Penguapan
Air permukaan
Air bawah tanah hujan
Kondensasi
salju
Perkolasi air dalam batuan
JUMLAH AIR DUNIA
(Okazaki, M, 1985, Kurita Water Handbook)
Jenis Air
Jumlah, km
3
%
Air Laut
1.338 x 10
6
96,5
Air Tawar
35,03 x 10
3
2,53
Lain-lain
12,97 x 10
3
0,97
Total
1.386 x 10
6
100
AIR TAWAR DUNIA
(Okazaki, M, 1985, Kurita Water Handbook)
Jenis Air Tawar
Jumlah, km
3
%
Salju
24,06 x 10
3
68,7
Air tanah
10,85 x 10
3
31,0
Uap air (di
udara)
0,01 x 10
3
0,03
Danau
0,108 x 10
3
0,29
Sungai
0,002 x 10
3
0,006
CADANGAN AIR ANTAR BENUA
(Suara Merdeka, 24 Jan 04)
BENUA
JML PENDUDUK,
% dunia
AIR TAWAR, %
CADANGAN
dunia
ASIA
80
1
AUSTRALIA
2
3
PENTINGNYA AIR
(PENGOLAHAN AIR)
“
Tidak ada kehidupan tanpa adanya air”.
“
The Best of All Things is Water
(Air adalah
yang terbaik dari segalanya)”
“
Water, water, everywhere, nor any drop to
drink
”
(penyair terkenal Coloridge, seorang
Pelaut Kuno)
Mendapatkan air bersih termasuk hak asasi
manusia
(Resolusi PBB th 2000 melalui
UNESCO)
KUALITAS AIR :
PARAMETER PENCEMAR
TERLARUT TERSUSPENSI KOLOID TAK MENGENDAP (NON SETLEABLE SOLID)MENGENDAP (SETLEABLE SOLID)
PADAT CAIR GAS
PARAMETER PENCEMAR
ORGANIK DAN ANORGANIK
- Air yang murni tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
KONTAMINAN AIR
ION POSITIP ION NEGATIF IONIK & TERLARUT
SUSPENSI KOLOID GAS NON IONIK & TIDAK TERLARUT
KONTAMINAN AIR
Ca2+,
Mg2+,
Fe2+,
Mn2+,
Na+,
K+,
dsb
SO4=,
Cl-,
NO3-,
HCO3-,
OH-,
CO3=
Tanah
liat,
Debu,
dsb
Tanah
liat,
virus,
bakteri
, alga
CO2,
O2,
N2,
H2S,
dsb
KONTAMINAN AIR
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
KONTAMINAN AIR
T,
Padatan Tersuspensi,
Padatan terlarut,
Padatan total,
Konduktifitas, dll
pH,
Kation terlarut,
Anion terlarut,
Alkalinitas,
Kesadahan, dsb
Jml bakteri
koli, dsb
ANALISA KIMIA
Kandungan kontaminan dinyatakan dengan :
1.
miligram per liter (mg/l), bagian per juta (
part per million,
ppm
), dan ppb (part per billion).
2.
mol per liter
3.
miliekuivalen
per liter (meq/l). Jumlah ekuivalen solut per liter
larutan disebut juga dengan normalitas (N).
4.
persen berat
:
massa zat terlarut per massa total larutan
dikalikan 100 %
5.
milligram per liter sebagai CaCO3 (mg/l sebagai CaCO3).
= Konsentrasi zat terlarut dinyatakan dalam miligram per
liter sebagai CaCO3
Contoh Parameter Analisa Air
No
Uji
Keterangan /
Simbol
Penggunaan Hasil
Pengujian
1
2
PH
Kation terlarut
Kalsium
Magnesium
Kalium
Natrium
Ca2+
Mg2+
K+
Na+
Untuk mengukur
tingkat keasaman
atau kebasaan suatu
larutan encer
Untuk menentukan
komposisi kimia ionik
air dan untuk
mengkaji kelayakan
air untuk berbagai
alternatif
Contoh Parameter Analisa Air
No
Uji
Keterangan /
Simbol
Penggunaan Hasil
Pengujian
3
4
Anion terlarut
Bikarbonat
Karbonat
Klorida
Hidroksida
Nitrat
Sulfat
Alkalinitas
HCO3-
CO3=
Cl-
OH-
NO3-
SO4=
HCO3- + CO3= +
OH-
Untuk menentukan
komposisi kimia ionik
air dan untuk
mengkaji kelayakan
air untuk berbagai
alternatif
penggunaan.
