• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil Perusahaan

PT. GMAP yang beralamat di Jalan Pasir Impun Grand Panoramic R6, Mandalajati, Bandung. PT. GMAP merupakan konsultan bidang jasa yang didirikan pada tanggal 04 Maret 2015 di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, yang bergerak dibidang jasa pelayanan konsultasi konstruksi antara lain meliputi:

• Jasa Nasehat dan Konsultasi Rekayasa Tekhnik

• Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Srutktur Bangunan • Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Tekhnik Sipil Air

• Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Tekhnik Sipil Transportasi • Jasa Nasehat dan Konsultasi Jasa Rekayasa Konstruksi

5.2. Hasil Penelitian

5.2.1. Proses Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan rencana terperinci yang dinyatakan dalam angka-angka untuk kurun waktu tertentu. Anggaran tersebut merupakan dasar bagi pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dan sekaligus merupakan alat kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, pada akhir suatu periode pelaksanaan kegiatan perusahaan, anggaran akan digunakan sebagai alat pembanding terhadap realisasi kegiatan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan atau tidak.

Dalam proses penyusunan dan penetapan anggaran biaya suatu perusahaan tergantung pada jenis perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan, kebijakan serta kondisi perusahaan yang bersangkutan. Proses penyusunan dan penetapan anggaran biaya dapat dibagi 3 cara yaitu dari atas ke bawah (Top Down Planning), dari bawah ke atas (Bottom Up Planning), dan kombinasi dari kedua cara tersebut.

(2)

Pada proses penyusunan anggaran pada PT. GMAP dilakukan oleh bagian estimator dengan cara top down planning. Estimator berpedoman pada realiasi anggaran tahun sebelumnya. Komponen-komponen yang harus ada dan format untuk anggaran telah ditentukan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tahap penyusunan anggaran untuk proyek penyelidikan tanah yang dikerjakan oleh PT. GMAP adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama. Perusahaan memenuhi undangan dari panitia lelang baik itu swasta maupun pemerintahan guna menerima penjelasan tentang prosedur pelelangan, serta hal-hal yang menyangkut proyek yang akan dikerjakan tersebut.

2. Tahap kedua. Peninjauan ke lapangan proyek dimaksudkan agar dapat membuat gambaran terperinci mengenai lokasi, kondisi, dan situasi pekerjaan yang akan dilelang tersebut. Berdasarkan hasil peninjauan tersebut dapat diketahui secara pasti mengenai sifat-sifat pekerjaan, akomodasi dan transportasi yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, dengan peninjauan tersebut diharapkan dapat diperoleh informasi - informasi yang menyangkut resiko, hal-hal di luar dugaan dan keadaan-keadaan lain yang mempunyai pengaruh terhadap pembuatan atau pengajuan penawaran. Hasil peninjauan dan keterangan-keterangan yang diperoleh akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran proyek.

3. Tahap ketiga. Bagian estimator mengadakan perhitungan anggaran proyek sebagai penawaran harga yang akan dilelang dan dikoordinasikan dengan tim Leader dan Kepala Koordinator yang memegang proyek tersebut. Pada tahap ini estimator menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan analisis. Harga Satuan Pekerjaan (HPS) ini terdiri atas biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung ini terdiri atas upah, alat, dan bahan. Sedangkan biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum dan keuntungan.

a. Tenaga kerja

Komponen tenaga kerja berupa upah yang digunakan dalam pembayaran tergantung pada jenis pekerjaannya. Faktor yang

(3)

memperngaruhi harga satuan dasar tenaga kerja antara lain jumlah tenaga kerja dan tingkat keahlian tenaga kerja. Penetapan jumlah dan keahlian tenaga kerja mengikuti produktivitas peralatan utama. Sumber data yang biasa dipakai dalam penentuan harga dasar tenaga kerja adalah sebagai berikut.

 Standar Upah

Sumber data harga standar upah berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Gubernur/Walikota/Bupati.

 Hasil Survey

Yang dimaksud dengan pekerja standar disini adalah pekerja yang bisa mengerjakan satu macam pekerjaan seperti pekerjaan galian, pekerjaan pengaspalan, pemasangan batu, pekerjaan las dan lain sebagainya. Upah tenaga kerja disini dapat diperoleh dari survey langsung di daerah sekitar lokasi pekerjaan atau dapat diperoleh dari Jurnal Harga. Jika pekerja didatangkan dari luar daerah, maka harus diperhitungkan biaya transportasi dan akomodasi pekerja.

b. Alat

Harga satuan dasar alat adalah besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen biaya alat yang meliputi biaya pasti dan biaya tidak pasti atau biaya operasi persatuan waktu tertentu, untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu.

c. Bahan

Data harga satuan dasar bahan dalam perhitungan analisis harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai kontrol terhadap harga penawaran penyedia jasa. Harga satuan dasar bahan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu:

 Harga satuan dasar bahan baku

Bahan baku adalah bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan yang merupakan bahan dasar yang belum mengalami pengolahan (contoh : batu, pasir, dan lain-lain), atau bahan yang diterima di gudang

(4)

atau basecamp yang diperhitungkan dari sumber bahan, setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat.

 Harga satuan dasar bahan olahan

Bahan olahan adalah bahan hasil produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli langsung dari produsen (contoh: agregat kasar, agregat halus, dan lain-lain).

Misalnya, menentukan asumsi transaksi pembelian bahan baku pakah loko atau franco. Bila loko, asumsi harga bahan baku diambil sendiri di quarry maka perlu diperhitungkan biaya transportasi dari quarry ke lokasi stone crusher (basecamp). Jika franco, berarti asumsi harga bahan baku yang telah di terima di lokasi/basecamp.

Dibutuhkan wheel loader untuk mengangkut pasir ke dalam stone crusher. Maka terdapat biaya sewa wheel loader.

Dari stone crusher dihasilkan berbagai jenis agregat yang dapat diolah lagi untuk menjadi bahan olahan yang lain seperti agregat A.

 Harga satuan dasar bahan jadi

Bahan jadi adalah bahan yang telah dibuat/diproses oleh pabrik tertentu atau plant yang bisa langsung dipasang/digunakan tanpa harus membuatnya di basecamp atau di lokasi pekerjaan (contoh: tiang pabcag pracetak, kerb beton pracetak, saluran u-ditch pracetak). Tentukan harga yang di dapat, apakah harga di gudang, di pelabuhan, atau di lokasi pekerjaan. Jika harga di gudang/pelabuhan maka perlu ada biaya transportasi dari gudang/pelabuhan ke lokasi pekerjaan, dan ada biaya bongkar muat, jika bahan jadi tadi memerlukan alat berat untuk bongkar muatnya.

Jika harga yang diperoleh merupakan harga di lokasi pekerjaan, maka pastikan apa harga tersebut merupakan harga di atas truk atau harga di atas tanah. Jika harga yang diperoleh diatas tanah, maka tidak ada biaya tambahan lagi, jika harga yang diperoleh harga diatas truk maka perlu ada biaya bongkar muat jika menggunakan alat berat.

(5)

Kemudian setelah rancangan anggaran selesai dibuat, rancangan tersebut dilaporkan kepada pemilik perusahaan untuk disahkan oleh pimpinan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan nilai kontrak proyek antara kedua belah pihak.

4. Tahap keempat. Setelah nilai kontrak disetujui kedua belah pihak dan mendapatkan Surat Perjanjian Kontrak (SPK), bagian estimator membuat anggaran proyek kedua yang akan dijadikan pedoman Kepala Koordinator di lapangan guna untuk pengendalian biaya proyek. Estimator membuat anggaran proyek ini sebesar 75% dari nilai kontrak.

5. Tahap kelima. Pelaksanaan proyek, pelaksanaan proyek dapat dilaksanakan setelah perusahaan menerima surat perintah kerja yang merupakan suatu bukti bahwa masing-masing bagian dalam perusahaan sudah mampu melakukan tugas tersebut.

Dalam melakukan perbandingan antara realisasi dengan anggaran biaya proyek, diupayakan agar proses perbandingan tersebut dilakukan secara benar dan tepat agar informasi yang dihasilkan akurat dan dapat digunakan untuk pengendalian biaya. Agar pengendalian biaya sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka pengendalian dilakukan berdasarkan data dari koordinator lapangan tentang kemajuan dan hambatan-hambatan pelaksanaan proyek di lapangan.

