• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan momen yang sangat penting ini menjadi sangat berkesan, karena kebanyakan pernikahan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Pernikahan terdiri dari banyak jenis, mulai dari yang berupa pesta untuk keluarga dekat hingga pesta mewah yang mengundang ribuan ramu undangan. Selain itu ada pula pernikahan yang khusus menggunakan adat tertentu sebagai sarana untuk melestarikan tradisi, maupun pernikahan yang bersifat modern dengan gaya internasional. Beragamnya keinginan dari masing-masing pasangan yang ingin menikah membutuhkan perencanaan yang baik di awal sebelum pernikahan dilangsungkan, terutama terkait dengan ide pernikahan yang ingin diwujudkan.

Pada zaman dahulu, pernikahan lebih banyak dibantu oleh keluarga dalam penyelenggaraannya. Panitia kecil dibentuk dari keluarga, masing-masing memiliki peranan dalam pesta pernikahan sanak saudara mereka. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini orang lebih fokus bekerja dan hanya memiliki sedikit waktu untuk berkumpul sehingga mulai timbul kesulitan dalam mengorganisir pernikahan.

(2)

Kondisi yang terjadi saat ini, pasangan yang akan menikah lebih memercayakan pernikahan pada organisator pernikahan (wedding organizer) dengan tujuan untuk mendapatkan kemudahan serta kepraktisan dan adanya harapan agar harga yang mereka dapatkan akan lebih murah karena organisator dianggap memiliki harga khusus dengan rekanan yang diajak bekerja sama.

Dengan melihat kondisi permintaan pasar, dapat disimpulkan adanya peluang untuk menjalankan bisnis sebagai organisator pernikahan. Hal ini juga didukung oleh data yang didapatkan dari Kementrian Agama (Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2015). Adapun data pencatatan pernikahan yang berasal dari Kantor Urusan Agama (KUA) di DKI Jakarta hingga 15 Oktober 2015 adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Data catatan pernikahan di KUA

Tahun Pencatatan Jumlah Pernikahan

2010 10.936 2011 7.056 2012 4.761 2013 5.351 2014 12.700 2015 22.545

(3)

Berdasarkan data dari tabel tersebut, didapatkan rata-rata jumlah pernikahan per tahun dari tahun 2010 hingga 2015 adalah sebanyak 10.558 pasang yang tercatat di KUA Jakarta. Selain informasi dari data tersebut, tentunya masih ada cukup banyak lagi pernikahan yang tercatat di luar KUA. Angka pernikahan yang lebih dari 10.000 per tahun ini tentunya dapat menjadi potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Sebagai tambahan, informasi yang cukup menarik dari beberapa pihak yang sudah bergelut di bisnis ini adalah bahwa proyeksi keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap pernikahan berkisar antara 20% hingga 30% dari total biaya yang dikeluarkan oleh pasangan yang menikah.

Selain itu bisnis yang semakin bervariasi juga mulai bermunculan dikarenakan dukungan dari teknologi. Dari ide tersebut, penulis ingin membuat sebuah bisnis di bidang perencana pernikahan yang terintegrasi dengan teknologi. Dengan implementasi teknologi sebagai saluran dan pendukung bisnis, diharapkan bisnis organisator pernikahan menjadi semakin menarik dan mudah untuk melayani kebutuhan pasar yang semakin sibuk dan dinamis.

1.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Menurut (Widhardin, 2010), jasa layanan pernikahan bukan merupakan suatu bisnis yang baru karena di Amerika bisnis ini sudah dikenal sebagai perencana pernikahan (wedding planner). Kebutuhan akan jasa organisator pernikahan di Indonesia saat ini semakin bertambah dikarenakan manusia yang semakin sibuk dengan pekerjaannya terutama di kawasan Jakarta, selain itu adanya dorongan pula bagi penyedia jasa organisator pernikahan berupa potensi keuntungan bisnis yang cukup menggiurkan.

(4)

Biaya yang dikeluarkan oleh pasangan yang menikah juga merupakan gambaran dari tingkat keuntungan yang akan didapatkan. Semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka persentase keuntungan akan menjadi semakin besar hingga mencapai 30% dari total biaya keseluruhan. Melihat tren ini, dimungkinkan potensi keuntungan dapat meningkat setiap tahunnya karena angka pernikahan dan pertumbuhan penduduk memiliki kecenderungan positif. Beberapa hal ini membuat sebuah bisnis organisator pernikahan layak dipertimbangkan sebagai bisnis yang cukup menarik untuk dijalankan.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya, ditambah pula data dari pencatatan pernikahan di KUA yang menunjukkan angka pernikahan rata-rata di DKI Jakarta lebih dari 10.000 setiap tahunnya. Jakarta juga dipilih menjadi target pasar yang potensial karena merupakan provinsi dengan tingkat konsumsi masyarakat yang tertinggi di Indonesia.

