• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA

DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI

KECAMATAN BULELENG

Komang Trisna Yuliantari

1

, Ni Wayan Arini

2

, I Wayan Widiana

3 1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: komangtrisna56@gmail.com

1

, wayanarini@yahoo.co.id

2

,

wayan_widiana@yahoo.co.id

3

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui: (1) motivasi berprestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan (2) faktor-faktor yang memengaruhi motivasi pada siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng Tahun 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV pada SD Gugus VI kecamatan Buleleng dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV semester ganjil di SD Negeri 2 Kampung Baru, SD Negeri 3 Kampung Baru, dan SD Negeri 7 Kampung Baru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian motivasi berprestasi menunjukkan bahwa (1) Deskripsi motivasi berprestasi di SD Negeri 2 Kampung Baru dengan jumlah responden 15 dengan rata-rata skor 92.06 termasuk kategori tinggi, deskripsi motivasi berprestasi di SD Negeri 3 Kampung Baru dengan jumlah responden 27 dengan rata-rata skor 89.33 termasuk kategori tinggi, deskripsi motivasi berprestasi di SD Negeri 7 Kampung Baru dengan jumlah responden 12 dengan rata-rata 89.75 termasuk kategori tinggi. Hasil penelitian faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng tahun 2016/2017 menunjukkan bahwa faktor yang dominan memengaruhi motivasi berprestasi siswa adalah harapan orang tua dan lingkungan.

Kata Kunci : Motivasi Berprestasi, Bahasa Indonesia.

Abstract

This research is a descriptive research. It aims to find out: (1) achievement motivation in Indonesian learning and (2) fakctors affecting the motivation of the fourth grade students at three elemantary school cluster VI, Buleleng districts year of 2016/2017. This population research is fourth grade students in elementary school cluster VI, Buleleng districts and this research sample is the first semester of the fourth grade students in public elementary school 2 Kampung Baru, elementary school 3 Kampung Baru and elementary school 7 Kampung Baru. Data collection method used is questionnaires and documentation. Results of the study showed that achievement motivation (1) Description of achievement motivation in elementary school 2 Kampung Baru with the number of responden 15 an average score of 92.06 including high category. Description of achievement motivation in elementary school 3 kampung baru with the number of responden 27 an average score of 89.33 including high category. Description of achievement motivation in elementary school 7 kampung baru with the number of responden 12 an average score of 89.75 including high category. The results of study factors that influence motivation in three elementary school in the cluster VI Buleleng district year of 2016/2017 showed that the dominant factor influencing student achievement motivation is expectations of parents and environment.

(2)

PENDAHULUAN

Melalui pendidikan, siswa dipersiapkan menjadi masyarakat yang cerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa.Mengingat pentingnya pendidikan, maka telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.Pendidikan merupakan investasi yang sangat penting bagi setiap bangsa dalam pembangunan kearah kemajuan. Prestasi belajar siswa merupakan output dari proses belajar. Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar juga langsung mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal dengan hasil yang baik, maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor yang memengaruhinya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, di sekolah siswa diberikan semangat untuk meraih prestasi, semangat untuk meraih suatu tujuan, semangat menjalankan aktivitas, semangat untuk belajar, mengerjakan tugas-tugas. Karena semangat ini pula hasil usaha menjadi maksimal dan tak jarang usahanya itu melahirkan suatu prestasi. Motivasi melahirkan prestasi dan prestasi melahirkan motivasi.

Motivasi dan lingkungan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil observasi, setiap orang tua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Pola asuh orangtua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orangtua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi

selama mengadakan kegiatan

pengasuhan. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya. Semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak-anaknya.

Keluarga berperan penting bagi perkembangan pribadi anak, baik sosial, emosional maupun intelektualnya. Pada diri anak akan tumbuh motivasi, kesadaran dirinya atau kemampuan-kemampuannya, sehingga memberi peluang untuk sukses belajarnya.

Prestasi juga dipengaruhi oleh motivasi karena tanpa adanya motivasi akan membuat anak atau siswa kurang tertantang untuk mengerjakan sesuatu dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi antara lain tekun, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat bosan dengan tugas, dapat mempertahankan pendapat, senang mencari dan memecahkan masalah.

