• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN

LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

DEWI NOVITA SARI 1112183

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berjudul : Gambaran Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di dusun Lopati desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak biasa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M. Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb., selaku Ketua Prodi D III Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Eniyati, SST, sebagai pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Haniek Farida, M. Si sebagai penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan dalam Karya Tulis Ilmiah. 5. Bapak Supriyanto dan Ibu Sutiyem selaku ketua dusun Lopati, desa

Trimurti, Srandakan, Bantul.

6. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan do’a dan semangat selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua teman-teman mahasiswa Stikes A.Yani yang telah membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Yogyakarta, Agustus 2015

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

INTISARI... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Keaslian penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teori ... 8

B.Kerangka Teori ... 33

C.Kerangka Konsep ... 34

D.Pertanyaan Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangann Penelitian ... 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Populasi dan Sampel ... 36

E. Definisi Operasional ... 37

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 37

G. Validitas dan Reliabilitas ... 39

H.Metode Pengolahan dan Analisis Data... 40

I.Etika Penelitian ... 42

I. Pelaksanaan Penelitian... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 45 B. Pembahasan ... 48 C. Keterbatasan ... 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 54 B. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  vi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Keaslian Penelitian………. Definisi Operasional………... Kisi-kisi kuesioner... Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur dan pendidikan

Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku... Tabulasi silang... 7 37 38 46 47 47

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah SADARI ... 27

Gambar 2.2 Langkah-langkah SADARI ... 27

Gambar 2.3 Langkah-langkah SADARI ... 28

Gambar 2.4 Langkah-langkah SADARI ... 28

Gambar 2.5 Langkah-langkah SADARI ... 29

Gambar 2.6 Langkah-langkah SADARI ... 30

Gambar 2.7 Langkah-langkah SADARI ... 30

Gambar 2.8 Langkah-langkah SADARI ... 31

Gambar 2.9 Langkah-langkah SADARI ... 31

Gambar 2.10 Kerangka Teori ... 33

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Time Schedule

Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kesatuan Bangsa Kabupaten

Bantul

Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul

Lampiran 5. Surat Izin Studi Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 6. Surat Izin Studi Penelitian Ka. Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat Izin Studi Penelitian Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan,

Bantul

Lampiran 8. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Insrumen Skala

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN

LOPATI DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

 

Dewi Novita Sari1, Eniyati2 INTISARI

Latar Belakang: Berdasarkan data Global Burden of Cancer(Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000). Kanker payudara tertinggi di Indonesia berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu mencapai 2,4%. Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan payudara. Keganasan kanker payudara 75-85% ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Tujuan: Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan croos sectional. Lokasi penelitian di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul. Variabel tunggal yaitu perilaku. Populasi penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) dengan metode total sampling berjumlah 72 responden. Analisis yang digunakan analisis univariat dengan menggunakan instrumen skala yang telah diuji validitas.

Hasil Penelitian: Hasil perilaku Wanita Usia Subur (WUS) di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul dalam kategori baik sebanyak 21 responden (29,2%), kategori cukup sebanyak 45 responden (62,5%) dan untuk kategori kurang sebanyak 6 responden (8,3%).

Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul dalam kategori cukup.

Kata Kunci: Perilaku, Wanita Usia Subur (WUS), SADARI

Mahasiswi D3 Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta Dosen D3 Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  x

THE DESCRIPTION OF BEHAVIOR OF WOMEN IN REPRODUCTIVE AGE (WUS) ABOUT SELF BREAST EXAMINATION (BSE)

IN LOPATI, TRIMURTI SRANDAKAN, BANTUL YOGYAKARTA

Novita Dewi Sari1, Eniyati2 ABSTRACT

Background of study: According to the Global Burden of Cancer (Globocan), they recorded that breast cancer is cancer which is the highest rate to suffer women (26 per 100,000). Yogyakarta (DIY) gets the first position of breast cancer patient in a whole of Indonesia, it reach till 2.4%. It due to the lack of women awareness to immediately consult their breast abnormalities. 75-85% of breast cancer malignancy is found during breast self-examination.

Objective of study: The aim of this study is to describe of behavior of Women in Reproductive Age (WUS) about BSE in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

Research Method: This study is a descriptive study with cross sectional approach.. The data taken from Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul. The population is the women in reproductive age (WUS). It taken to analyze the data, the writer uses analysis uses univariate analysis and the instrument has been validated before.