Bisnis organisator pernikahan pada dasarnya merupakan bagian dari industri jasa yang perkembangannya cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Peningkatan industri jasa terkait pernikahan terlihat dari banyaknya pemain yang mulai menggeluti bisnis ini, mulai dari organisator pernikahan, penyedia katering, dekorator, fotografer, penyedia mobil pengantin, penyedia bunga, penyedia jas maupun gaun pengantin, dan masih banyak lagi. Pemain di bisnis jasa pernikahan ini umumnya saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain sebagai fasilitator untuk mengenalkan bisnis mereka kepada calon pelanggan baru.

(5)

Bisnis organisator pernikahan pada dasarnya dapat dimulai tanpa modal uang, karena pada dasarnya modal utama yang dibutuhkan adalah dukungan para rekanan penyedia jasa layanan pernikahan. Jaringan yang kuat dengan para rekanan dapat membantu berjalannya bisnis ini, tentunya kepercayaan sangat diperlukan untuk membina hubungan yang baik dengan para rekanan.

Dari sisi calon pelanggan, seorang organisator pernikahan diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik pula karena bisnis ini tidak dapat dilepaskan dari kepercayaan calon pelanggan untuk memperoleh sebuah pernikahan yang diidamkan. Kualitas layanan yang prima baik kepada rekanan maupun pelanggan merupakan prioritas utama bisnis ini, karena rekanan dan pelanggan yang puas dapat memberikan referensi ke calon pelanggan berikutnya sehingga hal ini akan menjadi sarana promosi yang sangat baik.

Seperti bisnis lain pada umumnya, keuntungan tinggi tentunya disertai resiko yang tinggi pula. Penyelenggaraan pernikahan dengan total biaya yang besar akan menguras lebih banyak tenaga dan pikiran, karena tentunya ekspektasi dari calon pasangan menjadi sangat besar. Namun tidak berarti bahwa pernikahan dengan biaya yang minimal akan menguras sedikit tenaga dan pikiran. Tingkat kesulitan dan masalah yang dihadapi dari setiap pasangan akan cukup beragam, sehingga perlu kepala dingin dan tindakan yang sigap untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang mungkin timbul ketika penyelenggaraan acara.

(6)

Pada saat ini, sudah cukup banyak pelaku bisnis yang bertindak sebagai organisator pernikahan. Organisator ini pada umumnya berangkat dari sebuah bisnis pendukung sebuah pernikahan, setelah dirasa cukup mampu untuk menangani sebuah pernikahan secara mandiri maka pelaku bisnis mengambil inisiatif untuk mencoba berbisnis sebagai organisator pernikahan. Banyak sekali organisator pernikahan yang berangkat dari bisnis katering, fotografi, dekorasi, dan lain sebagainya.

Melihat perkembangan teknologi yang sudah sangat pesat, maka bisnis organisator pernikahan ini akan dilengkapi dengan sistem yang baik agar dapat menjadi pembeda dari para pemain di bisnis sejenis. Dengan slogan “Make your wedding dreams come true”, bisnis ini ingin mewujudkan mimpi pernikahan idaman agar menjadi sebuah kenyataan.

Pasar yang akan dibidik adalah para calon pengantin kelas menengah atas di wilayah Jakarta. Berdasarkan karakter penduduk Jakarta yang konsumtif dan pertumbuhan ekonomi penduduk menengah ke atas yang cukup baik di kota ini, maka akan meningkatkan peluang bisnis yang akan dijalankan. Karakteristik penduduk Jakarta yang sangat tinggi mobilitasnya namun tidak didukung oleh lalu lintas yang kondisi tingkat kemacetannya cukup parah, sehingga membuat para penduduk lebih banyak menggunakan perangkat teknologi untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari. Perangkat inilah yang nantinya ingin dimanfaatkan sebagai saluran bisnis organisator pernikahan yang akan dikembangkan ini sebagai media untuk promosi dan transaksi para pengguna.

(7)

Pada saat ini banyak orang yang mencari informasi menggunakan media internet sebagai sumber utama informasi. Hal ini juga didukung dari beberapa diskusi dengan responden yang sudah maupun akan menikah, dimana mereka menggunakan teknologi sebagai sumber utama informasi ketika mempersiapkan pernikahan mereka.

Dari sisi pesaing bisnis, saat ini sudah mulai bertambah yang menyediakan layanan jasa pernikahan dengan teknologi, namun informasi dan saluran yang disediakan masih sangat terbatas. Kebanyakan dari pemain bisnis ini hanya memanfaatkan teknologi dalam bentuk situs untuk sekedar memberikan informasi promosi bisnis. Harapan model bisnis yang akan dikembangkan ini bersifat lebih interaktif, dapat meningkatkan kemudahan bagi calon pasangan yang ingin menikah.

