KAJIAN KENYAMANAN TERMAL, VISUAL, DAN
AKUSTIK DI LINGKUNGAN KERJA PABRIK
Studi Kasus pada PT. INDO CALI PLAST
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Magister Teknik Arsitektur
Diajukan Oleh :
NAMA : CECILIA ANNE HERNAWATI NIM : 13.94.0013
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
ABSTRAK
Sejak diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di Indonesia tahun ini (2016), banyak perusahaan industri di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja SDM. Namun dalam prosesnya, sangatlah penting bagi sebuah perusahaan untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para pekerja di lingkungan kerja. Dari segi arsitektur, parameter yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan lingkungan kerja ialah: kenyamanan akustik, kenyamanan termal, dan kenyamanan visual. Ketiga parameter tersebut menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kesesuaian tingkat kenyamanan termal, visual, dan akustik lingkungan pabrik dengan standard yang berlaku, dan mendapatkan solusi permasalahan kenyamanan ruang pabrik. Melalui studi kasus pada PT. INDO CALI PLAST, dilakukan pengukuran tingkat kenyamanan termal, visual dan akustik, kemudian dilakukan analisa dengan metode komparatif dengan nilai acuan standard yang berlaku, dan dianalisa faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengukuran ketiga parameter tersebut menggunakan alat: Thermo-meter, Lux-meter, dan Sound Level meter. Standard yang digunakan untuk analisa komparatif ialah nilai acuan standard dari surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.261 (1998), tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. Hasil dari analisa penelitian ini ialah upaya peningkatan kenyamanan ruang kerja - secara termal, visual, dan akustik - kaitannya dengan pemenuhan standard kenyamanan dari peraturan yang berlaku.
(Kata kunci: kenyamanan termal, kenyamanan visual, kenyamanan akustik)
ABSTRACT
Since the AEC (ASEAN Economic Community) is applied in Indonesia this year (2016), a lot of industrial companies are competing to increase the efficiency and productivity of their Human Sources. However, within the process, it is very important for a company to also pay more attention about occupational safety and workspace comfort. In architecture field, the parameters used to identify workspace comfort, are: thermal comfort, visual comfort, and acoustic comfort. These parameters are the main focus in this research. The purpose of the research is to evaluate the conformity of thermal comfort, visual comfort and the acoustic comfort at the workspace with the standard regulation, and to get solutions for the workspace comfort issues. Through a case study at PT. INDO CALI PLAST, the thermal comfort, visual comfort, and acoustic comfort were measured, and then the results were compared with a standard regulation, and were analyzed to find the affecting factors. The equipments to measure them are: Thermo-meter, Lux meter, and Sound Level meter. The regulation used for the comparative analysis is the Verdict of Republic of Indonesia’s Health Minister No.261 (1998), about Regulations of Industrial Workspace Health. The result of this research is the efforts to increase the workspace comfort - thermally, visually, and acoustically - in compliance with the standard from the regulations.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR ISTILAH ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II: KAJIAN TEORI 2.1. Sekilas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 7
2.2. Regulasi yang Mengatur Standard Kenyamanan di Lingkungan Kerja Industri ... 9
2.3. Kenyamanan Termal Ruang Kerja ... 12
2.2.1. Sistem Ventilasi Alami ... 13
2.2.2. Sistem Ventilasi Buatan ... 16
2.4. Kenyamanan Visual Ruang Kerja ... 18
2.3.1. Pencahayaan Alami ... 19
2.3.2. Pencahayaan Buatan ... 22
2.3.3. Tata Cara Pengujian Tingkat Pencahayaan ... 27
2.5. Kenyamanan Akustik Ruang Kerja ... 29
2.4.1. Kebisingan di Tempat Kerja ... 30
2.4.2. Dampak Kebisingan ... 31
2.4.3. Pencegahan Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan ... 33