Penelitian ini menggunakan data laporan anggaran biaya dan realisasi biaya proyek penyelidikan tanah yang dibuat oleh PT. GMAP sebanyak 5 proyek di tahun 2018 yang terdiri atas proyek:

1. Pekerjaan Survei Teknik Dan Desain Pembangunan Passenger Crossing Dan Pembuatan Jalur Untuk Disabilitas Di 20 Stasiun Kereta Api Di Daerah Operasi 1 Jakarta. (Bor Kai Jakarta);

2. Pemboran Geoteknik & Sondir Pada Pekerjaan Site Investigasi PLTGU Luwuk, Kab. Banggai, Prov. Sulawesi Tengah;

(6)

3. Penyelidikan Tanah Paket Penanganan Longsoran Pagimana-Biak Sulteng (Bor Ct Palu);

4. Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknik (Ded) Jembatan Nasional Provinsi Aceh (Bor Aceh);

5. Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknis Jalan Towi-Kolonodale.

5.2.2. Anggaran Biaya Proyek Penyelidikan Tanah PT. GMAP Tahun 2018 Dengan adanya anggaran sebagai alat pengendalian biaya berarti anggaran telah disusun dan digunakan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengetahui dan melihat apakah telah terjadi selisih dari anggaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan apa yang menyebabkan terjadinya selisih tersebut sehingga apabila ada selisih penyimpangan yang bersifat merugikan tidak terlanjur berlarut-larut dalam waktu yang lama dan tidak terulang kembali pada bulan-bulan atau tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. GMAP, disajikan anggaran biaya proyek penyelidikan tanah tahun 2018 sampai dengan pelaksanaan pekerjaan selesai:

1. Anggaran Biaya Proyek Pekerjaan Survei Teknik Dan Desain Pembangunan Passenger Crossing Dan Pembuatan Jalur Untuk Disabilitas Di 20 Stasiun Kereta Api Di Daerah Operasi 1 Jakarta. (Bor Kai Jakarta)

Tabel 5.1. Anggaran Biaya Bahan Baku Proyek Bor KAI Jakarta No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Tabung SPT Unit 1 175.000 175.000

2 Bambu Batang 200 30.000 6.000.000

3 Plastik sampel Pack 3 100.000 300.000

TOTAL 6.475.000

(7)

Tabel 5.2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Proyek Bor KAI Jakarta No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Koordinator Hr 90 210.000 18.900.000 2 Mandor Hr 90 160.000 14.400.000 3 Kepala Tukang Hr 90 160.000 14.400.000 4 Tukang Bor Hr 90 160.000 14.400.000 5 Sopir Hr 90 160.000 14.400.000 6 Mekanik Hr 90 160.000 14.400.000 7 Operator Hr 90 160.000 14.400.000

8 Jaga Malam (2 org) Hr 24 300.000 7.200.000

TOTAL 112.500.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.3. Anggaran Biaya Overhead Proyek Bor KAI Jakarta No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 130.955.000

2 Administrasi Proyek 1.200.000

3 Biaya Survey 1.500.000

4 Biaya Materai 295.000

5 Dokumen Kontrak 1.000.000

6 Honor Tenaga Ahli 30.000.000

7 Bahan Bakar Solar 7.500.000

8 Bahan Bakar Bensin 5.000.000

9 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000

10 Back Up data 1.225.000 11 Label STA - 12 Mobilisasi Personil 9.000.000 13 Mobilisasi Peralatan - 14 Jasa Mesin 45.000.000 15 APD 800.000 16 Sewa Rumah 1.800.000

17 Biaya Tak Terduga 1.000.000

TOTAL 237.275.000

(8)

2. Anggaran Biaya Proyek Pemboran Geoteknik & Sondir Pada Pekerjaan Site Investigasi PLTGU Luwuk, Kab. Banggai, Prov. Sulawesi Tengah

Tabel 5.4. Anggaran Biaya Bahan Baku Proyek Bor PLTGU Luwuk No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Bambu Batang 250 30.000 7.500.000

2 Plastik sampel Pack 1 100.000 100.000

3 Papan Kayu M3 3 500.000 1.500.000

4 Corbarel Ls 0 800.000 -

TOTAL 9.100.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Proyek Bor PLTGU Luwuk

No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Koordinator Hr 30 160.000 4.800.000 2 Kepala Tukang Hr 30 160.000 4.800.000 3 Tukang Bor Hr 30 160.000 4.800.000 4 Tenaga Lokal Hr - 300.000 - 5 Jaga Malam Hr 30 100.000 3.000.000 TOTAL 17.400.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.6. Anggaran Biaya Overhead Proyek Bor PLTGU Luwuk No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.000

2 Administrasi Proyek 1.100.000

3 Biaya Survey 2.000.000

4 Biaya Materai 100.000

5 Dokumen Kontrak 200.000

6 Honor Tenaga Ahli 9.000.000

7 Bahan Bakar Solar 500.000

8 Bahan Bakar Bensin 500.000

9 Bahan Pelumas (Oli) 500.000

10 Mobilisasi Personil 3.000.000

11 Mobilisasi Peralatan 5.000.000

12 Jasa Mesin 15.000.000

13 Sewa Rumah 800.000

(9)

No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

15 Sewa Motor 2.500.000

TOTAL 86.000.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

3. Anggaran Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Penanganan Longsoran Pagimana-Biak Sulteng (Bor Ct Palu)

Tabel 5.7. Anggaran Biaya Bahan Baku Proyek Bor CT Palu No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Bambu Batang 20 30.000 600.000

TOTAL 600.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.8. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Proyek Bor CT Palu No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Koordinator Hr 26 210.000 5.460.000 2 Tukang Bor Hr 26 160.000 4.160.000 3 Tukang Bor Hr 26 160.000 4.160.000 4 Tukang Bor Hr 26 160.000 4.160.000 5 Sopir Hr 26 160.000 4.160.000 TOTAL 22.100.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.9. Anggaran Biaya Overhead Proyek Bor CT Palu No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.000

2 Bahan Bakar Solar 1.000.000

3 Bahan Bakar Bensin Mobil 750.000

4 Bahan Bakar Bensin Mesin 1.000.000

5 Bahan Pelumas (Oli) 500.000

6 Mobilisasi Personil 32.000.000

7 Sewa Mobil 5.600.000

8 Pembayaran Lab Tanah 1.400.000

TOTAL 83.050.000

(10)

4. Anggaran Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknik (Ded) Jembatan Nasional Provinsi Aceh (Bor Aceh)

Tabel 5.10. Anggaran Biaya Bahan Baku Proyek Bor Aceh

No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Bambu Batang 30 30.000 900.000

2 Plastik Sample Pack 2 100.000 200.000

TOTAL 900.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.11. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Proyek Bor Aceh No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Koordinator Hr 18 210.000 3.780.000 2 Kepala Tukang Hr 18 160.000 2.880.000 3 Tukang Bor Hr 18 160.000 2.880.000 4 Tukang Bor Hr 18 160.000 2.880.000 5 Tukang Bor Hr 18 160.000 2.880.000 6 Operator Hr 18 160.000 2.880.000 TOTAL 18.180.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.12. Anggaran Biaya Overhead Proyek Bor Aceh No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.000

2 Bahan Bakar Solar 550.000

3 Bahan Bakar Bensin 325.000

4 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000

5 Pembayaran Lab 5.000.000 6 Mobilisasi Personil 12.500.000 7 Mobilisasi Peralatan 4.000.000 8 Sewa Mobil 2.000.000 9 Sewa Rumah 800.000 10 Keamanan 500.000 11 Jasa Mesin 9.000.000 TOTAL 49.175.000

(11)

5. Anggaran Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknis Jalan Towi-Kolonodale

Tabel 5.13. Anggaran Biaya Bahan Baku Proyek Kolonodale No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Bambu Batang 30 30.000 900.000

2 Plastik sampel Pack 1 100.000 100.000

TOTAL 1.000.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.14. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Proyek Kolonodale No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Anggaran

1 Koordinator Hr 15 210.000 3.150.000 2 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 3 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 4 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 5 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 6 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 7 Sopir Hr 15 160.000 2.400.000 8 Mekanik Hr 15 160.000 2.400.000 9 Operator Hr 15 160.000 2.400.000 10 Jaga Malam Hr 15 300.000 4.500.000 TOTAL 26.850.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.15. Anggaran Biaya Overhead Proyek Kolonodale No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.000

2 Administrasi Proyek 5.987.000

3 Biaya Survey 5.000.000

4 Dokumen Kontrak 2.000.000

5 Honor Tenaga Ahli 7.000.000

6 Bahan Bakar Solar 7.200.000

7 Bahan Bakar Bensin 3.000.000

8 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000

9 Back Up data 3.000.000

10 Label STA 200.000

11 Mobilisasi Personil 23.263.000

(12)

No Jenis Biaya Overhead Anggaran Biaya Overhead Tetap Variabel 13 Jasa Mesin 7.500.000 14 APD - wearpack 500.000 - Sepatu boots 500.000 - Helm 500.000 15 Sewa Rumah 5.000.000 16 Keamanan 7.000.000 TOTAL 152.150.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

5.2.3. Realisasi Biaya Proyek Penyelidikan Tanah PT. GMAP Tahun 2018 Dalam tahap pelaksanaan ini segala kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan anggaran yang telah disetujui guna mencapai yang ditentukan. Realisasi biaya proyek merupakan hasil dari rencana suatu anggaran yang disajikan dalam laporan realisasi biaya.

Berikut ini adalah data laporan realisasi biaya proyek penyelidikan tanah yang diperoleh dari PT. GMAP tahun 2018 sampai dengan pelaksanaan pekerjaan selesai, yaitu:

1. Realisasi Biaya Proyek Pekerjaan Survei Teknik Dan Desain Pembangunan Passenger Crossing Dan Pembuatan Jalur Untuk Disabilitas Di 20 Stasiun Kereta Api Di Daerah Operasi 1 Jakarta. (Bor Kai Jakarta)

Tabel 5.16. Realisasi Biaya Bahan Baku Bor KAI Jakarta No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Tabung SPT Unit 1 160.000 160.000

2 Bambu Batang 210 30.000 6.300.000

3 Plastik sampel Pack 3 100.000 300.000

TOTAL TOTAL 6.760.000

(13)

Tabel 5.17. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Bor KAI Jakarta No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Koordinator Hr 90 210.000 18.900.000 2 Mandor Hr 90 160.000 14.400.000 3 Kepala Tukang Hr 90 160.000 14.400.000 4 Tukang Bor Hr 90 160.000 14.400.000 5 Sopir Hr 90 160.000 14.400.000 6 Mekanik Hr 90 160.000 14.400.000 7 Operator Hr 90 160.000 14.400.000

8 Jaga Malam (2 org) Hr 28 300.000 8.400.000

TOTAL 113.700.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.18. Realisasi Biaya Overhead Proyek Bor KAI Jakarta No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 130.955.000

2 Administrasi Proyek 950.000

3 Biaya Survey 2.000.000

4 Biaya Materai 500.000

5 Dokumen Kontrak 1.235.000

6 Honor Tenaga Ahli 30.000.000

7 Bahan Bakar Solar 8.410.000

8 Bahan Bakar Bensin 4.980.000

9 Bahan Pelumas (Oli) 1.050.000

10 Back Up data 1.350.000 11 Label STA 200.000 12 Mobilisasi Personil 8.900.000 13 Mobilisasi Peralatan 1.000.000 14 Jasa Mesin 45.000.000 15 APD 830.000 16 Sewa Rumah 2.000.000

17 Biaya Tak Terduga 950.000

TOTAL 240.310.000

(14)

2. Realisasi Biaya Proyek Pemboran Geoteknik & Sondir Pada Pekerjaan Site Investigasi PLTGU Luwuk, Kab. Banggai, Prov. Sulawesi Tengah

Tabel 5.19. Realisasi Biaya Bahan Baku Bor PLTGU Luwuk No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Bambu Batang 310 30.000 9.300.000

2 Plastik sampel Pack 1 150.000 150.000

3 Papan Kayu M3 3 500.000 1.500.000

4 Corbarel Ls 1 800.000 800.000

TOTAL TOTAL 11.750.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.20. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Bor PLTGU Luwuk No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Koordinator Hr 30 160.000 4.800.000 2 Kepala Tukang Hr 30 160.000 4.800.000 3 Tukang Bor Hr 30 160.000 4.800.000 4 Tenaga Lokal Hr 7 300.000 2.100.000 5 Jaga Malam Hr 30 100.000 3.000.000 TOTAL 19.500.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.21. Realisasi Biaya Overhead Proyek Bor PLTGU Luwuk No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.000

2 Administrasi Proyek 1.324.500

3 Biaya Survey 2.000.000

4 Biaya Materai 435.000

5 Dokumen Kontrak 250.000

6 Honor Tenaga Ahli 9.000.000

7 Bahan Bakar Solar 2.000.000

8 Bahan Bakar Bensin 1.301.000

9 Bahan Pelumas (Oli) 1.500.000

10 Mobilisasi Personil 4.399.000

11 Mobilisasi Peralatan 5.000.000

12 Jasa Mesin 15.000.000

13 Sewa Rumah 1.000.000

(15)

No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

15 Sewa Motor 2.500.000

TOTAL 94.009.500

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

3. Realisasi Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Penanganan Longsoran Pagimana-Biak Sulteng (Bor Ct Palu)

Tabel 5.22. Realisasi Biaya Bahan Baku Bor CT Palu

No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Bambu Batang 20 30.000 600.000

TOTAL TOTAL 600.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.23. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Bor CT Palu No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Koordinator Hr 21 210.000 4.410.000 2 Tukang Bor Hr 21 160.000 3.360.000 3 Tukang Bor Hr 21 160.000 3.360.000 4 Tukang Bor Hr 21 160.000 3.360.000 5 Sopir Hr 21 160.000 3.360.000 TOTAL 17.850.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.24. Realisasi Biaya Overhead Proyek Bor CT Palu No Jenis Biaya overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.000

2 Bahan Bakar Solar 700.000

3 Bahan Bakar Bensin Mobil 400.000

4 Bahan Bakar Bensin Mesin 1.200.000

5 Bahan Pelumas (Oli) 300.000

6 Mobilisasi Personil 31.350.000

7 Sewa Mobil 5.600.000

8 Pembayaran Lab Tanah 1.200.000

TOTAL 81.550.000

(16)

4. Realisasi Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknik (Ded) Jembatan Nasional Provinsi Aceh (Bor Aceh)

Tabel 5.25. Realisasi Biaya Bahan Baku Bor Aceh

No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Bambu Batang 20 30.000 600.000

2 Plastik Sample Pack 2 100.000 200.000

TOTAL 600.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.26. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Bor Aceh No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Koordinator Hr 20 210.000 4.200.000 2 Kepala Tukang Hr 20 160.000 3.200.000 3 Tukang Bor Hr 20 160.000 3.200.000 4 Tukang Bor Hr 20 160.000 3.200.000 5 Tukang Bor Hr 20 160.000 3.200.000 6 Operator Hr 20 160.000 3.200.000 TOTAL 20.200.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.27. Realisasi Biaya Overhead Proyek Bor Aceh No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.000

2 Bahan Bakar Solar 600.000

3 Bahan Bakar Bensin 400.000

4 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000

5 Pembayaran Lab 7.580.000 6 Mobilisasi Personil 15.069.378 7 Mobilisasi Peralatan 4.000.000 8 Sewa Mobil 2.300.000 9 Sewa Rumah 1.000.000 10 Keamanan 500.000 11 Jasa Mesin 10.000.000 TOTAL 55.949.378

(17)

5. Realisasi Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknis Jalan Towi-Kolonodale

Tabel 5.28. Realisasi Biaya Bahan Baku Kolonodale

No Jenis Bahan Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Bambu Batang 25 300.000 7.500.000

2 Plastik sampel Pack 2 150.000 300.000

TOTAL TOTAL 7.800.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.29. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Kolonodale No Jenis Upah/Harian Satuan Volume Harga Satuan Realisasi

1 Koordinator Hr 15 210.000 3.150.000 2 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 3 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 4 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 5 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 6 Tukang Bor Hr 15 160.000 2.400.000 7 Sopir Hr 15 160.000 2.400.000 8 Mekanik Hr 15 160.000 2.400.000 9 Operator Hr 15 160.000 2.400.000 10 Jaga Malam Hr 15 300.000 4.500.000 TOTAL 26.850.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Tabel 5.30. Realisasi Biaya Overhead Proyek Kolonodale No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead

Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.000

2 Administrasi Proyek 2.654.800

3 Biaya Survey 6.895.000

4 Dokumen Kontrak 2.435.000

5 Honor Tenaga Ahli 7.000.000

6 Bahan Bakar Solar 7.200.000

7 Bahan Bakar Bensin 3.000.000

8 Bahan Pelumas (Oli) 750.000

9 Back Up data 2.500.000

10 Label STA 175.000

11 Mobilisasi Personil 17.249.000

12 Mobilisasi Peralatan 41.792.000

(18)

No Jenis Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Tetap Variabel 14 APD - wearpack 400.000 - Sepatu boots 500.000 - Helm 480.000 15 Sewa Rumah 4.500.000 16 Keamanan 6.850.000 TOTAL 125.380.800

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

5.2.4. Analisis Varian Anggaran Biaya dan Realisasi Biaya Proyek Penyelidikan Tanah PT. GMAP Tahun 2018

Analisis varian adalah membandingkan kinerja standar dengan kinerja aktual. Evaluasi varian dilakukan untuk mengetahui besar selisih antara anggaran dengan realisasi. Dengan menggunakan data anggaran dan data realisasi, maka dapat dilakukan evaluasi. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian (controlling). Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran dari perusahaan tersebut. Tanpa anggaran, perusahaan tidak dapat mengendalikan biaya yang dikeluarkan.

Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending, dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas perusahaan. Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional kegiatan atau program perusahaan.

Selisih anggaran (varian) bersifat favorable dan unfavorable. Dinyatakan favorable jika realisasi lebih kecil dari anggaran, sedangkan sebaliknya dinyatakan unfavorable jika realisasi lebih besar dari anggaran.

(19)

Analisis varian dilakukan terhadap anggaran operasional yakni laporan operasional proyek penyelidikan tanah PT. GMAP Tahun 2018. Hasil perhitungan analisis anggaran proyek penyelidikan tanah dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1. Analisis Varian Biaya Proyek Pekerjaan Survei Teknik Dan Desain

Pembangunan Passenger Crossing Dan Pembuatan Jalur Untuk Disabilitas Di 20 Stasiun Kereta Api Di Daerah Operasi 1 Jakarta. (Bor Kai Jakarta)

Tabel 5.31. Anggaran dan Realisasi Biaya Proyek Bor Kai Jakarta

Jenis Biaya Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varian Favorable (Rp) Unfavorable (Rp) Bahan Baku 6.475.000 6.760.000 - 285.000 Tenaga Kerja Langsung 112.500.000 113.700.000 - 1.200.000 Biaya Overhead 237.275.000 240.310.000 - 3.035.000 Total 356.250.000 360.770.000 4.520.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Untuk mencari selisih biaya (varian) pada tabel 5.31 dirumuskan sebagai berikut:

1. Varian (rupiah) = Anggaran Biaya – Realisasi Biaya,

jika realisasi biaya < anggaran biaya maka menguntungkan (favorable), sebaliknya jika realisasi biaya > anggaran biaya maka tidak menguntungkan (unfavorable).

2. Presentase penyimpangan = Anggaran Biaya – Realisasi Biaya

X100% Anggaran Biaya

Berdasarkan perhitungan tabel 5.31 didapatkan hasil bahwa realisasi penggunaan anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead proyek mengalami kerugian. Sedangkan untuk presentase penyimpangan yang terjadi adalah sebesar:

(20)

356.250.000 – 360.770.00

X 100% = - 1 %

356.250.000

Presentase penyimpangan yang dihasilkan pada proyek Bor Kai Jakarta sebesar - 1 % yang berarti masih dalam batas wajar penyimpangan yang telah ditetapkan perusahaan (tidak melebihi 5%). Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas, berikut ini diuraikan varian (penyimpangan/selisih) yang terjadi pada masing-masing biaya proyek, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead proyek.

a. Analisis Varian Biaya Bahan Baku

Pada tabel 5.32 sampai dengan tabel 5.34 ini akan disajikan besarnya analisis varian harga bahan baku dan kuantitas proyek Bor Kai Jakarta 2018 dengan formula perhitungan sebagai berikut:

 Varian harga bahan baku

Rumus: (Harga bahan baku aktual – Harga bahan standar) x Kuantitas Aktual bahan dibeli

Tabel 5.32. Varian Harga Bahan Baku Proyek Bor Kai Jakarta

N o Jenis Bahan Harga Aktual (Rp) Harga Standar (Rp) Harga Aktual - Harga Standar (Rp) Kuantitas Aktual Bahan Yang di beli (Vol) Varian (Rp) Ket 1 Tabung SPT 160.000 175.000 - 15.000 1 - 15.000 F 2 Bambu 30.000 30.000 - 210 - F 3 Plastik sampel 100.000 100.000 - 3 - F

Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Favorable) 15.000 Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Keterangan :

F : Favorable UF : Unfavorable

(21)

 Varian penggunaan bahan

Rumus: (Kuantitas bahan aktual yang dipakai - Kuantitas bahan standar) x Harga bahan standar

Tabel 5.33. Varian Penggunaan Bahan Proyek Bor Kai Jakarta

N o Jenis Bahan Kuantita s Aktual (Volume /Unit) Kuantitas Standar (Vol/Unit) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol/Unit) Harga Aktual (Rp) Varian (Rp) Ke t 1 Tabung SPT 1 1 - 160.000 - F 2 Bambu 210 200 10 30.000 300.000 U F 3 Plastik sampel 3 3 - 100.000 - F

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) 300.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian persediaan bahan baku

Rumus: (Kuantitas bahan aktual dibeli - Kuantitas bahan standar bahan digunakan) x Harga bahan standar.

Tabel 5.34. Varian Persediaan Bahan Baku Proyek Bor Kai Jakarta

No Jenis Bahan Kuantitas Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar Harga Standar (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Tabung SPT 1 1 - 175.000 - F 2 Bambu 210 200 10 30.000 300.000 UF 3 Plastik sampel 3 3 - 100.000 - F

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) 300.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari analisis varian biaya bahan baku pada proyek Bor Kai Jakarta dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya bahan baku yang disusun

(22)

perusahaan, ternyata terdapat selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar Rp.300.000 dari pembelian bambu yang melebihi dari anggaran dan terdapat selisih yang menguntungkan sebesar Rp. 15.000 dari harga tabung SPT yang sebenarnya harganya lebih murah dari harga yang telah dianggarkan.

b. Analisis Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Varian tenaga kerja langsung adalah selisih biaya yang terjadi disebabkan adanya perbedaan antara biaya tenaga kerja langsung aktual dengan biaya tenaga kerja langsung standar.

Adapun rumus yang digunakan dalam menghitung tarif tenaga kerja dan efesiensi tenaga kerja yaitu:

 Varian tarif tenaga kerja

Rumus: (Tarif tenaga kerja aktual - Tarif tenaga kerja standar) x Jam kerja aktual

Tabel 5.35. Varian Tarif Tenaga Kerja Proyek Bor Kai Jakarta

No Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standar (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 210.000 210.000 - 90 - F 2 Mandor 160.000 160.000 - 90 - F 3 Kepala Tukang 160.000 160.000 - 90 - F 4 Tukang Bor 160.000 160.000 - 90 - F 5 Sopir 160.000 160.000 - 90 - F 6 Mekanik 160.000 160.000 - 90 - F 7 Operator 160.000 160.000 - 90 - F 8 Jaga Malam (2 org) 300.000 300.000 - 28 - F

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung

(Favorable) -

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) -

(23)

 Varian efesiensi tenaga kerja

Rumus: (Jam kerja aktual – Jam kerja standar) x Tarif tenaga kerja Tabel 5.36. Varian Efesiensi Tenaga Kerja Proyek Bor Kai Jakarta

N o Jenis Upah Jam Kerja Aktual (Hr) Jam Kerja Stand ar (Hr) Jam Kerja Aktual - Jam Kerja Standar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 90 90 - 210.000 - F 2 Mandor 90 90 - 160.000 - F 3 Kepala Tukang 90 90 - 160.000 - F 4 Tukang Bor 90 90 - 160.000 - F 5 Sopir 90 90 - 160.000 - F 6 Mekanik 90 90 - 160.000 - F 7 Operator 90 90 - 160.000 - F 8 Jaga Malam (2 org) 28 24 4 300.000 1.200.000 UF

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Favorable) -

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) 1.200.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.35 dan 5.36, dapat dilihat bahwa analisis varian tenaga kerja langsung terdapat selisih yang merugikan (unfavorable) sebesar Rp. 1.200.000 yang terjadi akibat adanya penambahan hari jaga malam (lembur) sebanyak 4 hari yang didapat dari perhitungan varian efisiensi tenaga kerja langsung.

c. Analisis Varian Biaya Overhead Proyek (BOP)

Analisis selisih biaya overhead proyek digunakan untuk mengetahui selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead proyek yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead proyek standar.

(24)

Tabel 5.37. Analisis Anggaran dan Biaya Overhead Proyek Bor Kai Jakarta N o Jenis Biaya Overhead Anggaran biaya

Overhead Realisasi Biaya Overhead Ke t Tetap Variabel Tetap Variabel 1 Upah/ Gaji tidak Langsung 130.955.00 0 130.955.00 0 F 2 Administras i Proyek 1.200.000 950.000 F 3 Biaya Survey 1.500.000 2.000.000 UF 4 Biaya Materai 295.000 500.000 UF 5 Dokumen Kontrak 1.000.000 1.235.000 UF 6 Honor Tenaga Ahli 30.000.000 30.000.000 F 7 Bahan Bakar Solar 7.500.000 8.410.000 UF 8 Bahan Bakar Bensin 5.000.000 4.980.000 F 9 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000 1.050.000 UF 10 Back Up data 1.225.000 1.350.000 F 11 Label STA 200.000 F 12 Mobilisasi Personil 9.000.000 8.900.000 F 13 Mobilisasi Peralatan - 1.000.000 UF 14 Jasa Mesin 45.000.000 45.000.000 F 15 APD 800.000 830.000 UF 16 Sewa Rumah 1.800.000 2.000.000 UF 17 Biaya Tak Terduga 1.000.000 950.000 F TOTAL 131.955.00 0 105.320.00 0 133.455.00 0 106.855.00 0 UF 237.275.000 240.310.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(25)

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai biaya overhead proyek dapat dianalisis menggunakan metode analisis varian biaya overhead proyek tiga selisih dengan menggolongkan anggaran dan realisasi overhead menjadi biaya tetap dan biaya variabel guna menghitung tarif overhead proyek tetap dan variabel. Hari tenaga kerja langsung yang dianggarkan sama dengan tenaga kerja normal yaitu 90 hari. Besarnya tarif biaya overhead proyek dapat dilihat melalui hasil perhitungan sebagai berikut:

Tarif BOP Tetap : 131.955.000 / 90 hari = 1.466.167 Tarif BOP Variabel : 105.320.000/ 90 hari = 1.170.222

Total Tarif BOP 2.636.389

 Varian Pengeluaran (Spending Variance)

Rumus: (BOP aktual) – (BOP tetap aktivitas normal + BOP variabel aktivitas aktual)

240.310.000 – (131.955.000 + (1.170.222 x 90) = 3.035.000 (Unfavorable)

 Varian Efisiensi (Efficiency Variance)

Rumus: (Aktivitas aktual – Aktivitas standar) x Tarif variabel (90 hari – 90 hari) x 2.636.389 = 0 (Favorable)

 Varian Volume (Volume Variance)

Rumus: (Anggaran fleksibel aktivitas standar) – (Aktivitas standar x tarif total)

(237.275.000) – (90 hari x 2.636.389) = 0 (Favorable)

Tabel 5.38. Varian Biaya Overhead Proyek Bor Kai Jakarta 2018

No Jenis Varian Varian (Rp) Keterangan

1 Varian Pengeluaran 3.035.000 UF

2 Varian Efesiensi - F

3 Varian Volume - F

Total 3.035.000 UF

(26)

Dari hasil analisis biaya overhead proyek dengan metode tiga selisih diatas dapat dilihat adanya varian yang tidak menguntungkan yang terjadi pada ketiga varian diatas. Varian yang tidak menguntungkan itu terdapat pada perhitungan varian pengeluaran sebesar Rp. 1.500.000 ini terjadi karena realisasi melebihi biaya yang di anggarkan.

2. Analisis Varian Biaya Proyek Pemboran Geoteknik & Sondir Pada Pekerjaan Site Investigasi PLTGU Luwuk, Kab. Banggai, Prov. Sulawesi Tengah

Tabel 5.39. Analisis Anggaran dan Realisasi Biaya Proyek PLTGU Luwuk

Jenis Biaya Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varian Favorable (Rp) Unfavorable (Rp) Bahan Baku 9.100.000 11.750.000 - 2.650.000 Tenaga Kerja Langsung 17.400.000 19.500.000 - 2.100.000 Biaya Overhead 86.000.000 94.009.500 - 8.009.500 Total 112.500.000 125.259.500 - 12.759.500 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari tabel 5.39 diketahui bahwa realisasi penggunaan anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead proyek semuanya mengalami kerugian (unfavorable). Sedangkan untuk presentase penyimpangan yang terjadi adalah sebesar:

112.500.000 – 125.259.500

X 100% = - 11 %

112.500.000

Presentase penyimpangan yang dihasilkan pada proyek PLTGU Luwuk mencapai - 11 %. Ini menandakan bahwa manajemen kurang cermat dalam menyusun anggaran karena 11% sudah melebihi batas wajar yang ditetapkan perusahaan sebagai kelebihan anggaran. Berikut ini dijelaskan perhitungan varian (penyimpangan/selisih) yang terjadi pada masing-masing biaya proyek, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead proyek.

(27)

a. Analisis Varian Biaya Bahan Baku  Varian harga bahan baku

Tabel 5.40. Varian Harga Bahan Baku Proyek PLTGU Luwuk

N o Jenis Bahan Harga Aktual (Rp) Harga Standar (Rp) Harga Aktual - Harga Standar (Rp) Kuantitas Aktual Bahan Yang di beli (Volume/Unit ) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 30.000 30.000 - 310 - 2 Plastik sampel 150.00 0 100.00 0 50.000 1 50.000 UF 3 Papan Kayu 500.00 0 500.00 0 - 3 - 4 Corbar-el 800.00 0 800.00 0 1 -

Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Unfavorable) 50.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian penggunaan bahan

Tabel 5.41. Varian Penggunaan Bahan Proyek PLTGU Luwuk

N o Jenis Bahan Kuantitas Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantit as Aktual - Kuantit as Standar (Vol) Harga Aktual (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 310 250 60 30.000 1.800.000 UF 2 Plastik sampel 1 1 - 150.00 0 - 3 Papan Kayu 3 3 - 500.00 0 - 4 Corbar-el 1 0 1 800.00 0 800.000 UF Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) -

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) 2.600.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(28)

 Varian persediaan bahan baku

Tabel 5.42. Varian Persediaan Bahan Baku Proyek PLTGU Luwuk

N o Jenis Bahan Kuanti tas Aktual (Vol) Kuantit as Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol) Harga Standar (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 310 250 60 30.000 1.800.000 UF 2 Plastik sampel 1 1 - 100.000 - 3 Papan Kayu 3 3 - 500.000 - 4 Corbarel 1 0 800.000 800.000 UF

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) 2.600.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari 3 tabel di atas, perhitungan analisis varian bahan baku proyek PLTGU Luwuk yaitu perhitungan varian harga bahan baku, varian penggunaan bahan baku, dan varian persediaan bahan baku semuanya mengalami kerugian. Pada varian bahan baku terdapat selisih yang merugikan sebesar Rp. 50.000 karena harga plastik sampel yang dianggarkan berbeda dengan harga aktual. Sedangkan pada varian penggunaan bahan baku proyek dan persediaan bahan baku proyek mengalami kerugian sebesar Rp. 2.600.000. Ini diakibatkan karena adanya tambahan bahan baku selama proses pengerjaan proyek PLTGU Luwuk dan tidak masuk dalam anggaran yang telah di anggarkan.

b. Analisis Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung  Varian tarif tenaga kerja

Tabel 5.43. Varian Tarif Tenaga Kerja Proyek PLTGU Luwuk

No Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standar (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 160.000 160.000 - 30 -

(29)

No Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standar (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 2 Kepala Tukang 160.000 160.000 - 30 - 3 Tukang Bor 160.000 160.000 - 30 - 4 Tenaga Lokal 300.000 300.000 - 7 - 5 Jaga Malam 100.000 100.000 - 30 -

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Favorable) - Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian efesiensi tenaga kerja

Tabel 5.44. Varian Efesiensi Tenaga Kerja Proyek PLTGU Luwuk

N o Jenis Upah Jam Kerja Aktual (Hr) Jam Kerja Stand ar (Hr) Jam Kerja Aktual - Jam Kerja Standar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) K e t 1 Koordinator 30 30 - 160.000 - 2 Kepala Tukang 30 30 - 160.000 - 3 Tukang Bor 30 30 - 160.000 - 4 Tenaga Lokal 7 - 7 300.000 2.100.000 UF 5 Jaga Malam 30 30 - 100.000 -

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Favorable) -

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) 2.100.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Perhitungan analisis varian tenaga kerja langsung pada proyek PLTGU Luwuk terjadi selisih rugi sebesar Rp. 2.100.000 dikarenakan ada tambahan pekerja lokal (bukan tim) selama 7 hari untuk membantu proses pekerjaan di lapangan demi mencapainya target penyelesaian pekerjaan.

