• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract Procurement of tourism facilities that have a different theme or concept is needed to increase the diversity of tourism, the concept of unifi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract Procurement of tourism facilities that have a different theme or concept is needed to increase the diversity of tourism, the concept of unifi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KAWASAN

REKREASI

PANTAI INDAH WIDARAPAYUNG,

CILACAP

Recreation Area Development

Pantai Indah Widarapayung,

Cilacap

Purwa Septa Dupit Triono

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, 2011 Indonesia

Email: aing_dupitz@yahoo.co.id

Abstrak

Pengadaan sarana pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata, penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga dan rekreasi merupakan satu kesatuan tema yang belum ada di lingkup Provinsi Jawa Tengah, Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan sarana ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal

yang menarik bagi warga Kabupaten Cilacap, Apalagi dengan terbatasnya sarana olahraga yang ada di Kabupaten Cilacap. Dalam tujuan mengoptimalkan Pantai Widarapayung, jenis rekreasi pantai yang berhubungan dengan olahraga air pun layak untuk dikembangkan.

Kawasan Rekreasi Pantai adalah sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi. Dimana pembentukan suasana rekreasi yang menghibur dan menyegarkan tercipta dengan arsitektur yang khusus dan unik. Dalam memberi sebuah kesan, ilmu arsitektur memiliki elemen desain yang dapat menggugah emosi / perasaan yang terdalam yaitu irama. Tujuan adanya irama dalam bangunan adalah untuk mendapatkan kesan yang lebih menarik serta menghilangkan kesan membosankan.

Fun of dynamic rhythm adalah tema yang diangkat dalam proyek Pengembangan kawasan rekreasi pantai di Cilacap ini. Fun (senang) yang berarti ungkapan bersuka hati. Sedangkan dynamic rhythm (irama dinamis) yang berarti gerakan berturut-turut secara teratur penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan,

(2)

Abstract

Procurement of tourism facilities that have a different theme or concept is needed to increase the diversity of tourism, the concept of unification between several types of tourism is very possible. Sport and recreation is an integral theme that is not in the scope of Central Java province, Sport is one of the basic human needs in life. Sports facility representative and the development of facilities or a new sport will certainly be an interesting thing for the citizens of Cilacap, especially with the limited existing sports facilities in the district of Cilacap. In order to optimize Widarapayung Coast, the type associated with recreational coastal water sports also deserve to be developed.

Coastal Recreation Area is an area for conducting the activities of tourism, sports, games and hobbies. Atmosphere in which the formation of an entertaining and refreshing recreation is created with a special and unique architecture. In giving an impression, has the architectural design elements that can arouse emotions / feelings of the deepest rhythm. The purpose of

rhythm in the building is to get a more interesting impression and eliminate the tedious impression.

Fun of dynamic rhythm is a theme raised in the coastal recreational area development project in this Cilacap. Fun which means the expression of delight in heart. While the dynamic rhythm which means the movement of consecutive regular full of vigor and energy that moves quickly and easily adjust to the circumstances.

Keywords : potential for development of tourism facilities, the development of recreation, fun of dynamic rhythm

1. Pendahuluan

Di tengah kesulitan ekonomi di Indonesia, sektor pariwisata menjadi salah satu sumber devisa yang sangat menjanjikan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang 60% wilayahnya adalah perairan dan memiliki potensi pariwisata di kawasan pantai yang cukup besar. Keindahan panorama pantai Indonesia sudah sepantasnya dapat dinikmati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.1

Keinginan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata di Indonesia

1

(3)

pada dasarnya disebabkan oleh:

• Prospek pariwisata yang cenderung berkembang secara konsisten

• Besarnya potensi pariwisata di Indonesia

• Sektor pariwisata adalah salah satu sumber devisa yang menjanjikan

Pengadaan sarana pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata, penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga dan rekreasi merupakan satu kesatuan tema yang belum ada di lingkup Provinsi Jawa Tengah, Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan sarana ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal yang menarik bagi warga Kabupaten Cilacap, Apalagi dengan terbatasnya sarana olahraga yang ada di Kabupaten Cilacap. Dalam tujuan mengoptimalkan Pantai Widarapayung, jenis rekreasi pantai yang berhubungan dengan olahraga air pun layak untuk dikembangkan.