Tentunya pemain bisnis sejenis dapat menjadi kawan maupun lawan, sebagai kawan mereka dapat menjadi promotor bisnis yang akan dijalankan ini namun sebagai lawan mereka dapat mengambil pangsa pasar yang ada. Adapun hambatan ketika memasuki bisnis ini adalah relasi yang perlu ditambah dengan penyedia jasa pendukung pernikahan, selain itu tingkat kepercayaan para calon pasangan yang akan menikah maupun dari rekanan yang masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka sebagai organisator pernikahan yang baru akan terjun ke bisnis perlu memberikan solusi yang baik dan memulai bisnis dari kerabat maupun sahabat. Organisator yang baik adalah yang mampu mewujudkan ide mimpi pernikahan yang diidamkan oleh calon pasangan dan memberikan kualitas yang baik dari setiap jasa yang diberikan, dengan demikian bisnis organisator pernikahan dapat menjadi sumber keuntungan yang sangat menarik untuk dijalankan.

(8)

Adapun misi utama dari bisnis ini adalah menyediakan layanan terpadu bagi seluruh calon pengantin dengan dukungan teknologi. Hal ini diharapkan menjadi sebuah nilai tambah, mengingat belum ada bisnis sejenis yang menawarkan dukungan layanan yang terpadu. Adapun saat ini, kebanyakan bisnis organisator pernikahan masih terpencar distribusi layanannya. Dengan bermodalkan visi untuk memberikan solusi layanan baru yang praktis bagi pasangan yang ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan dengan dukungan kualitas jasa yang handal dan terpercaya. Hal ini tentunya perlu didukung oleh rekanan penyedia produk dan jasa pernikahan yang berkualitas pula.

Untuk memperoleh hal tersebut maka perlu adanya banyak rekanan yang cukup berkualitas untuk berpartisipasi sehingga bisnis ini akan memiliki penawaran yang cukup beragam bagi calon pelanggan. Sedikit berbeda dengan bisnis yang ada, bisnis ini bersifat banyak sisi dan menawarkan jasa promosi juga bagi para rekanan di situs tempat para calon pelanggan akan mencari kebutuhan mereka. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak rekanan yang bergabung untuk menawarkan jasa mereka untuk digunakan oleh calon pelanggan sehingga semakin beragam layanan yang dapat ditawarkan.

1.3. Lingkungan Internal Perusahaan

Model bisnis yang akan dijalankan ini, direncanakan untuk berstatus Perseroan Terbatas (PT) untuk menarik minat para investor dan rekanan yang akan diajak bergabung. Selain alasan tersebut, pilihan kepemilikan bisnis ini dengan badan hukum PT diharapkan memberikan proses akan lebih mudah ketika ada rencana

(9)

Untuk kepemilikan di awal semua adalah menggunakan modal dari investor maupun dari lembaga keuangan. Lokasi usaha direncanakan akan menyewa ruangan kantor untuk meminimalisir biaya pengeluaran ketika bisnis baru mulai berjalan. Biaya yang ada akan lebih banyak dialokasikan untuk belanja operasional, sedangkan untuk belanja modal tidak akan terlalu banyak dilakukan di awal. Salah satu keuntungan belanja operasional adalah biaya awal yang tidak terlalu besar.

Pengelolaan bisnis dibuat fleksibel dan nyaman bagi para karyawan, rekanan, dan juga calon pengantin. Dukungan sistem yang digunakan adalah komputer, email, dan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan. Di awal bisnis berjalan akan dibuat sebuah sarana teknologi yang memungkinkan bisnis ini berjalan, melalui kerja sama dengan tenaga TI yang merupakan lulusan baru maupun mahasiswa yang ingin bekerja paruh waktu untuk melakukan penambahan fitur sistem terintegrasi yang akan dibeli. Hal yang harus mereka miliki adalah kemampuan untuk membuat program baik dalam bentuk situs maupun perangkat bergerak. Sarana penunjang komputer, internet, printer untuk operasional akan disediakan oleh perusahaan, kecuali perlengkapan untuk pembuat program yang akan menggunakan perangkat komputer milik pribadi mereka.

Pemilihan teknologi yang digunakan berbasiskan kode terbuka (open source) dengan harapan menekan biaya operasional dan investasi awal. Teknologi lain yang akan terlibat dalam perusahaan meliputi komputasi awan sebagai tempat kolaborasi sistem sehingga dapat diakses dari berbagai macam lokasi selama ada koneksi ke internet. Selain itu media sosial juga akan digunakan sebagai sarana untuk iklan produk dan mencari pasar potensial yang baru di sekitar kawasan Jabodetabek.

