• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FILM PENDEK YANG BERJUDUL ' AKU, KAMU, & DIA '.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN FILM PENDEK YANG BERJUDUL ' AKU, KAMU, & DIA '.docx"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa kini industri hiburan makin banyak rupanya dan semakin digemari oleh masyarakat. Karena dunia hiburan mempunyai potensi yang besar bagi masyarakat.

Masyarakat mempunyai jam kerja yang sangat sibuk apalagi khusus di Ibu kota Jakarta, yang setiap detiknya sangat berarti untuk mencari uang. Dikarenakan kecenderungan masyarakat yang pasti memiliki titik jenuh dengan rutinitas yang ada, maka masyarakat membutuhkan sebuah hiburan.

Waktu yang digunakan remaja untuk beraktivas sangat banyak karena sebagian besar remaja hanya mengisi kegiatan sehari – harinya dengan pendidikan. Sedangkan orang dewasa, menghabiskan setiap harinya dengan bekerja. Itu yang membuat mengapa masyarakat membutuhkan sebuah hiburan.

Bentuk dari sebuah hiburan yang ada di masyarakat, yang bermanfaat adalah yang dapat menyegarkan kembali pikiran dan memberikan sebuah inspirasi ide kreatif.

Film adalah salah satu bentuk hiburan yang banyak diminati dimasyarakat saat ini. Menonton film adalah kegemaran semua orang di seluruh penjuru dunia, dari anak – anak hingga orang dewasa, bahkan sampai lanjut usia. Namun dari berbagai kalangan usia dan pekerjaan, masih ada yang kurang mengetahui jenis film apa yang mereka lihat.

▸ Baca selengkapnya: bahasa sabu aku sayang kamu

(2)

Bentuk sebuah film beragam, seperti: action, petualangan, animasi, biografi, komedi, kejahatan (crime), dokumentasi, drama, keluarga, fantasi, film-noir, game show, sejarah, horror, musical, misteri, romantic, thriller, perang, dan western, slasher, eksploitasi sex,dan mockumentary.

Film pendek merupakan sub ragam, dari jenis film. Tanggapan masyarakat mengenai film pendek yang telah dibuat di Indonesia, sangat disayangkan karena kurang membawakan pesan moral atau pesan – pesan kehidupan yang ada didalamnya, kurang adanya sentuhan grafis yang diterapkan, seperti tampilan credit title dan judul.

Drama merupakan sebuah cerita yang klise didalam kehidupan sehari – hari yang biasanya berceritakan tentang kehidupan, percintaan dan dilemma dalam hidup.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merancang film pendek yang berjudul “AKU, KAMU & DIA”, yang ber-genre drama. Drama itu sendiri adalah sebuah film yang mengandung sebuah alur dan memiliki tema tertentu seperti halnya percintaan, kehidupan, dan sosial.

“AKU, KAMU & DIA”, film pendek yang akan dibuat untuk keperluan skripsi ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki kekasih, dan ingin memberikan hadiah ketika umur hubungan mereka menginjak satu tahun, namun dihadapkan dengan pilihan lain yaitu tanggung jawabnya sebagai desainer dan dituntut untuk menjadi seorang yang professional.

(3)

I.2 Rumusan Permasalahan

1. Bagaimana merancang film pendek yang menarik dengan menambahkan sentuhan grafis dan menggunakan teknik cinematic?

2. Bagaimana merancang media promosi yang mendukung film pendek tersebut agar menarik?

I.3 Batasan Masalah

Sebagai tema tugas akhir.

 Sebagai salah satu upaya untuk tetap berkreasi dalam membuat film

pendek.

 Adapun perancangan ini sebatas film pendek dengan judul “AKU, KAMU & DIA” ini dibuat berdurasi sekitar 15 menit yang ditujukan kepada target audience yang telah dianalisa.

I.4 Tujuan Perancangan

Dalam setiap perancangan suatu project pasti melahirkan suatu tujuan yang dapat dinikmati maupun dirasakan dimasyarakat, tujian tersebut meliputi:

1. Memperkenalkan film pendek kepada masyarakat.

2. meningkatkan kreatifitas anak muda dalam membuat sebuah film pendek dan lebih mencintai karya anak - anak dalam negeri, sehingga masyarakat dapat tergerak dan mempunyai semangat dalam berkarya.

(4)

3. Menyampaikan pesan moral kehidupan yang terkandung didalam film pendek ini, agar menjadi acuan dimata masyarakat.

I.5 Cara pengumpulan Data

a. Wawancara kepada masyarakat untuk mengetahui sejauh mana sentuhan grafis dalam film pendek dikenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kreatifitas dalam berkarya pada sebuah film pendek, dengan cara unik seperti penambahan layout dan penentuan typography, namun belum banyak yang sadar tentang peranan grafis dalam sebuah film pendek. Kemudian wawancara Kepada produser untuk mengetahui sejauh mana genre yang sedang berkembang dipasaran. Wawancara kepada Designer untuk mengetahui tingkat kredibilitas pada desain, seperti layout dan font yang cocok untuk membuat bumper dan credit titlle. Fotografer untuk mengetahui direct of photography dalam menentukan angel yang cocok, serta gaya dan fashion yang cocok untuk dijadikan content didalam film pendek tersebut.

b. Pengamatan atau observasi pada film pendek sudah ada dimasyarakat Jakarta.

c. Studi kepustakaan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai teori – teori mengenai film.

I.6 Manfaat Perancangan

Adanya manfaat dari perancangan film pendek yang berjudul “Aku, Kamu, & Dia” ini memberikan solusi terhadap masyarakat untuk mengetahui,

(5)

bahwa membuat sebuah film pendek dengan adanya sentuhan grafis sangat menarik, membuat kepada setiap yang melihatnya merasa diajak penasaran hingga di akhir film yang diputar, dan mengghargai film sampai benar-benar selesai ditayangkan. Karena dengan film pendek ini jangan sungkan untuk tetap berkreasi.

(6)

BAB II TINJAUAN DATA

II.1 Tinjauan Teori

Desain berasal dari kata designare (Latin) yang artinya merencanakan atau merancang.Selain itu desain berasal dari kata disegno (Italy), dessein (France) yang artinya gambar.

Desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti cultural social, filosofi, teknis dan bisnis.Aktivitasnya termasuk dalam desain grafis, desain industri, arsitektur, desain interior, desain produk, dan profesi-profesi lainya.Desain suatu studi yang bersifat disiplin silang karena kreatifitas dan evaluasi desain pada umumnya berdasarkan model dan pelajaran disiplin lainya.1

II.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Prof. Yongki Safanayong definisi Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai

1

(7)

berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar / foto / tipografi / huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).

II.1.2. Teori Multimedia

Multimedia adalah penggunaan sebuah komputer dengan menyajikan obyek-obyek media seperti teks, gambar, suara, dan video yang disertai penghubung antar objek tersebut agar user memiliki kemampuan berinteraksi, bernavigasi, dan membuat sesuatu (Hofstetter, 2001, p2). Objek-objek multimedia ada lima (Hofstetter, 2001, pp16-27), yaitu:

Teks

Teks memiliki peran yang sangat penting dalam multimedia karena dapat dengan efektif memberikan instruksi kepada user dan menghubungkan user dengan perangkat antarmuka sehingga sebuah aplikasi dapat berjalan dengan baik. Hofstetter (2001, p16) menjabarkan empat jenis teks dalam multimedia, antara lain:

• Printed text

(8)

• Scanned text

Scanned text merupakan teks yang dapat dibaca oleh komputer dari hasil scan terhadap printed text.

• Electronic text

Electronictext merupakan teks yang dapat langsung dibaca oleh komputer dan dapat dikirim ke komputer lain melalui jaringan.

• Hypertext

Hypertext adalah teks yang telah diberikan sebuah alamat link. Saat user melakukan klik pada hypertext maka user akan berpindah sesuai dengan alamat link yang terdapat pada hypertext tersebut.

Gambar

Gambar memiliki peran untuk membantu teks agar lebih mudah dalam memberikan instruksi dan menghubungkan user dengan perangkat antarmuka sebuah aplikasi. Hofstetter (2001, p18) menjabarkan lima jenis gambar dalam multimedia, antara lain:

• Bitmaps

Bitmap adalah gambar yang disimpan berdasarkan kumpulan pixel yang

sesuai dengan grid titik pada layar komputer.

(9)

Vectorimage adalah gambar yang berdasarkan dengan kurva, garis, dan shapes yang telah ditentukan dan diatur oleh algoritma matematika. • Clip Art

Clip Art adalah gambar yang sudah tersedia di dalam clip library dan

dapat dipakai dalam produksi multimedia dengan tujuan untuk menghemat waktu.

• Digitized Picture

Digitized Picture adalah gambar yang didapatkan dengan mengambil

frame yang terdapat dalam video sehingga dapat digunakan dalam

aplikasi multimedia.

• Hyperpictures

Hyperpicture adalah gambar yang telah diberikan sebuah alamat link.

Saat user melakukan klik pada hyperpicture maka user akan berpindah

sesuai dengan alamat link yang terdapat pada hyperpicture tersebut.

Suara

Terdapat empat tipe dari objek suara yang digunakan dalam produksi multimedia yaitu: Waveform Audio, Musical Instrument Digital

(10)

Interface (MIDI) sound tracks, Compact Disc (CD) audio, dan MP3 files (Hofstetter, 2001, p22).

• Waveform Audio

Waveform Audio adalah tipe objek suara yang didapatkan denganmengambil suara yang didengar.Setiap suara memiliki waveform yang memberikan gambaran frekuensi, amplitudo, dan harmoni dari suara tersebut.File waveform disimpan pada harddisk dengan extension (.wav).

• MIDI

MIDI singkatan dari Musical Instrument DigitalInterface yang menyediakan sebuah cara efisien untuk merekam musik. MIDI tidak merekam waveform dari suara karena membutuhkan ruang harddisk yang besar, oleh karena itu MIDI merekam performance information yang dibutuhkan oleh komputer untuk memainkan musik tetapi tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar. File MIDI disimpan pada harddisk dengan extension (.mid).

• CD Audio

CD Audio dapat merekam suara berkualitas tinggi selama 75 menit.Sampling rate CD Audio mencapai 44.100 sampel per detik sehingga dapat merekam semua suara yang mampu didengar manusia.

(11)

• MP3

Mp3 singkatan dari MPEG audio layer 3 adalah bentuk file suara yang dapat melakukan kompresi dan dekompresi rekaman suara. MP3 dapat mengkompres sebuah track CD menjadi file dan bandwith yang lebih kecil, tetapi tetap dapat memberikan kualitas yang baik jika ditansfer melalui internet.

Video

Terdapat empat tipe video yang dapat digunakan sebagai objek dalam produksi multimedia yaitu: live video feeds, videotape, videodisc, dan digital video (Hofstetter, 2001, p24).

• Live Video Feeds

Live video feeds memungkinkan terjadinya perpindahan cepat dari satu video ke video lainya dengan memanfaatkan aplikasi multimedia.

• Videotape

Videotape sebagai media penyimpanan video yang diatur secara manual, karena sebagian besar pemutar videotape tidak dapat terhubung oleh komputer.

• Videodisc

(12)

cepat menjadikan videodisc sering digunakan untuk memainkan berbagai aplikasi multimedia.

• Digital Video

Digital video sebagai media penyimpanan video yang dapat disimpan dalam bentuk file pada hard disk, CD-ROM, atau DVD. Digital video

dapat dimainkan melalui akses jaringan komputer, sehingga mengurangi kebutuhan penggunaan videotape dan videodisc.

Animasi

Animasi yang terdapat pada multimedia menggunakan komputer untuk dapat menciptakan perubahan gerak objek pada layar. Ada empat jenis dari animasi tersebut yaitu: frame, vector, computational, dan morphing (Hofstetter, 2001, p26).

• Frame Animation

Frame animation adalah perpindahan lokasi objek berdasarkan dari serangkaian gambar pada frame yang ditampilkan pada layar.

• Vector Animation

Vector animation terdiri dari tiga parameter yaitu garis yang memiliki titik awal, arah, dan panjang yang digunakan untuk melakukan pergerakan pada objek.

(13)

• Computational Animation

Computational Animation digunakan untuk melakukan perpindahan objek pada layar berdasarkan koordinat x dan koordinat y yang telah ditentukan.

• Morphing

Morphing adalah perubahan halus dari satu objek ke objek yang lain dengan menampilkan serangkaian frame.

II.1.3. Teori Komunikasi

II.1.3.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “Communis” yang berarti “common” : umum ; bersama.

Beberapa pengertian komunikasi (Safanayong,2006) :

 Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak maupun lebih.

 Komunikasi adalah suatu kegiatan yang terjadi antara dua pihak, untuk mendapatkan pengertian yang sama mengenai hal yang sama.  Komunikasi adalah suatu network, atau jaringan system – system

pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi di dalam suatu masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang mana individu – individu sama – sama

(14)

mengartikan dan membentuk pemikiran secara umum (commonness)atau perorangan (oneness).

 Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada yang lain.

 Komunikasi adalah pertukaran, informasi, ide, sikap, pikiran, atau pendapat.

 Komunikasi adalah kegiatan mendorong orang – orang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh si pengirim pesan.

 Komunkasi adalah esensi dan dasar dari hal – hal persuasi, perubahan sikap dan tingkah laku serta sosialisai melalui transmisi informasi.

II.1.3.2 Proses Komunikasi

Beberapa pelopor dan ahli bidang komunkasi dan terori – teori

adalah Wilbur Schramm, Marshall McLuhan, Paul Messaris, Claude Shannon, dan Warren Weaver. Bagian – bagian dari proses komunikasi secara umum sebagai berikut :

1. Pengirim (Encoder / Sender) 2. Pesan (Message)

3. Medium

4. Penerima (Receiver/Decoder) 5. Umpan balik (Feedback)

Pengirim - Pesan- Medium - Penerima - Umpan Balik Model komunikasi Shannon – Weaver

(15)

Menghilangkan atau mengabaikan salah satu komponen akan menyebabkan komunikasi tidak dimengerti atau gagal sama sekali. Dalam kegiatan komunikasi, melibatkan unsur – unsur :

Sumber komunikasi (Source/Sender) Pembuatan kode/penyandian (Encoding) Pesan (Message)

Saluran/Medium (Channel) Umpan balik (Feedback)

II.2 Videografi

Videografi adalah teknik – teknik yang berhubungan dengan pengambilan video, yang menyangkut pencahayaan, angle, dan pergerakan, yang bertujuan untuk menghasilkan gambar yang perofesssional. Ilmu videography biasa didapat dari ilmu dasar fotografi, tetapidengan teknik yang berbeda. Dan videografi terbagi dalam berbagai profesi yang berhubungan dengan kamera perekam video, antara lain; Cameraman, Videographer, dan Cinematografer.

II.2.1 Cameraman

Cameraman adalah suatu profesi yang berhubungan dengan pengambilan gambar dalam bentuk video, yang biasanya bertujuan untuk dokumentasi, broadcasting, atau wawancara. Cameraman tidak membutuhkan kemampuan seperti Videografer, dan Cinematografer, karena Cameraman hanaya dituntut untuk merekam suatu moment atau mendokumentasikan sesuatu adalam bentuk video, tidak menggunakan

(16)

teknik, movement dan konsep dalam profesi ini, hanya sekedar tidak berlebihan cahaya atau kekurangan cahaya (under & high exposure).

II.2.2 Videografer

Videografer adalah suatu profesi yang berhubungan dengan pengambilan gambar dalam bentuk video, dimana seorang Videografer dituntut untuk menguasai teknik kamera yang baik, tentang pencahayaan, tata letak/angle dan pergerakan/movement, seorang Videografer harus dapat merealisasikan konsep yang dibuat oleh Cinematografer/Art Director, yang dapat menghasilkan gambar secara professional.

II.2.3 Cinematografer

Cinematografer adalah suatu profesi yang berhubungan dengan pengambilan gambar dalam bentuk video, dan juga menjadi seorang Art Director, Sutradara, dan pembuat konsep. Dimana seorang Cinematografer adalah ujung tombak kualitas gambar, cerita, dan seni yang dihasilkan dalam sebuah video. Terkadang Cinematografer disamakan dengan Director Photography karena sebagain besar perannya menjadi kepala Videographer, dan terkadang menggantikan posisi Videografer untuk mengambil gambar yang diinginkan.

