• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG BIBIT IKAN BANDENG MENGGUNAKAN PHOTODIODE SENSOR TIPE FC-51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG BIBIT IKAN BANDENG MENGGUNAKAN PHOTODIODE SENSOR TIPE FC-51"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN

DAN

ALAT

PENGHITUNG

BIBIT

IKAN

BANDENG

MENGGUNAKAN

PHOTODIODE

SENSOR

TIPE

FC-51

ABSTRAK

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengusaha dalam menghitung jumlah bibit ikan, sehingga mempermudah dalam proses perhitungan jenis ikan dan mempercepat proses perhitungan bibit ikan, dan juga diharapakan dapat membantu para pemilik tambak bibit ikan bandeng dalam proses penghitungan agar lebih cepat dan efisien. Pada penelitian ini peneliti membuat alat penghitung bibit ikan bandeng menggunakan photodiode sensor tipe FC¬-51. Sensor ini dipilih karena harganya yang murah, tingkat keakurasianya yang cukup baik dalam mendeteksi bibit ikan bandeng yang lewat. Pada hasil pengujian sensor didapatkan jumlah error terkecil yaitu 12,4 % pada kondisi pagi hari dan 24,4 % pada kondisi siang hari.

Kata kunci :Bibit ikan bandeng, Photodiode sensor tipe FC-51

ABSTRACT

This research is expected to be able to assist entrepreneurs in calculating the number of fish seedlings, thus simplifying the process of calculating fish species and speeding up the process of calculating fish seeds, and it is also hoped that it can help the owners of milkfish seed ponds in the calculation process to make it faster and more efficient. In this study, the researchers made a milkfish seed counter using a photodiode sensor type fc -51. This sensor was chosen because of its low price and good accuracy in detecting passing milkfish seeds. In the results of sensor testing, the smallest error count was 12.4% in the morning conditions and 24.4% in the daytime conditions.

Keyword:Milkfish seeds, Photodiode sensor type FC-51 PENDAHULUAN

Ikan merupakan kebutuhan sosial yang sangat penting karena ikan merupakan makanan kaya protein yang telah dimakan manusia selama berabad-abad. Ikan sangat terkenal dan termasuk lauk pauk yang mudah didapat, murah, dan bergizi. Dengan bertambahnya populasi dunia dan kebutuhan akan makanan yang lebih bergizi dibutuhkan, permintaan ikan terus meningkat dari tahun tahun sebelumnya. peningkatan permintaan ikan niscaya akan berdampak baik untuk perkembangan dunia perikanan, khususnya bagi negara kepulauan Indonesia yang mempunyai potensi pengembangan kelautan dan perikanan yang baik. Ikan dan hewan air lainnya merupakan sumber protein manusia, terutama sebagai bahan penyusun biosintesis yang rusak, serta pengatur dan faktor yang mengontrol metabolisme manusia Permintaan sosial akan ikan semakin penting, jadi alangkah baiknya jika aktivitas komersial di sektor perikanan ditingkatkan. Terdapat beberapa bagian didalam budidaya ikan air tawar yang sangat mendukung keberhasilan budidaya ikan adalah bagian Pembenihan bibit, Bagian Pembudidayaan Ikan, dan Bagian Peningkatan Konsumsi Ikan. Pembibitan ikan merupakan pionir keberhasilan budidaya ikan air tawar. Hal ini dikarenakan pembenihan ikan dapat memelihara ikan di setiap musim tebar. Dalam industri ikan, benih menempati posisi yang sangat penting dan sangat menjanjikan berkat peluang penjualan yang meningkat di masyarakat. Alat penghitung benih dapat dibuat secara elektronik atau otomatis dengan menggunakan sensor photodiode. Sensor photodiode merespon perubahan kejadian sinar infra merah pada embrio .Dalam hal ini dipilih Arduino Uno karena bahasa pemogramannya yang mudah dan tidak perlu menggunakan downloader, karena kabel USB sudah cukup untuk sambungan langsung. koneksi. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu nelayan

PEMBUATAN

Setiya Adi Pamungkas Universitas PGRI Semarang

(2)

dalam menghitung jumlah bibit sehingga dapat mempermudah proses perhitungan bibit ikan dan mempercepat proses penghitungan bibit ikan.

