• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Gempa Bumi terhadap Kunjungan Wisatawan di Provinsi Nusa Tenggara Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak Gempa Bumi terhadap Kunjungan Wisatawan di Provinsi Nusa Tenggara Barat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Gempa Bumi terhadap Kunjungan Wisatawan

di Provinsi Nusa Tenggara Barat

The Impact of the Earthquake on Tourist Visits

in West Nusa Tenggara Province

Farid Said1, Akhmad Saufi2, Haedar Akib3, M. Ihdal Karomi1 1 Lombok Tourism Polytechnic

2Universitas Mataram 3Universitas Negeri Makassar

Email: 1farglobal@ymail.com, 2akhsaufi72@gmail.com,3 haedar652002@yahoo.com.au, ihdal.karomi.ppl.ac.id

(Diterima: Agustus-2019; Revisi: September-2019; Diterbitkan: Oktober-2019) ABSTRAK

Musibah Gempa Bumi akan membawah dampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu dampak yang terjadi di NTB adalah kunjungan wisatawan mengalami penurunan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dampak gempa bumi terhadap kunjungan wisatawaan di Provinsi Nusa Ternggara Barat (NTB). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang didukung oleh data sekunder dari berbagai sumber seperti: Badan Pusat Statistik NTB, Bappeda NTB, Dinas Pariwisata NTB, Asosiasi Pariwisata, Sekretariat SCC NTB Bangkit, Dinas Pariwisata 7 Kabupaten/Kota (6 kab, 1 Kota), BPBD dan Basarnas. Lokasi penelitian diaksanakan di 7 Kabupaten/Kota di NTB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan di Provinsi NTB mengalami penurunan setelah terjadi gempa bumi. Akibat dari gempa bumi seperti: 1) Kunjungan wisatawan mengalami penurunan. 2) Potensi lokal sulit berkembang. 3) tingkat perekonomian masyarakat mengalami penurunan, 4) investor yang ingin menanamkan saham atau modal di NTB akan sulit terwujud.

Keywords: Gempa Bumi, Kunjungan Wisatawan, Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ABSTRACT

An earthquake will have an impact on the level of community welfare. One impact that has occurred in NTB is that tourist visits have declined. This study aims to determine the impact of the earthquake on tourist visits in the province of West Nusa Tenggara (NTB). The research approach used is qualitative supported by secondary data from various sources such as: NTB Central Statistics Agency, NTB Bappeda, NTB Tourism Office, Tourism Association, NTB SCC Secretariat Bangkit, 7 Regency / City Tourism Agency (6 districts, 1 city), BPBD and Basarnas. The location of the study was carried out in 7 districts / cities in NTB. The results showed that tourist arrivals in NTB Province had decreased after the earthquake. As a result of earthquakes such as: 1) Tourist visits have decreased. 2) Local potential is difficult to develop. 3) the economic level of the community has decreased, 4) investors who want to invest shares or capital in NTB will be difficult to realize.

(2)

PENDAHULUAN

Gempa Bumi merupakan musibah yang tidak diinginkan oleh semua makhluk di bumi ini. Demikian pula dalam suatu negara, apabila terjadinya gempa bumi maka berdampak pada aktivitas perekonomian. Berbagai negara yang sering terjadi gempa bumi seperti: Negara Jepang, Chili, Filipina, Tiongkok, Indonesia (Guha-Sapir, Vos, Below, & Ponserre, 2012; Nanto, 2011; Shi et al., 2015; Wei & Marinova, 2016). Meskipun negara tersebut, sering terjadi gempa bumi, akan tetapi, memiliki daya tarik tersendiri untuk dapat dilirik oleh negara lain (Bastaman, 2018; de Castro, Souza, & Thapa, 2015; Stepchenkova & Shichkova, 2017; Tomigová, Mendes, & Pereira, 2016). Seperti halnya Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Wisatawan yang berkunjung tentunya sangat ini menikmati panorama Indonesia yang sangat menakjubkan di mata dunia (Baharuddin, Kasmita, & Salam, 2017; Bungin, 2018; Said, Wahidiyat, Andayani, Harifuddin, & Salam, 2017). Salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi selain Bali adalah Nusa tenggara Barat (NTB) (Pantiyasa & Pradana, 2018). Daerah ini dikenal oleh masyarakat adalah Bali kedua di Indonesia. Hal ini disebabkan karena keindahan alam dan lautnya yang menyaingi Kota Bali. Banyak masyarakat beranggapan bahwa destinasi wisata yang dimiliki oleh Bali maka ada pula di NTB. Akan tetapi, destinasi wisata di NTB belum tentu ada di Kota Bali. Hal ini yang membuat, para wisatawan tertarik untuk berkunjung di daerah tersebut.

