Aplikasi micro-Genetic Algorithm ( -GA)
untuk Penyelesaian Economic Dispatch
pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV
Amir Amruddin – 2207100073 Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, MT. Heri Suryoatmojo, ST, MT, Ph.D Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
•
Peningkatan kebutuhan tenaga listrik tidak bisa secara
langsung diatasi melalui penambahan jumlah
pembangkit listrik
•
Produsen tenaga listrik harus mengelola
pembangkitannya dengan bijak supaya semua beban
masih bisa terpenuhi, jika tidak maka produsen tenaga
listrik akan mengalami kerugian karena biaya
operasional(exs.fuel cost) yang sangat besar
•
Besarnya daya pembangkitan harus dioptimalkan,
sehingga bisa memenuhi kebutuhan beban dengan
biaya seminimal mungkin dalam suatu operasi sistem
tenaga listrik
Mulai
Menentukan parameter µ-GA Studi Literatur dan pengumpulan
data-data IEEE 26 Bus dan Kelistrikan Jawa Bali 500kV
Membuat program Langrange, GA dan micro-GA
Membandingkan hasil simulasi ED menggunakan Langrange, GA dan µ-GA
Analisa hasil perbandingan
Selesai
Simulasi program pada standart IEEE 26 Bus dan sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV
Kesimpulan
Batasan Masalah
• Perhitungan ED dilakukan pada sistem tenaga listrik
IEEE 26 bus dan sistem tenaga listrik Jawa Bali 500 kV
• Kapasitas jaring transmisi diperhitungkan
• mengoptimalkan besarnya pembangkitan sehingga bisa
memenuhi kebutuhan beban dengan biaya seminimal
mungkin dalam suatu operasi sistem tenaga listrik
• Analisis load flow menggunakan metoda Newton
Raphson
• Profil tegangan pada setiap bus diasumsikan tidak
diregulasi
Economic Dispatch
• Tujuan utama dari Economic Dispatch adalah
meminimalkan biaya operasi dari pembangkit pada
keseluruhan sistem dengan menentukan daya output
setiap unit pembangkit
• Kombinasi daya output yang dibangkitkan oleh tiap
generator pada sistem harus memenuhi kebutuhan
daya dari sistem tenaga listrik (equality constraint)
• Daya output harus memenuhi batas minimum serta
maksimum dari daya yang dapat dibangkitkan oleh
generator (inequality constraint)
Economic Dispatch Jaring transmisi dengan rugi-rugi Ploss
Boiler
Boiler
Boiler
F1 F2 Fn P1 P2 Pn PLOAD Turbin Turbin TurbinPG1 PG2 ... PGn $G1 $G2 ... $Gn
Σ
P
Gn
P
loss
P
load
Economic Dispatch (ED)
Dengan,
PGn = =Total daya yang dibangkitkan oleh unit pembangkit (MW)
Ploss = Rugi-rugi transmisi (MW)
min
max
Gi G GiP
P
P
In pu t (MB tu /h at au $/h ) Output (MW) PGmin P Gmax c F PGEconomic Dispatch (ED)
Bentuk typical dari persamaan “cost function” pembangkit adalah persamaan
polynomial orde dua dan direpresentasikan sebagai berikut
2
( )
(
)
i i i i i i iMin
F P
Min
a
b P
c P
min
max
Gi G GiP
P
P
2)
(
i i i i i i iP
a
b
P
c
P
F
equality constraint inequality constraint
Economic Dispatch (ED)
Dengan,
PGn = =Total daya yang dibangkitkan oleh sistem MW
Ploss = Rugi-rugi transmisi MW
Pload= Total daya beban MW
a, b, c = koefisien fungsi biaya
Alur Perhitungan Rugi Transmisi
Studi Aliran
Daya Newton Raphson
Ploss
Alur Komputasi Penyelesaian ED dengan Memperhitungkan Rugi Transmisi
Menggunakan Metode Lagrange.
