• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN INSTRUKSI. : 12Tahun2011 TANGGAL DAN PEREDARAAN. narkoba. peredaran. narkoba. lndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN INSTRUKSI. : 12Tahun2011 TANGGAL DAN PEREDARAAN. narkoba. peredaran. narkoba. lndonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i: Fi. €S i ii il r'.i t+HpL.! fi LIK ir.j i:]i.rr.{f,*i^

LAMPIRAN

INSTRUKSI

PRESIDEN

REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR

: 12

Tahun2011

TANGGAL

: 27 Juni 2011

RENCAMAKSI

NASIOMI-

PENCEGAHAN

DAN

PEMBERANTASAN

PENYALAHGUNMN

DAN

PEREDARAAN

GELAP

MRKOBATAHUN

M11 -2015

A. BIDANGPENCEGAHAN

Para

Siswa/Pelajar

pendidikan

me-nengah

tidak

rne-nyalahgunakan

narkoba

dan

terlibat

peredaran

gelap

narkoba.

Meningkatnya

jumlah

Siswa/

Pelajar

pendi-dikan

menengah

menolak

narkoba.

Memberikan

penyuluhan

dan penerangan

kepda para Siswa/Pelajar

pendidikan

menengah

yang

rentan

dan beresiko

tinggi

dari penyalahgunaan

dan peredaran

gelap

narkoba.

Kemendiknas

Kemenag

Komisi

Perlindungan

Anak

lndonesia

Badan

Kependu-dukan

dan

Keluarga

Berencana

+ f i % + 20o/o + 3 0 % + 40o/o + 5 0 %

(2)

w

Nasional - Badan Narkotika

Nasional Mernbentuk dan meningkatkan

ketrampilan kader anti narkoba di kalangan para Siswa/Pelajar pendidikan menengah yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

+ 10 olo + 20o/o + 3 0 % + 40 o/o + 5 0 %

- Kemendiknas

- Kemenag

- Badan

Narkotika

Nasional

Meningkatnya jumlah Kader Anti Narkoba di kalangan para Siswa/Pelajar pendidikan menengah.

2.

Para Mahasiswa tidak menyalah-gunakan narkoba dan terlibat per-edaran gelap narkoba.

Memberikan penyuluhan dan penerangan kepada para Mahasiswa yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba. + 10 olo

+ 20%

+ 3 0 % + 40 o/o + 5 0 %

- Kemendiknas - Kemenag - Badan Kependu-dukan dan Keluarga Berencana - Badan Narkotika Nasional Meningkatnya jumlah Maha-siswa menolak narkoba.

(3)

Membenfuk dan meningkatkan ketram-pilan kader anti narkoba di kalangan Mahasiswa yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

- Kernendiknas - Kemenag - Badan Narkotika

Nasional

Meningkatnya jumlah Kader Anti Narkoba di ka-langan para Ma-hasiswa.

swasta/wiraswasta

/buruh tidak me

nyalahgunakan

narkoba

dan

ter-libat peredaran

ge-lap

narkoba.

Memberikan

penyuluhan

dan penerangan

kepada

para

pekerja

di perusahaan

atau

instansi

swasta

yang

rentan

dan

beresiko

tinggi

dari penyalahgunaan

dan peredaran

gelap

narkoba.

Kernenakertrans

Kemen

BUMN

Badan

Narkotika

Nasional

Meningkatnya jumlah Pekeria di perusahaan atau instansi swasta menolak narkoba. Meningkatnya jumlah Kader Anti

Narkoba di ling-kungan perusa-haan atau ins-tansi swasta. Membentuk dan meningkatkan

keham-pilan Kader Anti Narkoba di instansi swasta/wiraswasta yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Kemenakertrans

Kemen

BUMN

Badan

Narkotika

Nasional

(4)

Para pegawai di lembaga Negara/ pemerintah tidak menyalahgunakan narkoba dan ter-libat peredaran gelap narkoba.

Memberikan penyuluhan dan penerangan kepada pegawai negeri yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

- Seluruh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Meningkatnya jumlah Pegawai Negeri menolak narkoba.

Meningkatnya

jumlah

Kader

Anti

Narkoba

di

ling-kungan Instansi

Pemerintah.

Membentuk dan

meningkatkan

ketrampilan

kader

anti narkoba

di instansi

pemerintah

yang lingkungannya

rentan

dan beresiko

tinggi

dari penyalahgunaan

dan

peredaran

gelap

narkoba.

- Seluruh

Kementerian

dan

Lembaga

Pemerintah

(5)

B. BIDANG

PEMBERDAYMN

MASYARAKAT

Lingkungan pen-didikan menengah bebas dari penya-lahgunaan dan pe redaran gelap nar-koba terutama Ganja, Shabu, Ekstasi, dan Heroin.

Melakukan test narkoba dimulai dari pendidikan menengah yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap narkoba. - Badan Narkotika Nasional Meningkatnya jumlah pendidikan menengah bebas narkoba. Memberikan pelayanan

rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi pelajar pendidikan me nengah yang terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.

- Kemenkes - Kemensos - Badan Narkotika

Nasional

Mengungkap jaringan sindikat narkoba yang mengakibatkan pelajar pendidikan menengah terlibat sebaqai

penva-- Polri

- Badan Narkotika Nasional

(6)

ii: 'r: i ,,.. :-. I'i '-:.. ; t\.: i_r i_i i'.; i.;!;,i j.

6

lahguna, korban

penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.

2.

Lingkungan kampus bebas dari

penya-ahgunaan dan pere-Jaran gelap narkoba lerutama Ganja, Shabu, Ekstasi, 'leroin.

Melakukan test narkoba dimulai dari kampus yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap narkoba. 6

12

12

12

12

- Badan Narkotika Nasional Meningkatnya jumlah Kam-pus bebas nar-koba.

Memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi Mahasiswa yang terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.

6

12

12

12

12

- Kemenkes - Kemensos - Badan Narkotika

(7)

Mengungkap jaringan sin-dikat narkoba yang mengakibatkan Maha-siswa terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pe candu narkoba. - Polri - Badan Narkotika Nasional dari penyalah-dan pere-gelap narkoba

, Ekstasi,

dan

Melakukan test narkoba dimulai dari lingkungan kerja yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunanan dan

Badan Narkotika

Nasional jumlah ling-Meningkatnya kungan kerja bebas narko-ba.

Memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi pekerja atau pegawai yang terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba. - Kemenkes - Kemensos - Badan Narkotika Nasional

(8)

Mengungkap jaringan sindikat narkoba yang mengakibatkan pekerja atau pegawai terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan oecandu narkoba

- Polri

- Badan Narkotika Nasional

ra bertahap ganja tidak lagi

telah berubah mata pencaharian ain sebagai altematif

i cara hidup

Melakukan evaluasi se-cara periodik atau insidentil tertradap program yang sedang

- Badan Narkotika Nasional

Meningkatnya jumlah pe-nanam ganja yang telah me-ninggalkan ca-ra hidup lama sebagai pena-nam ganja.

Mensinergikan

program

dan kegiatan

antar

intansi

terkait

guna

mempercepat

tercapainya

hasil yang

ditetapkan.

- Badan Narkotika Nasional

(9)

Membantu petani pena-nam ganja dengan mata pencaharian pengganti lainnya. - Badan Narkotika Nasional Melakukan pengembang-an program didaerah baru yang rawan terhadap tanaman ganja illegal.

- Badan Narkotika Nasional

(10)

i < : l - : ! : ) ; i i i

Secara bertahap

masyarakat

Kam-pung

Permata,

Jakarta

Barat,

DKI

Jakarta

bebas

dari

penyalahgunaan

dan

peredaran

gelap

narkoba

dan

pengembangan

program

di tempat

rawan

kota

lainnya.