METODE

Sensor photodiode FC-51 adalah sebuah sensor pendeteksi jarak benda ke sensor dengan menggunakan photodiode infra merah built-in dan LED. Ciri khas dari sensor ini adalah pendeteksian objek dari jarak yang cukup dekat, dari 1 mm hingga beberapa sentimeter, tergantung dari jenis sensor yang dipakai. Sensor infra merah ini memiliki tegangan operasi 5V DC. Jarak pendektesian adalah jarak dari posisi sensor yang dirasakan dan tidak terbaca ke operasinya saat objek digerakkan dengan metode tertentu. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperime (eksperimental) yang bertujuan untuk mendekati masalah yang diteliti agar masalah tersebut dapat dijelaskan dan dibahas dengan baik. Eksperimen adalah studi yang memanipulasi Peneliti sengaja melakukan variabel untuk melihat efek dari tindakan tersebut. Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengendalikan setiap situasi yang berkaitan dengan situasi yang diteliti, kemudian mengamati dampak atau hasil manipulasi kondisi tersebut. Dalam pembuatan alat penghitung benih ikan bandeng dilakukan beberapa tahapan yaitu: persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian percobaan.

PERSIAPAN

Sebelum memasuki tahap pembuatan alat, terlebih dahulu dilakukan pesiapan dengan membuat blok digram. Blok diagram rangkain merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan alat untuk mempermudah konfigurasi yang diperlukan, itu Sangat membantu untuk memahami bug dan kelemahan dalam kasus kegagalan desain sistem. Berikut ini merupakan bagan blok diagram dari alat penelitian ini :

(3)

PELAKSANAAN

Berikut tahap pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada bagan diagram berikut:

Gambar 2. Diagram Alir Tahap Pelaksanaan

Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan penghitung bibit bandeng ini yaitu: 1. Besi beton 8mm untuk membuat rangka

2. Power supply 3. Pompa air

4. Selang bening ukuran ¾ 5. Peralon ukuran ½ 6. Shock peralon ¾ ke ½ 7. L peralon ukuran ½ 8. Kaca akrilik 9. Breadboard 10. Kabel jumper 11. LCD 16x2 12. Arduino Uno Pembuatan Software

Saat mendesain software Arduino, perangkat ini mempunyai software tersendiri yang tersedia di website resmi Arduino bernama "Arduino IDE". Bahasa pemrograman yang dipakai dalam Arduino IDE yaitu C / C ++ dengan beberapa pustaka desain program tambahan untuk alat penghitungan bibit ikan ini.

(4)

Pengujian Alat

Sebelum melakukan pengujian alat harus dilakukan pengecekan perangkat atau komponen-komponen yang digunakan, sehingga dapat dipastikan perangkat tersebut daam kondisi baik dan berfungsi dengan maksimal. Komponen-komponen yang dilakukan pengecekan terlebih dahulu adalah:

1. Arduino Uno 2. Power supply

3. Sensor Photodiode FC- 51 4. Pompa Air

Selanjutnya melakukan pengujian alat secara langsung dilapangan, apakah alat tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diinginkan peneliti.

AKHIR EKSPERIMEN

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menarik kesimpulan seberapa besar tingkat akurasi hasil penghitungan bibit ikan bandeng dengan menggunakan sensor photodiode dan pemanfaatanya untuk para pengusaha bibit ikan bandeng.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan data yang dilakukan untuk mengetahui perhitunngan bibit ikan bandeng yang berjumlah 100 ekor dengan menggunakan kemampuan sensor Photodiode Tipe FC-51. Pengumpulan data dilakukan di luar ruangan berdasarkan intensitas cahaya yang berbeda setiap waktu yang dikelompokkan menjadi 2 kali yaitu pada pagi dan sore hari. Setiap kali memiliki tingkat intensitas yang berbeda, luxmeter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Tes pagi hari dilakukan mulai pukul 06.00 - 07.00 pada intensitas cahaya 200-300 Lux, pengujian siang hari dari pukul 12.00 - 13.00 pada intensitas cahaya 1200-1300 Lux. Adapun hasil pengujian sistem secara keseluruhan:

1.Pengujian pagi hari pukul 06.00 – 07.00 dengan nilai intensitas cahaya 200 – 300 lux.

