• Tidak ada hasil yang ditemukan

KIKI NORFITRI MAULIDIAH 1 NIM ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KIKI NORFITRI MAULIDIAH 1 NIM ABSTRACT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2014

KERJASAMA KERJASAMA KERJASAMA

KERJASAMA SAFTASAFTASAFTASAFTA ((((SOUTHSOUTHSOUTHSOUTH ASIAASIAASIAASIA FREEFREE TRADEFREEFREETRADETRADETRADE AREA)AREA)AREA)AREA) DIDIDIDI KAWASANKAWASANKAWASANKAWASAN ASIA

ASIA ASIA

ASIA SELATANSELATANSELATANSELATAN

KIKI

KIKIKIKIKIKI NORFITRINORFITRINORFITRINORFITRI MAULIDIAHMAULIDIAHMAULIDIAHMAULIDIAH1111

NIM. NIM. NIM. NIM. 0902045036090204503609020450360902045036 ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT This This

ThisThis studystudystudystudy usedusedusedused descriptive,descriptive,descriptive,descriptive, describeddescribeddescribeddescribed howhowhowhow thethethethe rolerolerole ofrole ofofof SAFTASAFTASAFTASAFTA toto improvedtoto improvedimprovedimproved thethethethe economy

economy

economyeconomy inininin SouthSouthSouthSouth Asia.Asia.Asia. ThisAsia. ThisThisThis studystudystudystudy usedused twousedused twotwotwo theorytheorytheorytheory theretheretherethere are,are,are,are, regionalregionalregionalregional cooperation

cooperation

cooperationcooperation theorytheorytheorytheory andandandand tradetrade liberalizationtradetradeliberalizationliberalizationliberalization theory.theory.theory.theory. Based

Based

BasedBased onononon thethethethe resultresult ofresultresult ofofof thisthisthisthis research,research,research,research, thethethethe rolerolerolerole ofofofof SAFTASAFTASAFTA toSAFTA tototo improvedimprovedimprovedimproved thethethethe economy

economy

economyeconomy inininin SouthSouthSouthSouth AsiaAsia are:AsiaAsiaare:are:are: 1)1)1)1) asasasas aa facilitatoraafacilitatorfacilitatorfacilitator are,are,are,are, tototo encouragetoencourageencourageencourage andandandand facilitatedfacilitatedfacilitatedfacilitated each

each

eacheach membermembermembermember totototo establishestablishestablishestablish aaaa meansmeansmeansmeans ofofofof transportationtransportationtransportationtransportation andandandand communicationcommunicationcommunicationcommunication systems

systems

systemssystems totototo streamlinestreamlinestreamlinestreamline thethe costthethe costcostcost ofofofof intraintraintraintra -regional-regional-regional-regional tradetradetradetrade ofofofof SouthSouth Asia.SouthSouth Asia.Asia.Asia. 2)2)2)2) totototo improved

improved

improvedimproved thethethethe interactioninteractioninteractioninteraction regionregionregion withregion withwithwith thethethethe otherother regionotherother regionregionregion are,are,are,are, SAFTASAFTASAFTASAFTA providesprovidesprovidesprovides asasasas opportunity

opportunity

opportunityopportunity forforforfor foreignforeignforeignforeign investorsinvestorsinvestorsinvestors fromfromfromfrom outsideoutsideoutsideoutside andandand withinandwithinwithinwithin thethethethe regionregionregion toregiontototo bebebebe ableableableable to

to

toto invest,invest,invest,invest, inininin thisthisthisthis waywaywayway thethethethe expectedexpectedexpectedexpected intermediateintermediateintermediateintermediate statesstatesstatesstates couldcouldcouldcould riseriseriserise andandandand wouldwouldwouldwould compete

compete

competecompete withwithwithwith otherotherotherother countriescountriescountriescountries thatthatthatthat areareareare moremoremoremore advanced.advanced.advanced.advanced. 3)3)3)3) totototo enhancingenhancingenhancingenhancing thethethethe economy

economy

economyeconomy throughthroughthroughthrough tradetradetradetrade LiberalizationLiberalizationLiberalizationLiberalization ProgramProgramProgramProgram are,are,are,are, CountriesCountriesCountriesCountries belongingbelongingbelongingbelonging totototo thethethethe developed

