KAJIAN ONLINE KSC KAJIAN ONLINE KSC Pemimpin Dalam Islam Pemimpin Dalam Islam
Glossary : Glossary : 1.
1. Pengertian pemimpin dalam IslamPengertian pemimpin dalam Islam 2.
2. Syarat menjadi pemimpinSyarat menjadi pemimpin 3.
3. Cara memilih pemimpinCara memilih pemimpin 4.
4. Keharusan memilih pemimpinKeharusan memilih pemimpin 5.
5. KesimpulanKesimpulan
Assalamualaikum WrWb Assalamualaikum WrWb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah atas semua nikmat yang masih sempat kita Alhamdulillah puji syukur kepada Allah atas semua nikmat yang masih sempat kita nikmati hingga saat ini, Terutama nikmat kesempatan untuk saling mengingatkan pada nikmati hingga saat ini, Terutama nikmat kesempatan untuk saling mengingatkan pada kajian kali ini.
kajian kali ini.
Sholawat tak henti-hentinya terucap kepada Rasulullah Muhammad, beserta keluarga, Sholawat tak henti-hentinya terucap kepada Rasulullah Muhammad, beserta keluarga, sahabat serta pengikut sunnahnya hingga akhir nanti.
sahabat serta pengikut sunnahnya hingga akhir nanti. Pengertian Pemimpin Dalam Islam
Pengertian Pemimpin Dalam Islam
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang artinya adalah orang yang berada di Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang artinya adalah orang yang berada di depan dan memiliki pengikut, baik orang tersebut menyesatkan atau tidak. Ketika depan dan memiliki pengikut, baik orang tersebut menyesatkan atau tidak. Ketika berbicara kepemimpinan maka ia akan berbicara mengenai perihal pemimpin, orang berbicara kepemimpinan maka ia akan berbicara mengenai perihal pemimpin, orang yang memimpin baik itu cara dan konsep, mekanisme pemilihan pemimpin, dan lain yang memimpin baik itu cara dan konsep, mekanisme pemilihan pemimpin, dan lain sebagainya.
sebagainya.
Suatu masyarakat tidaklah mungkin dipisahakan dari sebuah kepemimpinan. Menurut Suatu masyarakat tidaklah mungkin dipisahakan dari sebuah kepemimpinan. Menurut Ali Syari’ati, secara sosiologis masyarakat dan kepemimpinan merupakan dua istilah Ali Syari’ati, secara sosiologis masyarakat dan kepemimpinan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Syari’ati berkeyakinan bahwa ketiadaan kepemimpinan yang tidak dapat dipisahkan. Syari’ati berkeyakinan bahwa ketiadaan kepemimpinan menjadi sumber munculnya problem-problem masyarakat, bahkan masalah menjadi sumber munculnya problem-problem masyarakat, bahkan masalah kemanusiaan secara umum. Tanpa pemimpin umat manusia akan mengalami kemanusiaan secara umum. Tanpa pemimpin umat manusia akan mengalami disorientasi dan alienasi.
disorientasi dan alienasi.
Ketika suatu masyarakat membutuhkan seorang pemimpin, maka seorang yang paham Ketika suatu masyarakat membutuhkan seorang pemimpin, maka seorang yang paham akan realitas masyarakatlah yang pantas mengemban amanah kepemimpinan tersebut. akan realitas masyarakatlah yang pantas mengemban amanah kepemimpinan tersebut. Pemimpin tersebut harus dapat membawa masyarakat menuju kesempurnaan yang Pemimpin tersebut harus dapat membawa masyarakat menuju kesempurnaan yang sesungguhnya. Watak manusia yang bermasyarakat ini merupakan kelanjutan dari sesungguhnya. Watak manusia yang bermasyarakat ini merupakan kelanjutan dari karakter individu yang menginginkan perkembangan dirinya menuju pada karakter individu yang menginginkan perkembangan dirinya menuju pada kesempurnaan yang lebih.
kesempurnaan yang lebih.
Wacana kepemimpinan dalam Islam memiliki banyak pandangan dan pendapat. Hal ini Wacana kepemimpinan dalam Islam memiliki banyak pandangan dan pendapat. Hal ini diawali pasca kepergian Rasulullah Muhammad wafat. Masyarakat Islam telah diawali pasca kepergian Rasulullah Muhammad wafat. Masyarakat Islam telah
terbagi- bagi kedalam banyak kelompok atau golongan. Kiranya inilah yang menyebabkan bagi kedalam banyak kelompok atau golongan. Kiranya inilah yang menyebabkan banyak perbedaan pendapat meskipun sumber rujukan mereka sama, yakni Al Quran banyak perbedaan pendapat meskipun sumber rujukan mereka sama, yakni Al Quran
dan Al Hadits. dan Al Hadits.
