• Tidak ada hasil yang ditemukan

05. Translasi, Dilatasi, Refleksi, Rotasi.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "05. Translasi, Dilatasi, Refleksi, Rotasi.doc"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

89 89

  

 

  

 

 

 



Tr

Translasi, Dilatasi,

anslasi, Dilatasi, Refleksi, Rotasi

Refleksi, Rotasi

05.05. EEBBTTAANNA A S S - - SSMMP P - - 8 8 9 9 - - 3300

 

 

22

 

 

& Transforasi

& Transforasi

Titik Q (–3, 5) ditranslasikan denganTitik Q (–3, 5) ditranslasikan dengan

  

 

dilanjutkandilanjutkan

 

 

77

 

 

 

 −−

 3 3

 

 

dengan

dengan

  

 

maka koordinat bayangannya adalah maka koordinat bayangannya adalah 

Translasi

Translasi

0!.

0!. EEBBTATANNA A S S ""SSM M P P ""8 8 # # ""$$00

!uatu lingkaran ber"usat di # (5, 5)

!uatu lingkaran ber"usat di # (5, 5) memuat titik memuat titik  $ (9, 5) "ada garis kelilingnya %ila $& (3, –7)

$ (9, 5) "ada garis kelilingnya %ila $& (3, –7) adalahadalah

 

 

77

 

 

$ $ (', (', 9)9) % % (', (', )) * * (9, (9, ')') + + (, (, ')') 0%. 0%. EEBBTTAANNA A S S - - SSMMP - P - 0 0 0 0 - - $$%%

 

 



 

 

 bayangan dari

 bayangan dari $ $ "ada "ada suatu suatu translasi, translasi, maka maka koordinatkoordinat oordinat titik % (oordinat titik % (aa, –7) jika ditranslasi oleh, –7) jika ditranslasi oleh

  

 

titik # yang baru adalah 

titik # yang baru adalah  $ $ #& #& (–, (–, –7)–7)

 −−

 

 5 5

 

 

 

 

33

 

 

% % #& #& (–', (–', –2)–2) * * #& #& (2, (2, –2)–2) + + #& #& (, (, 7)7) 0 0$$. . EEBBTTAANNA A S S - - SSM M P P - - 0 0 ! ! - - $$''EEBBTTAANNA A S S - - MMT T s s - - 0 0 ! ! - - $$

+iketahui "ersegi "anjang #Q-! dengan koordinat +iketahui "ersegi "anjang #Q-! dengan koordinat titik # (–5, –), Q (3, –)

titik # (–5, –), Q (3, –) dan - (3, 8) %ayangan !dan - (3, 8) %ayangan !

 

 −−

 2 2

 

 

kemudian dilanjutkan dengan translasi kemudian dilanjutkan dengan translasi



 

 

 

 

22

 

 

menghasilkan bayangan %. (–,

menghasilkan bayangan %. (–, bb) /ilai) /ilai aa dandan bb adalah 0 adalah 0 $ $ aa 1 5 dan1 5 dan bb 1 21 2 % % aa 1 –3 dan1 –3 dan bb 1 –21 –2 * * aa 1 –8 dan1 –8 dan bb 1 –51 –5 + + aa 1 –' dan1 –' dan bb 1 1   "ada translasi

 "ada translasi

  

 

 adalah 0 adalah 0 $ $ –7, –7, 

 

 −−

 3 3

 

 

0#. 0#. EEBBTTAANNA A S S - - SSMMP - P - 9 9 5 5 - - $$99

 

 



 

 

%

% –7, –7, 55 oordinat bayangan titik (3, ) "ada toordinat bayangan titik (3, ) "ada t ranslasiranslasi

  

 

* * –3, –3, 

  −−



 

 

 

 

99

 

 

+

+ –3, –3, 55 dilanjutkan dengandilanjutkan dengan

  

 

adalah 0adalah 0

03.

03. EEBBTTAANNA A S S - - SSM M P P - - 8 8 8 8 - - 3300

Titik T (l, 3) ditranslasikan dengan

Titik T (l, 3) ditranslasikan dengan

 

 



aa

 

 

 

 

dandan

$ $ (, (, 8)8) % % (, (, 7)7)

 

 

22

 

 

 

 

22

 

 

 

 −−

 5 5

 

 

* * (3, (3, 9)9) + + (2, (2, ')') seterusnya dengan

seterusnya dengan

  

 

 4ika  4ika bayangannya T (, bayangannya T (, 5),5),

 

 

bb

 

 

maka nilai

maka nilai aa dandan bb adalah adalah 

08.

08. EEBBTTAANNA A S S - - SSMMP P - - 9 9 % % - - $$00

%ayangan koordinat titik $ (5,

%ayangan koordinat titik $ (5, –2) "ada translasi–2) "ada translasi $ $   dan dan –3–3 % %   dan dan 33

 

 

33

 

 



 

 

yang dilanjutkan dengan translasiyang dilanjutkan dengan translasi

 

 



55

 

 

 

 

  adalah  adalah * * – – dan dan –3–3 + + – – dan dan 33 0 0. . EEBBTTAANNA A S S - - SSM M P P - - 8 8 % % - - !!

 

 

aa

 

 

 

 −−

 2 2

 

 

0 0 $ $ $. $. (7, –3)(7, –3) % % $. $. (2, (2, )) * * $. $. (, (, –5)–5)

 

 −−

 3 3

 

 

Titik 6 (3, ) ditranslasikan oleh

Titik 6 (3, ) ditranslasikan oleh

  

 

 dan dilanjutkan dan dilanjutkan + + $. $. (2, –)(2, –)

 

 

bb

 

 

dengan translasi menghasilkan bay

dengan translasi menghasilkan bayangan 6 angan 6 &(8, )&(8, ) 0 0 9 9 . . EEBBTTAANNA A S S - - SSMMP P - - 9 9   - - $$55

 

 −−

 3 3

 

 

 

 

aa

 

 



 

 

6aka translasi

6aka translasi

  

 

ekuialen ekuialen dengan dengan  oordinat bayangan titik # (–2, ') oordinat bayangan titik # (–2, ') oleh translasioleh translasi

 −−

 2  2

 

 

 

 

33

 

 

 

 

bb

 

 

 

   

 

 

 

22

 

 

$

$

  

 

dilanjutkan dengandilanjutkan dengan

  

 

adalah 0adalah 0

−−

  

 

 

88

 

 

 

 

88

 

 

% %

  

 

 

 

33

 

 

 

 

33

 

 

 

   

 

$ $ (7, (7, 9)9) % % (7, (7, 3)3) * * (( –3, 9) –3, 9) + + (( –3, 3) –3, 3) * *



 

 

 

 −−

88

 

 

 

 

88

 

 

+ +



 

 

(2)

9

 −

3

 

(3)

$ ( , ') % (, ) * (, 3) + (, 3)  (3, 9)

