• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH. (Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum) Oleh : Nilna Muna Izdiharusshofa ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH. (Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum) Oleh : Nilna Muna Izdiharusshofa ( )"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 1

SEJARAH SENI RUPA BARAT ZAMAN PRASEJARAH

(Palaeolithikum, Neolithikum, Megalithikum)

Oleh :

Nilna Muna Izdiharusshofa (16206244004) Maghfiroh Hanif Annisa (16206244007)

Pendahuluan

Sejarah tidak akan terlepas dari tiga dimensi sebagai titik focus kajiannya yakni manusia (human), waktu (time), dan tempat (space). Dalam pandangan ini berarti sejarah dapat dipahami sebagai sebuah kajian yang berfokus pada perkembangan manusia pada suatu wilayah tertentu. Eropa mulai didiami oleh manusia pada sekitar Kala Pleistosen yang berlangsung antara 3.000.000 tahun dan 10.000 tahun yang lalu dimana terdapat es yang menyelimuti bumi.

Seni rupa pra sejarah merupakan waktu dimana manusia masih hidup nomaden secara berkelompok untuk mencari sumber makanan. Keadaan bumi pada zaman itu sangatlah jauh berbeda dengan bumi pada saat sekarang. Kondisi alam masih tidak menentu iklimnya membuat manusia harus beradaptasi dengan menggunakan kreativitasnya untuk mencari makan dan bertahan hidup. Karya-karya seni rupa zaman prasejarah hadir sebagai saksi zamannya dan harus dipahami dalam konteks kehidupan yang lain, khususnya dengan bidang religi/kepercayaan. Karya seni yang mereka ciptakan menunjukkan sesuatu yang sangat mengesankan. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli mengungkapkan, betapa karya-karya seni mereka merupakan suatu prestasi dari kemampuan fisik serta intelektual yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, pada masa itu manusia sudah bisa mengembangkan daya pikir mereka. Sehingga mereka dapat menghasilkan karya seni yang sederhana pada media di sekitar mereka, seperti dinding gua.

A. Zaman Batu Tua (Palaeolithicum), + 30.000 – 8.000 SM

Masyarakat pada zaman batu tua hidup di dalam gua-gua. Peninggalan seni rupa yang terkenal pada zaman ini adalah lukisan-lukisan pada dinding gua. Jenis lukisan ini ditemuakan terbentang dari Eropa Barat ke ujung paling selatan dari Afrika. Lukisan gua di Eropa yang paling terkenal

(2)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 2

yang berasal dari zaman ini adalah lukisan Gua Al-Tamira di Pangel Utara dan Lascaux (baca:Laskou) di Perancis.

Obyek yang dilukiskan di Gua Al-Tamira adalah binatang dengan kesan tiga dimensional dengan warna kemerah-merahan, oker dan hitam. Kesan monumental tercermin pada lukisan itu. Lukisan di gua Lascaux dekat Montignac di daerah Dordogne, Perancis ditemukan pada tahun 1941.

Lukisan Bison di Gua At Tamira

Lukisan-lukisan yang ditampilkan di gua ini adalah lukisan dengan objek binatang seperti bison, rusa kutub, kuda dan srigala. Gambar-gambar tersebut menceritakan tentang perburuan dan hal-hal yang bersifat kepercayaan. Lukisan-lukisan pada dinding gua itu menceritakan tentang bagaimana pola hidup masyarakat prasejarah dalam hal berburu dan berdoa, mereka percaya apabila mereka menggambar bisson maka mereka akan mendapat restu dari roh leluhur yang dapat membantu mereka mencapai hasil dalam perburuan tersebut. gambar itu juga bertujuan sebagai informasi untuk generasi mereka selanjutnya. Dengan adanya gambar itu anak cucu mereka dapat mengerti bagaimana cara berburu yang sukses. Dan juga adanya kepercayaan roh dan arwah yang membuat perburuan berhasil. Dalam membuat lukisan-lukisan di gua tersebut mereka menggunakan warna-warna yang terdapat pada alam. Mulai dari warna merah darah hingga warna hitam pada bebatuan yang mereka gunakan untuk melukis di dalam gua

Pada banyak tempat, terdapat lukisan-lukisan berupa jari-jari tangan dalam bantuk negatif yang diperoleh dengan cara menempatkan jari tangan pada dinding dengan cara menenpatkan jari-jari tangan pada dinding gua untuk kemudian dicat atau ditiupkan warna disekitarya. Kadang-kadang pula ditemukan lukisan jari-jari tangan dalam bentuk positif yang diperoleh dengan cara menempelkan jari-jari tangan yang sebelumnya telah dilumuri dengan cat putih.

(3)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 3

Motif-motif geometris yang ditemukan diantara obyek-obyek binatang seperti kotak-kotak, persegi panjang dan berbagai bentuk garis, juga dimaksudkan untuk tujuan magis. Sebuah bentuk yang mirip bentuk perangkap, mungkin dimaksudkan untuk memperoleh kesuksesan dalam perburuan. Penggambaran manusia secara tidak realistis itu, mungkin dimaksudkan untuk membedakan lukisan binatang.