developed

developeddeveloped countriescountriescountriescountries werewerewerewere givengivengiven forgiven forforfor 5555 yearsyearsyearsyears forforforfor thethethethe releasereleasereleaserelease raterate toraterate tototo 0%0%0%0% (free),(free),(free),(free), while

while

whilewhile forforforfor lowerlowerlowerlower intermediateintermediateintermediate stateintermediate statestatestate givengivengivengiven 8888 yearsyears toyearsyears tototo freefreefreefree thethethethe rates.rates. Itrates.rates. ItItIt isisisis issuedissuedissuedissued every

every

everyevery timetimetimetime approvedapprovedapprovedapproved byby thebybythethethe membermembermembermember states.states.states.states. Keywords

Keywords

KeywordsKeywords :::: RegionalRegionalRegionalRegional cooperation,cooperation,cooperation,cooperation, SAFTASAFTA ,,,, SouthSAFTASAFTA SouthSouthSouth AsiaAsiaAsiaAsia .... Pendahuluan

Pendahuluan PendahuluanPendahuluan

Kawasan Asia Selatan merupakan kawasan yang terdiri dari India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Maladewa, dan Buthan. Keseluruhan wilayah tersebut memiliki Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah, namun tidak dikelolah dengan baik sehingga mengakibatkan konflik horizontal yang bersifat ekonomi, politik, sosial, dan budaya di setiap negara. Di kawasan ini sering terjadi konflik, baik itu konflik internal maupun eksternal, hal ini dapat dibuktikan dengan terpisahnya wilayah Pakistan dari India yang mengakibatkan permusuhan antara kedua belah pihak, pecahnya Pakistan Timur menjadi wilayah

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan

(2)

sendiri yaitu Bangladesh, dan banyaknya kelompok-kelompok militan pendukung terorisme yang terdapat di setiap negara, sehingga menyebabkan banyak korban sipil yang tewas karena serangan dari kelompok tersebut. Hal tersebut memperburuk perekonomian dari negara-negara di kawasan ini.

Maka pada tanggal 8 Desember 1985 dibentuklahThe South Asia Association for Regional Cooperation (SAARC), untuk mempercepat lintas-perbatasan di wilayah

tersebut yang akan mendorong perkembangan ekonomi semua negara anggota, sehingga tercipta "Kawasan Perdagangan Bebas Asia Selatan" atau South Asia Free Trade maka dibentuklah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian. Organisasi ini diberi nama SAFTA (South Asia Free Trade Area)

(secretariat SAARC, 2009).

Kerjasama SAFTA dirancang pada tahun 1996 oleh grup ahli antar pemerintah

negara-negara anggota atauInter-Governmental Expert Group (IGEG). Pada KTT

ke-10 di Kolombo pada tanggal 29-31 Juli 1998, memutuskan untuk membangun komite yang terdiri dari beberapa staf ahli yang disebut dengan Committee of Expert (CEO) yang bertugas untuk membuat draf yang meliputi berbagai aspek

untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas diantara negara-negara anggota. Draf perjanjian ini kemudian ditandatangani oleh CEO pada tanggal 6 Januari

2004 pada KTT SAARC ke-14 di Islamabad. Perjanjian ini dilaksanakan pada

tanggal 1 Januari 2006. Program pembebasan perdagangan ini di jadwalkan akan selesai pada 10 tahun ke depan tepatnya pada tahun 2016. Kesepakatan awal yang akan dilakukan adalah dengan mengurangi bea masuk produk dari negara-negara kawasan secara bertahap.

Berdasarkan indikator Gross National Income (GNI) dan GNI per kapita tahun

2006, India merupakan negara dengan tingkat perekonomi terbesar, disusul Pakistan dan Bangladesh. Sementara Sri Lanka, Nepal, Bhutan dan Maladewa dikelompokkan sebagai negara-negara dengan perekonomian kecil. Perekonomian negara-negara Asia Selatan awalnya berbasis pertanian, sehingga pendapatan yang diperoleh negara tersebut relatif sedikit. Pendapatan yang tidak banyak ini membuat negara-negara seperti Nepal, Maladewa, Bhutan dan Sri Lanka mengalami ketertinggalan. Berbeda dengan India, Pakistan dan Bangladesh yang bergerak di sektor industri dan jasa, dimana mengalami peningkatan perekonomian yang cukup besar. Di dukung dengan peralatan perindustrian yang lebih modern, membuat negara-negara ini dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas untuk di ekspor ke negara-negara lain.

