• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian, Setting Karakteristik dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam dunia pendidikan penelitian tindakan disebut juga penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam membentuk berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas (Slameto 2015:148). Senada dengan hal diatas Arikunto (2009:129) juga berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Bahri (2012: 8) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian didalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik.

Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan terencana yang dilakukan didalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan mutu hasil belajar siswa menjadi lebih baik melalui berbagai bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran.

3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian a. Tempat Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Lokasi dipilih karena permasalahan siswa kelas 4 yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPS.

(2)

20 b. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pembelajaran 2016/2017 dikelas 4 SDN Kesongo 04. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus. Penelitian akan dilakukan pada:

1. Siklus I : 22-23 November 2016 2. Siklus II : 25-26 November 2016 3.1.3 Subjek Penelitian

Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Ada dua variabel yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran yang digunakan guru sementara variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan di dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa pada masalah, membimbing pengalaman individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

(3)

21 3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang.

Hasil belajar siswa adalah pengetahuan siswa yang diperoleh setelah siswa melalui tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini diukur melalui butir soal berupa pilihan ganda.

3.3 Prosedur Penelitian

Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R. Penelitian ini dibagi kedalam 2 siklus dan pada setiap siklus `terdapat 3 rancangan kegiatan yakni perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Prosedur penelitian menurut C.Kemmis an Mc.Taggert, R digambarkan dalam gambar berikut.

Gambar 3.1

Model Spiral dari C. Kemmis& Mc Taggart, R 3.3.1 Perencanaan

Arikunto (2009:18) menjelaskan dalam tahap perencanaan, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus

(4)

22

untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap ini guru bersama peneliti membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan setiap siklus terdiri 2 pertemuan. Hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (PraSiklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan

Kegiatan dalam tahap perencanaan ini merancang dan merencanakan pembelajaran IPS kelas 4 dengan menyusun RPP materi Kenampakan Alam dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. RPP dalam siklus I dibuat dua kali pertemuan dengan alokasi waktu (2 x 35 menit). Pertemuan pertama 1 x pertemuan( 2 x 35 menit ) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit). Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan fasilitas, saran pendukung yang diperlukan dan pembuatan instrument yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil belajar pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)

Tindakan atau pelaksanaan adalah implementasi atau pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) pada pelajaran IPS materi Kenampakan Alam. Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada

(5)

23

saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.

c) Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi, yaitu mencoba mengkaji proses pembelajaranya, aktivitas guru dan siswa, serta hasil belajar, apakah sudah efektif melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama. Dalam kegiatan ini hal yang dievaluasi adalah kekurangan dan kelebihan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta hambatan dari kegiatan yang telah dilakukan, sedangkan hasil tes evaluasi pada siklus I akan dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II. Kemudian akan membuat tindak lanjut perbaikan untuk siklus berikutnya mengacu pada siklus sebelumnya.

2. Siklus II

Kegiatan pada siklus II dirancang untuk memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran di siklus I, apabila dalam pelaksanaan siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II hal tersebut akan diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi kedalam 3 tahap, yaitu :

a) Tahap perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kegiatan pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran IPS dan kompetensi yang ingin dicapai. Perencanaan siklus II dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I. Pada siklus II ini disertai tindakan dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat

(6)

24

mengatasi permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)

Kegiatan pada tahap ini yaitu menerapkan atau mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran dikelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS kelas 4. Pada tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.

c) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran IPS kelas 4 dengan model Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan pada siklus II. Guru mengumpulkan data dari nilai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), hambatan serta hasil tindakan dalam pembelajaran IPS. Hasil refleksi berguna untuk menentukan keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu pada siklus I.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mengukur kompetensi siswa kelas 4 dalam mata pelajaran IPS di SDN

(7)

25

Kesongo 04 Kabupaten Semarang setelah melalui proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL. Teknik yang digunakan adalah:

a. Tes

Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi yang diajarkan. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang bebentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

b. Non Tes (observasi)

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa selama proses belajar mengajar.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian berupa butir-butir hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi pembelajaran IPS.

a. Butir Soal

Butir soal tes tertulis berupa pilihan ganda dipergunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan satuan angka. Adapun kisi-kisi butir soal evaluasi IPS adalah sebagai berikut:

(8)

26 Tabel 3.1

Kisi-Kisi Soal Pretest Siklus 1

Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal

1.1 Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya

1.2.1 Mengidentifikasi macam-macam dan manfaat kenampakan alam terhadap kehidupan sosial

1.2.2 Mengidentifikasi peristiwa alam yang pernah terjadi

1.2.3 Mengidentifikasi peristiwa alam

dan pengaruhnya terhadap

kehidupan sosial 1, 2, 5, 11, 12, 15, 16 3, 4, 7, 10, 13, 14, 19, 20 6, 8, 9, 17, 18 Tabel 3.2

Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus I

Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item soal

1.1 Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan

keragaman sosial dan budaya

1.2.4 Mengidentifikasi macam-macam dan manfaat kenampakan alam terhadap kehidupan sosial

1.2.5 Mengidentifikasi peristiwa alam yang pernah terjadi

1.2.6 Mengidentifikasi peristiwa alam

dan pengaruhnya terhadap

kehidupan sosial 1, 2, 3, 4, 9, 10, 14, 15, 16, 19 5, 6, 11, 17, 18 7, 8, 12, 13, 20

