• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Semangat Belajar, Metode Resitasi dan Tanya Jawab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Semangat Belajar, Metode Resitasi dan Tanya Jawab"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KIMIA MATERI LARUTAN PENYANGGA MELALUI METODE RESITASI DAN TANYA JAWAB DI KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 1 CIBEBER TAHUN

PELAJARAN 2018/2019 Oleh:

Erlyna Widjayanti SMAN 1 Cibeber

ABSTRAK

Adapun hasil pengamatan guru di kelas, pada pelajaran Kimia khususnya materi Larutan Penyangga, siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber menunjukkan semangat belajar yang rendah.

Oleh karenanya disini, guru menganggap permasalahan semangat belajar siswa perlu ditingkatkan, karenanya jika dibiarkan maka nilai siswa tidak akan mengalami kemajuan. Selanjutnya guru melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah siswa jenuh dan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa dipakai di kelas, yakni menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan, keterampilan tertentu.

Pada pra siklus hasil observasi menunjukkan skor 19 artinya semangat belajar siswa rendah.

Pada siklus I hasil observasi menunjukkan skor 73 artinya semangat belajar siswa sedang. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.

Pada siklus II hasil observasi menunjukkan skor 98 artinya semangat belajar siswa tinggi.

Pada siklus I dan II pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak di ketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.

Kata Kunci: Semangat Belajar, Metode Resitasi dan Tanya Jawab

PENDAHULUAN

Adapun hasil pengamatan guru di kelas, pada pelajaran Kimia khususnya materi Larutan Penyangga, siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber menunjukkan Semangat belajar yang rendah.

Oleh karenanya disini, guru menganggap permasalahan semangat belajar siswa perlu ditingkatkan, karenanya jika dibiarkan maka nilai siswa tidak akan mengalami kemajuan. Selanjutnya guru melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah

(2)

siswa jenuh dan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa dipakai di kelas, yakni menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan, keterampilan tertentu.

Selanjutnya hasil menyelsaian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru. Dalam pelaksanaannya anak didik tidak hanya dapat menyelesaikan di rumah akan tetapi juga dapat menyelesaikan di perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang praktekum dll.

Metode resitasi (pemberian tugas) di samping merangsang siswa untuk aktif belajar, baik secara individual maupun kelompok, juga menamkan tanggung jawab. Oleh sebab itu tugas dapat di berikan secara invidu maupun secara kelompok.

Sedangkan metode tanya jawab adalah metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau two way traffi c dari guru ke pesrta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti hendak melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa pada Pelajaran Kimia Materi Larutan Penyangga melalui Metode Resitasi dan Tanya Jawab di Kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020”

Berdasarakan identifi kasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020 sebelum menggunakan metode resitasi dan tanya jawab? 2) Bagaimana semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020 sesudah menggunakan metode resitasi dan tanya jawab? 3) Apakah penggunaan metode resitasi dan tanya jawab dapat meningkatkan semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020?

Berdasarakan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam PTK ini adalah: 1) Bagaimana semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020 sebelum menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. 2) Bagaimana semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020 sesudah menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. 3) Apakah penggunaan metode resitasi dan Tanya jawab dapat meningkatkan semangat belajar siswa pada pelajaran Kimia materi tentang Larutan Penyangga kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber Tahun Pelajaran 2019/2020.

KAJIAN PUSTAKA

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Kata belajar sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan siswa dalam menuntut ilmu di sekolah. Reber dalam Sugihartono (2007: 74) mendefi nisikan belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses

(3)

memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar sebagai kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya semangat belajar yaitu faktor internal terdiri dari dua faktor, yakni: faktor fi siologis dan faktor psikologis, yaitu yang disebabkan oleh kondisi kejiwaan individu. Kemudian faktor eksternal siswa yang terdiri dari faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan sekolah.

Metode resitasi dapat diartikan sebagai suatu format interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya satu tugas atau lebih tugas yang diberikan oleh guru, dimana penyelesaian tugas-tugas tersebut dapat dilakukan secara perseorangan atau secara kelompok sesuai dengan perintahnya.

Tujuan dari penggunaan metode resitasi adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok. (Sumantri, 1998/1999).

Kelebihan metode pemberian tugas di antaranya adalah: relevan dengan prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) serta merangsang siswa belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Kekurangan metode pemberian tugas di antaranya adalah: sulit mengontrol siswa apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain dan sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.

Bertanya dan menjawab sering kali dilakukan orang apabila ada ketidakketahuan atau ketidakpahaman akan sesuatu peristiwa atau pemahaman. Dalam proses belajar mengajar dengan metode tannya jawab di jadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswa bertanya kepada guru.

