• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

61

ANALISIS DAN BAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Samafitro merupakan perusahaan distributor di industri digital printing yang menjual berbagai macam produk digital printing, mulai dari mesin cetak digital, mesin multifungsi copier based dan printer based, mesin pemindai atau scanner document, sampai mesin dengan sistem faks yang diteruskan ke e-mail dengan berbagai merk ternama, seperti Canon, HP, Casio, Zund, Hiti, dan Anajet.

4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Samafitro

PT Samafitro adalah salah satu anak perusahaan Asaba Group yang berdiri sejak 13 Maret 1982 dan memulai bisnisnya sebagai distributor mesin fotokopi. Kantor pusat PT. Samafitro terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Jakarta Pusat. PT. Samafitro memiliki kantor cabang di beberapa kota besar, yaitu Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Medan, serta dealer nasional yang tersebar di pulau-pulau besar di Indonesia.

PT Samafitro adalah perusahaan pemasaran dan distribusi dengan komitmen penuh untuk inovasi, pengembangan usaha, meningkatkan kesejahteraan stakeholders, dan mencapai kepuasan pelanggan, sehingga menjadikannya mitra pilihan utama di bidang solusi imaging and printing. Samafitro memberikan Solusi Imaging dan Printing yang mengintegrasikan perangkat keras, perangkat lunak dan solusi yang ditujukan untuk membantu pelanggan dalam siklus produksi dokumen (print & copy), distribusi dokumen (fax & email) dan management document (e-document).

Seiring dengan perkembangan usahanya, PT. Samafitro mengembangkan divisi After Sales Service atau layanan purna jual dan semakin fokus kepada kepuasaan pelanggan. Usaha ini membuahkan hasil berupa penunjukkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki produk Top Brand dengan menjadikan PT. Samafitro sebagai distributor tunggal bagi produk mereka. Perusahaan tersebut diantaranya adalah:

1) Menjadi distributor tunggal untuk produk Canon (mesin multifungsi Copier Based, mesin fotokopi, mesin fax)

(2)

2) Pada tahun 2002 menjadi distributor tunggal HP Indigo Digital Color Press dan Casio Cash Register

3) Pada tahun 2007 distributor NurMacropinter menjadi HP Scitex (sebagai salah satu dari dua distributor)

4) Pada tahun 2008 ditunjuk sebagai distributor eksklusif HP Scitex 5) Pada tahun 2009 menjadi whole seller HP DesignJet

PT. Samafitro terus bergerak untuk meningkatkan penjualan dan pelayanan untuk menjadikan perusahaan sebagai mitra pilihan utama di bidang solusi imaging and printing. PT. Samafitro ingin memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pihak dengan cara menerapkan ICare to Bring.

Gambar 4.1 Budaya Kerja PT. Samafitro Sumber: PT. Samafitro

Setelah berdiri sejak tahun 1982, investasi proses dan sumber daya manusia yang telah dilakukan PT. Samafitro sejauh ini menghasilkan beberapa prestasi dan penghargaan, salah satunya adalah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2002 untuk sistem manajemen team

(3)

konsultant solusi dokumen berpengalaman dengan kualitas baik dan ratusan individu After Sales dengan sertifikasi Internasional dari CANON (ASIAN, CERTIFICED ENGINEER, CANON). Kesemuanya dengan tujuan memberikan pengalaman interaksi yang menyenangkan terhadap pelanggan, produk, layanan dan solusi pada setiap titik pertemuan.

Produk-produk yang pada saat ini didistribusikan oleh PT. Samafitro adalah sebagai berikut:

a) Mesin cetak digital dengan merk HP (HP Indigo, HP Scitex, HP DesignJet), Canon (ImagePress)

b) Mesin multifungsi copier based, yang memiliki spesifikasi sebagai mesin fotokopi cetak hitam-putih sampai pemindaian (scanning) warna, anotasi dan transmisi, fax dan network, dengan merk Canon (ImageRunner ADV, ImageRunner ADV Color, Canon Image Class)

c) Mesin pemotongan/ perapihan multifungsi dengan merk Zund d) Mesin cetak (printer) foto instan (portable) tipe gulungan merk Hiti e) Mesin cetak kain merk AnaJet

f) Mesin kasir merk Casio (Electronic Cash Register- ECR, Point of Sales- POS), Vivipos

g) Software untuk mesin-mesin cetak dan fotokopi dengan merk GMG, Digilabs, ECopy ShareScan, MindFire, dan Onyx

Target customer PT. Samafitro adalah perusahaan yang berada dalam industri keuangan (perbankan, leasing, pinjaman, money changer, asuransi, pembiayaan, investasi, dealer dan broker), industri jasa dan konsultasi (konsultan manajemen, konsultan engineering, fitness center, jasa notaris, dan penyaluran tenaga kerja), institusi pendidikan, industri alat berat, mesin dan sarana transportasi, instansi pemerintah, industri property, industri tekstil, pakaian dan pengolahan kulit, industri telekomunikasi dan informasi, industri percetakan dan penerbitan, industri bahan galian, industri pengolahan baha dasar non-kimia, industri farmasi dan kimia dasar, industri makanan dan minuman, industri pengolahan karet dan plastic, industri elektronik dan industri lainnya (power company, retail, yayasan gereja, dan LSM).

