FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN
WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING
1
I Dewa Gede Satria Adiguna
1Gede Adi Yuniarta,
2Ni Kadek Sinarwati
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
{satriaadiguna57@yahoo.com
,
gdadi_ak@yahoo.co.id,
kadeksinar20@gmail.com}
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegunaan aplikasi e-filing, kemudahan penggunaan aplikasi e-e-filing, dan kesiapan teknologi Wajib Pajak terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 100 orang Wajib Pajak pengguna fasilitas e-filing.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner yang dikirimkan kepada responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegunaan aplikasi e-filing berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing (2) kemudahan penggunaan aplikasi e-filing berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing (3) kesiapan teknologi Wajib Pajak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing (4) kegunaan, kemudahan, dan kesiapan teknologi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing.
.
Kata kunci: e-filing, kepuasan Wajib Pajak, kegunaan, kemudahan,
kesiapan teknologi Wajib Pajak
Abstract
This study aims to determine the effect of e-filing application usage, ease of use of e-filing applications, and the readiness of taxpayer technology to taxpayers' satisfaction in using e-filing. The sampling technique used is Simple Random Sampling with the sample number of 100 taxpayer users of e-filing facility.
This research uses quantitative approach. The type of data used is the primary data. Methods of data collection is done by survey method through questionnaires sent to the respondent. Data analysis technique using multiple linear regression analysis which processed by using program of SPSS program 19.0 for Windows.
The results showed that (1) the usefulness of e-filing application has a significant positive effect on taxpayer satisfaction in using filing (2) ease of use filing application has a significant positive effect on taxpayer satisfaction in using e-filing (3) technology readiness Taxpayers have a significant negative impact on taxpayer satisfaction in using e-filing (4) usability, ease, and technology readiness simultaneously affect Taxpayer satisfaction in using e-filing.
Keywords: e-filing, Taxpayer's satisfaction, usability, ease, readiness of Taxpayer technology
PENDAHULUAN
Pembangunan Nasional
merupakan kegiatan yang
berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut pemerintah perlu banyak
memperhatikan masalah
pembiayaan pembangunan.
Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dengan menggali sumber daya dalam negeri berupa pajak. Berdasarkan tabel 1.1 jumlah penerimaan negara yang berasal dari pajak tahun 2010 sebesar Rp 723,3 triliun rupiah pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp 873,8 triliun rupiah atau 1,5% dari tahun 2010,
pada tahun 2012 meningkat sebesar Rp 980,5 triliun rupiah atau 1,07% dari tahun 2011, pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp 1.148,3 triliun rupiah atau 1,7% dari tahun 2012, pada tahun 2014 meningkat sebesar Rp 1.310,2 triliun rupiah atau 1,6% dari tahun 2013, pada tahun 2015 penerimaan menurun sebesar 1.235,8 triliun rupiah atau 0,7% dari tahun 2014. sedangkan penerimaan negara yang bukan berasal dari pajak sebesar Rp 252,4 triliun rupiah. Hal itu menunjukan bahwa sekitar 75% (tujuh puluh lima persen) sumber pendapatan negara berasal dari sektor perpajakan. Oleh karena itu pemungutan pajak di Indonesia menjadi salah satu perhatian penting bagi pemerintah. Penerimaan negara yang berasal dari pajak dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Penerimaan Negara yang berasal dari pajak (Dalam Triliunan Rupiah)
No Tahun Penerimaan +/- Persentase
1 2010 723,3 - - 2 2011 873,8 150,5 1,5% 3 2012 980,5 106,7 1,07% 4 2013 1.148,3 167,8 1,7% 5 2014 1.310,2 161,9 1,6% 6 2015 1.235,8 (74,4) 0,7%
Sumber : Badan Pusat Statistik Perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama pada perkembangan teknologi internet. Salah satunya adalah kemajuan teknologi dalam bidang pengarsipan yaitu dengan adanya inovasi baru dalam mengarsipkan data. Arsip elektronik bersifat lebih praktis dan memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dari pada arsip secara manual. Teknologi ini telah digunakan oleh berbagai instansi-instansi dan juga pelaku bisnis.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menggunakan arsip elektronik,
yang digunakan untuk
mendokumentasikan semua arsip-arsipnya. Hal ini merupakan salah
satu modernisasi dalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh DJP, dengan maksud untuk memudahkan,
meningkatkan serta
mengoptimalisasikan pelayanan kepada Wajib Pajak. Salah satu bentuk modernisasi perpajakan dalam hal pengggunaan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan adalah penerapan media elektronik e-system.
