• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS GIZI IBU MENYUSUI DAN KADAR IODIUM DALAM AIR SUSU IBU DI DAERAH DENGAN NILAI EKSKRESI IODIUM URIN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATUS GIZI IBU MENYUSUI DAN KADAR IODIUM DALAM AIR SUSU IBU DI DAERAH DENGAN NILAI EKSKRESI IODIUM URIN TINGGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STATUS GIZI IBU MENYUSUI DAN KADAR IODIUM DALAM AIR SUSU

IBU DI DAERAH DENGAN NILAI EKSKRESI IODIUM URIN TINGGI

Breasfeeding Mothers Nutritional Status and Iodine in Breast Milk The

Region with High Value Urinary Iodine Excretion

Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani1

1 Balai Litbang GAKI Magelang Kapling Jayan Borobudur Magelang

E-mail: s_padmi@yahoo.co.id

Naskah masuk: 9 Agustus 2011, review I: 12 Agustus 2011, review II: 15 Agustus 2011, naskah layak terbit: 30 November 2011.

ABSTRACT

Results of a survey conducted in 2003 found 35% of women had urinary iodine excretion is more than 300 µg/L that can harm our health at risk. Nutritional status of breastfeeding mothers may affect the value of iodine levels in ation due to maternal nutritional status of underweight or malnutrition can lead to impaired milk production, more rapid exit and urine iodine levels in urine is reduced. To know the nutritional status of lactating mothers correlation with levels of iodine in breast milk (ASI) in areas with high urinary iodine excretion values. The study was conducted in the District of Demak, Central District of Coral as areas that have high urinary iodine excretion values. Cross Sectional research design. This type of research is applied research. Samples: breastfeeding mothers aged 17-45 years. Large samples were calculated based on the sample to the relationship between two variables with one-sided test of significance (a1) = 0.05, r = 0.2 and power = 80. Random sampling (simple random sampling) during lactation according to inclusion criteria. Univariabel analysis includes data analysis, correlation analysis. Most of the father’s occupation as a farmer 20.0%. This type of work more than 30% of mothers did not work, father and mother education level is the most widely dad graduated from elementary school to 27.6% for women 29.4%. Nutritional status of breastfeeding mothers by BMI is normal nutritional value as much as 73.03%. nutritional status based on the value of upper arm circumference (lilac) is normal as many as 73.33%. Iodine levels in mother’s milk (ASI) was also high at 97% above normal or ≥ 300 mg / l. The correlation between the type of work with the levels of iodine in ation coefficient has a value of 0.458 and p value <0.05. There is no correlation between maternal nutritional status through measurement of lilac, with BMI levels of iodine in breast milk. Only on the type of work mother who has a correlation with the levels of iodine in breast milk.

Keywords: Education, employment, status of nutrition, iodine in human milk. ABSTRAK

Hasil survei yang dilakukan pada tahun 2003 ditemukan 35% wanita mempunyai ekskresi iodium dalam urin (UIE) lebih dari 300 µg/L yang dapat beresiko mengganggu kesehatan. Status gizi ibu menyusui dapat mempengaruhi besarnya nilai kadar iodium dalam asi karena pada status gizi ibu yang kurus atau kurang gizi dapat menyebabkan produksi ASI terganggu, urin lebih cepat keluar dan kadar iodium dalam urin akan berkurang. Untuk mengetahui korelasi status gizi ibu menyusui dengan kadar iodium dalam air susu ibu (ASI) di daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Demak, Kecamatan Karang Tengah sebagai daerah yang mempunyai nilai ekskresi iodium urin tinggi. Desain penelitian Cross Sectional. Jenis penelitian merupakan penelitian terapan.