(4)

4.1.2 Visi dan Misi PT. Samafitro

PT. Samafitro memiliki visi, misi, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang sebagai berikut:

• Visi: Menjadi mitra pilihan utama di bidang solusi imaging dan printing. • Misi: Memberikan solusi imaging dan printing yang sangat dibutuhkan

karena memiliki pengalaman yang memuaskan.

• Tujuan jangka panjang perusahaan: Mencapai pertumbuhan revenue & profit yang sesuai dengan keinginan shareholders dan stakeholders. • Tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dari bisnis sebesar 15% per tahun hingga 2016

2. Menjadi no. 1 dalam hal pangsa pasar dengan ukuran 28% (minimum 7000 unit) dalam larutan pencitraan bisnis dalam waktu 3 tahun (hingga 2016).

(5)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Samafitro

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Samafitro Sumber: PT. Samafitro

Uraian pekerjaan tiap bagian di PT. Samafitro diuraikan secara jelas sehingga mempermudah manager untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenangnya. Berikut ini adalah uraian pekerjaan PT. Samafitro:

1. President Director

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja seluruh direktorat dan divisi demi tercapainya target kerja yang ditetapkan.

(6)

2. CHIPS & AMS Director (Corporate Hospitality Imaging Printing Solution) Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim direktorat CHIPS & AMS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan.

3. GAIPS Director (Graphic Art Imaging and Printing Solution)

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja direktorat GAIPS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan.

4. General Manager (Branch Dealer Operation)

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Divisi BDO demi tercapainya target kerja yang ditetapkan untuk seluruh cabang, dealer dan depo.

5. General Manager (GAIPS)

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja Divisi GAIPS dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

6. General Manager (Operation)

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Divisi Operation serta individu di dalamnya demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, melalui aktivitas pengawasan terhadap transaksi keuangan dan laporan keuangan, forecasting barang sesuai kebutuhan, serta aktivitas perawatan gedung dan inventaris perusahaan.

7. Senior Manager (DSO) divisi CHIPS & AMS

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen DSO dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

8. Divison Head (AMS) divisi CHIPS & AMS

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Sub Divisi AMS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, baik target revenue maupun Customer Satisfaction Index melalui pelayanan penjualan.

9. Senior Manager (SOHO- Small Office Home Office) divisi CHIPS & AMS Mengembangkan strategi penjualan produk Canon SOHO, serta bertugas dalam menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen SOHO demi tercapainya target kerja yang ditetapkan.

10.Senior Manager (Cash Register & POS) divisi CHIPS & AMS

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim Departemen Cash Register & POS dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

(7)

11.Senior Manager (Marketing & Business Solution) divisi CHIPS & AMS Mengembangkan strategi marketing semua produk Canon MFP, bertugas dalam menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen BSD demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, serta bertugas dalam memastikan kegiatan training dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya.

12.Divison Head (HP Indigo) divisi GAIPS

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim Sub Divisi HP Indigo dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan.

13.Business Unit Manager (Canon PGA) divisi GAIPS

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen Canon Production & Graphic Art (PGA) dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan.

14.Junior Division Head (Inkjet) divisi GAIPS

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Sub Divisi Inkjet dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan.

15.Senior Manager (New Business Development) divisi GAIPS

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen New Business Development dalam rangka mencapai target kerja nasional unit mesin dan revenue, serta pengembangan bisnis unit baru yang telah disetujui oleh direksi untuk dikembangkan perusahaan, melalui aktivitas penjualan Mesin dan pelayanan jual kepada end customer, pengembangan strategi marketing, serta pengawasan terhadap marketing expenses.

16.Senior Manager (Depo, Dealer Barat & Recondition Machine) divisi BDO Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Depo, Dealer Barat & Recondition Machine, demi tercapainya target kerja yang ditetapkan untuk dealer bagian barat dan depo, serta penjualan unit mesin rekondisi untuk wilayah Head Office.

17.Branch Manager divisi BDO

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Cabang yang dipimpin demi tercapainya target kerja yang sudah disepakati untuk cabang.

(8)

18.Purchasing Manager divisi Operation

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen Purchasing dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan. 19.Operational Supervisor divisi Operation

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja para subordinat departemen GA dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

20.Accounting Manager divisi Operation

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Departemen Accounting dan memastikan tercapainya target laporan keuangan yang valid yang melingkupi Head office dan seluruh Branch melalui pengawasan terhadap seluruh transaksi keuangan perusahaan.

21.Senior Administrator Manager divisi Operation

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Administration dan memastikan tercapainya target.

22.Senior Manager (Marketing Communication)

Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Marketing Communication demi tercapainya target kerja.

23.General Manager (HRD)

Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim divisi Human resource Development dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

4.1.4 Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter

Analisis Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model) digunakan untuk mengembangkan strategi di PT. Samafitro. Lima elemen kekuatan Porter yaitu: persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen. Berikut ini adalah analisis lima kekuatan Porter PT. Samafitro:

(9)

Gambar 4.3 Model Lima Kekuatan Porter PT. Samafitro Sumber: Fred R. David (2013, p106) dan dikembangkan oleh peneliti

1. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis

Di dalam industri digital printing ini, terdapat beberapa perusahaan yang juga mendistribusikan mesin multifungsi copier based seperti yang didistribusikan oleh PT. Samafitro. Hal itu menjadikan mereka pesaing utama PT. Samafitro. Para pesaing tersebut adalah: PT. Astragraphia dan HP Indonesia.

