• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PILATES EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA WANITA OBESITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PILATES EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA WANITA OBESITAS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PILATES EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA WANITA

OBESITAS

Naskah Publikasi

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi

Disusun oleh :

DEWI LARASATI TRISTIANA J120151033

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH PILATES EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA WANITA

OBESITAS Oleh:

Nama : Dewi Larasati Tristiana Nim : J120151033

Telah Membaca Dan Mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, Yang Merupakan Ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) Dari Mahasiswa Tersebut

Menyetujui

Pembimbing I

Dwi Kurniawati, S.St.FT., M.Kes

Pembimbing II

Umi Budi Rahayu, S.Fis., M.Kes

Mengetahui,

Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS

(3)

ABSTRAK

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, Oktober 2015 58 Halaman DEWI LARASATI TRISTIANA

“PENGARUH PILATES EXCERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA WANITA OBESITAS”

V Bab, 58 Halaman,12 Tabel, 2 Gambar, 8Lampiran

(Dibimbing oleh : Dwi Kurniawati SSt.FT., M.Kes dan Umi Budi Rahayu S.Fis., S.Pd., M.Kes)

Latar Belakang: Kelebihan lemak tubuh yang tidak diikuti dengan seringnya melakukan aktivitas fisik membakar kalori dapat mengganggu sistem metabolik tubuh dapat menyebabkan obesitas yang sering terjadi pada wanita. Kelebihan berat badan menimbulkan berbagai macam masalah seperti peningkatan indeks massa tubuh (IMT) dan penurunan fleksibilitas otot punggung. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan olahraga yang ringan,mudah dilakukan dan digemari kaum hawa salah satunya Pilates Excercise untuk meningkatkan IMT dan fleksibilitas punggung.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Pilates excercise terhadap fleksibilitas punggung dan indeks massa tubuh (IMT) pada wanita obesitas.

Metode Penelitian:Quasi eksperiment denganPre and Post two group design dengan membandingkan antara kelompok perlakuan dan kontrol selama 5 minggu dengan jumlah responden 28 responden. Teknik analisa data menggunakan Wilcoxon untuk uji pengaruh dan Mann Whitney untuk uji beda pengaruh.

Hasil Penelitian: Hasil uji pengaruh kelompok perlakuan fleksibilitas punggung dan IMT menggunakan Wilcoxon diperoleh nilai yang sama p=0,001(<0,05), Sedangkan pada kelompok kontrol p=0,083(>0,05) dan IMT p=0,248(>0,05), Untuk uji beda pengaruh antara 2 kelompok menggunakan Mann Whitney diperoleh nilai yang sama p=0,000(<0,05). Dengan hasil tersebut disimpulkan ada pengaruh yang signifikan Pilates excercise terhadap fleksibilitas punggung dan IMT pada kelompok perlakuan dantidak ada pengaruh yang signifikan pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil beda pengaruh disimpulkan ada perbedaan signifikan fleksibilitas punggung dan IMT antara kelompok perlakuan yang diberikan Pilates excercise dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan Pilates excercise.

(4)

ABSTRACT

GRADUATE STUDIES PROGRAM PHYSIOTHERAPY FACULTY OF HEALTH SCIENCES MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA THESIS, October 2015

58 Pages DEWI LARASATI TRISTIANA

“THE INFLUENCE OF PILATESEXCERCISE AGAINST THE FLEXIBILITY OF THE BACK ANDBODY MASS INDEX (IMT) IN OBESEWOMEN"

Chapter V, 58 Pages, 12Tables, 2 Images,8Attachments

(Guided by: Dwi Kurniawati S.St.FT., M.Kes and Umi Budi Rahayu S.Fis., S.Pd., M.Kes)

Background: Excess body fat were not accompanied by frequent physical activity burns calories can disrupt the metabolic system of the body can lead to obesity which often occurs in women. Overweight cause various problems such as increased body mass index (BMI) and a decrease in the flexibility of the back muscles. To overcome these problems the sport needed a lightweight, easy to do and loved womankind one Pilates Excercise to increase BMI and flexibility back. Objective: To determine the effect of Pilates excercise on the back flexibility and body mass index (BMI) in obese women.

Methods: Quasi experiment with Pre and Post two group design with a comparison between treatment and control group for 5 weeks with the number of respondents 28 respondents. Data analysis technique used to test the influence of Wilcoxon and Mann Whitney test for different test influences.