Tabel 1 Hasil Pengujian Alat

Dari hasil pengujian diatas persentase error secara menyeluruh pada pengujian ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖 𝐿𝐶𝐷

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑥 100 =500 − 438

500 𝑥 100 =12,4 %

Hasil perhitungan diatas menunjukan pada pengujian alat yang dilakukan pada waktu pagi hari ini memiliki persentase ketidakakuratan sebesar 12,4%

2.Pengujian siang hari pukul 12.00 – 13.00 dengan nilai intensitas cahaya 1200 – 1300 lux.

Tabel 2 Hasil Pengujian Alat

Dari hasil pengujian diatas persentase error secara menyeluruh pada pengujian ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

N O Jumlah Benih Ikan Yang Dimasukk an Tampil an Jumlah Benih Ikan Di LCD Persentas e Error Perhitung an 1 100 83 17 % 2 100 85 15 % 3 100 90 8 % 4 100 88 12 % 5 100 92 7 % N O Jumlah Benih Ikan Yang Dimasukk an Tampil an Jumlah Benih Ikan Di LCD Persentas e Error Perhitung an 1 100 62 38 % 2 100 80 20 % 3 100 83 17 % 4 100 68 32 % 5 100 85 15 %

(5)

=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑖 𝐿𝐶𝐷 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑥 100 =500 − 378

500 𝑥 100 =24,4 %

Hasil perhitungan diatas menunjukan pada pengujian alat yang dilakukan pada waktu siang hari ini memiliki persentase ketidakakuratan sebesar 24,4%.

Hasil pengujian penghitung jumlah benih bandeng dengan menggunakan sensor photodiode tipe FC-51 secara keseluruhan menunjukkan bahwa alat tersebut dapat menjalankan fungsinya. tetapi pada penerapanya dilapangan banyak terjadi kesalahan dalam penghitungan bibit ikan bandeng.. Ketika terjadi kondisi overlapping maka jumlah bibit ikan yang lewat lebih dari satu, sensor hanya menghitung sejumlah 1 bibit walaupun ada beberapa bibit yang melewati didepan sensor secara bersamaan. Overlaping yaitu dimana ikan atau bibit berenang secara berkerumun sehingga sensor hanya mendeteksi satu dari beberapa bibit yang lewat. Pada penelitian ini, peneliti mendapati beberapa faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam proses penghitungan bibit ikan yaitu overlapping ikan, posisi ikan didalam selang bening dan tingkat intensitas cahaya. Pada masalah overlapping ikan ini dipengaruhi oleh proses memasukkan bibit ikan kedalam bak penampung awal yang terlalu cepat atau karena kebiasaan ikan yang berenang secara berkelompok. Masalah berikutnya yaitu posisi ikan pada saat berada didalam selang. Bibit bandeng terkadang berenang pada posisi terlalu kebawah maupun keatas didalam selang bening sehingga menyebabkan bibit tidak memotong sinar sensor yang dipancarkan, yang berakibat kesalahan penghitungan pada sensor. Hal terakhir yang mempengaruhi kesalahan dalam proses penghitungan bibit ikan adalah

tingkat intensitas cahaya. Ketika dilakukan pengujian alat pada waktu pagi hari dan siang hari dengan tingkat intensitas cahaya yang sudah ditentukan menunjukan hasil yang berbeda. Pengujian yang dilakukan pada pagi hari menunjukan tingkat error alat yang lebih rendah daripada pengujian yang dilakukan pada siang hari. Hal ini disebabkan karena sensor photodiode tipe FC-51 ini dapat mendeteksi dengan cukup baik ketika dengan tingkat intensitas cahaya yang sedikit namun ketika dengan tingkat intensitas cahaya yang tinggi sensor tersebut tidak maksimal dalam mendeteksi bibit ikan bandeng yang lewat. Dari kesimpulan diatas menurut peneliti sebaiknya proses perhitungan bibit ikan bandeng menggunakan sensor photodiode tipe FC-51 dilakukan pada waktu pagi hari dikarenakan tingkat error pada alat ini lebih kecil sebesar 12,4 % ketimbang pengujian disiang hari yang tingkat error alatnya cukup besar mencapai 24,4%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian alat maka penulis dapat menyimpulkan :

1. Alat penghitung bibit ikan bandeng menggunakan photodiode sensor tipe FC-51 mampu membaca bibit ikan bandeng yang lewat didepan sensor,lalu menghitung jumlah bibit ikan bandeng yang lewat tersebut dan tampilan hasil perhitunganya di LCD 16X2