Menurut Pandiangan (2014:34) terdapat beberapa e-system yang dapat dimanfaatkan masyarakat atau wajib pajak, diantaranya yaitu
registration, SPT, filing dan e-payment. Semua fasilitas-fasilitas
tersebut diberikan guna memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak Badan
maupun Orang Pribadi dalam
melaksanakan kewajiban
perpajakannya secara self assessment, yaitu sistem yang memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan beban atau kewajiban pajaknya sendiri. Dengan kata lain,
e-system merupakan sistem
elektronik yang memberikan informasi mengenai kewajiban pembayaran pajak bagi setiap Wajib Pajak Badan maupun Orang Pribadi yang terdaftar di kantor pajak.
Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan proses bisnis yaitu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dengan menerapkan sistem e-filling. Melalui Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 8 Tahun 2015 mewajibkan Aparatur Sipil Negara/Anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia (ASN/TNI/Polri) untuk mematuhi seluruh ketentuan peraturan perpajakan dengan mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, membayar pajak, serta mengisi dan menyampaikan SPT Tahunan PPh melalui e-filing.
E-filing yaitu sistem pelaporan
atau penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui sistem online yang real time. Sistem ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online kepada Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak Orang Pribadi dapat melakukannya dari rumah atau tempatnya bekerja, sedangkan Wajib Pajak badan dapat melakukannya dari kantor. Hal ini akan dapat membantu Wajib Pajak mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu.
E-filing juga membantu karena ada
media pendukung dari Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan kata lain juga akan membantu Kantor Pajak dalam penerimaan laporan SPT dan menyingkat kegiatan pendataan dan pengarsipan laporan SPT.
E-filing digunakan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban pelaporan pajak terhutang. Sebelum adanya media elektronik e-filing, Wajib Pajak yang ingin melaporkan Surat Pemberitahuan pajak terhutang harus melaporkan sendiri ke kantor Direktorat Jenderal Pajak atau dikirim melalui Kantor Pos secara tercatat atau ketentuan lain sesuai dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2000 Pasal 6 ayat 1 dan 2.
Sistem e-filing di Indonesia umumnya kurang menarik minat Wajib Pajak di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan pengguna e-filing yang masih sedikit di Indonesia. Penyebab sedikitnya minat pengguna e-filing dikarenakan sistem e-filing masih sangat baru sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan yang menyebabkan Wajib Pajak lebih memilih melaporkan pajak secara manual melalui kantor pos atau kantor Direktorat Jenderal Pajak dibandingkan dengan menggunakan sistem e-filing. Kekurangan-kekurangan itu bisa terjadi karena adanya kelemahan yang ada pada sistem teknologi informasi di Indonesia, maupun mengenai persepsi yang ada pada Wajib Pajak.
Kekurangan-kekurangan
e-filing di Indonesia dapat diperjelas
dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2014), menyatakan bahwa proses e-filing hanya sebatas merubah sistem manual ke sistem digital dengan media elektronik, sistem akuntansi masih dilakukan secara manual
karena sistem e-filing tidak terkoneksi dengan perangkat
back-off (sistem akuntansi) yang dilakukan Wajib Pajak.
Widjaya (2014) menyatakan, kelemahan dari sistem e-filing
melalui penyedia jasa aplikasi (ASP) adalah Wajib Pajak yang melaporkan SPT menggunakan sistem e-filing harus mengirimkan SPT induk secara manual dikarenakan kondisi sistem teknologi yang belum didukung oleh perangkat aturan telematika yang mengatur validitas dokumen elektronik. Kelemahan lain yang dijelaskan adalah koneksi internet di Indonesia yang masih belum optimal, dan adanya perbedaan format data yang dimiliki Wajib Pajak antara pihak ASP dan Direktorat Jenderal Pajak.
