STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN
LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
DEWI NOVITA SARI 1112183
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berjudul : Gambaran Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di dusun Lopati desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak biasa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb., selaku Ketua Prodi D III Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Eniyati, SST, sebagai pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Haniek Farida, M. Si sebagai penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan dalam Karya Tulis Ilmiah. 5. Bapak Supriyanto dan Ibu Sutiyem selaku ketua dusun Lopati, desa
Trimurti, Srandakan, Bantul.
6. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan do’a dan semangat selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua teman-teman mahasiswa Stikes A.Yani yang telah membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Yogyakarta, Agustus 2015
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viDAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
INTISARI... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Keaslian penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teori ... 8
B.Kerangka Teori ... 33
C.Kerangka Konsep ... 34
D.Pertanyaan Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangann Penelitian ... 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35
C. Variabel Penelitian ... 36
D. Populasi dan Sampel ... 36
E. Definisi Operasional ... 37
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 37
G. Validitas dan Reliabilitas ... 39
H.Metode Pengolahan dan Analisis Data... 40
I.Etika Penelitian ... 42
I. Pelaksanaan Penelitian... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 45 B. Pembahasan ... 48 C. Keterbatasan ... 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 54 B. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Keaslian Penelitian………. Definisi Operasional………... Kisi-kisi kuesioner... Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur dan pendidikanDistribusi frekuensi berdasarkan perilaku... Tabulasi silang... 7 37 38 46 47 47
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-langkah SADARI ... 27
Gambar 2.2 Langkah-langkah SADARI ... 27
Gambar 2.3 Langkah-langkah SADARI ... 28
Gambar 2.4 Langkah-langkah SADARI ... 28
Gambar 2.5 Langkah-langkah SADARI ... 29
Gambar 2.6 Langkah-langkah SADARI ... 30
Gambar 2.7 Langkah-langkah SADARI ... 30
Gambar 2.8 Langkah-langkah SADARI ... 31
Gambar 2.9 Langkah-langkah SADARI ... 31
Gambar 2.10 Kerangka Teori ... 33
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Time Schedule
Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kesatuan Bangsa Kabupaten
Bantul
Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul
Lampiran 5. Surat Izin Studi Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 6. Surat Izin Studi Penelitian Ka. Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat Izin Studi Penelitian Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan,
Bantul
Lampiran 8. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Insrumen Skala
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN
LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
Dewi Novita Sari1, Eniyati2 INTISARI
Latar Belakang: Berdasarkan data Global Burden of Cancer(Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000). Kanker payudara tertinggi di Indonesia berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu mencapai 2,4%. Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan payudara. Keganasan kanker payudara 75-85% ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Tujuan: Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan croos sectional. Lokasi penelitian di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul. Variabel tunggal yaitu perilaku. Populasi penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) dengan metode total sampling berjumlah 72 responden. Analisis yang digunakan analisis univariat dengan menggunakan instrumen skala yang telah diuji validitas.
Hasil Penelitian: Hasil perilaku Wanita Usia Subur (WUS) di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul dalam kategori baik sebanyak 21 responden (29,2%), kategori cukup sebanyak 45 responden (62,5%) dan untuk kategori kurang sebanyak 6 responden (8,3%).
Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul dalam kategori cukup.
Kata Kunci: Perilaku, Wanita Usia Subur (WUS), SADARI
Mahasiswi D3 Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta Dosen D3 Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
THE DESCRIPTION OF BEHAVIOR OF WOMEN IN REPRODUCTIVE AGE (WUS) ABOUT SELF BREAST EXAMINATION (BSE)
IN LOPATI, TRIMURTI SRANDAKAN, BANTUL YOGYAKARTA
Novita Dewi Sari1, Eniyati2 ABSTRACT
Background of study: According to the Global Burden of Cancer (Globocan), they recorded that breast cancer is cancer which is the highest rate to suffer women (26 per 100,000). Yogyakarta (DIY) gets the first position of breast cancer patient in a whole of Indonesia, it reach till 2.4%. It due to the lack of women awareness to immediately consult their breast abnormalities. 75-85% of breast cancer malignancy is found during breast self-examination.
