NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Koreksi IHSG yang terjadi dalam dua hari terakhir telah mengindikasikan bearish pattern bagi IHSG dalam pekan ini. Sinyalemen tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastics mengindikasikan downtrend pattern bagi indeks bursa domestik tersebut. IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran 4311-4459
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4496.042 +18.553 3,586.507 5,811.817
LQ-45 760.633 +3.259 1,351.772 3,932.929
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG dapat ditutup menguat sebesar 18,55 poin (0,41%) menjadi 4.496,04 dari 4.477,49 ditengah pelemahan bursa regional yang telah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir paska pemerintah China menggelontorkan likuiditas guna memperlambat naiknya suku bunga. Hampir seluruh sektor perdagangan ditutup di zona positif dengan kenaikan tertinggi di sektor perkebunan sebesar 1,81%, diikuti oleh sektor keuangan sebesar 1,48% yang didukung oleh penguatan sektor perbankan setelah dirilisnya laporan keuangan yang positif. Sedangkan sektor yang ditutup di zona negatif adalah konsumsi, pertambangan dan perdagangan yang masing-masing turun sebesar 0,39%, 0,27, dan 0,22%. Adapun, bursa regional ditutup di zona negatif yang dipengaruhi oleh melambatnya data survei awal Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, dimana pada bulan Januari 2014 data tersebut turun ke level 49,6 dari posisi 50,5 di bulan Desember 2013, sekaligus lebih rendah dari estimasi analis di level 50,3. Perlambatan manufaktur yang berkepanjangan ini menguji kemauan pemimpin China untuk mengambil langkah yang telah direncanakan yakni, salah satunya dengan menurunkan kapasitas yang berlebih dan menindaklanjuti utang. Indeks Hang Seng ditutup turun cukup signifikan sebesar 348,35 poin (-1,51%) menjadi 22.733,90 dari 23.082,25. Indeks
Shanghai Composite juga ditutup melemah sebesar 9,57 poin
(-0,47%) menjadi 2.042,18 dari 2.051,75. Selain itu, melemahnya data manufaktur China juga mempengaruhi bursa Jepang karena China merupakan mitra dagang dan pasar ekspor yang krusial bagi Jepang. Sentimen ini menahan laju penguatan Indeks Nikkei 225 sehingga ditutup melemah sebesar 125,07 poin (-0,79%) menjadi 15.695,89 dari 15.820.96. Sementara itu, bursa Eropa tentatif bergerak mixed ditengah pelemahan bursa regional. Adapun, sentimen dari kawasan Eropa adalah data PMI di sektor industri manufaktur zona Eropa meningkat menjadi 53,9 di Januari 2014 dari 52,7 di Desember 2013. Data PMI di industri jasa juga menunjukkan perbaikan menjadi 51,9 bulan Januari 2014 dari 51 di Desember 2013. Di sisi lain, berdasarkan data biro statistik Spanyol, tingkat pengangguran negara tersebut masih berada di level 26,03% dari seluruh angkatan kerja pada periode tiga bulanan hingga Desember 2013 dibandingkan dengan 25,98% di kuartal sebelumnya.
Rally kenaikan indeks bursa saham Indonesia pada perdagangan saham hari ini diperkirakan bisa terhenti, menyusul potensi koreksi terhadap Indeks bursa Asia. Sebelumnya Indeks bursa Wall Street melemah kemarin, pasca data manufaktur AS dan China yang mengecewakan. Indeks PMI menunjukkan 49,6, dibawah 50,5 pada bulan Desember, Sementara itu, Menurut HSBC Holdings Plc dan Markit Economics sektor manufaktur China kemungkinan akan menunjukkan kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, Sentimen data AS yang terbilang positif tidak berhasil mendorong kenaikan bagi indeks AS tersebut. Indeks manufaktur AS untuk meski masih berekspansi namun menurun dari bulan sebelumnya. Indeks manufaktur PMI AS untuk bulan Januari Sebesar 53,7 turun dari bulan sebelumnya ketika mencapai angka 54,4. Ditambah lagi dengan sentiment hasil earning dari perusahaan termasuk McDonald’s dan Netflix, tidak berhasil mengangkat indeks Wall Street. Indeks Dow Jones ditutup melemah 175,99 poin atau 1,07% menjadi 16197,35. S&P 500 turun 16,40 poin atau 0,89% menjadi 1828,46, dan Nasdaq melemah 24,13 poin atau 0,57% menjadi 4218,87. Koreksi atas indeks global bersifat temporer, melihat dukungan bagi indeks bursa dunia ini kedepannya untuk bergerak positif terbuka. Seiring ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian negara-negara maju serta pengaruhnya pertumbuhan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan menjadi katalis bagi indeks bursa global tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan sebesar 6%. Angka tersebut lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2013 sebesar 5,6%. Pemerintah optimistis kontribusi pemilihan umum (Pemilu) terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 0,2-0,3%. Kabar dari dalam negeri lainnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan, tren perlambatan pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia masih berlanjut pada November 2013. Utang Luar Negeri tumbuh sebesar 3,7% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,9% (yoy). Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada November 2013 tercatat sebesar 260,3 miliar dolar AS atau mencapai 29,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan Utang Luar Negeri yang melambat terutama dipengaruhi oleh turunnya posisi Utang Luar Negeri sektor publik yang pada November 2013 tercatat turun menjadi USD123,3 miliar, atau tumbuh negatif sebesar 2,7% (yoy).