Melakukan evaluasi se-cara periodik atau insidentil terhadap program yang sedang berlangsung.

Badan

Narkotika

Nasional

Berkurangnya penyalahguna narkoba dan sindikat per-edaran gelap narkoba di Kampung Per-mata, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Mensinergikan program

dan kegiatan antar intansi terkait guna mempercepat tercapainya hasil yang

- Badan

Narkotika

Nasional

(11)

Melakukan pengem-bangan program di kota lainnya yang rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

- Badan Narkotika Nasional

(12)

c.

BIDANG

REHABILITASI

1 Para pencandu narkoba yang sudah cukup umur atau keluarganya dan orang tua atau wali pecandu Narkotika yang belum cukup umur melaporkan diri institusi penerima wajib lapor.

Melakukan pendataan Wajib Lapor secara terpadu.

5.000

0rang

7.500

orang

10.000

0rang

15.000

orang

20.000

orang

- Kemenkes - Kemensos - Polri - Badan Narkotika Nasional Meningkatnya jumlah pecan-du narkotika yang melapor-kan diri dan menerima perawatan. Membangun kapasitas

institusi penerima wajib lapor terdepan. (pene-tapan Institusi Wajib Lapor)

128

170

210

250

290

- Kemenkes

2.

Secara bertahap para penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pencandu narkoba da-pat menerima pela-yanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Melakukan pendataan kondisi lembaga re-habilitasi medis dan rehabilitasi sosial ins-tansi pemerintah dan komponen masyarakat.

1 3

Provinsi

20

Provinsi

26

Provinsi

33

Provinsi

- Kemenkes - Kemensos - Badan Narkotika Nasional Meningkatnya jumlah pe-nyalahguna, korban penya-lahgunaan, dan pecandu narkoba yang mengikuti pro-gram Reha-bilitasi. Melakukan pelayanan rehabilitasi penya-lahguna, korban

1.200

orang

1.320

orang

1.452

0rang

1.597

orang

1.756

orang

Kemenkes Kemensos Lembaga

(13)

penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.

Rehabilitasi

Komponen

Masyarakat

- Badan

Narkotika

Nasional

Meningkatkan pe-nguatan lembaga reha-bilitasi medis dan rehabilitasi sosial ter-utama lembaga yang hendak berhenti ber-operasi.

3 t P

250 KP

4 t P

275

KP

4 t P

3OO

KP

4 t P

3OO

KP

5 t P

325 KP

- Badan NasionalNarkotika

Melakukan penataan kembali lembaga reha-bilitasi sesuai dengan status penyalahguna, korban penyalah-gunaan, dan pecandu yang datang sendiri, mengikuti program wajib lapor, tersangka/ terdakwa, atau terpi-dana. 6

12

12

12

12

- Kemenkes - Kemensos - Badan Narkotika Nasional

(14)

Tfi1,j*

Secara bertahap ter-sedianya lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial didaerah rawan penya-lahgunaan narkoba.

Melakukan pendataan kembali terhadap tersedianya lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial terutama provinsi yang benar-benar belum tersedia lembaga rehabilitasi.

- Prov

Sulbar

- Prov

Malut

- Prov

Papua

Barat

- Prov Kepri - Prov Babel - Prov Gorontalo

- Kemenkes

- Kemensos

- Badan

Narkotika

Nasional

Meningkatnya lembaga reha-bilitasi di dae-rah rawan penyalahguna an narkoba. - Prov Sumbar - Prov Sulut - Prov Sulteng Melakukan pem-bangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial dimulai dari daerah yang rawan penyalahgunaan narkoba.

+ 10 o/o + 10 olo + 10 olo + 10 o/o

Kemenkes Kemensos Badan Narkotika Nasional

(15)

Para penyalahguna, korban penyalah-gunaan, dan pencandu narkoba yang telah lesaikan program rehabilitasi secara bedanjut mengikuti program after care untuk mencegah terjadinya kekambuhan kembali (relapse).

Melakukan

evaluasi

program after care

yang

selama

ini sudah

ada dan

mengem-bangkan program

after care dengan

metode yang telah

teruji

keberhasilannya

(evidence

based).

Kemensos

Badan

Narkotika

Nasional

Meningkatnya mantan pe-nyalahguna, korban penya-lahgunaan, pecandu nar-koba yang mengikuti program . after care.

Memberikan

pela-yanan

mantan

penya-lahguna,

korban

penyalahgunaan,

dan

pecandu narkoba

dengan

program

after

care.

+ 10 olo

- Kemensos - Badan Narkotika

(16)

Melakukan

pem-bangunan

kapasitas

after care b,erbasis

- Kemensos

- Badan

Narkotika

Nasional

Melakukan penataan slstem manajemen informasi yang terpadu bagi para mantan penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan Kemenkes Kemensos Badan Narkotika Nasional

(17)

t7

BIDANG

PEMBERANTASAN

Terungkapnya penye-lewengan bahan kimia prekursor dan penin-dakan jaringan ter-sangka berdasarkan hukum yang berlaku.

Meningkatkan koor-dinasi instansi terkait yang bertanggung jawab melakukan pengawasan bahan kimia prekursor. - Kemenkes - BPOM - Kemendag - Kemenperin - Bea Cukai - Polri - Badan Narkotika Nasional - Surveyor lndonesia Meningkatnya ha-sil pengungkapan penyelewengan bahan kimia pre-kursor.

(18)

Melakukan pene-gakan hukum yang tegas dan keras hadap setiap ter-jadinya penyimpan-gan bahan kimia

25 Kasus 50 Kasus

Prekursor

yang

disita

Produksi

kimia

Prekursor

yang

diungkap

Tersangka

yang terlibat

produksi

kimia

prekursor

yang

+ 25o/o + 10 o/o + 10 olo + 25% + 10 o/o + 10 olo + 25o/o + 10 o/o + 10 o/o + 25% + 1 0 % + 10 o/o + 25o/o + 10 o/o + 10 olo

(19)

19

2. Terungkapnya

pabrikan

gelap

narkoba

dan/atau

laboratorium

rumahan

dan jaringan

sindikat

yang

terlibat"

Mengungkap pabrikan gelap narkoba dan atau Laboratorium rumahan.

25 Lab

25 Lab

50 Lab 50 Lab 75 Lab

Polri Badan Narkotika Nasional Meningkatnya pengungkapan laboratorium rumahan atau pabrikan gelap narkoba dan tersangka jaringan sindikat. Meningkatkan koor-dinasi para penyidik dan penyelidik dalam pengembangan jaring-an sindikat narkoba hingga terungkap produsennya. 6

12

12

12

12

- Polri - Badan Narkotika Nasional Melakukan penegakan hukum yang tegas dan

3

Jaringan

I Jaringan

1 5

Jaringan

21

Jaringan

27

Jaringan

- Polri

(20)

keras terhadap jaring-an sindikat produsen narkoba.

Tersitanya seluruh aset jaringan sindikat nar-koba yang terkait tindak pidana narkotika.

Melakukan penye-lidikan dan penyidikan, penuntutan, dan per-adilan tindak pidana pencucian uang sam-pai dengan penyitaan aset yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika. Polri Badan Narkotika Nasional Kejagung Kemhukham Meningkatnya nilai asset yang disita.

Meningkatkan koor-dinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar aparat penegak hukum baik dalam maupun luar negeri dalam upaya melakukan tindakan tegas dan keras terhadap master

17.000

Kasus

18.500

Kasus

19.000

Kasus

- Bea Cukai - lmigrasi - Polri - Badan Narkotika Nasional - Kejaksaan

Meningkatnya

penyelesaian

jumlah

kasus

TP

Narkotika.

Terlaksananya

penye-lidikan

dan penyidikan,

penuntutan,

dan

pera-dilan jaringan

sindikat

narkoba baik dalam

maupun luar negeri

secara

sinergi.