(10)

Para rekanan ini akan memperoleh tempat untuk mempromosikan produk dan jasa yang mereka jual, sehingga harapannya mereka dapat menikmati manfaat peningkatan jumlah transaksi produk maupun jasa yang ditawarkan. Untuk calon pelanggan akan memperoleh sebuah tempat untuk belanja segala macam barang persiapan pernikahan mereka tanpa harus mengalami kesulitan untuk mendatangi satu per satu seluruh rekanan karena seluruhnya sudah tersedia dan teroganisir dengan baik. Selain itu tentunya harga yang kompetitif akan menjadi daya tarik lebih untuk calon pelanggan apabila berbelanja melalui portal daring terpadu.

1.4. Rumusan Masalah

Fokus masalah yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana cara membuat sebuah bisnis, dalam hal ini studi kasus yang akan diangkat adalah layanan daring terpadu untuk acara pernikahan. Rencana bisnis ini akan disusun dengan melihat peta empati untuk melihat keinginan calon pelanggan yang belum terpenuhi sehingga dapat dijadikan peluang untuk peningkatan kualitas layanan dari bisnis organisator pernikahan yang sudah ada saat ini.

Dengan demikian diharapkan agar penulis dapat memahami bagaimana penyusunan sebuah rencana bisnis baru dengan baik, dimulai dari melihat peluang dari pasar yang ada hingga pembuatan sebuah bisnis untuk memberikan solusi atas peluang tersebut. Pada akhirnya ide rencana bisnis ini diharapkan dapat dijual kepada investor dan diimplementasikan sebagai bisnis yang potensial.

(11)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rencana bisnis baru berupa layanan daring terpadu acara pernikahan, dengan demikian penulis akan mendapatkan gambaran mengenai perencanaan sebuah rencana bisnis dari nol hingga persiapan sebelum implementasi. Dari hasil penelitian ini, penulis berharap agar rencana bisnis yang disiapkan cukup layak untuk dijalankan baik oleh penulis sendiri maupun oleh orang yang tertarik dengan bisnis yang direncanakan ini.

1.6. Manfaat Penelitian

Melihat kondisi yang ada di masyarakat, penulis ingin membuat sebuah layanan terpadu yang dapat diakses oleh semua orang yang berkeinginan untuk melangsungkan pernikahan. Layanan ini layaknya toko elektronik dengan dukungan media sosial yang digabungkan mejadi sebuah bisnis daring berbentuk portal yang dapat memberikan informasi lengkap mengenai hal yang perlu disiapkan sebelum menikah.

Selain itu akan ditambahkan pula informasi paket yang dapat dikombinasikan oleh calon pasangan sehingga mereka memiliki keleluasaan untuk menciptakan ide pernikahan yang diimpikan. Para rekanan yang tergabung dalam portal tersebut juga akan mendapatkan media promosi yang tentunya juga akan membantu peningkatan omzet penghasilan mereka.

(12)

Bagi penulis, rencana bisnis yang akan ditulis ini merupakan tahap awal perencanaan secara menyeluruh sebelum realisasi bisnis. Sehingga harapan yang ingin dicapai adalah menjadikan rencana bisnis ini menjadi sebuah bisnis yang siap untuk dijalankan, baik oleh penulis sendiri maupun oleh pihak yang tertarik untuk menjalankan bisnis ini.

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan thesis ini akan terbagi menjadi lima bab, dimana bab pertama adalah awal pendahuluan yang merupakan latar belakang dan gambaran mengenai rencana bisnis yang akan dibangun, pada bab kedua akan diberikan informasi mengenai teori yang digunakan terkait rencana bisnis ini. Bab ketiga merupakan metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data sebagai pendukung rencana bisnis ini. Bab keempat akan menjelaskan kanvas model bisnis baru yang akan dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari wawancara yang tertuang dalam bentuk peta empati, sedangkan di bab kelima akan dipaparkan rencana bisinis yang akan dijalankan.

Gambar

Tabel 1.1 Data catatan pernikahan di KUA

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Hamka dalah seoarang aktivis dan ulama yang sangat terkenal, salah satu karyanya yang terkenal adalah tafsir al-Azhar, yang pada mulanya hanya berbentuk uraian dalam kuliah subuh,

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham pada saat Initial Public Offering (ipo) di Bursa Efek Indonesia Periode 2005–2009. Skripsi, Program

Mengulas bagaimana pemanfaatan driver dan mode grafis pada bahasa C di sebuah game, dan penerapannya ke dalam logika pemrograman. Game My Igo ini memiliki beberapa kelebihan