• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BAHAN RUJUKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II BAHAN RUJUKAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

5

2.1 Bank

2.1.1 Pengertian Bank

Dalam sehari-harinya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,tabungan dan deposito.

Menurut UU RI no 16 Tahun 1998 tanggal 10 Nopember 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah:

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga bank selalu berkaitan dengan masalah keuangan.

2.1.2 Fungsi Bank

Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan.

Secara Spesifik,fungsi bank adalah sebagai berikut : 1. Agent of Trust

Merupakan kegiatan perbankan berdasarkan kepercayaan baik dalam hal penghimpunan maupun penyaluran dana.

2. Agent of Development

Bertujuan untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

(2)

Memberikan bermacam-macam Jasa yang ditawarkan bank seperti jasa pengiriman uang, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan.

2.1.3 Jenis-jenis Bank

Jenis-jenis Perbankan menurut Kasmir (2000:18) ditinjau dari berbagai segi, antara lain :

1. Dilihat dari segi fungsinya.

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998, maka jenis Perbankan terdiri dari : a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensial dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan uasaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Dilihat dari segi kepemilikannya :

a. Bank milik Pemerintah

Bank jenis ini, baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.

b. Bank milik Swasta Nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

(3)

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

d. Bank milik Campuran.

Bank jenis ini kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Secara mayoritas sahamnya di pegang oleh Warga Negara Indonesia.

3. Dilihat dari segi status

a. Bank devisa

merupakan bank yang yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau bank yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi sebagai Bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti Bank devisa.

2.1.4 Peranan Bank dan Lembaga Keuangan.

Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang mempunyai peran yang penting dalam sistem keuangan, peranan tersebut adalah :

 Pengalihan Asset ( asset transmutation), mengalihkan assets atau dana dari unit surplus ke unit defisit.

 Transaksi (tansaction), memberikan kemudahan transaksi barang dan jasa.  Likuiditas (Liquidity), menawarkan produk dana dengan berbagai alternatif

tingkat liquiditas.

2.2 Laporan Keuangan

Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari Neraca, Perkiraan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Ekuitas. Dimana neraca itu sendiri menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal di suatu perusahaan pada periode akuntansi

(4)

tertentu, sedangkan perhitungan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai suatu perusahaan serta biaya-biaya yang terjadi selama periode akuntansi tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan dana atau faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan/aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan baik pihak intern maupun ekstern dengan data/aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (SAK 2004 : 2) dikatakan bahwa :

“ Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.

Berdasarkan PSAK no 31 tentang Akuntansi Perbankan, laporan keuangan bank terdiri atas :

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. laporan Arus Kas

5. Catatan atas laporan keuangan.

2.2.2 Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak ekstern perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:3),

(5)

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah :

1. Pemilik Perusahaan

Laporan Keuangan diperlukan perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan dating sehingga dapat menaksir bagian keuntungan yang akna diterima dan perkembangan harga saham yang dimiliknya.

2. Manajer Perusahaan

Laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggung jawabkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan atsa hasil yang telah dicapai dan hasil yang akan dicapai. Di samping itu laporan keuangan digunakan manajemen untuk :

a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

b. Mengukur efisiensi kinerja perusahaan pada setiap divisi, serta menentukan seberapa besar keuntungan yang akan di capai perusahaan.

c. Menilai hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diberi tugas dan tanggung jawab serta wewenang.

d. Menentukan kebijakan dan keputusan pada perusahaan untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.

3. Para Investor

Bagi para investor laporan keuangan penting dalam menentukan kebijaksanaan penanaman modal dalam suatu perusahaan apakah perusahaan itu sehat atau tidak, serta untuk mengetahui jaminan investasi dalam kondisi keuangan jangka pendek dan jangka panjang.

4. Para Kreditur dan Bankers

Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, para kreditur perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan perusahaan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

(6)

Laporan keuangan perusahaan sangat penting bagi pemerintah dalam menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan.