Pelaksanaan tanya jawab di kelas akan lebih hidup karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan saja. Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja).

Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tekhnik yang digunakan guru dalam mengajukan pertanyaan: the mixe strategy, the speaks strategy, the pleteaus strategy, dan the inductive strategy.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cibeber. Adapun waktu dan kegiatan penelitian ini di paparkan sebagai berikut:

Tabel Waktu dan Kegiatan Penelitian

Bulan Kegiatan

Januari Mempersiapkan refrensi dan bahan penelitian

Januari Konsultasi dengan kepala sekolah dan teman-teman guru, menyusun proposal Februari Pelaksanaan siklus I lanjut analisis data

(4)

Maret Menambah refrensi penelitian Maret Menyusun laporan penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kuantitatif. Rancangan penelitian metode campuran (mixed methods research design) adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, “dan mencampur” metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian penelitian untuk memahami permasalahan penelitian (Cresswell&Plano Clark, 2011).

Asumsi dasarnya adalah penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif secara gabungan. Berdasarkan asumsi tersebut, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan dan pertanyaan penelitian daripada jika secara sendiri-sendiri.

Pada pelaksanaannya dibutuhkan ketrampilan tertentu dalam penggunaan metode ini, yaitu: (1) prosedurnya memakan banyak waktu, (2) membutuhkan pengumpulan, (3) analisis data ekstensif.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan pada pengembangan kekuatan berpikir refl ektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan oleh orang-orang biasa, berpartisipasi penelitian kolektif mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi kegiatannya.

Mengutip defi nisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide To Classroom Reaserch, Bristol, PA. Open University Press, dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat refl ektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek konseling tersebut dilakukan serta dilakukan secara kolaboratif.

Penelitian ini menurut Kurt Lewin menggambarkan penelitian tindakan sebagai suatu proses siklikal spiral yang meliputi beberapa langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refl eksi.

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Cibeber tahun ajaran 2019/2020, sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber.

Berikut table sampel penelitian:

Tabel Sampel Penelitian

No Nama

1 Alifi na Rizki Dwi Sagita 2 Alip Pirman Nur Anwar 3 Alma Aulia Zahra 4 Alvi Iswahyudy

5 Aulia Agustina Sobariah 6 Ayu Lestari

7 Azril Ahmad Firdaus 8 Cici Yuningsih

(5)

9 Cindy Aprilia Wulansyah 10 Dicky Dikrillah Syarif 11 Dina Khuraida Fauziah 12 Dini Haryani

13 Divia Maharani Agustin 14 Fikri Fajar Fauzi

15 Ghina Salsabila Setiawati 16 Hendi Ahmad Setiawan 17 Herlina Meylani

18 Indri Yayu Munggaran

19 Iqlima Meidha D’zijarmansyah 20 Muhamad Imam Busyiri 21 Muhamad Wisnu Abdurahman 22 Nurul Fauziah Rahayu

23 Putri Nurlatipah 24 Rafl i Virgiansyah 25 Raihan Aulia Nugraha 26 Ria Amalia Siti Maryam 27 Rina

28 Ripaz

29 Rubyatul Rubhan 30 Safi tri Aprilia 31 Sapitri Pansela 32 Siti Rissa Aulia 33 Yulia Aprilliyanti

Instrument penelitian ini meliputi: Soal test, lembar observasi, pedoman wawancara, dan angket.

Teknik pengumpulan data terdiri dari teknik test dan teknik non-tes. Teknik non tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa: observasi, wawancara, angket.

Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa: Soal test, lembar observasi, pedoman wawancara, dan angket.

Analisis data adalah proses mengolah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2006: 88). Analisis data yang dipergunakan meliputi analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif, dalam analisis kualitatif penelitian ini peneliti mengadopsi teknik Miles dan Hubberman (1992: 16).

Analisis kuantitatif, semangat belajar dengan penghitungan rata-rata serta mengacu terhadap kategori pencapaian minat belajar.

Pengukuran minat NP = R x 100%

(6)

Keterangan:

NP : Nilai prosentase yang dicari atau yang diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimum ideal minat yang bersangkutan 100 : Bilangan tetap

Mean (rata-rata minat siswa) X= ∑Xi

N Keterangan:

X : Rata-rata/mean

∑ Xi : Jumlah semangat belajar semua siswa N : Jumlah siswa

Sumber: Suharsimi Arikunto (2002:75)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan 3 siklus yakni pra siklus, siklus I terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan pertama dilakukan tanggal 8 Februari 2019, pertemuan ke 2 tanggal 9 Februari 2019.