Results: The test results influence treatment group backs flexibility and IMT values obtained using the same Wilcoxon p = 0.001 (<0.05), while the control group p = 0.083 (> 0.05) and BMI p = 0.248 (> 0, 05) To test the effect of the difference between the two groups using the Mann Whitney obtained the same value p = 0.000 (<0.05). With these results concluded that there is significant influence on the flexibility of Pilates excercise backs and IMT in the treatment group and no significant effect in the control group. While the results of different influences there are significant differences flexibility concluded backs and IMT anatara group Pilates excercise treatment given to a control group that was not given Pilates excercise.

Keywords: Pilates excercise, flexibility back, IMT.Background: Excess body fat were not accompanied by frequent physical activity burns calories can

(5)

PENDAHULUAN

Menurut Herdman dan Wood (2007) Pilates exercise adalah salah satu jenis olahraga yang tidak hanya menekankan pada latihan kebugaran fisik tetapi juga melatih pengendalian pikiran dan jiwa. Pilates termasuk dalam low impact exercise yaitu latihan dengan benturan ringan, dimana salah satu kaki masih bertumpu dilantai setiap waktu tanpa tekanan yag berat dengan seluruh gerakannya memfokuskan pada otot-otot besar (Nadesul, 2015). Pilates sangat baik untuk latihan kebugaran terutama untuk orang-orang yang sibuk dalam kesehariannya, olahraga ini banyak digemari oleh kaum hawa karena mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya yang mahal dan efisien dilakukan dimana saja tanpa harus memiliki keterampilan khusus.

Pilates exercise memiliki 6 prinsip yaitu centering, concentration, control, precision, breath, and flow sebagai kunci keberhasilan dari pemberian latihan, dari keenam prinsip itu akan memberikan manfaat kesehatan tubuh yang diinginkan seperti efek pembakaran lemak jahat, perbaikan postur dan perubahan komposisi tubuh yang menghasilkan bentuk tubuh yang langsing (Sharkey, 2003). Metode yang digunakan Pilates berupa stretching dan strengthening yang memfokuskan pada peningkatan daya tahan, kekuatan otot, dan fleksibilitas (Shah, 2013). Faktor yang mempengaruhi fleksibilitas seseorang salah satunya kegemukan/obesitas.

Berat tubuh yang berlebihan tentunya akan memberikan kompresi yang besar terhadap bantalan tulang belakang sehingga beresiko terjadi perubahan postur tubuh dan cedera punggung bawah (Lailani, 2013). Obesitas juga

(6)

berpengaruh pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) menjadi meningkat, sehingga membuat adanya lemak cadangan pada jaringan adipose yang nantinya akan menimbulkan lemak-lemak jahat yang dapat mengganggu sistem metabolik tubuh dan membuat bentuk tubuh menjadi tidak proporsional/ideal sehingga mengurangi rasa percaya diri kaum wanita (Gottera dkk, 2006). Dari uraian di atas, ditambah dengan kurangnya edukasi kesehatan pada ibu-ibu rumah tangga di sanggar senam RM 7 Colomadu yang tergolong tidak aktif melakukan latihan fisik sehari-hari, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung dan indeks massa tubuh (IMT) pada wanita obesitas. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung, dan indeks massa tubuh (IMT) pada wanita obesitas. KERANGKA TEORI

Obesitas adalah adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan otot dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh (Hasdianah dkk, 2014). Wanita obesitas memiliki lemak tubuh lebih dari 30% dan 25% pada pria (Hasdianah dkk, 2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas diantaranya adalah faktor genetik, pola makan berlebih, kurang gerak/olahraga, status sosial ekonomi, dan faktor gaya hidup (Warren dkk, 2012). Perubahan fleksibilitas punggung pada seseorang yang mengalami obesitas dapat terjadi disebabkan karena perubahan struktur anatomis dari punggung yang tidak mampu menyokong berat tubuh bagian atas ketika melakukan setiap gerakan baik saat berdiri, bungkuk, ekstensi, atau rotasi pada

(7)

bagian pinggang, punggung bawah akibat memiliki berat badan yang berlebihan membuat diskus intervertebralis mengalami penekanan dan iritasi. Selain itu, perubahan collagen dalam anulus, dan penurunan kandungan air nucleus pulposus seiring bertambahnya usia menyebabkan volume diskus berkurang dan kerja dari otot punggung juga menjadi lebih berat dalam menahan berat tubuh dan menjadi tidak fleksibel. Kehilangan fleksibilitas dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti kesulian berjalan, kesulitan beraktivitas sehari-hari, nyeri, dan penurunan kekuatan otot (Wahyuni, 2004).