(2)

Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16 Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16

Sampel : Ibu menyusui umur 17-45 tahun. Besar Sampel dihitung berdasarkan sampel untuk hubungan antara 2 variabel dengan signifikansi uji satu sisi (a1) = 0,05, r = 0,2 dan power = 80. Penarikan sampel dilakukan secara acak (simple random sampling) pada ibu menyusui sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis data meliputi analisis univariabel, analisis korelasi. Sebagian besar jenis pekerjaan ayah sebagai petani 20,0%. Jenis pekerjaan ibu lebih dari 30% tidak bekerja, Tingkat pendidikan ayah dan ibu paling banyak adalah tamat Sekolah Dasar untuk ayah 27,6% untuk ibu 29,4%. Status gizi ibu menyusui berdasarkan nilai IMT adalah gizi normal sebanyak 73,03%. status gizi berdasarkan nilai lingkar lengan atas (LILA) adalah normal yaitu sebanyak 73,33%. Kadar iodium dalam air susu ibu (ASI) ternyata juga tinggi yaitu sebesar 97% diatas normal atau ≥300 µg/l. Korelasi antara jenis pekerjaan dengan kadar iodium dalam ASI mempunyai nilai koefisien 0,458 dan nilai p<0,05. Tidak terdapat korelasi antara status gizi ibu melalui pengukuran LILA, IMT dengan kadar iodium dalam air susu ibu. Hanya pada jenis pekerjaan ibu yang mempunyai korelasi dengan kadar iodium dalam ASI.

Kata kunci: Pendidikan, pekerjaan, status gizi, iodium dalam ASI. PENDAHULUAN

Hasil survei yang dilakukan pada tahun 2003 ditemukan 35% wanita mempunyai ekskresi iodium dalam urin (UIE) lebih dari 300 µg/L yang dapat beresiko mengganggu kesehatan1.

Pada penelitian yang dilakukan di Kecamatan Srumbung Jawa Tengah menunjukkan bahwa pola perubahan kandungan iodium ASI sama dengan pola perubahan iodium dalam urin dengan koefisien korelasi sebesar 0,96. Diperkirakan kandungan iodium dalam ASI sekitar 60 persen dari kandungan iodium dalam urine2.

Hasil penelitian tentang dampak suplementasi iodium pada ibu atau bayi terhadap status iodium, status gizi dan kadar hemoglobin bayi diperoleh hasil adanya perbedaan toleransi penyerapan iodium oleh tubuh bayi dan dewasa. Dilihat dari hasil ekskresi iodium urin dari bayi yang hanya minum ASI ternyata mencerminkan kecukupan perolehan iodium pada bayi sampai hari ke 180. Pemberian iodium tidak terlalu berpengaruh terhadap status gizi3.

Penelitian dari Pearce4 diketahui bahwa median iodium dari ASI adalah 155 µg/liter dan kadar iodium dalam urin 114 µg/liter. Kadar iodium dalam ASI mempunyai hubungan yang signifikan dengan iodium dalam urin.

Status gizi ibu menyusui dapat mempengaruhi besarnya nilai kadar iodium dalam ASI karena pada status gizi ibu yang kurus dapat menyebabkan produksi ASI terganggu, urin lebih cepat keluar dan kadar iodium dalam urin akan berkurang. Sedangkan pada ibu menyusui yang mempunyai lemak lebih banyak maka akan mengakibatkan urin lebih lambat keluar. Di daerah yang nilai ekskresi iodium dalam urin tergolong tinggi atau ≥ 300 µg/L akibat dari kelebihan asupan iodium yang bersumber dari makanan maupun konsumsi garam beriodium diasumsikan dapat menyebabkan kadar iodium meningkat. Apabila terjadi pada ibu menyusui dikawatirkan dapat meningkatkan kadar iodium dalam urin tinggi yang akan berdampak pada kadar iodium dalam ASI juga tinggi.

(3)

Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi status gizi ibu menyusui dengan kadar iodium dalam air susu ibu (ASI) di daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi.