(17)

II.2.4 Teori Cinematografi

II.2.4.1 Dunia Cinematografi

Dunia cinematografi adalah dunia yang berhubungan dengan seni pengambilan gambar dalam bentuk video, yang bertujuan untuk menghasilkan visual yang professional dalam sebuah film. Cinematografi memiliki etika – etika, seperti: pencahayaan, pengetahuan, komposisi, dan kebebasan berekspresi dalam imajinasi, dalam pola pikir seorang Cinematografer, yang berfikir out of the box tetapi mengeksekusinya in the box, ynag berarti pola pikir Cinematografer, berekspresi dan berimajinasi dan dituangkan dalam sebuah video, tanpa melewati rules atau etika ilmu cinematografi.

Cinematografi mempunyai dunianya sendiri, yaitu dunia yang dibuat sesuai dengan keinginannya, yang berbentuk dalam sebuah video, dan dikemas menjadi sebuah film.

II.2.4.2 Dasar Pembuatan Film Pendek

Membuat konsep dasar pengambilan gambar, dengan teknik Cinematografi. Dalam bentuk storyboard dan storyline, dan menentukan kualitas, gaya, komposisi, dan durasi dalam showreel. Kualitas gambar dalam pixel dibagi menjadi beberapa kualitas Low-resolution hingga High-Low-resolution atau lebih dikenal dengan high-definition (HD), dan penentuan aspek rasio.

(18)

Ada beberapa resolusi dalam sebuah video dari low-reolution hingga high-resolution, untuk low-resolution antara lain :

352x288 dengan perbandingan 350x240 terdapat 200 Line

350x301 dengan perbandingan 330x270 terdapat 250 Line

420x400 dengan perbandingan 400x285 terdapat 300 Line

440x384 dengan perbandingan 440x364 terdapat 340 Line

560x480 dengan perbandingan 540x480 terdapat 420 Line

670x576 dengan perbandingan 640x480 terdapat 500 Line

768x576 dengan perbandingan 720x540 terdapat 520 Line

720x576 dengan perbandingan 720x586 terdapat 520 Line

Dan untuk High-resolution, antaralain :

1024x576 denganperbandingan 864x486 terdapat 720 Line 1280x720 denganperbandingan 1920x1080 terdapat 1080 Line 2K- 2048x1152

3K- 3072x1728

(19)

Gambar 2.1 Resolusi Pixel

aspekrasio yang harus dipertimbangkan bila membuat suatu video dengan klasifikasi tertentu, yaitu antara widescreen atau standart, dengan perbandingan sebagai berikut: standart 4 : 3 (1,33:1) dan Widescreen 16 : 9 (1,78 : 1), disesuaikan dengan media yang akan dipakai untuk menampilkan video, contoh : TV plasma atau Projector.

II.3 Proses

produksi dalam pembuatan show reel Cinematografer, semuanya saling berhubungan dan mendukung untuk terciptanya sebuah show reel. Adapun tujuan dan fungsi dari masing – masing bagian tersebut adalah proses yang akan dijelaskan sebagai berikut (Media Informatika, 2004) :

(20)

Produksi

Proses produksi adalah proses pengambilan gambar yang berbasis dari persiapan pra-produksi. Dan mempersiapkan gear / peralatan yang akan digunakan dalam produksi. Adapun alat-alat yang digunakan, antaralain :

Gambar 2.2 Slider

Slider adalah salah satu alat videografi, yang dapat menghasilkan video dengan pergerakan slide / bergeser kekiri maupun kekanan, atas maupun bawah, tergantung tujuan pergerakan yang diinginkan, ini adalah alat yang paling penting pengganti dollytrack.

(21)

Gambar 2.3 Steadicam / Glidecam

Steadicam adalah salah satu alat videografi yang berfungs iuntuk peredam getaran pada saat pengambilan gambar berjalan, dengan perbandingan derajat kemiringan, dan beban yang diberikan agar kamera tetap stabil.

Gambar 2.4 Shoulder Proaim (RIG)

Shouder pro aim RIG adalah salah satu alat videografi yang berfungsi sebagai shoulder / penopang kamera DSLR, dan mempunyai

(22)

pergerakan yang fleksibel, dan bersifat portable dapat dilepas, dipasang, dan ditambahkan alat pendukung seperti, LCD, follow focus, matte box.

Gambar 2.5 Dollytrack Camera

Dollytrack adalah salah satu alat videografi yang berfungsi untuk menciptakan pergerakan berjalan tetapi halus, bersifat sliding tetapi dalam range / jarak yang panjang, dollytrack ini membutuhkan ruang yang luas dan track untuk pijakan dari dolly berupa rell, dan rell dapat berbentuk apapun dengan lekukan smooth, seperti, U, S, atau lurus vertical dan horizontal. Dimana videographer berada diatas dolly bertujuan untuk tetap menstabilkan objek didalam frame, dan seorang yang mendorong atau menarik dolly dengan perlahan atau sesuai dengan pergerakan objek.

(23)

Gambar 2.6 Jimmy jib / Crane

Jimmy Jib adalah salah satu alat videografi yang berfungsi untuk mengambil gambar dengan high-angle, dan over-head, alat ini adalah alat terbesar dan terberat dalam videografi, yang memerlukan tempat yang luas dalam penggunaannya.

Gambar 2.7 Tripod dan Monopod

Tripod adalah alat dasar dalam penggunaan videografi maupun fotografi, yang berguna untuk mengambil gambar secara still image.

(24)

monopod adalah alat dasar videografi maupun fotografi yang berguna untuk dokumentasi, yang memerlukan waktu yang sempit dalam pengambilan gambarnya.

Gambar 2.8 Vest Robot Arm. Glidecam

Jaket atau rompi pendukung glidecam berguna untuk menambah kestabilan dan lebih menguatkan posisi pada waktu berlari maupun berjalan. Dengan torsi presisi yang dibuat, sehingga alat ini sangat berguna bagi videografer dalam pengambilan gambar smooth berjalan.

(25)

II.4 Fotografi

Fotografi atau photography berasal dari bahasa yunani „photo‟ dan „graphos‟ yang artinya melukis dengan cahaya. Proton berarti cahaya dan graphos adalah lukisan atau tulisan. Dengan demikian fotografi berarti melukis dengan cahaya.

II.4.1 unsur – unsur yang berperan dalam fotografi:

1. kamera

2. lensa

3. film / storage 4. cahaya 5. objek

Sekitar abad 10, teknik fotografi sederhana terungkap saat ilmuan arab bernama Al Hazen menjelaskan cara melihat gerhana matahari dengan menggunakan ruang gelap, beliau menulis bahwa citra atau image dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil (pinhole). Penjelasan tersebut diterapkan pada prinsip kerja kamera obscura.kemudian kamera mengalami perkembangan dilengkapi dengan diafragma dan rana. Diafragma adalah lubang tempat dimanamasuknya cahaya untuk mencahayai film. Dan rana adalah tirai yang berfungsi membuka dan menutup kembali untuk mengatur seberapa cepat cahaya yang mencahayai film. Pertama kali film negative muncul pada tahun 1960, pada saat itu Anglo Sala melakukan percobaan terhadap campuran serbuk perak nitrat yang dikenai sinar matahari dan kemudian warnanya

(26)

berubah menjadi hitam. Setelah itu teknologi filmpun semakin berkembang. Pada awal 1839, William Henry Fox menerangkan proses pencetakan gambar yang dikenaldengan system negative – positif. Setelah itu dunia fotografi semakin berkembang berkat George Eastman, beliau menciptakan roll film yang memberikan banyak kemudahan dan kepraktisan, yang memungkinkan terciptanya kamera yang praktis, tidak berat dan tidak mahal.

II.4.2 Jenis – jenis kamera 1. Kamera Mekanik 2. Kamera Elektronik

3. Kamera gabungan keduanya (mekanik dan elektronik) 4. Kamera Digital

Lensa adalah merupakan kelengkapan dari kamera dan berfungsi untuk untuk menagkap, meneruskan dan membiaskan cahaya yang dipantulkan oleh objek.