Sejarah telah mencatat setelah kepergian Rasulullah, kemudian tampuk kepemimpinan Sejarah telah mencatat setelah kepergian Rasulullah, kemudian tampuk kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifah, mulai dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman Islam dipegang oleh para khalifah, mulai dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyyah dan Bani Abbasiyah. Setelah kepemimpinan bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawiyyah dan Bani Abbasiyah. Setelah kepemimpinan Abbasiyah runtuh, kepemimpinan Islam mulai terpecah-pecah kedalam Abbasiyah runtuh, kepemimpinan Islam mulai terpecah-pecah kedalam kesultanan-kesultanan kecil.
kesultanan kecil.
Itulah sepenggal singkat tentang kepemimpinan dalam Islam. Meskipun begitu dalam Itulah sepenggal singkat tentang kepemimpinan dalam Islam. Meskipun begitu dalam banyak ayat dan hadits diterangkan bahwa setiap diri pribadi juga merupakan pemimpin banyak ayat dan hadits diterangkan bahwa setiap diri pribadi juga merupakan pemimpin baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu ayat yang baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu ayat yang
menerangkan hal tersebut adalah : menerangkan hal tersebut adalah :
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pe
dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pe nyayang. (QS. 6:165)nyayang. (QS. 6:165)
Sahabat Ibnu Umar ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Setiap Sahabat Ibnu Umar ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Seorang lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangga, jawab atas kepemimpinannya. Seorang lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinanya. Seorang wanita adalah dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinanya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Pembantu rumah tangga adalah pemimpin dalam menjaga harta kepemimpinannya. Pembantu rumah tangga adalah pemimpin dalam menjaga harta kekayaan tuannya, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. kekayaan tuannya, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Dan setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas Dan setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas
kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan
kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim).Muslim). Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin
Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin
Dalam konteks kepemimpinan, Nabi Muhammad hanya meminta syarat agar seorang Dalam konteks kepemimpinan, Nabi Muhammad hanya meminta syarat agar seorang pemimpin bisa berlaku adil. Hal ini misalnya diceritakan oleh As Syaikhani yang pemimpin bisa berlaku adil. Hal ini misalnya diceritakan oleh As Syaikhani yang meriwayatkan hadis tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan meriwayatkan hadis tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari pembalasan (akhirat). Dari tujuh golongan itu, pemimpin yang adil Allah pada hari pembalasan (akhirat). Dari tujuh golongan itu, pemimpin yang adil ditempatkan atau disebut pertama kali oleh Nabi.
ditempatkan atau disebut pertama kali oleh Nabi.
Mungkin saja penempatan itu hanya sekedar redaksi perkataan dari Nabi. Artinya posisi Mungkin saja penempatan itu hanya sekedar redaksi perkataan dari Nabi. Artinya posisi dari ketujuh golongan itu tak ada yang lebih istimewa satu sama lain— ketika kelak dari ketujuh golongan itu tak ada yang lebih istimewa satu sama lain— ketika kelak akan menempatkan pertolongan Allah. Namun bisa jadi juga, diletakkannya pemimpin akan menempatkan pertolongan Allah. Namun bisa jadi juga, diletakkannya pemimpin yang adil pada urutan pertama dari tujuh golongan manusia yang akan mendapat yang adil pada urutan pertama dari tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah, mengandung maksud untuk mengistimewakan kedudukan seorang perlindungan Allah, mengandung maksud untuk mengistimewakan kedudukan seorang
Hadist yang lain, yang mengatakan bahwa setiap pemimpin akan ditanya tentang Hadist yang lain, yang mengatakan bahwa setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya, harus diterjemahkan pula sebagai sebuah ancaman serius dari Allah kepemimpinannya, harus diterjemahkan pula sebagai sebuah ancaman serius dari Allah dan Rasul terhadap pemimpin yang tidak berlaku adil. Sampai pada titik ini dapat dan Rasul terhadap pemimpin yang tidak berlaku adil. Sampai pada titik ini dapat dimengerti mengapa kedudukan pemimpin lalu menjadi istimewa. Dia dijanjikan akan dimengerti mengapa kedudukan pemimpin lalu menjadi istimewa. Dia dijanjikan akan masuk surga pertama kali, sekaligus diancam akan menjadi penghuni neraka juga dalam masuk surga pertama kali, sekaligus diancam akan menjadi penghuni neraka juga dalam rombongan awal.
rombongan awal.
Adil sebagai pemimpin tak harus dipahami hanya dalam soal memutus sebuah perkara. Adil sebagai pemimpin tak harus dipahami hanya dalam soal memutus sebuah perkara. Namun adil yang diminta kepada pemimpin adalah juga mencakup aspek kesanggupan Namun adil yang diminta kepada pemimpin adalah juga mencakup aspek kesanggupan untuk selalu menjaga amanah (jujur), tidak khianat, mampu melindungi yang dipimpin untuk selalu menjaga amanah (jujur), tidak khianat, mampu melindungi yang dipimpin (tidak otoriter) dan perilakunya bisa menjadi contoh (memberi inspirasi).
(tidak otoriter) dan perilakunya bisa menjadi contoh (memberi inspirasi). Termasuk adil,Termasuk adil, jika seorang pemimpin mengakui dirinya tak bisa memimpin lagi dan memberi jika seorang pemimpin mengakui dirinya tak bisa memimpin lagi dan memberi kesempatan kepada yang ahli untuk menggantikkannya. Bukankah imam shalat yang kesempatan kepada yang ahli untuk menggantikkannya. Bukankah imam shalat yang kentut harus membatalkan shalatnya dengan mundur selangkah agar diganti makmun kentut harus membatalkan shalatnya dengan mundur selangkah agar diganti makmun yang berdiri di
yang berdiri di belakangnyabelakangnya??
Syarat-syarat itu niscaya tak akan bisa dipenuhi oleh pemimpin manapun melainkan Syarat-syarat itu niscaya tak akan bisa dipenuhi oleh pemimpin manapun melainkan mereka yang berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasulnya. Bercermin pada mereka yang berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasulnya. Bercermin pada akhlaq Nabi, seorang pemimpin akan bisa berbuat adil jika paling tidak, mewarisi empat akhlaq Nabi, seorang pemimpin akan bisa berbuat adil jika paling tidak, mewarisi empat sifat Nabi. Empat sifat Nabi itu adalah
sifat Nabi. Empat sifat Nabi itu adalah AmanahAmanah (tidak korup),(tidak korup), FathanahFathanah (cerdas),(cerdas), Tabligh (
Tabligh (mampu berdiplomasi), danmampu berdiplomasi), dan SiddiqSiddiq (bnar, dipercaya atau jujur).(bnar, dipercaya atau jujur). Dalam literatur lain
Dalam literatur lain malah ditambahkan beberapa syarat sebagai berikut :malah ditambahkan beberapa syarat sebagai berikut : 1.
1. Beriman dan beramal saleh.Beriman dan beramal saleh. Ini sudah pIni sudah pasti tentunya. asti tentunya. Kita harus Kita harus memilihmemilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan
rasulnya.
rasulnya. Karena ini merupakan Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupankepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh. 2.
2. BerilmuBerilmu, Para pemimpin harus mempunyai ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu, Para pemimpin harus mempunyai ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akherat. Karena dengan ilmu ini maka
akherat. Karena dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebihakan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pembangunan baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pembangunan
infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri. infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri. 3.
3. JujurJujur. Ya, seorang pemimpin tentunya harus jujur. Apa yang disampaikan kepada. Ya, seorang pemimpin tentunya harus jujur. Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya hendaknya masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya hendaknya harus sesuai
harus sesuai hendakyan dengan perbuatannya.hendakyan dengan perbuatannya. 4.
4. TegasTegas. Merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh. Merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan
sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.rasulnya. 5.
5. AmanahAmanah, bertanggung jawab. Maksudnya adalah melaksanakan aturan-turan yang, bertanggung jawab. Maksudnya adalah melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat.
Cara Memilih Seorang Pemimpin Cara Memilih Seorang Pemimpin Islam tidak mengenal istilah "
Islam tidak mengenal istilah "vox populi vox deivox populi vox dei", suara rakyat adalah suara", suara rakyat adalah suara Tuhan.
Tuhan. Yang Yang biasa biasa disebut disebut dengan dengan demokrasi demokrasi ((demosdemos=rakyat,=rakyat,kratoskratos=kekuasaan).=kekuasaan). Karena prinsip demokrasi tidaklah sesuai dengan prinsip
Karena prinsip demokrasi tidaklah sesuai dengan prinsip Islam.Islam.
Dalam Islam dikenal dengan nama Majelis Syura, yakni majelis yang beranggotakan Dalam Islam dikenal dengan nama Majelis Syura, yakni majelis yang beranggotakan para ahli ilmu dalam hal pemerintahan. Meski dalam perkembangannya ketiadaan para ahli ilmu dalam hal pemerintahan. Meski dalam perkembangannya ketiadaan majelis syura karena terbentur sistem pemerintahan yang bukan didasarkan pada sistem majelis syura karena terbentur sistem pemerintahan yang bukan didasarkan pada sistem Islam menjalankan ke-partai-an dan multi-partai. Bagi sebagian kalangan ini tidak Islam menjalankan ke-partai-an dan multi-partai. Bagi sebagian kalangan ini tidak menjadi masalah selama bertujuan untuk kesejahteraan umat dan menyeru kepada
menjadi masalah selama bertujuan untuk kesejahteraan umat dan menyeru kepada amar amar makruf nahi munkar
makruf nahi munkar ..
Satu hal yang paling penting, kepemimpinan dalam pemerintahan Islam harus mengacu Satu hal yang paling penting, kepemimpinan dalam pemerintahan Islam harus mengacu kepada Alquran dan sunnah Nabi SAW, sebagai undang undang tertulis. Tugas-tugas kepada Alquran dan sunnah Nabi SAW, sebagai undang undang tertulis. Tugas-tugas kepala negara sebagian besar terkait dengan masalah sipil. Untuk masalah yang tidak kepala negara sebagian besar terkait dengan masalah sipil. Untuk masalah yang tidak ditemukan hukumnya dari Allah atau tuntunan Nabi SAW, maka penguasa berhak ditemukan hukumnya dari Allah atau tuntunan Nabi SAW, maka penguasa berhak mencari solusinya sesuai dengan kaidah-kaidah
mencari solusinya sesuai dengan kaidah-kaidah Syura Syura dan kaidah-kaidah umum dalamdan kaidah-kaidah umum dalam Alquran dan Hadist.
Alquran dan Hadist.
Keharusan Memilih Seorang Pemimpin Keharusan Memilih Seorang Pemimpin
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah,
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu danbahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah (cobaan) dan sesungguhnya di sisi Allah-lah anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah (cobaan) dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. Al-Anfal:
pahala yang besar” (QS. Al-Anfal: 27-28).27-28).
Kedua ayat ini, zahirnya, berisi larangan kepada orang-orang yang beriman agar tidak Kedua ayat ini, zahirnya, berisi larangan kepada orang-orang yang beriman agar tidak mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadanya, dan sejatinya harta dan mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadanya, dan sejatinya harta dan anak-anak kita adalah bagian dari amanat tersebut yag tak boleh kita sia-siakan, jika kita anak-anak kita adalah bagian dari amanat tersebut yag tak boleh kita sia-siakan, jika kita benar-benar berharap pahala yang besar di sisi Allah swt.
benar-benar berharap pahala yang besar di sisi Allah swt.
Yang sungguh menarik, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah – rahimahuLlah - berargumen Yang sungguh menarik, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah – rahimahuLlah - berargumen dengan ayat ini atas kewajiban setiap orang yang memiliki kewenangan memilih dengan ayat ini atas kewajiban setiap orang yang memiliki kewenangan memilih pejabat, baik pejabat eksekutif, legislatif maupun yudikatif, bahkan pejabat militer dan pejabat, baik pejabat eksekutif, legislatif maupun yudikatif, bahkan pejabat militer dan lainnya, agar tidak gegabah dalam menentukan pilihannya. Orang yang memiliki lainnya, agar tidak gegabah dalam menentukan pilihannya. Orang yang memiliki kewenangan untuk memilih pejabat, hendaknya ia memilih orang yang terbaik dan kewenangan untuk memilih pejabat, hendaknya ia memilih orang yang terbaik dan paling tepat untuk jabatan yang akan diembannya, dari sekian banyak kandidat yang paling tepat untuk jabatan yang akan diembannya, dari sekian banyak kandidat yang
ada. ada.