(30)

c. Analisis Varian Biaya Overhead Proyek (BOP)

Tabel 5.45. Analisis Anggaran dan Biaya Overhead Proyek PLTGU Luwuk No Jenis Biaya

Overhead

Anggaran biaya Overhead

Realisasi Biaya Overhead Ket Tetap Variabel Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.000 40.800.000 F 2 Administrasi Proyek 1.100.000 1.324.500 UF 3 Biaya Survey 2.000.000 2.000.000 F 4 Biaya Materai 100.000 435.000 UF 5 Dokumen Kontrak 200.000 250.000 UF 6 Honor Tenaga Ahli 9.000.000 9.000.000 F 7 Bahan Bakar Solar 500.000 2.000.000 UF 8 Bahan Bakar Bensin 500.000 1.301.000 UF 9 Bahan Pelumas (Oli) 500.000 1.500.000 UF 10 Mobilisasi Personil 3.000.000 4.399.000 UF 11 Mobilisasi Peralatan 5.000.000 5.000.000 F 12 Jasa Mesin 15.000.000 15.000.000 F 13 Sewa Rumah 800.000 1.000.000 UF 14 Sewa Kapal/Perahu 5.000.000 7.500.000 UF 15 Sewa Motor 2.500.000 2.500.000 F TOTAL 40.800.000 86.000.000 45.200.000 40.800.00094.009.500 53.209.500 UF Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Hari tenaga kerja langsung pada proyek yang dianggarkan sama dengan tenaga kerja normal yaitu 30 hari. Besarnya tarif biaya overhead proyek dapat dilihat melalui hasil perhitungan sebagai berikut:

(31)

Tarif BOP Tetap : 40.800.000 / 30 hari = 1.360.000 Tarif BOP Variabel : 45.200.000 / 30 hari = 1.506.667

Total Tarif BOP 2.866.667

 Varian Pengeluaran (Spending Variance)

94.009.500 – (40.800.000 + (1.506.667 x 30)) = 8.009.500 (Unfavorable)  Varian Efisiensi (Efficiency Variance)

(30 hari – 30 hari) x 2.866.667 = 0 (Favorable)  Varian Volume (Volume Variance)

(86.000.000) – (30 hari x 2.866.667) = 0 (Favorable)

Tabel 5.46. Varian Biaya Overhead Proyek PLTGU Luwuk

No Jenis Varian Varian (Rp) Keterangan

1 Varian Pengeluaran 8.009.500 UF

2 Varian Efesiensi - F

3 Varian Volume - F

Total 8.009.500 UF

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Perhitungan dari tabel di atas pada analisis varian biaya overhead proyek PLTGU Luwuk, bila diuraikan dengan metode 3 varian yaitu varian pengeluaran, varian efisiensi variabel, dan varian volume menghasilkan selisih yang merugikan sebesar Rp 8.009.500 penyebab selisih yang merugikan tersebut dikarenakan estimasi yang dilakukan kurang tepat.

3. Analisis Varian Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Penanganan Longsoran Pagimana-Biak Sulteng (Bor Ct Palu)

Tabel 5.47. Analisis Anggaran dan Realisasi Biaya Proyek Bor CT Palu Jenis Biaya Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Varian Favorable (Rp) Unfavorable (Rp) Bahan Baku 600.000 600.000 - - Tenaga Kerja Langsung 22.100.000 17.850.000 4.250.000 - Biaya Overhead 83.050.000 81.550.000 1.500.000 - Total 105.750.000 100.000.000 5.750.000 - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(32)

Pada tabel 5.47 Pada proyek Bor CT Palu terdapat selisih yang menguntungkan yaitu sebesar Rp. 5.750.000. Sedangkan untuk presentase penyimpangan yang terjadi adalah sebesar:

105.750.000 – 100.000.000

X 100% = 5 %

105.750.000

Presentase penyimpangan yang dihasilkan pada proyek PLTGU Luwuk sebesar 5 % yang berarti bahwa pada proyek ini realisasi lebih kecil dibandingkan anggaran dan tidak melebihi ketentuan batas wajar kelebihan anggaran. Dari data yang telah di atas, berikut ini diuraikan varian (penyimpangan/selisih) yang terjadi pada masing-masing biaya proyek, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead proyek.

a. Analisis Varian Biaya Bahan Baku  Varian harga bahan baku

Tabel 5.48. Varian Harga Bahan Baku Proyek Bor CT Palu

No Jenis Bahan Harga Aktual (Rp) Harga Standar (Rp) Harga Aktual - Harga Standar (Rp) Kuantitas Aktual (Volume/Unit) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 30.000 30.000 - 20 -

Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian penggunaan bahan

Tabel 5.49. Varian Penggunaan Bahan Proyek Bor CT Palu N o Jenis Bahan Kuanti tas Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol/Unit) Harga Aktual (Rp) Varian (Rp) K e t 1 Bambu 20 20 - 30.000 - F

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(33)

 Varian persediaan bahan baku

Tabel 5.50. Varian Persediaan Bahan Baku Proyek Bor CT Palu

No Jenis Bahan Kuantit as Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar Harga Standar (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 20 20 - 30.000 - F

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Hasil analisis varian bahan baku pada proyek Bor CT Palu didapatkan hasil yang menguntungkan dan sesuia apa yang dianggarkan oleh estimator. Dari perhitungan varian harga bahan baku, varian penggunaan harga, dan varian persediaan bahan baku tidak terdapat selisih yang merugikan. Dalam hal ini manajemen telah menganggarkan biaya dengan cermat karena sesuai dengan realisasi biaya proyek yang terjadi.

b. Analisis Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung  Varian tarif tenaga kerja

Tabel 5.51. Varian Tarif Tenaga Kerja Proyek Bor CT Palu

N o Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standar (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 210.000 210.000 - 21 - F 2 Tukang Bor 160.000 160.000 - 21 - F 3 Tukang Bor 160.000 160.000 - 21 - F 4 Tukang Bor 160.000 160.000 - 21 - F 5 Sopir 160.000 160.000 - 21 - F

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Favorable) - Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) -

(34)

 Varian efesiensi tenaga kerja

Tabel 5.52. Varian Efesiensi Tenaga Kerja Proyek Bor CT Palu

N o Jenis Upah Jam Kerja Aktua l (Hr) Jam Kerja Stand ar (Hr) Jam Kerja Aktual - Jam Kerja Standar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 21 26 (5) 210.000 (1.050.000) F 2 Tukang Bor 21 26 (5) 160.000 (800.000) F 3 Tukang Bor 21 26 (5) 160.000 (800.000) F 4 Tukang Bor 21 26 (5) 160.000 (800.000) F 5 Sopir 21 26 (5) 160.000 (800.000) F

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Favorable) (4.250.000)

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) -

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dalam perhitungan analisis varian tenaga kerja langsung proyek Bor CT Palu juga mengalami keuntungan. Yakni pada varian efesiensi tenaga kerja sebesar Rp. 4.250.000 ini terjadi dikarenakan bahwa pekerjaan lebih cepat selesai dibandingkan estimasi hari kerja yang dianggarkan.

c. Analisis Varian Biaya Overhead Proyek (BOP)

Tabel 5.53. Analisis Anggaran dan Biaya Overhead Proyek Bor CT Palu N o Jenis biaya overhead Anggaran biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap 1 Upah/ Gaji tidak Langsung 40.800.00 0 40.800.00 0 F 2 Bahan Bakar Solar 1.000.000 700.000 F 3 Bahan Bakar Bensin Mobil 750.000 400.000 F 4 Bahan Bakar Bensin Mesin 1.000.000 1.200.000 UF 5 Bahan Pelumas (Oli) 500.000 300.000 F

(35)

N o Jenis biaya overhead Anggaran biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap 6 Mobilisasi Personil 32.000.00 0 31.350.00 0 F 7 Sewa Mobil 5.600.000 5.600.000 F 8 Pembayaran Lab Tanah 1.400.000 1.200.000 F TOTAL 40.800.00 0 42.250.00 0 40.800.00 0 40.750.00 0 F 83.050.000 81.550.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai biaya overhead proyek dapat dianalisis menggunakan metode analisis varian biaya overhead proyek tiga selisih dengan menggolongkan anggaran dan realisasi overhead menjadi biaya tetap dan biaya variabel guna menghitung tarif overhead proyek tetap dan variabel. Hari tenaga kerja langsung yang dianggarkan sama dengan tenaga kerja normal yaitu 26 hari. Besarnya tarif biaya overhead proyek dapat dilihat melalui hasil perhitungan sebagai berikut: Tarif BOP Tetap : 40.800.000 / 26 hari = 1.569.231

Tarif BOP Variabel : 42.250.000 / 26 hari = 1.625.000

Total Tarif BOP 3.194.231

 Varian Pengeluaran (Spending Variance)

81.550.000 – (40.800.000 + (1.625.000 X 26)) = 1.500.000 (Favorable)  Varian Efisiensi (Efficiency Variance)

(21 hari – 21 hari) x 3.194.231 = 0 (Favorable)  Varian Volume (Volume Variance)

(36)

Tabel 5.54. Varian Biaya Overhead Proyek Bor CT Palu

No Jenis Varian Varian (Rp) Keterangan

1 Varian Pengeluaran 1.500.000 F

2 Varian Efesiensi - F

3 Varian Volume - F

Total 1.500.000 F

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Perhitungan dari tabel di atas pada analisis varian biaya overhead proyek Bor CT Palu, bila diuraikan dengan metode 3 varian yaitu varian pengeluaran, varian efisiensi variabel, dan varian volume menghasilkan varian yang menguntungkan sebesar Rp. 1.500.000. Dengan adanya varian menguntungkan ini menjadi nilai tambah bagi perencanaan dalam melakukan efisiensi yang ada sesuai dengan yang telah dianggarkan.