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu parameter yang paling banyak digunakan dalam menentukan kriteria proporsi tubuh seseorang dibandingkan dengan tabel tradisional yang membandingkan langsung tinggi badan/berat badan. Salah satu alasannya ialah Indeks Massa Tubuh berkorelasi kuat dengan jumlah total lemak tubuh pada manusia yang mana dapat menggambarkan status berat badan seseorang (Gibson, 2005). Selain itu Indeks Massa Tubuh itu juga dapat digunakan untuk menggambarkan secara kasar dari komposisi tubuh, meskipun tidak disertai nilai kontribusi berat dari lemak dan otot (Fink dkk, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi IMT yaitu jenis, kelamin, aktivitas fisik.

Pilates excercise adalah salah satu jenis latihan low impact menggunakan metode peregangan atau stretching dan penguatan atau strengthening yang bertujuan meningkatkan daya tahan, kekuatan, dan fleksibilitas otot pelvis, abdominal, dan vertebra untuk stabilisasi tubuh baik pada posisi diam maupun bergerak (Kloubec, 2010). Selain itu, menurut Febry (2011) Pilates excercise

(8)

merupakan salah satu latihan menggunakan gerakan low impact yang efektif menurunkan berat badan sebab Pilates excercise memiliki banyak kesamaan dengan latihan aerobik low impact baik dari segi ciri-ciri, dosis, maupun manfaat yang dibutuhkan pada tubuh yaitu pertama, Pilates termasuk olahraga yang membutuhkan oksigen dalam proses pembakaran sumber energi secara sistematis dengan peningkatan beban secara bertahap dan terus menerus agar tidak cepat mengalami kelelahan saat berlatih. Ciri-ciri Pilates excercise sama halnya dengan low impact excercise yaitu banyak menggunakan gerakan-gerakan ringan, berulang, tidak membebani maupun mencederai persendian, setiap gerakan bertumpu di lantai pada satu kaki setiap waktu tanpa tekanan yang besar pada otot dan sendi, latihan diikuti dengan irama musik yang menyenangkan agar memotivasi dan memberi semangat bagi peserta, dengan intensitas rendah yang berdampak pada peningkatan denyut jantung pada sistem kardiovaskuler dan pernafasan (Palar dkk, 2015).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung, dan indeks massa tubuh (IMT) pada wanita obesitas. Responden penelitian ini adalah ibu–ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Sanggar senam RM 7, Malangjiwan RT 09/RW02, Colomadu yang berjumlah 132 orang.

Dalam penelitian jumlah sampel keseluruhan yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 28 orang, dibagi secara random/acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing

(9)

kelompok terdiri dari 14 orang. Kelompok perlakuan merupakan kelompok yang mendapatkan treatment berupa senam pilates exercise, sementara untuk kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan apapun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil distribusi data tentang umur responden penelitian pada kelompok perlakuan diketahui bahwa 64,3% mempunyai umur dalam kategori dewasa akhir (36-45 tahun), adapun pada kelompok kontrol 71,4% mempunyai umur dalam kategori dewasa akhir (36-45 tahun). Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata ibu–ibu di sekitar Sanggar senam RM 7 mempunyai umur yang termasuk dalam kategori dewasa akhir (36-45 Tahun). Hasil distribusi frekuensi pendidikan responden kelompok perlakuan tertinggi sekaligus terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 57,1% sedangkan kelompok kontrol untuk pendidikan tertinggi adalah Sarjana yaitu sebanya 7,1% dan sebagian besar responden mempunyai pendidikan SMA yaitu sebanyak 71,4% atau 10 orang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada sebagian besar ibu–ibu rumah tangga di sekitar Sanggar senam RM 7 mempunyai pendidikan terakhir SMA.