(9)

27 Tabel 3.3

Kisi- Kisi Soal Pretest Siklus II

Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item Soal

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat 1.3.1 Mendiskripsikan pengertian sumber daya alam

1.3.2 Menyebutkan macam-macam sumber daya alam

1.3.3 Menyebutkan persebaran sumber daya alam di Indonesia

1.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan sumber daya alam

1.3.5 Menjelaskan cara menjaga kelestarian sumber daya alam

1, 2, 3, 5, 8 9, 10, 12, 15 4, 6, 7 11, 13, 14, 17, 18 16, 19, 20 Tabel 3.4

Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus II

Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Item Soal

2. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di

lingkungan setempat

2.3.1 Mendiskripsikan pengertian sumber daya alam

2.3.2 Menyebutkan macam-macam sumber daya alam

2.3.3 Menyebutkan persebaran sumber daya alam di Indonesia

2.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan sumber daya alam

2.3.5 Menjelaskan cara menjaga kelestarian sumber daya alam

1, 2, 9 3, 4, 10, 15, 18 5, 11, 12, 6, 7, 13, 14, 19 8, 16, 17, 20

(10)

28 b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja dari guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau belum.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Observasi Mengajar Guru (Pertemuan 1)

No Aspek Yang Diamati No Item

1. Guru memberikan soal Pretest 1

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2

3. Guru meminta siswa membentuk kelompok 3

4. Guru memperlihatkan peta konsep tentang kenampakan alam 4

5. Guru membagikan lembar kerja 5

6. Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing 6

7. Guru membimbing siswa dalam memahami masalah yang diberikan 7

8. Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi

8

Tabel 3.6

Kisi-kisi Observasi Mengajar Guru (Pertemuan 2)

No Aspek Yang Diamati No Item

9. Guru memantau dan mendampingi siswa saat berdiskusi 9

10. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi 10

11. Guru memberikan bimbingan pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi

11

12. Guru memberikan komentar kepada kelompok 12

13. Guru membantu siswa menyamakan jawaban semua hasil diskusi 13

14. Guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran hari ini 14

15. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok 15

(11)

29 Tabel 3.7

Kisi-kisi Observasi Belajar Siswa (Pertemuan 1)

No Aspek Yang Diamati No Item

1. Siswa mengerjakan soal Pretest 1

2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru 2

3. Siswa membentuk kelompok 3

4. Siswa bersama kelompok mengamati peta konsep kenampakan alam 4

5. Siswa melakukan kerja kelompok 5

6. Siswa berdiskusi bersama kelompok 6

7. Siswa bersama kelompok memahami masalah yang diberikan 7

8. Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi 8

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Observasi Belajar Siswa (Pertemuan 2)

No Aspek Yang Diamati No Item

9. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi 9

10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi 10

11. Siswa memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi yang disampaikan kelompok lain

11

12. Siswa mendengarkan komentar guru 12

13. Siswa menyamakan jawaban dengan guru dari semua hasil diskusi kelompok

13 14. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran

hari ini

14

15. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok 15

(12)

30 c. Dokumentasi

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2009:211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Dalam mengolah data untuk mengukur validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi ANATES V4.

Menurut Saifuddin Azwar (2012: 164) suatu instrument dapat dikatakan valid jika mempunyai nilai koefisien korelasi ≥ 0,3. Sedangkan nilai koefisien korelasi < 0,3 dapat dikatan bahwa instrument tersebut tidak valid atau sangat rendah. Item yang valid pada instrument tes siklus 1 ada 21 nomor yaitu: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 37, 39, dan 40. Sedangkan item yang valid pada instrument tes siklus II ada 28 nomor yaitu: 4, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012), sebuah tes dikatakan reliable jika tes tersebut menunjukkan ketetapan, siswa diberikan tes yang sama dalam kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai perlakuan. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrument menggunakan kriteria menurut Sugiyono (2010) yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka instrument tersebut reliable.

(13)

31

didapatkan hasil realibilitas tes sebesar 0,78 pada instrument tes siklus I dan 0,76 pada instrument tes siklus II. Berdasarkan hasil pengujian realibilitas pada instrument tes siklus I dan II dapat diartikan bahwa kedua instrument tersebut reliabel.

3.6 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang mencapai ketuntasan 85% dalam mata pelajaran IPS dengan standar ketuntasan 70. Sehingga apabila ketuntasan siswa dibawah 85% maka penelitian ini dapat dikatakan gagal.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil evaluasi belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

pada variabel bebas yaitu waktu pemberian makanan pendamping ASI dan pengetahuan ibu , jenis penelitian deskriptif korelasional, teknik sampling menggunakan simple random

Di tinjau dari kondisi kantor DPRD kota Binjai dan berdasarkaan hasil survey ke beberapa kantor DPRD yaitu, kantor DPRD kota Medan, kantor DPRD Sumatera Utara

[r]

TWK TIU TKP Total Keterangan Nilai Seleksi Kompetensi Dasar. 44

Surat Kabar atau Koran yang digunakan sebagai media promosi oleh Perpustakaan Umum Kota Makassar bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Makassar,

Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

memperoleh citra yang dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan/kepentingan pengolahan citra. Proses peningkatan mutu citra ini termasuk memperbaiki citra yang ketika

bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang retribusi pelayanan kesehatan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan