• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Akhir Zaman Kristen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Akhir Zaman Kristen"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Setiap sistem teologi memiliki eskatologinya sendiri. Bila ada permulaan pasti Setiap sistem teologi memiliki eskatologinya sendiri. Bila ada permulaan pasti ada pula pengakhirannya, bukan dalam erti bahawa alam semesta tidak akan ada lagi ada pula pengakhirannya, bukan dalam erti bahawa alam semesta tidak akan ada lagi seperti sebelum diciptakan, namun dalam erti adanya pergantian dari bersifat sementara seperti sebelum diciptakan, namun dalam erti adanya pergantian dari bersifat sementara kepada yang bersifat kekal.

kepada yang bersifat kekal.

Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang Akhir Zaman) tidak hanya Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang Akhir Zaman) tidak hanya mempedulikan nasib orang secara perseorangan, tapi juga sejarah manusia. Menurut mempedulikan nasib orang secara perseorangan, tapi juga sejarah manusia. Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapat Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapat ilham, tapi juga dalam dan melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat-Nya, ilham, tapi juga dalam dan melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat-Nya, dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. Selanjutnya, isi dari penyataan ini tidak terbatas pada kebenaran-kebenaran mengenai Selanjutnya, isi dari penyataan ini tidak terbatas pada kebenaran-kebenaran mengenai sifat dan tujuan Allah, tapi mencakup juga tindakan-tindakan pelepasan umat-Nya dan sifat dan tujuan Allah, tapi mencakup juga tindakan-tindakan pelepasan umat-Nya dan firman yang diilhamkan yang menafsirkan makna tindakan-tindakan tersebut. Kerana firman yang diilhamkan yang menafsirkan makna tindakan-tindakan tersebut. Kerana Allah ialah Tuhan atas segala peristiwa sejarah, maka penggenapan dari karya pelepasan Allah ialah Tuhan atas segala peristiwa sejarah, maka penggenapan dari karya pelepasan oleh Allah mencakup juga pelepasan manusia dari sejarah, ertinya, perubahan tata tertib oleh Allah mencakup juga pelepasan manusia dari sejarah, ertinya, perubahan tata tertib dunia ini menjadi suatu dunia yang baru.

dunia ini menjadi suatu dunia yang baru.

Eskatologi dapat dibahagi menjadi dua bahagian yang luas:

Eskatologi dapat dibahagi menjadi dua bahagian yang luas: eskatologieskatologi  peribadi

 peribadi dan dan eskatologi umum.eskatologi umum. Eskatologi umumEskatologi umum  membahas peristiwa-peristiwa yang  membahas peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, mulai dari kedatangan Kristus yang kedua kali sampai penciptaan langit akan terjadi, mulai dari kedatangan Kristus yang kedua kali sampai penciptaan langit  baru

 baru dan dan bumi bumi baru.baru. Eskatologi PeribadiEskatologi Peribadi  membahas apa yang dialami oleh seorang  membahas apa yang dialami oleh seorang  percaya

 percaya sejak sejak ia ia mengalami mengalami kematian kematian jasmani jasmani sampai sampai ia ia menerima menerima tubuhtubuh kebangkitannya.

(2)

Kata Eskatologi berasal dari bahasa Yunani : eskhatos yang bererti akhir zaman, yang hampir sama dengan bahasa Inggris "escalate" (terangkat) dan digunakan dalam istilah Theologi untuk menunjuk masa "pengangkatan orang kudus" pada akhir zaman. Lima kali dalam Injil Yohanes, Yesus menggunakan kata ini dalam hubungan dengan kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal : "... Aku akan membangkitkannya  pada akhir zaman" (Yoh.6:39,40,44,54; 11:24). Dalam konteks ini, "eschatos" menunjuk  pada saat KedatanganNya Kedua kali ke dunia. "... pada waktu bunyi nafiri yang terakhir ... orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tak dapat binasa dan kita semua akan diubah"   (1 Kor 15:52). "Maka Tuhan sendiri akan turun dari Syurga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1Tes. 4:16). Dalam konteks yang lebih luas, bererti "hari-hari terakhir" dimulai pada saat Pentakosta  pada tahun 33 Masehi. Ramai orang yakin bahawa "hari-hari terakhir" akan berakhir saat Yesus datang kembali ke dunia. Jadi Eskatologi adalah ilmu theologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, lebih difokuskan tentang sudut pandang teologi Yohanes mengenai eskatologi atau keadaan-keadaan yang terjadi pada akhir zaman. Beberapa hal yang dapat dilihat mengenai eskatologi (hal-hal terakhir) dari teologi Yohanes adalah seperti

berikut:-1. Pengangkatan. 2. Kesengsaraan. 3. Antikristus.

4. Kedatangan Kristus yang kedua. 5. Kerajaan Milenial dan kekekalan.

(3)

1. Pengangkatan

Meskipun Yohanes tidak memberikan pernyataan secara terus terang Paulus tentang pengangkatan, tanpa diragukan Yohanes juga menunjuk pada pengangkatan dalam Yohanes 14: 1-3. Pengangkatan berkaitan dengan gereja, dan Yesus berbicara  pada kedua belas murid-Nya yang akan memulai jemaah mula-mula di Kisah Para Rasul. Oleh kerana para murid sedang berduka akan kepergian Yesus (Yohanes 14), Ia menguatkan mereka dengan mengingatkan mereka ( sebagai gereja yang masih kecil )  bahwa Ia pergi untuk menyediakan tempa tinggal bagi mereka di rumah Bapa-Nya. Ia  berjanji untuk kembali dan membawa mereka kepada-Nya (Yoh. 14: 3). Hal itu harus

difahami sebagai paralel dengan pernyataan Paulus di 1 Tesalonika 4: 13-18.

2. Kesengsaraan

Yohanes memberikan liputan yang luas tentang masa kesengsaraan, serta merinci apa yang akan terjadi di Wahyu 6-19. Ketujuh meterai ini akan dibukakan di dunia pada awal kesengsaraan (Why. 6: 1- 8:1), yang akan membawa kemenangan bagi  binatang buas itu (6:1-2), perang  (6:3-4), kelaparan (6:5-6), kematian (6:7-8), mati  syahid (6:9-11), dan ledakan di langit dan di bumi (6: 12-17). Meterai-meterai itu kelihatannya akan berlanjut sampai akhir masa kesengsaraan. Meterai ketujuh mengawali sangkakala ketujuh (8:2-11:19). Pada waktu bunyi sangkakala itu, maka  persediaan makanan dan oksigen di bumi akan hilang (8:2-6), sepertiga dari kehidupan di laut akan mati (8:7), sumber air akan terkena polusi (8: 10-11), benda-benda di langit akan menjadi gelap (8:12-13), manusia akan sangat menderita dan ketakutan (9:1-12), dan sepertiga dari manusia akan terbunuh (9:13-21).

(4)

Sangkakala yang ketujuh akan mengawali cawan penghakiman (11:15-19; 15:1  –  16:21), mengakibatkan luka-luka yang menyakitkan (16:1-2), kematian dari kehidupan di laut (16:3), sungai menjadi darah (16:4-7), manusia mati kerana kepanasan (16:8-9), kegelapan (16:10-11), dilepaskannya tentera dari timur yang kuat untuk mengakiri  peperangan (16:12-16), dan gempa bumi yang dahsyat, menghancurkan kota-kota dan  bangsa-bangsa (16:17-21). Baik agama Babel (17:1-18), maupun ekonomi Babel (18:1-24) akan dihancurkan. Masa kesengsaraan berpuncak pada kembalinya Kristus, di mana Ia kan menaklukkan semua bangsa di dunia (19:11-21).

3. Antikristus

Yohanes menggunakan istilah antikristus untuk menjabarkan mereka yang pada zamannya mendirikan doktrin yang salah tentang Kristus (1 Yoh. 2:18, 22; 4:3; 2Yoh. 7). Natur dari ibadat ini adalah menyangkali kemanusiaan Yesus ( 2 Yoh. 7); Kristus hanya tampil seperti hantu; Ia tidak benar-benar mengambil rupa manusia. Yohanes mendeklarasikan bahawa mereka, penyangkal Yesus yang datang dalam daging adalah antikristus. Jadi, Yohanes menggunakan istilah itu untuk menunjukkan pada mereka yang menyangkali doktrin yang benar tentang Kristus.

Yohanes menyebut peribadi yang menyangkali Kristus sebagai Binatang Buas (Why. 11:7; 13:1, 12,14,15). Yohanes menjabarkan Binatang Buas ini sebagai “Binatang Pertama” (berlawanan dengan nabi palsu yang mendukung Binatang Buas pertama ini tetapi dikenal sebagai Binatang kedua [“ binatang yang lain”, 13:11]). Binatang yang  pertama adalah penguasa politik (13: 1-10) yang muncul dalam bentuk akhir sebagai  penguasa kafir dan kuasanya berasal dari setan (13:2), ia menerima sembah dan menghujat nama Allah selama tiga setengah tahun (13:4-6), ia menganiaya orang  percaya (13:7), dan menguasai dunia (13:8). Binatang pertama didukung oleh Binatang

(5)

kedua yang adalah nabi palsu dan memaksa manusia untuk menyembah Binatang Pertama (13:11-12); ia menipu manusia melalui kemampuannya untuk mempertunjukkan tanda-tanda (13:14); ia membatasi perdagangan hanya bagi mereka yang telah menerima tandanya (13:16-17). Pada kedatangan Yesus Kristus yang kedua,  baik Binatang Pertama dan Binatang Kedua akan dilemparkan ke dalam lautan api

(19:20).

4. Kedatangan Kristus yang Kedua

Pada akhir dari masa kesengsaraan, Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus dengan kemenangan bersama pengantin perempuan-Nya, iaitu gereja (Why. 19:6-8). Pernikahan Kristus dengan gereja terjadi di syurga pada waktu periode kesengsaraan. Kristus kembali dengan pengantin perempuan-Nya untuk memulai pesta  pernikahan, iaitu di kerajaan Milenial yang terjadi di atas bumi (19:9-10). Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus sebagai seorang Raja yang menang  –  Ia memiliki  banyak mahkota di atas kepala-Nya (19:12)  –   Ia menyatakan perang dengan setan, Binatang, dan tentera yang tidak percaya kepada-Nya (19:11, 19). Senjata-Nya adalah kuasa mutlak Firman-Nya (19:13) dengan mana Ia mengalahkan dan menaklukkan  bangsa-bangsa (19:15). Ia menghancurkan penguasa bangsa-bangsa dan melemparkan Binatang, nabi palsu (Binatang kedua), dan setan ke laut api selama milenial (19:19  –  20:3). Dengan kemenangan atas musuh-Nya, Kristus mendirikan kerajaan milenial di atas bumi.

5. Kerajaan Milenial dan Kekekalan

Yohanes menjabarkan kebangkitan dari masa kesengsaraan dan orang-orang kudus PL pada akhir masa kesengsaraan (Why. 20: 4-5); mereka adalah bahagian dari

(6)

“kebangkitan pertama”. Istilah kebangkitan tidak menjabarkan kebangkitan secara umum dari orang percaya, tetapi suatu kebangkitan kepada kehidupan (20:6). Paling tidak ada beberapa tahap dalam kebangkitan yang pertama, iaitu zaman orang-orang kudus dibangkitkan sebelum masa kesengsaraan (1 Tes. 4: 13-18), di mana orang-orang kudus di Perjanjian Lama dan di masa kesengsaraan (Why. 20:4). Orang tidak percaya dibangkitkan pada akhir masa Milenium, di mana akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why. 20: 11-15).

Di Wahyu 21: 1 - 22: 21, Yohanes menjabarkan tentang kekekalan. Yerusalem  baru yang Yohanes lihat akan datang dari syurga (Why. 21: 1-8) adalah gereja yang

tetap tinggal, iaitu pengantin perempuan (21: 9), tidak diragukan lagi mereka adalah orang yang telah ditebus di segala zaman dalam kekekalan. Yerusalem baru kemungkinan besar berhubungan dengan milenium dan hidup kekal. Tempat itu adalah tempat tinggal, di mana Kristus telah pergi untuk menyediakan tempat (Yoh. 14:2). “kedua periode itu kekal, bukan sementara, kondisinya adalah seperti itu, baik di kota dan bagi penghuninya. Oleh kerana itu, Yerusalem Baru adalah milenial dan kekal, baik dari segi waktu dan posisi, dan hal itu kondisinya selalu kekal”. Yohanes menjelaskan  bagaimana Yerusalem baru itu memberikan persekutuan dengan Allah (22:4), istirehat (14;13), kepenuhan berkat (22:2), sukacita (21:4), pelayanan (22:3), dan ibadah (7:9-12; 19;1).[3]

(7)

BAB III PENUTUP

Bila kita memikirkan rencana dan pemeliharaan Allah terhadap manusia, kita ingin berseru bersama Paulus. “Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan  pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya!” (Roma 11:33). Kita harus memuji Dia kalau kita merenungkan kasih kurnia-Nya terhadap kita yang oleh kasih kurnia itu telah menyelamatkan kita oleh iman (Efesus 2:8). Allah telah “membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di Syurga, agar pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih kurnia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan- Nya kepada kita dalam Kristus Yesus” (Efesus 2:6,7).[4]

Dalam keadaan dunia yang huru-hara, rosak dan penuh dengan dosa inilah datang wahyu dari Allah bagi orang-orang di zaman rasul Yohanes mahu pun bagi kita yang hidup pada zaman akhir. Ini adalah kitab yang sangat berharga untuk dipelajari. Penulis Amsal berkata “Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi or ang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Hikmat tinggal di dalam hati orang  yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.” (Amsal 14: 32-33).

Orang yang mempunyai pengertian dan hikmat akan mendapat perlindungan; ada keselamatan bagi kita yang memahami akan Firman Allah. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup  yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Iaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu

(8)

menantikan keselamatan yang tel ah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.”  (I Petrus 1:3-5).

Kita Manusi bukan sekedar bertaubat dan diselamatkan, tetapi lebih dari itu, kita mempunyai satu pengharapan. Kalau pengharapan Yahudi ialah datangnya kerajaan yang akan didirikan Mesias atas dunia ini, maka pengharapan kita adalah datangnya kerajaan di mana Yesus Kristus akan memerintah bersama mempelainya; satu kerajaan di mana ada kebenaran dan damai8 sejahtera Allah. Dalam Roma 8:18, Paulus menulis  bahawa aniaya dan penderitaan yang kita alami sekarang ini, tidak dapat dibanding

dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.[5] Ada kemuliaan besar yang menanti kita semua di penghujung perjalanan ini yang percaya di dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus.

(9)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

C.Thiessen Henry.

Teologi Sistematika

(Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1997).

Enns, Paul.

Buku Pegangan Teologi Jilid-1

(Malang: Departemen Literatur SAAT, 2003).

Pdt. A.H. Mandey.

Kitab Wahyu

 (Jakarta: Mimery Press, 1999).

[1] Henry C.Thiessen,

Teoligi Sistematika

(Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1997), hal.517

[2] Ibid, hal.519

[3] Paul Enns,

Buku Pegangan Teologi Jilid-1

(Malang: Departemen Literatur SAAT, 2003), hal.170-172.

[4] Henry C.Thiessen, Op.cit, hal. 624

(10)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “AKHIR ZAMAN” ini tepat  pada waktunya.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua  pihak yang telah memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar.

Dari sanalah semua kesuksesan itu berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis  berharap bebas dari kekurangan dan kesalahan.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan limpah terima kasih.

Timika, Oktober 2017

(11)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB 1PENDAHULUAN ... 1 1. Latar Belakang ... 1 2. Rumusan Masalah ... 2 BAB 2 PEMBAHASAN ... 2 1. Pengangkatan ... 3 2. Kesengsaraan ... 3 3. Antikristus ... 4

4. Kedatangan Kristus yang Kedua ... 5

5. Kerajaan Milenial dan Kekekalan ... 5

BAB 3 PENUTUP………. 7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, manusia menurut adalah anak-anak roh Allah. Sebelum kehidupan ini ada atau kehidupan pra fana, Allah telah memiliki keturunan di kehidupan pra

Karena, Allah akan membantu beliau dengan pasukan berupa para malaikat, orang-orang yang beriman, dan rasa takut yang dilemparkan ke dalam hati musuh-musuhnya dan kita

Ketika Allah menyatakan bahwa semua yang diciptakanNya itu menurut hari penciptaan, selalu diakhiri dengan kalimat: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik,” Allah bahkan

Seberapa tebal iman keyakinan dan seberapa dalam keakraban relasi pribadi kita dengan Tuhan Yesus yang adalah Allah sendiri dengan kuasa dan cinta kasih-Nya kepada insan

Demikian menurut Bible, Sedangkan menurut Al-Qur’an, setelah Ibrahim berkumpul kembali, dia kemudian mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya yang

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya orang- orang yang

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan

• Pemberitaan firman Allah, termasuk Injil, adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan oleh siapa pun yang mengaku pengikut setia Yesus Kristus (Kristen), bukan hanya oleh para