Objective of study: The aim of this study is to describe of behavior of Women in Reproductive Age (WUS) about BSE in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Research Method: This study is a descriptive study with cross sectional approach.. The data taken from Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul. The population is the women in reproductive age (WUS). It taken to analyze the data, the writer uses analysis uses univariate analysis and the instrument has been validated before.
Result study: The behavior of women reproductive age (WUS) in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul shows that 21 respondents (29.2%) are in good category, 45 respondents (62.5%) are in adequate category and 6 respondents (8.3%) are in less category.
Conclusion: The results shows that are in adequate category about behavior of women in reproductive age (WUS) in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul
Keywords: Behavior, Women in Reproductive Agee (WUS), BSE
D3 Midwifery Students of STIKES Achmad Yani Yogyakarta D3 Midwifery Lecturer of STIKES Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangKanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita. Kanker payudara menyerang pada wanita yang telah berusia kira-kira 40 tahun, tetapi sekarang ini wanita yang berusia lebih muda mempunyai resiko untuk terserang kanker payudara (Mardiana, 2007). Usia penderita kanker payudara termuda adalah 20-29 tahun sedangkan yang tertua adalah 80-89 tahun dan usia terbanyak kasus payudara sendiri berusia 40-49 tahun (Wiknjosastro, 2009).
Menurut Global Cancer Statistic (GCS) pada tahun 2008, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terdiagnosa dan penyebab kematian di dunia. Terhitung sebanyak 1.380.000 (23%) dari total kasus kanker dan 458.400 (14%) dari total angka kematian akibat kanker. Sekitar setengah dari kasus kanker payudara dan 60% kematian yang diperkirakan terjadi di negara-negara berkembang (American Cancer Society, 2011).
WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, sebanyak 206.966 wanita di Amerika Serikat terdiagnosa kanker payudara dan sebanyak 40.996 wanita meninggal dunia akibat kanker payudara (U.S.Cancer Statistics Working Group, 2013). Kemudian pada tahun 2013 menurut American Cancer Society (ACS) dan National Cancer Institute (NCI) terdapat kasus baru sebanyak 232.340
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2dan sebanyak 39.620 kasus kematian akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2013).
Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer(Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000) diikuti kanker leher rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010).
Tingkat prevalensi tumor dan kanker payudara tertinggi di Indonesia berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu mencapai 2,4% diikuti dengan Kalimantan Timur 1,0% dan terendah terdapat di daerah Kalimantan Tengah sebesar 0,1% (Riskesdas, 2013).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, ditemukan bahwa jumlah kasus baru penderita kanker payudara meningkat. Pada tahun 2011 ditemukan 302 kasus meningkat menjadi 947 kasus pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan yaitu 473 kasus. Menurut data Dinkes DIY dari 6 rumah sakit yang melaporkan, yang tertinggi berada di RSUD Panembahan Senopati Bantul yaitu sebanyak 376 orang, RSUD Wonosari sebanyak 106 orang, RSU Wirosaban sebanyak 28 orang, RS Bethesda sebanyak 22 orang, RS PKU Muhammadiyah sebanyak 18 orang dan terendah berada di RS Panti Rini yaitu sebanyak 5 orang (Dinkes DIY, 2014).
Pemerintah Kabupaten Bantul sejak tahun 2009 telah membentuk dusun sadar Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di tujuh belas kecamatan se Kabupaten Bantul yang merupakan program edukasi kapada masyarakat terhadap
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
pentingnya melakukan deteksi dini agar dapat dilakukan tindakan tepat untuk penanggulangannya. Program tersebut merupakan gagasan ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bantul terkait dengan semakin banyaknya penderita kanker di masyarakat. Program ini merupakan pertama di Indonesia (bantulkab.go.id/berita/1011.html).
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah. Umumnya, kanker payudara terdeteksi pertama kali oleh penderitanya sendiri. Tindakan ini penting karena 75-85% keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Purwoastuti, 2008), untuk itu agar kanker tersebut dapat terdeteksi lebih awal, pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang beresiko tinggi maupun wanita tanpa resiko.
Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivasi bagi para wanita untuk menambah pengetahuan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan maka akan mempengaruhi perilaku wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah risiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri untuk mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya.
Dusun Lopati merupakan salah satu dusun yang menjadi program dusun sadar Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan saat ini ada beberapa warga
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4yang terkena kanker payudara dan sedang dalam perawatan medis. Penderita-penderita ini kebanyakan adalah wanita usia subur. Dusun ini sudah sering kali diberikan penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan pencegahan risiko penyakit kanker payudara salah satunya adalah pola perilaku kesehatan rutin memeriksa payudara sendiri setiap bulan.
Studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 10 Juni 2015 terdapat sebanyak 72 wanita usia subur di dusun Lopati, desa Trimukti, kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul. Melalui metode wawancara tentang perilaku SADARI terhadap 10 wanita usia subur 8 diantaranya sudah mengetahui tentang SADARI namun mereka mengaku tidak rutin untuk melakukan pemerikaan setiap bulan dengan berbagai alasan seperti malu, takut menemukan benjolan, dan kurang sensitif merasakan benjolan pada payudara, dan 2 lainnya sudah mengetahui tentang SADARI dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut para wanita subur sudah mendapatkan pengetahuan tentang SADARI sehingga seharusnya mereka dapat menerapkan upaya deteksi dini dengan SADARI setiap bulan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian tentang “Gambaran perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Srandakan, Bantul?”
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5 B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut “Bagaimana gambaran perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimukti, Srandakan, Bantul?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori baik.
b. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori cukup.
c. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu dan menambah wawasan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, khususnya tentang masalah yang berkaitan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6 2. Manfaat Praktisa. Bagi masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS)
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang SADARI sehingga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan dan dapat melakukan upaya pencegahan serta dapat mengatasinya.
b. Bagi tenaga kesehatan (Bidan)
Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas khususnya bidan dalam upaya menyadarkan para wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri rutin setaip bulan. c. Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu tentang kesehatan reproduksi yang telah didapatkan khususnya SADARI, dan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7 E. Keaslian PenelitianNo. Nama Judul Metode
Penelitian Hasil Persamaan dan Perbedaan 1. Sugiharto, S 2014 Hubungan pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada mahasiswi FKIP Khatolik Widya Mandala Surabaya Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
Hasil penelitian ini responden yang memiliki pengetahuan baik mayoritas memiliki perilaku cukup sebanyak 23 responden (60%), pengetahuan cukup mayoritas memiliki perilaku cukup sebanyak 13 responden (52%), pengetahuan kurang meyoritas berperilaku cukup sebanyak 4 responden (57%) Persamaan : variabel penelitian, metode penelitian, pendekatan Perbedaan : sampel, tempat, dan waktu penelitian. 2. Handayani, Oktarin. S 2013 Perilaku mahasiswi tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
Perilaku mahasiswi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik yaitu 79responden (47,3%) dan untuk kategori kurang sebanyak 88 responden (52,7%) Persamaan : variabel, metode penelitian, dan pendekatan Perbedaan : sampel, waktu dan tempat penelitian 3. Nugrahini, D. S, dkk 2010 Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan Universitas Padjajaran Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Sebagian besar (69, 79%) pengetahuan mahasiswa dalam kategori baik, sebagian besar mahasiswa (56, 25%) melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan sesuai dan hampir setengah (43,75%) dari
responden melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara tidak sesuai. Persamaan : variabel, metode penelitian, dan pendekatan Perbedaan : sampel, waktu dan tempat penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45 BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015 di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
Dusun Lopati merupakan salah satu dusun di desa Trimurti Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Luas wilayah Dusun Lopati adalah 47.418m2, terdiri dari ruang publik, tempat pemakaman, tempat pembuangan sampah, bangunan sekolah, pertokoan, jalan dan usaha perikanan. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Bendo Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Nengahan Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Gunungsaren Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Gaswangi Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.
Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah penelitian ini adalah satu puskesmas yaitu Puskesmas Srandakan, jarak dengan Dusun Lopati sekitar
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
500m dapat ditempuh dengan jalan kaki, sepeda, sepeda motor dan mobil. Dusun Lopati merupakan wilayah kerja Puskesmas Srandakan. Program- program kesehatan dan kegiatan yang sudah berjalan di Dusun Lopati adalah posyandu balita, posyandu lansia serta pemberantasan jentik nyamuk dan senam setiap hari selasa sore yang dipandu oleh pemandu senam.
Program-program yang berkaitan tentang kesehatan masyarakat yaitu penyuluhan oleh puskesmas setempat yang dilakukan 15 menit efektif sebelum posyandu balita dan lansia dimulai, kemudian setelah itu dilanjutkan kegiatan penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah oleh kader setempat.
2. Karakteristik responden
Karakteristik responden penelitian ini meliputi umur dan pendidikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan karakteristik responden sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan
No. Karakteristik F % 1. Umur a. < 25 tahun 15 20,8 b. 25-35 tahun 36 50 c. > 35 tahun 21 29,2 Jumlah 72 100 2. Pendidikan a. SD 9 12,5 b. SMP 19 26,4 c. SMA 37 51,4 d. Perguruan Tinggi 7 9,7
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47 Jumlah 72 100Sumber : data primer 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 menggambarkan bahwa sebagian besar umur responden adalah sekitar 25-35 tahun sebanyak 36 responden (50%), berpendidikan SMA yaitu sebanyak 37 responden (51,4%).
3. Analisa Hasil Penelitian
Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati Desa Trimurti, Srandakan, Bantul dapat dilihatkan pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati Desa Trimurti, Srandakan, Bantul
No. Tingkatan F % 1. Baik 21 29,2 2. Cukup 45 62,5 3. Kurang 6 8,3
Jumlah 72 100
Sumber : data primer 2015
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki perilaku yang cukup tentang SADARI yaitu 45 responden (62,5%).
Tabel 4.3
Tabulasi Silang Karakteriktik Berdasarkan Umur dan Pendidikan Dengan Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI Di Dusun Lopati, Desa Trimurti,
Srandakan, Bantul
Perilaku
Baik Cukup Kurang Jumlah
Karakteristik F % F % F % F % Umur < 25 tahun 4 5,6 10 13,9 1 1,4 15 20,8 25-35 tahun 12 16,7 21 29,2 3 4,2 36 50 > 35 tahun 5 6,9 14 19,4 2 2,8 21 29,2 Jumlah 21 29,2 45 62,5 6 8,3 72 100 Pendidikan SD 1 1,4 4 5,6 4 5,6 9 12,5 SMP 1 1,4 17 23,6 1 1,4 19 26,4
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48 SMA 13 18,1 23 31,9 1 1,4 37 51,4 Perguruan Tinggi 6 8,3 1 1,4 0 0 7 9,7 Jumlah 21 29,2 45 62,5 6 8,3 72 100Sumber : data primer 2015
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden karakteristik umur 25-35 tahun memiliki perilaku cukup tentang SADARI sebanyak 21 responden (29,2%) dengan jumlah keseluruhan perilaku tentang SADARI sebanyak 36 responden (50%) dan karakteristik pendidikan SMA 23 responden (31,9%) dengan jumlah keseluruhan perilaku tentang SADARI berdasarkan pendidikan sebanyak 37 responden (51,4%).
B. Pembahasan
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Srandakan, Bantul. Dalam penelitian ini terdapat 72 Wanita Usia Subur (WUS) yang menjadi responden.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan dari 72 responden yang diteliti dapat diketahui bahwa sebagian besar Wanita Usia Subur (WUS) memiliki perilaku cukup tentang SADARI 45 (62,5%) responden, dan perilaku baik sebanyak 21 (29,2%) responden dan perilaku kuramg tentang SADARI sebanyak 6 (8,3%) responden. Hal tersebut didukung oleh karakteristik responden dengan sebagian Wanita Usia Subur (WUS) memiliki perilaku cukup pada usia 25-35 tahun diperoleh data bahwa karakterisktik responden mayoritas berumur 25-35 tahun (50%) dan karakteristik menurut pendidikan mayoritas berpendidikan SMA (51,4%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku yang cukup tentang SADARI (62,5%).\
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
491. Karakteristik responden berdasarkan Umur
Hasil penelitian ini menunjukkan dari segi umur sebagian responden merupakan ibu yang berumur 25-35 tahun dengan perilaku cukup sebanyak 21 (29,2%) responden.
