BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Gambaran Umum PerusahaanPT. Artha Daya Coalindo (ADC) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan batubara, transportasi batubara, pembongkaran batubara dan pengelolaan pelabuhan. Perusahaan yang beralamatkan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 18 Jakarta ini memberikan kontribusi dalam penyediaan dan pengiriman batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik PT. Indonesia Power (Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya), melalui kerjasama dengan beberapa perusahaan tambang dan perusahaan transportasi batubara sejak tahun 1997.
Didirikan pada tanggal 21 Oktober 1997 PT. Artha Daya Coalindo (ADC) merupakan salah satu anak perusahaan PT. Indonesia Power (IP), sebagai pemegang saham mayoritas, disamping PT Arthindo Utama dan PT Desira Pratama Lines.
Pada Oktober 2012, Perusahaan dipercaya oleh PT. Indonesia Power untuk mengelola Pelabuhan Terbatas UP Suralaya Merak Banten. Kehadiran Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pelabuhan yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi persediaan batubara di PT. Indonesia Power. Hingga saat ini, pekerjaan port management masih dalam proses pengembangan dan pembangunan sistem, dan diharapkan Perusahaan sudah dapat mengelola pelabuhan secara mandiri
3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan 1) Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan terpercaya di bidang penyediaan batubara dan pengelolaan pelabuhan yang andal dan efisien
2) Misi Perusahaan
Melakukan usaha secara profesional di bidang pertambangan batubara, transportasi batubara, pembongkaran batubara dan pengelolaan pelabuhan serta usaha-usaha lainnya, berdasarkan kaidah bisnis yang sehat guna menjamin pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan.
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Artha Daya Coalindo
3.2 Analisa Sistem Berjalan
3.2.1 Prosedur Penetapan Pasokan & Jadwal Pengiriman Batubara
Setiap bulan semua perusahaan pemilik batubara dan jasa transportasi pengangkutan batubara datang untuk melaksanakan rapat koordinasi penetapan pasokan batubara serta jadwal pengiriman ke UP Suralaya untuk sebulan ke depan.
Hasil dari rapat tersebut akan menghasilkan jadwal estimasi pengiriman batubara dan kapal yang akan digunakan untuk sebulan ke depan, hasil tersebut di catat dalam Microsoft Excell dan selanjutnya akan dikirimkan ke perusahaan pemilik batubara, jasa
transportasi pengangkutan batubara, serta ke pihak pengelolaan pelabuhan PT Artha Daya Coalindo di Suralaya dan jika ada perubahan jadwal, maka pihak terkait akan melakukan koordinasi menggunakan telfon atau sms.
Gambar 3.2 Flowchart – Proses penetapan pasokan batubara
3.2.2 Prosedur Pengiriman Batubara
Setelah jadwal sudah dikirimkan, kapal yang sesuai jadwal akan mengangkut batubara sesuai dengan asal batubara yang akan diangkut, untuk UP Suralaya ada 5 tempat pelabuhan asal batubara diangkut yaitu, Taboneo, Jambi, Muara Pantai, Tarahan dan Adang Bay.
Kapal yang sudah selesai memuat batubara dari masing – masing pelabuhan dan siap untuk berangkat, memberitahu pihak pengelolaan pelabuhan Suralaya waktu mereka berangkat. Pihak pengelolaan pelabuhan Suralaya akan menghitung Estimasi kapal datang yang dapat dihitung dengan kecepatan kapal di bagi dengan jarak tempuh dari pelabuhan asal kapal ke UP Suralaya.
Gambar 3.3 Flowchart – Proses keberangkatan kapal
3.2.3 Prosedur Kedatangan Kapal
Kapal yang sudah datang, akan memberitahukan kepada pengelolaan pelabuhan, dan pihak pengelolaan pelabuhan akan melihat apakah kapal yang datang sesuai dengan jadwal kedatangan, kalau benar maka pengelola pelabuhan akan memberitahukan kepada kapal dermaga mana yang akan menjadi tempat mereka bersandar dan membongkar muatan. Apabila semua dermaga penuh, maka kapal akan mengantri, menunggu kapal yang bersandar berangkat.
Untuk menghitung berapa lama kapal bersandar yaitu sesuai dengan jumlah muatan yang dibongkar, dan kinerja alat bongkar masing – masing dermaga.
