• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA KENYAMANAN TERMAL LINGKUNGAN KAMPUNG LERENGAN SEMARANG (Studi Kasus Kampung Wonosari)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KINERJA KENYAMANAN TERMAL LINGKUNGAN KAMPUNG LERENGAN SEMARANG (Studi Kasus Kampung Wonosari)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam peneletian yang berjudul Kinerja Kenyamanan Termal Akses Lingkungan Kampung Lerengan Semarang Studi Kasus Kampung Pelangi RW 3 ini, peneliti menggunakan metode penelitian campuran (mix method). Berikut penjelasan metode penelitian campuran yang digunakan peneliti.

3.1 Pendahuluan

Metodologi penelitian merupakan kronologis atau keseluruhan suatu penelitian dari awal permasalahan sampai suatu masalah dapat terjawab atau diselesai, dimana metode penelitian adalah langkah-langkah atau tahapan yang digunakan dalam mengerjakan penelitian. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kombinasi desain dengan metode kuantitatif sebagai metode primer atau yang cenderung lebih banyak digunakan dalam melakukan penelitian.

Menurut Johson dan Cristen 2007 dalam Sugiyono (2011, Metode Penelitian Kombinasi, hlm.404) menyatakan bahwa : Penelitian metode campuran (mixed methods) merupakan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Metode ini berupa pendekatan yang melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan penggabungan kedua pendekatan-pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Penggunaan metode campuran dalam penelitian yang dimaksud yaitu penelitian yang sedang dilaksanakan untuk mendapatkan data kuantitatif beserta data kualitatif yang digunakan sebagai bukti empiris dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Penggunaan metode campuran ini dirasa oleh peneliti lebih baik, lengkap dan komprehensif. Dengan kata lain metode campuran (mix methods) dipilih pada penelitian ini karena peneliti ingin mendapatkan fakta yang lebih banyak dalam meneliti termal lingkungan Kampung Pelangi, dengan tujuan untuk melengkapi gambaran hasil studi mengenai fenomena yang diteliti dan agar analisa penelitian lebih baik.

(2)

40

Metode penelitian ini diharapkan akan membantu dalam menjawab dengan sangat baik untuk permasalahan yang menjadi fokus objek penelitian, yaitu kampung lerengan Wonosari RW 3, Kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang.

Dibawah ini penjelasan penelitian campuran (mix method) menurut Jhon W. Creswell dalam Research design, 2014) :

• Melibatkan data kualitatif dan kuantitatif dalam menanggapi

pertanyaan.

• Dua data terintegrasi dalam analisis penelitian (Pengambilan sampel,

sumber informasi, analisa data, wawancara dan pengkuran) • Mencakup analisis kedua bentuk data kualitatif dan kuantitatif.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer

Pengambilan data primer dilakukan untuk menghimpun data- data serta permasalahan yang ada. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara :

• Wawancara

Dilakukan melalui interaksi kepada masyarakat dan atau pihak-pihak terkait.

• Observasi

Menurut Hamidi dalam Susanti 2015, Observasi berarti peneliti melihat dan mendengarkan (termasuk menggunakan 3 indera yang lain) apa yang dilakukan dan dikatakan para responden dalam aktivitas sehari- hari.

• Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data grafis sebagai materi analisis grafis. Metode dokumentasi yang peneliti lakukan yakni mengambil foto-foto yang berkaitan dengan

(3)

41

objek penelitian, baik lokasi maupun catatan dari lembaga atau perseorangan.

• Pengukuran

Pengukuran (dengan alat-alat ukur) untuk memperoleh data-data kuantitatif variabel yang diperlukan pada obyek yang diteliti, dengan menggunakan alat bantu antara lain :

➢ Thermo Hydrometer

Thermo Hygrometer ini digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban di dalam dan diluar ruangan.

Gambar 24. Hydrometer digital Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 Maret 2018)

(4)

42

➢ Anemometer

Pada gambar ini digunakan untuk mengukur kecapatan angin dan temperatur udara.

➢ Meteran Roll

Pada gambar ini digunakan untuk mengukur ruas jalan lingkungan.

Gambar 25. Anemometer digital Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 Maret 2018)

Gambar 26. Meteran Roll

(5)

43 3.3 Metode Analisis

Tahapan yang dilakukan setelah semua data yang penulis butuhkan terkumpul adalah analisa data. Kelengkapan data sangat mempengaruhi lancarnya proses analisis. Berikut merupakan cara analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini :

1. Memeriksa, bertujuan agar semua data yang telah terkumpul ke peneliti

baik data observasi, wawancara maupun dokumentasi mengenai Kinerja Kenyamal Termal Akses Lingkungan Kampung Lerengan Semarang dapat di gunakan secara maksimal.