2. Potensi Masuknya Pesaing Baru

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer marketing PT. Samafitro, Ibu Novita, untuk saat ini pesaing baru belum teridentifikasi oleh perusahaan, karena belum ada perusahaan baru yang menawarkan produk dengan spesifikasi yang sama, yang dapat dijadikan pesaing, dengan mesin multifungsi merk Canon.

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Produk substitusi dari produk mesin multifungsi copier based merk Canon yang didistribusikan PT. Samafitro adalah mesin

- PT. Samafitro - PT. Astragraphia - HP Indonesia

(10)

multifungsi printer based. Hal itu dikarenakan kedua mesin tersebut memiliki spesifikasi yang hampir sama namun dengan harga yang berbeda.

4. Daya Tawar Supplier/Pemasok

Dalam industri digital printing ini ancaman dari supplier atau pemasok kecil, karena PT. Samafitro hanya memiliki pemasok tunggal, yaitu Canon Singapore Pte. Ltd, yang merupakan kantor pusat regional untuk Canon di Asia Tenggara. Canon Singapore yang mengatur masalah penjualan, pemasaran dan strategi layanan di wilayah tersebut. Bargaining power PT. Samafitro atas supplier rendah, karena perusahaan tidak dapat tawar menawar harga dengan supplier.

5. Daya Tawar Pembeli/Konsumen

Dalam industri digital printing ini, bargaining power pembeli tinggi atau kuat untuk membeli atau menolak pembelian produk yang ditawarkan PT. Samafitro. Hal ini dikarenakan terdapat perusahaan lain yang dapat dipilih, bahkan persaingan harga antar kompetitor tergolong tinggi.

4.2 Tahap Masukan (Input Stage)

Tahap input terdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks CPM. Data Matriks IFE dan Matriks EFE didapatkan dari SWOT PT. Samafitro yang didapat dari hasil wawancara dan kuesioner dari pihak PT. Samafitro, sedangkan data Matriks CPM didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh pihak PT. Samafitro.

(11)

4.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix) 4.2.1.1 Identifikasi Lingkungan Internal

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kekuatan internal perusahaan: Tabel 4.1 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Kekuatan PT. Samafitro

S.1 Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand)

S.2 Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand S.3 Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada

calon pembeli

S.4 Memberikan after sales service

S.5 Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia

Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun 2014

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand)

PT. Samafitro mendistribusikan berbagai macam mesin digital printing yang berkualitas tinggi dengan berbagai merk ternama, yaitu Canon (ImagePress), mesin multifungsi copier based, yang memiliki spesifikasi sebagai mesin fotokopi, cetak hitam-putih sampai pemindaian (scanning) warna, anotasi dan transmisi, fax dan network, dengan merk Canon (ImageRunner ADV, ImageRunner ADV Color, Canon Image Class), serta mesin digital printing lainnya dengan merk HP, Zund, Hiti, AnaJet, Casio (Electronic Cash Register- ECR, Point of Sales- POS), Vivipos dan software untuk mesin-mesin cetak dan fotokopi dengan merk GMG, Digilabs, ECopy ShareScan, MindFire, dan Onyx. Dengan banyaknya produk berkualitas dengan merk ternama yang didistribusikan, maka pasar konsumen PT. Samafitro juga besar.

2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand

PT. Samafitro dipercaya sebagai distributor tunggal / eksklusif bagi produk-produk mesin multifungsi Copier Based merk Canon, HP Indigo Digital Color Press dan Casio Cash Register, dan HP Scitex. Dengan

(12)

menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand, maka tingkat kepercayaan konsumen tinggi. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand salah satu kekuatan utama PT. Samafitro.

3. Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli

PT. Samafitro menyediakan showroom dimana terdapat produk-produk peralatan lengkap (display). Selain itu terdapat juga demo produk bagi calon pembeli yang ingin melihat dan menguji-coba mesin sebelum membelinya. Hal itu dilakukan agar dapat membuka wawasan konsumen mengenai mesin jenis apa yang lebih efektif digunakan untuk usaha yang akan/sedang dikembangkannya.

4. Memberikan after sales service

PT. Samafitro memberikan berbagai layanan after sales service seperti pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian suku cadang mesin.

5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia

PT. Samafitro memiliki kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia (Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan Medan, serta dealer yang tersebar di pulau-pulau Indonesia), oleh karena itu perusahaan mendistribusikan produk-produknya ke berbagai kota besar di Indonesia tersebut. Hal itu mengakibatkan PT. Samafitro pun memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia untuk mengurangi biaya dan memudahkan konsumen menerima fasilitas after sales service.

(13)

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kelemahan internal perusahaan: Tabel 4.2 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Kelemahan PT. Samafitro

W.1 Kurangnya aktifitas promosi

W.2 Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan

W.3 Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan

W.4 Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor

W.5 Lemahnya sistem pengiriman produk Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun 2014

1. Kurangnya aktifitas promosi

Brand awareness PT. Samafitro kurang kuat karena kurang melakukan aktifitas promosi. Hal itu mengakibatkan PT. Samafitro kurang diketahui masyarakat di luar industri digital printing.