Sedangkan rekreasi merupakan kegiatan pemanfaatan waktu luang untuk mencari kesenangan. Sarana rekreasi yang memiliki tema atau konsep berbeda tentu akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya warga Kabupaten Cilacap. Pengadaan fasilitas olahraga sekaligus rekreasi khususnya yang berhubungan dengan air sangat dibutuhkan.

Kabupaten Cilacap, hingga saat ini tetap mengandalkan wisata pantai sebagai ikon, sehingga pengembangan terhadap potensi tersebut terus dilakukan. Pantai widarapayung yang memiliki potensi alam dan pariwisata yang tinggi hanya memiliki fasilitas seadanya dan kurang memaksimalkan potensi alam dan pariwisatanya, sehingga Kabupaten Cilacap memerlukan sebuah pengembangan sarana olahraga dan rekreasi (pariwisata) sekaligus yang bernuansa alam dan memanfaatkan potensi air serta memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dan menarik. Diharapkan pengembangan Kawasan Rekreasi Pantai Indah Widarapayung ini akan menjadi kawasan yang terencana dengan baik dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam, sehingga pola massa dan visual bangunan dapat mewakili identitas wilayah dan sebagai pusat keramaian

(4)

baru di Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan terhadap Pengembangan Kawasan Rekreasi Pantai Widarapayung Cilacap.2

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pertama adalah melalui tahap pengumpulan data dengan menggunakan studi literatur dan studi banding. Tahap yang kedua yaitu proses analisa dan sintesa, tahap ini Menganalisa proyek dari berbagai aspek dengan menggunakan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang mencakup 3 (tiga) faktor utama, seperti : faktor manusia, faktor fisik dan faktor eksternal. Tahap yang ketiga yaitu tahap pengambilan keputusan dan tahap terakhir yaitu tahap evaluasi. Proses pendekatan dalam penelitian ini banyak melakukan analisa-analisa untuk menunjang penelitian tersebut. Analisa dilakukan terhadap 3 aspek yaitu pertama aspek lingkungan, dimana analisa ini berkaitan dengan lokasi tapak dan potensi lingkungan atau tata guna lahan. Analisa dilakukan berdasarkan kondisi eksisting, analisa berdasarkan aspek

2

http://pariwisata.cilacapkab.go.id

bangunan, dan yang terakhir analisa berdasarkan aspek manusia. penduduk Indonesia pada umumnya dan masyarakat di sekitar lokasi pada khususnya.

3. Pembahasan

Perancangan pengembangan kawasan rekreasi pantai ini berdasarkan pada beberapa pola kegiatan yang terjadi di sebuah kawasan rekreasi pantai. Ada beberapa kegiatan dari hasil studi banding yang digunakan sebagai acuan dalam program kegiatan dalam rencana pengembangan kawasan rekreasi pantai ini. Beberapa kelompok kegiatan tersebut antara lain:

1. Kegiatan wisata 2. Kegiatan pelatihan 3. Kegiatan kantor 4. Kegiatan penunjang.

Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan tema “fun of dynamic rythm” yaitu sebuah penjabaran yang berarti gerakan yang seraca teratur membentuk suatu bentuk yang dinamis penuh semangat dan memberikan efek yang menyenangkan dan membuat nyaman. Penerapan tema ini akan terlihat pada pola massa bangunan dan bentuk massa bangunan baik dalam hubungannya dengan lingkungan maupun kegiatan didalamnya.

(5)

Penggunaan hubungan antar kegiatan dengan fungsi proyek dapat memberi kesan fun sesuai dengan citra bangunan kawasan rekreasi pantai. Selain itu penerapan bentuk yang menyesuaikan dengan sifat dari irama dinamis tersebut serta kondisi perairan pantai akan memunculkan kesan mengalir.

Dengan menerapkan tema ini maka pengaturan bangunan dan kondisi alam sekitar akan terdapat hubungan yang saling terikat. Pengaturan fungsi bangunan berdasarkan program kegiatan digunakan untuk mengatur peletakan bangunan yang walaupun berbeda fungsi namun tetap saling terhubung dalam satu sirkulasi.

