• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 1 Jenis Dan Sifat Aliran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 1 Jenis Dan Sifat Aliran"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL I

MODUL I

SIFAT DAN JENIS ALIRAN FLUIDA

SIFAT DAN JENIS ALIRAN FLUIDA

I. Pendahuluan

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Mekanika Fluida mempelajari gerak partikel fluida dengan gaya yang Mekanika Fluida mempelajari gerak partikel fluida dengan gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Dalam hal ini dipelajari kecepatan di setiap titik dalam menyebabkan gerak tersebut. Dalam hal ini dipelajari kecepatan di setiap titik dalam medan aliran pada setiap saat. Di dalam aliran zat cair gerak partikel suiit diikuti, oleh medan aliran pada setiap saat. Di dalam aliran zat cair gerak partikel suiit diikuti, oleh karena itu biasanya ditentukan kecepatan pada suatu titik sebagai fungsi waktu. Setelah karena itu biasanya ditentukan kecepatan pada suatu titik sebagai fungsi waktu. Setelah kecepatan didapat maka dapat diperoleh distribusi tekanan dan kemudian gaya yang kecepatan didapat maka dapat diperoleh distribusi tekanan dan kemudian gaya yang  bekerja pada zat cair.

 bekerja pada zat cair. B. Ruang Lingkup Isi B. Ruang Lingkup Isi

Modul ini menjelaskan defenisi dasar dan semua jenis aliran dalam fluida mulai Modul ini menjelaskan defenisi dasar dan semua jenis aliran dalam fluida mulai dari laminer dan turbulen, seragam dan tak seragam, serta aliran-aliran lainnya. Dalam dari laminer dan turbulen, seragam dan tak seragam, serta aliran-aliran lainnya. Dalam modul ini juga dijelaskan gerakan partikel partikel fluida yang terkait dengan kecepatan modul ini juga dijelaskan gerakan partikel partikel fluida yang terkait dengan kecepatan aliran.

aliran.

C. Kaitan Modul C. Kaitan Modul

Modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar pada aliran fluida. Modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar pada aliran fluida. Hal ini menjadikan modul ini sebagai fondasi dalam memudahkan pemahaman pada Hal ini menjadikan modul ini sebagai fondasi dalam memudahkan pemahaman pada modul-modul selanjutnya.

modul-modul selanjutnya.

D. Sasaran Pembelajaran Modul D. Sasaran Pembelajaran Modul

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami  pengertian dasar dan jenis-jenis aliran fluida serta gerakan partikel dalam aliran fluida.  pengertian dasar dan jenis-jenis aliran fluida serta gerakan partikel dalam aliran fluida.

II. Pembahasan

II. Pembahasan

A. Defenisi dan Jenis-Jenis Aliran. A. Defenisi dan Jenis-Jenis Aliran.

Mekanika Fluida adalah Ilmu yang mempelajari tentang mekanika bahan fluida Mekanika Fluida adalah Ilmu yang mempelajari tentang mekanika bahan fluida cair dan gas, dengan prinsip dasar yang sama dengan sifat mekanika benda padat. cair dan gas, dengan prinsip dasar yang sama dengan sifat mekanika benda padat. Fenomena mekanika

Fenomena mekanika pada fluida pada fluida lebih rumit lebih rumit dari padatan. Pdari padatan. Perkembangan mekanikerkembangan mekanikaa fuida dapat dibagi menjadi 3 cabang ilmu yaitu: Fluid Statics, Fluid Dynamics fuida dapat dibagi menjadi 3 cabang ilmu yaitu: Fluid Statics, Fluid Dynamics (Kinematics)

(Kinematics) dan dan Hydrodynamics Hydrodynamics (Hidrodinamka (Hidrodinamka Aliran Aliran atau atau Hidrolika). Hidrolika). PerbedaanPerbedaan antara padatan dan

(2)

Perbedaan sifat mekanis ini disebabkan kerapatan molekul fluida yang lebih tinggi dari  padatan. Perbedaan utama dapat disimpulkan sebagai berikut:

Aliran zat cair dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam seperti berikut : 1. aliran invisid dan viskos

2. aliran kompresibel dan tak kompresibel 3. aliran laminer dan turbulen

4. aliran mantap (steady flow) dan tak mantap (unsteady flow) 5. aliran beraturan dan tak beraturan

6. aliran satu, dua dan tiga dimensi 7. aliran rotasional dan tak rotasional 1. Aliran invisid dan viskos

Aliran invisid adalah aliran di mana kekentalan zat cair, μ, dianggap nol (zat cair

ideal). Sebenamya zat cair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, tetapi dengan anggapan tersebut akan sangat menyederhanakan permasalahan yang sangat kompleks dalam hidraulika. Karena zat cair tidak mempunyai kekentalan maka tidak terjadi tegangan geser antara partikel zat cair dan antara zat cair dan bidang batas. Pada kondisi tertentu, anggapan bahwa μ = 0 dapat diterima untuk zat cair dengan kekentalan kecil

seperti air.

Aliran viskos adalah aliran di mana kekentalan diperhitungkan (zat cair riil). Keadaan ini menyebabkan timbulnya tegangan geser antara partikel zat cair yang  bergerak dengan kecepatan berbeda. Apabila zat cair riil mengalir melalui bidang batas

yang diam, zat cair yang berhubungan langsung dengan bidang batas tersebut akan mempunyai kecepatan nol (diam). Kecepatan zat cair akan bertambah sesuai dengan  jarak dari bidang tersebut. Apabila medan aliran sangat dalamllebar, di luar suatu jarak tertentu dari bidang batas, aliran tidak lagi dipengaruhi oleh hambatan bidang batas. Pada daerah tersebut kecepatan aliran hampir seragam. Bagian aliran yang berada dekat dengan bidang batas, di mana terjadi perubahan kecepatan yang besar dikenal dengan lapis batas (boundary layer ). Di daerah lapis batas ini tegangan geser terbentuk di antara lapis-lapis zat cair yang bergerak dengan kecepatan berbeda karena adanya kekentalan zat cair dan turbulensi yang menyebabkan partikel zat cair bergerak dari lapis yang satu ke lapis lainnya. Di luar lapis batas tersebut pengaruh tegangan geser yang terjadi karena adanya bidang batas dapat diabaikan dan zat cair dapat dianggap sebagai zat cair ideal.

(3)

2. liran kompresibel d n tak kompresibel  ber  kec ko ke ang  bis dip Semua  bah denga l, sering di  presibel ampatan gapan zat c   terjadi pe rhitungka fluida (ter  n perubaha lakukan pe an rapat ang sangat air tak ko ubahan te . asuk zat n tekanan. nyederhan assa ada   kecil, ma  presibel. anan yang air) adala ada aliran an dengan ah konsta a dalam a etapi pada sangat bes   kompresi  mantap de mengangg . Oleh k  nalisis alir  aliran tak ar, maka k  el sehingg ngan perub  p bahwa z arena zat n mantap antap mel ompresibili a rapat ma ahan rapat at cair adal cair mem sering dila alui pipa di tas zat cair 

sanya massa ah tak unyai kukan mana harus ada Untuk ya peruba as di man an tekana  kemampa  harus dipe tannya bes rhitungkan r, maka p .

rubahan rapat massa arena

3. liran laminer dan turbulen

lam lint sua yan sal Sed me  pad din sal con Aliran iner apabil san konti u titik dal g teratur ranlpipa y ang di da guncup at a masing-ing salura ran sangat toh dari ali

iskos dap a partikel-yu dan tid m aliran, eperti be ng memp lam salur  u mengem asing gar  . Aliran l   kecil dan an laminer t dibedaka artikel za ak saling aka zat ang tanpa nyai bida n yang ang sesuai s lintasan miner dap zat cair di dalam p  dalam ali   cair berg erpotonga ama terse terjadi di g batas se empunyai dengan be tidak sam t terjadi a empunyai  pa dengan ran lamine erak teratu . Apabila ut akan m usi atau  jajar, garis sisi tidak tuk salura a tetapi b abila kece kekentala  penampan  dan turbul r dengan at wama engalir me enyebaran -garis linta sejajar, g . Kecepata rtambah d  patan alira   besar. G  konstan d en. Aliran embentuk  iinjeksika urut garis . Pada ali san akan s aris aliran n partikel z engan jara n rendah, mbar .1. n tidak ko adalah garis  pada aliran an di ejajar. akan at cair dari kuran dalah stan. Pada a G liran turbu ambar 1.1 . len (Gamb Aliran la ar 1.2.) p

iner dalam pipa

(4)

sua terj kec tur  u titik dal di apabila l. Aliran ulen. m aliran a kecepatan i sungai, s an terdifu liran besar  aluran irig si dengan , saluran b asildrainasi epat ke se sar dan za   dan di la uruh alira  cair mem t adalah c . Aliran tu unyai keke ontoh dari rbulen ntalan aliran G 4. tek  tida  beri titi  peri me Ke yan wa ada ul I  liran man Aliran nan p, rap k berubah kut : 0

=

t  V  Dalam selalu terj ode adala unjukkan epatan rera

=

t  V  1 g ditunjuk  tu. Aliran ah contoh Gambar 1. tap dan ta antap (ste t massa ρ, dengan wa ;

=

t   p aliran turb adi fluktua   konstan ecepatan s tanya adal dt  an pada ga melalui pi ari aliran . Kecepata ambar 1.2. mantap ady flow) t ampang al ktu. Keada 0 ;

t   ρ  len, gerak si kecil dar  maka ali ebagai fung h : mbar terse  pa dengan antap. n fungsi w Aliran turb rjadi jika ran A, deb an ini dap 0 ;

t  h artikel zat i kecepata ran terseb si waktu p ut sebagai tekanan t ktu untuk len dalam ariabel dar  t Q, dsb.) at dinyatak  0

=

;

cair selalu . Tetapi ji ut adalah da suatu ti garis horis tap dan al liran mant  pipa aliran (se i sebarang an dalam erti kecepa titik pada z entuk mat tan V, at cair ematis 0

=

tidak berat a nilai rer   permanen ik dalam al ran. Di se tanya pada . Gambar iran turbul arang suatu 6.3.a n. ontal yang iran melal konstan te i saluran hadap irigasi

 p (a) dan tak mantap b)

(5)

 ber  sal  pas sua ko ko 5. kec vari Ali  ber   pen  ber  Aliran  bah denga 0

t  V  Contoh ran, aliran ng surut, u titik dala  pleks, bia  puter. liran bera Aliran epatan dari abel-variab 0

=

s V  an di salur  turan. Alir  Contoh ampang ba turan dan t tak mantap  waktu,

(unsteady flow) terjadi jika var abel aliran pada setiap titik

;

t  h ;

;

t   p   dari alira   banjir di sb. Gamb m aliran t anya peny turan dan disebut b satu titik el lainnya ;

=

s  p an panjang an tidak be 0

s V  ; dari aliran sah tidak ak beratura Gambar 0 ;

t   ρ  n tak man sungai, ali r 6.3.b. m rbulen dan elesaianny tak beratu raturan ap e titik yan eperti teka 0 ;

s  ρ  dengan de aturan terj 0

s  p tak beratur  sama di se n. 1.4. Aliran 0 tap adalah ran di est enunjukka  tak manta   dilakukan ran abila tida g lain di s an, rapat 0 ;

s h it dan pe di jika kec ;

0

s  ρ  an adalah a  panjang al  beraturan 0

 perubaha ari (muar    kecepatan . Analisis secara nu   ada peru  panjang al as,=, keda 0

=

;

ampang tet epatan beru ;

0

s h liran di dal iran. Gam a) dan tak 0

debit di sungai) sebagai f  dari aliran erik deng dalam pip ang dipen ngsi wakt ini adalah an mengg   atau garuhi  pada sangat nakan ahan bes iran. Demi aman, deb r dan ara kian juga t, dsb. dari engan 0

=

ap adalah  bah denga ontoh dari  jarak, ata aliran : ;

s Q 0 am saluran ar 1.4 me yang mem nunjukkan unyai aliran eratun (b)

(6)

6. liran satu dua dan t ga dimensi  Mo me  jara me  per  Ke sifa yan yan ada sep 1.5 diti  pen Sed dua v, san ul I  Dalam  punyai b ng terjadi.  jadi aliran  bahan kec daan pada t lainnya. g dapat dia g ditunjuk  ah merata. Dalam njang alir  ). Bidang  jau. Apab ting daripa ang aliran dimensi m Keban an w adala at sulit. G aliran sat sar dan ar 

Tetapi d   satu dime epatan vert ampang li liran di dal nggap seb an dalam Perubahan aliran dua n, sehingg tersebut ila distrib a pada ara di saiuran endatar ada akan alira h fungsi d mbar 1.5c dimensi, ah yang s lam analis nsi berdas kal dan m tang adala am pipa at gai aliran Gambar 1. kecepatan dimensi, a tidak ada isa menda si vertikal h melintan ang sanga lah sesuai.  di alam a ri koordin menunjukk  ambar 1.5 kecepatan ma. Seben anya, alira rkan bebe lintang ter   nilai rerat u saluran satu dimen 5a, kecepa anya terja semua par    aliran teg tar atau v dari kece  maka alir  t lebar, mi alah tiga di t ruang x, an aliran ti . Aliran 1-di setiap amya jenis n tiga di apa angga adap kece a dari kece ecil adalah si. Di dala tan aliran i pada ara titik pada aliran se ensi dapa an, misal atan pada atan, rapat salah satu aliran ta  pada tamp  aliran. tampang l acam ini disederh ya menga arah mema  massa. da contoh dari   seragam ang AA d intang sangat nakan aikan njang. sifat- aliran eperti n BB ikel diang k lurus pa rtikal terg atan atau n dapat di alnya di p ap menga da bidang antung pa sifat-sifat nggap dua antai, mak  lir dalam ersebut (G a masalah yang lain dimensi v  anggapan idang ambar yang adalah rtikal. aliran mensi, di y, dan z. a dimensi ana komp nalisa dari (3-D). nen kecep  aliran ini tan u, adalah . 2-D dan -D 6

(7)

7. liran rota ional dan tak rotasi nal. ter  Aliran adap pusat dalah rota massanya.

ional bila etiap parti el zat cair mempunyai kecepatan sudut

cair   par  lur  dist zat Gamba   riil melal ikel zat cai

s setelah ribusi kece cair tidak b 8. unt flu seb aru  pad gari De me alir  aris Arus Garis a k menunj tuasi seku rang titik tidak aka a aliran me Oleh k  s arus ters gan demik  upakan ga n antara d   1.6a me i dinding r akan bero engalami r  atan di de erotasi terh Gambar dan Tabu us (stream kkan arah nder yang ada kurva saling be alui bidan rena vekto ebut, maka ian tidak a is arus. M a garis alir  unjukkan  batas lurus tasi. Suatu otasi akan at dinding adap pusat .6. Aliran r  g Arus line) adala gerak di terjadi ak  tersebut m  potongan  batas yan Gam  kecepatan   tidak ada da aliran t ngingat ali an adalah s istribusi k  . Karena  partikel ya erjadi peru  batas adal massanya. ecepatan s istribusi k  g semula  bahan sud h merata ( atu aliran cepatan y edua sumb t. Pada ali ambar 1.6 turbulen d ng tidak unya sating an tak rota  b). Suatu p ri zat erata, tegak ional, artikel otasional (  kurva kh erbagai ti ibat turbul enunjukka tau bertem  mengecil.  bar 1.7. Ga  di setiap ti kompone gak lurus an tidak b ama. ) dan tak r  yal yang d ik dalam ensi. Gari  arah kece u. Gambar tasional (b) tarik di dal liran, den   singgung atan parti 1.7 menun am aliran z an menga   yang dib el zat cair.  jukkan gar  at cair aikan at di Garis s arus ris arus tik pada ga   kecepatan garis arus; sa memoto is arus ada   yang tega sehingga ng garis al lah menyin k lurus pa idang bata ran maka j ggung anya. s juga umlah

(8)

 Mo lua me tab me 9. kec me den 1.9.  per  ada Per   per  ma  ber   per  de me dik  ul I  Apabil an kecil otong gar  ng. Aliran unjukkan t ercepatan Percep epatan. La an aliran gan tampa  Apabila ti anen dan ya penge  bahan ke epatan ko a kecepat rti aliran epatan lok  ikian apab galami pe nal denga sejumlah aka akan s arus, zat hanya mas abung alira Partikel Z tan partike u perubah atau karen g lintang ggi muka kecepatan ilan tamp cepatan k  veksi. Ap n aliran d di suatu t al yang ter  ila permuk  cepatan k   percepata garis alir  erbentuk s cair di dal uk dan kel n. n ditarik uatu tabun am tabung ar melalui melalui se g aliran. arus tidak kedua uju iap titik leh karena akan kelua g tabung a isekeliling tidak ada melalui d iran. Gam suatu aliran inding ar 1.8

Gambar 1.8. Tabung arus at Cair l zat cair y n kecepat a perubah engecil da air dari su ada suatu ng curat, rena ada abila tingg   suatu titi tik menga adi karena aan zat cai nveksi da  total, dan ang berger  n ini bisa n waktu. i sebuah ta  bu curat a itik adalah aka alira ya peruba i muka ai   dalam cu lami perce adanya pe r selalu be   lokal. Ga aliran adal k didefinis   disebabka Dipandang ngki sepert alah konst  konstan te   di sepan han tamp   berubah rat akan b  patan. Per  rubahan ali ubah mak  ungan da h tak mant ikan sebag n oleh pe suatu alir  i ditunjukk  an, aliran hadap wa ang curat ng aliran  bertambah rubah den epatan ini ran menur    aliran di i kedua pe  p. ai laju per  ubahan ge an melalui n dalam G elalui cura tu. Tetapi akan dipe disebut atau berk  gan waktu   disebut t waktu. dalam cura rcepatan te  bahan ometri curat ambar t akan arena cepat. engan rang) yang engan engan t akan rsebut 8

(9)

 ber  kec ters Sec Per  Dif  Sub did Gamba erak dari epatan part ebut kecep ara matema V = V epatan par  dt  dV  a

=

rensial dV dV 

=

stitusi per   pat : dt  dV  a

=

 1.10. men titik O sa kel adalah atan parti tis dapat di t, s) Ga tikel selam ditulis dal d  s V  dt  t 

+

amaan (6. V  t  V 

+

=

Gambar 1 unjukkan li  pai ke tit V dan di t el tidak k  tulis:  bar 1.10. L gerak ters m bentuk s ) ke dala s V  .9. Aliran ntasan dari k P. Panj itik P kece nstan, tet elalui Cur  intasan ger  ebut adala iferensial  persama gerak parti ng lintasa atannya  pi beruba t

kel zat cair    OP adal enjadi V+   dengan . Partikel te h ds. Di t V. Selama aktu dan rsebut itik O gerak ruang. (1.1) ak paitikel at cair : (1.2) arsiil, (1.3)

an (6.2) dan karena V = ds/dt maka

(10)

di  per  ana dV/dt epatan ko   disebut p veksi (V δ rcepatan t /δs)

tal yang t rdiri dari ercepatan okal (δV/δt) dan

B. ebit Aliran  Mo wa vol (m3 Jumlah tu disebut me zat ca /d) atau sat zat cair y debit alira r tiap satu an yang la ng mengal n dan dib an waktu, in ( liter/de ir melalui ri notasi sehingga s tik, liter/m ampang li . Debit al tuannya a nit, dsb). tang alira iran biasa alah mete   tiap satu ya diukur kubik pe satuan dalam detik sa kec Di dala a di setia epatan alira m zat cair i   titik pa n untuk zat deal, di ma a tampang  cair ideal na tidak te   lintang. an zat cair  jadi geseka ambar 1. riil melalui n, kecepata 11. menun  pipa dan s n aliran V ukkan dis aluran terb adalah tribusi ka. dib den di s ma tam ul I  Apabil rikan oleh Q = A Untuk gan jarak d umbu pipa. a debit alir  dQ = d lntegra  pang pipa Apabil Gam Gambar 1  tampang  bentuk beri  (m2 x m/ zat cair rii ari dinding Apabila v an melalui V = 2 π r i dari pers . terdapat h  bar 1.11a .11b Kece liran tegak  kut:  – m3/d) l, kecepata  batas. Unt adalah kec  pias adalah r V maan terse ubungan a Kecepatan atan aliran lurus pada n pada di k aliran m  patan di pi  :  but mengh tara v dan aliran mela melalui sal arah aliran ding batas lalui pipa, as setebal silkan deb , maka deb lui pipa uran terbu  adalah A, adalah no kecepatan r dan berja t aliran tot it aliran da a

maka debit aliran

, dan bert aksimum rak r dari s mbah erjadi umbu, l melalui seluruh at dihitun . 10

(11)

Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besamya sama dengan kecepatan rerata V, sehingga debit aliran adalah :

Contoh 1

Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan air dengan kecepatan 1 m/d. Berapakah debit aliran. Apabila debit aliran dinaikkan menjadi 75 l/d, berapakah kecepatan aliran.

Penyelesaian

a. Debit aliran dihitung dengan rumus berikut :

(

)

m d  l d  V   D V   A Q 0.25 1.0 0.0491 / 49.1 / 4 1 4 1 2 2 3 = = × = = = π  π 

 b. Kecepatan aliran untuk Q = 75 l/d Q = 75 l/ d = 0,075 m3/d Q = A V

(

)

d  m  A Q V  1.53 / 25 . 0 4 1 075 . 0 2 = = = π  1. Persamaan Kontinuitas

Apabila zat cair kompresibel mengalir secara kontinue melalui pipa atau saluran, dengan tampang aliran konstan ataupun tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di semua tampang. Keadaan ini disebut dengan  persamaan kontinuitas aliran zat cair.

Dipandang tabung aliran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.12. Untuk aliran

satu dimensi dan mantap, kecepatan rerata dan tampang lintang pada titik 1 dan 2 adalah V1, dA1 dan V2, dA2.

Volume zat cair yang masuk melalui tampang 1 tiap satuan waktu : V1 dA1 Volume zat cair yang keluar dari tampang 2 tiap satuan waktu : V2 dA2 Oleh karena tidak ada zat cair yang hilang di dalam tabung aliran, maka :

V1 dA1 = V2 dA2

lntegrasi dari persamaan tersebut pada seluruh tampang aliran, akan didapat volume zat cair yang melalui medan aliran,

(12)

 Mo ata ata tak  ber  den Ata Bia dib ul I  Gamb

=

1 1  A V  V1 A1 Q = A Persam kompresib Apabil asarkan p gan debit y Q1 = Q u A1 V1 sanya debit ri tanda ne ΣQ = 0 ar 1.12 Ta

=

2 2 1  A V   A V2 A2 = konsta aan (1.6) d l.  pipa be rsamaan k  ang menin Gambar 1.  + Q3 A2 V2+ A   aliran me gatif, sehin ung aliran 2  A an (1.7) di rcabang s ontinuitas, galkan titi untuk men 3 Persam 3 V3 uju titik c gga jumlah ebut deng  perti yan debit alira  tersebut. runkan pe an kontinu  bang dibe aliran pad n persama   ditunjuk    yang men samaan ko itas pada pi i tanda po  percabang (1. (1. n kontinui kan dala uju titik ca ntinuitas ) )

tas untuk zat cair

Gambar  bang harus 1.13, sama  pa bercabang itif dan ya an adalah ng mening ol alkan (1.8) 12

(13)

Contoh 2

Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan kecepatan 1 m/detik. Berapakah debit aliran. Jika diameter pada ujung yang lain dari pipa tersebut adalah 100 cm (pipa berubah dengan teratur), berapakah kecepatan aliran pada ujung tersebut.

Penyelesaian Hitungan debit.

Diameter pipa : D1 = 50 cm = 0.5 m

Luas tampang pipa : 1 12 (0.5)2 0.1963 2 4 1 4 1 m  D  A = π  = π  = Kecepatan aliran : V1 = 1 m/d Debit aliran : Q = A1 V1 = 0.1963 m2 x 1 m/d = 0,1963 m3/d Perhitungan kecepatan pada ujung yang lain.

Diameter pipa di ujung : D2 = 100 cm = 1 m

Luas tampang pipa : 2 22 (1.0)2 0.7854 2 4 1 4 1 m  D  A = π  = π  =

Dengan menggunakan persamaan kontinyuitas, Q = A1 V1 = A2 V2 maka : d  m  A Q V  0.25 / 7854 . 0 1963 . 0 2 2 = = =

Jadi kecepatan aliran di ujung pipa yang lain : V2 = 0,25 m/d

Contoh 3

Air mengalir melalui pipa 1,2,3 dan 4 seperti tergambar. Air mengalir melalui  pipa 1 dengan diameter Dl = 50 mm yang dihubungkan dengan pipa 2 berdiameter D2 =

75 mm di mana kecepatan reratanya V2 =2 m/d. Ujung pipa 2 bercabang menjadi pipa 3 dan pipa 4. Kecepatan aliran pipa 3 adalah V3 = 1,5 m/d. Diameter pipa 4 adalah D4 = 30 mm. Debit aliran pipa 4 adalak setengah debit pipa 3. Q4=0,5Q3. Hitung Q1,V 1, Q2, Q3, D3, Q4 dan V4.

Penyelesaian

Parameter yang diketahui adalah : Diameter pipa 1 : Dl = 50 mm = 0,05m

(14)

Ke epatan alir n di pipa 2 : V2 = 2 m/d Ke epatan alir n di pipa 3 : V3 = 1,5 m/d Diameter pipa 4 : D4 = 30 mm = 0,03m De it aliran di pipa 4 : Q4 = 0,5 Q3

 Mo

Gambar 1. 4. Par meter yan ditanyakan :

Q1= ? v1= ? Q2= ? D3= ? V4= ? De it pipa 2. Pip alir    2 sudah n.

diketahui iameter dan kecepatan aliran sehingga dapat dihitung debit

Kar  Ke Per  De Dia ul I   A Q2

 =

V   D 4 1 2

 =

π  ena Q2 sud Q1 = Q epatan alir   A Q V  1 1

 =

amaan ko Q2 = 03 0,0088 Q3 = 0, it aliran di Q4 = 0, meter pipa Q3 = A h didapat = 8,836 l/ n pipa 1, 0 . 0 ( 4 / 0088 . 0

=

π  tinuitas di + Q4 6= Q3 + 0, 005891 m3  pipa 4, 5 Q3 = 0.00 3 dapat dih  V3 V  ( 4 1 2 2 2

=

π  aka Q1da . m 5 . 4 ) 5 6 2

=

itik cabang 5 Q3 /d = 5,891I 2946 m3/d itung deng 2 ) 075 . 2

×

at dihitun d  antara pip d 2.95 l/d n rumus b 008836 . 0  berdasark   2 dengan rikut : d  8.8 / 3

=

6l/

n persamaan kontinui as.

ipa 3 dan ,

(15)

5 . 1 4 1 005891 . 0 = π  D32× D3 = 0,071 m = 71 mm

Kecepatan aliran di pipa 4 dapat dihitung dengan rumus berikut : Q4 = A4 V4

(

)

2 4 03 . 0 4 1 002946 . 0 = π  ×V  V4 = 4.17 m/d C. Aktivitas Mahasiswa

1. Baca materi yang disajikan pada Bab II bagian A dan B. :

ggal anda.

: 2. Diskusikan

a. Perbedaan mendasar antara jenis aliran yang terjadi di dalam aliran fluida.  b. Penerapan rumus kontinuitas pada aliran.

3. Cari materi pendukung contoh-contoh penerapan aliran fluida dalam lingkungan tempat tin

4. Selesaikan soal-soal latihan pada berikut

1. Air mengalir melalui pipa berdiameter 1,0 m dan kecepatan 1,5 m/d. Hitung debit aliran.

2. Aliran melalui pipa dengan debit 1,5 m3/d dan kecepatan 2 m/d. Hitung diameter pipa.

3. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 25 cm yang kemudian  bercabang menjadi dua pipa, yaitu pipa 1 dan pipa 3 yang masing-masing  berdiameter 10 cm dan 5 cm. Kecepatan aliran di pipa 2 adalah 0.5 kali

kecepatan di pipa 1. Hitung debit aliran melalui pipa 2 dan 3.

III. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa telah memahami  jenis-jenis aliran, konsep dasar kontinuitas dan debit, serta mampu menghitung

(16)

 Modul I  16

DAFTAR PUSTAKA

Batchelor, GK., 2000. An Introduction to Fluid Mechanics. Cambridge University Press, Cambridge.

Berlamont. J, 1993. Hydraulic of Pipe and Canal Network, part 2. Center For Irrigation Engineering, Katholieke Universiteit Leuven Belgium

Berlamont. J, 1993. Hydraulic of Pipe, part 1. Center For Irrigation Engineering, Katholieke Universiteit Leuven Belgium

Bloomer, JJ., 2000. Practicals Fluid Mechanics For Engineering Application. Marcel Dekker Inc., New York.

F. R. L, Daugherty and J.B. Fransini, 1977. Fluid Mechanics with Engineering Application.

Gerhant, P.P, 1985. Fundamentals of Fluid Mechanics. Addison Wesley. Reading, Massachusetts.

Henderson, FM., 1966. Open Channel Flow. Macmillan Pub. Co. Inc., New York. Kundu, PK., and Cohen IM., 2002. Fluid Mechanics. Academic Press - Elsevier

Science, San Diego.

Landau LD., and Lifshitz, EM., 1987. Fluid Mechanics. Pergamon Press. Toronto. Larock, BE., Jeppson, RW., and Watters, GZ., 2000, Hydraulics of Pipeline System,

CRC Press, New York.

 Nakayama, Y. and Boucher, RF., 1998. Introduction to Fluid Mechanics, Butterworth-Heinemann, Oxford.

Robertson, JA., Cassidy, JJ., Chaudhry, MH., 1998. Hydraulic Engineering. John Wiley & Sons, San Fransisco.

Trihatmodjo, B., 1985. Hidraulika I. Ugama Press, Yogyakarta. White, A., 2003. Fluid Mechanics. McGraw-Hill Co., New York.

Gambar

Gambar 1.8. Tabung arus at Cair l zat cair y n  kecepat a  perubah engecil da air dari su ada suatu ng  curat, rena  ada abila  tingg   suatu  titi tik  menga adi  karena aan  zat  cai nveksi  da  total, dan ang berger n  ini  bisan  waktu.i sebuah ta bu c

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok tikus yang diberi pakan standar memiliki indeks fagositosis 1,568, sedangkan kelompok tikus yang diberi pakan mengandung tepung tempe kedelai hitam sebanyak 25, 50, 75

Penggunaan ekstrak bubuk jerami telah menjadi lebih umum sebagai metode alternatif untuk mengendalikan pertumbuhan alga yang berlebihan dengan cara menghambat, bukan

Efektivitas Ekstrak Putri Malu (Mimosa Pudica Linn.) sebagai Nefroprotektor pada Tikus Wistar yang Diinduksi Parasetamol Dosis

Dalam bab ini penulis menganalisa data yang telah diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dan menyederhanakan data yang banyak dalam bentuk yang lebih sederhana

Bahwa F reg dan r xy > F tabel dan rtabel pada taraf signifikan 5% dan 1% adalah signifikan.Dengan ini hipotesis yang diajukan yaitu, ada pengaruh yang

Benar, hal ini membutuhkan banyak latihan rohani bagi orang percaya. Mereka akan jauh lebih mudah mengurus masalah-masalah sendiri dan mem- buat rencana-rencana

Adalah sebuah kelompok yang terdiri dari 3-5 mahasiswa dan dipimpin oleh seorang pemimpin kelompok kecil untuk mengadakan pertemuan 1 minggu sekali demi pertumbuhan rohani

Mohon kehadiran seluruh Pengurus Lengkap Pelkat PKLU dalam rapat yang akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 02 Juli 2018 pukul 11.00 WIB bertempat di Ruang