Result study: The behavior of women reproductive age (WUS) in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul shows that 21 respondents (29.2%) are in good category, 45 respondents (62.5%) are in adequate category and 6 respondents (8.3%) are in less category.

Conclusion: The results shows that are in adequate category about behavior of women in reproductive age (WUS) in Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul

Keywords: Behavior, Women in Reproductive Agee (WUS), BSE

D3 Midwifery Students of STIKES Achmad Yani Yogyakarta D3 Midwifery Lecturer of STIKES Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

    1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang  

Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita. Kanker payudara menyerang pada wanita yang telah berusia kira-kira 40 tahun, tetapi sekarang ini wanita yang berusia lebih muda mempunyai resiko untuk terserang kanker payudara (Mardiana, 2007). Usia penderita kanker payudara termuda adalah 20-29 tahun sedangkan yang tertua adalah 80-89 tahun dan usia terbanyak kasus payudara sendiri berusia 40-49 tahun (Wiknjosastro, 2009).

Menurut Global Cancer Statistic (GCS) pada tahun 2008, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terdiagnosa dan penyebab kematian di dunia. Terhitung sebanyak 1.380.000 (23%) dari total kasus kanker dan 458.400 (14%) dari total angka kematian akibat kanker. Sekitar setengah dari kasus kanker payudara dan 60% kematian yang diperkirakan terjadi di negara-negara berkembang (American Cancer Society, 2011).

WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, sebanyak 206.966 wanita di Amerika Serikat terdiagnosa kanker payudara dan sebanyak 40.996 wanita meninggal dunia akibat kanker payudara (U.S.Cancer Statistics Working Group, 2013). Kemudian pada tahun 2013 menurut American Cancer Society (ACS) dan National Cancer Institute (NCI) terdapat kasus baru sebanyak 232.340

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2      

dan sebanyak 39.620 kasus kematian akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2013).

Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer(Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000) diikuti kanker leher rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010).

Tingkat prevalensi tumor dan kanker payudara tertinggi di Indonesia berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu mencapai 2,4% diikuti dengan Kalimantan Timur 1,0% dan terendah terdapat di daerah Kalimantan Tengah sebesar 0,1% (Riskesdas, 2013).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, ditemukan bahwa jumlah kasus baru penderita kanker payudara meningkat. Pada tahun 2011 ditemukan 302 kasus meningkat menjadi 947 kasus pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 mengalami penurunan yaitu 473 kasus. Menurut data Dinkes DIY dari 6 rumah sakit yang melaporkan, yang tertinggi berada di RSUD Panembahan Senopati Bantul yaitu sebanyak 376 orang, RSUD Wonosari sebanyak 106 orang, RSU Wirosaban sebanyak 28 orang, RS Bethesda sebanyak 22 orang, RS PKU Muhammadiyah sebanyak 18 orang dan terendah berada di RS Panti Rini yaitu sebanyak 5 orang (Dinkes DIY, 2014).

Pemerintah Kabupaten Bantul sejak tahun 2009 telah membentuk dusun sadar Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di tujuh belas kecamatan se Kabupaten Bantul yang merupakan program edukasi kapada masyarakat terhadap

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

 

 

pentingnya melakukan deteksi dini agar dapat dilakukan tindakan tepat untuk penanggulangannya. Program tersebut merupakan gagasan ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bantul terkait dengan semakin banyaknya penderita kanker di masyarakat.  Program ini merupakan pertama di Indonesia (bantulkab.go.id/berita/1011.html).

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah. Umumnya, kanker payudara terdeteksi pertama kali oleh penderitanya sendiri. Tindakan ini penting karena 75-85% keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Purwoastuti, 2008), untuk itu agar kanker tersebut dapat terdeteksi lebih awal, pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang beresiko tinggi maupun wanita tanpa resiko.

Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivasi bagi para wanita untuk menambah pengetahuan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan maka akan mempengaruhi perilaku wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah risiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri untuk mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya.

Dusun Lopati merupakan salah satu dusun yang menjadi program dusun sadar Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan saat ini ada beberapa warga

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4      

yang terkena kanker payudara dan sedang dalam perawatan medis. Penderita-penderita ini kebanyakan adalah wanita usia subur. Dusun ini sudah sering kali diberikan penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan pencegahan risiko penyakit kanker payudara salah satunya adalah pola perilaku kesehatan rutin memeriksa payudara sendiri setiap bulan.

Studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 10 Juni 2015 terdapat sebanyak 72 wanita usia subur di dusun Lopati, desa Trimukti, kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul. Melalui metode wawancara tentang perilaku SADARI terhadap 10 wanita usia subur 8 diantaranya sudah mengetahui tentang SADARI namun mereka mengaku tidak rutin untuk melakukan pemerikaan setiap bulan dengan berbagai alasan seperti malu, takut menemukan benjolan, dan kurang sensitif merasakan benjolan pada payudara, dan 2 lainnya sudah mengetahui tentang SADARI dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut para wanita subur sudah mendapatkan pengetahuan tentang SADARI sehingga seharusnya mereka dapat menerapkan upaya deteksi dini dengan SADARI setiap bulan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian tentang “Gambaran perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Srandakan, Bantul?”

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5     B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut “Bagaimana gambaran perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimukti, Srandakan, Bantul?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di dusun Lopati, desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori baik.

b. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori cukup.

c. Diketahuinya perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu dan menambah wawasan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, khususnya tentang masalah yang berkaitan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6       2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS)

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang SADARI sehingga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan dan dapat melakukan upaya pencegahan serta dapat mengatasinya.

b. Bagi tenaga kesehatan (Bidan)

Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas khususnya bidan dalam upaya menyadarkan para wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri rutin setaip bulan. c. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu tentang kesehatan reproduksi yang telah didapatkan khususnya SADARI, dan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7     E. Keaslian Penelitian  

No. Nama Judul Metode

Penelitian Hasil Persamaan dan Perbedaan 1. Sugiharto, S 2014 Hubungan pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada mahasiswi FKIP Khatolik Widya Mandala Surabaya Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional

Hasil penelitian ini responden yang memiliki pengetahuan baik mayoritas memiliki perilaku cukup sebanyak 23 responden (60%), pengetahuan cukup mayoritas memiliki perilaku cukup sebanyak 13 responden (52%), pengetahuan kurang meyoritas berperilaku cukup sebanyak 4 responden (57%) Persamaan : variabel penelitian, metode penelitian, pendekatan Perbedaan : sampel, tempat, dan waktu penelitian. 2. Handayani, Oktarin. S 2013 Perilaku mahasiswi tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional

Perilaku mahasiswi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik yaitu 79responden (47,3%) dan untuk kategori kurang sebanyak 88 responden (52,7%) Persamaan : variabel, metode penelitian, dan pendekatan Perbedaan : sampel, waktu dan tempat penelitian 3. Nugrahini, D. S, dkk 2010 Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan Universitas Padjajaran Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Sebagian besar (69, 79%) pengetahuan mahasiswa dalam kategori baik, sebagian besar mahasiswa (56, 25%) melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan sesuai dan hampir setengah (43,75%) dari

responden melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara tidak sesuai. Persamaan : variabel, metode penelitian, dan pendekatan Perbedaan : sampel, waktu dan tempat penelitian

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  45   BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015 di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

Dusun Lopati merupakan salah satu dusun di desa Trimurti Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Luas wilayah Dusun Lopati adalah 47.418m2, terdiri dari ruang publik, tempat pemakaman, tempat pembuangan sampah, bangunan sekolah, pertokoan, jalan dan usaha perikanan. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Bendo Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Nengahan Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Gunungsaren Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Gaswangi Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah penelitian ini adalah satu puskesmas yaitu Puskesmas Srandakan, jarak dengan Dusun Lopati sekitar

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

46

500m dapat ditempuh dengan jalan kaki, sepeda, sepeda motor dan mobil. Dusun Lopati merupakan wilayah kerja Puskesmas Srandakan. Program- program kesehatan dan kegiatan yang sudah berjalan di Dusun Lopati adalah posyandu balita, posyandu lansia serta pemberantasan jentik nyamuk dan senam setiap hari selasa sore yang dipandu oleh pemandu senam.

Program-program yang berkaitan tentang kesehatan masyarakat yaitu penyuluhan oleh puskesmas setempat yang dilakukan 15 menit efektif sebelum posyandu balita dan lansia dimulai, kemudian setelah itu dilanjutkan kegiatan penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah oleh kader setempat.

