• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: SYAHRIANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: SYAHRIANA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEGIATAN EKTRAKURIKULER BIDANG AKADEMIK, FASILITAS

SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

KELAS VIII SMP N 2 KINALI

PASAMAN BARAT

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(STRATA 1)

Oleh:

SYAHRIANA

11090161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH KEGIATAN EKTRAKURIKULER BIDANG AKADEMIK,

FASILITAS SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU

KELAS VIII SMP N 2 KINALI

PASAMAN BARAT

Oleh

,

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat

Syahriana_ct@yahoo.co.id ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik, Fasilitas sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 191 orang dan sampel 170 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Proportionate Random Sampling, Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik, fasilitas sekolah dan motivasi belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner sedangkan data hasil belajar IPS Terpadu siswa (Y) diperoleh dari dokumentasi berupa nilai MID semester II. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis jalur dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap fasilitas sekolah siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat,(2) pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat (3) fasilitas sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat (4) pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat (5) fasilitas sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat 6) motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Bara. Disarankan kepada pihak sekolah agar lebih meningkatkan fasilitas sekolah sesuai yang dibutuhkan oleh siswa agar hasil belajar siswa lebih baik lagi untuk kedepannya.

Kata kunci : Ekstrakurikuler bidang akademik, fasilitas sekolah, motivasi belajar dan hasil belajar ABSTRACT

This research aim to to know Influence of extracurricular Activity of area of akademik, Facility go to school and motivation learn to result learn class student of VIII in SMPN 2 Kinali Pasaman West. Method the used is descriptive and asosiatif with quantitative approach, with amount of population counted 191 and people of sampel 170 people. Technique intake of sampel with Proportionate Random Sampling, Extracurricular Activity of area of akademik, facility go to school and motivation learn to be obtained from result of spreading of kuesioner while data result of learning Inwrought IPS of student ( Y) obtained from documentation in the form of value of MID semester of II. Analysis which is used in this research is descriptive analysis and inductive analysis consisting of classic assumption test, band analysis and hypothesis test. Result of this research indicate that ( 1) influence of extracurricular activity of area of akademik have an effect on positive and signifikan to facility go to school class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat,(2) influence of extracurricular activity of area of akademik have an effect on positive and signifikan to motivation learn class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman West ( 3) school facility have an effect on positive and signifikan to motivation learn class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman West ( 4) influence of extracurricular activity of area of akademik have an effect on positive and signifikan to result learn class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman West ( 5) school facility have an effect on positive and signifikan to result learn class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman West 6) motivation learn to have an effect on positive and signifikan to result learn class student of VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Embers. Suggested to party go to school so that more is improving of facility go to school as required by student so that.

(4)

PENDAHULUAN

Mata pelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan dari berbagai mata pelajaran yaitu, sejarah, geografi, sosiologi dan ekonomi. Pada sistim KBK mata pelajaran tersebut dipisah satu persatu tapi dalam sistim KTSP dan Kurikulum 2013 mata pelajaran tersebut digabung menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Secara umum mata pelajaran IPS Terpadu merupakan pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan siswa karena dalam mata pelajaran IPS Terpadu tersebut terdapat seluk beluk dari sejarah kehidupan, berbagai fenomena alam, sistim perekonomian dan hubungan sosial masyarakat. Pendidikan merupakan suatu bagian penting yang harus diperhatikan dan ditunjang oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pendidikan memegang peranan dalam meningkatkan kualitas manusia merupakan kekuatan utama dalam pembangunan. Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan manusia yang berkualitas, maka perlu berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.

Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan

salah satu kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan mengajar, kegiatan menilai bidang akademik

disekolah dapat dilakukan dengan adanya tugas individu, ulangan dan ujian dengan kegiatan tersebut dapat diketahui sejauh mana hasil belajar seseorang siswa dari mata pelajaran IPS. Menurut Mudjiono dan Dimyati (2013:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar

.

Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, yang dilakukan dalam rangka mengukur pencapaian tujuan pembelajaran yang telah diterapkan. Hasil belajar merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan dan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan Hasil belajar yang diraih oleh seluruh siswa kelas VIII bervariasi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel hasil ujian MID Semester II mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat Tahun ajaran 2014/2015.

Berikut ini adalah rata-rata nilai MID Semester II IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat sebagai berikut :

Tabel 1.

Presentase ketuntasan Nilai Mid Semester 2 IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kinali Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah Siswa KKM Nilai Rata-Rata MID Tuntas Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah % 1 VIII.1 25 75 63,2 5 20 20 80 2 VIII.2 27 75 54,59 4 14,81 23 85,15 3 VIII.3 27 75 59,40 4 14,81 23 85,15 4 VIII.4 29 75 60,10 3 10,34 26 89,65 5 VIII.5 29 75 63,96 4 13,79 25 86,20 6 VIII.6 27 75 61,51 6 22,22 21 77,77 7 VIII.7 27 75 63,51 5 18,51 22 81,48

Berdasarkan Tabel di atas, memperlihatkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 2 Kinali Pasaman Barat masih belum memuaskan. Secara keseluruhan ketuntasan belajar siswa belum mencapai 100% dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena nilai rata-rata siswa masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Kelas yang memiliki nilai tertinggi yaitu kelas VIII.6 sebesar 22,22% dengan 6 orang siswa yang tuntas dari 27 siswa, sedangkan kelas yang memiliki terendah yaitu kelas VIII.4 sebesar 10,34% dengan 3 orang siswa yang tuntas dari 29 siswa.

Menurut Suryosubroto (2002:271)“kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.”Jadi salah satu tujuan diharapkan tercapai dalam kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik adalah siswa mampu mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat di jadikan wadah bagi siswa yang memiliki minat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Melalui

(5)

bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa agar menambah wawasan, sikap dan pengetahuan siswa diluar jam pelajaran. Program kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, salah satunya yaitu mata pelajaran dibidang IPS yang diselenggarakan disekolah di luar jam pelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif karena menerangkan suatu gejala dan peristiwa dari kejadian yang telah terjadi, serta menentukan ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya atau variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel lain.

Selanjutnya Arikunto (2010:143) menjelaskan bahwa analisis asosiatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau yang mana untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu ekstrakurikuler bidang akademik,

fasilitas sekolah, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP N 2 Kinali Pasaman Barat.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Kinali Pasaman Barat Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proportionate Random Sampling dalam penelitian ini jumbah sampel adalah 170 orang. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Bidang Akademik, Fasilitas Sekolah dan Motivasi belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penelaian positif dan negatif, sedangkan hasil belajar IPS Terpadu siswa (Y) diperoleh dari dokumentasi berupa nilai MID semester II. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis jalur dan uji hipotesis.

HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian terhadap 170 orang siswa mengenai hasil belajar IPS Terpadu, maka secara terperinci pendistribusian data variabel hasil belajar IPS Terpadu dapat di lihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel. 2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat Tahun

Pelajaran 2014/2015

No. Kelas Interval

Frekuensi Fi % 1 43-47 4 2,36 2 48-52 19 11,18 3 53-57 36 21,18 4 58-62 49 28,82 5 63-67 30 17,64 6 68-72 9 5,30 7 73-77 17 10 8 78-82 6 3,52 Jumlah 170 100 Rata-rata 61,22 Median 60,5 Modus 62 Maksimum 82 Minimum 43 N 170

Sumber: Olahan Data Primer, 2015

Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai MID Semester 11 mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat, didapat rata-rata sebesar 61,22 median 60,5, modus 62, maksimum 82 dan minimum 43. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat, memiliki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Berdasarkan data di atas diperoleh informasi bahwa nilai MID semester 11 mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat tahun pelajaran 2014/2015 berada di bawah KKM

(6)

yang nilainya telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75

.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Bidang Akademik Terhadap Fasilitas Sekolah kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat

Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa variabel kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik ( ) berpengaruh positif dan signifikansi terhadap fasilitas sekolah ( ), hal ini berarti semakin baik kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu maka akan semakin baik pula fasilitas sekolah siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 2 Kinali Pasaman Barat, variabel kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu sangat mempengaruhi fasilitas sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dapat diartikan sebagaimana seorang siswa dapat memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang positif serta dapat menambah pengetahuan siswa khususnya dibidang akademik dengan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.