Selain meninggalkan karya-karya seni lukis, seniman pemburu dari zaman Palaeolithicum ini juga meninggalkan karya-karya seni rupa yang lain seperti seni patung dan ukiran. Peninggalan seni patung yang terkenal pada zaman ini adalah patung wanita yang oleh arkeolog dijuluki sebagai patung Venus. Patung ini lebih menonjolkan beberapa bagian wanita, namun wajahnya tidak terlalu diperhatikan. Contoh yang paling terkenal dari jenis patung Venus ini adalah Venus dari Willendorf. Ada anggapan yang mengatakan bahwa patung ini adalah sebuah hasil dari pemikiran manusia pada saat itu tentang sebuah dambaan akan kehidupan yang layak dimana seperti kita ketahui kondisi zaman pada saat itu yang sangat keras, pencitraan akan tubuh yang gemuk menunjukan bahwa itu merupakan sesuatu yang mereka dambakan.

(4)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 4

B. Zaman Batu Muda (Neolitichum), +3.000-1.000 SM

Pada zaman ini, manusia telah mulai hidup menetap pada suatu tempat, bertani dan berternak; suatu cara hidup yang lebih stabil. Mereka juga mulai mempercayai animism atau dinamisme. Karya seni rupa yang penting pada zaman ini adalah monumen-monumen batu. Kehadiran monumen-monumen batu ini erat hubunganya dengan kebiasaan baru mereka seperti cara penguburan dan pemberian tanda tempat-tempat sakral.

Dari Spanyol dan Portugal, budaya mendirikan monumen-monumen batu berkembang ke arah utara menelusuri pantai Atlantik hingga mencapai Inggris. Di Eropa yang paling barat seperti Inggris, Irlandia dan Belanda.berdiri monumen-monumen yang masif yang terdiri dari batu-batu besar yang dipotong secara kasar.

Monumen-monumen batu yang muncul dan berkembang di Eropa ini terdiri dari beberapa jenis yaitu dolmen, menhir, dan cromlech. Dolmen memiliki bentuk seperti meja, berfungsi sebagai tempat penguburan. Sedangkan menhir adalah tiang batu yang dimaksudkan untuk keperluan keagamaan pemujaan arwah nenek moyang. Untuk pemujaan matahari, disebut cromlech. Cromlech terdiri dari batu yang disusun secara melingkar.

Salah satu cromlech yang paling mengesankan adalah Stonehenge. Di lembah Salisbury, sebelah barat-daya London, Inggris. Lingkaran pertama terdiri dari batu sarsen (batu pasir keras). Tiap dua batu menopang bentangan batu (lintel). Lingkaran berikutnya terdiri dari batu blusteno yang kecil-kecil dan berikutnya lagi lingkaran bentuk ladam kuda dengan bagian tebuka menghadap ke timur. Batu yang menyusun bentuk ladam kuda ini terdiri dari lima pasang batu sarsen penopang batu melintang seperti pada lingkaran paling luar. Tiap batu mempunyai berat kira-kira 45-50 ton dengan ketinggian sekitar 20 kaki.

Bangunan Stonehenge ini merupakan contoh nyata karya manusia zaman ini, yang sangat menakjubkan. Bahkan apabila manusia pada zaman ini, pastinya belum pasti dapat membuat hal yang serupa tanpa teknologi canggih seperti manusia pada zaman Neolithikum. Stonehenge sendiri proses pembangunannya masih menjadi perdebatan.

Tentang arti dan tujuan Stonehenge ini telah lahir berbagai macam teori. Descar Monteiius, Inigo Jones dan Stukeley, menduga Stonehenge sebagai kuil. Dugaan lain tentang fungsi mengenai Stonehenge, adalah sebagai komplek pemakaman. Teori-teori terbaru mengenai Stonehenge mengatakan bahwa Stonehenge merupakan bangunan yang berhubungan dengan astronomi (perbintangan). Stonehenge berfungsi untuk meramalkan musim. Jadi sebagai kalender dan usianya kemudian diperkirakan telah mencapai 3.500 tahun. Meskipun keadaan Stonehenge tidak selengkap dahulu, namun Stonehenge tetap terlihat keagungannya seperti dahulu.

(5)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 5

Stonehenge

(6)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 6

C. Megalithikum (9000-2000 SM)

- Arsitektur

1. Tidak ada struktur kompleks makam (contoh: Newgrange) yang terkonstruksi tanpa sumber yang jelas dan tersusun sama bagusnya dengan system kepercayaan/agama yang kuat.