Akibat gempa bumi yang melanda NTB pada tahun 2018 para wisatawan mengalami penurunan yang sangat tinggi. Selain itu, aksestabilitas jalanan, hotel, rumah penduduk mengalami kerusakan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah antisipasi untuk membantu para korban gempa baik masyarakat setempat dan para wisatawan yang berkunjung. Akan tetapi, para wisatawan mengalami trauma atas gempa yang melanda NTB. Atas kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji dampak kunjungan wisatawan di NTB pada saat terjadi gempa bumi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, untuk melihat realitas penomena dilapangan pada saat terjadi gempa bumi. Selain itu, informasi tersebut ditunjang oleh data yang diperoleh dari berbagai sumber yang valid. Adapun informan dalam penelitian ini adalah pelaku industri pariwisata. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari: Badan Pusat Statistik NTB, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Dinas Pariwisata NTB, Asosiasi Pariwisata, Sekretariat NTB Bangkit, Dinas Pariwisata 7 Kabupaten/Kota (6 kab, 1 Kota), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Lokasi penelitian diaksanakan di 7 Kabupaten/Kota di NTB. Diantaranya: Bandara, Pelabuhan, terminal, Atraksi Wisata, dan Hotel. Jangka waktu pelaksanaan penelitian/kajian adalah 75 (tujuh puluh lima) hari kalender, terhitung sejak

(3)

Metode Interview (Wawancara), 2) Observasi, dan 3) Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis dampak pasca gempa menggunakan Interaktif model kebijakan yang diutarakan oleh Miles, Huberman, Saldana (2014).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nusa Tenggara Barat merupakan sebuah provinsi yang terdapat di Indonesia. Daerah ini merupakan wilayah yang memiliki keindahan alam yang tidak kalah indahnya dengan Kota Bali. Adapun mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (94%). Pada tahun 2018 terjadi musibah gempa bumi yang melanda NTB berdampak banyaknya korban jiwa. Selain itu, terdapat kerugian material diberbagai daerah di kabupaten/kota Provinsi NTB. Selain itu, dampak perekonomian yang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal tersebut, dapat dilihat pada pertumbuhan PDRB sampai dengan Triwulan III, kondisi perekonomian di NTB mengalami konstraksi atau perlambatan. Sampai dengan Triwulan III Tahun 2018 pertumbuhan PDRB Provinsi NTB dengan tambang mengalami konstraksi masing-masing sebesar (-) 13,99 persen dibandingkan dengan kondisi Triwulan III Tahun 2017. Sedangkan pertumbuhan PDRB tanpa tambang pada Triwulan III Tahun 2018 juga mengalami konstraksi sebesar (-) 0,36 persen. Fluktuasi pertumbuhan PDRB Provinsi NTB dapat dilihat pada gambar 1.

Sumber: Berita Resmi Statistik (BRS) BPS NTB, 2018.

Gambar 1. Pertumbuhan y on y PDRB Dengan Dan Tanpa Tambang Provinsi NTB (sampai Triwulan III Tahun 2018).

(4)

Bila secara makro, terdapat dampak gempa terhadap kinerja perekonomian Provinsi NTB, maka perlu dilakukan pelacakkan dampak gempa secara sektoral di Provinsi NTB. Salah satu dampak sektoral yang dapat dilacak adalah pada sektor pariwisata. Hal ini sangat relevan karena sebagian besar sumbangan ke total perekonomian Provinsi NTB adalah dari sektor pariwisata.