DAILY REPORT
24 January 2014• WIKA Beton, anak usaha WIKA,targetkan pendapatan Rp 3,5 triliun • Wika Beton bidik kenaikan laba 23%
• SMGR targetkan volume penjualan di Jawa Timur 5,5 juta ton • KLBF resmikan pabrik obat kanker
• ACES akan buka dua gerai baru • INDY dirikan anak usaha
• ANTM menutup penambangan pasir besi di Kutoarjo • CITA hentikan ekspor bauksit
• GAMA akan kembangkan proyek Botanical City di Solo • KPIG ekspansi Rp 3 triliun
• TLKM dirikan perusahaan patungan dengan Telstra
• FREN targetkan pangsa pasar handphone android 14% tahun ini • FREN siapkan USD 100 juta untuk jaringan
• FREN siapkan dana Rp4,8 triliun untuk handset • BBNI targetkan pendapatan remitansi tumbuh 20% • BMRI salurkan kredit UMKM Rp64,6 triliun
• BNLI targetkan pertumbuhan kredit korporasi 15% di tahun ini • BNLI proyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 15% • BNLI targetkan hingga 150.000 nasabah baru kartu kredit & debit • KLBF resmikan pengoperasian pabrik obat kanker
• Go Private SCPI disetujui
• SCPI incar pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini
Support Level 4483/4470/4456
Resistance Level 4510/4523/4537
Major Trend Down
24 January 2014
24 January 2014
PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton), anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menargetkan pendapatan atau omzet kontrak proyek baru tahun 2014 sekitar Rp 3,5 triliun atau naik dari realisasi kontrak proyek baru di tahun 2013 yang sebesar Rp 2,7 triliun. Sedangkan kontrak carry over dari tahun 2013 sebesar Rp 1,6 triliun. Sehingga total kontrak tahun 2014 menjadi Rp 5,1 triliun. Perseroan menargetkan penjualan tahun 2014 menjadi Rp 3,1 triliun atau naik dari otal penjualan tahun 2013 yang mencapai Rp 2,6 triliun. Semua proyek perseroan masih didominasi oleh infrastruktur hingga 60%, sedang sisanya proyek properti, energi, dan grup bisnis lain.
Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA), Wika Beton, membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 23% menjadi Rp 297 triliun pada 2014. Pertumbuhan kinerja keuangan akan ditopang peningkatan peningkatan kapasitas produksi, menyusul pembangunan 2 pabrik baru dan selesainya akuisisi perusahaan beton di Batam. Kapasitas produksi ditargetkan tumbuh sekitar 10-15% menjadi 2,2 - 2,3 juta ton pada 2014.
Semen Indonesia (SMGR) menargetkan volume penjualan produk semen merek Semen Gresik di Jawa Timur tahun 2014 menjadi 5,5 juta ton atau 73% dari pangsa pasar semen di wilayah tersebut. Sebanyak 45% dari total produksi Semen Gresik dengan kapasitas 12 juta ton lebih per tahun diserap pasar Jawa Timur. Selebihnya ditujukan pasar Jawa Tengah, Bali dan provinsi lainnya.
Kalbe Farma (KLBF) meresmikan pengoperasian pabrik obat kanker baru seluas 1.800 meter persegi di kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi sebesar 55 juta unit obat per tahun.
Ace Hardware Indonesia (ACES) mulai melakukan ekspansi pada tahun in dengan membuka dua gerai baru pada bulan ini. Pembukaan gerai baru akan dilakukan pada 25 Januari 2014 di dua tempat, yaitu di Medan, Sumatra Utara dan Samarinda, Kalimatan Timur. Pembukaan gerai keempat di Medan tersebut memiliki luas lahan ritel sekitar 2.500 meter persegi, sedangkan gerai di Samarinda merupakan gerai kedua di kota tersebut dan akan dibuka dengan luas lahan ritel sebesar 2.800 meter persergi. Dengan pembukaan dua gerai tersebut, perseroan memiliki 97 gerai.
Indika Energy (INDY) melalui anak usahanya Indika Capital Investments, telah mendirikan 1 anak perusahaan baru yakni Indika Energy Trading. Indika Energy Trading didirikan dengan tujuan menjalankan usaha di bidang perdagangan, antara lain perdagangan batubara. Indika Energy Trading memiliki modal Rp 5 miliar.
Aneka Tambang (ANTM) menutup penambangan pasir besi di Kutoarjo Jawa Tengah pada 21 Januari 2014 sebagai bagian dari implementasi good mining practices. Penambangan pasir besi di Kutoarjo merupakan bagian tugas dari Unit Pertambangan Pasir Besi (UPPB) mulai tahun 1987. Lokasi tersebut memasuki masa fase pasca-tambang pada 2007.
Cita Mineral Investindo (CITA) telah menghentikan kegiatan ekspor bauksit sejak 12 Januari 2014 setelah adanya aturan pemerintah nomor 1 tahun 2014 tentang larangan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara. Penghentian ini dilakukan sampai adanya ketentuan yang memperbolehkan perseroan melaksanakan kegiatan ekspor kembali. Perseroan lewat anak usaha, PT Well Harvet Winning Alumina Refinery, sedang dalam tahap pembangunan smelter. Gading Development (GAMA) akan mengembangkan lahan seluas 80 hektar di Solo, Jawa Tengah untuk proyek Botanical City dengan anggaran mencapai Rp 1,7 triliun. Dana tersebut berasal dari operasional perseroan dan pinjaman dari pihak ketiga. Perseroan menargetkan pembangunan ‘Solo Baru’ berakhir pada tahun 2025. Perkiraan waktu pengajuan penjualan pada kuartal III 2014. Untuk tahap awal lahan yang akan digarap mencapai 17 hektar.
Gading Development (GAMA) akan melanjutkan rencana penerbitan surat utang berupa obligasi senilai Rp 500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli dan mengembangkan tanah. Selain itu, perseroan akan menggunakan dana sebagai biaya operasional. MNC Land (KPIG) menganggarkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk pengembangan tahap awal kawasan wisata di Lido, Jawa Barat. Proyek itu akan dimulai pada kuartal II-2014. Perseroan akan membenahi infrastruktur, membangun hotel dan vila. Selain di Lido, perseroan berencana mengembangkan theme park di kawasan Mandalika, Lombok Tengah.
Alam Sutera Realty (ASRI) mengamankan pembelian kembali (buyback) obligasi senilai USD 82,45 juta dari Alam Sutera International Private Ltd, selaku pemegang obligasi anak usaha Alam Sutera. Perseroan menargetkan buyback obligasi dapat mencapai USD 150 juta.
Obligasi global yang akan diterbitkan oleh Alam Sutera Realty (ASRI), melalui entitasnya Alam Sutera International Pte. Ltd. dan Alam Synergy Pte. Ltd., diklaim mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga tiga kali atau mencapai lebih dari US$730 juta. Animo pemodal tersebut membuat perseroan dapat menetapkan tingkat kupon sebesar 9%, lebih rendah dengan yang diberitakan sebelumnya sebesar 9,25%.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Telstra, perusahaan telekomunikasi yang tercatat di bursa Australia. Perusahaan patungan itu akan fokus pada aplikasi jaringan dan layanan (network applications and services/NAS) dengan sasaran pasar berupa perusahaan di Asia Tenggara.
Smartfren Telecom (FREN) akan mengejar pangsa pasar penjualan handphone berbasis android sebesar 18%-20% di tahun 2015. Perseroan memperkirakan pangsa pasar tahun 2014 di sekitar 14%. Smartfren Telecom (FREN) akan mengeluarkan dana hingga USD 100 juta untuk pengembangan jaringan telekomunikasi hingga 2014. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi penambahan pelanggan baru yang ditargetkan mencapai 4-5 juta. Perseroan berharap bisa meraih kinerja keuangan yang positif pada semester I-2014. FREN akan mengembangkan BTS di 2.000 titik pada tahun ini.
Smartfren Telecom (FREN) berencana meningkatkan belanja handset pada tahun ini dengan menggelontarkan dana hingga Rp4,8 triliun. Lebih dari separuh perangkat yang akan diimpor adalah ponsel pintar, sisanya modern. FREN akan meluncurkan 15 sampai 20 model smartphone di tujuh segmen pada 2014.
Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan pendapatan dari bisnis layanan transaksi remitansi dapat tumbuh hingga 20% pada tahun ini. Bisni remitansi yang dijalankan tahun lalu mampu melampaui target hingga 117%. Penguatan layanan remitansi merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memacu bisnis transactional banking serta fee based income.
Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga Desember 2013 (unaudited) mencapai Rp64,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp54,69 triliun. Penyaluran kredit kepada segmen UMKM seluruhnya digunakan untuk pembiayaan usaha produktif.
Bank Permata (BNLI) incar pertumbuhan penyaluran kredit korporasi sebesar 15% di tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan pertumbuhan kredit industri perbankan yang ditargetkan Bank Indonesia tahun depan sebesar 15%-17%. Kredit korporasi tahun ini akan melambat. Pasalnya, pertumbuhan kredit juga akan menurun dan ekonomi masih lemah.
24 January 2014
24 January 2014
Bank Permata (BNLI) memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 15%. Pertumbuhan kredit itu masih mengandalkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Bank Permata (BNLI) menargetkan 100.000-150.000 nasabah baru kartu kredit dan debit bernuansa Piala Dunia. Saat ini jumlah kartu debit Permata mencapai 1,5 juta dan jumlah kartu kredit mencapai 500 ribu. PermataBank memproyeksikan pertumbuhan kartu kredit tumbuh akan 10%-15%. Perseroan menargetkan pertumbuhan tabungan di atas 25%.
Mayoritas pemegang saham menyetujui rencana Merk Sharp Dohme Pharma (SCPI) untuk menjadi perusahaan tertutup. Perseroan akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham yang beredar dengan harga penawaran Rp100.000 per saham. Perseroan telah menganggarkan dana sekitar Rp38 miliar dari kas internal untuk membeli 389.150 lembar saham yang beredar di publik atau 10,8% dari total saham perseroan.
Merck Sharp Pharma (SCPI) menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 20% pada tahun 2014. Sementara, pendapatan perseroan di sepanjang tahun 2013 ditargetkan akan melebihi Rp 300 miliar. Untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar USD 21 juta guna mengembangkan pabriknya yang dibangun Oktober 2012 lalu. Selain, itu, perseroan juga berencana mengeluarkan 4 produk baru.
Tugu Pratama Indonesia menunda rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) seiring dengan keinginan pemegang saham mayoritas untuk memperbesar penyertaan modal pada perusahaan tersebut. Berdasarkan kajian terbaru, Tugu Pratama tidak memiliki masalah terkait permodalan, yang berarti untuk sementara rencana IPO dibatalkan.
Menurut ICRA Indonesia, total penjualan semen nasional diperkirakan
mencapai sekitar 59,0 juta ton pada tahun 2013 ditopang oleh kapasitas produksi yang lebih tinggi menjadi sekitar 64,3 juta ton. Kapasitas ini diharapkan dapat berkembang menjadi sekitar 69,0 juta ton pada tahun 2014 dan 76,8 juta ton pada tahun 2015 seiring dengan pertumbuhan permintaan semen. Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM), permintaan semen akan mencapai sekitar 16,0 juta ton. Sementara untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur termasuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia Ekonomi (MP3EI), permintaan semen akan mencapai sekitar 21,4 juta ton di tahun 2014. Jumlah permintaan domestik keseluruhan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 64,4 juta ton, tumbuh 9,1% YoY. Pada tahun 2015 permintaan semen diperkirakan akan meningkat hingga sekitar 71,6 ton.
Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan sektor
properti akan sedikit mereda karena dinamika ekonomi dan sosial-politik menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun 2014. Secara umum pada tahun 2014 permintaan dan pertumbuhan harga properti akan melambat dibanding tahun 2013. Penjualan properti bisa turun 10%-15% sebelum pemilu. Di antara seluruh sektor properti, sektor residensial dan perkantoran turun paling dalam. Kenaikan harga masih berlanjut, tetapi tingkat pertumbuhannya terhambat oleh penjualan yang melambat. Namun momen setelah pemilu bisa menjadi awal baru pertumbuhan pasar properti. JLL optimis penjualan bisa kembali terangkat 20% setelah pemilu, namun proyeksi itu berdasar asumsi pemilu berjalan lancar.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia,
rencana pemerintah menaikkan tarif listrik untuk industri golongan I-3 yang sudah terdaftar di pasar modal dan golongan I-4 mulai Mei-Desember 2014 akan berdampak pada kenaikan harga baja sebesar 44%-45% di akhir tahun 2014. Sekitar 70-80% bahan baku besi dan baja berasal dari impor dengan menggunakan kurs rupiah terhadap
dolar, ditambah kenaikan tarif listrik serta masih belum redanya efek kenaikan upah, sehingga akan meningkatkan harga produksi atau harga baja di pasaran.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan minimal jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 7,5% dari total modal disetor guna meningkatkan market likuiditas dan meningkatkan volume perdagangan. Peraturan free float ini efektif mulai 30 Januari 2014. Bagi perusahaan yang sudah terdaftar akan memiliki waktu 2 tahun untuk mengimplementasikan aturan ini. BEI juga menaikkan persyaratan free float untuk perusahaan yang berencana IPO dengan syarat antara lain jumlah free float yakni perusahaan dengan nilai ekuitas lebih dari Rp 500 miliar sebesar 20%, sebesar Rp 500 miliar-Rp 2 triliun sebesar 15% dan di atas miliar-Rp 2 triliun sebesar 10%.
24 January 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 97,27 -0,05 TLKM (US) 36 10.955 -252
Natural Gas (US$)/mmBtu 4,83 0,10 ANTM (GR) 0,05 899 -100
Gold (US$)/Ounce 1261,71 -2,42
Nickel (US$)/MT 14670,00 -125,00
Tin (US$)/MT 22025,00 -175,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,70 --
Coal (RB) (US$)/MT* 84,79 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 870,00 10,00
CPO (MYR)/MT 2552,50 8,50
Rubber (MYR/Kg) 726,50 0,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,51 0,34
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16197,35 -1,07 -2,29 14,57 13,37 2,71 2,53 4.661,0
USA NASDAQ COMPOSITE 4218,88 -0,57 1,01 20,45 17,37 3,19 2,93 6.745,8
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6773,28 -0,78 0,36 13,19 12,15 1,80 1,67 1.380,9
CHINA SHANGHAI SE A SH 2137,07 -0,47 -3,50 7,90 6,89 1,10 0,97 2.394,8
CHINA SHENZHEN SE A SH 1122,73 0,80 1,71 17,45 13,92 2,25 1,93 1.444,8
HONG KONG HANG SENG INDEX 22733,90 -1,51 -2,46 10,06 9,18 1,25 1,15 1.737,5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4496,04 0,41 5,19 13,71 11,72 2,51 2,21 341,8
JAPAN NIKKEI 225 15695,89 -0,79 -3,65 20,10 17,52 1,67 1,56 2.894,9
MALAYSIA KLCI 1808,31 -0,32 -3,14 15,95 14,56 2,16 2,01 304,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3100,24 -1,07 -2,12 13,59 12,29 1,25 1,18 396,2
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.165,00 22,00 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0001
EUR/IDR 16.655,71 74,81 EUR / USD 1,37 -0,0004
JPY/IDR 117,60 1,06 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.509,55 21,78 SGD / USD 0,78 -0,0005
AUD/IDR 10.654,29 -47,08 AUD / USD 0,88 -0,0010
GBP/IDR 20.232,34 22,06 GBP / USD 1,66 -0,0005
CNY/IDR 2.010,01 0,20 CNY / USD 0,17 0,0000
MYR/IDR 3.649,76 -1,75 MYR / USD 0,30 -0,0001
KRW/IDR 11,30 -0,03 100 KRW / USD 0,09 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.71
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48
ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
24 January 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%)
Inflation YTD % 8.38 7.79 SBI (9M) 7.22
Inflation YOY % 8.38 8.37 SBIS (9M) 7.22
Inflation MOM % 0.55 0.12
Foreign Reserve (US$) 99.3867 96.9602
GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
27 Jan* US New Home Sales Turun menjadi 457 ribu dari 464 ribu
27 Jan* US New Home Sales MoM Naik menjadi -1.6% dari -2.1%
28 Jan* US Durable Goods Orders Turun menjadi 3.4% dari 3.5%
28 Jan* US Consumer Confidence Index Naik menjadi 79.0 dari 78.1
30 Jan* FOMC Rate Decision Tetap 0.25
30 Jan* US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 4.1%
30 Jan* US GDP Price Index Turun menjadi 1.2% dari 2.0%
30 Jan* US Personal Consumption --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBRI IJ 8700 3.57 7.97 GGRM IJ 43525 -2.90 -2.72 BBCA IJ 10200 3.03 7.96 LPPF IJ 12325 -5.74 -2.38 INTP IJ 21275 2.16 1.80 ICBP IJ 11300 -2.59 -1.90 AALI IJ 22950 4.08 1.54 BMRI IJ 8875 -0.84 -1.88 SMGR IJ 14900 1.53 1.45 CPIN IJ 3940 -2.23 -1.61 INDF IJ 7275 1.39 0.96 PGAS IJ 4685 -0.85 -1.06 JSMR IJ 5450 2.35 0.92 INCO IJ 2680 -2.55 -0.76 TBIG IJ 6400 2.81 0.91 BSDE IJ 1475 -1.99 -0.57 BBNI IJ 4275 1.06 0.90 AKRA IJ 4445 -2.95 -0.57 ITMG IJ 27550 2.61 0.86 TLKM IJ 2225 -0.22 -0.55
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued Shares
(Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo
Manufacture &
Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas
PT Puridelta Lestari
Real Estate
Property 205-255 10,840.00 TBA TBA
Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
24 January 2014
24 January 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 24 Feb – 25 Mar’14
ICON Rights Issue 2:1 300.00 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec – 05 Feb’14
KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 31 Jan-14 03 Feb-14 07 Feb – 20 Mar’14
TRIL Rights Issue 3:38 100.00 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
EXCL RUPSLB 05-Feb-14
DKFT RUPSLB 11-Feb-14
CNKO RUPSLB 14-Feb-14
PSKT RUPSLB 14-Feb-14
24 January 2014
24 January 2014
SMGR
TRADING BUY
S1 14800 R1 15050 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 14500 R2 15350
Closing
Price 14900
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp14800-Rp15325
• Entry Rp14900, take Profit Rp15325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 57.76 Positif
MACD 35.4 Positif
True Strength Index (TSI) -13.03 Positif
Bollinger Band (Mid) 14596 Positif
MA5 14965 Negatif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000
Jun Jul August September October November December 2014
SMGR - Daily 1/23/2014 Open 14800, Hi 15075, Lo 14800, Close 14900 (1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 15,355.30, Fractal Up = 15,900.00, Fractal Down = 13,925.00, MA(Close,5) = 14,965.00, MA1(Close,8) =
14,965 14,900 14,596.3 13,925 13,531 15,153.1 15,355.3 15,661.5 15,900 12,021,100 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 19.70, Stochastic %K = 16.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
19.7017 16.8514 16.8514 19.7017 20 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = 35.44, Signal() = 63.01 35.437 63.0141 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -13.03 -1.32532 -13.0269 0.00000
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
WIKA
TRADING BUY
S1 1850 R1 1960 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1750 R2 2075
Closing
Price 1915
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1900-Rp2065
• Entry Rp1915, take Profit Rp2065
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.95 Positif
MACD 22.4 Positif
True Strength Index (TSI) 15.65 Positif
Bollinger Band (Mid) 1743 Positif
MA5 1911 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000
Jun Jul August September October November December 2014
WIKA - Daily 1/23/2014 Open 1835, Hi 1940, Lo 1835, Close 1915 (3.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,955.00, Fractal Up = 1,985.00, Fractal Down = 1,870.00, MA(Close,5) = 1,911.00, MA1(Close,8) = 1,920.63,
1,915 1,911 1,870 1,742.5 1,434.48 1,920.63 1,955 1,985 2,050.52 42,250,600 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 48.48, Stochastic %K = 37.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
37.9227 37.9227 20 48.483 48.483 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (6,9) = 22.38, Signal() = 27.14
22.3839 27.1388 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 15.65 15.6517 0.00000 30.578
24 January 2014
24 January 2014
LSIP
TRADING BUY
S1 1710 R1 1830 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1600 R2 1940
Closing
Price 1785
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1750-Rp1940
• Entry Rp1785, take Profit Rp1940
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 36.91 Positif
MACD 9.8 Positif
True Strength Index (TSI) 45.55 Positif
Bollinger Band (Mid) 1726 Positif
MA5 1679 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
Jun Jul August September October November December 2014
LSIP - Daily 1/23/2014 Open 1690, Hi 1790, Lo 1675, Close 1785 (6.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,612.88, Fractal Up = 1,980.00, Fractal Down = 1,470.00, MA(Close,5) = 1,679.00, MA1(Close,8) = 1,618.13,
1,679 1,618.13 1,612.88 1,470 1,434.59 1,725.75 1,785 1,980 2,016.91 114,332,40 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 84.70, Stochastic %K = 87.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
84.6979 80 20 84.6979 87.4373 87.4373 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = 9.85, Signal() = -0.77
-0.770936 9.84635 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 45.55 27.6444 0.00000 45.5492
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
INTP
TRADING BUY
S1 20950 R1 21450 Trend Grafik Major Down Minor up
S2 20450 R2 21950
Closing
Price 21275
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp9850-Rp 21950
• Entry Rp
21275, take Profit Rp
21950
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 64.80 Positif
MACD 68.4 Positif
True Strength Index (TSI) -7.93 Positif
Bollinger Band (Mid) 20691 Positif
MA5 21415 Negatif 18,000 20,000 22,000 24,000 26,000
Jun Jul August September October November December 2014
INTP - Daily 1/23/2014 Open 20825, Hi 21300, Lo 20800, Close 21275 (2.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 21,979.69, Fractal Up = 22,500.00, Fractal Down = 19,825.00, MA(Close,5)= 21,415.00, MA1(Close,8)=
21,415 21,275 20,691.3 19,825 19,096.9 21,575 21,979.7 22,285.6 22,500 3,551,700 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 25.36, Stochastic %K = 24.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
24.9337 24.9337 20 25.364 25.364 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 INTP - MACD (6,9) = 68.41, Signal() = 109.85
68.4132 109.854 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = -7.93 0.00000 -7.92948 7.13134
24 January 2014
24 January 2014
JSMR
TRADING BUY
S1 5350 R1 5500 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5250 R2 5600
Closing
Price 5450
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp5350-Rp5625
• Entry Rp5450, take Profit Rp5625
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 91.36 Positif
MACD 92.4 Positif
True Strength Index (TSI) 73.34 Positif
Bollinger Band (Mid) 4854 Positif
MA5 5285 Positif 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000
Jun Jul August September October November December 2014
JSMR - Daily 1/23/2014 Open 5375, Hi 5450, Lo 5325, Close 5450 (2.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,125.72, Fractal Up = 4,800.00, Fractal Down = 4,400.00, MA(Close,5) = 5,285.00, MA1(Close,8) = 5,174.38
5,125.72 4,853.75 4,800 4,400 4,259.76 5,174.38 5,285 5,447.74 5,450 5,860,800 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 82.70, Stochastic %K = 84.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
82.6987 80 20 82.6987 84.0731 84.0731 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = 92.39, Signal() = 85.80 85.7953 92.3867 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 73.34 71.4608 0.00000 73.3403
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
UNTR
TRADING BUY
S1 20450 R1 21350 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 19600 R2 22200
Closing
Price 20950
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp20800-Rp21325
• Entry Rp20950, take Profit Rp21325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 68.44 Positif
MACD 255.5 Positif
True Strength Index (TSI) 77.94 Positif
Bollinger Band (Mid) 19333 Positif
MA5 20100 Positif 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000
Jun Jul August September October November December 2014
UNTR - Daily 1/23/2014 Open 21100, Hi 21200, Lo 20325, Close 20950 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 19,400.00, Fractal Up = 19,900.00, Fractal Down = 18,750.00, MA(Close,5)= 20,100.00, MA1(Close,8)=
19,665.6 19,400 19,332.5 18,750 18,056.8 19,900 20,100 20,608.2 20,950 2,455,800 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 UNTR - Stochastic %D(5,3,3) = 94.82, Stochastic %K = 96.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
94.8158 80 20 94.8158 96.2121 96.2121 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 UNTR - MACD (6,9) = 255.45, Signal() = 189.99
189.991 255.451 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 77.94 60.4837 0.00000 77.9391
24 January 2014
24 January 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
23/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Buy 22950 22950 24525 21075 22225 23375 24525 Positif Positif Positif 25800 20650
LSIP Trading Buy 1785 1785 1940 1595 1710 1825 1940 Positif Positif Positif 2050 1470
SGRO Trading Buy 1865 1865 1935 1800 1845 1890 1935 Positif Positif Positif 2100 1820
Mining
BUMI Trading Sell 341 341 331 331 338 345 352 Negatif Negatif Negatif 375 270
PTBA Trading Buy 9750 9750 9975 9275 9625 9975 10325 Positif Negatif Positif 11850 8975
ADRO Trading Buy 1025 1025 1075 985 1015 1045 1075 Positif Positif Positif 1250 870
MEDC Trading Buy 2500 2500 2695 2275 2415 2555 2695 Positif Positif Positif 2400 1900
INCO Trading Buy 2680 2680 2765 2505 2635 2765 2895 Positif Negatif Positif 2800 2115
ANTM Trading Sell 1045 1045 1030 990 1030 1070 1110 Positif Negatif Negatif 1300 950
TINS Trading Sell 1385 1385 1370 1320 1370 1420 1470 Positif Negatif Negatif 1680 1300
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 14900 14900 15325 14500 14775 15050 15325 Positif Positif Negatif 15900 12550
INTP Trading Buy 21275 21275 21950 20450 20950 21450 21950 Positif Positif Negatif 22500 18300
SMCB Trading Sell 2315 2315 2300 2260 2300 2340 2380 Negatif Negatif Positif 2450 2100
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6800 6800 7000 6625 6750 6875 7000 Positif Positif Negatif 7400 6050
GJTL Trading Buy 1930 1930 2010 1845 1900 1955 2010 Positif Positif Positif 1940 1575
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7275 7275 7100 7000 7175 7350 7525 Negatif Negatif Positif 7175 6250
GGRM Trading Sell 43525 43525 41225 41225 42875 44525 46175 Negatif Negatif Negatif 45525 37750
UNVR Trading Buy 28575 28575 29375 27725 28275 28825 29375 Positif Positif Positif 28575 25100
KLBF Trading Buy 1410 1410 1400 1380 1400 1420 1440 Positif Positif Positif 1455 1160
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1475 1475 1415 1415 1460 1505 1550 Negatif Negatif Negatif 1600 1200
ASRI Trading Sell 525 525 497 497 515 535 555 Negatif Negatif Negatif 550 424
WIKA Trading Buy 1915 1915 2065 1750 1855 1960 2065 Positif Positif Positif 1985 1540
ADHI Trading Buy 1805 1805 1825 1745 1785 1825 1865 Positif Positif Positif 1850 1425
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4685 4685 4860 4500 4620 4740 4860 Positif Positif Positif 4950 4120
JSMR Trading Buy 5450 5450 5625 5250 5375 5500 5625 Positif Positif Positif 5425 4400
ISAT Trading Sell 4120 4120 4075 4075 4110 4145 4180 Negatif Negatif Negatif 4300 3850
TLKM Trading Sell 2225 2225 2170 2170 2205 2240 2275 Negatif Negatif Negatif 2265 1980
CMNP Trading Buy 3350 3350 3450 3225 3300 3375 3450 Positif Positif Positif 3450 2975
Finance
BMRI Trading Buy 8875 8875 9200 8600 8800 9000 9200 Positif Positif Positif 9525 7300
BBRI Trading Buy 8700 8700 9025 8425 8625 8825 9025 Positif Positif Positif 8600 6750
BBNI Trading Buy 4275 4275 4305 4175 4240 4305 4370 Positif Positif Positif 4420 3660
BBCA Trading Buy 10200 10200 10675 9625 9975 10325 10675 Positif Positif Positif 10200 9250
BDMN Trading Sell 4490 4490 4300 4305 4415 4525 4635 Negatif Negatif Positif 4650 3550
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 20950 20950 21325 19575 20450 21325 22200 Positif Positif Positif 20950 17900