Secara keseluruhan kegiatan ekstrakurikuler khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu tergolong cukup, hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata 40,0 dan TCR 79,3%. Rata-rata skor tertinggi berada pada indikator pertama, yaitu indikator kegiatan ekstrakurikuler dengan nilai rata-rata 4,2 dan TCR 84,7% dengan kategori cukup. Sedangkan yang memiliki rata-rata dan TCR terendah berada pada indikator ketiga yaitu jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler dengan skor rata-rata 3,8 dan TCR 75,3% dengan kategori cukup.

Secara keseluruhan berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 2 Kinali Pasaman Barat berpengaruh positif dan signifikan terhadap fasilitas sekolah. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung

5,331 > ttabel 1,97445 dan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, hal ini berarti semakin cukup kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu akan berdampak semakin baik pula fasilitas sekolah, begitu juga sebaliknya apabila kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik buruk maka fasilitas sekolah akan rendah juga dan akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Suryosubroto (2002:271) “kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.” Dimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik terhadap hasil belajar siswa berhubungan secara langsung yaitu 10,6%, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,523%

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan disetiap sekolah dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa serta dapat melatih kemandirian siswa dalam belajar, kegiatan ini tidak hanya dibidang akademik saja tetapi dibidang non akademik. Oleh karena itu, dengan ketersediaan fasilitas sekolah yang

memadai akan memudahkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka pilih. Fasilitas sekolah adalah salah satu penunjang proses jalannya kegiatan ekstrakurikuler agar lebih efektif, begitu juga sebaliknya jika fasilitas kurang memadai maka kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berjalan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu berpengaruh positif dan signifikan terhadap fasilitas sekolah SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

2. Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat

Berdasarkan analisa dan uji hipotesisi diperoleh hasil, bahwa variabel kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar (X3), hal ini berarti semakin baik kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik maka akan berdampak baik pula motivasi belajar siswa, dan begitu juga sebaliknya, semakin rendah kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik maka motivasi belajar akan semakin rendah pula.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik tergolong kategori cukup, hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata 4,0 dan TCR 79,3%. Dari 14 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator jenis kegiatan ekstrakurikuler dengan skor rata-rata 3,8 dan TCR 75,3% dengan kategori cukup. Dan nilai tertinggi berada pada indikator kegiatan ekstrakurikuler dengan nilai rata-rata 4,2 dan TCR 84,7% dengan kategori baik.

Secara keseluruhan berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahawa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatan bahwa nilai thitung 8,472

(7)

0,05, hal ini berarti semakin baik kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik akan berdampak baik terhadap motivasi belajar siswa dan begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Mc. Donald dalam Hamalik (2011:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik terhadap hasil belajar siswa melalui motivasi belajar yaitu 2,2%, hal ini dikatakan bahwa adanya pengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar siswa, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,563%

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan disekolah melalui pembinaan maka siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat memiliki pengetahuan, wawasan, pengalaman serta keterampilan yang mereka miliki dapat dikembangkan dilingkungan yang ada disekitarnya, kegiatan ini dilaksanakan diluar jam pelajaran sehingga tidak mengganggu jam pelajaran lainnya, dalam melakukan sesuatu setiap orang didasarkan oleh keinginan tinggi dan motivasi tanpa adanya motivasi dalam diri maka seseorang tidak akan melakukan sesuatu hal. Peranan guru terhadap faktor yang mempengaruhi motivasi belajar sangat penting karena dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar secara optimal.