Kerjasama SAFTA didirikan dalam rangka sebagai langkah pertama menuju

transisi Kawasan Perdagangan Bebas Asia Selatan, yang diharapkan dapat mengakomidir harapan-harapan ekonomi di kawasan tersebut. Tujuan dari organisasi ini yang pertama adalah untuk meningkatkan kerjasama regional,

mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan standar hidup negara-negara Asia Selatan. Hubungan ekonomi antar negara-negara maju dengan negara-negara berkembang

(3)

dicirikan dengan ketimpangan perekonomian yang sangat terlihat. Sebagian negara di kawasan Asia Selatan begitu kaya, namun sebagian lagi begitu miskin sehingga banyak rakyat yang terancam kelaparan. Kedua, tujuan pembentukan SAFTA adalah untuk mendukung keuntungan timbal-balik. Perdagangan bebas

regional Asia Selatan telah menyebabkan munculnya persoalan dilematis, yaitu kesenjangan perdagangan negara-negara berperekonomian kuat, seperti India, Pakistan dan Bangladesh yang memiliki infrastruktur lebih maju yang memungkinkan untuk mengolah produk mentah menjadi barang jadi dan setengah jadi.

Ketiga, dengan diberlakukannya SAFTA negara-negara Asia Selatan, antara

kelompok maju dan menengah-lemah dapat bekerjasama dengan membangun sistem kerjasama yang adil untuk mendukung pencapaian keuntungan maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem produksi bersama, artinya negara-negara Asia Selatan dapat mengolah produk yang nantinya akan di ekspor ke negara-negara lain selain Asia Selatan. Keempat, untuk mendukung negosiasi

dan reformasi perdagangan secara bertahap. Perdagangan bebas menyebabkan dampak dilematis, terdapat negara-negara yang sudah siap karena struktur perekonomian dan perdagangan yang maju, namun terdapat juga negara-negara Asia Selatan yang memiliki sistem tradisional yang dikhawatirkan akan terkena dampak negatif dari agenda perdagangan bebas akibat lemahnya sistem proteksi dari negara.

Dengan meningkatkan kerjasama regional antar kawasan Asia Selatan diharapkan perkembangan perekonomian di kawasan ini akan meningkat, tidak ada negara yang berkembang sendiri. Negara-negara lain yang kurang berkembang juga akan mengalami peningkatan dalam perekonomiannya, sehingga kesejahteraan rakyatnya akan terjamin. Untuk itu peran SAFTA sangat dibutuhkan dalam

kegiatan ini karena sesuai dengan tujuan utama organisasi ini. Kerangka

Kerangka KerangkaKerangka TeoriTeoriTeoriTeori

Dalam penelitian ini penulis menggunaka 2 teori, yaitu teori kerjasama regional dan teori liberalisasi perdagangan. Pertama, teori kerjasama regional. Kerjasama regional merupakan kegiatan yang dilakukan antara dua negara atau lebih yang berada dalam suatu kawasan dengan membuat perjanjian-perjanjian yang telah disepakati demi terciptanya suatu tujuan bersama. Kerjasama yang dilakukan dapat berupa kerjasama ekonomi, keamanan, politik dan sosial (Holsti&Tahrir, 1998:210). Beberapa indikator adanya pembentukan kerja sama regional, antara lain: Membangun rasa aman baik secara ekonomis maupun politis di antara negara yang berdekatan, Mengelola friksi perdagangan, Peningkatan kapasitas untuk pembangunan, Kebijakan menjamin diplomasi perdagangan, dan Persaingan untuk mendapatkan penanaman modal asing(Kartadjoemena, 1997:89). Kedua, teori liberalisasi perdagangan. Liberalisasi Perdagangan yaitu, pada dasarnya perdagangan internasional didorong oleh adanya keuntungan komparatif dimana produk di suatu negara tidak dapat diproduksi negara lain dan keuntungan kompetitif dimana negara dapat mengambil keuntungan dari spesialisasi produk

(4)

yang memiliki opportunity cost lebih kecil dari negara mitra dagangnya.

