesuai dengan fungsi pajak maka tidak boleh mengganggu keseimbangan jalannya perekonomian UMKM.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa, variabel

Penggunaan e-SPT berpengaruh

terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak secara signifikan dengan nilai variabel Penggunaan e-SPT berdasarkan

(8)

uji t sebesar 5,463. Sehingga untuk meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif tentang penggunaan e-SPT yang dilakukan oleh KPP Malang Utara kepada Wajib Pajak sehingga mampu meningkatkan pendapatan pajak yang maksimal. Penggunaan e-SPT dalam pembayaran pajak secara online seperti pembayaran pajak melalui situs e-Filing dan membayar pajak sesuai dengan

kemudahan yang disediakan oleh

Direktorat Jendral Pajak seperti

pelayanan yang disediakan berupa e-samsat dan Drive Trhu. Manfaat penggunaan e-SPT bagi pelaku UMKM di Kota Malang agar pembayaran pajak efektif dan efisien dilakukan dengan cara pembayaran pajak harus tepat waktu. Adapun dalam menilai tingkat keefektivitasan dari pembayaran pajak ada beberapa kriteria yang harus

dipenuhi yaitu: kecukupan dan

elastisitas, keadilan, dalam pemungutan pajak harus berdasarkan asas keadilan.

DAFTAR PUSTAKA

Iwan. 2012. Pengaruh Modernisasi

Administrasi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak: Survei Terhadap Wajib Pajak Yang Tepat Waktu Menyampaikan SPT Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara. Skripsi.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi

Administrasi Publik: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiarsana Indonesia.

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar

Perpajakan Edisi Kedua. Jakarta.

Penerbit Granit.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi

dan Reformasi Pelayanan

Perpajakan, Cetakan Pertama.

Jakarta: Elex Media Komputindo. Rahayu, Sri dan Lingga, Ita Salsalina.

2009. Pengaruh Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal

Akuntansi Vol.1 No.2.

Suherman. 2010. Pengaruh Penerapan

Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong. Skripsi. Jakarta:

Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “veteran”.

Novi Purnama Sari, Kertahadi, Maria Goretti Wi Endang NP. 2014.

Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan SPT (Studi Kasus Pada KPP Madya Malang).

Malang : PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,

Resmi, Siti. 2008. Perpajakan Teori

dan Kasus Edisi 4. Jakarta :

Salemba Empat

Triwigati, Listania. 2013. The Influence

Of Application Of Modernization In Taxation Administration System Toward The Level Of Tax Payer Compliance. Skripsi. Malang :

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu.

2006. Perpajakan: Konsep,

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

Dari ke delapan point pada aspek ini, dapat diambil simpulan bahwa Binus Maya masih cukup mengalami hambatan dalam fungsinya seperti dalam belum dapat menjadi alat bantu

Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ningsih dan Nilamsari (2018) mendapatkan tidak ada hubungan anta- ra shift kerja dan kelelahan yang dialami oleh pekerja

Pelaksanaan metode pembinaan pengajian dan tahlil di Resos Argorejo sudah berjalan dengan baik dan lancer karena system pembinaan yang sudah terprogram dan didukung

Risiko BPH pada laki-laki dengan riwayat keluarga yang pernah menderita BPH sebesar 5,28 (95% CI : 1,78-15,69) kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mempunyai

Seseorang yang dikatakan mempunyai literasi kesihatan yang baik apabila individu tersebut berupaya mencari, memahami dan menggunakan maklumat yang berkaitan dengan kesihatan

Halaman Purchase Order (Admin / Server) Halaman Purchase Order untuk proses penginputan pemesanan obat-obatan pada Admin sistem informasi Apotek

Berdasarkan permasalahan diatas, Primkokam membutuhkan sebuah aplikasi pemilihan menu makanan untuk pasien rawat inap Rumah Sakit Krakatau Medika