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh posistif dan signifikan terhadap motivasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

3. Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas sekolah terhadap motivasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Berdasarkan analisia data pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung 6.406> ttabel 1,97445

dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik fasilitas sekolah maka akan berdampak baik motivasi belajar siswa, dan begitu juga sebaliknya jika fasilitas sekolah tidak baik maka akan motivasi belajar siswa akan kurang baik.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa fasilitas sekolah secara umum tergolong cukup dengan nilai rata-rata 3,5 dan TCR 70,5%. Dari 10 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator sarana dengan nilai rata-rata 3,5 dan TCR 70,3% dengan kategori cukup. Dan nilai tertinggi terdapat pada indikator

prasarana dengan nilai 3,5 dan TCR 70,6% dengan kategori cukup.

Dari pernyataan di atas sesuai dengan menurut Sagala Syaiful (2011:117), mengatakan bahwa untuk terlaksananya proses pendidikan di sekolah dengan baik diperlukan sejumlah sarana, prasarana, dan perlengkapan fasilitas sekolah yang memadai, sehingga proses pendidikan dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Dalam penelitian ini pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar yaitu 7,4%, hal ini dikatakan bahwa adanya pengaruh tidak langsung, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,563%

Dapat disimpulkan bahwa, siswa juga harus bisa memanfaatkan segala fasilitas sekolah yang tersedia, serta siswa mampu menjaga alat-alat yang ada dengan baik. Dengan adanya fasilitas sekolah yang memadai maka akan mempermudah siswa dalam belajar. Karena fasilitas sekolah adalah sebagai wadah jalannya kegiatan ekstrakurikuler fasilitas ini sangat mendukung dalam aktivitas di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler baik dibidang akademik maupun non akademik. Selain itu siswa juga harus mempunyai motivasi dan keinginan dalam belajar serta menumbuhkan sikap ingin mencapai suatu tujuan dalam belajar yang lebih baik.

Apabila siswa memiliki motivasi yang baik, maka akan tumbuh semangat untuk belajar dan berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian diharapkan pihak sekolah bisa memenuhi fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa agar lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dibidang akademik. Maka fasilitas sekolah berpengaruh posistif dan signifikan terhadap motivasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

4. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Bidang Akademik Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

Berdasarkan analisa dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berpengaruh signifikan dan positif terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinalai Pasaman Barat. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung, 5.779> ttabel sebesar 1,97445

dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

(8)

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik btergolong kategori cukup, hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata 4,0 dan TCR 79,3%. Dari 14 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator jenis kegiatan ekstrakurikuler dengan skor rata-rata 3,8 dan TCR 75,3% dengan kategori cukup. Dan nilai tertinggi berada pada indikator kegiatan ekstrakurikuler dengan nilai rata-rata 4,2 dan TCR 84,7% dengan kategori baik.

Secara keseluruhan kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik berada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata 4,2 dan TCR sebesar 84,7%. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik sudah baik dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan. Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik mempengaruhi hasil belajar sebesar 79,3% sedangkan sisanya 20,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dalyono (2007:55) mata pelajaran merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Mata pelajaran IPS terpadu adalah merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya (Trianto,2010:171). Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Hal ini dapat dilihat bahwa kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini dikatakan bahwa pengaruh fasilitas sekolah terhadap hasil belajar secara langsung yaitu 3,2%, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,563%

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik. Semakin banyak kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik, maka hasil belajarnya pun ikut meningkat. Tugas guru disini yaitu memberikan pandangan atau pembelajaran yang menyenangkan kepada siswa, supaya meningkatkan kesukaan siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang di adakan oleh pihak sekolah. Karena kegiatan ini hanya dilaksanakan pada saat diluar jam pelajaran sehingga tidak akan mengganggu jam pelajaran lainnya, kegiatan ekstrakurikuler ini juga dapat melatih diri siswa untul lebih mandiri dan bisa memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang positif. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuanya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Sri handayani (2010) Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMAN 1 Singkarak Kabupaten Solok.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap hasil belajar dan pengaruh positif.

5. Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

Berdasarkan analisa dan uji hipotesis yang diperoleh, bahwa variabel fasilitas sekolah (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitung

3,388 > ttabel sebesar 1,97445 dengan nilai

signifikan 0,001< = 0,05. Hal ini menunjukkan fasilitas sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Semakin baik fasilitas sekolah maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika fasilitas sekolah yang tersedia kurang baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa fasilitas sekolah secara keseluruhan tergolong cukup dengan nilai rata-rata 3,5 dan TCR 70,5%. Dari 10 item pernyataan, yang memiliki rata-rata dan TCR terendah terdapat pada indikator sarana dengan nilai rata-rata 3,5 dan TCR 70,3% dengan kategori cukup. Dan nilai tertinggi terdapat pada indikator prasarana dengan nilai 3,5 dan TCR 70,6% dengan kategori cukup.

Secara keseluruhan fasilitas sekolah berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata 3,5 TCR sebesar 70,5%. Hal ini membuktikan bahwa fasilitas sekolah cukup dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan. Fasilitas sekolah mempengaruhi hasil belajar sebesar 70,5% sedangkan sisanya 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, fasilitas merupakan suatu sarana yang sangat penting, lancar tidaknya suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh lengkap tidaknya fasilitas yang ada disekolah. Karena proses pembelajaran akan berjalan lancar jika ditujang oleh sarana dan prasarana yang lengkap. Dari gedung sekolah sampai pada masalah yang paling dominan yaitu alat peraga oleh karena itu sekolah sebagai pusat pendidikan harus mempunyai fasilitas yang memadai agar kualitas pendidikan dapat tercapai, hal ini berarti bahwa hasil belajar yang baik dapat ditentukan oleh fasilitas belajar yang memadai. Apabila fasilitas sekolah kurang memadai maka siswa akan mudah bosan dan jenuh karena mereka hanya mendapatkan teori saja tanpa diaplikasikan ilmu yang mereka pelajari. Hal ini dikatakan bahwa adanya hubungan tidak langsung antara Pengaruh

(9)

fasilitas sekolah terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar yaitu 3%, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,563%.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nirmala Destikha (2012), Pengaruh fasilitas belajar , motivasi belajar ekonomi dan keterampilan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IS di SMAN 1 Padang Panjang. Bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar dan motivasi

belajar siswa.

6.

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil

Belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan dan positif terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa thitung 7.331> ttabel 1,97445 dan signifikan 0,000 <

= 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik motiasi belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila motivasi belajar siswa tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa motivasi belajar secara keseluruhan tergolong cukup dengan nilai rata-rata 3,8 dan TCR 76,0%. Dari 16 item pernyataan, yang memiliki nilai rata-rata dan TCR terendah berada pada indikator upaya menumbuhkan motivasi belajar dengan nilai rata-rata 3,5 dan TCR 70,6% dengan kategori cukup. Dan nilai tertinggi terdapat pada indikator tujuan motivasi dengan rata-rata 4,2 dan TCR 83,8% dengan kategori baik.

Secara keseluruha nmotivasi belajar berada pada kategori baik yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 76,0%. Hal ini membuktikan bahwa motivasi belajar yang baik dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara simultan. Motivasi 3,8 belajar mempengaruhi hasil belajar sebesar 76,0% sedangkan sisanya 24,0% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.