2. Karakteristik responden

Karakteristik responden penelitian ini meliputi umur dan pendidikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan

No. Karakteristik F % 1. Umur a. < 25 tahun 15 20,8 b. 25-35 tahun 36 50 c. > 35 tahun 21 29,2 Jumlah 72 100 2. Pendidikan a. SD 9 12,5 b. SMP 19 26,4 c. SMA 37 51,4 d. Perguruan Tinggi 7 9,7

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47       Jumlah 72 100

Sumber : data primer 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 menggambarkan bahwa sebagian besar umur responden adalah sekitar 25-35 tahun sebanyak 36 responden (50%), berpendidikan SMA yaitu sebanyak 37 responden (51,4%).

3. Analisa Hasil Penelitian

Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati Desa Trimurti, Srandakan, Bantul dapat dilihatkan pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati Desa Trimurti, Srandakan, Bantul

No. Tingkatan F % 1. Baik 21 29,2 2. Cukup 45 62,5 3. Kurang 6 8,3

Jumlah 72 100

Sumber : data primer 2015

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki perilaku yang cukup tentang SADARI yaitu 45 responden (62,5%).

Tabel 4.3

Tabulasi Silang Karakteriktik Berdasarkan Umur dan Pendidikan Dengan Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI Di Dusun Lopati, Desa Trimurti,

Srandakan, Bantul

Perilaku

Baik Cukup Kurang Jumlah

Karakteristik F % F % F % F % Umur < 25 tahun 4 5,6 10 13,9 1 1,4 15 20,8 25-35 tahun 12 16,7 21 29,2 3 4,2 36 50 > 35 tahun 5 6,9 14 19,4 2 2,8 21 29,2 Jumlah 21 29,2 45 62,5 6 8,3 72 100 Pendidikan SD 1 1,4 4 5,6 4 5,6 9 12,5 SMP 1 1,4 17 23,6 1 1,4 19 26,4

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48     SMA 13 18,1 23 31,9 1 1,4 37 51,4 Perguruan Tinggi 6 8,3 1 1,4 0 0 7 9,7 Jumlah 21 29,2 45 62,5 6 8,3 72 100

Sumber : data primer 2015

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden karakteristik umur 25-35 tahun memiliki perilaku cukup tentang SADARI sebanyak 21 responden (29,2%) dengan jumlah keseluruhan perilaku tentang SADARI sebanyak 36 responden (50%) dan karakteristik pendidikan SMA 23 responden (31,9%) dengan jumlah keseluruhan perilaku tentang SADARI berdasarkan pendidikan sebanyak 37 responden (51,4%).

B. Pembahasan

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Srandakan, Bantul. Dalam penelitian ini terdapat 72 Wanita Usia Subur (WUS) yang menjadi responden.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan dari 72 responden yang diteliti dapat diketahui bahwa sebagian besar Wanita Usia Subur (WUS) memiliki perilaku cukup tentang SADARI 45 (62,5%) responden, dan perilaku baik sebanyak 21 (29,2%) responden dan perilaku kuramg tentang SADARI sebanyak 6 (8,3%) responden. Hal tersebut didukung oleh karakteristik responden dengan sebagian Wanita Usia Subur (WUS) memiliki perilaku cukup pada usia 25-35 tahun diperoleh data bahwa karakterisktik responden mayoritas berumur 25-35 tahun (50%) dan karakteristik menurut pendidikan mayoritas berpendidikan SMA (51,4%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku yang cukup tentang SADARI (62,5%).\

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49      

1. Karakteristik responden berdasarkan Umur

Hasil penelitian ini menunjukkan dari segi umur sebagian responden merupakan ibu yang berumur 25-35 tahun dengan perilaku cukup sebanyak 21 (29,2%) responden.

Umur menjadi salah satu faktor terbesar kanker payudara, semakin bertambah usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terserang kanker payudara. Usia perempuan yang lebih sering terkena kanker payudara adalah diatas 40 tahun yang disebut “Cancer Age Group”. Meskipun demikian, bukan berarti perempuan dibawah usia tersebut tidak memiliki resiko terkena kanker payudara, hanya kejadiannya lebih jarang dibandingkan dengan perempuan usia diatas 40 tahun (Luwia, 2005). Usia penderita kanker payudara termuda adalah 20-29 tahun sedangkan yang tertua adalah 80-89 tahun dan usia terbanyak kasus payudara sendiri berusia 40-49 tahun (Wiknjosastro, 2009).