2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan

PT. Samafitro kesulitan dalam mencari karyawan baru yang berkompetensi untuk bekerja di perusahaan. Karena produk-produk yang didistribusikan PT. Samafitro memiliki teknologi canggih, maka perusahaan membutuhkan teknisi yang berkompetensi agar dapat menjaga kualitas layanan. Berdasarkan hasil wawancara, kompetensi yang dibutuhkan antara lain memiliki etos kerja yang baik, jujur, sopan, bersedia mengikuti pelatihan menjadi teknisi handal untuk menghadapi kemajuan teknologi, serta berpengalaman minimal 1 tahun.

3. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan

Customer service dan para teknisi yang ditunjuk oleh perusahaan masih belum bisa memberikan kinerja yang maksimal dan memuaskan bagi perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan oleh pihak PT. Samafitro yang menunjukkan masih adanya keluhan dari

(14)

konsumen yang menganggap bahwa PT. Samafitro kurang tanggap dalam memenuhi keinginan konsumen.

4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor

Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan kompetitor.

5. Lemahnya sistem pengiriman produk

PT. Samafitro lemah dalam sistem pengiriman produk karena sulit untuk mencocokkan mesin dan jumlah feature-feature tambahan pada mesin sehingga sering kali terjadi kekurangan feature mesin yang mengakibatkan perusahaan harus order ulang ke supplier sehingga terjadinya keterlambatan distribusi (pengiriman) produk ke konsumen.

4.2.1.2 Hasil Pengolahan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Internal

Data yang diperlukan untuk menentukan faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian akan diolah data dan di-input menggunakan software Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor internal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan faktor bobot internal dengan menggunakan software Expert Choice 2000.

(15)

Gambar 4.4 Penentuan Bobot Internal

Gambar 4.5 Penentuan Bobot Internal 2 Sumber: Output Expert Choice 2000

Gambar diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor internal dengan Expert Choice 2000. Proses ini disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan faktor

(16)

kekuatan dengan satu kekuatan lainnya dan faktor kelemahan dengan satu kelemahan lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden.

Setelah semua angka kepentingan dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor internal.

Gambar 4.6 Hasil Penentuan Bobot Internal Sumber: Output Expert Choice 2000

Peringkat (rating) faktor-faktor internal perusahaan diperoleh melalui kuesioner terhadap pihak perusahaan (5 responden). Responden 1 adalah director, responden 2 adalah senior manager marketing, responden 3 adalah general manager operasional, reponden 4 adalah accounting manager dan responden 5 adalah general manager HRD.

4.2.1.3 Hasil Matriks IFE

Matriks IFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada relatif bagi keberhasilan industri, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada keberhasilan perusahaan. Berikut ini adalah hasil Matriks IFE PT. Samafitro:

(17)

Tabel 4.3 Hasil Matriks IFE

Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Peringkat

Skor

Bobot

Kekuatan

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand)

0.077 3 0.231

2. Menjadi distributor eksklusif dari

berbagai produk Top Brand 0.073 4 0.292

3. Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli

0.081 3 0.243

4. Memberikan after sales service 0.120 4 0.480 5. Memiliki distribution dan service

channel di berbagai kota besar di Indonesia

0.110 4 0.440

Kelemahan

1. Kurangnya aktifitas promosi 0.084 2 0.168 2. Kesulitan mendapatkan karyawan

baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan

0.131 1 0.131

3. Kurang maksimalnya kinerja dari

karyawan 0.129 2 0.258

4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor

0.084 2 0.168

5. Lemahnya sistem pengiriman

produk 0.112 2 0.224

Jumlah 1 2.635

(18)

Dari tabel Matriks IFE diatas, diketahui bahwa jumlah total pembobotan untuk PT. Samafitro adalah sebesar 2.635, dan nilai pembobotan tersebut diatas rata-rata yakni 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Samafitro mampu merespon dengan baik kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan.

4.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix) 4.2.2.1 Identifikasi Lingkungan Eksternal

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor peluang eksternal perusahaan: Tabel 4.4 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Peluang PT. Samafitro

O.1 Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 %

O.2 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9%

O.3 Pemain besar di industri digital printing sedikit O.4 Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas O.5 Teknologi yang terus berkembang

Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun 2014

1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6%

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia berencana untuk menarik US $30 sampai US $40 miliar investasi asing tahunan untuk industri digital printing Indonesia di antara tahun 2012 dan 2017, sehingga saham pasar di negara-negara Asia-Pasifik seperti Indonesia dapat tumbuh dari 47% menjadi 53%, dan memberikan peluang pasar yang luas. (Sumber:

www.indoprint.net)

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9%

Menurut Menteri Keuangan Indonesia, M. Chatib Basri, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat mencapai 5,8-5,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia yang sebesar 5,3 persen. (Sumber: www.kemenkeu.go.id)

(19)

3. Pemain besar di industri digital printing sedikit

Pemain besar di industri digital printing sedikit, karena bisnis digital printing sudah semakin sempit tempatnya, terutama bagi pengusaha yang tidak kreatif, tidak memiliki teknisi yang kuat dan tidak dapat bergerak cepat dalam memenuhi keinginan customer.