METODE

Penelitian dilakukan di Kabupaten Demak, Kecamatan Karang Tengah sebagai daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi. Desain penelitian cross sectional. Jenis penelitian merupakan penelitian terapan. Sampel: ibu menyusui umur 17-45 tahun yang pada saat dilakukan pengumpulan data mempunyai bayi umur 2 minggu sampai 6 bulan. Kriteria inklusi: bersedia mengikuti penelitian, Ibu menyusui yang dapat memberikan ASI nya dengan lancar kepada bayinya, ibu menyusui yang telah menetap di daerah penelitian minimal selama 1 tahun. Kriteria eksklusi: ibu menyusui tidak menderita penyakit kronis, tidak menjalani pengobatan. Besar Sampel dihitung berdasarkan sampel untuk hubungan antara 2 variabel dari pearson product-moment correlation coefficient5. Berdasarkan Tabel, dengan signifikansi uji satu sisi (a1) = 0,05, r = 0,2 dan power = 80, maka diperoleh sampel sebesar 82. Untuk antisipasi Drop Out sampel ditambah 10% menjadi 90. Pemilihan Kecamatan dilakukan secara acak (simple random sampling) yaitu satu Kecamatan yang menggambarkan nilai ekskresi iodium urin tergolong tinggi yang meliputi lima Desa yaitu di Desa Sampang, Pidodo, Donorejo, Kedung muter, Wonoagung. Penarikan sampel dilakukan secara acak (simple random sampling) pada ibu menyusui

sesuai dengan kriteria inklusi. Listing ibu hamil dilakukan berdasarkan kelompok menjadi: Ibu menyusui dan bayi umur < 1 bulan berjumlah 15 orang, Ibu menyusui dan bayi umur 1-2 bulan berjumlah 15 orang, Ibu menyusui dan bayi umur 2-3 bulan berjumlah 15 orang, Ibu menyusui dan bayi umur 3-4 bulan berjumlah 15 orang, Ibu menyusui dan bayi umur 4-5 bulan berjumlah 15 orang, Ibu menyusui dan bayi umur 5-6 bulan berjumlah 15 orang. Variabel penelitian meliputi: Variabel bebas (independent variable) adalah status gizi dan variabel terikat (dependent variable) adalah kadar iodium dalam air susu ibu (ASI). Cara pengambilan data status gizi

Dengan melakukan pengukuran antropometri pada ibu menyusui yang meliputi; berat badan, tinggi badan dan LILA kemudian dikonversikan ke dalam status gizi. Instrumen pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak merk seca. Instrumen tinggi badan memakai microtoise.

Cara pemeriksaan kadar iodium dalam ASI

Ibu menyusui dipersilahkan memompa ASI sejumlah 25 cc, kemu-dian dimasukkan dalam botol steril bebas mineral yang ditempel kertas identitas. Botol ASI disimpan dalam lemari es dan diperiksa ke laboratorium BP2GAKI Borobudur Magelang. Pemeriksaan iodium dalam ASI menggunakan metode Atomic Absorbance Spektrofotometer (AAS). Manajemen dan Analisis Data

Dibuat mulai tahap persiapan dengan membuat laporan harian kegiatan yang dilakukan sampai

(4)

Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16 Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16

dengan analisis data sebagai berikut: editing, entry, cleaning, analisis meliputi: analisis univariabel, bivariabel. Untuk

melihat hubungan korelasi antara status gizi dengan kadar iodium dalam ASI digunakan uji statistik korelasi.

Tabel 1. Distribusi Subyek menurut Karakteristik

Karakteristik Subyek Kecamatan Karang Tengah

Ayah Ibu n % n % Jenis Pekerjaan - Tidak bekerja 0 0,0 59 32,4 - PNS 1 0,6 1 0,5 - Wiraswasta 26 14,4 8 4,4 - Petani 36 20,0 19 10,4 - Buruh 26 14,4 5 2,7 - Nelayan 1 0,6 0 0,0 - Lainnya 1 0,6 0 0,0 Tingkat Pendidikan - Tidak tamat SD 1 0,6 1 0,6 - Tamat SD 50 27,6 53 29,4 - Tamat SMP 22 12,2 23 12,8 - Tamat SMA 18 9,9 12 6,7 - Tamat D1,D2,D3 0 0,0 1 0,6 - Tamat PT 1 0,6 1 0,6

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Ibu dan Ayah

Untuk mendukung hasil analisis korelasi antara status gizi ibu dengan kadar iodium dalam air susu ibu maka diperlukan data lain untuk menggambarkan karakteristik subyek yaitu jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan pada ibu menyusui maupun suami yang disebar dalam beberapa kelompok.