2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (SAK,2004:4) menyatakan bahwa :

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu, dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non informasi.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Atas dasar dasar uraian tersebut diatas, pada dasarnya tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

2.2.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan.

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

(7)

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Umtuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan

Agar laporan keuangan bermanfaat, maka informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi di masa lalu.3

3. keandalan

Laporan keuangan juga harus andal (reliable), informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pngertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus blengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dank arena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

5. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.

(8)

2.2.5 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Sifat dan keterbatasan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK,2004;4) adalah :

1. Laporan keuangan bersifat historis yaitu merupakan laporan

kejadian yang telah lewat.

2. Laporan keuangan itu bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan

taksiran dan pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi

ketidakpastian.

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya atau formalitasnya.

7. Laporan keuangan disususn dengan menggunakan istilah-istilah

teknis dan pemakai laporan keuangan dianggap memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kumulatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.3 Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

2.3.1 Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan Keuangan perusahaan tebagi atas :

 Laporan Keuaangan Perusahaan Umum

Laporan keuangan sering disajikan sebagai bagian dari suatu dokumen seperti laporan tahunan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan hanya berlaku untuk laporan keuangan dan tidak berlaku untuk informasi lain yang disajikan

(9)

dalam laporan tahunan atau dokumen lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk mampu membedakan laporan yang disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan informasi lain yang juga bermanfaat bagi pengguna laporan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:12) menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan :

“menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain

yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut

karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pos-pos tersebut didefinisikan sebagai berikut :

1. Aktiva merupakan sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.

2. Kewajiban merupakan suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu, atau merupakan suatu kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaian mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan.

3. Ekuitas merupakan hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Untuk mencapai tujuannya laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang-disusun atas dasar akrual memberikan

(10)

informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

 Laporan Keuangan Perusahaan/Organisasi Nirlaba

Dalam Peryataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 menyatakan bahwa :

Laporan keuangan perusahaan/organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan Posisi Keuangan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai:

 kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan

 likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas

(11)

dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih

Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini:

 Aktivitas pendanaan:

1) penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.

2) penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment). 3) bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

 Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan

pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

2.3.2 Laporan Keuangan Bank

Laporan Keuangan Bank terdiri dari :

 Laporan Keuangan Bank Umum

Berdasarkan PSAK no 31 tentang Akuntansi Perbankan, laporan keuangan bank terdiri atas :

6. Neraca

7. Laporan Laba Rugi

8. Laporan Perubahan Ekuitas 9. laporan Arus Kas

10. Catatan atas laporan keuangan.

Dalam penyajiannya, aktiva dan kewajiban dalam neraca bank tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar {unclassified), namun sedapat mungkin tetap disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

(12)

 Laporan Keuangan Bank Syariah

seperti yang dinyatakan dalam PSAK No 59. Bank syariah ialah bank yang berasaskan, antara lain, pada asas kemitraan, keadilan, transparansi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah beroperasi atas dasar bagi hasil, tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Berbeda dengan bank nonsyariah, bank syariah dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi-transaksi sektor riil, seperti jual beli dan sewa menyewa.

. Adapun tujuan laporan keuangan bank syariah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan antara lain :

 Informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaanya.

 Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada tingkat keuntungan yang layak

 Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat..

2.3.3 Neraca

2.3.3.1 Pengerian Neraca

Menurut munawir (2000:13) menyatakan bahwa :

“Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu dan disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu”.

(13)

2.3.3.2 Komponen Neraca

Informasi yang disajikan dalam neraca menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 31 menyatakan bahwa :

Untuk dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, komponen neraca terdiri dari :

1. Aktiva yaitu sumber dana ekonomi yang dikuasai perusahaan.

 Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk pula dalam kas adalah mata uang Rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commemorative coin, emas batangan, dan mata uang emas serta valuta asing yang sudah tidak berlaku

 Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing di Bank Indonesia.

 Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing di bank lain.

 Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank

lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam bentuk interbank callmoney, tabungan, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.

2. Kewajiban, yang merupakan utang perusahaan masa kini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

 Giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan antara lain dengan bilyet giro

 Kewajiban Segera Lainnya adalah kewajiban bank kepada pihak lain

yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Contoh kewajiban segera

(14)

lainnya antara lain seperti transfer, penerimaan pajak melalui bank yang masih harus disetor dan bunga yang masih harus dibayar.

 Tabungan adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.

 Deposito Berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito Berjangka disajikan di neraca sebesar jumlah nominal yang tercantum dalam perjanjian antara bank dengan pemegang deposito berjangka.

 Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yanq diterima dari

bank atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing, dan harus dibayar bila telah jatuh waktu.

 Kewajiban lain-lain merupakan pos yang dimaksudkan untuk

menampung kewajiban-kewajiban bank yang tidak dapat digolongkan kedalam salah satu pos tersebut di atas dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri, antara lain seperti setoran jaminan

3. Ekuitas, yaitu merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada. Unsur ekuitas ini terdiri dari :

 Modal disetor adalah modal yang telah efektif diterima bank sebesar

nilai nominal saham.

 Tambahan Modal Disetor terdiri dari beberapa macam unsur

penambah modal disetor seperi agio saham, modal sumbangan.

 Saldo laba yaitu akumulasi hasil usaha periodik setelah

memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba rugi periode lalu.

(15)

2.3.3.3 Bentuk Penyajian Neraca

Dalam penyajian laporan keuangan, bank harus menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya mulai dari yang paling likuid ke yang kurang likuid. Aktiva yang paling likuid adalah kas yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran setiap saat, sedangkan kewajiban yang paling likuid adalah kewajiban segera yang harus segera diselesaikan / dibayarkan kepada pemiliknya. Ketentuan penyajian ini telah diatur dalam PSAK No. 31 (Revisi 2000)

Bentuk atau susunan dari neraca tidak ada keseragaman di antara perusahaan-perusahaan tergantung pada tujuan-tujuan yang akan di capai, tetapi bentuk neraca yang umumnya digunakan (traditional atau conventional) sebagai berikut :

a. Rekening (Skontro)

Pada bentuk ini, unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit).

b. Laporan (Stafel)

Pada bentuk ini baik aktiva, kewajiban maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva, kewajiban dan terakhir ekuitas.

2.3.4 Laporan Laba Rugi

2.3.4.1 Pengertian Laporan Laba Rugi

Menurut Munawir (2000:26) menyatakan bahwa :

“Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu”.

Laporan laba-rugi memperlihatkan kemampuan manajemen dalam menciptakan pendapatan dari harta yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan, serta memperlihatkan efisiensi biaya.

(16)

2.3.4.2 Komponen Laporan Laba-Rugi

Walaupun belum ada keseragaman tentang sususnan laporan laba rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan ( penjualan barang dagangan atau memberikan jasa) diikuti dengan harga pokok dari barang/jasa yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari Biaya Penjualan dan Biaya Umum/Administrasi (operating expenses). 3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi

pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahan (non operating/financial income dan expenses). 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentiil

(extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba atau bersih sebelum pajak.

Pada dasarnya laporan laporan laba-rugi perbankan disusun berdasarkan komponen-komponen yang mengacu kepada PSAK Tahun No 31 Tahun 2004 yang terdiri dari :

1. Pendapatan dan Beban.

Pendapatan (revenues) merupakan arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal bank selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.

Beban (expenses) merupakan penurunan manfaat ekonomis selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan, aktiva tetap yang meliputi misalnya gaji dan upah, penyusutan.

2. Pendapatan dan Beban Bunga.

Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari penanaman dana bank.

(17)

Beban bunga adalah beban yang dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana.

3. Provisi dan komisi.

Provisi adalah imbalan yang diterima atau dibayar sehubungan dengan fasilitas yang diberikan atau diterima.

Komisi adalah imbalan atau jasa perantara yang diterima atau dibayar atas suatu transaksi atau aktivitas yang mendasar.

4. Keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing.

Selisih kurs adalah selisih dari pelaporan jumlah unit mata uang asing kedalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda.

5. Beban Administrasi Umum/Overhead

Beban administrasi umum adalah berbagai beban yang timbul untuk mendorong kegiatan operasional bank.

2.3.4.3 Bentuk Penyajian Laporan Laba Rugi.

Menurut munawir (2000:26) menyatakan bahwa bentuk laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

1. Single Step

Yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung laba/rugi bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.

2. Multiple Step

Dalam bentuk ini dilakukan pengelompokkan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.

Di dalam penyajiannya, bank harus menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk bertahap (multiple step) yang menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain dengan kata lain

(18)

laporan laba rugi harus membedakan antara unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional.

2.3.5. Laporan Arus Kas

2.3.5.1 Pengertian Kas dan Arus Kas

Pengertian kas menurut S Munawir (2002:14) adalah :

“Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan”.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu

2.3.5.2 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Kas

Menurut Bambang Riyanto (2001;346) mengemukakan bahwa unsur-unsur yang dapat memperbesar saldo kas adalah sebagai berikut :

1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas 2. berkurangnya aktiva tetap

3. bertambahnya setiap jenis hutang 4. bertambahnya modal.

5. perusahaan mengalami laba.

Sedangkan unsur-unsur yang mengurangi kas adalah sebagai berikut : 1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas

2. Bertambahnya aktiva tetap 3. Berkurangnya setiap jenis hutang 4. Berkurangnya modal

5. Perusahaan mengalami kerugian. Arus Kas

Menurut Dwi Prastowo (2002;29) mengemukakan bahwa :

“Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan.

(19)

Penyajian laporan arus kas menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004;2.3) :

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

1. Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :

 Penerimaan kas dari aktivitas penjualan barang dan jasa  Penerimaan kas dari royalty, komisi dan pendapatan lain  Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa

 Pembayaran kas untuk asuransi yang berhubungan dengan premi, kalim dan manfaat asuransi lainnya.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi :

 Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

 Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunanv dan peralatan.  Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain.

 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.

3. Aktivitas Pendanaan

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :  Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya.

(20)

 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.

 Pelunasan pinjaman

 Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.

2.3.6 Catatan Atas Laporan Keuangan

2.3.6.1 Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan

“Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau jumlah yang tertera dalam neraca laporan laba-rugi, dan laporan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.

2.3.6.2 Hal-hal Yang Diungkapkan Dalam Catatann Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

 Gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi lainnya;

 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

 Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas;

 Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari program tersebut adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia untuk (i) meningkatkan kinerja irigasi dengan melaksanakan kebijaksanaan baru pada tingkat propinsi

Lapisan tengah adalah lapisan akuos dengan ketebalan kurang lebih 7 µm dihasilkan oleh kelenjar lakrimal utama, yang terletak pada orbita serta kelenjar lakrimal asesorius Kraus

Sebaliknya, apabila tingkat kecemasan akademik melebihi batas normal bagi seorang siswa maka yang terjadi adalah hilangnya motivasi belajar; timbulnya perilaku prokrastinasi;

Adapun Biederman dkk (dalam Snodgrass, 1996), mengemukakan bahwa penglihatan tidak akan mempangaruhi pada proses kognisi ingatan, namun hal itu berpengaruh terhadap

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat

- Magnet lunak adalah logam yang sangat mudah dijadikan menjadi magnet ,tetapi setelah menjadi magnet mudah dihilangkan kemagnetannya (tidak dapat menyimpan sifat

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan siswa terisolir, seperti faktor ekonomi, lingkungan dan bahkan faktor keluarga, dan terkadang juga sifat egois bisa menyebabkan

Menurut Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru bahwa usaha-usaha pemerintah di bidang kesejahteraan sosial meliputi bantuan sosial baik bagi perseorangan