II.4.3 Jenis – jenis lensa: 1. Lensa Normal

2. Lensa Panjang / Telelens 3. Wide lens

4. Fix lens 5. Makro lens

(27)

6. Mikro/Micro lens

II.4.4 Tujuan Fotografi

Dilihat dari tujuannya, pemotretan dapat dikelompokan menjadi beberapa tujuan, yaitu:

1. Pemotretan untuk memberikan penerangan 2. Pemotretan untuk memberikan pendidikan 3. Pemotretan untuk memberikan hiburan

4. Pemotretan untuk memberikan ilmu pengetahuan 5. Pemotretan untuk memberikan dokumentasi 6. Pemotretan untuk memberikan ekspresi diri.

Untuk membuat sebuah foto yang baik merupakan proses yang kompleks dan merupakan kombinasi dari lima factor utama menurut AndreasFeininger dalam bukunya The Complete Photographer, faktor - faktor yang melingkupi adalah:

a. sifat dan sasaran objek yang akan dipotret b. kepribadian sang pemotret

c. konsep sang pemotret tentang sasaran pemotretnya d. pelaksanaan teknis pemotretan

(28)

komposisi dalam fotografi adalah susunan garis, nada, kontras dan tekstur yang diatur dalam suatu format. Terdapat tiga cara palng popular untuk menyusun komposisi, yaitu:

a. Rule of Third atau yang disebut juga dengan Golden Section.

b. Framing

c. Leading of the line atau perspektif

Juga terdapat sudut – sudut pengambilan gambar: a. Low Angle:

Pengambilan gambar dari sudut bawah untuk memberikan kesan dramatic

b. High Angle:

Pengambilan gambar dari sudut atas untuk memberikan kesan artistic

c. Dutch atau Crazy Angle:

Pengambilan gambar dengan kemiringan yang ekstrim untuk memberikan kesan yang ekstrim.

d. Eye Level:

Pengambilan gambar dari sudut tengah untuk memberikan kesan wajar seperti apa adanya peranan cahaya dalam fotografi

(29)

juga sangat penting. Pengertian arah pencahayaan dalam fotografi adalah bagaimana memposisikan sumber cahaya terhadap objek yang akan difoto. Sedangkan efek pencahayaan adalah menyangkut akibat yang ditimbulkan dari memposisikan sumber cahaya tersebut terhadap objek yang dipotret.

Arah sumber cahaya dalam fotografi ada lima posisi, yaitu: a. Front light b. Side light c. Top light d. Bottom light e. Back light II.5 Tipografi

(30)

II.5.1 Pengertian

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Contoh font : Times New Roman

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*( )_+-=[]{}\|:;”’<>,.?/

II.5.2 Evaluasi Bahasa Tulis

Bahasa tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah.Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi, di mana awalnya manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi.Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 35000-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua.Pada masa itu gambar atau lukisan dijadikan sebagai salah satu sarana utama dalam suatu komunitas,

(31)

baik sebagai media untuk mentransmisikan informasi maupun media untuk kegiatan ritual.

Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai symbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa symbol-simbol yang mempresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.

Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan hingga bahasa tulis yang dapat dibunyikan dan mempunyai arti ( phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi ) dapat disaksikan pada system alphabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300 sebelum Masehi

Perkembangan yang terpenting dari system alphabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan.System alphabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakannya ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang.2

II.5.3 Anatomi Huruf

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf.Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita

2

(32)

dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut ini adalah terminology yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf :

1. Baseline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

2. Capline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadibatas dari bagian bawah dari setiap huruf besar.

3. Meanline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

4. X-height

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline, X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.Cara yang termudah mengukur badan huruf kecil adalah dengan manggunakan huruf “x”.

(33)

5. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

6. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline.3

3

(34)

BAB III

HIMPUNAN DAN ANALISA DATA

III.1 Data Produk

III.1.1 Jenis Produk

Sebuah film pendek yang menceritakan kehidupan sehari-hari ketika seseorang harus memilih diantara professionalism dan sosok tanggung jawab, dibalut dengan sentuhan grafis.

III.1.2 Sinopsis Film Pendek yang Bergaya Cinematic

Film pendek yang berjudul “AKU, KAMU & DIA” yang mengisahkan tentang seorang freelance desain grafis, yang bernama Jo. Jo mempunyai angan - angan ingin memberikan sebuah hadiah kepada Anna pacarnya, pada saat umur hubungan mereka menginjak 1 tahun. Pada saat itu jo mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan oleh seorang produser, dan dapat menghasilkan angan-angannya itu. Untuk membuat hal itu nyata, maka Jo pun bekerja keras dan giat demi mendapatkan penghasilan yang cukup. Tetapi ditengah penggapaian angan-angannya Jo dihadapkan dengan sebuah keadaan dimana ia harus memilih sebuah pilihan diantara dua pilihan yang ada, apakah Jo harus bertemu dengan Anna ataukan Jo tetap memilih pekerjaannya demi mendapatkan apa yang ia angankan?

(35)

III.1.3 Presentasi Produk

Film pendek yang berjudul “AKU, KAMU & DIA” ini berdurasi sekitar 15 menit. Pada segi teknis, karakter film dibuat dengan gaya cinematic, dan kehidupan sehari-hari. Pengambilan gambar menggunakan camera digital, agar memiliki warna film yang lebih terang, dan memiliki Deep Of Field yang lebih tajam. Segi layout , credit title dan judul dibuat tidak begitu rapi seperti pada umumnya, dikarenakan konsep film pendek ini dibuat seperti film yang memiliki sentuhan dengan desain grafis. Tampilan visual judul dibuat dengan sentuhan typography yang simple, agar dapat terbaca, namun diberi sedikit efek pada saat tampilannya gar lebih dinamis.

Kemudian hasil dari film pendek ini dikemas dengan bentuk kepingan DVD (Digital Video Disc) beserta case’nya yang dibuat menggunakan kertas art carton sebagai kemasannya. Kemudian diberikan gratis poster film pendek tersebut beserta posternya secara terpisah.

III.1.4 Distribusi

Proses distribusi dan pemasaran, untuk tahap awal akan dipamerkan disejumlah media social (trailer). Dan tidak menutup kemungkinan untuk dapat dipamerkan di ajang festival film pendek XXI.

(36)

III.1.5 Promosi

Untuk mencapai sebuah target, khususnya dalam penjualan sebuah film tentunya harus melalui beberapa proses panjang dalam merealisasikan target tersebut. Sama halnya dalam mengeluarkan produk baru, penyampaian informasinya harus jelas dan tepat sasaran dengan menggunakan beberapa media iklan / promosi yang baik seperti:

1. Iklan (advertising), promosi dengan menggunakan hightligh yang akan dipasang dibeberapa media cetak seperti dimajalah dan radio sesuai dengan target pasar.

2. Memanfaatkan dunia maya seperti beberapa jejaring social serta forum komunitas film pendek sebagai promosi.

3. Iklan (advertising), promosi dengan menggunakan hightligh yang akan dipasang dibeberapa media cetak seperti dimajalah dan radio sesuai dengan target pasar.

4. Memberikan info secara langsung dan memberikan souvenir menarik kepada audience pada saat launching film pendek.

5. Memanfaatkan media cetak seperti poster sebagai media promosi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas

(37)

III.2 Data Pasar dan Pesaing III.2.1 Segmentasi Pasar

Adanya segmentasi pasar sangat penting untuk menentukan target pemasaran yang sesuai dengan harapan, disini kita perlu mengelompokan pasar sesuai dengan produk yang ingin kita publikasikan.

Dengan segmentasi pasar yang yang baik, maka kita dapat melihat dan mengukur kekuatan dari kompetitor produk kita. Oleh dari sebab itu kita perlu melihat suatu pasar dari berbagai aspek, seperti: Demografi, sifat-sifatdan karakter penonton (psikografis) dan perilaku.

Dimana pada segi demografis, film pendek “AKU, KAMU & DIA” ini akan dipasarkan di Indonesia.

Aspek demografis, rentan usia dari umur lima 15 – 25 tahun. Tidak menutup kemungkinan untuk umur diatas 25 tahun bisa menyaksikan film pendek ini sebagai bahan refrensi. Jenis kelamin, pria dan wanita. Tinggkat social dari kalangan menenga ke atas (B ke A). status social dari tingkat pelajar, mahasiswa, dan pekerja. Warna Negara Indonesia.

Film pendek ini ditujukan untuk semua kalangan yang ingin mengajarkan bertindak dan memilih keputusan secara cepat berdasarkan tingkat prioritasnya, dan juga yang menyukai film pendek.

Aspek psikografis, menargetkan masyarakat yang memiliki gaya hidup modern sesuai dengan perkembangan zaman, mempunyai karakter kreatif, dan memiliki ketertarikan untuk hidup kreatif dan menyukai film.

(38)

Aspek perilaku, tentunya kepada masyarakatyang menyukai film pendek, memiliki sifat yang kreatif serta enerjik, suka bereksperimen mengenai sesuatu yang baru.

Setelah mengetahui segmentasi secara jelas dan tepat, diharapkan dapat mencangkup pasar yang sesuaidengan target film pendek tersebut.

III.2.2 Potensi Pasar

Potensi pasar sekarang ini dapat dikatakan cukup berpotensi. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat mengenai film pendek di Indonesia cukup tinggi sehingga tidak heran jika melihat begitu banyaknya film pendek yang baru dibuat yang di unggah pada jejaring social dengan genre yang berbeda – beda. Melihat potensi pasar mengenai film pendek yang mengajarkan untuk bertanggung jawab ini cukup baik. Terlebih lagi dilihat dari peredaran film pendek seperti ini di jejaring social yang tidak begitu banyak beredar.

III.2.3 Pesaing

Setiap produk kreatif pastinya memiliki pesaing, sama halnya dalam dunia perfilman. Dalam hal ini film pendek mempunyai pesaing utama yaitu film – film pendek yang di ada pada jejaring sosial seperti yang kreatif dan memotivasi penontonya. Seperti contoh: film pendek yang berjudul “SERATUS”, “THE POWER OF WORDS”, “HELLO GOOD BYE”, dsb.

(39)

Tidak hanya film yang menjadi competitor, namun ada juga competitor lain seperti adanya game online dan jejaring sosial sehingga membuat banyak dari masyarakat yang malas untuk mau tahu tentang bidang kreatif lainnya seperti film pendek yang ada.

III.3.1 Analisa Keputusan Perancangan III.3.1.1 S.W.O.T.

Strenght / Kekuatan:

a) Pesan yang tersirat dalam film dapat memberikan motivasi yang bermakna kepada masyarakat.

b) Pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan lebih baik karena berupa gambar visual dan audio.

c) Gambar yang dihasilkan tajam dan memiliki Deep Of Field sehingga hasil yang dihasilkan dinamis.

d) Memiliki dua manfaat yaitu membangun kreatifitas dalam berkarya khususnya membuat film dan tetap berekspresi dalam karya, menggambar.

e) Menggunakan tekhnik cinematic dan sentuhan grafis sehingga gambar yang dihasilkan tidak terkesan datar.

(40)

Weaknes / Kelemahan:

a) Keterbatasan casting pemain, karena pemain yang di casting bukan dari pemain yang professional, sehingga menjadikan kurangnya ekspresi didalam film pendek ini.

b) Berhubung dengan project ini adalah film pendek maka durasi yang ditentukan juga terbatas.

c) Tidak terdapat teks dalam bahasa inggris difilm pendek ini, sehingga masyarakat asing akan sedikit kesulitan dalam memahami ceritanya

Opportunity / Peluang:

a) Adanya ajang seperti short movie festival yang diselenggarakan oleh XXI setiap tahunnya membuat para creator film mendapat wadah dalam menggapresiasikan karya mereka dan dipertontonkan kepada masyarakat luas.

b) Dengan adanya gadget yang semakin canggih maka film pendek ini dapat diakses dengan mudah menggunakan smart phone.

(41)

Thread / Ancaman:

a) Masih sedikitnya kesadaran masyarakat yang menyadari bahwa berkreasi tidak hanya dengan kerajinan tangan, tetapi dalam bentuk membuat film jauh lebih menunjukan sisi kreatif yang digunakan dalam pembuatan film ini.

b) Cara berpikir masyarakat yang selalu dihadapkan dengan beberapa pilihan yang ada.

III.3.1.2 Analisa Target Audience III.3.2.1 Target Usia 15 – 25 tahun

Biasanya pada anak muda yang berusia dari 15 tahun mempunyai gejolak yang tidak stabil antara emosi dan logikanya, dan banyak dari mereka yang kadang salah dalam mengambil keputusan. Dan pada usia 25 tahun, umumnya orang sedang

mengejar karir, dan ingin mendapatkan apa yang ia inginkan. Maka film pendek ini dapat dijadikan sebagai salah satu film pendek yang dapat memotivasi. Tidak menutup kemungkinan untuk umur diatas 25 tahun bisa menyaksikan film pendek ini sebagai bahan refrensi.

III.3.2.2 Demografi

 Umur : 15 – 25 tahun

(42)

 Pekerjaan : Semua pekerjaan  Pendidikan : SMP – Universitas  Agama : Universal III.3.2.3 Geografis  Kebangsaan : WNI  Domisili : Jakarta

 Iklim : Tropis dan Sub-Tropis

III.3.2.4 Psikografi

 Tingkat sosial : mencangkup semua golongan yang ingin

termotivasi dalam pembuatan film pendek.

 kepribadian : para kalangan yang menyukai hal – hal

yang baru, kalangan yang memiliki jiwa seni dalam film, mempunyai passion dibidang film.

(43)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

IV.1 Penetapan Perancangan

Film pendek ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seorang desainer grafis, yang harus memilih sebuah pilihan diantara professionalisme dan sosok tanggung jawabnya, kepada seseorang. Film pendek ini dibagi menjadi 8 bagian, dimana pada bagian ke-1 menampilkan karakter utama. Bagian ke-2 menampilkan judul. Bagian ke-3 menampilkan introduce peran. Bagian ke-4 menceritakan apa yang akan dituju. Bagian ke-5 menceritakan masalah. Bagian ke-6 menceritakan konflik pada pemain. Bagian ke-7 menceritakan bagaimana cara penyelesaiannya. Dan pada bagian akhir, bagian ke-8 menampilkan credit title.

Konsep visual film pendek ini mengangkat gaya cinematic seperti film-film layar lebar pada umumnya seperti, segi warna film-film, kualitas film-film, anggle kamera, cara pengambilan gambar, penataan cahaya, dan film ini di berikan subtitle inggris, sehingga memudahkan masyarakat luar negeri agar dapat memahami dengan baik.

Pemilihan film pendek yang didukung oleh naskah sebagai pelengkap informasi dari unsure\ visual yang ditampilkan ( naskah / script) dengan presentase 90% visual 10% naskah, yang dimaksudkan agar penonton tidak

(44)

merasa bosan dan dapat mengerti apa yang sedang terjadi disetiap scene nya disaat keadaan sekitar sedang tidak kondusif. Sehingga film pendek ini tetap bisa dinikmati dan dapat menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas.

Film pendek ini dapat menjadi pedoman kepada generasi muda sekarang dan sebagai bentuk ikut berpartisipasi agar tetap berkarya dalam industry film, agar tradisi ini tetap terus ada dan tidak hilang, melalui film yang berjudul “AKU, KAMU & DIA”.

IV.1.1 Tujuan Pemasaran

Untuk memamerkan film baru dipasaran harus dilakukan promosi secara cepat dan tepat, seperti iklan dimajalah, siaran melalui radio, upload video di sosial media, broadcast message, poster, x-banner, dan media promosi lainnya. Ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai film pendek yang akan kita pamerkan di masyarakat, sehingga masyarakatt dapat tertarik dan memiliki gambaran mengenai film pendek yang kita publikasikan.

IV.1.2 Tujuan Komunikasi

Komunikasi erat hubungannya dengan kehidupan kita sebagai mahluk sosial baik secara verbal dan nonverbal, dimana komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi pesan, ide dan gagasan antara orang yang satu dengan yang lainnya, sehingga terjadinya interaksi sosial. Sama halnya dengan komunikasi dalam pemasaran. Dimana komunikasi

(45)

dalam pemasaran sangat berpengaruh dalam produk yang ingin dipasarkan.