Menurut jumhur (mayoritas) ulama dari berbagai mazhab Islam, bahwa memilih Menurut jumhur (mayoritas) ulama dari berbagai mazhab Islam, bahwa memilih pemimpin atau mengangkat pejabat untuk suatu jabatan tertentu demi kemaslahatan pemimpin atau mengangkat pejabat untuk suatu jabatan tertentu demi kemaslahatan
Lebih tegas lagi, Imam Ibnu Taimiyah menyatakan, bahwa fungsi jabatan apapun di Lebih tegas lagi, Imam Ibnu Taimiyah menyatakan, bahwa fungsi jabatan apapun di dalam Islam bertujuan untuk amar ma’ruf nahi munkar. Hal ini berlaku untuk jabatan dalam Islam bertujuan untuk amar ma’ruf nahi munkar. Hal ini berlaku untuk jabatan tertinggi dan jabatan tinggi negara, s
tertinggi dan jabatan tinggi negara, seperti presiden, panglima perang, kepala kepolisian,eperti presiden, panglima perang, kepala kepolisian, direktur bank dan lain sebagainya., sampai jabatan terendah seperti pimpinan direktur bank dan lain sebagainya., sampai jabatan terendah seperti pimpinan rombongan dalam sebuah perjalanan. (al Hisbah: 8-14).
rombongan dalam sebuah perjalanan. (al Hisbah: 8-14).
“Sesungguhnya jabatan ini adalah amanah dan sesungguhnya di akhirat akan “Sesungguhnya jabatan ini adalah amanah dan sesungguhnya di akhirat akan menyebabkan kekecewaan dan penyesalan, kecuali bagi yang berhak menerimanya dan menyebabkan kekecewaan dan penyesalan, kecuali bagi yang berhak menerimanya dan mampu menunaikan tugas sebagaimana mestinya” (HR. Muslim, no:1826).
mampu menunaikan tugas sebagaimana mestinya” (HR. Muslim, no:1826).
Di alam demokrasi, seperti di negeri ini, di mana kedaulatan dalam memilih pemimpin Di alam demokrasi, seperti di negeri ini, di mana kedaulatan dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat di lembaga-lembaga perwakilan, baik pada tingkat nasional maupun dan wakil rakyat di lembaga-lembaga perwakilan, baik pada tingkat nasional maupun lokal, berada di tangan setiap individu, kita selaku umat berkewajiban memilih calon lokal, berada di tangan setiap individu, kita selaku umat berkewajiban memilih calon wakil dan kandidat pemimpin yang shalih, bersih KKN, memiliki integritas agama, wakil dan kandidat pemimpin yang shalih, bersih KKN, memiliki integritas agama, keilmuan dan moralitas yang baik,
keilmuan dan moralitas yang baik, sesuai dengan petunjuk Alqur’an.sesuai dengan petunjuk Alqur’an.
Kita wajib memberikan dukungan kepada calon pemimpin yang shaleh yang memiliki Kita wajib memberikan dukungan kepada calon pemimpin yang shaleh yang memiliki visi dan misi dakwah rahmatan lil-‘alamin, agar ia mendapatkan kekuatan secara visi dan misi dakwah rahmatan lil-‘alamin, agar ia mendapatkan kekuatan secara konstitusional sebagai pemimpin negeri ini. Jika tidak, maka kita bakal diperintah oleh konstitusional sebagai pemimpin negeri ini. Jika tidak, maka kita bakal diperintah oleh sekelompok orang yang tak segan-segan menyengsarakan umat dan bangsa ini ke sekelompok orang yang tak segan-segan menyengsarakan umat dan bangsa ini ke depan. depan. Kesimpulan Kesimpulan xxx xxx
Ya akhi wa ukhti fillah, tidak ada manusia yang sempurna dan lepas dari kesalahan, Ya akhi wa ukhti fillah, tidak ada manusia yang sempurna dan lepas dari kesalahan, tetapi itu semua bukan sebuah alasan untuk kita tidak menjadi baik. Semoga Allah Azza tetapi itu semua bukan sebuah alasan untuk kita tidak menjadi baik. Semoga Allah Azza WaJalla me-ridhoi semua proses yang ingin dan sedang kita jalankan ini.
WaJalla me-ridhoi semua proses yang ingin dan sedang kita jalankan ini. WallahualamWallahualam Bishowab
Bishowab..
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan, tidak lebih karena saya hanyalah Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan, tidak lebih karena saya hanyalah mahluk Allah yang dhoif. Kepada Allah
mahluk Allah yang dhoif. Kepada Allah saya tunduk dan mohon ampun.saya tunduk dan mohon ampun. Subhanallah
Subhanallahumma wabihamdika, Asyhadu ala umma wabihamdika, Asyhadu ala ila anta, Astagfiruka waatuubuilaik ila anta, Astagfiruka waatuubuilaik Billahi taufik wal