Input Data Bus, Line Trans., Daya min-max Output Gen., Persm. Karakteristik
I/O Gen.
selisih daya > ɛ
Kalkulasi Ploss dengan studi aliran daya
Selisih daya =
Abs ( Σ(Pgn) – P load – P loss ) Total Pg* = Total Pg + selisih daya
Tidak
SOLUSI
Kalkulasi Ploss dengan studi aliran daya
Total Pg = P load + P loss
ED menggunakan Lagrange
• µ-GA pada dasarnya adalah metode pencarian berbasis konsep seleksi dan genetika alami, dikenalkan oleh
Krishnakumar pada tahun 1989.
• µ-GA mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan fungsi biaya yang bersifat nonlinear yang kurang optimal jika diselesaikan dengan metode
konvensional seperti Lagrange
• µ-GA mengunakan populasi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan GA biasa
• Dengan populasi yang sedikit, µ-GA mampu menghasilkan waktu komputasi yang lebih cepat
Micro-Genetic Algorithm (µ-GA)
Operasi Micro Genetic Algorithm (µ-GA)
• Inisialisasi Populasi
• Perhitungan Rugi-Rugi Transmisi
• Pengkodean Kromosom
• Evaluasi Individu
• Elitisme
• Linier Fitness Rangking
• Seleksi Turnamen
• Pindah Silang
• Konvergensi dan Re-inisialisasi
• Pengkodean kromosom
Populasi awal terbentuk secara random
Tiap kromosom terdiri dari beberapa gen yang merepresentasikan pembangkitan tiap generator
Inisialisasi Populasi
0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 … JumGen 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 … JumGen 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 … JumGen 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 … JumGen 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 JumGen 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 … JumGen K1 K2 K2 K4 K5 K6 PG1 PG2 PG8 Dengan, K= kromosomPopulasi Awal X1(MW) X2(MW) … X7(MW) X8(MW) Totalcost(Rp/jam) 0001100111… 3127,7 1606,1 … 3163,0 487,8 7674215400.65 0011111111.…. 2892,5 1819,9 … 1951,8 627,3 8169692965.75 0101000100…… 27858 1239,7 … 1939,5 267 799456527.07 0101101011…… 2725,5 1495,1 … 2670,5 749,6 8133379211.64 1111111001…… 1713,8 1376,9 … 1719,4 365,5 8096322715.10 1010101110…… 2225,8 1661,1 … 2315,0 498,4 8046790269.35 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 X8 0001100111 1000110100 0001000011 0110101000 1011111111 1100100111 0000110010 1000000001 3127,7 MW 1606,1 MW 967,3 MW 553,9 MW 960,7 MW 410,5 MW 3163 MW 487,8 MW Pg1 Pg2 Pg3 Pg4 Pg5 Pg6 Pg7 Pg8 K1 Pg
Inisialisasi Populasi
Pengkodean Kromosom
0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 … JumGen
K1
X1 X2
Xn Kromosom K dikodekan ke dalam niai Real X
P1 P2 Pn
Nilai real X1 – Xnadalah representasi nilai daya output generator P1-Pn
0001100111 1000110100
Perhitungan Rugi-Rugi Transmisi
P
(1-n)X
(1-n)Perhitungan
Evaluasi Individu
Σ
PGn=P
loss+P
load 2( )
(
)
i i i i i i iMin
F P
Min
a
b P
c P
Nilai total daya harus memenuhi equality constraint dan inequality
constraint
Mencari nilai total daya dari masing-masing kromosom
min
max
Gi G Gi
P
P
P
Mencari nilai fitness dari masing-masing kromosom
1
( )
(
cos ( )
)
Fitness i
Untuk mencegah terjadinya konvergensi yang terlalu dini maka dilakukan Linier Fitness Rangking
Linier Fitness Rangking=MaxF-(MaxF-MinF)*((R-1)/(UkPop-1))
Dengan,
MaxF = Nilai fitness terbesar MinF = Nilai fitness terkecil R = Rangking individu
Seleksi Turnamen
x
x
x
x
x
x
x
x
Proses reproduksi
Kromosom dengan fitness terbaik Kromosom dengan fitness terbaik0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 … JumGen 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 … JumGen 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 … JumGen 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 … JumGen Titik Potong Orang tua1 Orang tua2 Anak 1 Anak 2
Parameter µ-GA Sistem kelistrikan Jawa-Bali 500kV Sistem tenaga listrik IEEE-26 bus Nvar(Jumlah variabel) 8 6 Nbit(Jumlah bit) 10 10 JumGen(total bit) 80 60 UkPop(jumlah populasi) 50 50 Psilang(skala Pindah silang) 0,5 0,5 Pmut(skala mutasi) 0 0 MaxG(jumlah iterasi) 50 50 Ntour(skala turnament) 2 2 Basemva(base daya) 1000 100 Accuracy(akurasi) 0,0001 0,0001
Nvar=8 (Data sistem kelistrikan JawaBali) Nvar=6 (IEE 26 bus)
Nbit=10 JumGen=Nbit*Nvar
UkPop=50 Psilang=0.5
MaxG=50
Inisialisasi Populasi, N kromosom Start Dikodekan kromosom [x1,x2….xn] xn=JumGen Evaluasi Individu Fitness=1/(totalcost+BilKecil)
Jumlah kromosom = UkPop?
Elitisme
Seleksi Turnament
Pindah silang
Perhitungan rugi-rugi daya, daya pembangkitan
dan biaya pembangkitan Generasi baru Perhitungan rugi-rugi daya
Generasi=Generasi Maksimum? Ya Tidak Ya Tidak Parameter µ-GA
Aplikasi µ-GA
Sistem Tenaga Listrik IEEE 26 Bus (buku Power System
Analysis:Haadi Sadat) Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 kV
Pembanding
GA Lagrange
Sistem Tenaga Listrik IEEE 26 Bus (buku Power System Analysis:Haadi Sadat)
1 2 3 26 18 5 6 7 8 4 13 12 14 10 15 16 11 25 19 9 23 24 22 20 21 17 Pembangkit 1 : 100 ≤ P1 ≤ 500 (MW) Pembangkit 2 : 50 ≤ P2 ≤ 200 (MW) Pembangkit 3 : 80 ≤ P3 ≤ 300 (MW) Pembangkit 4 : 50 ≤ P4 ≤ 150 (MW) Pembangkit 5 : 50 ≤ P5 ≤ 200 (MW) Pembangkit 26 : 50 ≤ P26 ≤ 120 (MW) C1 = 0,0070 P12 + 7 P 1 + 240 C2 = 0,0095 P22 + 10 P 1 + 200 C3 = 0,0090 P32 + 8,5 P 3 + 220 C4 = 0,0090 P42 + 11 P 4 + 200 C5 = 0,0080 P52 + 10,5 P 5 + 220 C26 = 0,0075 P262 + 12 P 26 + 190 Batasan daya Fungsi biaya
Grafik konvergensi µ-GA Optimisasi ED menggunakan metode GA
mengalami konvergensi pada generasi ke-13 dengan total biaya minimum 15.397,92 $/jam
Optimisasi ED menggunakan metode µ-GA mengalami konvergensi pada generasi ke-12 dengan total biaya minimum
15.393,85 $/jam Grafik konvergensi GA
Grafik konvergensi
0 10 20 30 40 50 1.54 1.542 1.544 1.546 1.548 1.55 1.552x 10 4 Generasi to ta l b ia y a p e m b a n g k it a n ($ /j a m ) biaya minimum 0 10 20 30 40 50 1.539 1.5395 1.54 1.5405 1.541 1.5415 1.542 1.5425 1.543 1.5435x 10 4 Generasi to ta l b ia y a p e m b a n g k it a n ($ /j a m ) biaya minimumPerbandingan Hasil Simulasi ED pada Sistem 26 Bus
Menggunakan Metode Lagrange, GA dan µ-GA
No Pembangkit Lagrange GA µ-GA Daya Aktif (MW) Daya Aktif (MW) Daya Aktif (MW) 1 P1 444.45 442,88 442,88 2 P2 159.86 174,07 174,07 3 P3 276.15 247,79 247,79 4 P4 139.75 140,72 140,72 5 P5 176.27 187,70 187,70 6 P26 75.29 79,19 79,19 Total daya 1.275,82 1.272,35 1.271,66 Rugi-rugi daya (MW) 12,82 9,35 8,66 Total biaya 15.447,96 15.428,21 15.392,47
Probabilitas pindah silang 0,5 0,5
Jumlah populasi 50 50
Maksimum generasi 50 50
Simulasi ED Pada Sistem Kelistrikan Jawa
Bali 500 kV
Simulasi Economic Dispatch pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500
kV dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Total beban
= 10912,52 MW
Base daya
= 1000 MVA
Data: PT PLN P3B Jawa Bali 500 kV, Gandul, Jakarta Selatan
Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 kV Paiton Surabaya Barat Tanjung jati Ungaran Kediri Pedan Mandiracan Cirata Cibatu Muaratawar Bekasi Bandung Selatan Depok Gandul Cilegon Suralaya Kembangan Cawang Cibinong 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 Balaraja 24 Ngimbang 25 Suralaya : 1.703 ≤ P1 ≤ 3.287 (MW) Muaratawar : 1.191 ≤ P8 ≤ 2.115 (MW) Cirata : 500 ≤ P10 ≤ 1.000 (MW) Saguling : 350 ≤ P11 ≤ 698 (MW) Tanjung Jati : 840 ≤ P15 ≤ 1.321 (MW) Gresik : 238 ≤ P17 ≤ 1050 (MW) Paiton : 1.664 ≤ P22 ≤ 3240 (MW) Grati : 150 ≤ P23 ≤ 827 (MW) Suralaya : C1 = -6,99 P12 + 385454,41P 1+ 51229002,4 Muaratawar : C8 = 137,924P82 -873046,208 P 8+5375795990 Cirata : C10 = 6000 P10 Saguling : C11 = 5502 P11 Tanjung Jati : C15 = 10.114P152 + 284810.35P 15+18527152.74 Gresik : C17 = -6.3P172 + 1021624.6 P 17 + 6477009 Paiton : C22 = 52.19P222 + 37370.67P 22+ 8220765.38 Grati : C23 = -100.79P232 + 1726981.41P 23+ 29938756.61 Batasan daya Fungsi biaya
Grafik konvergensi µ-GA Optimisasi ED menggunakan metode
µ-GA mengalami konvergensi pada generasi ke-15 dengan total biaya minimum Rp. 6.996,60 juta /jam
Optimisasi ED menggunakan metode µ-GA mengalami konvergensi pada generasi ke-6 dengan total biaya minimum Rp. 6.883,44 juta /jam 0 10 20 30 40 50 6.6 6.7 6.8 6.9 7 7.1 7.2x 10 9 Generasi T o ta l b ia y a p e m b a n g k ita n (R p /ja m ) biaya minimum 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 6.8 6.9 7 7.1 7.2 7.3 7.4x 10 9 Generasi T o ta l b ia y a p e m b a n g k ita n (R p /ja m ) biayai minimum Grafik konvergensi GA
Grafik konvergensi
Perbandingan Hasil Simulasi ED pada Sistem Kelistrikan Jawa
Bali 500 kV Menggunakan Metode Lagrange, GA dan µ-GA
No Pembangkit Lagrange GA µ-GA Daya Aktif (MW) Daya Aktif (MW) Daya Aktif (MW) 1 Suralaya 3.287 3.008,56 2.630,29 2 Muaratawar 2.115 2.109,59 2.113,20 3 Cirata 1.000 933,59 998,54 4 Saguling 698 698 695,28 5 Tanjung Jati 1.321 1.045,74 1.320,06 6 Gresik 1.050 278,54 238,80 7 Paiton 3.240 2.756,73 2.893,71 8 Grati 150 202,89 150,66 Total daya 12.861 11.033,64 11.040,54 Rugi-rugi daya (MW) 1.948,48 121,12 128,02 Total biaya* 7.841,51 6.806,93 6.676,75
Probabilitas pindah silang 0,5 0,5
Jumlah populasi 50 50
Maksimum generasi 50 50
Kesimpulan
• Pada sistem tenaga listrik 26 bus, metode µ-GA mampu menemukan solusi optimal dari permasalahan ED dengan penghematan biaya sebesar 35,74 $/jam atau 0,23 % dibandingkan metode GA, dan penghematan biaya
sebesar 55,49 $/jam atau 0,35 % dibandingkan dengan metode Lagrange. • Pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV, Metode µ-GA mampu menemukan
solusi optimal dari permasalahan ED dengan penghematan biaya sebesar Rp. 130,18 juta/jam atau 1,91 % dibandingkan dengan metode GA, dan
penghematan biaya pembangkitan sebesar Rp. 1.164,76 juta/jam atau 14,85 % dibandingkan metode Lagrange.