3.3 Analisa Permasalahan
Sistem berjalan pengelolaan transportasi pelabuhan terbatas PT. Artha Daya Coalindo mempunyai beberapa permasalahan, yaitu :
1) Setiap bulan, agen kapal dan pengelola pelabuhan harus melaksanakan rapat koordinasi yang dilaksanakan di PT Artha Daya Coalindo, untuk menentukan rencana kedatangan kapal di pelabuhan terbatas Suralaya.
2) Setiap pemindahan jadwal atau perubahan jadwal, pengelola pelabuhan hanya berkoordinasi melalui telfon, sms atau whatsapp, yang mengakibatkan kurangnya informasi kepada atasan atau pihak agen kapal yang lain.
3) Proses kedatangan sampai dengan keberangkatan kapal juga masih berkoordinasi menggunakan telfon, sms atau whatsapp, sehingga proses penyampaian informasi menjadi tidak efektif.
4) Untuk menyampaikan informasi pihak pengelola pelabuhan harus melihat dermaga secara langsung untuk dapat melihat dermaga mana yang sudah kosong atau masih ada yang sandar.
5) Belum adanya perhitungan dermaga mana yang realisasi sandarnya banyak yang lebih lama dari dermaga yang lain.
6) Laporan penjadwalan kapal, kuota agen kapal, dermaga masih belum efektif kepada atasan.
3.4 Analisa Kebutuhan
Dengan adanya permasalahan tersebut di atas, maka dengan sistem informasi pengelolaan transportasi pelabuhan terbatas ini, dapat :
1) Penjadwalan kapal bisa melalui online, sehingga proses penjadwalan kedatangan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja oleh para agen kapal tanpa perlu untuk melakukan rapat lagi setiap bulan.
2) Pemindahan jadwal dan perubahan jadwal dari kedatangan sampai keberangkatan dapat dilihat oleh agen kapal maupun pengelola pelabuhan secara real time.
3) Proses kedatangan kapal dari penjadwalan kedatangan kapal, registrasi kedatangan, registrasi sandar sampai ke registrasi keberangkatan dapat dilakukan melalui sistem ini dan langsung mengeluarkan laporannya. 4) Pihak pengelola pelabuhan dapat melihat status dermaga melalui sistem,
sehingga pengelola pelabuhan dapat melihat dermaga yang kosong maupun yang sedang terisi kapal.
5) Adanya proses perhitungan estimasi dan realisasi sandar untuk melihat dermaga yang realisasinya lebih lama dibandingkan dengan dermaga yang lain.
6) Semua laporan penjadwalan kapal, kuota agen kapal dan dermaga dapat dilihat secara realtime sehingga atasan dapat melihat laporan setiap bulan bahkan setiap hari.
3.4.1 Use Case Diagram
Pada dasarnya proses pengelolaan pelabuhan di PT Artha Daya Coalindo digambarkan dengan use case diagram seperti berikut :
vDeskripsi dari use case proses pengelolaan pelabuhan di PT. Artha Daya Coalindo adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Deskripsi Use Case - login
Nama Use Case Login
Aktor Agen Kapal dan Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Dilakukan oleh aktor untuk login ke sistem
dengan memasukkan username dan password untuk masuk ke dalam sistem
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case – Input Data Kuota
Nama Use Case Input Data Kuota
Aktor Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Pengelola pelabuhan mengisi data kuota
batubara yang ditetapkan untuk diberikan kepada agen kapal setiap bulan.
Tabel 3.3 Deskripsi Use Case - input detil kapal
Nama Use Case Mengisi Detail Kapal
Aktor Agen Kapal
Deskripsi Agen kapal mengisi detail kapal yang akan
digunakan sebagai armada mengangkut batubara, untuk mengetahui License kapal dan kecepatan kapal
Tabel 3.4 Deskripsi Use Case – input estimasi kedatangan
Nama Use Case Input Estimasi Kedatangan
Aktor Agen Kapal
Deskripsi Agen kapal mengisi input estimasi
kedatangan, agar terbentuk jadwal kapal yang akan datang di pelabuhan
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case - registrasi kedatangan
Nama Use Case Registrasi Kedatangan
Aktor Agen Kapal
Deskripsi Agen kapal meregistrasi kedatangan kapal,
agar terlihat realisasi kedatangan kapal dan antrian kapal di pelabuhan
Tabel 3.6 Deskripsi Use Case – laporan antrian kapal
Nama Use Case Registrasi Antrian
Aktor Agen Kapal & Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Agen kapal dan pengelola pelabuhan dapat
melihat antrian kapal di pelabuhan.
Tabel 3.7 Deskripsi Use Case - registrasi sandar
Nama Use Case Registrasi Sandar
Aktor Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Ketika dermaga ada yang kosong,
pengelola pelabuhan akan meregistrasikan kapal yang akan sandar.