Gambar 3.1 Penerapan Tema dalam Konsep dan Blok Plan

Sebuah konsep dasar desain yang digunakan pada Kawasan rekreasi pantai ini, adalah flow motion. Konsep ini memiliki hubungan dengan latar belakang site pada proyek ini sendiri. Dimana pada kawasan rekreasi pantai merupakan sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi yang setiap program kegiatan yang ada, selalu berkaitan tentang rekreasi serta unsur-unsur pendukung di dalamnya untuk memperlancar proses rekreasi tersebut.

Bentuk bangunan melengkung seperti air yang sedang mengalir. Pengaturan letak bangunan tidak berjauhan tapi saling berhubungan untuk kemudahan pencapaian dan tercapainya keterkaitan pada kondisi tapak tersebut. Bangunan yang berfungsi untuk wisata dan pelatihan berhubungan dengan kantor pengelola, pelayanan umum dan bangunan penunjang lainnya. Untuk memisahkan sirkulasi pengelola dan pengunjung maka dirancang parkir yang berebeda tempat. Parkir pengelola lebih dekat dengan bangunan kantor pengelola pusat, resort dan pelatihan. Sedangkan parkir pengunjung didekatkan dengan bangunan pujasera dan penunjang untuk aktivitas publik. Beberapa bangunan penunjang seperti event, pujasera dan pelayanan umum letaknya berdekatan

(6)

dan dalam satu pemintakan untuk kemudahan pencapaian pengguna.

Gambar 3.2 Blok Plan

Keterangan

sirkulasi parkir pengelola sirkulasi parkir pengunjung

Penataan ruang bangunan berdasarkan program kegiatan yang diperoleh dari studi banding. Penataan ruang ini berdasarkan program kegiatan sebagai berikut: 1. Wisata 2. Kantor 3. Pelatihan 4. Event 5. Penunjang 6. Servis

Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan pola massa majemuk. Pengolahan massa bangunan disesuaikan dengan keadaan site agar tetap sesuai dengan lingkungan dan

keadaan site yang ada. Peletakkan massa bangunan menggunakan sirkulasi liniear sebagai alur gerak. Pola linear cukup fleksibel dan dapat serasi dengan bermacam-macam keadaan tapak. Pola ini dapat mengadaptasi site yang berada dekat pantai, serta mengarahkan ruang-ruangnya supaya mendapatkan sinar matahari dan view. Pola linier dapat berkaitan dengan bentuk lain dengan cara mengelilingi dan melingkupinya sehingga menjadi sebuah ruang luar terbuka.

Massa bangunan di letakkan sepanjang tapak, sehingga tercipta ruang terbuka pada bagian tapak yang menghadap laut yang di gunakan untuk fasilitas bersama, guna menciptakan interaksi sosial antar sesama pengunjung, ruang terbuka menghadap laut untuk kegiatan wisata ritual, dan menikmati keindahan pantai

Gambar 3.3 tampak depan kawasan

(7)

Gambar 3.5 Pola Massa Bangunan Bentuk bangunan pada kawasan rekreasi pantai ini menggunakan bentuk-bentuk persegi panjang yang melengkung sehingga menciptakan bangunan yang dinamis

.

Gambar 3.6 Tampak resort dan bungalow

Gambar 3.7 restaurant

Gambar 3.7 pengelola pusat

Gambar 3.8 renang dan pelatihan surf

Gambar 3.9 tribun olahraga

Gambar 3.10 event

(8)

Gambar 3.11 pujasera

Gambar 3.13 masjid

Tata ruang dalam akan didesain dengan mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna. Rancangan interior disesuaikan dengan kenyamanan pengguna dan didesain menggunakan material yang anti lembab dan waterproof serta pencahayaan yang cukup.

Kamar untuk para pengunjung resort serta bungalow dibuat berdekatan dan berorientasi keluar sehingga mendapatkan view pantai yang menarik.

Gambar 3.14 Interior kamar

Menghadirkan kebersamaan bagi para pengunjung dengan menyediakan ruang bersama seperti ruang santai dan ruang makan yang berkesan hangat dan mengikat satu sama lain agar para pengunjung dapat bersosialisasi.

Gambar 3.15 Interior café

Gambar 3.16 Interior restaurant

Menciptakan suasana “homie” pada fasilitas resort agar pengunjung merasa nyaman dengan penggunaan warna yang mampu memberi kesan senang, ceria dan bersemangat.