Sedangkan hasil berat badan responden penelitian diketahui bahwa pada kelompok perlakuan dan kontrol untuk berat badan terbanyak yaitu antara 67 - 76 Kg. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada sebagian besar ibu–ibu rumah tangga di sekitar Sanggar senam RM 7 mempunyai berat badan antara 67 - 76 Kg. Hasil tinggi badan responden penelitian diketahui bahwa pada kelompok perlakuan tinggi badan terbanyak adalah 157-163 Cm, untuk kelompok kontrol tinggi badan terbanyak adalah antara 151-156 Cm sebesar

(10)

50%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan sebagian besar lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung dan IMT kelompok perlakuan dapat diketahui dengan menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai yang sama yaitu p= 0,001 (p <0,05), artinya terdapat pengaruh yang signifikan setelah dilakukan pre and post test pada kedua kelompok perlakuan fleksibilitas punggung dan IMT.

Latihan Pilates melibatkan berbagai gerakan dan kekuatan upper limbs, trunk, dan lower limbs baik otot dalam maupun luar yang memfokuskan pada peningkatan daya tahan, kekuatan dan fleksibilitas pelvis, abdominal, maupun vertebra menggunakan metode stretching dan strengthening dengan tujuan mempertahankan stabilisasi tulang belakang baik pada posisi diam ataupun bergerak (Kloubec 2010). Selain latihan kebugaran fisik untuk penguatan dan fleksibilitas, Pilates berupa latihan aerobik yang tidak hanya melibatkan otot-otot besar namun otot-otot-otot-otot kecil dengan frekuensi latihan sebanyak 5 kali seminggu, intensitas latihan yaitu 60-70% denyut nadi maksimal, Time yang diberikan selama 60 menit dengan gerakan berupa low impact sesuai dosis latihan dengan konsep FITT sebagai penentu keberhasilan pemberian latihan. Pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung pada kelompok kontrol dapat diketahui dengan menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai yaitu p= 0,083 (p>0,05), sedangkan pada kelompok kontrol IMT diperoleh nilai yaitu p= 0,248 (p>0,05), artinya terjadi perubahan yang signifikan antara pre and post pada kedua kelompok kontrol. Hal ini berarti tidak terdapat

(11)

pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung dan IMT. Tidak terdapatnya pengaruh pada kelompok kontrol ini disebabkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun, sehingga pembakaran lemak dalam tubuh tidak terjadi dan memberikan dampak pada peningkatan berat badan dimana tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat tubuh.

Perbedaan pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung terlihat bahwa pada pada kelompok perlakuan rata-rata mengalami peningkatan fleksibilitas punggung, sedangkan pada kelompok kontrol justru terjadi penurunan. Hasil pengujian menunjukkan nilai p < 0,05, sehingga terdapat perbedaan pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Sanggar Senam RM 7 antara kelompok perlakuan dan kontrol. Teknik Pilates exercise menggunakan metode stretching dan strengthening yang memiliki tujuan untuk memberikan penguatan maupun kelenturan tubuh. Pilates tidak hanya membantu dalam kesehatan tubuh tetapi juga mengendalikan pikiran, dan jiwa (Shah, 2013). Pemberian stretching bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki otot kedalam bentuk semula, sehingga dapat mengembalikan bentuk postur dalam posisi normal. Teknik Pilates juga berguna untuk membentuk memori tubuh dalam gerakan yang tepat sesuai dengan latihan yang dilakukan. Pembentukan kembali postural dengan membantu membangun fleksibilitas, kekuatan otot, dan ketahanan pada kaki, perut, lengan pinggul, dan punggung sehingga tercapai peningkatan koordinasi dan konsentrasi tubuh yang baik (Emerya, 2010).

(12)

Perbedaan pengaruh Pilates exercise terhadap IMT menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan setelah dilakukan post test mengalami penurunan rata-rata Indeks Masa Tubuh (IMT) yang cukup signifikan, sedangkan pada kelompok kontrol setelah dilakukan post test terdapat penurunan rata-rata Indeks Masa Tubuh (IMT) yang kecil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai p < 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh Pilates exercise terhadap Indeks Masa Tubuh (IMT) pada ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Sanggar Senam RM 7 antara kelompok perlakuan dan kontrol