E-filing memiliki banyak kekurangan-kekurangan dalam sistem yang mempengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing yang membuat Wajib Pajak
enggan dalam melaporkan surat pemberitahuan pajak terhutang dengan menggunakan sistem e-filing. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti minat Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing dari tiga variabel yaitu persepsi kegunaan, kemudahan dan kesiapan teknologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas
penggunaan e-filing di Singaraja, dimana Wajib Pajak merupakan pihak yang wajib menggunakan
filing terkait kebijakan penerapan e-filing yang digulirkan DJP yang
dilihat dari kesiapan teknologi Wajib Pajak, kegunaan e-filing, dan kemudahan dalam menggunakan
e-filing.
Penelitian ini ditujukan kepada Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Singaraja sebagai pengguna atau Wajib Pajak yang telah melaporkan SPT masa dengan menggunakan e-filing. Hal ini dikarenakan KPP Pratama Singaraja
termasuk dalam KPP di wilayah Bali yang harus menerapkan e-filing dan juga sebagai KPP satu-satunya yang berada di kawasan Bali Utara sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pelaporan perpajakan untuk wilayah Bali, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di KPP Pratama Singaraja.
Peneliti ingin mencoba meneliti tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wajib Pajak dalam Menggunakan E-Filing”. Berdasarkan latar belakang, dapat dilihat bahwa Direktorat Jendral Pajak kembali membuat peraturan baru dengan melakukan penerapan e-filing sebagai salah satu bentuk modernisasi dalam pelayanan pajak bagi Wajib Pajak. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kegunaan aplikasi e-filing
berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing?, 2) Apakah kemudahan
penggunaan aplikasi e-filing
berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing?, 3) Apakah kesiapan teknologi
Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing?, 4) Apakah kegunaan aplikasi e-filing, kemudahan penggunaan aplikasi
e-filing, dan kesiapan teknologi Wajib
Pajak berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing?
Rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui apakah kegunaan aplikasi e-filing
berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing,
2) Untuk mengetahui apakah kemudahan penggunaan aplikasi
e-filing berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam
menggunakan e-filing, 3) Untuk mengetahui apakah kesiapan teknologi Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing,
4) Untuk mengetahui Apakah kegunaan aplikasi e-filing,
kemudahan penggunaan aplikasi
e-filing, dan kesiapan teknologi wajib
pajak berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan wajib pajak dalam menggunakan e-filing.
Manfaat penelitian secara teoritis adalah penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan terutama mengenai masalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT). Sedangkan, manfaat praktis bagi KPP Pratama Singaraja adalah dapat memberikan umpan balik untuk meningkatkan pelayanan bagian sistem informasi dan pemeliharaan sistem informasi yang bersangkutan.
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif karena pengukuran dilakukan dengan angka-angka. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penggunaan e-filing. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Singaraja yang menyampaikan SPT Tahunannya dengan menggunakan fasilitas e-filing. Sampel yang
digunakan di dalam penelitian ini berjumlah 100 (seratus) orang responden, yakni Wajib Pajak pengguna fasilitas e-filing. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Probability Sampling,
sedangkan cara pengambilan sampel yang digunakan adalah
Simple Random Sampling. Menurut
Sugiyono (2013:82) yang dimaksud dengan teknik Probability Sampling adalah, “Teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Sedangkan
Simple Random Sampling menurut
Sugiyono (2013:82), “Simple
Random Sampling dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sehingga setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel”.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner yang dikirimkan kepada responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Tahap kedua yang dilakukan adalah melakukan analisis dengan Uji Asumsi Klasik yakni Uji Normalitas Data, Uji Multikolonieritas dan Uji Heteroskesdastisitas. Tahap ketiga dilakukan dengan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda yakni Koefisien Determinasi, Uji F, dan Uji t. Terakhir, pengujian hipotesis penelitian dapat dilakukan dengan melihat tabel
HASIL
Uji Validitas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan valid dengan taraf signifikansi 5% dan jumlah dfnya 96, maka didapatkan rtabel 0,1986.