Sebagian besar jenis pekerjaan ayah di Kecamatan Karang Tengah sebagai petani 20.0%. Jenis pekerjaan ibu lebih dari 30% tidak bekerja, Tingkat pendidikan ayah di Kecamatan Karang Tengah paling banyak adalah tamat Sekolah Dasar (SD) yaitu 27,6%. Tingkat pendidikan ibu di Kecamatan Karang Tengah sebagian besar tamat SD sebanyak 29.4%.

(5)

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

kurus normal BB lebih obese

12,36

73,03

6,74

7,87

Grafik 1. Persentase Status Gizi Ibu Menyusui Berdasarkan Nilai IMT Di Kecamatan Karang Tengah

Status gizi ibu menyusui berdasarkan nilai IMT di Kecamatan Karang Tengah adalah sebanyak 73,03% mempunyai status gizi normal dan sisanya mempunyai status gizi tidak normal yang merupakan masalah gizi ganda yaitu tidak hanya status gizi kurus saja tetapi juga obese. Masalah gizi tersebut tersebar dalam tiga

kate-gori yaitu gizi kurus 12,36%, gizi lebih 6,74% dan obese 7,87% . Hasil ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 yang diperoleh hasil untuk perempuan dewasa umur ( > 18 tahun) di Indonesia: gizi kurus 12,3%, gizi lebih 11,4%, gizi obese 15,5%.

lila < 23,5;

26,67

lila ≥ 23,5;

73,33

Grafik 2. Persentase Status Gizi Ibu Menyusui Berdasarkan Nilai LILA Di Kecamatan Karang Tengah

Sebagian besar status gizi berdasarkan nilai lingkar lengan atas (LILA) pada ibu menyusui di Kecamatan Karang Tengah adalah normal yaitu

sebanyak 73,33%. Sedangkan sisanya 26.67% mempunyai nilai LILA kurang dari normal ( < 23,5 ).

(6)

Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16 Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16

0%1%1% 1%

97%

20-49 µg/l 50-99 100-199 200-299 ≥ 300

Grafik 3. Persentase Kadar Iodium dalam Asi Ibu Menyusui Di Kecamatan Karang Tengah

Kadar iodium dalam air susu ibu (ASI) Ibu menyusui di Kecamatan Karang Tengah sebagai Daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi ternyata juga mempunyai kadar Iodium dalam air susu ibu (ASI) yang tinggi juga

Tabel 2. Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat di Daerah EIU Tinggi

N Koef. Korelasi p

Korelasi antara pekerjaan ibu dengan iodium dalam ASI 90 0,458 0,000* Korelasi antara pendidikan ibu dengan iodium dalam ASI 90 -0,122 0,253 Korelasi antara LILA ibu dengan iodium dalam ASI 90 0,199 0,061 Korelasi antara IMT ibu dengan iodium dalam ASI 90 0,122 0,252

yaitu sebesar 97% kadar iodiumnya ≥ 300 µg/l atau diatas normal. Bahkan hanya sedikit saja ibu menyusui yang mempunyai kadar Iodium dalam air susu ibu (ASI) yang normal.

Dari hasil analisis korelasi di atas menunjukkan Di Kecamatan Karang Tengah (Daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi) diperoleh hanya terdapat satu variabel yang mempunyai hubungan korelasi dengan kadar iodium dalam air susu ibu (ASI) yaitu jenis pekerjaan ibu dengan nilai p<0,05 nilai koefisien 0,458. Sedangkan untuk hubungan korelasi antara pendidikan ibu, status gizi ibu, LILA dan IMT terhadap kadar iodium dalam air susu ibu tidak mempunyai hubungan korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan untuk menentukan hubungan antara status gizi ibu dan anak, bahwa status gizi ibu merupakan penentu status gizi terdekat anak dan harus dipertimbang-kan dalam program yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak6.