Umur menjadi salah satu faktor terbesar kanker payudara, semakin bertambah usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terserang kanker payudara. Usia perempuan yang lebih sering terkena kanker payudara adalah diatas 40 tahun yang disebut “Cancer Age Group”. Meskipun demikian, bukan berarti perempuan dibawah usia tersebut tidak memiliki resiko terkena kanker payudara, hanya kejadiannya lebih jarang dibandingkan dengan perempuan usia diatas 40 tahun (Luwia, 2005). Usia penderita kanker payudara termuda adalah 20-29 tahun sedangkan yang tertua adalah 80-89 tahun dan usia terbanyak kasus payudara sendiri berusia 40-49 tahun (Wiknjosastro, 2009).
Berdasarkan tabel 4.3 tabulasi silang menunjukkan bahwa usia Wanita Usia Subur (WUS) mayoritas 25-35 tahun memiliki perilaku cukup tentang SADARI sebanyak 21 (29,2%) responden dibandingkan dengan usia >35 tahun sebanyak 14 (19,4%) responden dan usia <25 tahun sebanyak 10 (13,9%) responden. Menurut Notoatmodjo (2010) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Umur dapat mempengaruhi daya ingat seseorang, dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang berpengaruh pada pengetahuannya, termasuk dalam hal ini berpengaruh terhadap perilaku tentang SADARI, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan suatu pengetahuan akan berkurang.
2. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan
Perilaku tentang SADARI juga didukung oleh tingkat pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) yang mayoritas berpendidikan SMA 23 (31,9%) responden.
Dapat dilihat pada tabel 4.3 tabulasi silang antara tingkat pendidikan dengan perilaku tentang SADARI diketahui bahwa Wanita Usia Subur (WUS) yang memiliki tingkat pendidikan SD memiliki berperilaku cukup dan kurang 4 (5,6%) responden, dibandingkan dengan pendidikan Perguruan Tinggi lebih cenderung berperilaku baik tentang SADARI sebanyak 6 (8,3%) dan perilaku cukup 1 (1,4%) responden.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu mempengaruhi perilaku seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, dengan pendidikan lebih tinggi maka pengetahuan seseorang tersebut juga akan lebih tinggi. Menurut Notoatmodjo (2010) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebalikya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Hal ini juga didukung dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di daerah setempat seperti penyuluhan oleh puskesmas tentang SADARI, kegiatan posyandu setiap bulan, informasi dari kader, adanya penyuluhan dan informasi mengenai kesehatan para ibu sudah mendapatkan pengetahuan mengenai SADARI yang seharusnya para ibu lebih berperilaku baik. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivasi bagi para wanita untuk menambah pengetahuan tentang area payudara.
Informasi menjadi dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan maka akan mempengaruhi perilaku wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah risiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri untuk mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya.
Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Peran petugas kesehatan adalah mensosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada perempuan supaya bila ditemukan adanya gejala atau kelainan pada payudara bisa segera diberi tindakan sehingga masalah lebih mudah diatasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lukitasari (2012)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Dusun Dimoro Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen” yaitu semakin tinggi tingkat pendikan ibu semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya tentang SADARI 28 responden (73,7%). 3. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI
Dari hasil penelitian ini dari segi keseluruhan perilaku Wanita Usia Subur dalam kategori cukup yaitu sebanyak 45 (62,5%) responden. Hal ini dapat dilihat dari instrumen yang telah diisi kebanyakan para ibu yang mempunyai perilaku cukup lebih banyak memberikan jawaban KD (kadang) dan SR (Sering) pada item pernyataan favourable dan TP (Tidak Pernah) pada pernyataan unfavourable.