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbanch Alpha dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,60 sehingga semua variabel
reliable.
Uji Normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov 0,229 > 0,05 sehingga seluruh variabel yang digunakan terdistribusi normal.
Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF dan nilai tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 10 persen atau 0,1. Demikian juga dengan nilai VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Nilai tolerance untuk variabel Kegunaan Aplikasi
e-filing sebesar 0,857 > 0,10 dan nilai
VIF sebesar 1,167 < 10. Nilai tolerance untuk variabel Kemudahan Aplikasi e-filing sebesar 0,158 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 6,342 < 10. Nilai tolerance untuk variabel Kesiapan Teknologi Wajib Pajak sebesar 0,167 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 5,995 < 10. Jadi, dapat disimpulkan ketiga variabel dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Uji heterokedastisitas menunjukan bahwa grafik scatterplot tidak membentuk pola yang teratur seperti bergelombang, melebar maupun menyempit, tetapi titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung
heterokedastisitas atau dapat disebut homokedastisitas.
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang dihitung dengan memakai program Statistical Package for The Social Sciences
(SPSS). Tujuan digunakannya analisis regresi linear berganda adalah untuk mengetahui pengaruh Kegunaan Aplikasi e-filing,
Kemudahan Aplikasi e-filing, dan jumlah pengurus koperasi terhadap Kesiapan Teknologi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja.
Persamaan analisis regresi linier berganda, dapat dilihat bahwa nilai konstanta (α) sebesar -0,596 dan koefisien regresi β1 = 0,530; β2
= 0,1,286; β3 = -0,618. Nilai
konstanta dan nilai koefisien regresi (α, β1, β2, β3) ini dapat dibuat suatu
persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Kepuasan Wajib Pajak = 0,530 + 1,286 + -0,618 + residual error
Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diartikan koefisien-koefisiennya adalah sebagai berikut:
Nilai konstanta -0,596 menunjukan bahwa Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing sebesar -0,596 apabila nilai kegunaan, kemudahan, dan Kesiapan Teknologi wajib pajak adalah nol (0).
Nilai koefisien regresi Kegunaan Aplikasi e-filing (X1) =
0,530 menunjukan bahwa variabel Kegunaan Aplikasi meningkat satu satuan maka kepuasan wajib pajak juga akan meningkat sebesar 0,530, dengan asumsi konstanta dan koefisien regresi variabel lain bernilai nol.
Nilai koefisien regresi Kemudahan Aplikasi e-filing (X2) =
1,286 menunjukan bahwa variabel Kemudahan Aplikasi meningkat satu satuan maka kepuasan wajib pajak juga akan meningkat sebesar 1,286, dengan asumsi konstanta dan koefisien regresi variabel lain bernilai nol.
Nilai koefisien regresi Kesiapan Teknologi Wajib Pajak (X3)
variabel Kesiapan Teknologi Wajib Pajak berkurang satu satuan maka kepuasan wajib pajak akan menurun sebesar 0,618, dengan asumsi konstanta dan koefisien regresi variabel lain bernilai nol.
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kegunaan Aplikasi e-filing sebesar 3.964 dengan tingkat signifikansi 0.000, Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05) dengan demikian H1 diterima. secara parsial variabel independen Kegunaan Aplikasi
e-filing berpengaruh secara signifikan
positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing.
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kemudahan Penggunaan Aplikasi e-filing sebesar 20.617 dengan tingkat signifikansi 0.000, Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) dengan demikian H2 diterima. secara parsial variabel independen Kemudahan Penggunaan Aplikasi e-filing
berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing.
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kesiapan Teknologi Wajib Pajak sebesar -6.176 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05) dengan demikian H3 diterima. secara parsial variabel independen Kesiapan Teknologi Wajib Pajak berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing.