Pencapaian hasil belajar yang berkualitas merupakan salah satu tujuan pembelajaran berbagai mata pelajaran. Demikian pula pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan pokok bahasan dalam penelitian ini. Tugas guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk menumbuhkan dan mengakomodasi motivasi berprestasi siswa agar merasa tertantang untuk mempelajari dan

membutuhkan pelajaran Bahasa

Indonesia tersebut. Dalam proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya. Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut tetapi bisa disebabkan oleh guru yang tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan

semangat siswa untuk

belajar.Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa.

B.Uno (2014:1) menyatakan bahwa “Setiap individu memiliki kondusi internal, kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi”. Motivasi berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement) pertama kali diperkenalkan oleh David McClleland. Motivasi

(3)

berprestasi memengaruhi perilaku peserta didik dan mempunyai hubungan yang sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar mereka. Peserta didik yang mengalami permasalahan di sekolah pada umumnya menunjukkan tingkat motivasi untuk berprestasi yang rendah. Guru perlu mengupayakan terjadinya peningkatan motivasi berprestasi peserta didik dengan memberikan dukungan berupa penghargaan atas prestasinya dalam bidang apapun, memberikan perhatian, kepedulian, umpan balik dan membuat siswa merasa memiliki

kemampuan sehingga siswa

berpandangan positif terhadap dirinya kemudian menghasilkan tingkah laku positif.

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses belajar guna mencapai prestasi yang diharapkan. Motivasi merupakan pendorong dan penggerak individu yang dapat menimbulkan dan memberikan arah bagi individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuannya. Standar nilai baik nilai ketuntasan belajar maupun kelulusan yang ditetapkan secara nasional yang harus dicapai oleh siswa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan berprestasi.

Hamalik (2001:161) mengatakan bahwa fungsi motivasi yaitu sebagai berikut.

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar; 2) Motivasi berfungsi

sebagai pengarah. Artinya

mengarahkan perbuatan

kepencapaian tujuan yang diinginkan; 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Motivasi berprestasi adalah rangkaian dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan keinginan yang dilandasi adanya tujuan mencapai prestasi yang baik. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas ditemukan siswa yang memiliki cara kerja berbeda-beda dalam menyelesaikan tugasnya. Ada yang amat giat untuk

mencapai sukses, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada pula yang tampaknya tidak ada gairah. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung berusaha untuk menyelesaikan tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas maka dipilihjudul “Analisis Motivasi Berprestasi Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Ditinjau Dari Teori McClelland Di Gugus VI Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menjelaskan atau memaparkan data dari hasil penelitian yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang diselidiki. Populasi penelitian berjumlah 154 orang sedangkan sampel berjumlah 54 orang. Tempat penelitian ini di SD gugus VI Kecamatan Buleleng. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV semester ganjil di SD N Negeri 2 Kampung Baru, SD Negeri 3 kampung Baru, dan SD Negeri 7 Kampung Baru. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel tujuan. Pelaksanaan penelitian melalui tiga tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Juli tahun ajaran 2016/2017.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner dan metode dokumentasi. Kuesioner sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi pada siswa di SD gugus VI kecamatan Buleleng.

Instrumen penelitian yang digunakan

adalah lembar kuesioner dan

dokumentasi. Lembar kuesioner dalam penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana motivasi berprestasi siswa di SD gugus VI kecamatan buleleng..

Uji Validitas Instrumen terdiri dari Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu data. Uji validitas

(4)

sebaiknya dilakukan pada tiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid.

Validitas dalam penelitian ini di tinjau dari dua segi yaitu validitas isi dan validitas butir. Validitas isi adalah validitas yang ditentukan oleh derajat representativitas butir-butir yang disusun telah mewakili keseluruhan materi yang hendak di ukur.

Suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data jika instrumen tersebut sudah baik dan bersifat reliabilitas. Untuk mencari reabilitas instrument menggunakan Alpha Crobach.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk menguji tinggi rendahnya skor kuesioner yang telah disis responden. Analisis deskriptif dilakukan terhadap nilai rata-rata mean , media modus. Data-data yang telah diperoleh selama masa pengumpulan data dianalisis dari data awal hingga akhir untuk penyusunan laporan sehingga diperoleh kesimpulan akhir. Secara khusus, data yang terkumpul melalui lembar kuesioner kemudian dicari rata-ratanya menggunakan Tendensai Sentral (pengelompokan nilai). Tujuan dalam menganalisis data menggunakan Tendensai Sentral adalah untuk menerangkan secara akurat tentang skor/penilaian suatu objek yang sedang diteliti, baik secara individu maupun kelompok dengan pengukuran tunggal. Ada tiga cara untuk mengukur Tendensai Sentral yaitu: modus (mode), median dan mean. Modus adalah skor yang mempunyai frekuensi terbanyak atau skor yang paling sering muncul. Median atau nilai tengah adalah skor yang membagi distribusi frekuensi menjadi 2 sama besar (50% kelompok objek yang diteliti terletak di bawah median, dan 50% yang lainnya terletak di atas median). Sedangkan Mean atau rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah skor dengan banyaknya responden. Perhitungan mean merupakan perhitungan yang sederhana. Karena hanya membutuhkam jumlah skor dan jumlah responden (n).