4. Analisis Varian Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknik (Ded) Jembatan Nasional Provinsi Aceh (Bor Aceh)

Tabel 5.55. Anggaran dan Realisasi Biaya Proyek Bor Aceh Jenis Biaya Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Varian Favorable (Rp) Unfavorable (Rp) Bahan Baku 900.000 600.000 300.000 - Tenaga Kerja Langsung 18.180.000 20.200.000 - 2.020.000 Biaya Overhead 49.175.000 55.949.378 - 6.774.378 Total 68.255.000 76.749.378 300.000 8.794.378 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari hasil perhitungan tabel 5.55 didapatkan hasil bahwa realisasi penggunaan anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead proyek mengalami kerugian. Sedangkan untuk presentase penyimpangan yang terjadi adalah sebesar:

68.255.000 – 76.749.378

X 100% = - 12 %

(37)

Presentase penyimpangan yang dihasilkan pada proyek Bor Aceh sebesar -12 % artinya penyimpangan ini telah melebihi batas wajar maksimal penyimpangan yang ditetapkan perusahaan. Perhitungan varian (penyimpangan/selisih) yang terjadi pada masing-masing biaya proyek, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead proyek.

a. Analisis Varian Biaya Bahan Baku  Varian harga bahan baku

Tabel 5.56. Varian Harga Bahan Baku Proyek Bor Aceh

No Jenis Bahan Harga Aktual (Rp) Harga Standar (Rp) Harga Aktual - Harga Standar (Rp) Kuantitas Aktual Bahan Yang di beli (Volume/Unit) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 30.000 30.000 - 20 - 2 Plastik Sample 100.000 100.000 - 2 -

Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian penggunaan bahan

Tabel 5.57. Varian Penggunaan Bahan Proyek Bor Aceh

N o Jenis Bahan Kuantit as Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol) Harga Aktual (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 20 30 - 10 30.000 - 300.00 0 F 2 Plastik Sample 2 2 - 100.000 -

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) 300.000 Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(38)

 Varian persediaan bahan baku

Tabel 5.58. Varian Persediaan Bahan Baku Proyek Bor Aceh

N o Jenis Bahan Kuantit as Aktual (Vol) Kuantitas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol) Harga Standar (Rp) Varian (Rp) K e t 1 Bambu 20 30 - 10 30.000 - 300.000 F 2 Plastik Sample 2 2 100.000

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) 300.000 Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari analisis varian biaya bahan baku pada proyek Bor Aceh dapat disumpulkan bahwa anggaran biaya bahan baku yang disusun perusahaan, ternyata terdapat menguntungkan (favorable) sebesar Rp.300.000 dari pembelian bambu. Penggunaan bambu yang semula dianggarkan sebanyak 30 batang ternyata pada realisasinya digunakan sebanyak 20 batang. b. Analisis Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung

 Varian tarif tenaga kerja

Tabel 5.59. Varian Tarif Tenaga Kerja Proyek Bor Aceh

No Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standar (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 210.000 210.000 - 20 - 2 Kepala Tukang 160.000 160.000 - 20 - 3 Tukang Bor 160.000 160.000 - 20 - 4 Tukang Bor 160.000 160.000 - 20 - 5 Tukang Bor 160.000 160.000 - 20 - 6 Operator 160.000 160.000 - 20 -

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Favorable) - Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Unfavorable) - Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

(39)

 Varian efesiensi tenaga kerja

Tabel 5.60. Varian Efesiensi Tenaga Kerja Proyek Bor Aceh

No Jenis Upah Jam Kerja Aktua l (Hr) Jam Kerja Standa r (Hr) Jam Kerja Aktual - Jam Kerja Standar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 20 18 2 210.000 420.000 UF 2 Kepala Tukang 20 18 2 160.000 320.000 UF 3 Tukang Bor 20 18 2 160.000 320.000 UF 4 Tukang Bor 20 18 2 160.000 320.000 UF 5 Tukang Bor 20 18 2 160.000 320.000 UF 6 Operator 20 18 2 160.000 320.000 UF

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Favorable) -

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) 2.020.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.59 – 5.60 , dapat dilihat bahwa analisis varian tenaga kerja langsung terdapat selisih yang merugikan (unfavorable) yang terjadi akibat adanya penambahan hari kerja sebanyak 2 hari yang didapat dari perhitungan varian efisiensi tenaga kerja langsung.

c. Analisis Varian Biaya Overhead Proyek (BOP)

Tabel 5.61. Analisis Anggaran dan Biaya Overhead Proyek Bor Aceh

No Jenis Biaya Overhead Anggaran biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.00 0 13.500.00 0 F 2 Bahan Bakar Solar 550.000 600.000 UF 3 Bahan Bakar Bensin 325.000 400.000 UF

(40)

No Jenis Biaya Overhead Anggaran biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel 4 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000 1.000.000 F 5 Pembayaran Lab 5.000.000 7.580.000 UF 6 Mobilisasi Personil 12.500.00 0 15.069.378 UF 7 Mobilisasi Peralatan 4.000.000 4.000.000 F 8 Sewa Mobil 2.000.000 2.300.000 UF 9 Sewa Rumah 800.000 1.000.000 UF 10 Keamanan 500.000 500.000 F 11 Jasa Mesin 9.000.000 10.000.000 UF TOTAL 13.500.00 0 35.675.00 0 13.500.00 0 42.449.378 UF 49.175.000 55.949.378

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Pada biaya overhead proyek Bor Aceh digunakan metode analisis varian biaya overhead proyek tiga selisih. Hari tenaga kerja langsung yang dianggarkan sama dengan tenaga kerja normal yaitu 18 hari. Besarnya tarif biaya overhead proyek dapat dilihat melalui hasil perhitungan sebagai berikut:

Tarif BOP Tetap : 13.500.000 / 18 hari = 750.000 Tarif BOP Variabel : 35.675.000 / 18 hari = 1.981.944

Total Tarif BOP 2.731.944

 Varian Pengeluaran (Spending Variance)

55.949.378 – (13.500.000 + (1.981.944 x 18)) = 6.774.378 (Unfavorable)  Varian Efisiensi (Efficiency Variance)

( 18 hari – 18 hari) x 2.731.944 = 0 (Favorable)  Varian Volume (Volume Variance)

(41)

Tabel 5.62. Varian Biaya Overhead Proyek Bor Aceh

No Jenis Varian Varian (Rp) Keterangan

1 Varian Pengeluaran 6.774.378 UF

2 Varian Efesiensi - F

3 Varian Volume - F

Total 6.774.378 UF

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Perhitungan dari tabel di atas pada analisis varian biaya overhead proyek Bor Aceh, bila di uraikan dengan metode 3 varian yaitu varian pengeluaran, varian efisiensi variabel, dan varian volume menghasilkan varian yang tidak menguntungkan sebesar Rp. 3.963.889. Varian tidak menguntungkan ini terjadi akibat adanya kenaikan dan penambahan harga yang disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Analisis Varian Biaya Proyek Penyelidikan Tanah Paket Perencanaan Teknis Jalan Towi-Kolonodale

Tabel 5.63. Anggaran dan Realisasi Biaya Proyek Kolonodale

Jenis Biaya Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varian Favorable (Rp) Unfavorable (Rp) Bahan Baku 1.000.000 1.050.000 50.000 Tenaga Kerja Langsung 26.850.000 26.850.000 - - Biaya Overhead 152.150.000 125.380.800 26.769.200 - Total 180.000.000 153.280.800 26.769.200 50.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Berdasarkan pada perhitungan tabel 5.63 didapatkan hasil bahwa realisasi penggunaan anggaran biaya bahan baku mengalami kerugian sebesar Rp.50.000, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead proyek Kolonodale mengalami keuntungan. Sedangkan untuk presentase penyimpangan yang terjadi adalah sebesar:

(42)

180.000.000 – 153.280.000

X 100% = 15 %

180.000.000

Presentase penyimpangan yang dihasilkan pada proyek Kolonodale sebesar 15 % artinya dalam penganggaran proyek ini, manajemen telah melakukan penganggaran terlalu besar hingga mencapai keuntungan 15%. Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas, diuraikan varian (penyimpangan/selisih) yang terjadi pada masing-masing biaya proyek, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead proyek.

a. Analisis Varian Biaya Bahan Baku  Varian harga bahan baku

Tabel 5.64. Varian Harga Bahan Baku Proyek Kolonodale

No Jenis Bahan Harga Aktual (Rp) Harga Standar (Rp) Harga Aktual - Harga Standar (Rp) Kuantitas Aktual Bahan Yang di beli (Volume/Unit) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 30.000 30.000 - 25 - 2 Plastik sampel 150.000 100.000 50.000 2 100.000 UF Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Favorable) - Jumlah Varian Harga Bahan Baku (Unfavorable) 100.000 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

 Varian penggunaan bahan

Tabel 5.65. Varian Penggunaan Bahan Baku Proyek Kolonodale

N o Jenis Bahan Kuanti-as Aktual (Vol) Kuantit -as Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol) Harga Aktual (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Bambu 25 30 (5) 30.000 (150.000) F 2 Plastik sampel 2 1 1 150.000 150.000 UF

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable) 150.000 Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku

(Unfavorable) 150.000

(43)

 Varian persediaan bahan baku

Tabel 5.66. Varian Persediaan Bahan Baku Proyek Kolonodale

N o Jenis Bahan Kuanti -tas Aktual (Vol) Kuanti-tas Standar (Vol) Kuantitas Aktual - Kuantitas Standar (Vol/Unit) Harga Standar (Rp) Varian (Rp) K e t 1 Bambu 25 30 ( 5) 30.000 (150.000) F 2 Plastik sampel 2 1 1 100.000 100.000 UF

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Favorable)

150.000

Jumlah Varian Penggunaan Bahan Baku (Unfavorable)

100.000

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari analisis varian biaya bahan baku pada proyek diatas terdapat selisih yang tidak menguntungkan pada varian harga bahan baku sebesar Rp. 100.000 tetapi pada varian persediaan bahan baku terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp.150.000. Ini dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya bahan baku yang disusun perusahaan, ternyata terdapat selisih yang menguntungkan (favorable) sebesar Rp.50.000 meskipun dalam pembelian plastik sampel telah melebihi anggaran yang ditetapkan karena harga aktual tidak sesuai dengan harga yang dianggarkan.

b. Analisis Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung  Varian tarif tenaga kerja

Tabel 5.67. Varian Tarif Tenaga Kerja Proyek Kolonodale

N o Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standa r (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 210.00 0 210.000 - 15 - 2 Tukang Bor 160.00 0 160.000 - 15 - 3 Tukang Bor 160.00 0 160.000 - 15 -

(44)

N o Jenis Upah Tarif Aktual (Rp) Tarif Standar (Rp) Tarif Aktual - Tarif Standa r (Rp) Jam Aktual (Hr) Varian (Rp) Ket 4 Tukang Bor 160.00 0 160.000 - 15 - 5 Tukang Bor 160.00 0 160.000 - 15 - 6 Tukang Bor 160.00 0 160.000 - 15 - 7 Sopir 160.00 0 160.000 - 15 - 8 Mekanik 160.00 0 160.000 - 15 - 9 Operator 160.00 0 160.000 - 15 - 10 Jaga Malam 300.00 0 300.000 - 15 -

Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung (Favorable) - Jumlah Varian Tarif Tenaga Kerja Langsung

(Unfavorable) -

 Varian efesiensi tenaga kerja

Tabel 5.68. Varian Efesiensi Tenaga Kerja Proyek Kolonodale

N o Jenis Upah Jam Kerja Aktual (Hr) Jam Kerja Stand ar (Hr) Jam Kerja Aktua l - Jam Kerja Stand ar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) Ket 1 Koordinator 15 15 - 210.000 - 2 Tukang Bor 15 15 - 160.000 - 3 Tukang Bor 15 15 - 160.000 - 4 Tukang Bor 15 15 - 160.000 - 5 Tukang Bor 15 15 - 160.000 -

(45)

N o Jenis Upah Jam Kerja Aktual (Hr) Jam Kerja Stand ar (Hr) Jam Kerja Aktua l - Jam Kerja Stand ar (Hr) Tarif Tenaga Kerja (Rp) Varian (Rp) Ket 6 Tukang Bor 15 15 - 160.000 - 7 Sopir 15 15 - 160.000 - 8 Mekanik 15 15 - 160.000 - 9 Operator 15 15 - 160.000 - 10 Jaga Malam 15 15 - 300.000 -

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung (Favorable)

-

Jumlah Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung (Unfavorable)

-

Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Dari tabel di atas, analisis varian tenaga kerja langsung terdapat selisih yang menguntungakan (favorable) dimana semua anggaran dengan realisasi sesuai dengan apa yang telah dianggarkan manajemen.

c. Analisis Varian Biaya Overhead Proyek (BOP)

Tabel 5.69. Analisis Anggaran dan Biaya Overhead Proyek Kolonodale N o Jenis biaya overhead Anggaran Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap

1 Upah/ Gaji tidak Langsung 13.500.00 0 13.500.00 0 F 2 Administrasi Proyek 5.987.000 2.654.800 F 3 Biaya Survey 5.000.000 6.895.000 UF

(46)

N o Jenis biaya overhead Anggaran Biaya Overhead Realisasi Biaya Overhead Ket

Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap 4 Dokumen Kontrak 2.000.000 2.435.000 UF 5 Honor Tenaga Ahli 7.000.000 7.000.000 F 6 Bahan Bakar Solar 7.200.000 7.200.000 F 7 Bahan Bakar Bensin 3.000.000 3.000.000 F 8 Bahan Pelumas (Oli) 1.000.000 750.000 F 9 Back Up data 3.000.000 2.500.000 F 10 Label STA 200.000 175.000 F 11 Mobilisasi Personil 23.263.000 17.249.000 F 12 Mobilisasi Peralatan 60.000.000 41.792.000 F 13 Jasa Mesin 7.500.000 7.500.000 F 14 APD - wearpack 500.000 400.000 F - Sepatu boots 500.000 500.000 F - Helm 500.000 480.000 F 15 Sewa Rumah 5.000.000 4.500.000 F 16 Keamanan 7.000.000 6.850.000 F TOTAL 13.500.00 0 138.650.00 0 13.500.00 0 111.880.80 0 F 152.150.000 125.380.800 Sumber: PT. GMAP – Data Diolah

Hari tenaga kerja langsung yang dianggarkan sama dengan tenaga kerja normal yaitu 15 hari. Besarnya tarif biaya overhead proyek dapat dilihat melalui hasil perhitungan sebagai berikut:

Tarif BOP Tetap : 13.500.000 / 15 hari = 900.000 Tarif BOP Variabel : 138.650.000 / 15 hari = 9.243.333

Total Tarif BOP 10.143.333

 Varian Pengeluaran (Spending Variance)

Referensi

Dokumen terkait

Diketahuinya distribusi frekuensi kadar asam urat darah, riwayat keluarga, usia, asupan purin, asupan lemak jenuh, rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) dan tingkat stres pada

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Kabanjahe dapat dilihat pada hasil dari SMK (Sistem Manajamen Kinerja) yang dimana SMK tersebut merupakan hasil dari

Analisis regresiilinier berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara ibudaya organisasi, kompetensi danllingkungan kerjaifisik terhadap kinerja

Deiksis orang kedua, yakni pemberian bentuk rujukan penutur kepada seseorang atau yang lebih melibatkan diri.. &amp;RQWRK ³Ellu is in love with her´ µ(OOX

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kesesuaian tingkat kenyamanan termal, visual, dan akustik lingkungan pabrik dengan standard yang berlaku, dan

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dikelas, tidak hanya tergantung dalam penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang baik

moushiwakearimasen, hontou ni sumimasendeshita, omataseshimashita, suimasen, gomennasai, taihen moushiwakegozaimasen, sumimasen, gomen, ojamashimashita. Dari beberapa data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala ruangan di BLUD RS Kabupaten Konawe rang hingga mencapai saturasi data dengan menggunakan teknik purposive ruangan