Uji F diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dapat dikatakan demikian karena nilai nilai
F sebesar 501.392 dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara
membandingkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa H4
diterima. Selain itu, dapat juga dilihat
dari nilai fhitung > ftabel 501.392 > 2,70.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kegunaan Aplikasi e-filing, Kemudahan Penggunaan Aplikasi
e-filing, dan Kesiapan Teknologi Wajib
Pajak secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing.
Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,938, Hal ini
menunjukkan bahwa 93,8%
Kepuasan Wajib Pajak Dalam Menggunakan e-filing dipengaruhi oleh variasi dari ketiga variabel independen yang digunakan, yaitu Kegunaan Aplikasi e-filing,
Kemudahan Penggunaan Aplikasi
e-filing, dan Kesiapan Teknologi Wajib
Pajak. Sedangkan sisanya sebesar 6,2% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kegunaan Aplikasi
e-filing terhadap Kepuasan Wajib
Pajak dalam Menggunakan
E-Filing
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kegunaan Aplikasi e-filing sebesar 3.964 dengan tingkat signifikansi 0.000, Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05) hal ini berarti Kegunaan Aplikasi e-filing
berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Kegunaan (Perceived Usefulness)
merupakan sesuatu yang
menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu. Menurut Desmayanti (2014), “Kegunaan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi setiap individu yang menggunakannya”. Adamson dan Shine (2013) menyebutkan bahwa, “Hasil riset-riset empiris
menunjukkan kegunaan merupakan
faktor yang cukup kuat
mempengaruhi kepuasan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna.
Pengaruh Kemudahan
Penggunaan Aplikasi e-filing
terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam Menggunakan E-Filing
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kemudahan Penggunaan Aplikasi e-filing sebesar 20.617 dengan tingkat signifikansi 0.000, Oleh karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) ini berarti Kemudahan Penggunaan Aplikasi e-filing berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu percaya bahwa sistem teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis dalam Desmayanti, 2014).
Suatu sistem dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem tersebut. Kemudahan penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang
dalam bekerja dibanding
mengerjakan secara manual (Pratama dalam Desmayanti, 2014).
Pengaruh Kesiapan Teknologi
Wajib Pajak terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam Menggunakan
E-Filing
Uji-t diperoleh nilai thitung
variabel Kesiapan Teknologi Wajib Pajak sebesar -6.176 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh
karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05) dengan demikian Kesiapan Teknologi Wajib Pajak berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan
e-filing. Menurut Desmayanti (2014),
kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-filling. Jika Wajib Pajak bisa menerima sebuah teknologi baru, maka Wajib Pajak tersebut tidak ragu-ragu untuk melaporkan pajaknya menggunakan
e-filling. Kesiapan teknologi informasi juga mempengaruhi kemajuan pola pikir individu, artinya semakin individu siap menerima teknologi yang baru berarti semakin maju pemikiran individu tersebut yaitu bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin lama semakin berkembang ini. Selain pengaruh individu itu sendiri ada faktor lain yang mempengaruhi kesiapan teknologi informasi, yaitu teknologi itu sendiri seperti internet dan komputer yang merupakan sarana dalam menggunakan e-filing. Tidak semua Wajib Pajak menggunakan akses internet dalam menjalankan kegiatan bisnisnya karena itulah internet juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi penggunaan e-filing. Kesiapan teknologi tersebut dapat dilihat dari kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menggunakan teknologi informasi seperti tersedianya koneksi internet, sarana, dan fasilitas software serta hardware yang baik, dapat memproses transaksi dengan tepat, setiap saat dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengaruh Kegunaan Aplikasi
e-filing, Kemudahan Penggunaan
Aplikasi e-filing, dan Kesiapan Teknologi Wajib Pajak terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam Menggunakan E-Filing
Nilai F sebesar 501.392 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kegunaan Aplikasi e-filing,
Kemudahan Penggunaan Aplikasi
e-filing, dan Kesiapan Teknologi Wajib
Pajak secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan aplikasi e-filing. Nilai positif yang ditunjukkan pada koefisien regresi menunjukkan bahwa variabel Kegunaan Aplikasi e-filing,
Kemudahaan Aplikasi e-filing,
Kesiapan Teknologi Wajib Pajak searah dengan Kepuasan Wajib Pajak yang berarti ketika terjadinya kenaikan pada Kegunaan Aplikasi
e-filing, Kemudahaan Aplikasi e-e-filing,
Kesiapan Teknologi Wajib Pajak maka akan meningkatkan kepuasan wajib pajak dalam menggunakan
e-filing.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Hasil analisis pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dapat ditarik kesimpulan yaitu Kegunaan Aplikasi e-filing, kemudahaan aplikasi e-filing dan Kesiapan Teknologi wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepuasan wajib pajak, , selain itu variabel kegunaan aplikasi e-filing, kemudahan aplikasi
e-filing, kesiapan teknologi wajib
pajak secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan wajib pajak dalam menggunakan e-filing.
Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada instansi KPP Pratama Singaraja maupun bagi penelitian lain yang sejenis yaitu Bagi instansi KPP Pratama Singaraja agar lebih memperhatikan wajib pajak yang kurang memahami teknologi saat ini, terutama untuk Wajib Pajak yang sudah berusia yang susah untuk beradaptasi
dengan teknologi yang ada saat ini, selain itu peningkatan sosialiasi untuk wajib pajak yang kurang memahami teknologi perlu dilakukan agar kedepannya memudahkan wajib pajak yang kurang memahami teknologi dalam melaporkan SPT menggunakan e-filing. Kesiapan teknologi dari pihak KPP pun harus diperhatikan guna memperlancar proses pelaporan SPT dengan menggunakan e-filing, terutama ketika banyak wajib pajak yang melaporkan SPT menggunakan
e-filing yang membuat server atau
jaringan melambat, hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pelaporan SPT yang dilakukan wajib pajak dengan menggunakan e-filing. Dengan memperhatikan hal tersebut diharapkan kepuasan wajib pajak dalam menggunakan e-filing akan terus meningkat khususnya untuk wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Singaraja.
DAFTAR PUSTAKA
Adamson, I., & Shine, J. 2013.
Extending the New
Technology Acceptance Model to Measure the End User
Information Systems
Satisfaction in a Mandatory
Environment: A Bank’s
Treasury. Technolgy Analysis & Strategic Management. Vol. 15 No. 4: pp 441-455.
Badan Pusat Statistik. 2014. (n.d)
Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) 2007-2014. Diakses dari http://bps.go.id/tab_sub/view.p hp? tabel=1&daftar=1&id_subyek= 13, tanggal 30 Maret 2016. Deloitte. 2013. Global risk
management survey, eight edition: Setting a higher bar.
Diakses dari
www.deloitte.com/assets/dcom unitedstates/local%20assetsdo
cument/us_fsi_aers_global_ris k_management_survey_8thed _072913.pdf, tanggal 11 april 2016.
Desmayanti, Eny dan Zulaikha. 2014.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime.
Jurnal Of Accounting. Volume
1, Nomor, Tahun 2014, Halaman 1-12. Universitas Diponegoro Semarang. Liberti Pandiangan. 2014. Modernisasi Da Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru.
Jakarta: PT Elek Media Komputindo.
Republik Indonesia. 2000.
Undang-Undang No. 16 tahun 2000
tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan.
_______________. 2007.
Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
_______________. 2015. Surat
Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia No. 8 Tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi oleh Aparatur Sipil
Negara/anggota Tentara
Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia melalui e-filing.
_______________. 2016. Peraturan
Direktur Jenderal Pajak PER-1/PJ/2016 tentang Tata Cara
Penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing Melalui Website Direktorat Jenderal Pajak.
Resmi Siti. 2013. Perpajakan: Teori
dan Kasus Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta. Waluyo. 2011. Perpajakan
Indonesia, Edisi 11, Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat. Widjaya, F. U. 2014. Implementasi
E-Filing Di Indonesia. Volume
1, Tahun 2014, Halaman 19-20. Jurnal Sistem Informasi.