+ilatasi

0!. EBTANA S - SM A - 9 8 - $3

%ayangan titik $ (, 3) oleh gusuran searah sumbu X  dengan aktor skala 3 adalah 0

0 # . EBTANA S - SMP - 9 0 - 30

#ada dilatasi ter  hada" titik "usat (, ) dengan aktor  skala k 1 –2, bayangan titik # (3, 2) adalah 

$ #& (–, 2) % #& (–3, –  l) * #& (3, ) + #& (5, 3)

08.(N- SMP-0%- $0'(N-MTs-0%- $0

$%*+ adalah jajar genjang dengan koordinat titik  :titik  $ (, 2), % (7, 2), dan * (, 8) #ada dilatasi dengan

0 $ . (A N - SM P - 0  - 3$

#erhatikan gambar di ba;ah ini <

%ila titik $ didilatasi oleh =*, k> artinya dengan "usat * dan aktor skala k, ba: yangannya adalah ?, maka

 "usat @ (, ) dan aktor skala k 1  bayangan titik + adalah 

$ ( –2, –) % ( –8, –') * ( 2, ) + (', ) 09 . EBTANAS-SMP -9# -$0

2, koordinat nilai k adalah 0 $ –2 % –  2 *  2 + 2 03. EBTANA S - SM P - 9 5 - 35

+ari gambar di sam"ing @#. 1 k @# /ilai k adalah 0

$  # 3 % 3 #.  *  @ 3 +  

oordinat titik # (, 2), Q (9, ) dan - (', 8)

meru"akan titik:titik sudut #Q- oordinat bayangan ketiga titik tersebut oleh dilatasi (@, 2) berturut:turut adalah 0 $ (, ), (, 8) dan (, ') % (, ), (9, 8) dan (', ') * (', ), (, ') dan (8, ) + (8, ), (8, 8) dan (2, ') ! 0 .)T B "# $ "&9

+i dalam suatu susunan sumbu ("oros) yang saling tegak lurus, titik $ mem"unyai koordinat (3, ) 4ika skala "ada masing: masing sumbu di dua kalikan, maka koordinat titik $ dengan skala baru adalah 

$ (3 , 2)

2

% (2, ')

3

0  . EBTANA S - SM P - 9 $ - 3!

oordinat titik #. (–  ', 9) di"eroleh dari titik # (2, –  3)

dengan "erkalianAdilatasi (@, k ) /ilai k adalah 0 $ –3 %

3 *  3 + 3 0 5 . EBTANA S - SM P - 9  - 3!

%ayangan titik # (–2, ') oleh dilatasi (@, –) adalah 0 $ #. (2, –8)

% #. (–3, 5) * #. (–2, 5) + #. (2, 7)

0 % . EBTANA S - SM P - 9 3 - !

%ayangan titik # "ada dilatasi (@, –3) adalah (–2, 5), maka koordinat titik # adalah 0

$ ( –,5) % (, –5) * (3', –5) + (  –3', 5) * (  , ) + (', 8)  (3, ) ! ! . (A N - SM P - 0 $ - $  '(A N - MT s - 0 $ - $

!ebuah "ersegi "anjang #Q-! dengan # (3, ), Q (3, –) +an - (–2, –) didilatasi dengan "usat @ (, ) dengan aktor skala 3 Buas "ersegi "anjang setelah dilatasi adalah 0

$  satuan luas % 2 satuan luas * 2 satuan luas + 3' satuan luas

!$. EBTANA S - SMP - 9 ! - 3!

Titik #& (3, ') adalah bayangan titik # ( x, y) karena di: kalikan terhada" titik "angkal koordinat @

4ika @#& 1 3 x @#, maka koordinat titik # adalah  $ (, 3)

% (, 2) * (', 9) + (9, 8)

(4)

$ ( , 2) % (5 , ') * (5 , ) +  (' , 5) (2 , –) $ ( 2 , 3 ) % ( 3 , ' ) * ( 7 , 2 ) + ( 7 , ' )  ( ' , 2 )

-eleksi

0 ! . EBTANA S "SM P "8 # "0%

Cang menjadi bayangan titik $ "ada "enDerminan terhada" garis x adalah titik   $ % % * * + +  0$. EBTANA S - SM P - 8 % - 0#

%ayangan titik (2, –) terhada" garis x 1 2 adalah  $ (, –)

% (, –8) * (2, –) + (2, –8)

0 3 . EBTANA S - SM P - 8 8 - !9

#ada "enDerminan terhada" garis  x 1 2, koordinat  bayangan titik (–3, 5) adalah 

$ ( –3, –  ) % (7, 5) * ( –, 5) + ( –', 5) 0. EBTANA S - SM P - 9 5 - $8

oordinat bayangan titik # (–3, ) jika d iDerminkan terhada" garis x 1  adalah 0 $ (, ) % (5, ) * ( –3, 7) + ( –2, ) 0 5 . EBTANA S - SM P - 9 % - !9

%ayangan koordinat titik (–5, 9) jika diDerminkanter  : hada" garis x 1 7 adalah 0

$ ( –5, 5) % ( –5, 23) * (2, 9) + (9, 9) 0 % . EBTANA S - SM P - 9 $ - !8

oordinat titik # (–5, ') jika diDerminkan terhada" garis x 1 9, maka koordinat bayangannya adalah 0 $ #.(23, ')

% #.(3, ') * #.(–5, 3) + #.(–5, 2)

0#.EBTANAS- SMP-9!-$0

oordinat bayangan titik # ( –3, 2) yang diDerminkan terhada" garis y 1 5 adalah 

$ ( –3, –  ) % ( –3, 8) * ( –, 2) + ( –3, 2) 08. EBTANA S - SMA - 9 $ - 3#

oordinat bayangan dari titik $ (–,') yang diDerminkan terhada" garis x 1  dilanjutkan terhada" garis x 1  adalah 0

0 9 . EBTANA S - SMA - 8 8 - $3

#enDerminan terhada" garis x 1 3 dilanjutkan

 "enDerminan terhada" garis x 1 5 maka bayangan titik  (3, 2) adalah

!0. ( N - SM * - TE * - 0  - 0

%ayangan titik $ (, ) oleh "enDerminan terhada" garis  x 1 2 dilanjutkan dengan "enDerminan terhada" garis x 1 5 adalah titik 

$ $

′′

(8,5) % $

′′

(,) * $

′′

(8,) + $

′′

(,5)  $

′′

(2,2) ! ! . EBTANA S - SMP - 9 3 - 3$

oordinat titik (3, –) diDerminkan dengan garis  y 1 x, koordinat bayangan titik $ adalah 0

$ ( –, –3) % (, –3) * ( –3, ) + ( –, 3)

! $ . EBTANA S - SMP - 9 # - 38

Titik $ (–2, 3) diDerminkan "ada garis x 1 2,  bayangannya $. $. diDerminkan "ada garis y 1 –3,  bayangannya $E

a %uatlah gambar titik $ beserta bayangan:  bayangan: nya

 b Tentukan koordinat $. dan $E

!3. ( N - MT s - 0  - 3!

4ika titik # (8, –') diDerminkan terhada" garis x 1 2, kemudian bayangannya diDerminkan terhada" garis  y 1 x, maka bayangan terakhirnya adalah 0

$ #

 (', –') % #

(8,8) * #

 (–', ') + #

 (8, 8)

(5)

 

  

-otasi

. (A N - MT s - 0 $ - $3

%ayangan titik $ (2, –') oleh rotasi dengan "usat @ (,) sejauh –9o adalah $. oordinat $. adalah 0

Transormasi

0!. M A - 8 ! - 0$

6atriks yang menyatakan "enDerminan titik:titik "ada  bidang FC terhada" sumbu x adalah 0

$ ( –', 2) % ( –', –2) * ( –2, ') + (2, ')

5. EBTANA S - MT s - 0 ! - $5

Titik  :titik  (–2, '), B (3, ) dan 6 (, –  3) adalah segitiga yang mengalami rotasi ber"usat di @ (, ) sejauh 8o, %ayangan , B dan 6 berturut :turut adalah 0 $ . (', –2), B (, 3) dan 6 (–3, ) % . ( –', 2), B (–, 3) dan 6 (3, –) $

 −

 

 

 %

 

 

 *

 

 −

 +

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

* . ( –2, –'), B (3, –) dan 6 (, 3) + . (2, –'), B (–3, –3) dan 6 (–, 3) 5 0 . (A N - SM P - 0 $ - $3

%ayangan sebuah titik 6 (', : 8) dirotasikan dengan  "usat @ sejauh 9oadalah 6. oordinat 6. adalah 0



 

 

 

 

0 $ . EBTANA S - SMA - 8 8 - !3

6atriks yang bersesuaian dengan "enDerminan terhada" garis y 1 x adalah 0

$ (  –8, –  ') % ( –8, ') * (8, –') + (8, ') 5$. EBTANA S - SM P - 0 ! - $5

Titik   :titik  (–2, '), B (3, ) dan 6 (,  –  3) adalah

segitiga yang mengalami rotasi ber"usat di @ (, ) sejauh 8o, %ayangan , B dan 6 berturut :turut adalah 0 $ . (', –2), B (, 3) dan 6 (–3, ) % . ( –', 2), B (–, 3) dan 6 (3, –) * . ( –2, –'), B (3, –) dan 6 (, 3) + . (2, –'), B (–3, –3) dan 6 (–, 3)

 −

 $

 

 

 %

 

 

 *

 

 

 +

 

 

 

 −

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

53. EBTANA S - SM P - 9 9 - $%

!egi tiga $%* dengan koordinat $ (–, ), % (–, 2) dan * ( –2, ) dirotasikan dengan "usat @ sebesar 9o oordinat titik sudut bayangan G $%* a dalah 0 $ $. (, ), %. (2, ), *. (, 2)

0 3 . EBTANA S - SMA - 9 ! - 38

6 adalah "enDerminan terhada" garis x H y 1  - ada: lah "emutaran sejauh 9searah jarum jam dengan "usat @(,) 6atriks transormasi yang bersesuaian dengan (- o 6) adalah 0 % $. (, ), %. (, 2), *. (2, ) * $. ( –, –), %. (–, –2), *. (–2, –) + $. ( –, –), %. (–2, –), *. (–, –2)

 

 $

 

 

 %

 

 

:  *

 

 

 +

 

: 

 

 

 

 

 

 

 

 

: 

 

 

 

 

: 

 

 

 

: 

 

 

 

(6)

 

 

)

T 1

 

2

0  . M A - 9 3 - 09

 x

0 # . EBTANA S - )PS - 8 % - $9

4ika bujur sangkar dengan titik sudut # (2, l), Q (, ), Iektor J

= 

 x

di"utar mengelilingi "usat koordinat - (, 3), dan ! (2, 3) ditransormasikan dengan matriks

2

 

 2

 

@ sejauh 9 dalam arah berla;anan "er"utaran jarum

 jam Kasilnya diDerminkan terhada" sumbu x , mengha:

, maka koordinat bayangannya ialah 

 

2

 

 y

  () #& (–2, )

silkan ektor  y

=  

4ika  x

=

 A y , maka $ 1 0 (2) Q& (–, )

 

 $

 

 

 %

 −

 

 

 

 

 

  

 

 y2

(3) -& (–', 8) () !& (3, ) 08. EBTANA S - SMA - 9 5 - $3

+iketahui transormasi T bersesuaian dengan

2

: 5

 

 *

 

 

 

 

 

dan T2 bersesuaian dengan

(

:( 2

 6atriks yang 5

 

 

 

 

 bersesuaian dengan To T2 adalah 0

+

 

 −

 

 

 

 

  

 

:( $

:7

:( %



:3 '

)



)

0 5 . M A - 0 $ - 0$

!uatu gambar dalam bidang : xy di"utar 5osearah "er:

(

*

()

 "utaran jarum jam kemudian diDerminkan terhada"

sumbu: x 6atriks yang menyatakan hasil kedua transormasi tersebut adalah 0

3 

: '

+

7 )

2

 

 

 

:(

3

$ 2

 −

 





2

 −

 %

 

 

2

 −

 

 

09. EBTANA S - SMA - 9 $ - 38

2

 

 

 

+iketahui T dan T2 berturut: turut adalah transormasi

*

2

 

 

 

 

yang bersesuaian dengan matriks T 1

 

2 2

 

 

dan  2

 −

 

 

 

 

+

 

2

 −

 

 

 

 

 oordinat bayangan titik #(', –) karena

2

 

 

 

 

 



 

2

 −

 

 

0%.M A - 8 8 - 08

+iketahui suatu transormasi T dinyatakan oleh matrik 

 

 

 

 

maka transormasi T adalah 0

 −

 

 

$ "enDerminan terhada" sumbu x % "enDerminan terhada" sumbu y * "er"utaran 

π

2

+ "er"utaran – 

π

transormasi "ertama dilanjutkan dengan transormasi kedua adalah 0 $ (–  8 , ) % ( , –2) * ( , 2) + (2 , 8)  (2 , 2) !0. EBTANA S - SMA - 0 $ - 0

+iketahui segitiga $%* "anjang sisi:sisinya , 5 dan ' satuan terletak "ada bidang

α

 T adalah transormasi  "ada bidang

α

  yang bersesuaian dengan matriks

2

 "enDerminan terhada" garis y 1 x

 

 

 

 

 Buas bayangan segitiga $%* oleh

 

3 

 

transormasi T adalah 0 $ 5

7 satuan luas ' % 5

7 satuan luas  * 

7 satuan luas + 5

7 satuan luas

(7)
(8)

 

! ! . (N - M A - )P A - 0 9 - 30'( N - SMA - )P A - 0 9 - $#

Titik  A.(3, ) dan  B.(, ') meru"akan bayangan titik  !%. EBTANA S - SMA - 0 $ - 3%%ayangan garis y 1 2 x H 2 yang diDerminkan terhada"  A(2, 3) dan  B(–, ) oleh transormasi T 

= 

 

a b

 

 

 

 

garis y 1 x adalah 0 $  y 1 x H  %  y 1 x – 

 

 yang diteruskan T 2

= 

 −

 

 

 

  %ila koordinat "eta titik  

 

*  y 1 +  y 1   x –  2   x H  2

C oleh transormasi T2 o T adalah C .(–5, –'), maka

 

koordinat titik C adalah 0 $ (, 5) % (, –5) * (–, –5) + (–5, )  (5, ) !$. MA-0-05

 

a

+

 2 a

 

  y 1  x – 2 2 ! # . ( N - M A - ) P A - 0 9 - $9'( N - SMA - )P A - 0 9 - $%

%ayangan garis 2 x  –  y  – ' 1  jika diDerminkan terhada" sumbu F dilanjutkan rotasi "usat @ sejauh 9L adalah 0

$ 2 x H y – ' 1  %  x H 2 y – ' 1  *  x – 2 y – ' 1  @leh matriks  A

= 

 

 a

+

 

 

 , titik # (, 2) dan titik  +  x H 2 y H ' 1    x – 2 y H ' 1  Q masing:masing ditransormasikan ke titik #

(2, 3)

dan titik Q

(2, ) oordinat titik Q adalah 0 $ (, –)

% ( –, )

! 8 . ( N - M A - 0 % - $#

#ersamaan bayangan garis  x  – y H 5 1  oleh transormasi yang bersesuaian dengan matriks * (, ) + ( –, –)  (, )

 

2

 −

 

 

 

dilanjutkan "enDerminan terhada" sumbu C 3

 

!3. (A N-SM A - 0  - 3

T adalah transormasi rotasi "usat @ dan sudut "utar 

9o T2 adalah transormasi "enDerminan terhada" garis

 y 1 –  x %ila koordinat "eta titik $ oleh transormasi T

o T2adalah $.(8, –'), maka koordinat titik $ adalah 0

$ ( –', –8) % ( –', 8) * (', 8) + (8, ') adalah  $ 3 x H 2 y – 3 1  % ' x H 2 y – 5 1  * 7 x H 3 y H 3 1  +  x H 2 y – 3 1    x – 2 y H 3 1  ! 9 . EBTANA S - SMA - 9  - $$

?aris yang "ersamaannya x – 2 y H 3 1 

ditransormasi:kan dengan transormasi yang berkaitan

 (, 8) dengan matriks

 

(

 

2

3

 

 #ersamaan bayangan garis

5

 

!. (N SM A )PA ! ! -!8

#ersamaan bayangan garis  y 1 2 x  – 3 karena releksi terhada" garis y 1 –  x, dilanjutkan releksi terhada"  y 1 x adalah 0 $  y H 2 x – 3 1  %  y –2 x – 3 1  * 2 y H x – 3 1  + 2 y – x – 3 1   2 y H x H 3 1  ! 5 . EBTANA S - SM A - 9 ! - 3#

?aris yang "ersamaannya  y 1 2 x H

2 dirotasikan sejauh 5 dengan "usat @(,) ?aris yang terjadi  "ersamaannya adalah 00 $  y H 3 x H 2 1  %  y – 3 x H 2 1  *  y H 2 x – 3 1  +  y H x – 2 1   3y H x H  1  itu adalah 00 $ 3 x H 2 y – 3 1  % 3 x – 2 y – 3 1  * 3 x H 2 y H 3 1  +  x H y H 3 1    x – y H 3 1  $0.(N- SMA-)PA -!0-!#

#ersamaan bayangan garis  y 1 2 x  – 3 yang direleksikan terhada" garis  y 1 –  x dan dilanjutkan garis y 1 x adalah 0 $ 2 y H x H 3 1  %  y H 2 x – 3 1  *  y – x – 3 1  + 2 y H x – 3 1   2 y – x – 3 1 

(9)

 

 

 

$!. (N - M A - 0 5 - $%

#ersamaan bayangan garis 2 y – 5 x –  1  oleh rotasi $%. ( N - SM A - 0 5 - $%#ersamaan bayangan garis y1 –' x H 3 karena transor: =, 9L>, dilanjutkan releksi terhada" garis  y 1 –  x,

adalah 

$ 5 y H 2 x H  1 

 

2 masi oleh matriks

 −

 

 

 

  kemudian dilanjutkan

 2

 

% 5 y – 2 x –  1  * 2 y H 5 x H  1 + 2 y H 5 x –  1   2 y – 5 x H  1  $$. (N -MA -0#-!

 

 dengan matriks

 

 $  x H 2 y H 3 1  %  x H 2 y – 3 1  * 8 x – 9 y H 3 1  2

 

 

 adalah 0

 2

 

%ayangan kura y 1  x2 – 3 jika diDerminkan terhada" sumbu  x dilanjutkan dengan dilatasi "usat @ dengan aktor skala 2 adalah 

+ 3 x H  y H 9 1   3 x H  y – 3 1 

$# . (N- SMA-08 - $!

$  y 1 2 x2H ' #ersamaan bayangan garis y H 3J 2 1  oleh

%  y 1 *  y 1   x2 – ' 2   x2 – 3

 

 transormasi yang bersesuai an dengan matriks

 

 

 

 

2 +  y 1 ' –    y 1 3 –    x2 2   x2 2

 

 dilanjutkan matriks

 

 $ 8 x H 7 y –  1  % 8 x H 7 y – 2 1  *  x – 2 y – 2 1  

 

 

 

 

adalah 0 $3. (N - SM A - 0 # - !

%ayangan kura y = x2 – 3 jika diDerminkan terhada" sumbu  X dilanjutkan dengan dilatasi "usat @ dengan aktor skala 2 adalah 

+  x H 2 y – 2 1   5 x H 2 y – 2 1 

$8 . EBTANAS-SMA -03 -35

$  y 1 

 x H '

2 #ersamaan "eta garis 3 x –  y 1 2 karena releksiterhada" garis y – x 1 , dilanjutkan oleh transormasi

%  y 1 *  y 1   x – ' 2   x – 3 2

 −

 3 yang bersesuaian dengan matriks

 −

 5

 

 

adalah 0

 

+  y 1 ' –  x 2   y 1 3 –  x 2 $. EBTANA S - SM A - 9 0 - 30

%ayangan garis  x H 3 y H 2 1  oleh transormasi yang

$  y H  x H 2 1  %  y –  x –  1  *  y –  x H ' 1  +  y – x H 2 1    y – x – 2 1  $9 . (N- SMA-0% - $#

 berkaitan dengan matriks

 

 

 2 3

 

 

 2

 

dilanjutkan #ersamaan bayangan kura 3 x H 2 y  – 2 1  olehtransormasi yang bersesuaian dengan matriks

 

 matriks

 

3 2

 

 

  adalah 0 

 

 

 

 

 

 

dilanjutkan "enDerminan terhada" sumbu x 

 

$ 3 x – 5 y H  1  % 3 x – 5 y –  1  * –5 x H  y H 2 1  + –5 x H  y – 2 1   3 x –  y H 2 1  $ 5 . EBTANA S SM A 9 8 -$&

?aris dengan "ersamaan 2 x H y H  1  diDerminkan terhada" garis y 1 x dan dilanjutkan dengan

 

 2

 

transormasi yang bersesuaian dengan matriks

 

 

 

 

#ersamaan bayangannya adalah 0

$  x – 2 y H  1  %  x H 2 y H  1 

*  x H  y H  1  +  y H  1    x H  1 

(10)

adalah 0 $ 2 x H 2 y H 2 1  % 2 x – 3 y H 2 1  * –2 x – 3 y H 2 1  + 2 x H 3 y – 2 1   2 x – 2 y – 2 1  30. EBTANA S SMA 0 0 -38

#ersamaan "eta garis  x – 2 y H  1  yang dirotasikan dengan "usat (,) sejauh H9o, dilanjutkan dengan  "enDerminan terhada" garis y 1 x adalah 0

$  x H 2 y H  1  %  x H 2 y –  1  * 2 x H y H  1  + 2 x – y –  1   2 x H y –  1 

(11)

 

 

3!. EBTANAS- SMA-99- 3#

?aris y 1 –3 x H  di"utar dengan - (, 9o),

kemudian diDerminkan terhada" sumbu X  #ersamaan  bayangannya adalah 0 $ 3 y 1 x H  % 3 y 1 x –  * 3 y 1 –  x –  +  y 1 –  x –    y 1 3 x –  3$. (N SMA08 -$0

#ersamaan bayangan "arabola y 1 x2 H  karena rotasi dengan "usat @(, ) sejauh 8L adalah 0

$  x 1 y2H  %  x 1 –  y2H  *  x 1 –  y2 –  +  y 1 –  x2 –    y 1 x2H  33. EBTANA S - SM A - 9 % - $3

Bingkaran yang ber"usat di (3, –2) dan jari:jari  +i"utar dengan -(,9o) kemudian diDerminkan terhada" sumbu x #ersamaan bayangannya adalah 0 $  x2H y2 –  x H ' y – 3 1  %  x2H y2H  x – ' y – 3 1  *  x2H y2H ' x – ' y – 3 1  +  x2H y2 – ' x H  y – 3 1    x2H y2H  x H ' y H 3 1  3. (N M A )P A ! 0 -!%

%ayangan kura y 1 x H  jika ditranormasikan oleh

3#. (AN-SMA- 0 -35

#ersamaan "eta kura y 1 x2 – 3 x H 2 karena "enDermin an terhada" sumbu F dilanjutkan dilatasi dengan "usat @ dan aktor skala 3 adalah 0

$ 3 y H x2 – 9 x H 8 1  % 3 y – x2H 9 x H 8 1  * 3 y – x2H 9 x H 8 1  + 3 y H x2H 9 x H 8 1    y H x2H 9 x – 8 1  3 8 . M A - 8  - !8

4ika lingkaran yang ber"usat di (3 , ) dan menying: gung sumbu  x diDerminkan "ada  y 1 –  x, maka  "er  : samaan lingkaran yang terjadi adalah 0

$  x2H y2 – 8 x – ' y H 9 1  %  x2H y2 – ' x – 8 y H ' 1  *  x2H y2 – 8 x – ' y H ' 1  +  x2H y2H 8 x H ' y H 9 1    x2H y2H ' x H 8 y H 9 1  matriks

 

  2

 

 

 

 

 

, kemudian dilanjutkan oleh  "enDerminan terhada" sumbu x adalah 

$  x H y – 3 1  %  x – y – 3 1  *  x H y H 3 1  + 3 x H y H l 1    x H 3 y H  1  3 5 . EBTA N A S - SM A - 9 3 - 3$

#ersamaan bayangan dari lingkaran

 x2H y2 H  x – ' y – 3 1  oleh transormasi yang

 

 berkaitan dengan matriks

 

:  $  x2H y2 – ' x –  y – 3 1  %  x2H y2 – ' x –  y H 3 1  *  x2H y2H ' x –  y – 3 1  +  x2H y2 – ' x H  y – 3 1    x2H y2H ' x –  y H 3 1  

 

 

adalah 00

 

3% . EBTANAS- SMA-89 - $%

Bingkaran ( x – 2)2H ( y H 3)21 25 ditransormasikan oleh

 

 matriks

 

 : 

 

 

 

 

 

 

 

dan dilanjutkan oleh matriks

 

 

 

maka "ersamaan bayangan lingkaran itu adalah 0 $  x2H y2 H ' x –  y – 2 1 

%  x2H y2 – ' x –  y – 2 1  *  x2H y2 –  x – ' y – 2 1  +  x2H y2 H  x – ' y – 2 1 

(12)
(13)

 

 

?abungan

0 % . (A N - MT s - 0 3 - $5

Titik - (–3, ) direleksikan terhada" garis x 1 –,

 

3

 

kemudian dilanjutkan dengan translasi

 

0!. (N - MT s - 0 5 - !8

#M adalah bayangan titik # ( –, 3) oleh dilatasi dengan  "usat @ (, ) dan aktor skala –2, dilanjutkan dengan

 

 5

 

oordinat bayangan titik - adalah 0 $ ( –3, )

% ( –3, –) * (, –3)

 −

7

 

translasi

  

  oordinat titik #M adalah 

 −

 

$ ( –3, –7) % ( –3, 7) + ( –, 3) 0 # . ( N -MT s - 0 % - !9

 −



 

* (3, –7)

Titik  (–2, 9) ditranslasikan oleh

 

kemudian + ( 3, 7)

0$. (N SM P 0 5

-!8

Titik # (', –8) didilatasi dengan "usat @ (,) dan

 −

 5

 

 bayangannya direleksikan terhada" garis y 1 7

oodinat bayangan titik  adalah  $ ( –22, –)

aktor skala

2

 

7

 

dilanjutkan dengan translasi

 

 −

 5

 

% ( –22, 2) * (', –')

   

oordinat bayangan titik # adalah 0 $ (, –) % (, 9) * ( –, ) + (, 9) + (3', 2) 0 8 . (A N - SM P - 0 3 - $5

Titik % (–8, 3) diDerminkan terhada" garis x 1 ',

 −

 9

 

kemudian dilanjutkan dengan translasi

 

 

5

 

0 3 . (N SM P 0 %

-!9

−



oordinat bayangan titik % adalah 0

$ (3, 8) Titik  (–2, 9) ditranslasikan oleh

kemudian

−

5

 bayangannya direleksikan terhada" garis  y 1 7 oordinat bayangan titik  adalah 0

$ ( –22, –) % ( –22, 2) * (', –') + (3', 2) % (8, 8) * ( –7, 2) + (, ) 09. (A N - SM P - 0 3 - $%

Titik (', –9) didilatasi dengan "usat @(, ) dan aktor  skala 3, kemudian bayangannya di translasi dengan

 −



 

0  . EBTANA S - SM P - 9 8 - $$



8

 

 

 oordinat bayangan # adalah 0

 "usat Q dan aktor skala

 , $

kemudian direleksikan #

terhada" garis N? adalah 0

$ G ?QN + % G ?%N -  * G $N- N Q % (7, ') * ( –8, 5) + (8, –9) !0. (A N - MT s - 0 3 - $%

#

 adalah bayangan titik # oleh suatu dilatasi =@,2> + G #? *

kemudian ditranslasi dengan

  

  4ika # (–3, 2),

0 5 . EBTANA S - SM P - 9 9 - $5

% ?  *

maka koordinat #

 adalah 0 $ (5, –5)

 −

 7

 

Titik $ (–, ) diDerminkan terhada" sumbu x dan

−

2

% (2, –3)* (3, –2)

dilanjutkan dengan translasi

 

 oordinat

5

 bayangan dari titik $ adalah 0 $ (3,)

% ( –3, –) * (3, –) + ( –3, )

(14)

Titik $ dirotasikan dengan

 "usat @ (, ) sejauh 9o 2

*(5,) jika diDerminkan terhada" sumbu dengan rotasi (@, 9o) adalah 0

$ $

(–, –2), %

(–2,:') dan *

(–, –5) searah jarum jam, kemudian

 bayangannya diDerminkan terhada" garis y 1 2  $ % * $

(2,), %

(2,') dan *

(3,5) $

(, –2), %

(2, –') dan *

(, –5) oordinat bayangan titik $   2 3 + $

(–2, –), %

(–', –2) dan *

(–5, –)

adalah0  $

(2,), , %

(',2) dan *

(5,)

 

 ! ! . (A N MT s 0 3 -$

 



 

!% . (N- SMP-05 - !#

Titik # (–2,3) dirotasi 9o berla;anan arah jarum jam Titik $ (5, –3) di translasi

  

, kemudian dengan "usat @ (,) kemudian dilanjutkan dengan

 −

 7

 

dilanjutkan dengan rotasi yang "usatnya @ dengan  besar "utaran 9o berla;anan arah jarum jam

oordinat bayangan titik $ adalah 0 $ (, –5)

% ( –, –  5) * (, 5)

+ ( –, 5)

releksi terhada" sumbu  y 1  –  x oordinat bayangan titik # adalah 0 $ (2, 3) % (2, –3) * (3, 2) + ( –3, 2) !#. (AN -SMP- 03- $

 



 

 

!$.EBTANAS- SMP-98-$! Titik $ (5, –3) di translasi

 −

 7

 

, kemudian

Titik $ (–3, 5) diDerminkan terhada" garis y 1 7,

   

 

2

 

dilanjutkan dengan rotasi yang "usatnya @ dengan kemudian hasilnya ditranslasikan dengan

  

 

3

 

oordinat bayangan akhir titik $ adalah 0 $ (5, 2) % ( –5,2) * ( –, 2) + (, 2) ! 3 . (N - MT s - 0 5 - !#

$M adalah bayangan titik $ (3, 5) oleh rotasi sebesar  9L berla;anan arah jarum jam dengan "usat @ (, ) dan dilanjutkan oleh releksi terhada" garis y 1 –  x oordinator titik $M adalah 

$ ( –5, –3) % ( –5, 3) * ( –3, –5) + ( –3, 5)

!. (N - MT s - 0  - 3$

 besar "utaran 9o berla;anan arah jarum jam oordinat bayangan titik $ adalah 0

$ (, –5) % ( –, –5) * (, 5) + ( –, 5)

! 8 . EBTANA S - SMA - 9 # - 09

Titik (, –8) diDerminkan terhada" garis x 1 ',

dilanjutkan dengan rotasi (@, 'o) Kasilnya adalah 0 $ (–   H 

3,  – 

3) % (–   H 

3, – – 

3) * ( H 

3,  – 

3) + ( – 

3, – – 

3)  ( H 

3, – H 

3) ! 9 . EBTANA S - SMA - 0 ! - 3

%ayangan segitiga $%* dengan $(2, ), %(5, 2) dan C dilanjutkan $ ( –, –  7) % (3, –  5) * (, 7) + (3, 5) ! 5 . (A N SM P 0  -3!

 −

 

$0. EBTANA S - SMA - 0 ! - 35

#ersegi "anjang #Q-! dengan titik #(, ), Q( –, ), -(–, ) dan !(, ) arena dilatasi =, 3> dilanjutkan rotasi "usat @ bersudut

π

 Buas bayangan bangun

2

tersebut adalah 0 Titik # (–3, –) setelah ditranslasi

  

, kemudian $ 2 satuan luas

 −

 '

 

dirotasi dengan "usat (,) sejauh 9o berla;anan arah  jarum jam oordinat bayangan titik # adala h 0

$ ( –7,) % ( –,7) * (, –7) + (7, –) % ' satuan luas * 9 satuan luas + 8 satuan luas  2 satuan luas

(15)

 y

 

 

 

  

 

2

 

SNMPTN-MA -!$ -!3

+arak & *eeatan

Iektor  x diDerminkan terhada" garis y= x emudian hasilnya di"utar terhada" titik asal O sebesar O P  searah jarum jam, menghasilkan ektor

 4ika  y

=

 Ax , maka matriks A 1 0

0!. ( N - MT s - 0 5 - !3

Dos

θ

$

sin

θ  

 

$li mengendarai se"eda yang "anjang jari:jari rodanya 28 Dm 4ika roda se"eda ber"utar 8 kali, jarak yang 22

−

 sin

θ

Dos

θ  

 

ditem"uh adalah  (  =  22 )

 %



 

 

Dos

θ

 

sin

θ

sin

θ 

Dos

θ

7 $ 7 m % 2,8 m

Dos

θ

*

sin

θ

Dos

θ

+

−

 sin

θ

 sin

θ 

 Dos

θ

 

 sin

θ  

  Dos

θ

 

* ,8 m + 97,' m 0$. (A N - SM P - 0  - ! 3 '( N - MT s - 0 - !3

$mir berkendaraan dari kota $ ke kota % yang ber:

 



 

 

Dos

θ

 

 sin

θ

sin

θ 

Dos

θ

 jarak 27 km 4ika $mir berangkat dari kota $ "ukul 72 dan tiba di kota % "ukul 35, maka keDe"atan rata:rata kendaraan $mir adalah 0 kmAjam

$ '2

( N - SM A - )PA- ! $ - !#

%ayangan garis  x  – 2 y 1 5 bila ditransormasi dengan

% '9 * 7' matriks transormasi

 

3 5

 

 

 

 