Partisipasi dalam perdagangan internasional bersifat bebas (free) sehingga

keikutsertaan suatu negara pada kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela (Hamdy, 2004:61). Keuntungan yang akan didapat dari negara yang menerapkan perdagangan bebas yaitu: Perdagangan bebas mempromosikan persaingan, Perdagangan bebas menimbulkan tekanan-tekanan yang mengarah pada peningkatan efisiensi, Perdagangan bebas memacu pertumbuhan ekonomi, Perdagangan bebas akan menarik masuk modal, Perdagangan bebas mendatangkan devisa yang kemudian bisa digunakan untuk keperluan impor, Perdagangan bebas cenderung menghapuskan setiap penyimpangan harga yang diakibatkan oleh itervensi pemerintah yang salah arah, Perdagangan bebas mempromosikan pemerataan akses ke setiap sumber daya yang langka (Todoro, 1998: 79).

Metodologi Metodologi

MetodologiMetodologi PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif, yaitu berupaya untuk menjelaskan bagaimana kerjasama SAFTA (South Asia Free Trade Area) dengan negara-negara di wilayah Asia Selatan dalam meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut.

Pembahasan Pembahasan PembahasanPembahasan

Kondisi perekonomian Asia Selatan sebelum dibentuknya SAFTA; pertama,

struktur persaingan lokal dalam hal strategi pemasaran dan pengembangan jenis produk masih kurang. Hal ini disebabkan oleh kekurangan insentif modal, pekerja yang kurang kompeten, ataupun perusahaan yang tidak memiliki visi jangka panjang. Kebanyakan perusahaan baik kecil maupun menengah merasa tidak mampu dalam berinovasi sperti diversifikasi (jenis) sehingga lebih kompetitif dan membuat setiap negara memiliki ciri khas. Kedua, kekurangan infrastruktur yang

memadai, seperti jalan raya, bandara udara, pelabuhan, telekomunikasi dan sarana/prasarana lainnya. Ketiga, sebagian negara di Asia Selatan kekurangan

tenaga terampil (berpendidikan dan terlatih) dan produktif, kecuali India.

Tujuh negara anggota Asia Selatan ketika pertemuan KTT SAARC di Islamabad pada Januari 2004 menyetujui bahwa 1 Januari 2006 adalah tanggal yang ditetapkan sebagai batas waktu untuk pelaksanaan kerjasama SAFTA. Pakta

perdagangan bebas yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan ekonomi antar-negara di Asia Selatan ini, mulai diberlakukan pada awal tahun baru 2006, negara-negara anggota Perhimpunan Kerjasama Regional Asia Selatan telah melakukan kegiatan perdagangan bebas terbesar di dunia, namun berada di sebuah kawasan yang masih dalam kondisi ketertinggalan (kemiskinan), pertumbuhan ekonomi minim serta keterbelakangan.

Bentuk kerjasama ekonomi SAFTA. PertamaPertamaPertamaPertama, Kerjasama Investasi. Sejalan dengan proses liberalisasi perdagangan dan investasi yang dilakukan oleh banyak negara di seluruh dunia, menyebabkan persaingan untuk mendapatkan modal asing menjadi semakin ketat. Kerjasama regional juga dilakukan di kawasan Asia

(5)

Selatan untuk lebih mendekatkan hubungan dan meningkatkan kepercayaan, selain itu dengan memanfaatkan peranan dan kepentingan kekuatan-kekuatan eksternal. Contohnya negara India yang berusaha untuk mempengaruhi negosiasi WTO, namun di sisi lain ia juga melibatkan diri di dalam negosiasi perdagangan secara bilateral dan regional. Misalnya adalah kerjasama perdagangan bebas (FTA) India dengan MERCOSUR, Singapore, Thailand (untuk menciptakan sebuah kelompok negara asia Timur yang luas), serta dengan Mesir.

Kedua, Kedua,

Kedua,Kedua, Kerjasama Perdagangan.... Kerjasama antar-industri di kawasan Asia Selatan (secara vertikal dan hirozontal serta transfer teknologi) akan sangat memungkinkan karena tiap negara memiliki jenis produk yang dapat mendukung pengembangan industri di negara anggota SAFTA lainnya. Dengan melihat fakta bahwa tidak semua negara penghasil produk tekstil yang kompetitif memiliki SDA (kapas) dan industri pendukung domestik, dapat disimpulkan bahwa "kemandirian" perusahaan di masing-masing negara tidak mutlak dapat diterapkan di Asia Selatan.

Kawasan Asia Selatan ini memang kurang stabil, seringnya terjadi perang ditambah lagi kebanyakan negara-negara di kawasan ini adalah negara miskin. Asia Selatan adalah wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Penduduk yang besar berarti dua hal, yaitu: pasar yang besar, dan tenaga kerja berlimpah. Potensi pasar ini seharusnya menjadi kekuatan bagi negara-negara Asia Selatan untuk mendorong Liberalisasi Perdagangan melalui peningkatan perdagangan intra-regional. Dalam kenyataanya, negara-negara Asia Selatan justru menjadi pasar bagi produk-produk dari negara-negara di luar kawasan. Selain itu, sekitar 17,5% dari tenaga kerja di dunia terdapat di kawasan ini. Akan tetapi, jumlah penduduk yang besar juga masih menjadi beban, khususnya India, karena belum tersedianya lapangan kerja yang memadai.

Ketiga, Ketiga,

Ketiga,Ketiga, Kerjasama Pembangunan dan Teknologi. Untuk pembangunan kerjasama regional sering di pandang sebagai reaksi alami dan konstruktif atas dorongan globalisasi. Diharapkan dengan kerjasama di kawasan ini dalam bentuk penurunan hambatan perdagangan dapat mendorong peningkatan efisiensi, produktifitas dan daya saing serta penurunan biaya dan resiko perdagangan dan investasi. Kerjasama yang dilakukan antar negara kawasan dapat dianggap sebagai salah satu bentuk kerjasama untuk peningkatan kapasitas dalam rangka pembukaan akses pasar yang lebih luas dan reformasi struktural. Saat ini negara-negara tertinggal di Asia Selatan telah membenahi diri khususnya dalam sektor pembangunan, dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang dapat menunjang sistem perekonomian negara-negara tertinggal tersebut. Maladewa, Bhutan, Nepal dan Sri Lanka telah membuka diri untuk perubahan secara menyeluruh. Minimnya dana investasi, kurangnya pendamping oleh pemerintah, serta tidak menggunakan teknologi canggih dalam produksinya sehingga tidak memproduksi dalam skala besar dan harganya menjadi mahal dibandingkan para pesaingnya di luar negeri. SAFTA memiliki 3 peran dalam meningkatkan perekonomian Asia Selatan

(6)

diantaranya; a) Sebagai Fasilitator, Organisasi SAFTA berperan penting dalam

menyediakan sarana dan prasarana bagi kegiatan produksi di kawasan Asia Selatan, terutama bagi negara-negara kecil dan tertinggal yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadahi untuk proses produksi. Perekonomian negara anggota yang masih belum stabil, membuat organisasi SAFTA harus

bekerja lebih ekstra lagi demi mewujudkan tujuan awal dibentuknya organisasi ini. Pemulihan perekonomian di kawasan Asia Selatan tidak hanya tertuju pada bidang ekonomi saja, namun secara menyeluruh yaitu ekonomi, sosial dan politik. Perubahan-perubahan yang sangat terlihat saat ini adalah terealisasinya sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas dalam proses produksi. Dewan Menteri SAFTA mendorong dan memfasilitasi tiap negara anggotanya untuk membangun sarana transportasi dan sistem komunikasi untuk mengefesiensikan biaya perdagangan intra-kawasan Asia Selatan. Selama ini kondisi infrastruktur yang tidak memadai menjadi penghalang utama dalam kerjasama ini.