Berdasarkan tabel 4.3 tabulasi silang menunjukkan bahwa usia Wanita Usia Subur (WUS) mayoritas 25-35 tahun memiliki perilaku cukup tentang SADARI sebanyak 21 (29,2%) responden dibandingkan dengan usia >35 tahun sebanyak 14 (19,4%) responden dan usia <25 tahun sebanyak 10 (13,9%) responden. Menurut Notoatmodjo (2010) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

 

 

Umur dapat mempengaruhi daya ingat seseorang, dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang berpengaruh pada pengetahuannya, termasuk dalam hal ini berpengaruh terhadap perilaku tentang SADARI, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan suatu pengetahuan akan berkurang.

2. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

Perilaku tentang SADARI juga didukung oleh tingkat pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) yang mayoritas berpendidikan SMA 23 (31,9%) responden.

Dapat dilihat pada tabel 4.3 tabulasi silang antara tingkat pendidikan dengan perilaku tentang SADARI diketahui bahwa Wanita Usia Subur (WUS) yang memiliki tingkat pendidikan SD memiliki berperilaku cukup dan kurang 4 (5,6%) responden, dibandingkan dengan pendidikan Perguruan Tinggi lebih cenderung berperilaku baik tentang SADARI sebanyak 6 (8,3%) dan perilaku cukup 1 (1,4%) responden.

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu mempengaruhi perilaku seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, dengan pendidikan lebih tinggi maka pengetahuan seseorang tersebut juga akan lebih tinggi. Menurut Notoatmodjo (2010) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebalikya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51      

Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Hal ini juga didukung dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di daerah setempat seperti penyuluhan oleh puskesmas tentang SADARI, kegiatan posyandu setiap bulan, informasi dari kader, adanya penyuluhan dan informasi mengenai kesehatan para ibu sudah mendapatkan pengetahuan mengenai SADARI yang seharusnya para ibu lebih berperilaku baik. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivasi bagi para wanita untuk menambah pengetahuan tentang area payudara.

Informasi menjadi dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan maka akan mempengaruhi perilaku wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah risiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri untuk mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya.

Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Peran petugas kesehatan adalah mensosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker payudara kepada perempuan supaya bila ditemukan adanya gejala atau kelainan pada payudara bisa segera diberi tindakan sehingga masalah lebih mudah diatasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lukitasari (2012)

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

 

 

dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Dusun Dimoro Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen” yaitu semakin tinggi tingkat pendikan ibu semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya tentang SADARI 28 responden (73,7%). 3. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI

Dari hasil penelitian ini dari segi keseluruhan perilaku Wanita Usia Subur dalam kategori cukup yaitu sebanyak 45 (62,5%) responden. Hal ini dapat dilihat dari instrumen yang telah diisi kebanyakan para ibu yang mempunyai perilaku cukup lebih banyak memberikan jawaban KD (kadang) dan SR (Sering) pada item pernyataan favourable dan TP (Tidak Pernah) pada pernyataan unfavourable.

Responden sudah cukup tepat dalam melakukan langkah-langkah SADARI hanya saja kurang tepat dalam item seperti memperhatikan bentuk payudara, warna, keseimbangan, dan putting.

Kanker payudara terdeteksi pertama kali oleh penderitanya sendiri. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah. Tindakan ini penting karena 75-85% keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (Purwoastuti, 2008), untuk itu agar kanker tersebut dapat terdeteksi lebih awal, pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang beresiko tinggi maupun wanita tanpa resiko. Penelitian Sugiharto (2014) bahwa sebagian besar responden penelitian yaitu 40 orang (57%) berperilaku cukup dalam SADARI. Hal ini

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53      

karena responden penelitian Sugiharto adalah mahasiswi yang mengikuti kegiatan kesehatan mahasiswa sehingga memiliki informasi lebih banyak mengenai SADARI.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Saat melakukan penelitian dengan mengikuti posyandu ada beberapa ibu yang tidak bersedia menjadi responden dikarenakan anaknya banyak yang rewel. 2. Ada kesulitan dalam meyakinkan ibu untuk menjadikan responden dalam

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

    54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku Wanita Usia Subur (WUS) tentang SADARI di Dusun Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul. Kesimpulan dar penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori baik, yaitu sebanyak 21 responden.

2. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori cukup, yaitu sebanyak 45 responden.

3. Perilaku Wanita Usia Subur (WUS) kategori kurang, yaitu sebanyak 6 responden.

B. Saran 1. Bagi Wanita Usia Subur (WUS)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang SADARI sehingga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setiap bulan dan dapat melakukan upaya pencegahan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan peran sertanya dalam memberikan penyuluhan tentang pemeriksaan

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

    55  

SADARI kepada wanita usia subur melalui penyuluhan maupun konseling.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi khusunya yang berkaitan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

      DAFTAR PUSTAKA

ACS. 2013. Breast Cancer. www.cancer.org/ 9 Oktober 2013. Diunduh pada tanggal 5 Juni 2015

American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures 2011-2012. Atlanta: American Cancer Society, Inc

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikolog. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar. S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2011). Keluarga Berencana. Yogyakarta : BKKBN

Departemen Kesehatan Provinsi DIY. (2014) Profil Kesehatan D.I Yogyakarta tahun 2014.

Diananda, R. 2009. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2009. http://bantulkab.go.id/berita/1011.html. Diakses pada tanggal 4 Juni 2015

Handayani, O.S.(2013). Perilaku mahasiswi tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta (KTI). Surakarta: Stikes Kusuma Husada

Hidayat, D. R. 2010. Ilmu Perilaku Manusia Pengantar Psikologi Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

       

Kasus Kanker Tertinggi di DIY Nasional. Tahun 2014. http://jogja.tribunnews.com/2014/07/03. Diunduh pada tanggal 4 Juni 2015

Kartikawati, E. 2013. Kanker Payudara dan Kanker Serviks. Bandung: Buku Baru Koni, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma

Indonesia.

Luwia, Ms. 2005. Problematik Dan Perawatan Payudara. Jakarta: Kawan Pustaka.

Meilana, L.S. (2012). Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Dusun Dimoro Desa Bedoro Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen. Surakarta: Stikes Kusuma Husada

Mulyani, N.S. 2013. Kanker Payudara dan PMS pada Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugrahini, D.S., dkk. Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI pada mahasiswa fakultas ilmu keperawatan Universitas Padjajaran (skripsi). Bandung: Universitas Padjajaran.

Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Yogyakarta: Wahana Totalitas Publisher.

Nurchasanah. (2009). Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Familia.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Olfah, Y. 2013. Kanker Payudara dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika. Parsa, L. 2009. Kanker Payudara Pada Wanita. Jakarta: Penebar Swadaya. Prasetyawati, AE. (2012). Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika Purwoastuti, E. 2008. Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

   

 

Putri, N. (2009). Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Aura.

Rasjidi. (2010). Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto

Rinawati, M. 2013. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika. Rineka Cipta

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Romauli, Vindari. (2009). Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta: ANDI.

Saryono, Pramitasari. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Skinner, B. F. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soebachman A. 2011. Awas 7 Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama

Sugiharto, S (2014). Hubungan pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada mahasiswi FKIP Khatolik Widya Mandala Surabaya (skripsi). Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Katholik Widya Mandala.

Sugiyono. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta

Suryaningsih, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia

Wawan, A & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

       

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan nilai p=0,013, ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap wanita usia subur (WUS) dalam menentukan masa

KADAR GLUKOSA DARAH PADA WANITA USIA SUBUR (WUS). DI PUSKESMAS

Judul Tesis : DETERMINAN TINDAKAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DESA PASAR RAWA KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Sedayu I dan II Bantul pada 3 tahun terakhir, didapatkan data bahwa jumlah WUS yang

Pada pengabdian masyarakat ini dilakukan penyuluhan SADARI dengan sasaran Wanita Usia Subur (WUS) dan kegiatan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dilakukan pada Wanita

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dengan pemeriksaan IVA Test pada Wanita Usia Subur (WUS) di UPTD

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada wanita usia subur di Dusun Ngampon Margodadi Seyegan Sleman menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan sebelum

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan sikap dan pengetahuan tentang pencegahan Ca mammae terhadap perilaku SADARI wanita usia subur WUS di