2.4.4. Tata Cara Pengukuran Kebisingan di Tempat Kerja ... 37
BAB III: METODOLOGI 3.1. Desain Penelitian ... 38
3.1.1. Jenis Penelitian ... 38
3.1.2. Desain Penelitian ... 39
3.2. Penentuan Variabel Penelitian ... 41
3.3. Metode Sampling untuk Penentuan Titik Ukur ... 43
3.4. Metode Pengukuran dan Pengambilan Data ... 46
3.4.1. Pengukuran ... 46
3.4.2. Dokumentasi Visual dan Data Arsitektural ... 50
3.5. Metode Analisis Data ... 50
BAB IV: ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1. Pendekatan Analisa ... 52
4.2. Hasil Pengukuran ... 53
4.2.2. Acuan dan Alat Pengukuran ... 57
4.2.3. Metode Analisa Komparatif ... 57
4.2.4. Pelaksanaan Pengukuran ... 58
4.2.5. Pembahasan Hasil Pengukuran ... 59
4.3. Upaya Pemenuhan Standard Kenyamanan Ruang ... 92
4.3.1. Upaya Pemenuhan Standard Kenyamanan Termal ... 92
4.3.2. Upaya Pemenuhan Standard Kenyamanan Visual... 95
4.3.3. Upaya Pemenuhan Standard Kenyamanan Akustik ... 115
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 117
5.1.1. Kesimpulan Kajian Kenyamanan Termal Pabrik ... 117
5.1.2. Kesimpulan Kajian Kenyamanan Visual Pabrik ... 120
5.1.3. Kesimpulan Kajian Kenyamanan Akustik Pabrik ... 122
5.2. Saran ... 124
5.2.1. Saran Pemecahan Permasalahan Kenyamanan Ruang ... 124
5.2.2. Saran untuk Penelitian yang Akan Datang ... 125
DAFTAR PUSTAKA ... xvi
DAFTAR ISTILAH
Akustik : berhubungan dengan organ dengar, suara, ilmu bunyi
Dehidrasi : kehilangan cairan tubuh
Frekuensi : jumlah getaran gelombang suara per detik
Iluminasi : penerangan (dengan sinar matahari atau sinar buatan, seperti lampu)
Instalasi : perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan
Insulator : penyekat; penahan; bahan isolasi
Intensitas : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya
Kalor : panas; tenaga panas yang dapat diteruskan ataupun diterima oleh satu benda ke benda yang lain secara hantaran (konduksi), penyinaran (radiasi), atau aliran (konveksi)
Komparatif : berkenaan atau berdasarkan perbandingan
Kondusif : member peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung
Konvensional : tradisional; berdasarkan konvensi (kesepakatan) umum, seperti adat, kebiasaan, kelaziman
MEA/Masyarakat Ekonomi ASEAN : Kawasan yang terdiri dari negara-negara di ASEAN yang terintegrasi secara ekonomi
Parameter : ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari yang terdapat di dalam percontoh
Radiasi : pemancaran dan kerambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau zat antara, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi, gelombang lenting, penyinaran
Termal : berkaitan dengan panas
Ventilasi : pertukaran udara; perputaran udara secara bebas di dalam ruangan; lubang tempat udara dapat keluar masuk secara bebas
Visual : berdasarkan penglihatan; dapat dilihat dengan indra penglihat (mata)
Zonasi : pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Contoh Cross Ventilation ... 14
Gambar 2.2 : Pola Aliran Udara pada Potongan Tapak Bangunan ... 15
Gambar 2.3: Contoh Kondisi Ventilasi Ideal ... 16
Gambar 2.4: Sistem Ventilasi Exhauster (kiri) dan Intake Ventilator (kanan) ... 17
Gambar 2.5: Kipas Gantung Industri HVLS ... 18
Gambar 2.6a: jendela atap tunggal ... 20
Gambar 2.6b atap shed dengan pencahayaan di bagian yang terjal ... 20
Gambar 2.6c: jendela atap tunggal yang dipasang teratur ... 20
Gambar 2.6d: atap datar dengan lentera atap pelana (kiri) dan atap lesenar (kanan).. 20
Gambar 2.7a: jendela atap berbentuk ulat ... 20
Gambar 2.7b: atap shed dengan jendela vertikal ... 20
Gambar 2.7c: lentera atap yang dipasang sejajar pada atap datar ... 20
Gambar 2.7d: lentera atap berbentuk shed ganda dengan langit-langit kaca susu yang menyebarkan cahaya tanpa silau ... 20
Gambar 2.8: Contoh pencahayaan dua arah (samping / dinding, dan atas / atap) ... 21
Gambar 2.10: Inovasi Lampu HighBay untuk ruang industri (tinggi 6-10m) ... 25
Gambar 2.11: Inovasi Lampu HighBay untuk ruang industri (tinggi 2.5-3m) ... 26
Gambar 2.12: Inovasi Lampu HighBay untuk ruang industri (tinggi 6-12m) ... 26
Gambar 2.13: Earplug (kiri), Earmuff (tengah), dan Canal Caps (kanan) ... 34
Gambar 2.14: Macam-macam Insulator Suara ... 36