, dilanjutkan dengan + 82 03. (AN -MTs -03 - !#

 "enDerminan terhada" sumbu F adalah 0 $  x H  y 1 5

%  x H 2 y 1 5 *  x H  y 1 5 + 3 x H 5 y 1 5  3 x H  y 1 5

$mir "ergi dari kota $ ke kota % sedangkan 4oko dari kota % ke kota $ 6ereka berangkat "ada ;aktu yang sama yaitu "ukul , $mir berangkat dari $ dengan keDe"atan rata :rata ' kmAjam, sedangkan 4oko

 berangkat dari kota % dengan keDe"atan rata:rata 75 kmAjam 4ika jarak antara kota $ dan kota % 1 3' km, maka kedua orang tersebut bertemu di "erjalanan "ada  "ukul 0 $ 22 % 23 * 2 + 25 0. EBTANA S - SMP - 9 5 - $

!ebuah mobil menem"uh jarak 2 km dalam ;aktu ,25 jam eDe"atan rata:rata mobil tersebut adalah 0 $ 3,' kmAjam % 38,5 kmAjam * 5,' kmAjam + 77,5 kmAjam 05. EBTANA S - SMP - 9 % - 33

!uatu kendaraan menem"uh jarak 28 km dalam ;aktu 3 jam 5 menit, maka keDe"atan rata:rata tersebut adalah 0 $ 5' kmAjam % ' kmAjam * ' kmAjam + 7 kmAjam 0%. EBTANA S - SMP - 8 % - !!

(16)

!ebuah mobil dalam ;aktu 25 menit da"at menem"uh

 jarak 37,5 km eDe"atan rata:rata mobil itu adalah  $ 25 mAdetik 

% 8 mAdeti k  * 9  mAja m + 9  mAjam

(17)

$ 28 km adalah 0 % 27 km $ 32 kmAjam * + 2' km 252 km % * ' kmAjam 72 kmAjam 2 + 88 kmAjam  menit 0#. EBTANA S "SM P "8 # "!#

!eorang anak berjalan kaki ke sekolah selama 3 menit, bila ia naik se"eda jarak itu di tem"uhnya 3 kali lebih De"at %ila jarak dari rumah ke sekolah 2 m eDe"atan rata:rata bila ia naik se"eda adalah 

$ 8 mAmenit % 72 mAmenit * 2 mAmenit + 9 mAmenit

08. EBTANA S - SM P - 9 $ - $

!ebuah bis malam menem"uh "erjalanan dari $ ke % dengan keDe"atan rata :rata ' kmAjam 4ika bis malam itu memerlukan ;aktu  jam 2 menit maka jarak yang ditem"uh bis malam adalah 0

!3. EBTANA S - SMP - 9 9 - !$

%udi naik mobil dari kota $ ke kota % selama 5 menit dengan keDe"atan rata:rata  kmAjam %ila jarak kota $ ke kota % hendak ditem"uh dengan keDe"atan rata: rata ' kmAjam, maka ;aktu yang di"erlukan %udi menem"uh jarak tersebut adalah 0

$ 3 menit %  menit * 5 menit + ' menit

!. EBTANA S - SMP - 9  - !#

eDe"atan rata:rata dari km

sebuah mobil yang ditunjukkan 8 graik "erjalanan di sam"ing

09. EBTANA S - SM P - 9 0 - $

!ebuah bis berangkat dari %andung menuju #anga ndaran "ada "k 23 sam"ai di #angandaran  "k 3 "agi harinya dengan keDe"atan 52 kmAjam,

maka jarak %andung : #angandaran adalah  $ 38 km

% 328 km * 338 km + 38 km

!0. EBTANA S - SM P - 8 9 - !$

!ebuah mobil dengan keDe"atan rata:rata ' kmAjam da"at menem"uh jarak dari kota # ke kota Q dalam ;aktu 5 jam

%ila jarak kedua kota itu ingin ditem"uh dalam ;aktu  jam, maka keDe"atan rata:rata mobil itu harus  $ '5 kmAjam

% 7 kmAjam * 75 kmAjam + 8 kmAjam

!!. EBTANA S - SM P - 9 3 - $!

!ebuah bis berangkat "ukul 925 dari kota $ ke kota % yang berjarak 225 km 4ika keDe"atan rata:rata bis ' kmAjam, maka tiba di kota % "ada "ukul 0

$ 225 % 2 * 3 + 3,

!$. EBTANA S - SM P - 9 0 - !5

!ebuah se"eda motor rodanya berdtameter 7 Dm  ber"utar di jalan sebanyak 5 "utaran 4ika

π

= 22

7

maka jarak yang ditem"uh se"eda motor itu adalah  $  m

%  m *  m +  m

!5. EBTANA S - SMP - 0 0 - !#

?raik di sam"ing menggam:

 barkan "erjalanan dua jenis jarak (km)

kendaraan dari # ke Q 2Q R %

!elisih keDe"atan rata:rata 

kedua kendaraan adalah 0 8

$ 2 kmAjam ' % 35 kmAjam  * 2 kmAjam 2 + ' kmAjam # 7 8 9   2;aktu !%. S)MA*( ) - )P A - ! 0 - 50 % - 0!

+ua mobil menem"uh jarak 5 km eDe"atan mobil kedua setia" jamnya 5 km lebih dari"ada keDe"atan mobil "ertama 4ika ;aktu "erjalanan mobil kedua   jam lebih "endek dari ;aktu "erjalanan mobil "ertama,

maka keDe"atan rata:rata kedua mobil tersebut adalah  (dalam kmAjam) ($) 97,5 (%) 92,5 (*) 87,5 (+) 85 () 82,5 !#. (A N - SM P - 0 3 - !#

Kaid naik mobil berangkat "ukul 7 dari kota $ ke kota % dengan keDe"atan rata:rata ' kmAjam -ois naik  motor berangkat "ukul 7 dari kota % ke kota $ dengan keDe"atan rata:rata  kmAjam 4ika jarak kota $ dan % 35 km, maka Kaid dan -ois akan  bertemu "ada "ukul 0

$ 95 % 3 * 5 + 5

(18)

!8. EBTANA S - SM P - 9 8 - 3#

#ada graik di sam"ing,garis tebal menunjukkan "er:  jalanan seorang "engemudi se"eda motor yang  berangkat dari bogor "ukul ' menuju !ukabumi

yang berjarak 8 km ?aris "utus: "utus

menunjukkan "erjalanan seorang "engemudi mobil yang berangkat dari %ogor "ada "ukul '3 menuju !ukabumi

4arak 

'

8 9 ;aktu

a Tentukan keDe"atan rata:rata kedua "engemudi itu  b #ada jam bera"a mereka bertemu S

D #ada km bera"a mereka bertemu S

!9. EBTANA S - SM P - 9 8 - 0$

%udi berangkat "ukul 7 naik se"eda dari kota $ dan kota % dengan keDe"atan teta" 3 kmAjam #ukul 9 dari tem"at yang sama, +imas menggunakan se"eda motor dengan keDe"atan teta" ' kmAjam 6aka +imas da"at menyusul %udi "ada 0