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Dari hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga instrumen (angket) dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Responden yang digunakan sebagai uji coba instrumen diambil dari siswa yang memiliki karakteristik relatif sama dengan responden yang digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen dilaksanakan di SD Negeri 1 Kampung Baru dan SD Negeri 5 Kampung Baru dengan jumlah responden sebanyak 62 siswa.

Validitas setiap butir instrumen digunakan untuk menganalisis butir dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Uji validitas dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer Microsoft Excel 2007. Hasil analisis uji validitas dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%.

Sebutir instrumen dikatakan valid apabila koefisien rxy (hitung) yang diperoleh lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5%.

Hasil uji coba instrumen dari 30 pernyataan tentang motivasi berprestasi diperoleh masing-masing 25 butir valid untuk masing-masing variabel dan 5 butir tidak valid sedangkan hasil uji coba instrumen dari 30 pernyataan tentang faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa diperoleh masing-masing 25 butir valid dan 5 butir tidak valid.

Motivasi Berprestasi di SD Negeri 2 Kampung Baru

Berdasarkan perhitungan dengan program komputer Microsoft Excel 2007 diperoleh perhitungan mean (M) = 91.3; median (Md) = 97.58; modus (Mo) = 97.78 Berdasarkan hasil pengkategorian data siswa kelas IV di SD Negeri 2 Kampung Baru, dengan jumlah responden 15, diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai motivasi

berprestasi pada kategori sangat baik (13,33%), sedangkan responden yang mempunyai motivasi berprestasi pada kategori baik sebesar (73,33%), dan responden yang mempunyai motivasi

(5)

berprestasi pada kategori cukup sebesar (13,33%). Hasil kategori data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kategori Motivasi Berprestasi di SD Negeri 2 Kampung Baru

(Sumber : Data diolah, 2016) Berdasarkan data di atas, dapat

diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri 2 Kampung Baru Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki motivasi berprestasi pada kategori baik (73,33% ) dengan jumlah responden 11.

Jika digambarkan dengan grafik maka frekuensi motivasi berprestasi siswa tampak pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Grafik Distribusi Data Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Kampung Baru

Motivasi Berprestasi di SD Negeri 3 Kampung Baru

Berdasarkan perhitungan dengan program komputer Microsoft Excel 2007

diperoleh perhitungan mean (M) = 89,38; median (Md) = 93,88; modus (Mo) = 94. Berdasarkan hasil pengkategorian data siswa kelas IV di SD Negeri 3 Kampung Baru, dengan jumlah responden 27, diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai motivasi

berprestasi pada kategori sangat baik (3,70%), sedangkan responden yang mempunyai motivasi berprestasi pada kategori baik sebesar (77,78%), dan responden yang mempunyai motivasi berprestasi pada kategori cukup sebesar (18,51%). Hasil kategori data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Kategori Motivasi Berprestasi di SD Negeri 3 Kampung Baru

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sangat Baik 1 3,70 2 Baik 21 77,78 3 Cukup 5 18,51 4 Rendah 0 0 5 Sangat Rendah 0 0 Total 27 100%

(Sumber : Data diolah, 2016)

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sangat Baik 2 13,33 2 Baik 11 73,33 3 Cukup 2 13,33 4 Rendah 0 0 5 Sangat Rendah 0 0 Total 15 100%

(6)

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri 3 Kampung Baru Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki motivasi berprestasi pada kategori baik (77,78% ) dengan jumlah responden 21.