b)Meningkatkan interaksi kawasan, Keberlangsungan hidup suatu negara sangat

bergantung pada hubungan negara tersebut dengan lingkungannya. Setiap negara di dunia sudah mengandalkan perdagangan internasional untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Oleh karenanya, setiap negara tidak dapat mengindari kerjasama lintas batas. Diperlukannya kesadaran setiap negara anggota akan pentingnya kerjasama bilateral yang harusnya dapat terjalin dengan baik antara negara kawasan Asia Selatan dengan negara-negara sekitar yang berada diluar kawasan Asia Selatan, karena setiap negara tidak dapat berdiri sendiri tentu mereka akan saling membutuhkan satu sama lain. Organisasi SAFTA sendiri

memberikan kesempatan kepada para investor asing dari luar maupun dalam kawasan untuk dapat menanamkan modalnya di Asia Selatan, dengan cara seperti ini diharapkan negara-negara menengah dapat bangkit dan mau bersaing dengan negara-negara lain yang lebih maju. Karena selama ini negara-negara menengah cenderung menutup diri dalam persaingan dunia karena mereka merasa tidak memiliki kekuatan dan keberanian untuk dapat bersaing dengan negara-negara maju baik di kawasan Asia Selatan maupun di luar kawasan Asia Selatan. Hal ini harus di manfaatkan sebaik mungkin untuk dapat menarik para investor sebanyak-banyaknya, serta menjalin kerjasama bilateral yang dapat menguntungkan setiap negara anggota.

c) Berperan untuk Meningkatkan Perekonomian Melalui Program Liberalisasi Pasar, Untuk mempermudah fungsi SAFTA, pemberitahuan tarif untuk

pengimplementAsia Program Liberalisasi Perdagangan (TLP) diterbitkan per waktu yang disetujui oleh negara-negara anggota. Pengurangan ukuran Daftar Sensitif adalah hal yang penting untuk meningkatkan kuantum dari perdagangan regional, usaha-usaha yang dibuat untuk mengeluarkan produk-produk tersebut dari daftar sensitif yang ada di dalam kepentingan-kepentingan ekspor terhadap negara-negara anggota untuk perdagangan di dalam kawasan Asia Selatan tersebut.

(7)

anggota SAFTA, negara-negara anggota yang dulunya mengalami ketertinggalan dalam hal tekhnologi (produksi) dapat bersaing dengan negara lain yang lebih maju. Dengan memanfaatkan dan memaksimalkan sarana dan prasaran yang di sediakan oleh SAFTA secara baik dan efisien, diharapkan akan meningkatkan jumlah produksi yang nantinya akan mempengaruhi tingkat pendapatan di setiap negara anggota. Jika hal ini dapat terus berlangsung dengan tepat, dan setiap negara ingin berusaha secara maksimal dalam memperbaiki perekonomian negaranya, bukan tidak mungkin jika nanti negara-negara yang mengalami ketertimpangan dapat menyesuaikan perekonomian mereka dengan negara lain yang lebih maju.

Kesimpulan Kesimpulan KesimpulanKesimpulan

Negara-negara kawasan Asia Selatan yang tergolong dalam negara menengah kebanyakan bergerak pada sektor pertanian, perikanan dan pariwisata saja, hal ini membuat pendapatan yang diperoleh negara tidak terlalu tinggi. Perekonomian Asia Selatan yang berjalan sesuai mekanisme pasar, akan menciptakan stabilitas makro dan mikroekonomi serta reformasi perekonomiannya. Kerjasama perekonomian ini berdampak positif bagi perekonomian negara-negara anggota SAFTA, hal ini dibuktikan dengan meningkatnyaGDP (Gross Domestic Product)

danGNI (Gross National Income ) yang diperoleh setiap negara Asia Selatan.

Pada dasarnya masing-masing negara telah siap dalam pelaksanaan kerjasama ini, karena dalam kerjasama ini negara-negara anggota didorong untuk dapat menurunkan tarif sesuai dengan kesepatan bersama. Namun, yang sangat jelas terlihat mengalami kesiapan adalah negara India, Bangladesh, Pakistan, dan Sri Lanka yang dapat dikategorikan negara yang produktif dalam memproduksi barang yang memiliki keunggulan komparatif, kemudian mengembangkannya untuk menghasilkan keuntungan kompetitif bagi negaranya melalui perdagangan intra-regional.

Saran Saran SaranSaran

Setiap negara anggota memiliki kepentingan nasional yang sama yaitu meningkatkan perekonomian negaranya hal ini tidak akan berjalan apabila setiap negara anggota tidak memiliki kesadaran untuk memperbaiki intensitas interaksi satu sama lain, akan lebih baik lagi jika kerjasama ini di awali dengan memperbaiki hubungan yang kurang stabil ini menjadi stabil demi kebaikan bersama.

Hubungan bilateral dan multilateral yang terjalin antara negara anggota dan non-anggota kedepannya baik positif maupun negatif, bagi setiap negara diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi yang telah terjalin, negara-negara yang tergolong menengah bawah (berkembang) untuk dapat menkonsolidasikan (memperkuat) kekuatan mereka dalam menghadapi kekuatan-kekuatan negatif dari proses globalisasi dan memperkuat posisi mereka di tingkat perundingan-perundingan multilateral yang lebih besar, sepertiWTO (World Trade Organization).

(8)

DAFTAR DAFTAR

DAFTARDAFTAR PUSTAKAPUSTAKAPUSTAKAPUSTAKA

Holsti, K.J., & Azhary, M.T., 1988,Politik Internasional Kerangka Untuk Analisi Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Hamdy, Hady, 2004,Ekonomi Internasional, Ghalia Indonesia:Jakarta.

Kartadjoemena, H.S., 1997, GATT WTO dan Hasil Uruguay Round, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Todaro, Michael P., 2005, Pembangunan Ekonomi Di dunia Ketiga,

Erlangga:Jakarta.

Winarno, Budi, 2009,Pertarungan Negara vs Pasar, Buku Kita, Jakarta.

INTERNET; INTERNET; INTERNET;INTERNET;

Secretariat SAARC, "The South Asia Association for Regional Cooperation (SAARC)"2009,(http://www.saarc-sec.org/areaofcooperation/detail.php?ac tivity_id=5), diakses pada tanggal 12 November 2012.

"Kerjasama Ekonomi Sub Regional", 2008, (http://ditjenkpi.depdag.go.id/buletin/buletin%2047.pdf), diaskes pada tanggal 5 Juni 2013

Mammon, et.al, "Pakistan's Trade Competitiveness & Complementarities in South

Asia", 2011,

(http://mpra.ub.uni-muenchen.de/31369/1/MPRA_paper_31369.pdf), diakses pada tanggal 1 November 2013.

Trading Economics, "GDP per capita growth (annual %) in South Asia, GNI per capita; PPP (US dollar) in South Asia", 2013, (http://www.tradingeconomics.com/south-Asia/gni-per-capita-ppp-us-dolla r-wb-data.html), diakses pada 14 Juni 2013.

"PM India Desak Eropa Atasi Krisis Keuangan", 2012, (www.m.yahoo.com/w/legobengine/news/pm-india-desak-eropa-atasi-krisi s-keuangan-005211958-finance.html), diakses pada tanggal 28 Juni 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Alat tangkap ikan di Kabupaten Pinrang terinfikasi terdapat tujuh jenis alat tangkap yang berada pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang dan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

Sifat bahasa anak diatas mengalami tahap-tahap menuju ke yang kompleks. Anak belajar atau merekam bahasa dari orang-orang sekitarnya. Dalam hal ini peran ibu disini yang sangat

humor Gus Dur sebagai alat komunikasi politik beliau yang mampu memberi. pengaruh besar terhadap masyarakat sehingga beliau sampai menjadi

Menurut salah seorang pakar bangunan Bali, Rumawan Salain (Bali Post, minggu 4 juni 2006) menyatakan kekuatan bangunan tradisional Bali terhadap guncangan gempa adalah akibat

Akhir dari pengabdian ini dapat diperoleh manfaat di masyarakat yaitu: 1) Pelatihan kader mampu memunculkan kader baru dalam menyelenggarakan posyandu lansia di

Pembelajaran TSTS ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa

Suluk-suluk abasa Jawi-kina ingkang dipun-ucapakên dêning para dhalang, ingkang sampun nate kula pirêng wontên ing pagêlaran ringgit purwa utawi saking giyaran R.R.I