Seperti dikemukakan oleh Sardiman (2007:82) bahwa “hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi”. Kemudian menurut pendapat Sardiman (2013:37) mengemukakan bahwa “proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari pelajar”. Hal ini terdapat hubungan langsung antara pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yaitu 21,4%, dan pengaruh terhadap variabel lain 0,563%.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajarann yang terpenting ialah bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar siswa melakukan aktivitas belajar yang baik. Proses pembelajaran sangat diperlukan adanya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dengan adanya motivasi ini maka siswa akan lebih semangat dan kreatif untuk mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki. Motivasi tersebut dapat ditumbuhkan salah satunya dengan cara guru memberikan penghargaan pada saat pembelajaran. Tujuan dari motivasi ini adalah untuk memperoleh hasil belajar yang efektif dan efesien. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik dan motivasi belajar , dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arniati (2010), Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler di bidang akademik dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 11 Padang.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademi (X1) berpengaruh signifikan terhadap fasilitas sekolah (X2) siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 5.331> ttabel

sebesar 1,97445 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan

H0 ditolak.

2. Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (X3) siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 8,472> ttabel

sebesar 1,97445 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan

H0 ditolak.

3. Fasilitas sekolah (X2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi (X3) belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kinai Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung

sebesar 6.406> ttabel sebesar 1,97445

dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

4. Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik (X1) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 5.779> ttabel

sebesar 1,97445 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan

(10)

5. Fasilitas sekolah (X2) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 3.388> ttabel sebesar 1,97445

dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

6. Motivasi belajar (X3) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 7,331> ttabel sebesar 1,97445

dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMPN 2 Kinali Pasaman Barat.

1. Kegiatan ekstrakurikuler ini agar lebih dikembangkan baik bidang akademik maupun non akademik, selain itu pihak sekolah hendaknya lebih bisa memperhatikan kondisi fasilitas sekolah apakah sudah mencukupi kebutuhan siswa atau belum.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah lebih ditingkatkan lagi dengan beraneka ragam kegiatan ekstrakurikuler agar siswa termotivasi untuk mengikutinya serta Guru mampu memberikan pembinaan bagi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agar nantinya kegiatan ini bisa lebih berkembang, misalnya kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu dimana kegiatan ini masih kurang peminatnya.

3. Pihak sekolah agar lebih memperhatikan fasilitas sekolah karena fasilitas ini sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa, apabila fasilitas sekolah ini lengkap maka siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler serta siswa mampu menyalurkan bakat dan minat yang mereka miliki.

4. Untuk kedepanya pihak sekolah agar lebih memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler ini agar tidak dikesampingkan, dimana sangat banyak siswa yang memiliki pengetahuan lebih yang patut ditonjolkan. Karena kegiatan ekstrakurikuler ini khususnya pada mata pelajar IPS Terpadu siswa kelas VIII

SMPN 2 Kinali Pasaman Barat akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa nantinya.

5. Dengan ketersediaan fasilitas sekolah yang lengkap maka hasil belajar siswa akan meningkat pula karena fasilitas adalah suatu pendukung dalam kelancaran kegiatan ekstrakurikuler. 6. Hendaknya sebagai orang tua harus

senantiasa memberikan motivasi terhadap anak-anaknya dirumah agar semangat dalam belajar. Karena perhatian orang tua adalah salah satu penunjang berhasil atau tidaknya dalam belajar anaknya disekolah, dimana peranan orang tua sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan anaknya yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik-Revisi ke X .

Rineka Cipta: Jakarta

---, 2013. Manajemen Penelitian. Rhineka Cipta, Jakarta

Arniati, 2010. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler

di Bidang Akademik dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 11 Padang. Skripsi. FE UNP: Padang

Arifin Zainal, 2011. Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosda: Bandung.

---, 2013. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Dalyono. M. 2007. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta

Depdiknas Hasil Belajar 2003. Sinar Grafika: Jakarta

Djmarah, Syaiful Bahri, 2008. Psikologi Pendidikan. PT Rienaka Cipta: Jakarta

Mudjiono dan Dimiyati. 2006. Belajar dan

Mengajar. Rhineka Cipta : Jakarta.