Menurut Febry (2011) Pilates exercise merupakan salah satu latihan menggunakan gerakan low impact yang efektif menurunkan berat badan dalam proses pembakaran lemak jahat, karena setiap latihan menghabiskan energi paling tidak 200-300 kilokalori berdasarkan FITT. Frekuensi Pilates 3-5 kali seminggu secara rutin dengan Intensitas kurang lebih 60-70% dari denyut jantung maksimal, Waktu yang digunakan 60 menit yang dilakukan secara terus menerus dengan waktu istirahat 1 menit disetiap sesi, belum termasuk pemanasan awal dan pendinginan untuk tahap akhir masing-masing 5 menit dan Tipe dari gerakan Pilates exercise termasuk aerobik low impact (Nadesul, 2015).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Pilates exercise terhadap fleksibilitas punggung dan indeks massa tubuh (IMT) pada wanita obesitas ditarik simpulan yaitu ada pengaruh yang signifikan pemberian Pilates

(13)

exercise terhadap fleksibilitas punggung dan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kelompok perlakuan dan terdapat perbedaan yang signifikan pada fleksibilitas punggung dan IMT antara kelompok perlakuan yang diberikan Pilates exercise dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan Pilates exercise.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih mendalam lagi kaitannya dengan pilates exercise, karena pada kenyataannya dengan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas punggung dan menurunkan obesitas. Selain itu pada kelompok kontrol disarankan dapat memberikan exercise yang lain sebagai pembanding kelompok perlakuan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Emerya KDS, S.J.M, Ann Cotea, dan Julie, N. 2010. The Effects Of a Pilates Training Program On Arm – Trunk Posture And Movement. Clinical Biomechanic,25, 124 – 130.

Febry, A. 2011. Langsung Langsing dalam 4 Minggu. Jakarta: PT.Wahyu Media. Fink, H.H, Burgoon, L.A, dan Mikesky, A.E. 2006 .Practical Application in Sport

Nutrition. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers, hal: 316.

Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. 2nd ed. New York: Oxford University Press, hal: 261-62.

Gotera, W, Aryana, S, Suastika, K, Santosa, A and Kuswardani, T. 2006. Hubungan Antara Obesitas Sentral dengan Adipoknektin pada Pasien Geriatri dengan Penyakit Jantung Koroner. KTI. Denpasar: Fakultas Kedokteran Unud.

Hasdianah, R.H. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Herdman, A, dan Wood, J.G. 2003. Pedoman Menjadi Sehat bagi Orang Sibuk. Batam: Karisma.

Kloubec, J. 2010. Pilates for improvement of muscle endurance, flexibility, balance, and posture. Journal of Strength and Conditioning Research, 24(3): 661-667.

Lailani, T.M. 2013. Hubungan Antara Peningkatan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Saraf RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Universitas Tanjungpura. Jurnal Mahasiwa PSPD FK. 1(1): 1-15.

Nadesul, H. 2015. Memahami Olahraga Low Impact dan High Impact. Available https://www.SahabatNestle.co.id/content/view/memahami

olahraga;lowimpact-dan-high-impact.html (diakses tanggal 10 september 2015).

Palar, C, M., Wongkar, D, dan Ticoalu, S,H,R. 2015. Manfaat Latihan Olahraga Aerobik terhadap Kebugaran Fisik Manusia, Journal e Biomedik (ebm), vol. (3), No: 1

Shah, dan Salvi. 2013. Pilates Exercise. International Journal of Physiotheraphy and Research, Vol 1(4): 196 – 203.

(15)

Wahyuni. 2004. Latihan Peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas punggung. Infokes, Vol 8 No 1 Maret – September.

Warren, T.Y, Barry, V, Hooker, S.P, Sui, X, Church, T.S, and Blair, S.N. 2010. Sedentary behaviors increase risk of cardiovas- cular disease mortality in men. Med. Sci. Sports Exer, 42(5):879–885.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keragaan teknis unit penangkapan pancing rumpon, menghitung investasi yang diperlukan dan keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian

[r]

Suka atau tidak suka,  Kota  Jakarta adalah  &#34;etalase&#34;  pemba- ngunan Indonesia. Jakarta jadi barometer dan referensi pemba- ngunan kota-kota di Indonesia, sekaligus

Besar gaya tegangan tali A, tali B, dan

Pada jurnal ini penulis menitikberatkan penelitian pada implementasi jaringan saraf tiruan Radial Basis Function untuk memprediksi nilai forex pada masa

[r]

[r]

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana