• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adalah hukum dasar tertulis yaitu undang-undang dasar. Di Indonesia disebut juga dengan UUD 1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adalah hukum dasar tertulis yaitu undang-undang dasar. Di Indonesia disebut juga dengan UUD 1945."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Istilah konstitusi mempunyai 2 ( dua ) pengertian yaitu : 1. Konstitusi dalam arti luas :

adalah keseluruhan dari ketentuan – ketentuan dasar atau disebut juga hukum dasar,baik hukum dasar tertulis maupun hukum dasar tidak tertulis.

2. Konstitusi dalam arti sempit :

Adalah hukum dasar tertulis yaitu undang-undang dasar. Di Indonesia disebut juga dengan UUD 1945.

Di negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, UUD mempunyai fungsi khas, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah , sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat semena-mena.

Tujuan Konstitusi

Banyaknya negarawan yang memberikan pandangan mengenai tujuan dibentuknya konstitusi,diantaranya adalah

1. C.F. Strong

Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. 2. Karl Loewenstein

Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu Setiap konstitusi mempunyai dua tujuan yaitu :

1. untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik

2. untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena – mena atau kekuasaan Absolutisme.

3. Bagir Manan

Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan. Sehingga dimana ada organisasi negara dan kebutuhan menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan konstitusi.

Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi barometer(ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga merupakan ide-ide dasar yang digariskan penguasa negara untuk mengemudikan suatu negara. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada diantara lembaga-lembaga negara. Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam bertindak.

Keterkaitan Dasar Negara dan Konstitusi

Dasar negara merupakan asas atau landasan pokok yang dijadikan tata nilai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara. Dengan dasar negara suatu

pemerintahan negara menjadi terarah dan teratur,sehingga tujuan nasional dapat tercapai dengan baik.

(2)

Dasar negara memuat norma-norma dasar yang bersifat ideal, sedangkan konstitusi berusaha menjabarkan nilai-nilai ideal tersebut kedalam nilai-nilai instrumental. Pada Negara Kesatuan Republik Indonesia keterkaitan dasar negara dengan konstitusi terlihat jelas pada rumusan Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945. Pancasila menjadi dasar filsafat negara. Yaitu Pancasila menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar negara menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara. Dan sebagai norma tertinggi, dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Dengan demikian maka hubungan dasar negara dan konstitusi adalah :

• konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara

• konstitusi bersumber dari dasar negara atau dasar negara menjadi sumber bagi penyusunan konstitusi

• Isi dan tujuan konstitusi tidak boleh bertentangan dengan dasar negara Substansi Konstitusi Negara

Konstitusi merupakan aturan dasar atau aturan pokok negara. Sebagai aturan pokok

negara,konstitusi negara berisi aturan – aturan mendasar dan mengatur hal-hal penting dalam penyelenggaraan bernegara.Aturan dasar tersebut merupakan implementasi atau penuangan dari norma-norma yang tercantum dalam dasar negara.

Konstitusi negara kita adalah Undang-undang Dasar 1945.

Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yang khusus dan merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum yang tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat,tetapi oleh pemerintah serta penguasa sekalipun.

Substansi konstitusi negara dapat kita lihat pada isi Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok,atau garis-garis besar tentang penyelenggaraan Negara,sedangkan aturan yang menjelaskannya diserahkan pada Undang-undang yang lebih mudah membuat,mengubah,dan mencabutnya.

Unsur – unsur konstitusi negara

Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi,atau Undang-Undang Dasar, menurut Miriam Budiardjo , maka setiap Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai

berikut :

1. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif

2. Hak-hak asasi manusia.

3. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar

4. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tak dikehendaki.

Misalnya Undang-undang dasar jerman melarang untuk mengubah sifat federalisme , sebab bila menjadi Unitarisme dikhawatirkan dapat mengembalikan munculnya seorang Hitler.

1. Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara. Misalnya : • Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 menyatakan :

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

(3)

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka,bersatu berdaulat adil dan makmur

2. Klasifikasi Konstitusi di Indonesia

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia berisi atau memuat juga hal-hal yang disebutkan diatas.

Hal-hal yang dimuat dalam Undang-Undang Dasar 1945,antara lain sebagai berikut : 1. Hal-hal yang bersifat umum, misalnya tentang kekuasaan dalam negara dan

identitas-identitas negara

2. Hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara,hubungan antar lembaga negara,fungsi,tugas,hak,dan kewenangannya.

3. Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negar,yaitu hak dan kewajiban negara terhadap warganya,atau hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya

4. Konsepsi atau cita-cita negara dalam berbagai bidang, misalnya pendidikan,kesejahtraan,ekonomi,sosial, dan pertahanan.

5. Hal mengenai perubahan Undang-Undang Dasar. 6. Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi.

Menurut Undang-Undang No 10 Tahun 2004 tentang pembentukan PeraturanPerundang-undangan menyatakan bahwa materi muatan UUD Negara Kesatuan RI Tahun 1945 meliputi :

1. hak asasi manusia

2. hak dan kewajiban warga Negara

3. pelaksanaan dan penegakan kedaulatan Negara serta pembagian kekuasaan Negara 4. wilayah Negara dan pembagian daerah

5. kewarganegaraan dan kependudukan 6. keuangan Negara

7. bahasa Negara ( identitas Negara ) 8. bendera Negara ( identitas Negara ) 9. lambang Negara ( identitas Negara ) 10. Semboyan Negara ( identitas Negara ) 11. Lagu Kebangsaan ( identitas Negara )

Tugas Kerjakan berkelompok ( 2 / 3 orang ) kirim ke E-mail ibu [email protected] / Fb selama 2 minggu !

1. Carilah dalam UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang kekuasaan Negara ? 2. Pasal berapakah dalam UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang lembaga

Negara ?

3. Bagaimanakah perbedaan antara lembaga Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung menurut pasal 24 UUD Negara RI tahun 1945 ?

4. Sebutkan pasal yang mencantumkan tentang atribut Negara / identitas Negara

5. Bagaimanakah kekuasaan pemerintahan Negara menurut UUD Negara RI tahun 1945 ! Leave a Comment

(4)

December 30, 2009

Hubungan Dasar Negara dan

Konstitusi

Filed under: Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi, Proses penetapan Dasar Negara RI — hjrifqah @ 1:30 am

HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI

Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan dasar Negara dengan konstitusi Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar Negara dengan konstitusi 4.2 Menganalisis substansi konstitusi Negara

4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD Negara Kesatuan RI tahun 1945 4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara

A. Dasar Negara dan Konstitusi 1. Dasar Negara

Suatu negara yang akan berdiri dan berdaulat harus memiliki salah satu persyaratan yang sangat mendasar yaitu memiliki dasar negara dan konstitusi yang dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara .

Dasar negara adalah merupakan filsafat negara ( political philosophy ) yang berkedudukan sebagai

1. sumber dari segala sumber hukum atau sumber tata tertib dalam negara 2. ideologi negara

3. pandangan hidup bangsa 4. jiwa dan kepribadian bangsa 5. cita-cita moral dan cita-cita hukum

6. sikap hidup, dan sistem nilai yang tidak dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahannya. Pengertian Dasar Negara

Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi suatu negara,juga menjadi sumber bagi perundangan negara.

Sebagai norma dasar,dasar negara menjadi norma tertinggi dalam suatu negara.Dasar negara merupakan landasan penyelenggaraan pemerintahan negara bagi setiap negara. Atau dengan kata lain Dasar negara juga berarti pedoman dalam mengatur kehidupan

penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Setiap negara memiliki dasar negara yang berbeda. Dan perbedaan ini dipengaruhi oleh :

(5)

2. patriotisme

3. nasionalisme yang telah terkristalisasi dalam perjuangan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara

Pancasila sebagai dasar negara

Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta ; panca berarti lima, dan sila berarti prinsip atau asas. Bagi bangsa Indonesia Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD alenia ke IV telah ditetapkan sebagai dasar Negara atau Ideologi Negara,yang berarti Pancasila dijadikan dasar penyelenggaraan negara. Sebagai landasan bagi penyelenggaraan Negara , Pancasila diformulasikan dalam bentuk aturan sebagaimana tercermin dalam pasal-pasal yang tercantum dalam UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma objektif dan norma tertinggi dalam negara,serta sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Meskipun secara tersurat Pembukaan UUD 1945 tidak pernah menyebut Pancasila dan hanya menyebut sila-sila mulai sila pertama sampai kelima,Sila-sila tersebut telah diakui sebagai dasar negara Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat memaksa,yaitu mengikat dan memaksa semua warga negara untuk tunduk kepada Pancasila, dan siapa yang melanggar harus ditindak

berdasarkan aturan hukum yang berlaku diIndonesia, dan jika ada peraturan hukum yang bertentangan dengan Pancasila maka peraturan tersebut harus dicabut.

(6)

Ciri-Ciri Negara Hukum Menurut Sistem Hukum Anglosaxon & Eropa

Kontinental

Berikut adalah ciri - ciri dari sistem Anglosaxon dan Eropa Kontinental. . ANGLO SAXON

Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian

Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama. Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam memutus perkara.

EROPA KONTINENTAL

Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.

• Adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat.

• Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar atas hukum atau peraturan perundang-undangan.

• Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara). • Adanya pembagian kekuasaan dalam negara.

• Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengaruh eksekutif.

• Adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah.

• Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumberdaya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara.

Unsur-unsur negara hukum ini biasanya terdapat dalam konstitusi. Oleh karena itu, keberadaan konstitusi dalam suatu negara hukum merupakan kemestian. Menurut Sri Soemantri, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

(7)

UNDANG-UNDANG ORGANIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

DASAR 1945

UNDANG-UNDANG ORGANIK

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 1. Pasal 2 ayat (1)

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipiih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

Contoh : Undang-undang Pemilihan Umum 2. Psal 6 ayat (2)

Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dangan undang-undang.

Contoh : Undang-undang Pemilihan Presiden 3. Pasal 6A Ayat (5)

Tata cara pelaksanaan pemiliha Presiden dan wakil Presiden lebh lanjut diatur dalam undang-undang.

Contoh : Undang-undang Pemilihan Presiden 4. Pasal 11 ayat (3)

Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian Internasional diatur dengan undang-undang. Contoh : UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.

5. Pasal 12

Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang.

6. Pasal 15

Presiden memmberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang.

7. Pasal 16

Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalm undang-undang.

8. Pasal 17 ayat (4)

Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang. 9. pasal 18 ayat (1)

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagai atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dalam undang-undang.

Contoh: UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 10. Pasal 18 ayat (7)

Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang. Contoh: UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah

11. Pasal 18A ayat (2)

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

(8)

12. Pasal 18B ayat (1)

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintah darah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.

13. Pasal18B ayat (2)

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanajng masa hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dlam undang-undang.

14. Pasal 19 ayat (2)

Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang. Contoh; Undang-undang Susunan dan kedudukan DPR, DPD dan DPRD. 15. Pasal 20A ayat (4)

Ketentuan lebih lanjut tentang DPR dan hak anggota DPR diatur dalam undang-undang. 16. Pasal 22A

Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undnag diatur dengan undang-undang.

17. Pasal 22B

Anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tatat caranya diatur dalam undang-undang.

18. Pasal 22C ayat (4)

Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur denga undang-undang. 19. Pasal 22D ayat (4)

Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.

20. Pasal 22E ayat (6)

Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur denga undang-undang. 21. Pasal 23A

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Contoh: UU No. 17 tahun 2003 tentang keunangan negara 22. Pasal 23B

Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. 23. Pasal 23C

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang. 24. Pasal 23D

Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang.

25. Pasal 23E ayat (3)

Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/ atau badan sesuai dengan undang-undang.

26. Pasal 23G ayat (2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang. 27. Pasal 24 ayat (3)

(9)

undang-undang.

Contoh: UU No. 5 tahun 2004 tentang, mahkamah Agung, UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, UU No. 8 tahun 2004 tentang peradilan umum, UU No. 9 tahun 2004 tentang peradilan tata usaha negara.

28. Pasal 24A ayat (5)

Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan peradilan dibawahnya diatur dengan undang-undang.

29. Pasal 24B ayat (4)

Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang. 30. Pasal 24C ayat (6)

Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang.

31. Pasal 25

Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-undang.

32. Pasal 25A

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

33. Pasal 26 ayat (3)

Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. 34. Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan den sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

Contoh: UU kebebasan Pers, UU N0. 2 tahun2008 tentang Partai Poltitk 35. Pasal 28I ayat (5)

Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Conoth: UU No. 39 tahun 1999 tentang Ham dan UU No 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

36. Pasal 30 ayat (5)

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan da keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Contoh; UU no.2 tahun 2002 tentang kepolisian negara republic Indonesia 37. Pasal 31 ayat (3)

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dalam undang-undang.

Contoh: UU nO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

38. Pasal 33 ayat (5)

(10)

tahun 2004 tentang Sumber daya Air Contoh

39. Pasal 34 ayat (4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. 40. Pasal 36C

Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera, bahasa dan lambing negara serta lagu kebangsaan diatur dengan undang-undang.

PENGERTIAN UUD ORGANIK

Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik yang menjadi pelaksanaan dari UUD.

Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia haruslah pula sejiwa dan sejalan dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pancasila). Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber huum (sumber huum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).

Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.

(11)

Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas fundamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah meniru suatu model yang didatangkan dari luar negeri.

Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia, Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang.

Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi.

Contoh konvensi

ENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN

Bentuk Negara adalah kesatuan.

Wilayah Negara dibagi menjadi beberapa daerah provinsi Wilayah provinsi dibagi menjadi beberapa daerah kabupaten Bentuk pemerintahan adalah Repulik

2. KONSTITUSI YANG DITERAPKAN

Konstitusi meliputi konstitusi tertulis berupa UUD 1945 dan tidak tertulis seperti konvensi. Contoh konvensi adalah pidato kenegaraan Presiden setiap tanggal 16 Agustus di depan DPR.

3. SISTEM KABINET

Sistem kabinet negara Indonesia adalah Presidensial yang berarti presiden merupakan kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.

4.EKSEKUTIF

Di dalam sistem pemerintahan indonesia yang bertanggung jawab dalam bidang eksekutif adalah Presiden atau eksekutif tunggal.

(12)

Kedaulatan dipegang oleh semua lembaga negara kecuali lembaga yudikatif dan bertanggung jawab kepada rakyat.

Pesiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu

6.PELAKSANAAN TRIAS POLITIKA

Trias politika tidak dilaksanakan secara murni, artinya hanya menganut asas pembagian dan trias politika. Misalnya, Presiden selain sebagai pemegang kekuasaan eksekutif juga

memegang kekuasaan legislatif dan yudikatif.

7.SISTEM KEPARTAIAN

Sistem kepartaian adalah multipartai. Secara resmi tidak mengenal istilah oposisi.

8.SISTEM PARLEMEN

Sistem parlemen di Indonesia menganut bikameral yang tidak sempurna, yaitu MPR yang terdiri dari DPR dan DPD.

DPR merupakan wakil partai dan DPD merupakan wakil pemerintah daerah. Ketidak sempurnaan itu ditunjukan antara lain :

1. MPR sebagai lembaga masih berdiri dan mempunyai fungsi tersendiri terlepas dari lembaga DPR dan DPD.

2. Fungsi DPD hanya lembaga pelengkap dari DPR karena tidak punya fungsi legislatif secara penuh.

Dari ke-2 alasan di atas, parlemen Indonesia dapat dikatakan menganut Trikameral (Tiga Kamar).

9.BADAN YUDIKATIF

Badan yudikatif di Indonesia ada 3 lembaga, yaitu Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk persetujuan sebagai Hakim Agung oleh Presiden. Komisi Yudisial diangkat dan di berhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR.

Mahkamah Konstitusi beranggotakan 9 anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang dari DPR dan 3 orang dari Presiden.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Secara Formal, bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD'45; bahwa Pembukaan UUD'45 berkedudukan dan

Rumusan Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila yang secara definitif disepakati oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV

Melalui sidang-sidang BPUPKI, usulan rumusan calon Dasar Negara, hingga menjadi rumusan Dasar Negara seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.. Rumusan Pancasila

Dari uraian diatas UUD 1945 sebagai norma dasar harus terus dipertahankan eksistensinya karena didalamnya tercantum dasar negara yakni Pancasila sehingga dalam hal ini

Ditinjau dari pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama, kedua, dan ketiga yang memicu keinginan untuk merdeka dalam wujud Negara kebangsaan Indonesia dan pada

Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yang

Dalam hubungan yang bersifat formal antara Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat ditegaskan bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar Negara

Pancasila yang tercantum dalam alinea IV Pembukaan Pancasila yang tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan hasil kesepakatan PPKI yang UUD 1945 merupakan