oleh :
Dr. IGL Bagus Eratodi
Learning Outcomes
FTI, Undiknas University
Mahasiswa akan dapat menjelaskan prinsip dasar struktur beton
prategang serta perbedaannya dengan struktur beton bertulang
konvensional
PUSTAKA
FTI, Undiknas University
T.Y. Lin Ned dan H. Burns. (1993). Desain Struktur Beton Prategang Jilid 1. Edisi Ketiga. John and Riley, London.
Prestressed Concrete Institute. (2000). PCI Bridge Design Manual.
R.I. Gilbert and N.C. Mickleborough. (2005). Design of Prestressed Concrete, Spon Press Taylor & Francis Group, London & New York. ISBN: 0203985869
Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. (SKSNI 03 – 2002). Yayasan LPMB, Bandung
Prestressed Concrete Institute. (1999). PCI Design Handbook Precast & Prestressed
Pengenalan Umum Beton Prategang
FTI, Undiknas University
Apakah yang dimaksud dengan beton prategang?
Bagaimanakah bentuk beton prategang?
Perbedaan beton prategang dan beton bertulang?
Prategang pada analisa dan desain?
Mengapa digunakan beton prategang?
Pengenalan Umum Beton Prategang
FTI, Undiknas University
Apakah yang dimaksud dengan beton prategang?
”Merupakan
integrasi
teknologi bahan beton bertulang dalam
menggabungkan
bahan
beton mutu tinggi dan baja mutu tinggi
untuk menghasilkan
bahan komposit lanjutan
yang dapat bekerja
secara
efektif merata
pada suatu penampang struktur dalam
melawan gaya-gaya dalam baik tekan maupun tarik sama baiknya
Beton dgn Metode prategang merupakan
material penggabungan beton dan baja yang
saling bekerja sama.
Untuk mewujudkan kerjasama yang cukup
baik pada sistem prategang antara beton dan
baja maka diperlukan material material
penyusun dengan kualitas yang cukup baik.
Dibutuhkan :
1. Beton mutu tinggi
2. Baja mutu tinggi
Material dalam Beton prategang
Beton adalah material campuran antara pasir, kerikil, semen,serta air yang memiliki kekuatan pd umur tertentu
Tendon adalah baja dengan kekuatan tinggi untuk mentransfer gaya prategang
Ankur adalah alat yang digunakan untuk memungkinkan tendon memberikan dan mempertahankan gaya prategang pada beton
BETON BERKEKUATAN TINGGI
Beton : digunakan mutu yg cukup tinggi lebih tinggi
dari kebutuhan beton bertulang
fc’ > 28 - 55 Mpa (Amerika)
fc’ > 35 Mpa ( Eropa )
Guna :
- Ekonomis, hemat biaya pengangkuran
- Tarik dan geser tinggi
- Retak kecil
- Modulus elastisitas tinggi, regangan
rangkak kecil shg lossing kecil
PERSYARATAN KEKUATAN
Kekuatan tekan pada beton yang disyaratkan oleh beberapa peraturan diantaranya adalah 40 MPa utk Pratarik & 30 MPa utk pascatarik. Untuk dapat mewujudkan beton mutu tinggi beberapa hal yg hrs diperhatikan :
1. Kadar semen : 300 – 360 & max 530
kg/m
3 2. Kadar air : serendah mungkinBeberapa Hal yg perlu diperhatikan untuk
mewujudkan beton yg berkualitas :
Susut Beton
Perubahan deformasi beton krn kehilangan kelembaban yg bertahap.
Rangkak Beton
Seiring perjalanan waktu.
Karakteristik Tegangan & Regangan
Berhubungan dengan kekuatan beton dalam menerima beban. Berhubungan dengan Modulus Elastisitas
KARAKTERISTIK DEFORMASI BETON
Karakteristik tegangan dan regangan pada beton akibat pembebanan perlu diperhatikan
Modulus Elastisitas yang akan berubah akibat perubahan hubungan diagram tegangan regangan
SYARAT – SYARAT TEGANGAN BETON
Tegangan yang diijinkan terjadi pada serat beton ditentukan didalam berbagai peraturan. Seperti ACI, ASHTO, SNI, dll
ACI
- Saat transfer
Tekan : 0,6 x kekuatan silinder transfer Tarik : √ kekuatan silinder transfer - Beban Kerja
Tekan : 0.45 kekuatan silinder
Tarik : √ kekuatan silinder
3
BAJA BERKEKUATAN TINGGI
Untuk sistem prategang digunakan baja mutu
tinggi. Dimana baja mutu tinggi ini biasanya
memiliki Kndungan karbon yang cukup tinggi.
Baja mutu tinggi diharapkan mampu menerima
kekuatan tarik yang cukup tinggi untuk mampu
menghasilkan gaya prategang yang cukup besar.
PERSYARATAN KEKUATAN
Kekuatan tarik ultimate baja bermutu tinggi bervariasi menurut diameter kawat atau tendon.
Kekuatan tariknya agak berkurang untuk diameter kawat yang semakin membesar
Ex : Dim 3, fy = 1900 N/mm2 Dim 4, fy = 1750 N/mm2
Kekuatan karakteristik Baja bermutu
tinggi
Baja yang diijinkan
digunakan adalah baja mutu
tinggi dengan tegangan ijin
diantaranya adalah
( Krishna Raju tab 2.6)
Kawat Bermutu Tinggi
Diameter nominal (mm) Kawat Polos N/mm2 Kawat Bergigi N/mm2 3 1900 1900 4 1750 1750 5 1600 1600 7 1500 -8 1400
-Bentuk tendon lain
Batang Bermutu Tinggi
Diameter nominal (mm) Kekuatan Karakteristik N/mm2 10-40 mm 1000
Strand
Diameter (mm) Beban Patah Minimum KN 2 13 2,9 26 6,3 45,36 7,9 70,31 9,5 95,25 11,1 127 12,5 167,83 15,2 231,33SYARAT – SYARAT TEGANGAN BAJA
Syarat tegangan ijin yg diperlukan ditetapkan oleh beberapa peraturan.
Diantaranya ACI :
- Awal : 80 % kuat tarik ultimit - Transfer : 70 % kuat tarik ultimit Beban Kerja :
-Tegangan Yang diijinkan pada Baja
ACI India
Saat Penarikan Awal 80% fu 80% fu
Setelah transfer 70% fu
-Setelah Kehilangan Gaya prategang
HAL – HAL YG HRS DIPERHATIKAN UNTUK
MEWUJUDKAN BAJA MUTU TINGGI
Relaksasi Tegangan Baja
Berkurangnya tegangan baja pada regangan konstan
Karat Tegangan
Peristiwa korosi yang dapat menurunkan tegangan baja
Kerapuhan Oleh Hidrogen
JENIS – JENIS TENDON
Kawat :
Ukuran : 3, 4, 5, 7, 8 mm
Macam : Kawat polos, dan bergigi
Kekuatan karakteristik : 1400 – 1900 MPa Batang Baja
Ukuran : 10 - 40 mm
Kekuatan karakteristik : 1000 MPa Untaian Kawat Baja (Strand)
Ukuran : 2 – 15 mm
Tugas
Kumpulkan Peraturan di Indonesia tentang Syarat tegangan ijin beton dan baja
Kumpulkan jenis – jenis dan ukuran tendon yang diproduksi oleh produsen di indonesia
Pengenalan Umum Beton Prategang
Pengenalan Umum Beton Prategang
Pengenalan Umum Beton Prategang
Pengenalan Umum Beton Prategang
Pengenalan Umum Beton Prategang
Pengenalan Umum Beton Prategang
Perbedaan beton prategang dan beton bertulang?
Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang
Beton + tulangan baja normal Beton & baja mutu tinggi Penampang tidak efektif Penampang efektif bekerja Mengalami retak Tanpa retak
Gaya geser yang besar > sengkang Sengkang tidak menentukan > dapat dipikul oleh kelengkungan kabel
Penampang gemuk / lebar > berat Penampang ramping > ringan Struktur lebih berat Berat menjadi lebih ekonomis Penggunaan beton mutu tinggi > menghasilkan
tulangan yang banyak
Beton mutu tinggi & baja mutu tinggi
menghasilkan struktur yang ekonomis akibat berat yg berkurang
Tulangan tidak memberikan kontribusi terhadap lendutan
Gaya prategang memberikan kontribusi terhadap perlawanan lendutan akibat beban mati dan hidup
Perbedaan beton prategang dan beton bertulang?
……(lanjutan)
Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang
Korosi terjadi akibat retak beton Tanpa retak >> tidak terjadi korosi Beban repetisi tidak mempengaruhi tulangan pada
umur struktur
Beban repetisi mempengaruhi tulangan prategang dan umur struktur
Proses produksi >> konvensional, lebih murah, penggunaan alat serta pekerja lebih sedikit dan supervisi yang konvensional
Proses produksi >> metoda khusus / rumit, lebih mahal, penggunaan alat dan skill pekerja khusus dan supervisi yang ketat, tingkat ketelitian yang tinggi
Keruntuhan struktur tanpa peringatan Keruntuhan struktur sebelum batas runtuh dapat terdeteksi
Dampak prategang pada analisa dan desain?
LATAR BELAKANG BETON PRATEGANG
FTI, Undiknas University
Secara aplikatif, penggunaan prinsip kerja prategang telah digunakan berabad-abad pada tali / pita logam untuk membuat tong
Tahun 1886 – P.H. Jackson (San Fransisco, California) – mendapatkan hak paten untuk karya berupa batang baja sebagai pengikat pada batu buatan dan beton
Tahun 1888 – C.E.W. Doehring (Jerman) – mendapatkan hak paten untuk beton yang diperkuat dengan logam yang telah ditarik sebelum dibebani
Tahun 1928 – E. Freyssinet (Prancis) – menggunakan baja mutu tinggi sebagai kabel prategang dan baja diangkurkan pada beton tanpa penggunaan angkur sebagai pengunci
Tahun 1939 - E. Freyssinet (Prancis) – penggunaan angkur sebagai pengunci kabel baja prategang
Tahun 1950 – 1980 – penggunaan sistim prategang pada konstruksi beton mulai umum dan distandarkan untuk bangunan jembatan, gedung dan bangunan sipil lainnya dan sebagai pioneer pengembangan konstruksi bentang panjang
Keuntungan Beton Prategang
FTI, Undiknas University