4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas

Sampai saat ini konsumen masih lebih memilih untuk menggunakan kertas seperti untuk mencetak faktur transaksi, mencetak tiket, buku sekolah dan lembar ujian, kertas untuk sertifikasi berharga seperti surat tanah, kwitansi, KTP, Kartu keluarga, dll. Kertas saat ini masih dianggap valid (sah) sebagai alat bukti dari sebuah ikatan perjanjian, baik bersifat bisnis maupun sosial.

5. Teknologi yang terus berkembang

PT. Samafitro berada di industri digital printing yang sangat tergantung pada teknologi, karena produk-produk yang didistribusikan oleh PT. Samafitro memiliki teknologi yang canggih. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi akan terus semakin berkembang sehingga masih ada peluang untuk pengembangan produk yang memiliki teknologi tinggi.

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor ancaman eksternal perusahaan: Tabel 4.5 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Ancaman PT. Samafitro

T.1 Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif

T.2 Munculnya pesaing baru

T.3 Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif

T.4 Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru

T.5 Kesulitan dalam proses administrasi impor Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun 2014

(20)

1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif

Harga produk sejenis yang ditawarkan kompetitor lebih kompetitif, sehingga dikhawatirkan dapat menarik konsumen ataupun calon konsumen PT. Samafitro.

2. Munculnya pesaing baru

Munculnya pesaing dengan ide dan industri yang sama menjadi salah satu ancaman bagi PT. Samafitro. Apalagi jika perusahaan ini menawarkan produk yang lebih unggul dengan harga yang lebih murah. Tentu saja konsumen akan pergi meninggalkan PT. Samafitro dan beralih ke perusahaan baru ini.

3. Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif

Dengan ketergantungan akan supplier yang berasal dari Singapore (impor), maka harga produk-produk digital printing yang disediakan PT. Samafitro sangat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang dollar terhadap Rupiah yang berfluktuatif. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk impor juga sangat bergantung pada nilai dollar. Fluktuasi nilai tukar mata uang asing membawa dampak yang kurang menguntungkan dan penurunan margin.

4. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru

Mesin fotocopy yang direkondisi lebih menarik minat para konsumen daripada mesin baru. Hal itu diakibatkan karena mesin fotocopy yang direkondisi memiliki harga yang jauh lebih murah daripada harga mesin fotocopy baru.

5. Kesulitan dalam proses administrasi impor

Adanya kebijakan pemerintah mengenai penetapan pajak bea cukai untuk pajak ekspor yang tinggi dan seringkali fluktuatif sesuai dengan kondisi politik Indonesia dengan luar negeri, menjadi kendala bagi PT. Samafitro yang merupakan salah perusahaan distributor yang mengimpor produk dari luar negeri karena harus membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah.

(21)

4.2.2.2 Hasil Pengolahan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Ekternal

Data yang diperlukan untuk menentukan faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian akan diolah data dan di-input menggunakan software Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor internal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan faktor bobot internal dengan menggunakan software Expert Choice 2000.

Gambar 4.7 Penentuan Bobot Eksternal Sumber: Output Expert Choice 2000

(22)

Gambar diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor eksternal dengan Expert Choice 2000. Proses ini disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan faktor peluang dengan satu peluang lainnya dan faktor ancaman dengan satu ancaman lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden.

Setelah semua angka kepentingan dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor eksternal.

Gambar 4.8 Hasil Penentuan Bobot Eksternal Sumber: Output Expert Choice 2000

Peringkat (rating) faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner terhadap pihak perusahaan (5 responden). Responden 1 adalah director, responden 2 adalah senior manager marketing, responden 3 adalah general manager operasional, reponden 4 adalah accounting manager dan responden 5 adalah general manager HRD.

(23)

4.2.2.3 Hasil Matriks EFE

Matriks EFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat. Pemberian bobot didasarkan pada faktor terhadap keberhasilan perusahaan, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada seberapa efektif strategi perusahaan untuk merespon faktor tersebut. Berikut ini adalah hasil Matriks EFE PT. Samafitro:

Tabel 4.6 Hasil Matriks EFE

Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Peluang

1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 %

0.090 3 0.270

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

tahun 2014 dapat mencapai 5,9% 0.068 4 0.272 3. Pemain besar di industri digital

printing sedikit 0.138 3 0.414

4. Perilaku konsumen yang masih

menggunakan kertas 0.100 2 0.200

5. Teknologi yang terus

berkembang 0.095 3 0.285

Ancaman

6. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih

kompetitif

0.090 4 0.360

7. Munculnya pesaing baru 0.059 3 0.177

8. Nilai tukar mata uang Rupiah

yang berfluktuatif 0.077 2 0.154

9. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru

0.165 3 0.495

10.Kesulitan dalam proses

administrasi impor 0.120 2 0.240

Jumlah 1 2.867

(24)

Dari table Matriks EFE diatas, diketahui bahwa jumlah nilai pembobotan untuk PT. Samafitro adalah sebesar 2.867, dan nilai pembobotan tersebut diatas rata-rata yakni 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Samafitro mampu memanfaatkan peluang dengan baik dan menghindari ancaman yang ada di industri dengan baik.

4.2.3 Matriks Competitive Profile (CPM Matrix)

Matriks Profil Kompetitif (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khususnya. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui pesaing utama PT. Samafitro adalah PT. Astragraphia dan HP Indonesia.

Setelah diketahui hasil peringkat dan bobot CPM, maka dapat dibuat matriks CPM. Berikut ini adalah hasil matriks CPM PT. Samafitro, dengan dua pesaingnya PT. Astragraphia dan HP Indonesia.

Tabel 4.7 Hasil Matriks CPM

PT. Samafitro PT. Astragraphia HP Indonesia Faktor-faktor Keberhasilan Penting Bobot Pering kat Skor Pering kat Skor Pering kat Skor Kualitas produk 0.112 4 0.448 3 0.336 3 0.336

Daya saing harga 0.091 3 0.273 4 0.364 3 0.273

Loyalitas konsumen 0.099 3 0.297 3 0.297 3 0.297 Pangsa pasar 0.093 3 0.279 3 0.279 3 0.279 Posisi keuangan 0.092 4 0.368 4 0.368 4 0.368 SDM yang berkualitas 0.103 3 0.309 4 0.412 3 0.309 Brand yang sudah dikenal 0.079 4 0.316 4 0.316 4 0.316 Promosi produk 0.100 4 0.400 4 0.400 3 0.300 Kualitas pelayanan 0.156 4 0.624 3 0.468 4 0.624 Ketepatan waktu distribusi 0.076 3 0.228 3 0.228 3 0.228 Total 3.542 3.468 3.330

(25)

Dari tabel Matriks CPM diatas diketahui bahwa total skor bobot PT. Samafitro adalah sebesar 3.542, PT. Astragraphia sebesar 3.468, dan HP Indonesia sebesar 3.330. Hal ini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kedua pesaing utamanya, posisi PT. Samafitro sudah cukup kuat dalam profil kompetitifnya dan sudah mampu bersaing dengan kedua perusahaan sejenis tersebut. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan kinerjanya. (Dimana hanya dibandingkan dengan 1 divisi perusahaan).

4.3 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap pencocokan (matching stage) terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy). Matriks IE dan Matriks BCG tidak digunakan karena PT. Samafitro bukan merupakan perusahaan multidivisional.

4.3.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan strategi SO (kekuatan-peluang), WO (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), dan WT (kelemahan-ancaman). Berikut ini adalah hasil Matriks SWOT PT. Samafitro:

(26)

Tabel 4.8 Hasil Matrix SWOT

Kekuatan (Strengths-S) Kelemahan (Weaknesses-W) 1. Menyediakan produk

yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand)

2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand 3. Menyediakan

showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli

4. Memberikan after sales service

5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia

1. Kurangnya aktifitas promosi

2. Kesulitan

mendapatkan karyawan baru yang memiliki

kompetensi yang

disyaratkan perusahaan 3. Kurang maksimalnya

kinerja dari karyawan 4. Harga produk yang

ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor

5.Lemahnya sistem pengiriman produk

Peluang (Opportunities-O) Strategi SO Strategi WO

1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 % 2. Pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9%

3. Pemain besar di industri digital printing sedikit 4. Perilaku konsumen yang

masih menggunakan kertas 5. Teknologi yang terus

berkembang

1. Membuka kantor cabang di daerah baru misalnya di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi (S1, S2, O1, O2, O3, O4) – Pengembangan Pasar 2. Membuka / membuat education center mengenai cara menggunakan / mem-perbaiki mesin (S3, S4, O1, O2, O3, O4) – Diversifikasi Terkait

1. Memberikan seminar dan melakukan kunjungan ke universitas-universitas di berbagai kota (W1, W2, O1, O3, O4) – Penetrasi Pasar

2. Memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin (W1, W4, O1, O2, O3) – Penetrasi Pasar

Ancaman (Threats-T) Strategi ST Strategi WT

1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif

2. Munculnya pesaing baru 3. Nilai tukar mata uang

Rupiah yang berfluktuatif 4. Konsumen lebih memilih

untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru

5. Kesulitan dalam proses administrasi impor

1. Meningkatkan value kualitas layanan jasa dan menetapkan service level atau janji dari layanan jasa perusahaan

dengan cara

memberikan garansi dan perhatian lebih kepada keluhan customer (S1, S4, S5,

T1, T2) –

Pengembangan Produk

1. Mengadakan seminar dan workshop tentang mesin-mesin digital printing di kota-kota seperti Bandung, Solo, Malang (W1, T2, T4) – Penetrasi Pasar

2. Memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing (W1, W4, T1, T2, T4) – Penetrasi Pasar Sumber: Data yang diolah tahun 2014

(27)

Dari hasil Matriks SWOT diatas dapat diketahui alternatif-alternatif strategi untuk PT. Samafitro adalah:

1. Penetrasi pasar 2. Pengembangan pasar 3. Pengembangan produk 4. Diversifikasi terkait

4.3.2 Matriks SPACE

Analisis Matriks SPACE pada PT. Samafitro didasarkan pada faktor posisi keuangan (FP), posisi industri (IP), stabilitas posisi (SP) dan posisi keunggulan (CP).