(9)

Gambar 3.17 Penggunaan warna

Membuat skala ruang yang skalatis sehingga menciptakan rasa nyaman untuk pengguna

Gambar 3.18 Penggunaan skala ruang

4. Penutup

Kawasan Rekreasi Pantai adalah sebuah kawasan untuk melakukan aktivitas menyelenggarakan kegiatan pariwisata, olahraga, permainan dan hobi. Dimana pembentukan suasana rekreasi yang menghibur dan menyegarkan tercipta dengan arsitektur yang khusus dan unik. Dalam memberi sebuah kesan, ilmu arsitektur memiliki elemen desain

yang dapat menggugah emosi / perasaan yang terdalam yaitu irama. Tujuan adanya irama dalam bangunan adalah untuk mendapatkan kesan yang lebih menarik serta menghilangkan kesan membosankan. Kawasan rekreasi pantai ini menggunakan pola massa majemuk. Pengolahan massa bangunan disesuaikan dengan keadaan site agar tetap sesuai dengan lingkungan dan keadaan site yang ada. Peletakkan massa bangunan menggunakan sirkulasi liniear sebagai alur gerak. Pola linear cukup fleksibel dan dapat serasi dengan bermacam-macam keadaan tapak. Pola ini dapat mengadaptasi site yang berada dekat pantai, serta mengarahkan ruang-ruangnya supaya mendapatkan sinar matahari dan view. Pola linier dapat berkaitan dengan bentuk lain dengan cara mengelilingi dan melingkupinya sehingga menjadi sebuah ruang luar terbuka. Massa bangunan di letakkan sepanjang tapak, sehingga tercipta ruang terbuka pada bagian tapak yang menghadap laut yang di gunakan untuk fasilitas bersama, guna menciptakan interaksi sosial antar sesama pengunjung, ruang terbuka menghadap laut untuk kegiatan wisata ritual, dan menikmati keindahan pantai.

(10)

5. DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst. 1991. Data Arsitek Jilid 2 Edisi : 33. Erlangga. Jakarta.

Meydian Sartika Dewi dan Jolanda S A. 1999. Estetika Bentuk. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Dharma, Agus. 1998. Teori Arsitektur 2. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Frick, Heinz. 1999. Ilmu Konstruksi Bangunan. Kanisius. Yogyakarta.

D.K Ching, Francis, “Arsitektur bentuk, Ruang dan Susunannya” , Jakarta:Erlangga, 199

Makowski, Z.S, “Konstruksi Ruang Baja”, Bandung:ITB,1988 URL : http://my.indonesia.info http://pariwisata.cilacapkab.go.id http://pu.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/Kawas an http://id.wikipedia.org/wiki/Rekre asi http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_ widarapayung http://id.wikipedia.org/wiki/Cilacap http://pusatbahasa.diknas.go.id/kb bi/ http://id.wikipedia.org/wiki/fun http://id.wikipedia.org/wiki/dynamic _rhythm http://www.google.com

Gambar

Gambar 3.1 Penerapan Tema dalam  Konsep dan Blok Plan
Gambar 3.2 Blok Plan
Gambar 3.11 pujasera
Gambar 3.17 Penggunaan warna

Referensi

Dokumen terkait

bangunan bagi yang terakhir. 2) Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak – petak tersier.. yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran

Sedangkan untuk kelas Tinggi (IV, V, dan VI) kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri,

Dalam beberapa persoalan praktis, sering dijumpai model regresi yang memiliki respon lebih dari satu (Birespon), pola kurva regresinya tidak jelas dan tidak diketahui, serta

Untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan yang diukur dari lima dimensi ( tangibles , reliability , responsiveness , assurance dan empathy ) terhadap kepuasan nasabah pada

Berdasarkan analisis terhadap hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap klasifikasi random forest dan klasifikasi random forest yang dioptimalkan dengan

Ultimately, the sole purpose of the concept is to ensure that every citizen who comes before the court will have [their] case heard by a judge who is free of governmental or

Setiap bilangan bulat positif lebih dari satu dapat dituliskan secara.. tunggal sebagai suatu perkalian bilangan-bilangan prima, dengan faktor-faktor

Rangkai skematik rangkaian minimum sistem dengan mengunakan aplikasi pada laptop, aplikasi yang digunakan pada pembuatan modul ini adalah proteus.. Gambar skematik