Pariwisata merupakan ujung tombak pembangunan akan tetapi berkat terjadinya musibah gempa bumi kunjungan wisatawan ke Provinsi NTB pasca gempa mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat di Bandara Internasional Lombok (BIL) mengalami penurunan penumpang yang datang apabila dibandingkan sebelum gempa. Hal ini dilihat pada tahun 2017 di bulan januari Jumlah wisatawan domestik sebesar 2.464.866 wisatawan. Sedangkan pada tahun 2018 mengamalmi peningkatan sebesar 2.706.107 wisatawan. Akan tetapi, Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung pada tahun 2017 sebesar 246.721 wisatawan dan pada tahun 2018 sebanyak 236.827 wisatawan berarti mengalami penurunan pada bulan januari sampai september.

Berdasarkan musibah tersebut, mengalami berbagai kerusakan diberbagai infrastruktur seperti: akses jalanan, hotel, restoran, rumah masyarakat. Akibatnya, Kunjungan pariwisata yang mengalami penurunan tentunya akan berdampak pada berbagai aspek kesejahteraan masyarakat di NTB. Adapun dampak yang dirasakan adalah: 1) Kunjungan wisatawan mengalami penurunan. 2) masyarakat akan kesulitan untuk memasarkan potensi lokal yang dimiliki seperti: sumber daya alam yang dimiliki, kerajinan, seni, dan budaya. 3) tingkat perekonomian masyarakat mengalami penurunan, 4) investor yang ingin menanamkan saham atau modal di NTB akan sulit terwujud. Dari dampak tersebut, tentunya sesuai dengan para ahli yang mengungkapkan bahwa dampak sebuat gempa bumi sangat berpengaruh diberbagai sektor kehidupan masyarakat (Saunders & Becker, 2015; Soden & Palen, 2016). Terutama dalam sektor pariwisata tentunya hal yang paling berdampak adalah jumlah wisatawan akan menurun drastis, sehingga membutuhkan penanganan bencana dari berbagai aspek seperti: pemulihan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan promosi pariwisata (Bedini & Bronzini, 2018; Haque & Haque, 2018; Potter, Becker, Johnston, & Rossiter, 2015; Tucker & Shelton, 2018; Yan, Zhang, Zhang, Lu, & Guo, 2016).

SIMPULAN

Gempa bumi memberikan dampak buruk bagi kunjungan pariwisata yang mengalami penurunan setelah gempa bumi pada tahun 2018. Akibat dari gempa bumi tentunya banyak rumah masyarakat yang mengalami kerusakan, hotel atau tempat penginapan dan infrastruktur jalan yang rusak. Akibatnya, berdampak pada berbagai aspek seperti: 1) kunjungan wisatawan yang menurun, 2) pemasaran potensi lokal yang menurun, 3) tingkat perekonomian masyarakat menurun, dan 4) investor mengalami penurunan.

(5)

Baharuddin, A., Kasmita, M., & Salam, R. (2017). Analisis Kepuasan Wisatawan terhadap Daya Tarik Wisata Malioboro Kota Yogyakarta. Jurnal Ad’ministrare, 3(2), 107–112. Bastaman, A. (2018). Lombok Islamic tourism attractiveness: non-moslem perspectives.

International Journal of Supply Chain Management, 7(2), 206–210.

Bedini, M. A., & Bronzini, F. (2018). The post-earthquake experience in Italy. Difficulties and the possibility of planning the resurgence of the territories affected by earthquakes. Land Use Policy, 78, 303–315. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2018.07.003 Bungin, B. (2018). Reality Construction Brand Destination: Sweet Face of Tourism Destination.

Prosiding Semnasfi, 1(1), 13–25.

de Castro, E. V., Souza, T. B., & Thapa, B. (2015). Determinants of tourism attractiveness in the national parks of Brazil. Parks, 21(2), 51–62.

Guha-Sapir, D., Vos, F., Below, R., & Ponserre, S. (2012). Annual disaster statistical review 2011: the numbers and trends. Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED).

Haque, T. H., & Haque, M. O. (2018). The swine flu and its impacts on tourism in Brunei.

Journal of Hospitality and Tourism Management, 36, 92–101.

https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2016.12.003

Nanto, D. K. (2011). Japan¿ s 2011 Earthquake and Tsunami: Economic Effects and Implications for the United States. DIANE Publishing.

Pantiyasa, I. W., & Pradana, G. Y. K. (2018). Tourists Perception about Tourist Attraction of Waterfall in the Village of Senaru District of Bayan North Lombok. Universal Journal of Management, 6(5), 155–164.

Potter, S. H., Becker, J. S., Johnston, D. M., & Rossiter, K. P. (2015). An overview of the impacts of the 2010-2011 Canterbury earthquakes. International Journal of Disaster Risk Reduction, 14, 6–14. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2015.01.014

Said, F., Wahidiyat, A., Andayani, D. D., Harifuddin, H., & Salam, R. (2017). Development of Travel Attractions Through the Design of Google SketchUp Based Coastal Tourist Map (Pengembangan Daya Tarik Wisata Melalui Perancangan Peta Wisata Pantai Berbasis Google SketchUp). Pekommas, 2(2).

Saunders, W. S. A., & Becker, J. S. (2015). A discussion of resilience and sustainability: Land use planning recovery from the Canterbury earthquake sequence, New Zealand. International Journal of Disaster Risk Reduction, 14, 73–81.

Shi, P., Xu, W., Ye, T., Yang, S., Liu, L., Fang, W., … Wang, M. (2015). World atlas of natural disaster risk. In World Atlas of natural disaster risk (hal. 309–323). Springer.

Soden, R., & Palen, L. (2016). Infrastructure in the wild: What mapping in post-earthquake Nepal reveals about infrastructural emergence. Proceedings of the 2016 CHI Conference on Human Factors in Computing Systems, 2796–2807. ACM.

(6)

Stepchenkova, S., & Shichkova, E. (2017). Attractiveness of the United States as a travel destination for the Russian tourist in the era of strained bilateral relations. International Journal of Tourism Cities, 3(1), 87–101.

Tomigová, K., Mendes, J., & Pereira, L. N. (2016). The Attractiveness of Portugal as a Tourist Destination: The Perspective of Czech Tour Operators. Journal of Travel & Tourism Marketing, 33(2), 197–210.

Tucker, H., & Shelton, E. J. (2018). Tourism, mood and affect: Narratives of loss and hope.

Annals of Tourism Research, 70, 66–75.

https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.annals.2018.03.001

Wei, J., & Marinova, D. (2016). The orientation of disaster donations: differences in the global response to five major earthquakes. Disasters, 40(3), 452–475.

Yan, B.-J., Zhang, J., Zhang, H.-L., Lu, S.-J., & Guo, Y.-R. (2016). Investigating the motivation–experience relationship in a dark tourism space: A case study of the Beichuan

earthquake relics, China. Tourism Management, 53, 108–121.

Gambar

Gambar 1. Pertumbuhan y on y PDRB Dengan Dan Tanpa Tambang Provinsi  NTB (sampai Triwulan III Tahun 2018)

Referensi

Dokumen terkait

Pola laju respirasi pada buah pisang sebagai buah klimaterik berbeda dengan buah jeruk sebagai buah non-klimaterik, kentang sebagai sayuran yang bersifat ‘dormant’ mempunyai

Mengukur tinggi badan pada korban hidup adalah lebih mudah dilakukan jika dibandingkan mengukur panjang badan pada korban (jenazah), dan semakin sulit bila korban (jenazah)

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

Data yang digunakan pada penelitian ini menggu- nakan data keuangan perbankan syariah yang diperoleh dari Bank Indonesia kemudian dibagi menjadi variabel input dan output..

tidak terkontrol padahal keadaan terkontrol) atau probabilitas suatu titik rata-rata sampel jatuh dari luar batas kontrol pada saat proses terkontrol, α disebut

Utara Pamintangan Pakacangan Sampah, limbah domestic, genangan Limbah domestik, genangan, PHBS Cakeru Limbah domestik, genangan, PHBS Panangkalaan Hulu Sampah, limbah

Berdasarkan data nilai b value dapat menggambar tingkat stress yang sedang terjadi, nilai b value mengalami penurunan sesaat sebelum gempa bumi besar hal ini mengindikasikan