Berikut ini adalah perhitungan untuk Matriks SPACE Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Matriks SPACE

Posisi Financial (FP) Nilai

Profit dapat mencukupi kebutuhan finance hingga titik tertentu 5

Penjualan selalu meningkat setiap tahunnya 5

Posisi Industri (IP)

Potensi laba pada industri tinggi 4

Potensi pertumbuhan industri tinggi 4

Stabilitas Posisi (SP)

Rentang harga dengan produk pesaing -3

Tekanan kompetitif yang tinggi -2

Posisi Keunggulan (CP)

Memberikan produk yang berkualitas -1

Mengikuti perkembangan teknologi dan keinginan customer -2

Kesimpulan: Rata-rata FP adalah 10÷2= 5 Rata-rata IP adalah 8÷2= 4 Rata-rata SP adalah -5÷2= -2.5 Rata-rata CP adalah -3÷2= -1.5 Sumbu X: CP + IP = -1.5 + 4 = 2.5 Sumbu Y: SP + FP = -2.5 + 5 = 2.5 Sumber: Data yang diolah tahun 2014

(28)

Dari hasil perhitungan Matriks SPACE diatas, sumbu X= 2.5 sumbu Y= 2.5, dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada di kuadran Agresif. Alternatif strategi pada kuadran Agresif adalah:

1. Integrasi ke Belakang 2. Integrasi ke Depan 3. Integrasi Horizontal 4. Penetrasi Pasar 5. Pengembangan Pasar 6. Pengembangan Produk

7. Diversifikasi (terkait atau tidak terkait)

Berikut ini adalah gambar untuk hasil matriks SPACE:

Gambar 4.9 Hasil Matriks SPACE Sumber: Data yang diolah tahun 2014

(29)

4.3.3 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)

Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadaran yang didasarkan pada dua penilaian yaitu posisi kompetitif yang dapat dilihat dari hasil Matriks Profil Kompetitif (CPM) dan pertumbuhan pasar industri digital printing di Indonesia. Berikut ini adalah hasil Matriks Grand Strategy PT. Samafitro:

Gambar 4.10 Hasil Matriks Grand Strategy Sumber: Data yang Diolah Tahun 2014

Pada Matriks Grand Strategy, PT. Samafitro berada pada kuadran I. Hal ini dikarenakan perusahaan berada pada industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan memiliki posisi bersaing yang cukup kuat. Berdasarkan hasil dari tabel Matriks CPM, PT. Samafitro diketahui memiliki total nilai tertimbang sebesar 3.539 (lebih tinggi dari nilai tengah yaitu 2.50), sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada pada posisi kompetitif yang cukup kuat. Sedangkan pertumbuhan pasar industri digital printing di Indonesia termasuk cepat. Menurut Data Oxford Economics yang diambil dari Indonesia Print Media menunjukkan, industri digital printing di Indonesia tahun 2012 yang lalu diperkirakan 1,6% - 6,3% pertahunnya, yang dimana menurut Fred R. David (2014, p220), setiap industri yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Sehingga dapat

(30)

disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada di kuadran I. Alternatif strategi pada kuadran IV adalah: 1. Pengembangan Pasar 2. Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk 4. Integrasi ke Depan 5. Integrasi ke Belakang 6. Integrasi Horizontal 7. Diversifiksi terkait

4.4 Tahap Keputusan (Decision Stage)

Setelah melakukan tahap input dan tahap pencocokan sehingga mengetahui alternatif strategi yang muncul, maka tahap yang terakhir adalah tahap keputusan, dimana tahap keputusan ini memberikan input kepada perusahaan strategi apa yang cocok untuk diterapkan. Selanjutnya membuat keputusan tentang alternatif strategi mana yang paling cocok diterapkan oleh PT. Samafitro.

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Alternatif Strategi

Alternatif Strategi Metode pencocokan Frekuensi Integrasi ke Depan Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Integrasi ke Belakang Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Integrasi Horizontal Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Penetrasi pasar Matriks SWOT, SPACE, Grand

Strategy 6

Pengembangan pasar Matriks SWOT, SPACE, Grand

Strategy 3

Pengembangan produk Matriks SWOT, SPACE, Grand

Strategy 3

Diversifikasi terkait Matriks SWOT, SPACE, Grand

Strategy 3

Diversifikasi tak terkait Matriks SPACE 1

(31)

Berdasarkan perhitungan frekuensi alternatif strategi diatas, maka diketahui alternatif strategi yang paling banyak muncul adalah: Penetrasi pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan Produk dan Diversifikasi Terkait. Selanjutnya alternatif strategi tersebut dianalisis untuk tahap keputusan dengan menggunakan Matriks QSPM.

4.4.1 QSPM Matrix

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) digunakan untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Samafitro. Berikut ini adalah hasil Matriks QSPM PT. Samafitro:

Tabel 4.11 Hasil QSPM Matrix

Alternatif Strategi Penetrasi Pasar Diversifikasi Terkait Pengembang an Produk Pengembang an Pasar Faktor-faktor

Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan 1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand) 0.077 4 0.308 3 0.231 3 0.231 3 0.231 2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand 0.073 4 0.292 3 0.219 3 0.219 4 0.292 3. Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli 0.081 4 0.324 3 0.243 3 0.243 3 0.243

(32)

Tabel 4.12 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan) 4. Memberikan after sales service 0.120 4 0.480 3 0.360 3 0.360 3 0.360 5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia 0.110 4 0.440 3 0.330 4 0.440 4 0.440 Kelemahan 1. Kurangnya aktifitas promosi 0.084 3 0.252 2 0.168 3 0.252 3 0.252 2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan 0.131 3 0.393 2 0.262 3 0.393 2 0.262 3. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan 0.129 3 0.387 2 0.258 3 0.387 2 0.258

4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor 0.084 4 0.336 3 0.252 4 0.336 3 0.252 5. Lemahnya sistem pengiriman produk 0.112 3 0.336 2 0.224 3 0.336 2 0.224 Total 1.00

(33)

Tabel 4.13 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan 2) Peluang 1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 % 0.090 3 0.270 3 0.270 3 0.270 3 0.270 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% 0.068 3 0.204 3 0.204 3 0.204 4 0.272 3. Pemain besar di industri digital printing sedikit 0.138 3 0.414 2 0.276 4 0.552 3 0.414 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas 0.100 3 0.300 2 0.200 3 0.300 3 0.300 5. Teknologi yang terus berkembang 0.095 4 0.380 3 0.285 3 0.285 2 0.190 Ancaman 1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif

0.090 4 0.360 3 0.270 4 0.360 3 0.270

2. Munculnya pesaing

baru 0.059 3 0.177 3 0.177 3 0.177 3 0.177

3. Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif

(34)

Tabel 4.14 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan 3) 4. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru 0.165 3 0.495 1 0.165 3 0.495 2 0.330 5. Kesulitan dalam proses administrasi impor 0.120 2 0.240 1 0.120 2 0.240 2 0.240 Total 1.00

Total Nilai Daya

Tarik 6.619 4.668 6.234 5.431

Sumber: Data yang Diolah Tahun 2014

Dari Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada PT. Samafitro di atas terlihat bahwa strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 6.619. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik alternative strategi lainnya, yaitu Diversifikasi Terkait yang sebesar 4.668, Pengembangan Produk yang sebesar 6.234, dan Pengembangan Pasar yang sebesar 5.431. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi Diversifikasi Terkait, Pengembangan Produk dan Pengembangan Pasar.

Strategi Penetrasi Pasar ini dapat berjalan efektif karena sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan, dimana:

Pasar saat ini belum jenuh dengan produk atau jasa digital printing

• Tingkat pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikkan secara signifikan, karena perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas sebagai media yang sah.

• Meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.

(35)

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari analisis Matriks QSPM, didapatkan hasil strategi yang mempunyai daya tarik paling tinggi yaitu Strategi Penetrasi Pasar. Strategi Penetrasi Pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Kegiatan yang dapat dilakukan PT. Samafitro dalam Strategi Penetrasi Pasar adalah:

1. Memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin.

2. Melakukan promosi penjualan dengan memasang iklan di internet dan memperbaharui serta meng-update secara berkala website resmi PT. Samafitro dengan tampilan yang lebih menarik dan informasi yang lengkap mengenai produk-produk yang dijual.

3. Mengadakan seminar dan workshop, serta melakukan kunjungan ke universitas-universitas di berbagai kota besar di Indonesia.

4. Memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing.

5. Meningkatkan value kualitas layanan jasa dengan cara memberikan garansi dan perhatian lebih kepada keluhan customer.

Gambar

Gambar 4.1 Budaya Kerja PT. Samafitro  Sumber: PT. Samafitro
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Samafitro  Sumber: PT. Samafitro
Gambar 4.3 Model Lima Kekuatan Porter PT. Samafitro             Sumber: Fred R. David (2013, p106) dan dikembangkan oleh peneliti
Tabel 4.1 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Kekuatan PT. Samafitro  S.1  Menyediakan  produk  yang  berkualitas  tinggi  dengan  merk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Factors related to fatigue in Chinese patients with end-stage renal disease receiving maintenance hemodialysis: a multi-center cross-sectional study. Validation of

Selanjutnya Bidang keuangan diatur dalam Kepres RI No.52 tahun 1969, dalam pasal 2 menyatakan bahwa kedudukan hukum, segala hal mengenai, personil, materiil, keuangan,

ANALIS PASAR HASIL PERIKANAN PELAKSANA

Sehubungan dengan Hasil Evaluasi yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja III Kabupaten Lamongan untuk pekerjaan Instalasi Air, Pembuatan Tandon

Inovasi produk ini sebagai alternatif pengganti bahan dasar nuget yaitu daging yang merupakan bahan pangan berkolesterol tinggi, selain itu harganya yang relatif

“Ketika di luar merasakan bahwa inilah tantangan sesungguhnya, sempat mengalami kebobrokan agama diawal-awal perkualiahan, ketika kegiatan pondok sudah tidak pernah dilakukan,

Dari hasil pemisahan Ca dan Mg, didapat kenaikan berat endapan yang tidak berarti seiring bertambahnya suhu namun terjadi penurunan berat rendemen kitin sehingga dihasilkan

KLIK/BLOK KOLOM B 4. KLIK AUTOFIT SELECTION 2. KLIK FORMAT 3. KLIK COLUMN..