Erlina Nurmalia. (2010). Pengaruh Fasilitas dan

Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas SMA N 1 Singkarak Kab. Solok. Skripsi. FE UNP: Padang

Ghozali,Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program IMB SPSS.20. Badan

(11)

Hamalik Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.

Irianto, Agus. 2010. Statistik Konsep Dasar,

Aplikasi dan Pengembangannya. Kencana :

Jakarta

Masrial. 2000. Manfaat Pelaksanaan Kegiatan

Ekstrakurikuler Bagi Siswa SLTP 3 Sunga Pagu Kesaman Kota Parik Gadang di Ateh Muaro Labuah. UNP. Padang. Skripsi. FE

UNP :Padang

Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. PT Remaja, Rosdakarya: Bandung.

Nirmala Destika. (2012). Pengaruh Fasilitas

Belajar, Motivasi Belajar Ekonomi dan Keterampilan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI di SMAN 1 Padang Panjang. Skripsi. FE: UNP Padang

Purwanto, N. (2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik

Evaluasi Pengajaran. Rosda: Bandung

Rusman. 2012. Belajar dan Pemnelajaran Berbasis

Komputer. Alfabeta : Bandung.

Sagala Syaiful. 2011. Manajemen Strategik Dalam

Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta.

Bandung.

Sardiman A.M. 2013. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada:

Jakarta

Sirfida Efi Ningsih. 2012. Pengaruh Persepsi

Siswa Tentang Fasilitas Sekolah, Dukungan Sosial Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IS SMAN 1 Guguak Kab. 50 Kota. Skripsi. FE UNP:

Padang

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya. Rhineka Cipta : Jakarta.

Sri Handayani. 2010. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMAN 1 Singkarak Kab. Solok. Skripsi. FE UNP: Padang

Sudijono Anas. 2009. Pengantar Evaluasi

Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada:

Jakarta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito :Bandung Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif

Kuantitatif, kulalitatif dan Kombinasi (MIXED METHODS). Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. 2011. Ekonometerika Terapan dan Teori

Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Andi :

Yokyakarta.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di

Sekolah. PT. Rhineka Cipta, Jakarta.

Susanto Ahmad. 2014. Teori Belajar dan

Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Kencana,

Prenada Media Group: Jakarta

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT. Remaja

Rosdakarya : Bandung

Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu

Konsep, strategi dan Implementasinya dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).PT Bumi Aksara :Jakarta

Umar Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen

Strategik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Sinar Grafika: Jakarta

Wiliam dan Sunan Ber-Ber (2003). Pendidikan

Ekstrakurikuler. PT.Remaja Rosdakarya :

Bandung

k

u

r

a

n

g

d

i

p

a

h

a

m

i

k

Referensi

Dokumen terkait

1) Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan

Penyelamatan kedit bermasalah merupakan cara damai yang dapat dilakukan terhadap debitur yang beritikad baik untuk menyelesaikan kreditnya dan cara yang ditempuh dalam

Menurut Sugiri (1998) manajemen laba atau earning management dapat dibagi menjadi dua definisi yaitu (1) definisi sempit, earning management erat kaitannya dengan pemilihan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini yaitu kelompok acuan dan juga brand image secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap minat beli khususnya pada responden mahasiwa

mempengaruhi minat belajar siswa, yaitu: motif, perhatian, dan bahan pelajaran dan sikap guru (Rusmiati 2017;280). Sedangkan menurut Fadilah, 2016 ;116), bahwa

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Dari struktur ini terbagi lagi menjadi enam perangkat yakni elemen 5W+1H atau what, who, when, where,

Planck, ışık dahil bütün elektromanyetik radyasyonun sadece durmadan yayılan dalgalar olmadığını, aynı zamanda, kuanta adını verdiği çok küçük enerji

Tentunya setiap individu memiliki jenis handphone yang berbeda-beda, namun hal ini tidak menjadi batasan dalam proses penelitian karena terbukti pada pengambilan