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case – laporan kapal sandar
Nama Use Case Laporan Kapal Sandar
Aktor Agen Kapal & Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Agen kapal dan pengelola pelabuhan dapat
melihat kapal yang akan sandar, yang sedang sandar, estimasi selesai sandar dan juga realisasi selesai sandar.
Tabel 3.9 Deskripsi Use Case registrasi berangkat
Nama Use Case Registrasi Berangkat
Deskripsi Setelah selesai bongkar, agen kapal meregistrasi keberangkatan kapalnya Tabel 3.10 Deskripsi Use Case laporan keberangkatan kapal
Nama Use Case laporan keberangkatan kapal
Aktor Agen Kapal & Pengelola Pelabuhan
Deskripsi Setelah selesai registrasi keberangkatan,
agen kapal dan pengelola pelabuhan dapat melihat laporan keberangkatan kapal.
3.4.2 Activity Diagram
3.5 Perancangan Aplikasi 3.5.1 Class Diagram
3.5.2 Sequence Diagram
3.5.3 Rancangan Database Tabel 3.11 Rancangan Tabel User
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_user varchar 6
2 nama_user varchar 20
3 no_telp varchar 15
4 status varchar 20 Untuk menentukan status
user sebagai agen kapal atau pengelola pelabuhan
5 email varchar 25
6 username varchar 20
7 password varchar 225
8 statustrx varchar 10 konfirmasi user
Tabel 3.12 Rancangan Tabel Data Agen Kapal
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_agen char 6 2 nama_pic varchar 20 3 shipper varchar 15 4 alamat varchar 255 5 no_telp varchar 15 6 email varchar 25
Tabel 3.13 Rancangan Tabel Kapal
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_kapal varchar 6 2 id_agen varchar 6 3 nama_kapal varchar 20 4 jenis_kapal varchar 20 5 bendera varchar 20 6 thn_pembuatan datetime
7 dwt varchar 20 Jumlah yang dapat
8 kecepatan integer
9 foto varchar 225
10 inisial varchar 10
11 warna varchar 10
12 imo varchar 20 Nomor permanen yang
terdapat pada masing – masing kapal
13 mmsi varchar 20 seri dari 8 digit nomor yang
dikirim dalam bentuk data igital melalui sebuah channel frekuensi radio dengan tujuan sebagai identitas khusus(unik) dari sebuah kapal
14 loa varchar 20 Panjang Kapal
15 kapasitas integer 16 deskripsi varchar 225 16 nama_pelabuhan varchar 20 17 lokasi varchar 15 18 jarak int 19 keterangan varhcar 15
Tabel 3.14 Rancangan Tabel Kuota
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_kuota char 6
2 shipper varchar 20
3 bulan varchar 20
4 tahun varchar 20
Tabel 3.15 Rancangan Tabel Keberangkatan
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_berangkat varchar 6 2 id_kapal varchar 6 2 nama_kapal varchar 20 3 realisasi_sandar varchar 6 4 tgl_keberangkatan datetime 5 keterangan varchar 225
Tabel 3.16 Rancangan Tabel Sandar
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_sandar varchar 6 2 id_kapal varchar 6 3 nama_kapal varchar 20 4 waktu_datang datetime 5 estimasi_sandar int 6 realisasi_sandar int 7 volume int 8 keterangan varchar 225 9 status varchar 45
Tabel 3.17 Rancangan Tabel Kedatangan
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_datang char 6 2 id_kapal 6 2 nama_kapal varchar 20 3 pelabuhan_asal varchar 15 4 estimasi_waktu_datang datetime 5 waktu_datang datetime 6 volume integer 7 keterangan varchar 255
Tabel 3.18 Rancangan Tabel Dermaga Kapal
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_dermaga char 6
2 nama_dermaga varchar 20
3 kecepatan integer
Tabel 3.19 Rancangan Tabel Agen Kapal
NO Field Type Size PK Keterangan
1 id_agen char 6 2 nama_pic varchar 20 3 shipper varchar 15 4 alamat varchar 225 5 no_telp varchar 15 6 email varchar 25
3.5.4 Perancangan Tampilan Layar
Gambar 3.27 Rancangan Layar Input Data Dermaga
Gambar 3.29 Rancangan Layar Input Data Kuota
Gambar 3.31 Rancangan Layar Input Kedatangan
Gambar 3.33 Rancangan Layar Kapal Sandar
Gambar 3.35 Rancangan Layar Keberangkatan Kapal