(21)

mind jaringan sindikat yang berada di luar negeri dengan me-manfaatkan UU Pen-cucian Uang menye-lenggarakan peradilan in - abstentia Agung Kemhukham Lembaga Pe-masyarakatan

5.

Terciptanya

aparat

pe-merintah

yang bersih

dan

berwibawa.

Melibatkan seluruh komponen masya-rakat, bangsa, dan Negara Indonesia dalam melakukan pe-ngawasan terhadap kinerja aparat penegak hukum. 6

12

12

12

12

LSM Tokoh Pemuda Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Pengacara Keluarga Tersangka/Ter dakwa Tersangka/Ter dakwa Berkurangnya apa-rat penegak hu-kum yang terlibat jaringan sindikat narkoba.

(22)

Terselenggaranya

pe-negakan

hukum

yang

sinergi.

- Polri - Badan Narkotika Nasional - Kejaksaan Agung - Kemhukham

Melakukan

penindakan

tanpa pandang

bulu

terhadap

para aparat

penegak

hukum

dan

aparat

pemerintah

lain-nya yang terlibat

jaringan

sindikat

nar-koba melalui

proses

peradilan.

Berkurangnya

per-masalahan

aparat

penegak

hukum

di

Meningkatkan

(23)

Terungkapnya jaringan sindikat narkoba inter-nasional"

lapangan demi ter-ungkapnya jaringan sindikat yang lebih besar. - Polri - Badan Narkotika Nasional Meningkatnya ha-sil pengungkapan jaringan sindikat

Membangun

komu-nikasi

dengan

sesama

aparat

penegak

hukum

dan saling tukar

in-formasi tentang

per-kembangan

jaringan

sindikat

yang menjadi

target

internasional.

2 Jaringan

lnterna-sional

3 Jaringan Intema-sional 4 Jaringan Interna-sional

5 Jaringan

Interna-sional

6 Jaringan

lntema-sional

Bea Cukai lmigrasi Polri Badan Narkotika Nasional

(24)

i : . ! : > , . : ' ' ; i u F - t , j

i i : L , i : : . , 1 - . : L : r . . t t i l - ; { } i . . l E : $ i _ j i

- 2 4

Mengevaluasi dan mengintensiftan kerjasama yang telah terjalin selama ini.

- Bea Cukai - lmigrasi - Polri - Badan Narkotika Nasional

PRESIDEN

REPUBLIK

INDONESIA.

ttd.

DR.

H. SUSILO

BAMBANG

YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT MBINET RI

Referensi

Dokumen terkait

ill: an memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan atas kerjasama dari berbagai pihak telah berhasil disusun buku Pedoman Prosedur Kerja Bidang

Tabel 3.7.1.9 Sebaran Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Berdasarkan Jenis Rokok Yang Dihisap, Menurut Karakteristik Responden Riskesdas Provinsi Jambi

diperoleh dari penjumlahan nilai kuat tekan tiap kelompok benda uji dibagi 3. Dari data pada tabel 3 dapat digambarkan grafik hubungan antara penambahan abu sekam padi pada

Motif hias anyaman yang terdapat di dalam fragmen gerabah tampah (bagian dasar) mengindikasikan adanya beberapa kelompok perajin yang telah muncul pada awal masehi di sekitar

Produksi ± 3 TCF per tahun Eksportir Nomor 2 dunia (kandung an lebih dari 100 miliar ton) Potensi terbesar di dunia (40% dari kapasitas dunia) Produsen terbesar di

Kedua mitra menjadi lebih mudah dalam memaksimalkan layanan promosi dan pemasaran produk dengan menggunakan jejaring media sosial, terlebih lagi media sosial tidak berbayar

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dari penelitian diatas, pada Tugas Akhir ini dilakukan estimasi pada persamaan gerak proyektil kaliber 12,7 × 99 mm di

Tujuan umum pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 – 2014 adalah untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Sanitasi Kota yang juga merupakan