Seperti halnya dalam tujuan komunikasi yang ingin dicapai melalui pembuatan film pendek ini, yaitu untuk memotivasi masyarakat dan meneruskan industry film kepada generasi muda untuk tetap berkreasi. Selain itu untuk ikut melestarikan tradisi lomba film pendek tahunan agar tidak hilang dan terancam eksistensinya.

IV.1.3 Strategi Komunikasi

Dalam melakukan pemasaran perlu adanya strategi komunikasi, tujuan utama digunakannya strategi komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif yaitu yang mampu melahirkan efek dari komunikasi seperti mempengaruhi, menyampaikan pesan dan juga menginformasikan kepada audience (penonton) mengenai film pendek yang ingin kita publikasikan.

Oleh karena itu, dalam perancangan film pendek “AKU, KAMU & DIA”, director menerapkan beberapa pendekatan, yaitu:

(46)

IV.1.4 Pendekatan Emosional

Tema yang diangkat director dalam film pendek ini merupakan sebuah gambaran realita kehidupan sehari – hari anak muda dan kisah percintaan anak muda yang klise. Dan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang di ambil menurut prioritasnya, yang banyak dari anak muda saat ini terkadang suka salah mengambil keputusan. Melalui film pendek ini director ingin memberikan sebuah motivasi kembali dengan bentuk film pendek “AKU, KAMU & DIA” mulai dari apa yang akan dituju, masalah, konflik, dan bagaimana seharusnya ketika semua itu ada serta mengatasinya, sehingga mereka dapat mengerti mengenai apa yang akan diambil dalam sebuah keputusan serta tradisi anak muda untuk tetap berkarya dalam industry film.

IV.1.5 Pendekatan Artistik

Pendekatan artistic berhubungan dengan nilai estetika yang berhubungan dengan tema yang diangkat suatu film pendek. Karena tema film pendek ini mengangkat tentang drama yang erat hubungannya dengan kehidupan anak muda, director menampilkan gaya cinematic pada setiap scenenya, pemilihan font, grid, kombinasi fotografi, font, dan fotografi pada cover.

(47)

IV.1.6 Pendekatan Kreatif

Pada film pendek ini membahas tentang drama kehidupan dan tanggung jawab seseorang, secara terstruktur, mulai dari timbul keingingan, cara mendapatkan, terjadi masalah, konflik, tindakan apa yang diambil, dan cara menyelesaikannya.

Selain itu dalam film pendek ini juga mengkombinasikan element visual seperti desain grafis, skesta, tipografi, dan elemen visual lainnya, secara menarik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan pemilihan alat produksi yang baik seperti kamera DSLR dan penambahan lighting yang baik, serta penggunaan kertas yang baik seperti art paper pada cover dan penggunaan case sehingga film yang sudah baik, ditambah dengan pengemasan yang baik menambah kesan yang baik.

IV.1.7 Pendekatan Rasional

Pendekatan rasional ini memberikan informasi yang jelas dan dapat diterima akal dan pikiran, prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada. Disini director memiliki tugas untuk mempresentasikan idenya pada sebuah karya yang dapat diterima dimasyarakat, memiliki style yang berbeda, dan berimprovisasi yang sesuai dengan tema atau ide yang sudah ada. Tidak hanya sampai disitu, director juga memiliki tanggung jawab pada karya yang mereka buat.

(48)

IV.1.8 Menentukan Unique Selling Position

Untuk membedakan film pendek yang kita miliki dengan yang sudah ada dipasaran perlu adanya improvisasi dan perencanaan yang unik dan kreatif sehingga film pendek yang dihasilkan dapat maksimal. Untuk menarik minat penonton dipasaran, film pendek yang kita harus miliki juga harus memiliki keunikan (nilai lebih) tersendiri dibanding pesaing yang ada.

Keunikan pada film pendek “AKU, KAMU & DIA” terdapat sentuhan desain grafis, dimana adanya unsur ilustrasi, sesuai dengan script yang ada yang membawa kehidupan dunia desain grafis kedalam film pendek ini.

Pada teknisnya menggunakan pengambilan gambar seperti cinematic yang mempertahankan tingkat grid, screen, dan anggle pengambilan gambar sangat diperhatikan.

Pemberian warna pada film ini juga diperhatikan karena akan bergantung pada tema yang ada pada film pendek tersebut. Film pendek ini menceritakan tentang drama, maka gaya warna yang digunakan warna yang soft.

IV.2 Perencanaan Kreatif

IV.2.1 Tujuan Strategi Kreatif

Pada film pendek yang nanti akan dipublikasikan pada masyarakat harus adanya inovasi-inovasi yang ditampilkan yang menjadi nilai lebih

(49)

disbanding film pendek lainnya. Perencanaan kreatif film pendek ini adalah salah satu bentuk ikut berpartisipasi tentang kreativitas yang harus ada di generasi muda saat ini agar tetap berkarya dan tetap terjaga eksistensinya film pendek di Indonesia. Pemilihan film pendek dikarenakan penyajiannya yang simple dan memiliki maksud yang langsung kena kepada penonton sebagai film yang santai dan bermotivasi.

IV.2.2 Penerapan Kreatif

Pada film pendek ini penerapan kreatif dapat dilihat pada, tampilan dunia desain yang hampir 50 % berupa kegiatan – kegiatan bidang grafis dan 50% naskah penjelas, cover. Selain itu pemisahan package DVD diberikan dalam bentuk kreatif seperti penggunaan art carton dan di isi dengan synopsis dan juga cover film pendek tersebut.

IV.2.3 Key Visual

Key visual yang ditampilkan dari film pendek ini sebagai elemen utama adalah pesan motivasi yang terkandung didalamnya yang biasa kita jumpai dalam realita kehidupan sehari – hari.

seorang desainer freelance anak muda

 Kehidupan desainer grafis  Gambar / sketsa

(50)

IV.2.4 Key Word

Dari hasil penelitian penulis mendapatkan beberapa keyword yang akan dipakai dalam pembuatan tagline, tema, . beberapa keyword tersebut antara lain:  Drama  Motivasi  Short Movie  Cinematic  Production

IV.2.5 Look, Mood, Tone, Manner

Cinematic  Bermotivasi  Elegant Oriental

IV.2.6 Key Audio

key audio yang dikeluarkan meliputi instrument music dari gitar dan pian.

(51)

IV.2.7 Image

Unsur visual (video) pada film pendek ini merupakan hasil Direct Of Photography (D.O.P.) secara langsung oleh director dan juga diambil dari hasil photographer utama pada saat prosesi, yang sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

IV.2.8 Tipografi

Untuk kelengkapan informasi yang disajikan selain unsur video dan fotografi pada cover harus adanya unsure tipografi yang melengkapi, sehingga menjadi keseimbangan desain yang baik dan mengikat informasi yang disajikan.

Font yang digunakan dalam film pendek Judul Cover

Untuk Cover menggunakan font Myriad Pro condensed yang mewakili kesan yang tegas, dan simple.

Myriad Pro ( Bold Condensed)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

(52)

Tagline

untuk tagline cover menggunakan font Myriad Pro condensed yang mewakili kesan yang kuat dan fleksibel.

MYRIAD PRO ( Myriad Pro ) (condensed)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

IV.2.9 Warna

Warna merupakan elemen grafis yang memiliki peranan yang sangat penting dan dapat memberikan efek psikologis bagi orang yang melihatnya. Dengan pemilihan warna yang tepat dengan tema film pendek yang kita buat dapat memunculkan estetika film pendek yang baik dan pesan maksud yang tersampaikan.

Dalam film pendek ini, director menggunakan white balance dalam karyanya agar warna yang dihasilkan bisa tetap continuity setiap scenenya. White balance Kelvin sangat baik dalam pembuatan film pemdek karena dapat diukur intensitasnya sehingga dapat menghasilkan warna yang sesuai dengan keinginan.

Warna Kelvin sekitar 5200 – 5300k dikarenakan dalam film pendek ini berceritakan tentang drama, dan warna Kelvin itu sendiri bermakna warna dramatis. Oleh karena itu, film pendek ini bertemakan tentang drama motivasi, maka warna yang mendominan dalam film pendek ini kuning keemasan.

(53)

IV.2.10 Style

Dalam perancangan film pendek, gaya film tidak hanya sebatas terlihat bagus, tetapi sebuah film pendek yang kreatif harus memiliki style (gaya) atau karakter yang kuat. Style dramatic inilah yang menjadi ciri khas dan membedakan film pendek yang saya buat dengan karya orang lain.

IV.2.11 Layout

Layout atau tata letak dalam sebuah desain seperti dalam membuat poster memiliki peranan yang sangat penting. Layout juga sebagai pengatur elemen – elemen desain terlihat rapih dan enak dilihat.

Dalam pemilihan layout harus disesuaikan dengan konsep, media dan tema yang dibawanya. Dalam poster ini penulis menggunakan layout dengan bentuk pemilihan 3 Grid yang lebih banyak menghasilkan lebih banyak variasi layout dan semakin fleksibel penempatan elemen – elemen layoutnya.

Layout disini juga dipadukan dengan fotografi dan juga penambahan judul serta taglinenya, yang sesuai dengan pembahasan.

(54)

Gambar 4.1 Contoh Layout Poster Pra event & event

IV.2.3 Proses - Proses Desain

Untuk membuat suatu desain yang menarik dan baik, harus adanya tahapan – tahapan yang jelas sesuai dengan konsep perancangan yang kita akan kerjakan sehingga hasil yang dicapai akan maksimal dan tepat dengan apa yang kita rencanakan.

(55)
(56)

IV.3 Perencanaan Media IV.3.1 Tujuan Media

Tujuan perencanaan media adalah menjangkau pasar secara keseluruhan baik primer maupun sekunder dan sebagai wadah untuk melakukan promosi untuk pengenalan dan pemasaran suatu produk baru yang akan dilepas ke masyarakat atau pasar. Dengan perencanaan media yang baik dan tepat, pesan dan informasi yang kita buat dapat tersampaikan dan bermanfaat.

IV.3.2 Strategi Media

Berguna untuk menjangkau target pasar yang sesuai dengan tujuan dan komunikasi, ditentukan program promosi pada beberapa media yang dekat dengan target pasar. Strateginya adalah degan memasarkan film pendek secara bertahap, yaitu melalui tahap pengenalan media terlebih dahulu (pra launching), promo realese, tahap launching, hingga tahap pasca launching.

IV.3.3 Program Media

Seperti yang sudah disebutkan dalam strategi media diatas, program media direncanakan dan dilakukan dalam jangka waktu dan pasca film pendek sudah di launching. Launching yang dilakukan membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 bulan, yaitu:

(57)

Dengan pemasangan iklan di radio sebagai tahap pengenalan kepada masyarakat. Dilanjutkan dengan pengunduhan film pendek tersebut di jejaring sosial seperti pada youtube sebagai trailer film pendek. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan poster dan x-banner ketika film pendek siap untuk diluncurkan, dan pembagian souvenir seperti poster, DVD, notes dan goodybag ketika film diluncurkan di pasar.

IV.3.4 Tabel Media Promosi

Tabel 4.1 Tabel Program Media

Media Deskripsi Frekuansi Format

Aware

Majalah 1 Halaman 1 Edisi 1 Page

Iklan Radio Radio Gen Fm 1 Minggu Spot

unduh Di Jejaring Sosial Youtube, Facebook, Twitter 2 Bulan TVC, Trailer

(58)

Pra event X-banner

Disebarkan dibeberapa

Universitas & sekolahan, dan

Beberapa Bioskop XXI & Cinema 21 1 Bulan (sebelum event) X-Banner 80cm x 60 cm Poster Disebarkan dibeberapa bioskop XXI &

cinema 21

yang ada di Jakarta dan beberapa Universitas dan

sekolahan yang ada di Jakarta Saat event berlangsung, & 1 bulan setelah event, & dibeberapa universitas dan sekolahan. A2 (42 x 59.4 cm) Invitation Card Dibagikan kepada beberapa tamu undangan

untuk menghadiri pemutaran perdana film

pendek Dibagikan sebelum hari pemutaran film pendek. A5 (14.8 x 21 cm)

(59)

Event

Poster

Disebarkan dibeberapa bioskop XXI &

cinema 21

yang ada di Jakarta dan beberapa Universitas dan

sekolahan yang ada di Jakarta Saat event berlangsung, & 1 bulan setelah event, & dibeberapa universitas dan sekolahan. A2 (42 x 59.4 cm) X-Banner Disebarkan dibeberapa bioskop XXI &

cinema 21

yang ada di Jakarta dan beberapa Universitas dan

sekolahan yang ada di Jakarta Saat event berlangsung, & 1 bulan setelah event, & dibeberapa universitas dan sekolahan. X-Banner (80cm x 60 cm)

(60)

Photo Booth

Dipasang saat event berlangsung di bioskop

tempat pemutaran perdana film pendek

Saat event berlangsung, & 1 bulan setelah event, & dibioskop tempat pemutaran film (2 x 3 m) T- Shirt

Dipakai oleh pemain film dan crew saat event

berlangsung

Selama event

berlangsung All size

Reminder Notes Goodybag Poster DVD T-shirt

Dibagikan saat event berlangsung ketika pengunjung datang ke

booth Untuk goodybag,

poster, T-shirt, dan DVD dibagikan ketika pengunjung melakukan

interaksi atau Tanya

(Event) A6 (10.5 x 14.8 cm ) (23 x 30 cm) A2 1 unit

(61)

jawab mengenai film pendek tsb.

IV.3.5 Bauran Media IV.3.5.1 Media Lini Atas

a. Majalah

Ukuran : A6 (space keseluruhan beserta synopsis)

Keterangan : Majalah merupakan media yang digunakan produser untuk mempromosikan film pendek yang akan di launching. Dalam artikel dimajalah ini diterangkan mengenai penjelasan tentang sinnopsis cerita dan mengenai launching film pendek dan tanggal launching serta tempat berlangsungnya event launching tersebut.

b. Radio

Format Lisan

Keterangan : Media berupa radio ini berisikan sebuah promosi bahwa telah direalese sebuah film baru berupa film pendek tentang motivasi. Produser nantinya akan menggunakan radio Gen Fm sebagai media promosi degan format lisan. Iklan berisi pengenalan dan juga launching mengenai film pendek tersebut.

(62)

Alasan : produser menggunakan media elektronik radio, karena radio merupakan media yang lebih spesifik untuk membatasi pasar yang ingin dituju. Produser menggunakan radio Gen Fm karena radio tersebut merupakan radio anak muda

IV.3.5.2 Media Lini Bawah a. Poster

Ukuran : A2 (42cm x 59.4 cm)

Keterangan : Poster media ini digunakan produser untuk mempromosikan produk yang dilauching. Dalam poster ini terdapat penjelasan mengenai launching film pendek, dan tanggal launching serta tempat berlangsungnya event launching tersebut.

b. Pengunduhan teaser pada sosial media seperti Youtube, Facebook, Twitter

Ukuran : Youtube ( HD 1080 x 768 px ) trailer ±1 menit Facebook ( High Resolution 720 x 576 px ) ±1

menit

Twitter ( High Resolution 720 x 576 px ) ±1 menit Keterangan : Media berupa jejaring sosial ini berisikan sebuah promosi bahwa telah diluncurkannya film pendek baru berjudul “Aku, Kamu, & Dia”. Produser nantinya akan mengunduh melalui Youtube, Facebook, Twitter, sebagai media promosi dengan format

(63)

elektronik. Trailer berisi pengenalan dan juga launching mengenai film pendek tersebut.

Alasan : produser menggunakan media elektronik karena jejaring sosial yang dikenal banyak orang dan memiliki ruang lingkup yang luas. Produser menggunakan jejaring sosial karena jejaring sosial tersebut merupakan jejaring sosial yang dikenal dimasyarakat khususnya golongan menengah keatas.

c. X-banner

Ukuran : 80cm x 60 cm

Keterangan : sebagai media promosi dan penarik perhatian konsumen, yang diletakkan di Bioskop XXI, cinema 21, universitas, dan sekolahan serta pada saat event berlangsung.

d. T – shirt

Ukuran : All size

Keterangan : Media promosi T- shirt eksklusif yang ada dibuat sebagai souvenir dan wardrobe saat launching film pendek ini sangat baik karena masyarakat dapat melihat apa yang sedang di pamerkan

(64)

e. Gimmick notes

Ukuran : A6 ( 10.5cm x 14.8cm )

Keterangan : Karena notes memiliki tingkat kegunaan dalam menulis sebuah catatan dengan ukuran yang kecil sehingga dapat memudahkan untuk dibawa serta fleksibel dalam penggunaannya. Selain itu dibagikan kepada pengunjung yang mendatangi booth sebagai souvenir.

f. Goodybag

Ukuran : 23cm x 30cm

Keterangan : Goodybag dibagikan kepada setiap konsumen yang datang ke booth dan berintteraksi serta melakukan tanya jawab di booth tersebut.

g. Packaging DVD

Ukuran : 13.2cm x 13.2cm

Keterangan : Media packaging DVD eksklusif yang ada dalam kemasan unik sebagai souvenir versi eksklusif. Karena film pendek ini bersinggungngan dengan dunia desain maka packaging DVD didesain sebagai item yang unik dengan packaging khusus.

(65)

h. Invitation Card

Ukuran : A5 (14.8 cm x 21 cm)

Keterangan : Media promosi invitation card dibagikan kepada tamu dan undangan secara eksklusif untuk menghadiri acara pemutaran perdana film pendek.

i. Photo Booth

Ukuran : (2m x 3m)

Keterangan : photo booth berguna sebagai media promosi yang disediakan agar audience dapat mengabadikan moment bersama foto para pemain dan property yang digunakan dalam film pendek tersebut.

IV.4 Biaya Perancangan

Biaya Perancangan media, kurang lebih adalah sebagai berikut: IV.4.1 Item Utama

Film pendek Crew : 5.000.000/ project  Script Writer : 300.000  Story Board : 200.000 : 5.500.000 Sewa alat : 5.000.000

(66)

Property : 500.000

Talent : 3.000.000

Editor : 1.000.000

Packaging + DVD @15.000 x 200 : 3.000.000

IV.4.2 Media Line Atas Majalah

¼ halaman (FC), Art Paper (105 mm x 148 mm)

@edisi : 7.000.000

Radio

Spot @60 detik prime time @150.000/ day x 7 : 1.000.000

IV.4.3 Media Line Bawah Poster A2 (42cm x 59.4 cm) @60.000 x 600 : 36.000.000 x-banner 80cm x 60 cm @60.000 x 200 : 1.200.000 t-shirt @30.000 x 250 : 7.500.000

(67)

gimmick notes A6 ( 10.5cm x 14.8cm ) @ 5.000 x 200 : 1.000.000 goody bag 23cm x 30cm @ 30.000 x 200 : 6.000.000 invitation card A5 (14.8 cm x 21 cm) @ 5.000 x 50 : 250.000 photo booth (2m x 3m) @12.000 : 72.000

Biaya tak terduga : 2.978.000

--- +

(68)

IV. 5 ProsesProduksi Mind Map

(69)

IV. 6 Synopsis

Synopsis

“AKU, KAMU, & DIA”

menceritakan tentang seorang laki-laki yang harus memilih prioritas antara pekerjaan dan janjinya kepada pacarnya.

Jo adalah seorang anak muda yang bekerja sebagai freelance designer. Ia mempunyai keinginan ketika umur berpacarannya menginjak satu tahun, ia akan menghadiahkan sebuah cincin kepada pacarnya.

Namun disisi lain ia mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Tetapi disaat itu deadline yang diberikan bertabrakan dengan hari dimana mereka merayakan anniversary mereka.

Apakah Jo akan menentukan pilihan kepada prioritas pekerjaannya atau pacarnya?

(70)

IV. 7 Script

“AKU, KAMU, & DIA” SHORT MOVIE

Draft 03 Cerita KEPONG

Script

CAMELIA JESSICA

1. Ext – Jalan Raya – Day

Established – Suasana jalan raya yang lenggang.

Motor merah Jo melaju santai, tampak tak bersemangat. INTERCUT Artist:  Jo Props:  Motor merah  helm

2. Ext – Parkiran Motor – Coffee Shop – Day

Jo memarkir motornya. Dia benarkan letak topinya, ransel, kemudian masuk ke dalam coffee shop.

CUT TO Artist:  Jo Props:  Motor merah  Topi  Ransel  helm

(71)

3. Int – Coffee Shop – Day

Established – Suasana coffee shop di siang hari. Tak begitu ramai. Hanya ada beberapa orang yang duduk dan tenggelam dalam kegiatan masing-masing. Jo masuk ke dalam coffee shop. Dia melewati kasir sambil mengacungkan jari telunjuknya untuk menunjukan seolah barista sudah tau maksud Jo. Note : Erwin cukup tampak belakang sedang memesan minuman, biar penonton menduga dia cuma figuran.

Jo melihat ke sekeliling sambil menaik turunkan hp yang sedari tadi digenggamnya.

Terdengar suara hp Erwin. Dia berkata halo, lalu mengambil tempat duduk. Barista mengantarkan pesanan Jo. Jo memberikan selembar uang Rp.50.000.-. barista berjalan menuju bar. Terlihat suasana café.

CUT TO Artist:  Jo  Erwin  barista Props:  Hp jo  Hp Erwin  Kursi  Cangkir kopi  Uang Rp. 50.000.-  tas

4. Int – Coffee Shop – Day

Erwin tampak gelisah. Sesekali dia menggaruk ujung kepalanya yang tak gatal. Hp masih berada di telinganya.

Erwin :

Gimana? Semua oke kan? (tegang)

Erwin mendengarkan orang di sebrang telpon dengan seksama. Dia mengambil cangkir kopi, lalu menyeruputnya.

(72)

CUT TO Artist:  erwin Props:  Hp Erwin  Cangkir kopi  Kunci mobil erwin

5. Int – Coffee Shop – Day

Jo sibuk dengan hp’nya. Tiba-tiba terdengar suara Erwin tersedak. CU – Wajah heran Jo.

POV – Erwin yang terbatuk-batuk karena tersedak. ERWIN :

(mengatur laju nafas) Kacauuuuuuu!! (marah)

Nggak ada yang punya alternatif lain?!

Erwin tampak kesal sekali. Tanpa sadar, Jo masih menatapnya dengan heran dari tempat kasir. Pandangan mereka bertemu. Jo salah tingkah, kemudian langsung mengalihkan pandangan. Demikian dengan Erwin.

CUT TO Artist:  Jo  erwin Props:  Hp jo  tas

6. Int – Coffee Shop – Day

Jo duduk di meja yang jaraknya tak jauh dari Erwin. Mata Jo masih tertuju pada layar hp.

Note : Biar saat Erwin ingin keluar dari coffee shop, dia bisa melihat sketsa yang Jo gambar.

Gambar

Gambar 2.1 Resolusi Pixel
Gambar 2.2 Slider
Gambar 2.3 Steadicam / Glidecam
Gambar 2.5 Dollytrack Camera
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena Drake, Wong, dan Slater (2007) melakukan penelitian pada tingkat individu yang bekerja di posisi yang lebih rendah dalam organisasi yang secara langsung terlibat dalam

asosiasi berdasarkan kepemilikan dari unit tersebut (MUKISI, PERDHAKI, PELKESI). Sebagian besar BP dan klinik merupakan milik perorangan,dan tidak ber- himpun dalam

Keseimbangan labil : Sebuah pararel epipedum miring ( balok miring ) yang bidang diagonalnya AB tegak lurus pada bidang alasnya diletakkan diatas bidang datar, maka ia dalam

Pembagian kewenangan perlu diperjelas untuk pengalokasian sumberdaya, dimana adanya  kerjasama  sinergi  pada  pembiayaan  akan  mempercepat  terwujudnya 

Data Mart Query (DMQ) adalah sebuah sistem yang dapat digunakan agar suatu website dapat berjalan dengan lebih cepat, karena hanya membaca data pada last update

Berdasarkan pada beberapa definisi operasional di atas, maka yang dimaksud penulis dengan penelitian yang berjudul Pengelolaan Retribusi Pasar untuk Meningkatkan Pelayanan

Langkah selanjutnya adalah pembuatan produk model permainan futsal dengan permainan Bottle Shoot. Dalam pengembangan pembuatan produk, peneliti merancang produk berdasarkan