Gambar 3.1: Diagram Desain Penelitian ... 40
Gambar 3.2: Variabel Terikat Penelitian ... 41
Gambar 3.3: Variabel Bebas Penelitian ... 42
Gambar 3.4: Variabel Kontrol Penelitian dan Hubungan Antar Variabel ... 43
Gambar 3.5: Denah Pabrik PT. INDO CALI PLAST dan letak titik ukur ... 44
Gambar 3.6: Contoh penentuan titik ukur suatu area kerja ... 45
Gambar 3.7: Thermometer ... 46
Gambar 3.8: Lux Meter ... 48
Gambar 3.9: Sound Level Meter ... 49
Gambar 3.10: Alur Penelitian ... 51
Gambar 4.1: Pendekatan Analisa ... 52
Gambar 4.2: Layout Ruang Gudang 1 ... 54
Gambar 4.3: Layout Ruang Gudang 2 ... 55
Gambar 4.4: Layout Ruang Gudang 3 ... 56
Gambar 4.5: Grafik Hasil Pengukuran Temperatur Ruang Fasilitas Produksi ... 60
Gambar 4.6a: Ventilasi Gudang 1 ... 61
Gambar 4.6b: Ventilasi Gudang 2 ... 62
Gambar 4.6c: Ventilasi Gudang 3 ... 62
Gambar 4.7: Ilustrasi radiasi panas dari atap, dan tidak terjadinya cross ventilation karena kurangnya kecepatan angin dan jarak antar bukaan jauh ... 63
Gambar 4.8: Grafik Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya rata-rata di Ruang Tenun, Gudang 1 ... 65
Gambar 4.9: Perbedaan Bukaan Dinding sisi Timur Gudang 1 dan 2... 66
Gambar 4.10: Grafik Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya di ruang gudang bahan baku, Gudang 1 ... 67
Gambar 4.11: Ilustrasi tata letak masa di ruang gudang bahan baku Gudang 1 ... 68
Gambar 4.12: Grafik Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya di ruang HDPE ... 69
Gambar 4.14: Hasil pengukuran penerangan rata-rata Gudang 2 ... 71
Gambar 4.15: Grafik hasil pengukuran penerangan rata-rata Ruang Lohia ... 73
Gambar 4.16: Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya Gudang Bahan Baku, Gudang 3 ... 75
Gambar 4.17: Posisi bukaan pintu ruangan menghadap timur ... 76
Gambar 4.18: Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya Ruang Printing ... 77
Gambar 4.19: Ilustrasi pencahayaan di ruang Printing ... 78
Gambar 4.20: Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya Ruang Recycle... 79
Gambar 4.21: Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya di Ruang Packaging dan Stuffing ... 81
Gambar 4.22: Ilustrasi area kerja di ruang packaging dan stuffing ... 81
Gambar 4.23: Ilustrasi pengaruh pembayangan terhadap titik ukur di ruang packaging dan stuffing ... 82
Gambar 4.24: Grafik hasil pengukuran penerangan Gudang Barang Jadi ... 83
Gambar 4.25: Sumber pencahayaan ruang gudang barang jadi ... 84
Gambar 4.26: Grafik hasil pengukuran penerangan ruang bengkel ... 86
Gambar 4.27: Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan ... 91
Gambar 4.28: Mesin Tenun di Gudang 1 ... 92
Gambar 4.29: Mesin Sulzer di Gudang 2 ... 93
Gambar 4.30: Ilustrasi aplikasi pemasangan Sistem Ventilasi Exhauster ... 94
Gambar 4.31: Contoh jenis insulator termal, Air Bubble Insulation(kiri) dan Foam Insulation(kanan) ... 95
Gambar 4.32: Ilustrasi rekomendasi letak titik pemasangan kipas gantung HVLS di fasilitas produksi dan zona penyegaran udaranya ... 96
Gambar 4.33: Dimensional drawing lampu T5 Highbay, TPS550C ... 99
Gambar 4.34: Dimensional drawing lampu Versebay Elite, MPK518 ... 99
Gambar 5.1: Ilustrasi bukaan dinding pada Gudang 1, 2, dan 3 ... 118
Gambar 5.2: Bahan material dinding dan atap bangunan eksisting ... 119
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Tabel Tingkat Pencahayaan Minimal di Ruang Kerja Industri ... 10
Tabel 2.2: Tabel Tingkat Kebisingan Maksimal di Ruang Kerja Industri ... 11
Tabel 2.3: Besarnya pertukaran udara yang disarankan sesuai fungsi ruang ... 12
Tabel 2.4:Warna sinar lampu dan derajat Kelvinnya ... 22
Tabel 2.5: Distribusi Cahaya Lampu ... 23
Tabel 2.6: Kelebihan Lampu Highbay untuk Ruang Industri ... 26
Tabel 4.1: Hasil Pengukuran Temperatur Ruang ... 59
Tabel 4.2: Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan Ruang ... 64
Tabel 4.3: Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Ruang ... 90
Tabel 4.4: Hasil Olah Data DIALUX ... 100
Tabel 5.1: Tabel Rekap Hasil Analisa Komparatif Kenyamanan Termal ... 117
Tabel 5.2: Tabel Rekap Hasil Analisa Komparatif Kenyamanan Visual ... 120