Jika digambarkan dengan grafik maka frekuensi motivasi berprestasi siswa tampak pada gambar 2 berikut

Gambar 2. Grafik Distribusi Data Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV di SD Negeri 3 Kampung Baru

Motivasi Berprestasi di SD Negeri 7 Kampung Baru

Berdasarkan perhitungan dengan program komputer Microsoft Excel 2007 diperoleh perhitungan (M) = 91; median (Md) = 96,67; modus (Mo) = 96,83. Berdasarkan hasil pengkategorian data siswa kelas IV di SD Negeri 7 Kampung Baru, dengan jumlah responden 12, diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai motivasi

berprestasi pada kategori sangat baik (8,33%), sedangkan responden yang mempunyai motivasi berprestasi pada kategori baik sebesar (75%), dan responden yang mempunyai motivasi berprestasi pada kategori cukup sebesar (16,67%). Hasil kategori data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Kategori Motivasi Berprestasi di SD Negeri 7 Kampung Baru

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sangat Baik 1 8,33 2 Baik 9 75 3 Cukup 2 16,67 4 Rendah 0 0 5 Sangat Rendah 0 0 Total 12 100%

(Sumber : Data diolah, 2016) Berdasarkan data di atas, dapat

diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri 7 Kampung Baru Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki motivasi berprestasi pada kategori baik (75% ) dengan jumlah responden 12.

Jika digambarkan dengan grafik maka frekuensi motivasi berprestasi siswa tampak pada gambar 3 berikut

Gambar 3. Grafik Distribusi Data Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV di SD Negeri 7 Kampung Baru

0 10 9 – 1011 – 1213 – 14 15 - 1617 – 18 FRE K U ENSI INTERVAL

Data Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV di SD Negeri 7 Kampung

Baru 0 10 76 – 81 82 – 8788 – 9394 - 99100 – 105 FRE K UE N SI INTERVAL

Data Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV

(7)

Faktor-faktor Yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi

Berdasarkan hasil kuesioner faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa yang disebar pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng dengan jumlah responden sebagai berikut: (1) 15 responden di SD Negeri 2 Kampung Baru, (2) 27 responden di SD Negeri 3 Kampung Baru, dan (3) 12 responden di SD Negeri 7 Kampung Baru. Adapun indikator-indikator yang terdapat dalam kuesioner faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi antara lain: (1) tingkah laku dan karakteristik model yang ditiru oleh anak melalui observational learning, (2) harapan orang tua, (3) lingkungan, (4) penekanan kemandirian, dan (5) praktik pengasuhan anak.

Terdapat 25 soal pada kuesioner faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa dengan pilihan jawaban “Ya atau Tidak”. Diperoleh hasil analisis kuesioner pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng yakni, faktor yang

dominan memengaruhi motivasi

berprestasi siswa berdasarkan jawaban dari 54 responden adalah harapan orang tua dan lingkungan. Dalam hal ini orangtua mengharapkan anaknya agar bekerja keras untuk meraih prestasi di sekolah, selain itu orang tua mau mendorong anaknya agar mencapai prestasi terbaik di kelas, sehingga siswa pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Selain dukungan dari orangtua yang baik, lingkungan sangat berpengaruh. Sebagai contoh, pertanyaan nomor 4 yang terdapat pada kuesioner berbunyi: “Apabila melihat teman bermain, saya ikut bermain padahal masih ada tugas bahasa Indonesia yang belum dikerjakan” berdasarkan hasil analisis kuesioner sebagian besar responden memilih pilihan jawaban “Ya” pada pertanyaan nomor 4 tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan sangat memengaruhi motivasi berprestasi siswa khususnya pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data motivasi berprestasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng yakni di SD Negeri 2 Kampung Baru, SD Negeri 3 Kampung Baru dan SD Negeri 7 Kampung Baru diperoleh hasil yang berbeda pada ketiga SD tersebut.

Berdasarkan analisis data menggunakan mean, median, modus hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Oleh karena itu, peranan orang tua dan guru dalam mengenali motivasi berprestasi yang dimiliki siswa sangat penting dan perlu ditingkatkan agar hasil belajar anak juga meningkat. Dengan mengetahui motivasi berprestasi yang dimiliki siswa orang tua dan guru mampu memberikan motivasi dan dukungan untuk siswa sehingga motivasi berprestasi siswa semakin tinggi serta dapat mencapai prestasi yang baik di sekolah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti (2011) yang menyatakan bahwa pemberian motivasi berprestasi diperlukan untuk mendorong siswa agar mencapai prestasi yang diharapkan. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng, siswa kelas IV memiliki tanggung jawab yang tinggi serta mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan hasil yang memuaskan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sulastri (2007:16) yang menyatakan,

Karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi berdasarkan pendapat McClelland dan Edwar Murray antara lain: (1) memiliki tanggung jawab yang tinggi, (2) memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang

realistik serta berjuang

merealisasikannya, (3) memiliki kemampuan mengambil keputusan dan berani menanggung resiko yang dihadapinya, (4) melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya

(8)

dengan hasil yang memuaskan, (5) mempunyai keinginan menjadi orang yang menguasai bidang tertentu. Seseorang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi memiliki kecenderungan untuk menyelesaikan sesuatu dengan lebih baik, memiliki tanggung jawab dari diri pribadi untuk

menemukan pemecahan terhadap

masalah, dapat menerima umpan balik, dan dapat menentukan tujuan yang cukup menantang. Individu yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan situasi yang penuh tantangan dan persaingan, sebaliknya siswa yang motivasi prestasinya rendah tidak memikirkan kompetisi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi atau bersaing dengan siswa yang lain, sehingga motivasi berprestasi yang tinggi merupakan daya dorong mencapai prestasi di sekolah. Motivasi berprestasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dengan motivasi berprestasi yang tinggi prestasi belajar juga akan tinggi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sudarma (2004) yang menyatakan bahwa selama proses belajar motivasi berprestasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi berprestasi, tak akan mungkin memiliki prestasi belajar yang tinggi. Berarti sangat perlu bagi siswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi, karena motivasi dapat dibangkitkan dan dikuatkan apabila dalam diri anak sudah memiliki rasa membutuhkan terhadap prestasi.

Sekolah memiliki peran yang besar dalam pengelolaan aspek motivasi berprestasi siswa di sekolah, terutama pada jenjang SD. Motivasi berprestasi dapat membuat anak lebih aktif dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Guru dan kepala sekolah sudah tentu akan selalu mengupayakan adanya perhatian khusus sekaligus dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa dalam pembelajaran khususnya pada muatan bahasa Indonesia. Selain sekolah, adapun faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa berdasarkan jawaban dari 54 responden adalah

harapan orang tua dan lingkungan. Dorongan dari orang tua sangat penting dan dapat memengaruhi pencapaian prestasi siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2012) yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa dalam proses belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti dukungan keluarga, pola asuh orang tua, peran guru, fasilitas belajar dan lingkungan. Menurut McClelland (dalam Sulastri, 2007) “Harapan orang tua terhadap anaknya berpengaruh terhadap perkembangan motivasi berprestasi. Orang tua yang mengharapkan anaknya bekerja keras akan mendorong anak tersebut untuk bertingkah laku yang mengarah pada pencapaian prestasi.” Hasil penelitian tersebut semakin memperkuat teori bahwa harapan orang tua dan lingkungan memengaruhi motivasi berprestasi siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2016/2017.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan aspek motivasi berprestasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng setiap sekolah memiliki hasil yang sama. Berdasarkan lima kategori yang meliputi (1) tanggung jawab, (2) percaya diri, (3) berani ambil resiko, (4) umpan balik, dan (5) cara baru atau inovasi, secara umum pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng mendapatkan hasil yang tinggi, secara khusus pada masing-masing SD yang diteliti yakni SD No. 2 Kampung Baru berada pada kategori tinggi, SD No. 3 Kampung Baru berada pada kategori tinggi dan SD No. 7 Kampung Baru berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek motivasi berprestasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng, setiap sekolah memiliki hasil yang berbeda. Berdasarkan empat kategori yang meliputi (1) tanggung jawab, (2) percaya diri, (3) berani ambil risiko, (4) umpan

(9)

balik, dan (5) cara baru atau inovasi, secara umum pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng mendapatkan hasil yang tinggi, secara khusus pada masing-masing SD yang diteliti yakni SD No. 2 Kampung Baru berada pada kategori sangat tinggi, SD No. 3 Kampung Baru berada pada kategori sangat tinggi dan SD No. 7 Kampung Baru berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil kuesioner aspek faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi siswa yang disebar pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng, terlihat faktor yang dominan memengaruhi motivasi berprestasi siswa adalah faktor harapan orangtua dan lingkungan. Dukungan yang baik dari orangtua dan lingkungan sangat memengaruhi tinggi atau rendahnya motivasi berprestasi siswa pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng.

SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan berbagai hasil yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut,

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya menjalin kerjasama secara intensif dengan pihak orang tua siswa melalui pertemuan-pertemuan. Hal ini diperlukan agar orang tua siswa dapat mengetahui dan melakukan pengawasan serta pendampingan terhadap anaknya khususnya saat berada di luar sekolah. 2. Bagi Guru

Guru hendaknya memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang menunjukkan motivasI berprestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV.

3. Bagi Siswa

Siswa disarankan lebih meningkatkan lagi motivasi beprestasi yang dimiliki dengan cara belajar dengan giat sehingga mampu meningkatkan hasil dan prestasi belajarnya.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini lebih terfokus pada pengelolaan motivasi berprestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV pada tiga SD di Gugus VI

Kecamatan Buleleng, sehingga peneliti lain dianjurkan untuk melakukan penelitian sejenis pada pembelajaran dan siswa yang berbeda di luar tiga SD di Gugus VI Kecamatan Buleleng.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. tt. “Standar Isi, dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar (SD)/. Madrasah”. Tersedia pada:

http://educloud.fkip.unila.ac.id/index. php?...Ilmu%20Pendidikan/Pendidik an% Indonesia No- mor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, dan Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/. Madrasah. Diakses pada: 14 Maret 2016.

Agung, A.A. Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Aditya Media Publishing.

Agustin, Mubiar. 2013. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Arini, I Wayan. dkk. 2007. Pendidikan

Bahasa Indonesia 1 Materi dan Metodologi Dasar Bahasa Indonesia. Singaraja: undiksha.

B. Uno. Hamzah. 2007. Teori Motivasi &

Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat

dan Bivariat Disertai Dengan

Aplikasi SPSS. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha Press.

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Hamalik, Oemar 2001. Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Bumi aksara. Koyan, I. Wayan. 2012. Statistik

Pendidikan. Singaraja: UNDIKSHA PRESS

Mudjiono, dan Dimyati. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik terpadu. Jakarta: PT Raja Grafindo: Persada.

(10)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sulastri, Tuti. 2007. “Hubungan Motivasi Berprestasi dan Disiplin dengan Kinerja Dosen”. Diakses tanggal 11 November 2015.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Wulan, I. Gst. A., dkk. 2014. “Hubungan Sikap Ilmiah dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SD”.

Tersedia pada: http://download.portalgaruda.org/arti cle.php?article=304352&val=1342&ti tle=HUBUNGAN%20SIKAP%20ILMI AH%20DAN%20MOTIVASI%20BER PRESTASI%20DENGAN%20HASIL %20BELAJAR%20IPA%20PADA%2 0SISWA%20KELAS%20V%20SDDI %20GUGUS%20II%20LAKSAMANA %20KABUPATEN%20JEMBRANAT AHUN%20PELAJARAN%202013/20 14. Diakses pada: 4 Desember 2015.

Gambar

Gambar  2.  Grafik  Distribusi  Data  Motivasi  Berprestasi  Siswa  Kelas  IV  di  SD Negeri 3 Kampung Baru

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka implementasi rencana aksi OGI, Kemendagri telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi

(1) Setiap Kontraktor, Produsen Dalam Negeri, dan Penyedia Barang danfatau Jasa yang melakukan pengadaan barang danfatau jasa pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas

Pendapat yang seing muncul adalah keinginan memiliki internal portal di dalam perusahaan ataupun mempunyai web design program yang baru, sehingga apabila email

Ada yang banyak berada pada tingkatan yang rendah, yaitu pada penerapan konsep operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada bilangan cacah; mengubah

Gagasan dasarnya adalah bahwa perilaku membantu dapat memotivasi pengamatan orang terhadap penderitaan korban, karena pengamat mulai menempatkan diri di tempat

Misalnya dalam Gondang Mula-mula yang ditarikan adalah Tortor Mula-mula artinya bahwa semua yang ada di bumi ini pada mulanya ada yang menciptakan (dalam kehidupan masyarakat Batak

Menurut Nana Sudjana (2008), ketuntasan merupakan suatu anggapan bahwa siswa sudah mengerti dan menguasai materi pelajaran. Ketuntasan belajar merupakan penguasaan

Abstrak — Alat Uji Buckling Portable (AUBP) berbasis arduino uno adalah alat yang dirancang secara murah, modern, praktis, berbasis mikrokontroler Arduino uno R3,