• Dari hasil Simulasi ED dengan menggunakan metode µ-GA, GA dan
Lagrange, dapat disimpulkan metode µ-GA menghasilkan nilai yang lebih
SARAN
1. Ada kemungkinan biaya pembangkitan yang paling minimum diperoleh dengan kondisi rugi transmisi yang dihasilkan semakin besar.
2. Metode micro-Genetic Algorithm (µ-GA) yang digunakan untuk optimisasi
Economic Dispatch pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV dapat
dikembangkan dan digabung dengan metode optimisasi yang lain, seperti,
REFERENSI
1. Robandi, Imam, ”Desain Sistem Tenaga Modern”, Penerbit ANDI, Yogyakarta, Bab. 1, 2006
2. Amruddin, Amir; M Yusuf Wibisono, As’adi, dan Imam Robandi,” Modified Neural Network Based Economic
Dispatch with Application to Coordination of Java-Bali Inteconnection. 2ndAPTECS, Surabaya, 2010
3. Saadat, Hadi, “Power System Analysis 2nd Edition”, McGrowHill. Ch.1, 1999
4. Allen J.W. dan Bruce F.W., “Power Generation, Operation and Control”, John Willey & Sons Inc, America, 1996.
5. Ni Ketut A., “Optimasi Operasi Pembangkit Sistem Tenaga Menggunakan Algoritma Genetika”, Tesis Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, 2005.
6. D.E Goldberg, “Genetic Algorithm (GA) in Serch, Optima-tion and Mechine Learning”, Addition-wes-ley Publi-sh--ing Compani,Inc.,1989
7. Krisnakumar K. “Micro-Genetic Algorithm for Stationary and non Stationary Function Optimization”. SPIE Intelligent Control and Adaptive System.,Philadelphia, P. 289-96, 1989
8. Goldberg DE, Deb K. A., “Comparative Analysis of Selection Schemes used in Genetic Algorithm”. Foundations of Genetic Algorithms, pp. 69-93, 1991
9. Jizhong Zhu, “Optimization of Power System Operation”, IEEE press series on Power Engineering, OPSO, John Willey & Sons Inc, America, 2009
10. Andi Syarifudin, Adi Soeprijianto, Ontoseno Penangsang, “Economic Dispatch on Thermal Power Plant at
South Sulawesi Power System using Improved Particle Swarm Optimization” Proceeding of Seminar
Nasional Pascasarjana VIII – ITS Vol. 1, 2008.
11. H. Saadat, “Power System Analysis”, McGraw Hill, Singapore, 2004. 12. Suyanto, ”Algoritma Genetika dalam MATLAB”, 2005, ANDI Yogyakarta
13. W.Ongkasul, ”Micro Genetic Algorithm Based On Migration And Merit Order Loading Solutiob To The Contrained Economic Dispatch Problems”, Elsevier, pp 3-4, Thailand, 5 February 2001
14. G.A. Bakarie, “Genetic Algorithm Based Economic Dispatch with Application to Coordination of Nigerian Thermal Power Plants’, IEEE, pp 2-3, Nigeria, 2005