Untuk mengukur
kapasitas air untuk
menetralkan asam
Contoh Parameter Analisa Air
No
Uji
Keterangan /
Simbol
Penggunaan Hasil
Pengujian
5
6
Kesadahan
Konduktifitas
kation
multivalensi
mhos
(micromhos)/cm
pada 25oC
Untuk mengukur kapasitas
konsumsi sabun dan
kecenderungan air untuk
membentuk kerak
Untuk memperkirakan total
padatan terlarut atau check
terhadap hasil analisa
lengkap (Total Padatan
Terlarut atau TDS = 0,55 -
0,7 x konduktifitas sampel)
Kation ANION Terlarut :
Kesetimbangan muatan
1. Jumlah ekuivalen kation =
jumlah ekuivalen anion
2. Jumlah kation dan anion dalam mg/L =
Total padatan terlarut
Review
hasil analisa kimia
Anggap bahwa analisa kimia air permukaan sebagai berikut :
Ion
Konsentrasi, mg/l
Ca
2+Mg
2+Na
+K
+Cl
-SO
4=HCO
3-90
30
72
6
120
225
165
pH
7,5
(
a). Periksa ketelitian hasil analisa di atas;
(b) tentukan alkalinitas air dinyatakan sebagai CaCO
3;
(c) tentukan kesadahan yang dinyatakan sebagai CaCO
3;dan
Penyelesaian:
Neraca kation-anion digunakan untuk memeriksa ketelitian
analisa.
Kation
Anion
Ion
Konsentrasi
Ion
Konsentrasi
mg/l
mg/meq
meq/l
mg/l mg/meq
meq/l
Ca
2+Mg
2+Na
+K
+90
30
72
6
20
12,2
23,0
39,1
4,50
2,46
3,13
0,15
Cl
-SO
4=HCO
3-120
225
165
35,5
48
61
2,82
4,69
2,70
Total
198
10,24
490
10,21
Keterangan :
mg/meq = miligram/miliequivalen. Untuk
Kalsium, berat eqivalen = 20 yaitu gram/equivalen (40/2) = 20
miligram/miliequivalen.
meq/l = miliequivalen/liter. Untuk kalsium, meq/l = 90mg/l) / 20 mg/meq =
4,50
(a). Karena jumlah kation dan anion sama maka hasil analisa dapat diterima.
(b). Menentukan alkalinitas. Dari hasil analisa diatas, alkalinitas hanya
disebabkan oleh ion HCO3-.
Alkalinitas dinyatakan sebagai CaCO3
= 2,70 meq/l x 50 mg CaCO3/meq
= 135,3 mg/l sebagai CaCO3
Catatan : berat equivalen CaCO3 = 100 g/2
= 50 g/eq
= 50 mg/meq
(c). Menentukan kesadahan.
Untuk hasil analisa yang disajikan, kesadahan air
disebabkan oleh ion kalsium dan magnesium.
Kesadahan dinyatakan sebagai CaCO3
= (4,5 meq/l + 2,46 meq/l) x 50 mg CaCO3 /meq
= 348,0 mg/l sebagai CaCO3
(d). Perkiraan total padatan terlarut (TDS)
TDS=
kation +
anion dinyatakan dalam mg/l
= 198 mg/l + 490 mg/l
= 688 mg/l
PENGOLAHAN AIR
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN
BAHAN BAKU AIR
(KUALITAS AIR)
Air laut, Air sumur, Air
sungai, Air danau, dll
TUJUAN PENGGUNAAN
(SPESIFIKASI)
Air minum, MCK, proses,
pendingin, ketel / steam, dll
I. SATUAN PROSES
II. SATUAN OPERASI
KOAGULASI, PRESIPITASI, AERASI,
DESINFEKSI, ION EXCHANGE, dll
MIXING, SEDIMENTASI, FILTRASI,
ADSORPSI, FLOKULASI,
DEAERASIdll
PENGOLAHAN AIR
CONTOH SEDERHANA:
Pengolahan air sumur menjadi air minum
Air sumur
TEKNOLOGI
Air minum
PENGOLAHAN ???
Kualitas ???
Kuman
Desinfeksi !!!
Bebas kuman
Spesifikasi ????
==
Pemilihan satuan-satuan operasi
maupun proses untuk pengolahan air sangat
tergantung pada kualitas dan jenis bahan baku
serta tujuan penggunaan dari air yang telah
diolah.
==
bisa melibatkan bagian-bagian kecil
dari satuan operasi dan proses, tetapi bisa juga
melibatkan hampir semua satuan operasi dan
proses yang ada.
Satuan operasi
1.Saringan (screening)
2.Saringan mikron
3.
Aerasi
4.Mixing
5.Flokulasi
6.Sedimentasi
7.Filtrasi
Saringan kuarsa digunakan untuk melindungi pompa dari
padatan
mengapung.
Saringan
halus digunakan
untuk
menghilangkan padatan mengapung dan tersuspensi
Digunakan menghilangkan impuritas yang halus seperti alga,
pasir, dsb.
Untuk menambah maupun mengeluarkan gas-gas dari air. Misal
: aerasi untuk menghilangkan Fe
2+dan Mn
2+terlarut.
Untuk mencampur bahan-bahan kimia dan gas-gas yang
diperlukan untuk pengolahan.
Untuk mempercepat penggumpalan partikel dengan pengadukan
sangat lambat.
Untuk menghilangkan partikel-partikel seperti tanah dan pasir
atau padatan (flok) tersuspensi.
Untuk menyaring padatan yang masih tersisa setelah
pengendapan/sedimentasi
Satuan Proses
1.Koagulasi
2.Disinfeksi
3.Presipitasi
4.Ion exchange
5.Adsorpsi
6.Oksidasi kimia
Proses penambahan bahan-bahan kimia untuk membentuk
gumpalan (flok) yang selanjutnya dipisahkan pada proses
flokulasi.
Digunakan untuk mematikan bakteri patogen yang ada
dalam air.
Penghilangan komponen ion terlarut seperti kalsium dan
magnesium (kesadahan) dengan penambahan
bahan-bahan kimia sehingga akan menimbulkan endapan
Untuk penghilangan sebagian maupun keseluruhan kation
dan anion terlarut dalam air
Untuk penghilangan senyawa-senyawa organik yang
menyebabkan warna, rasa dan bau.
Untuk mengoksidasi berbagai senyawa yang ditemukan di
dalam air, yang menyebabkan rasa, warna dan kerak.
No .
Komponen Rumus Masalah yang ditimbulkan Cara pengolahan
1 Turbidity Tidak ada Air menjadi keruh, membentuk deposit pada pipa-pipa, alat-alat, ketel dan lain-lain
Koagulasi, pengendapan dan filtrasi
2 Warna Tidak ada Timbul buih dalam ketel, menghambat proses pengendapan pada penghilangan besi dan hot
phosphate softening
Koagulasi, filtrasi, khlorinasi, adsorbsi dengan karbon aktif
3 Hardness (kesadahan) Kalsium dan magnesium yang dinyatakan sebagai CaCO3
Membentuk Scale / kerak pada sistem penukar panas, ketel, pipa menghambat daya cuci dengan sabun
Pelunakan, destilasi, pengolahan internal 4 Alkalinity (alkalinitas) Bikarbonat (HCO3) Karbonat (CO3) Hidroksida (OH) Dinyatakan sebagai CaCO3
Timbul buih dan carry over (lolosnya) padatan ke dalam uap panas mengakibatkan karatan pada pipa ketel, bikarbonat dan karbonat menghasilkan CO2 dalam uap panas, sehingga bersifat korosif.
Pelunakan dengan kapur dan kapur-soda, demineralisasi, penambahan asam, dealkilasi dengan penukar ion, distilasi
5 Asam mineral
H2SO4 ,HCl dan
sebagainya
Korosif Netralisasi dengan alkali
6 Karbondioks ida
CO2 Korosif terhadap jaringan pipa Aerasi, deaerasi, netralisasi dengan alkali, filming dan neutralizing amines
7 PH Konsentrasi ion hydrogen pH = -log (H+)
Perubahan pH dipengaruhi oleh keasaman atau kebasaan dalam air. Air dalam biasanya pH = 6-8
PH dapat dinaikkan dengan penambahan Al dan sebaiknya dengan asam
8 Sulfat SO4= Menaikkan kandungan padatan dalam
air, bereaksi dengan Ca membentuk kerak CaSO4
Demineralisasi, distilasi
9 Chlorida Cl- Menaikkan kandungan padatan dalam
air dan bersifat korosif
10 Silika SiO2 Membentuk kerak pada ketel dan
sudut-sudut turbin
11 Besi Fe2+ (ferro)
Fe3+
Terbentuk deposit pada pipa-pipa dan boiler
Aerasi, koagulasi dan filtrai pelunakan kapur, penukar kation
12 Mangan Mn Terbentuk deposit Aerasi, pelunakan kapur 13 Minyak Dinyatakan
sebagai oil atau
Ichloroform extractible matter
Terbentuk kerak, lumpur dan buih dalam ketel
Raffle reparation stainers koagulan
dan filktrasi, filtrasi dengan
diatamaceous earth
14 Oksigen O2 Korosi Deaerasi, sodium sulfate, hyrazine,
zat pencegah korosi 15 Hidrogen
Sulfida
H2S Bau telur busuk, korosi Aerasi, khlorinasi, penukar anion
berbasa tinggi
16 Amoniak NH3 Korosi pada tembaga dan seng Penukar kation dengan zeolite
hidrogen, khlorination, daeaerasi 17 Konduktivit as Dinyatakan dalam Micrombos, konduktansi spesifik
Konduktivitas yang tinggi maka sifat korosi makin tinggi
Demineralisasi, pelunakan kapur, dan sebagainya
18 Padatan terlarut
Tidak ada Padatan terlarut menunjukkan jumlah zat-zat yang terlarut, menyebabkan buih
Pelunakan kapur, penukar kation dengan zeolite hidrogen, demineralisasi, distilasi 19 Padatan
tersuspensi
Tidak ada Menyebabkan deposit Pengendapan, filtrasi dan koagulasi 20 Padatan total Tidak ada Padatan total adalah padatan terlarut
ditambah padatan tersuspensi
SATUAN OPERASI DAN PROSES
SEDIMENTASI
: MEMEMISAHKAN PADATAN
MENGENDAP
t = 0
t >
t>>
padatan
mengendap
Padatan tak mengendap
SEDIMENTASI
KLARIFIER
THICKENER
SATUAN OPERASI DAN PROSES
:
SEDIMENTASI
Waktu Pengendapan Berbagai Ukuran Partikel
Diameter
Partikel (mm)
Nama Partikel
Waktu Pengendapan
pada Ketinggian 1
kaki/ft
10
1
0,1
0,01
0,001
0,0001
0,00001
Kerikil
Pasir kasar
Pasir halus
Lumpur
Bakteri
Partikel tanah liat
Partikel koloid
0,3 detik
3 detik
38 detik
33 menit
35 jam
230 hari
63 tahun
SEDIMENTASI
: Pola pengendapan partikel diskrit
(a) dan partikel flokulen (b)
SATUAN OPERASI DAN PROSES
KOAGULASI DAN FLOKULASI :
memisahkan padatan
tersuspensi dan koloid
Padatan tersuspensi
Padatan terlarut
koagulan
koagulan
PRESIPITASI
: menghilangkan kation/anion
terlarut dengan penambahan bahan kimia
Bahan kimia
Kation/anion
terlarut
ION EXCHANGE
: menghilangkan
kation/anion terlarut
Kation/anion
Padatan penukar ion
Kation/anion
dalam air
Air
Air
Kolom penukar ion
KOAGULASI FLOKULASI :
Definisi
Koagulasi
:
rapid mixing, dengan
penambahan bahan kimia
Flokulasi
:
slow mixing,
kadang-kadang dengan penambahan koagulan
aid (flokulan)
KOAGULASI FLOKULASI :
Diameter A
o
A. Sistem Koloidal
- Warna
- Koloid inert (tanah liat, garam
anorganik)
- Emulsi
- Bakteri
- Alga
B. Kation (Na
+, Ca
2+, Mg
2+, Al
3+)
C. Polyelektrolit (BM 100.000 –
15.000.000)
D. Air
50 - 1.000
1.000 - 30.000
2.000 - 100.000
5.000 - 100.000
50.000 - 8.000.000
1 - 2
250.000 - 40.000.000
4
Ukuran partikel yang terlibat dalam koagulasi
KOAGULASI FLOKULASI
KOAGULASI FLOKULASI :
contoh pengukuran potensial zeta
Koagulasi air menggunakan alum
KOAGULASI FLOKULASI
1.
Tawas
Al
2(SO
4)
3.18H
2O + 3Ca(OH)
2---> 3CaSO
4+ 2 Al(OH)
3+ 18 H
2O
2. Ferro sulfat
FeSO
4.7H
2O + Ca(OH)
2---> Fe(OH)
2+ CaSO
4+ 7
H
2O
KOAGULASI FLOKULASI :
beberapa jenis koagulan
3. Ferri sulfat
Fe
2(SO
4)
3+ 3Ca(HCO
3)
2----> 2Fe(OH)
3+ 3CaSO
4+ 6CO
24. Ferri khlorida
2 FeCl
3+ 3 Ca(OH)
2---> 3 CaCl
2+ 2 Fe(OH)
35. PAC
KOAGULASI FLOKULASI :
KOAGULASI FLOKULASI :
PE kationik
PE kationik seperti polyamine terhidrolisa dalam
air
R
R
NH + H
2
O ---
NH.H
+
+ OH
-
R
R
== pada pH tinggi reaksi akan menyebabkan
reaksi bergeser ke kiri, dan polimer menjadi tidak
bermuatan (non ionik). akan menurunkan
kapasitas penukaran ion PE pada pH tinggi.
KOAGULASI FLOKULASI :
PE anionik
Polymer anionik memiliki guhus karboksil dalam
struktur molekulnya. Molekul ini akan
terionisasi dalam air sebagai berikut.
R-COOH === R-COO
-
+ H
+
Ion hydrogen akan memaksa reaksi ke kiri
sehingga molekul ini akan menjadi non ionik
pada pH rendah.
Contoh Diagram Alir
:
Pengolahan air sumber
menajdi air minum dalam kemasan
Bak Tandon
Tanki Umpan
Ozone
Filter multimedia
Karbon Aktif
Cartridge filter 5, 3, 1 µ
Lampu Ultraviolet
(UV)
Tanki produk
Mesin Cup
Mesin Gallon
Mesin Botol
Generator
Ozone
Air sumber
Bak Pencampur Klarifier Saringan Pasir Bak Lumpur Dekanter Air Lumpur padat Bak air terfiltrasi Air Pendingin Air sanitasi Air untuk service Filter karbon Penukar kation Dekarbonator Penukar Anion Penghilangan Cl2,warna, bau, zat-zat organik Penghilangan Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Fe2+, Mn2+, Al3+ Peghilangan CO2 Penghilangan Cl-, NO3-, SiO3 -Unit demineralisasi Deaerator Unit Injeksi Kimia
Zat anti kerak (Senyawa Phosphat, dsb)
Zat pengikat O2 (Hidrazin, dll) Alum, flokulan, NaOH, kaporit
Air baku (air sungai)
Contoh diagram
penyediaan/pengolahan air
sungai untuk berbagai
keperluan di industri
Desinfeksi KOLAM RENANG kaporit Air sumur artetis overflow Balancing tank Saringan pasir Kaporit, HCl, PAC, Soda abu