2. System garis matahari atau bulan pada monument-monumen di era ini menunjukkan kesadaran mengenai alam.

3. Penataan yang rumit pada beberapa monument adalah untuk menyiapkan upacara, pertemuan, dan aktivitas social lainnya

Dari sudut pandang teknis, arsitektur pada masa Megalithikum adalah sebagai upaya manusia yang paling pertama kali untuk mengkonstruksi struktur yang kompleks sejak akhir masa Palaeolitikum, berburu dan meramu dan pada awal masa Neolitikum, menetap/bermukim. Membelah, membentuk, memindahkan dan kemudan disusun menjadi serangkaian batu-batuan besar, seberat 30 ton atau lebih, tanpa semen. Baik desain batu dengan bentuk tertentu, penggunaan kombinasi tegak lurus serta batu nisan, atau penggunaan arsitektur seperti bentuk Taula yang dibuat dengan batu tegak lurus debagai bagian atasnya; saling bertautan. Serta Trilithon, yaitu dua batu tegak lurus yang ada di atasnya dengan garis horizontal seperti Stonehenge. Semua itu adalah hal umum yang dpaat dijumpai pada bangunan masa Megalithikum.

Setelah 3000 SM, batuan melingkar menjadi banyak sekali di Inggris dan Irlandia. Sayangnya, ketika masa Megalithikum berakhir, pengetahuan mengenai maksud serta penggunaan monument pada masa itu hilang. Sejak saat itu, banyak tata letak prasejarah dan monumen-monumen menghilang untuk selamanya, akan tetapi kita masih harus bersyukur pada monumenn-monumen yang selamat meskipun kondisinya sudah rusak dikarenakan cuaca ekstrim, kurangnya perawatan, kesalahpahaman, dan beberapa karena berubahnya dataran atau permukaan laut. Selain itu, manusia pada masa itu yang membangun monument adalah manusia yang buta huruf, sehingga tidak meninggalkan penjelasan mengenai maksud serta penggunaan konstruksi yang “sangat dicintai” oleh mereka itu. Sekalipun ada beberapa petunjuk yakni tulang, tembikar, benda-benda dalam pemakaman, artefak dan karya seni, dan harus dicatat bahwa berbagai macam petunjuk dalam simbol-simbol Lithikum, gambar serta garis-garis.

(7)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 7

Ukiran batuan hewan

Kesimpulan

Karya seni yang mereka ciptakan menunjukkan sesuatu yang sangat mengesankan. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli mengungkapkan, betapa karya-karya seni mereka merupakan suatu prestasi dari kemampuan fisik serta intelektual yang sangat luar biasa

Karya seni pada masa prasejarah, banyak digunakan sebagai media untuk menceritakan peristiwa yang terjadi, seperti berburu. Lukisan serta bangunan pada masa prasejarah bukan semata-mata hanya sebagai karya seni, namun memiliki arti/makna tersendiri. Karya-karya seni rupa zaman prasejarah hadir sebagai saksi dan harus dipahami dalam konteks kehidupan, khususnya dengan bidang religi/kepercayaan, contohnya adalah monument-monumen batu, yang merupakan tempat sacral/religious.

Maka,sudah seharusnya dari kita untuk selalu mengapresiasi sejarah yang terkait dengan seni rupa pada zaman batu tua, zaman batu tengah, dan zaman batu muda, serta berbagai karya seni lainnya, supaya kita bisa mengenal lebih dalam lagi dan mengkaji makna atau symbol didalamnya.

(8)

Latihan Essay _ Februari 2018 _ https://ilmusenirupa.wordpress.com/ 8

Referensi

Meaden, Terence G. (2017) Editorial: Advances in Understanding Megaliths and Related Prehistoric Lithic Monuments in Journal of Lithic Studies, vol. 4, nr. 4, p. 1-4. Wijaya, Daya. Pengantar Sejarah Eropa. Available from

http://academia.edu/7212671/Pengantar_Sejarah_Eropa Riski Sagara, Muhammad (2012) SENI RUPA PRASEJARAH. Available from

http://kikisagara.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-seni.html?m=1 Encyclopedia of Stone Age Art. Megalithic Art. Available from

Referensi

Dokumen terkait

dimulai. Jika tidak demikian, tinggi kepala harus diperkirakan dengan sering melalui palpasi abdomen untuk mengobservasi apakah kepala janin akan dapat melewati

berbasis video sudah pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang mendukung keberhasilan dalam menggunakan media berbasis video, seperti Moy (2011) dengan judul

Menggunakan persamaan (3.1) safety factor yang didapat sebesar 2,74. Hal ini berarti komponen tidak akan mengalami kegagalan bila diberi beban statis ini. LPG 3kg material SG295:

- tujuan dan manfaat proyeksi penduduk - cara perhitungan proyeksi penduduk 100’ OHP, LCD, Laptop.Bahan Ajar Ilmu Kependudukan Porto folio dan kuis - Memahami pengertian

kehilangan mulai dirasakan, sehingga sesuatu yang hilang tersebut mulai dilepaskan secara bertahap dan dialihkan kepada objek lain yang baru. Individu akan

hal ini terlihat dari anak yang belum menggunakan alas kaki ketika keluar kelas dan belum mencuci tangannya dengan bersih. Selanjutnya masih ada anak yang

pada tahun 2015 dilaksanakan sesuai dengan Renstra Biro Umum 2015-2019 yang merupakan penjabaran dari renstra BATAN 2015-2019. Adapun Program dan Kegiatan Biro Umum

The results of this study indicate that the description of the physical working environment in good enough category, description of work discipline in the