$ #ukul  % "ukul 3 * "ukul  + "ukul 3

$ 0 . EBTANA S - SM P - 9 8 - !

ereta a"i berangkat dari kota $ "ukul 75

menem"uh jarak 3' km dengan keDe"atan rata:rata 75 kmAjam +i kota % kereta a"i istirahat selama 5 menit #ukul bera"a kah kereta a"i tiba di kota * S

$ "ukul 233 % "ukul 238 * "ukul 33 + "ukul 323

$!. EBTANA S - SM P - 9 9 - !3

sman berangkat dari kota $ "ukul 835 menuju kota % yang jaraknya ' km dengan mengendarai se"eda +ia menem"uh jarak se"anjang 2 km dengan keDe"atan rata :rata ' kmAjam emudian istirahat selama 3 menit +ia melanjutkan kembali

 "erjalanannya dengan keDe"at :an 2 kmAjam #ukul  bera"a sman tiba di kota % S

$ "ukul 255 % "ukul 235 * "ukul 25 + "ukul 55

$$. EBTANA S - SM P - 8 % - !!

!ebuah mobil dalam ;aktu 25 menit da"at menem"uh  jarak 37,5 km eDe"atan rata:rata mobil itu adalah 

$ 25 mAdetik  % 8 mAdetik  * 9 mAjam + 9 mAjam

$3. EBTANA S - SMP - 8 5 - 3$

!ebuah mobil dari kota $ bergerak lurus ke arah timur  sejauh  x km sam"ai di kota %, kemudian membelok  9L ke arah selatan sejauh (3 x H 3) km dan tiba di kota * 4ika jarak lurus dari kota $ ke kota * adalah 25 km, maka jarak kota % ke kota * adalah 

$ 5 km % 8 km * 9 km + 2 km

$. M D - 9 0 - 0

$li berangkat dengan mobil dari kota $ ke kota % dengan keDe"atan ' kmAjam %adu menyusul 5 menit kemudian $li dan badu masing :masing berhenti 5 menit dalam "erjalanan, sedang jarak $ dan % 1 2,25 km eDe"atan yang harus diambil %adu su"aya da"at tibadi kota % "ada ;aktu yang sama adalah 0

$ 7 kmAjam % 75 kmAjam * 8 kmAjam + 85 kmAjam  9 kmAjam $5. M D - 9 $ - !#

+ua buah mobil menem"uh jarak 5 km eDe"atan mobil kedua setia" jamnya 5 km lebih dari"ada keDe:  "atan mobil "ertama 4ika ;aktu "erjalanan mobil ke: dua  jam lebih "endek dari ;aktu "erjalanan mobil  "ertama, maka rata: rata keDe"atan kedua mobil itu

adalah 0 $ 97,5 kmAjam % 92,5 kmAjam * 87,5 kmAjam + 95 kmAjam  82,5 kmAjam $%. EBTANA S - SMP - 9 # - 08

!ebuah ka"al dari "elabuhan $ berlayar ke arah tara menuju "elabuhan % dengan menem"uh jarak 3 km !etelah tiba di "elabuhan % ka"al berlajar lagi ke Timur menuju "elabuhan * dengan menem"uh jarak   km %ila ka"al akan kembali ke "elabuhan $ langsung dari "elabuhan *, jarak yang akan ditem"uh adalah 0 $ 3 km %  km * 5 km + 7 km $#. M D - ! 0 - !5

$ndri "ergi ke tem"at kerja "ukul 7 setia" "agi 4ika menggunakan mobil dengan keDe"atan  kmAjam, maka dia tiba di tem"at kerja terlambat  menit 4ika menggunakan mobil dengan keDe"atan ' kmAjam, maka dia tiba di tem"at kerja 2 menit sebelum jam kerja 4adi, jarak antara rumah $ndri dan tem"at kerja adalah  $ 2 km % 9 km * 8 km + 7 km  ' km

(19)

$8. M D - 0 9 - !!

!eseorang berjalan dengan keDe"atan 2 kmAjam selama  jam "ertama #ada jam kedua keDe"atan  berkurang menjadi se"ertiganya, demikian juga "ada  jam berikutnya keDe"atannya menjadi se"ertiga dari sebelumnya 4arak terjauh yang da"at ditem"uh orang itu selama "erjalanan adalah 

$ tak terhingga % 3' km * 33 km + 2' km  8 km $9. (N - SM * - B) S - 0 9 - 0!

Uaktu yang di"erlukan $ndi jika mengendarai mobil dari kota $ ke kota % dengan keDe"atan rata :rata 8 kmAjam adalah 9 menit 4ika keDe"atan rata: ratanya diturunkan menjadi ' kmAjam, maka ;aktu yang di"erlukan $ndi adalah 0

$ 25 menit % 2 menit * 5 menit + 5 menit   menit 30. (N - SM * - TE * - ! ! - 0#

%a"ak mengendarai mobil dari kota $ ke kota % selama  jam denga n keDe"atan '5 kmAjam 4ika kakak  mengendarai motor dengan jarak yang sama  berkeDe"atan 8 kmAjam, maka ;aktu yang di"erlukan

adalah 0 $ 3 jam % 3   jam 5 * 3   jam  + 3   jam 3  3   jam 2 3!. M A - # 8 - !%

!ebuah ji" berjalan: jalan dari kota # ke kota Q dengan keDe"atan teta" ' km tia" jam Tan"a berhenti di Q  "er jalanan diteruskan ke kota - dengan keDe"atan 

km tia" jam 4ika jarak # ke - melalui Q 2 km ditem"uh dalam  jam, maka jarak kota # dengan kota Q ialah 0 $ ' km % 8 km * 2 km + ' km  8 km

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengucap Alhamdulillahi Robbil’Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkah, rahmat dan karunia-Nya

maka secara otomatis mereka mengulang pelajaran pada saat jadwal belajar di rumah, walaupun ada juga siswa yang kadang-kadang saja mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh

Tahun 1986 - sekarang Dosen Fakultas Ekonomi Unissula, Tahun 1990 – 1992 Sekretaris Prodi Manajemen, Tahun 1993 – 1995 Ketua Prodi Manajemen, Tahun 1996 – 2000 Wakil Direktur

Refleksi (pencerminan): Jika pada pencerminan terhadap suatu garis, bayangan suatu bangun sama (berimpit) dengan bangun itu sendiri maka garis itu disebut sumbu simetri..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan tepung limbah udang (TLU) dengan pengolahan filtrat air abu sekam (FAAS) serta fermentasi EM-4 dalam

Sebuah kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan berarti (menjadi kenyataan) jika tidak dimplementasikan, dalam artian digunakan secara aktual diPondok Pesantren dan

dan minum serta rapat koordinasi dan konsultasi 3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Dalam rangka mendukung program pelayanan administrasi perkantoran perlu