Responden sudah cukup tepat dalam melakukan langkah-langkah SADARI hanya saja kurang tepat dalam item seperti memperhatikan bentuk payudara, warna, keseimbangan, dan putting.
Kanker payudara terdeteksi pertama kali oleh penderitanya sendiri. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah. Tindakan ini penting karena 75-85% keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Purwoastuti, 2008), untuk itu agar kanker tersebut dapat terdeteksi lebih awal, pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang beresiko tinggi maupun wanita tanpa resiko. Penelitian Sugiharto (2014) bahwa sebagian besar responden penelitian yaitu 40 orang (57%) berperilaku cukup dalam SADARI. Hal ini
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53karena responden penelitian Sugiharto adalah mahasiswi yang mengikuti kegiatan kesehatan mahasiswa sehingga memiliki informasi lebih banyak mengenai SADARI.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Saat melakukan penelitian dengan mengikuti posyandu ada beberapa ibu yang tidak bersedia menjadi responden dikarenakan anaknya banyak yang rewel. 2. Ada kesulitan dalam meyakinkan ibu untuk menjadikan responden dalam
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54 BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul. Kesimpulan dar penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori baik, yaitu sebanyak 21 responden.
2. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori cukup, yaitu sebanyak 45 responden.
3. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori kurang, yaitu sebanyak 6 responden.
B. Saran 1. Bagi Wanita Usia Subur (WUS)
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang SADARI sehingga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan dan dapat melakukan upaya pencegahan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan peran sertanya dalam memberikan penyuluhan tentang pemeriksaan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55SADARI kepada wanita usia subur melalui penyuluhan maupun konseling.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi khusunya yang berkaitan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKAACS. 2013. Breast Cancer. www.cancer.org/ 9 Oktober 2013. Diunduh pada tanggal 5 Juni 2015
American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures 2011-2012. Atlanta: American Cancer Society, Inc
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikolog. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar. S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2011). Keluarga Berencana. Yogyakarta : BKKBN
Departemen Kesehatan Provinsi DIY. (2014) Profil Kesehatan D.I Yogyakarta tahun 2014.
Diananda, R. 2009. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2009. http://bantulkab.go.id/berita/1011.html. Diakses pada tanggal 4 Juni 2015
Handayani, O.S.(2013). Perilaku mahasiswi tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta (KTI). Surakarta: Stikes Kusuma Husada
Hidayat, D. R. 2010. Ilmu Perilaku Manusia Pengantar Psikologi Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Kasus Kanker Tertinggi di DIY Nasional. Tahun 2014. http://jogja.tribunnews.com/2014/07/03. Diunduh pada tanggal 4 Juni 2015
Kartikawati, E. 2013. Kanker Payudara dan Kanker Serviks. Bandung: Buku Baru Koni, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma
Indonesia.
Luwia, Ms. 2005. Problematik Dan Perawatan Payudara. Jakarta: Kawan Pustaka.
Meilana, L.S. (2012). Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Dusun Dimoro Desa Bedoro Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen. Surakarta: Stikes Kusuma Husada
Mulyani, N.S. 2013. Kanker Payudara dan PMS pada Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugrahini, D.S., dkk. Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan Universitas Padjajaran (skripsi). Bandung: Universitas Padjajaran.
Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Yogyakarta: Wahana Totalitas Publisher.
Nurchasanah. (2009). Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Familia.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Olfah, Y. 2013. Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika. Parsa, L. 2009. Kanker Payudara Pada Wanita. Jakarta: Penebar Swadaya. Prasetyawati, AE. (2012). Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika Purwoastuti, E. 2008. Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Putri, N. (2009). Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Aura.
Rasjidi. (2010). Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto
Rinawati, M. 2013. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika. Rineka Cipta
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Romauli, Vindari. (2009). Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: ANDI.
Saryono, Pramitasari. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Skinner, B. F. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soebachman A. 2011. Awas 7 Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama
Sugiharto, S (2014). Hubungan pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada mahasiswi FKIP Khatolik Widya Mandala Surabaya (skripsi). Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Katholik Widya Mandala.
Sugiyono. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta
Suryaningsih, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia
Wawan, A & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.