2. Tingkat persentase error terkecil dari alat penghitung bibit ikan bandeng ini sebesar 12,4 %

Alat penghitung bibit ikan bandeng menggunakan photodiode sensor tipe FC-51 masih jauh dari kata sempurna.Tentunya untuk membuat sistem yang baik harus dikembangkan dari keunggulan dan kinerja sistem atau alat itu sendiri. Untuk pengembangan selanjutnya, peneliti memberikan saran agar kedepanya alat ini bisa dikembangkan lagi supaya bisa digunakan oleh masyarakat khususnya para pengusaha bibit ikan bandeng yaitu dengan memperbaiki mekanisme alat agar bibit

(6)

dapat dideteksi secara baik oleh sensor bila diperlukan, dapat melakukan penggantian sensor agar maksimal hasil pembacaanya dan juga menambahkan sumber daya seperti baterai dengan tegangan 12 volt atau lebih agar alat bisa digunakan ketika kondisi dilapangan ketika tidak ada sumber listrik atau pada saat listrik padam.

DAFTAR PUSTAKA

[1]Afiyat, N., & Rifqi, M. (2020). Rancang Bangun Alat Penghitung Benih Ikan Bandeng Gelondongan Berbasis Mikrokontroler Atmega 328. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 11(1), 107–118. [2] Alifuddin, M. (2003). Pembesaran Ikan Bandeng Modul: Penebaran Nener. In M. Raswin (Ed.), Bidang Budidaya Perikanan (p. 30). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 2003.

[3] Hartono, B., & Rozikin, K. (2019). Penerapan Teknologi Hitung Ikan pada Petani Lele. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 12, 50–58.

[4] Irfan, A. (2018). Rancang Bangun Alat Penghitung Benih Ikan Mas Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 9(1), 22–26. [5] Kudang, & B. (2000). Desain Alat Penghitung Bibit Ikan Bandeng Dengan Multisensor Pararel. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 14, 6.

[6] Purbowaskito, W., & Handoyo, R. (2017). Perancangan Alat Penghitung Benih Ikan Berbasis Sensor Optik. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer,.03.4.

[7] Purwanto, & Achlison, U. (2016). Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Benih Ikan Menggunakan Logika Matrix Berbasis Microcontroller. Jurnal Rekayasa Mesin, 01, 15–16.

[8] Sadat, A., Murniyati, & Putra, Eriko, B. (2012). Konsep Rancang Alat Pendeteksi

Ikan Menggunakan Sensor Sonar Berbasis Arduino. Jurnal Rekayasa Mesin, 66, 37–39. [9] Yutanto, J., Sinulingga, E. P., & Fahmi, F. (2018). Rancangan Penghitung Benih Ikan Portable Berbasis Arduino. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 1(1), [10]Wiguna, C. (2019). Rancang bangun alat penghitung bibit ikan lele berbasis digitalisasi. Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 4(2), 283–287.

Gambar

Gambar 1. Diagram Blok Alur Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dari laporan keuangan, dapat dilihat capaian kinerja dan pelaksanaan fungsi pertanggungjawaban dalam suatu entitas (Choiriyah, 2010). Oleh karena

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan bimbingan dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja

Berdasarkan simulasi dan hasil perhitungan yang dilakukan, maka dapat ditentukan jumlah tahap reaktif, rectifying, dan stripping, serta letak ekstraktan masuk yang

dari peristiwa perubahan ruang lingkup pekerjaan, terdapat pekerjaan baru yang tidak tercantum dalam kontrak adalah 0,104, untuk kontrak gabungan adalah 0,042 dan untuk kontrak

Setelah pemanas air (water heater) bekerja secara normal dan panas pada periode waktu tertentu, Anda dapat menggunakan air panas di dalam tangki.. Anda perlu memutar keran air

12 tahun 2003, tentang Pemilihan Umum pasal 65 Ayat 1 yang menyebutkan, “Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan anggota DPR, DPRD, Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota

Hasil uji hipotesis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan software SPSS 21 pada taraf nyata 95% α = 0,05 df = 137 n = 138 diperoleh nilai korelasi

gambar biner, mencari titik koordinat akhir dan percabangan dari citra skeleton atlet jalan cepat, mengelompokkan titik koordinat percabangan dan akhir dan di