Sedangkan siklus II juga dilakukan dengan 2x pertemuan, pertemuan pertama tanggal 22 Februari 2019 dan pertemuan kedua tanggal 23 Februari 2019.

Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:

Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan metode resitasi dan tanya jawab. Pada pra siklus peneliti mengamati aktifi tas belajar siswa dan melakukan test tentang Larutan Penyangga untuk mengetahui Semangat belajar siswa sebelum peneliti menerapkan metode resitasi dan tanya jawab.

Berikut adalah hasil observasi peneliti terhadap aktifi tas belajar siswa sebelum tindakan:

Tabel Semangat Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Skor

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

1 Alifi na Rizki Dwi Sagita 0 0 0 0

2 Alip Pirman Nur Anwar 0 0 0 0

3 Alma Aulia Zahra 1 0 0 1

4 Alvi Iswahyudy 1 0 0 1

5 Aulia Agustina Sobariah 1 0 0 1

6 Ayu Lestari 1 0 0 1

7 Azril Ahmad Firdaus 0 0 0 0

8 Cici Yuningsih 0 0 0 0

9 Cindy Aprilia Wulansyah 0 0 0 0

10 Dicky Dikrillah Syarif 0 0 0 0

(7)

12 Dini Haryani 0 0 0 0

13 Divia Maharani Agustin 0 0 0 0

14 Fikri Fajar Fauzi 1 0 0 1

15 Ghina Salsabila Setiawati 0 0 0 0

16 Hendi Ahmad Setiawan 0 0 0 0

17 Herlina Meylani 1 0 0 1

18 Indri Yayu Munggaran 0 0 0 0

19 Iqlima Meidha D’zijarmansyah 0 0 0 0

20 Muhamad Imam Busyiri 1 0 0 1

21 Muhamad Wisnu Abdurahman 0 0 0 0

22 Nurul Fauziah Rahayu 1 0 0 1

23 Putri Nurlatipah 1 0 0 1

24 Rafl i Virgiansyah 1 0 0 1

25 Raihan Aulia Nugraha 1 0 0 1

26 Ria Amalia Siti Maryam 0 0 0 0

27 Rina 0 0 0 0

28 Ripaz 0 0 0 0

29 Rubyatul Rubhan 0 0 0 0

30 Safi tri Aprilia 1 1 0 2

31 Sapitri Pansela 0 0 0 0

32 Siti Rissa Aulia 0 0 0 0

33 Yulia Aprilliyanti 0 0 0 0

Jumlah Skor 15

Keterangan:

Aspek 1 : Siswa hadir secara rutin dalam setiap pelajaran Kimia Aspek 2 : Siswa dapat menjawab pertanyaan ketika guru bertanya Aspek 3 : Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh Keterangan:

Ya : 1

Tidak : 0

Kriteria Nilai:

Skor maksimal tiap siswa : 3 x 1 = 3 Skor maksimal semua siswa : 33 x 3 = 99 Kriteria Nilai:

69-99 : Semangat belajar siswa tinggi 39-68 : Semangat belajar siswa sedang 1-38 : Semangat belajar siswa rendah

Pada pra siklus dihasilkan skor observasi 15 artinya semangat belajar siswa rendah. Selanjutnya peneliti merasa begitu penting untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode metode resitasi dan tanya jawab.

(8)

Siklus I, berikut adalah hasil tindakan pada siklus I yaitu:

Tabel Semangat Belajar Siswa Siklus I

No Nama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Skor

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

1 Alifi na Rizki Dwi Sagita 1 1 0 2

2 Alip Pirman Nur Anwar 1 1 0 2

3 Alma Aulia Zahra 1 1 0 2

4 Alvi Iswahyudy 1 1 0 2

5 Aulia Agustina Sobariah 1 0 0 1

6 Ayu Lestari 1 0 0 1

7 Azril Ahmad Firdaus 1 0 0 1

8 Cici Yuningsih 1 1 0 2

9 Cindy Aprilia Wulansyah 1 1 0 2

10 Dicky Dikrillah Syarif 1 1 0 2

11 Dina Khuraida Fauziah 1 0 0 1

12 Dini Haryani 1 1 0 2

13 Divia Maharani Agustin 1 1 0 2

14 Fikri Fajar Fauzi 1 1 1 3

15 Ghina Salsabila Setiawati 1 1 0 2

16 Hendi Ahmad Setiawan 1 1 0 2

17 Herlina Meylani 1 1 0 2

18 Indri Yayu Munggaran 1 1 0 2

19 Iqlima Meidha D’zijarmansyah 1 1 1 3

20 Muhamad Imam Busyiri 1 1 1 3

21 Muhamad Wisnu Abdurahman 1 1 1 3

22 Nurul Fauziah Rahayu 1 1 0 2

23 Putri Nurlatipah 1 1 0 2

24 Rafl i Virgiansyah 1 1 0 2

25 Raihan Aulia Nugraha 1 1 0 2

26 Ria Amalia Siti Maryam 1 1 0 2

27 Rina 1 1 0 2

28 Ripaz 1 1 0 2

29 Rubyatul Rubhan 1 1 0 2

30 Safi tri Aprilia 1 1 0 2

31 Sapitri Pansela 1 1 0 2

32 Siti Rissa Aulia 1 0 0 1

33 Yulia Aprilliyanti 1 1 0 2

Jumlah Skor 65

Keterangan:

Aspek 1 : Siswa hadir secara rutin dalam setiap pelajaran Kimia Aspek 2 : Siswa dapat menjawab pertanyaan ketika guru bertanya Aspek 3 : Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh

(9)

Keterangan:

Ya : 1

Tidak : 0

Kriteria Nilai:

Skor maksimal tiap siswa : 3 x 1 = 3 Skor maksimal semua siswa : 33 x 3 = 99 Kriteria Nilai:

69-99 : Semangat belajar siswa tinggi 39-68 : Semangat belajar siswa sedang 1-38 : Semangat belajar siswa rendah

Pada siklus I pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.

Hasil observasi menunjukkan skor 65 artinya semangat belajar siswa sedang. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran Kimia materi Larutan penyangga maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.

Siklus II, berikut adalah kegiatan tindakan pada siklus II yaitu:

Tabel Semangat Belajar Siswa Siklus II

No Nama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Skor

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

1 Alifi na Rizki Dwi Sagita 1 1 1 3

2 Alip Pirman Nur Anwar 1 1 1 3

3 Alma Aulia Zahra 1 1 1 3

4 Alvi Iswahyudy 1 1 1 3

5 Aulia Agustina Sobariah 1 1 1 3

6 Ayu Lestari 1 1 1 3

7 Azril Ahmad Firdaus 1 1 0 2

8 Cici Yuningsih 1 1 0 2

9 Cindy Aprilia Wulansyah 1 1 0 2

10 Dicky Dikrillah Syarif 1 1 0 2

11 Dina Khuraida Fauziah 1 1 1 3

12 Dini Haryani 1 1 1 3

13 Divia Maharani Agustin 1 1 1 3

14 Fikri Fajar Fauzi 1 1 0 2

15 Ghina Salsabila Setiawati 1 1 0 2

16 Hendi Ahmad Setiawan 1 1 1 3

17 Herlina Meylani 1 1 1 3

18 Indri Yayu Munggaran 1 1 1 3

(10)

20 Muhamad Imam Busyiri 1 1 0 2

21 Muhamad Wisnu Abdurahman 1 1 1 3

22 Nurul Fauziah Rahayu 1 1 0 2

23 Putri Nurlatipah 1 1 0 2

24 Rafl i Virgiansyah 1 1 0 2

25 Raihan Aulia Nugraha 1 1 0 2

26 Ria Amalia Siti Maryam 1 1 1 3

27 Rina 1 1 1 3

28 Ripaz 1 1 0 2

29 Rubyatul Rubhan 1 1 0 2

30 Safi tri Aprilia 1 1 0 2

31 Sapitri Pansela 1 1 0 2

32 Siti Rissa Aulia 1 1 1 3

33 Yulia Aprilliyanti 1 1 1 3

Jumlah Skor 83

Keterangan:

Aspek 1 : Siswa hadir secara rutin dalam setiap pelajaran Kimia Aspek 2 : Siswa dapat menjawab pertanyaan ketika guru bertanya Aspek 3 : Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh Keterangan:

Ya : 1

Tidak : 0

Kriteria Nilai:

Skor maksimal tiap siswa : 3 x 1 = 3 Skor maksimal semua siswa : 33 x 3 = 99 Kriteria Nilai:

69-99 : Semangat belajar siswa tinggi 39-68 : Semangat belajar siswa sedang 1-38 : Semangat belajar siswa rendah

Pada siklus II pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak di ketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.

Hasil observasi menunjukkan skor 83 artinya semangat belajar siswa tinggi.

Adapun hasil pengamatan guru di kelas, pada pelajaran Kimia khususnya materi Larutan Penyangga, siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber menunjukkan semangat belajar yang rendah.

Oleh karenanya disini, guru menganggap permasalahan semangat belajar siswa perlu ditingkatkan, karenanya jika dibiarkan maka nilai siswa tidak akan mengalami kemajuan.

(11)

Selanjutnya guru melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah siswa jenuh dan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa di pakai di kelas, yakni menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan, keterampilan tertentu.

Pada pra siklus hasil observasi menunjukkan skor 15 artinya semangat belajar siswa rendah. Pada siklus I hasil observasi menunjukkan skor 65 artinya semangat belajar siswa sedang. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga maka peneliti hendak melaksanakan siklus II. Pada siklus II hasil observasi menunjukkan skor 83 artinya semangat belajar siswa tinggi.

Pada siklus I dan II pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang di sampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya, Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak di ketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.

Berikut adalah grafi k peningkatan Semangat belajar dari siklus I ke siklus II:

Grafi k Peningkatan Semangat Belajar dari Pra Siklus, Siklus I, ke siklus II:

0 20 40 60 80 100 Skor Observasi Pra siklus Siklus I Siklus II PENUTUP

Adapun hasil pengamatan guru di kelas, pada pelajaran Kimia khususnya materi Larutan Penyangga, siswa kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Cibeber menunjukkan semangat belajar yang rendah.

Oleh karenanya disini, guru menganggap permasalahan semangat belajar siswa perlu ditingkatkan, karenanya jika dibiarkan maka nilai siswa tidak akan mengalami kemajuan. Selanjutnya guru melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah siswa jenuh dan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa dipakai di kelas, yakni menggunakan metode resitasi dan tanya jawab. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan, keterampilan tertentu.

(12)

Pada pra siklus hasil observasi menunjukkan skor 15 artinya semangat belajar siswa rendah.

Pada siklus I hasil observasi menunjukkan skor 65 artinya semangat belajar siswa sedang. Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran Kimia materi Larutan Penyangga maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.

Pada siklus II hasil observasi menunjukkan skor 83 artinya semangat belajar siswa tinggi. Pada siklus I dan II pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa siswa mendengarkan materi yang disampaikan guru, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran Kimia materi Larutan penyangga, siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Siswa bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui dan siswa dapat bekerja kelompok dengan teman lainnya.

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang merupakan saran peneliti kepada para pembaca umumnya, serta pihak-pihak yang berkepantingan, yaitu: 1) Metode resitasi dan tanya jawab dapat diterapkan pada kelas yang mempunyai karakteristik seperti kelas yang dijadikan subjek penelitian ini. 2) Hendaknya pembelajaran dengan metode resitasi dan tanya jawab ini dicoba untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://alvis-mars.blogspot.com/2012/10/makalah-menurunya-semangat-belajar.html

Babam suryaman, 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar, http://www.kosmaext2010. com/makalah-psikologi-belajar-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.php,

Majid, Abdul Majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda Karya.

Dradjat, Zakiah Dradjat, dkk. 2004. Metode KhususPengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik Bandung, Bumi Aksara, 1993

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya Off set, 2002

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005

Nana Sudjana, Ibrohim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka, 1994 Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang: RaSAIL, 2010 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008

Hamalik Oemar, Pengertian Media Gambar, http://ian.wordpress. Compentingnya media-prestasi-dalam-belajar, dalam 2014

Gambar

Tabel Semangat Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel Semangat Belajar Siswa Siklus I
Tabel Semangat Belajar Siswa Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Tempo juga memberikan penekanan bahwa ilustrasi merupakan sosok Prabowo- Hatta lewat teks bertuliskan Prabowo Subianto & Hatta Rajasa.Yang menjadi perhatian khusus pada

Galunggung dalam menurunkan kadar glukosa dan kolesterol plasma serta meningkatkan status antioksidan dilakukan dengan menggunakan 18 tikus Sprague Dawley jantan berumur 3 bulan

Dewasa ini sistem pembayaran non tunai menunjukkan perkembangan yang cepat seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi di pasar uang.Namun demikian, keberadaan uang kertas

Penyemprotan dengan DPPH menunjukkan adanya perubahan warna bercak menjadi kuning pada bercak yang menunjukkan bahwa golongan senyawa saponin yang terkandung dalam

Dalam kedudukannya sebagai Pemilik Rekening (yang untuk selanjutnya disebut Pemilik Rekening) dengan ini menyatakan tunduk pada ketentuan yang berlaku di PT Bank

Pengamatan yang dilakukan pada kegiatan magang di perkebunan kelapa sawit antara lain: kapasitas panen per orang, waktu tunggu TBS di TPH, pengangkutan tandan

Paige NM, et al melakukan systematic review mengenai efek samping dari terapi spinal manipulation terhadap pasien LBP akut, terdapat beberapa efek samping yang

(3) Wadir I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan Dosen yang diberi tugas tambahan membantu Direktur untuk mengoordinasikan pelaksanaan pendidikan,