Pemberian iodium dalam obat pada saat kehamilan masih berdampak sampai pada selama menyusui karena iodium secara aktif disekresi dalam susu5.

(7)

KESIMPULAN

Tidak terdapat korelasi antara status gizi ibu melalui pengukuran LILA, IMT dengan kadar iodium dalam air susu ibu. Hanya pada jenis pekerjaan ibu yang mempunyai korelasi dengan kadar iodium dalam ASI.

SARAN

- Perlu adanya persiapan matang dari pekerjaan dan keadaan gizi ibu untuk menghasilkan produksi air susu ibu yang berkualitas dalam menunjang kebutuhan gizi (iodium) bayi.

- Pemantauan konsumsi bahan maka-nan sumber iodium pada ibu menyu-sui mengingat Daerah dengan nilai ekskresi iodium urin tinggi ternyata juga diikuti dengan kadar iodium da-lam air susu ibu (ASI) yang tinggi pula. DAFTAR PUSTAKA

Ministry of Health, Directorate 1.

General of Community Health, Directorate of Community Nutrition. Technical Assistance for Evaluation on Intensified Iodine Deficiency Control Project, Final Report; 2003. Muhilal. Perubahan Kandungan 2.

Yodium dalam ASI Setelah Pemberian Yodium Dosis Tinggi Per Oral Pada Ibu Menyusui. Laporan

Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi & Makanan; 2003.

Permaesih D. Dampak Suplementasi 3.

Yodium Pada Ibu atau Bayi terhadap Status Yodium, Status Gizi dan Kadar hemoglobin Bayi. Pusat penelitian dan Pengembangan Gizi & Makanan, 1997.

Pearce. Breast Milk Iodine and 4.

Perchlorate Concentrations in Lactating Boston-Area women. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2007; 92(5): 1673-1677.

Bouillon R. Thyroid and antithyroid 5.

drugs In: Dukes MNG. Meyler’s side effects of drugs, 11th Ed. Amsterdam: Elsevier; 1988.

Rahman M. Maternal Nutritional 6.

Status as a Determinant of Child Health. International Centre for Diarrhoeal Disease Research Bangladesh. J Trop Pediatr. 1993; 39(2): 86-88.

Badan Penelitian dan Pengem-7.

bangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2010.

Ministry of Health, Directorate 8.

General of Community Health, Directorate of Community Nutrition. Technical Assistance for Evaluation on Intensified Iodine Deficiency Control Project, Final Report; 2003.

(8)

Status Gizi Ibu Menyusui... (Sri Supadmi, Yusi Dwi Nurcahyani, Asih Setyani) MGMI Vol. 3, No. 1, Desember 2011: 9-16

Gambar

Tabel 1. Distribusi Subyek menurut Karakteristik
Grafik 1. Persentase Status Gizi Ibu Menyusui Berdasarkan Nilai IMT Di Kecamatan  Karang Tengah
Grafik  3.  Persentase    Kadar    Iodium  dalam  Asi    Ibu  Menyusui  Di  Kecamatan  Karang Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain berupa perairan laut dimana sumberdaya yang cukup dominan di wilayah tersebut

Kegiatan ini memiliki sasaran yang ditujukan untuk masyarakat lokal serta pengunjung wisata Karangsewu dan Museum Manusia Purba Gilimanuk. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan taksi KOSTI dapat diprediksi dan dievaluasi dengan memanfaatkan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu usaha mengumpulkan, menyusun, dan menginterprestasikan data kemudian menelitinya,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, dan atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah di Bank Tabungan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial maupun simultan antara sikap, tingkat intelegensi

[r]