2. Memberi tanda, memberi kode terhadap pertanyaan yang telah diajukan

dan data yang didapat.

3. Tabulasi data, seluruh data yang telah diperikasa dan diberi tanda dimasukan dalam tabel-tabel yang kemudian akan dianalisa mengunakan paramater-parameter di telah ditetapkan diawal.

Data serta analisis yang telah diolah dideskripsikan sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada. Analisis tersebut dapat dikembangkan kembali untuk menghasilkan sebuah kesimpulan yang berujung pada terjawabnya permasalahan.

Kerangka analisis untuk penelitian Kinerja Kenyamanan Termal Lingkungan Kampung Lerengan Semarang. (studi kasus Kampung Wonosari, RW 3) dapat dilihat pada diagram alur penelitian berikut.

(6)

44

Alur Penelitian

Metode Wawancara Metode Pengamatan

Data Landasan Teori & Data Hasil Analisa Kesimpulan

Gambar 27. Diagram Metode Analisis Data Sumber: Penulis

Permasalahan

Kajian Teoritik Metode Penelitian

Data Lapangan

Analisi s

Kesimpulan

Saran

Gambar 28. Diagram Keseluruhan Penelitian Sumber: Penulis

(7)

45 3.4Metode Pemilihan Sampel Lokasi

Lokasi penelitian berada dikawasan kampung lerengan Wonosari, Kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Secara geografis Kota Semarang terletak di antara 6º, 5' - 7º, 10' Lintang Selatan dan 110º, 35' Bujur Timur dan memiliki luas wilayah mencapai 37.366.838 Ha atau setara dengan 373.7 Km2.

Gambar 29. Peta Kampung Wonosari Sumber: Disperkim Kota Semarang

(8)

46

Batas wilayah Batas wilayah Kampung Wonosari adalah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Jalan Pandanaran dan Tugu Muda

Timur : Berbatasan dengan Jalan Bergota dan TPU Bergota

Selatan : Berbatasan dengan Jalan Dr Sutomo dan RSUP Kariadi

Barat : Berbatasan dengan Jalan Hos Cokroaminoto dan Rumah

Sakit Bhakti Wira Tamtam

Lokasi penelitian berada dikawasan kampung lerengan Wonosari, Kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang.

Gambar 30. Peta Lokasi Kampung Wonosari Sumber : Google maps

(9)

47

Gambar 31. Peta Lokasi Kampung Wonosari Sumber : Google maps (Kampung Wonosari)

Gambar 32.Foto Drone Kampung Wonosari Sumber : Dokumentasi pribadi (5 Maret 2018) TUGU MUDA LOKASI KAMPUNG PELANGI RSUP. DR KARIADI LUAS KAWASAN ± 4 Ha TOTAL BANGUNAN 391

(10)

48 RW 3 3.4.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian yang diteliti pada kampung lerengan Wonosari adalah kenyaman termal lingkungan dan bangunan pada kampung pelangi, Kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Penelitian dilapangan diharapkan dapat memberikan informasi yang nantinya akan menghasilkan kesimpulan mengenai kenyamanan termal lingkungan pada suatu kampung lerengan.

3.4.2 Lingkup Penelitian

Peneliti membatasi lingkup penelitian pada kampung lerengan Wonosari atau kampung pelangi dengan mengabil hanya wilayah RW 3. Dimana RW 3 kampung wonosari menjadi fokus penelitian karena memiliki kepadatan penduduk lebih padat dibandingkan RW 4, sebagaimana ditercantum pada tabel dan gambar berikut :

No Usia Penduduk (Tahun) RW 3 RW 4 L P L P 1 0 - 5 73 61 28 29 2 6 - 10 69 69 30 32 3 11 - 15 67 69 23 36 4 16 - 20 50 51 40 36 5 21 - 25 64 36 28 36 6 26 - 30 57 48 23 18 7 31 - 35 57 48 30 31 8 36 - 40 52 64 28 35 9 41 - 45 48 49 41 41 10 46 - 50 39 49 32 44 11 51 - 55 47 50 33 29 12 56 - 60 38 48 18 26 13 61 keatas 46 56 49 65 Jumlah 707 698 403 458 Jumlah Penduduk 1.405 861

Tabel 5 : Data kependudukan Sumber : Disperkim Kota Semarang

(11)

49 3.4.3 Lokasi Terpilih (Makro)

Pada gambar diatas merupakan solid dan void pada kampung Wonosari dan tanda pada gambar adalah area gang 5 , RW 3 dimana sebagai objek dalam penelitian.

Gambar 33 . Solid (Massa) dan Void (Ruang) Sumber : Penulis

Keterangan : : Solid

(12)

50 3.4.4 Sampel Penelitian Terpilih (Mikro)

3 2

1 Sampel I merupakan gerbang masuk pada gang 5 dan titik terendah dalam penelitian dimana kondisi esksisting terdapat bantaran sungai di depan area rumah. Pada area ini lebar jalan ±2 m. Konfigurasi kepadatan pada sampel I memiliki tekstur homogen dan memiliki pola blok yang mendefinisi sisi.

Sampel II merupakan titik tengah dalam penelitian dengan ketinggian ±30 mdpl. Pada area ini lebar jalan ±1 m. Konfigurasi kepadatan pada sampel II memiliki tekstur heterogen dan memiliki pola blok yang mendefinisi sisi.

Sampel III merupakan titik tertinggi dalam penelitian dengan ketinggian ±50 mdpl . Pada area ini lebar jalan ±1 m. Konfigurasi kepadatan pada sampel I memiliki tekstur heterogen dan memiliki pola blok medan.

Gambar 34 . Sampel penelitian Sumber : Penulis

(13)

51 3.4.5 Potongan Kawasan Kampung Wonosari

A`

A

Gambar 35 . Potongan Kawasan Kampung Wonosari Sumber : Penulis

(14)

52

Dari tiga sampel yang di ambil memiliki karakteristik konfigurasi kepadatan yang berbeda-beda. Objek pada sampel penelitian ini akan di jelaskan bagaimana perbedaan konfigurasi kepadatan yang banyak dengan kepadatan yang memiliki void sebagai ruang luar ( area hijau)

Penelitian ini dititikberatkan pada dua aspek yaitu, aspek fisik yang berupa analisa kenyaman termal lingkungan. Sedangkan aspek non fisik yang berupa asumsi dan tanggapan dari pengguna kampung Wonosari RW 3. Kedua aspek tersebut didapatkan melalui pengumpulan data yang terbagi dalam data sekunder dan data primer. Data Primer merupakan segala bentuk data yang berhasil peneliti dapatkan dilapangan, dapat berupa pengamatan, foto lapangan, dan hasil wawancara. Melainkan data sekunder adalah data yang dihimpun dari pihak ke tiga atau stakeholders.

Gambar

Gambar 24. Hydrometer digital   Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 Maret 2018)
Gambar 25. Anemometer digital  Sumber : Dokumentasi Pribadi (10 Maret 2018)
Gambar 27. Diagram Metode Analisis Data  Sumber: Penulis
Gambar 29. Peta Kampung Wonosari   Sumber: Disperkim Kota Semarang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pergerakan angin pada Musim Peralihan II membawa arus permukaan laut dominan ke arah Barat, dan mempengaruhi persebaran suhu permukaan laut di Pantai

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) penggunaan metode ceramah dan diskusi kelompok pada mata pelajaran ekonomi lebih aktif peserta didik yang ditunjukan

Guru merupakan seseorang yang berjuang untuk memberikan Pendidikan terhadap peserta didik sehingga bisa menjadi insan yang mulia dan bermartabat. Sosok guru dikenal

morfologi, fisika, kimia, mikrobiologi maupun sifat-sifat lain sehingga sifat tanah sawah dapat sangat berbeda dengan sifat tanah asalnya,terutama pada tanah

Berdasarkan data-data yang ada, dilakukan analisa dan perhitungan besar arus gangguan terhadap relai proteksi agar relai arus lebih bekerja dan dapat mentripkan

Artinya, coming out atau proses meng- ungkapkan orientasi dan identitas seksual sebagai seorang gay yang dilakukan oleh mayoritas partisipan masih sebatas pada menerima

Jika ketiga sensor mendeteksi asap, api dan suhu diatas 50 derajat maka alat akan mengirim sms berupa sms “ON” untuk menyalakan alat penerima dan sms link

Untuk lebih memahami tentang dokumentasi asuhan keperawatan, sebelumnya kita harus mengetahui pengertian dari dokumen itu sendiri, asuhan keperawatan konsorsium ilmu