• Tidak ada hasil yang ditemukan

COUNCILING ABOUT PERSONAL HYGIENE..., Deviarbi Sakke Tira et all...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "COUNCILING ABOUT PERSONAL HYGIENE..., Deviarbi Sakke Tira et all..."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 57 PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR

INPRES TUADALE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG

1Deviarbi Sakke Tira, 2Anna H. Talahatu, 3Fransiskus G. Mado 1-3Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana

Email Author : [email protected]

ABSTRAK

ygiene (kebersihan) perorangan pada anak merupakan hal yang sesungguhnya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak karena perilaku hygiene perorangan yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan selanjutnya, yang tidak hanya dalam bentuk dampak fisik tapi juga dampak psikososial kehidupan anak. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak. Sekolah Dasar (SD), terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat. Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Oleh karenanya, peningkatan pengetahuan anak SD mengenai hygiene perorangan dan akibatnya terhadap kesehatan jika tidak dilakukan dengan baik sangat perlu dilakukan untuk men cegah dan meningkatkan kesehatan anak sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SD Inpres Tuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemantauan, dan evaluasi tim. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi (diseminasi informasi kesehatan) mengenai perilaku hygiene perorangan dan akibat hygiene perorangan yang buruk terhadap kesehatan, misalnya penyakit Diare dan Kecacingan. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan pengetahuan siswa/i terlihat dari kemampuan menjawab dengan benar berbagai point penting dari materi penyuluhan yang telah disampaikan, yang meliputi pengertian, jenis, cara dan manfaat serta dampak negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan berdasarkan perbandingan jawaban siswa sebelum dan sesudah penyuluhan dan juga pada saat kegiatan evaluasi.

Kata Kunci : Kegiatan Penyuluhan, Personal Hygiene, Upaya Pencegahan, Penyakit Diare, Penyakit Kecacingan, Sekolah Dasar Inpres Tuadale, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang

(2)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 58

COUNCILING ABOUT PERSONAL HYGIENE AS A PREVENTION OF DIARRHEA AND VEHICLE DISEASE IN TUADALE INPRES BASIC SCHOOL

KUPANG BARAT DISTRICT KUPANG DISTRICT 1Deviarbi Sakke Tira, 2Anna H. Talahatu, 3Fransiskus G. Mado

1-3Public Health Faculty, Nusa Cendana University Email Author : [email protected]

ABSTRACT

ersonal hygiene (cleanliness) for children is something that really needs serious attention from all parties because bad personal hygiene behavior can have a negative impact on the quality of the next life, which is not only in the form of physical impacts but also the psychosocial impact of children's lives. School is an extension of the family's hand in laying the foundation for behavior, including health behavior in children. Elementary school (SD), in particular, is the entry point for improvement of knowledge, attitudes, and personal hygiene behavior in society. Elementary school children are a group that is at the stage of growth and development, so they are very sensitive to accept change and easy to be guided, directed and instilled in good habits, including personal hygiene habits. Therefore, increasing the knowledge of elementary school children about personal hygiene and its consequences on health if not done properly is very necessary to prevent and improve the health of school children. This community service activity was carried out at SD Inpres Tuadale, West Kupang District, Kupang Regency in August 2019. The methods used were counseling, monitoring, and team evaluation. Activities carried out in the form of providing education (dissemination of health information) regarding personal hygiene behavior and the effects of poor personal hygiene on health, for example diarrhea and worms. The results obtained were an increase in students 'knowledge which was seen from the ability to answer correctly various important points from the counseling material that had been delivered, which included the understanding, types, methods and benefits as well as the negative impact of not doing personal hygiene based on the comparison of students' answers before and after. counseling and also during evaluation activities.

Keywords : Extension Activities, Personal Hygiene, Prevention Efforts, Diarrhea, Worms, Tuadale Inpres Elementary School, West Kupang District, Kupang Regency

(3)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 59 PENDAHULUAN

Pemeliharaan kebersihan dan kesehatan pribadi merupakan salah satu upaya pendidikan kesehatan yang penting untuk diberikan anak. Upaya ini dapat dilakukan baik ketika anak berada di rumah maupun ketika anak berada di sekolah sebagai peserta didik. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak (Notoatmodjo, 2010). Sekolah Dasar (SD), terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat (Achadi dkk, 2010). Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik (Notoatmodjo, 2010), termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya hygiene perorangan dan akibat negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan yang benar, pada akhirnya, sangat dibutuhkan untuk memberikan pengertian sedini mungkin dan khususnya untuk memperbaiki pengetahuan dan perilaku hygiene perorangan anak sekolah kearah yang lebih positif.

Jenis hygiene perorangan, menurut Hidayat (2008) meliputi: perawatan diri pada kulit; perawatan diri pada kuku, kaki dan tangan, perawatan diri pada rambut, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan diri pada mata, dan kebersihan telinga dan hidung. Dalam meningkatkan pelaksanaan hygiene perorangan anak tentunya diperlukan dukungan lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, dan pihak sekolah. Berdasarkan survey awal, perilaku hygiene perorangan yang baik pada anak sekolah masih menjadi suatu masalah bagi murid SD Inpres Tuadale. Sebagian besar siswa masih belum mempraktekan perilaku hygiene perorangan yang benar, yang dapat disebabkan oleh rendahya pengetahuan mereka mengenai manfaat dan akibat negatif dari tidak memperhatikan hygiene perorangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para siswa SD Inpres Tuadale untuk dapat melakukan perilaku hygiene perorangan yang tepat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan mereka.

Kegiatan pengabdian ini secara umum bertujuan untuk Secara umum kegiatan pengabdian ini bertujuan agar siswa SD dapat : Melakukan tindakan preventif terhadap peluang munculnya masalah kesehatan yang berhubungan dengan Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hygiene perorangan serta penyakit Diare dan Kecacingan; Memberdayakan siswa SD

(4)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 60

sehingga tindakan preventif dapat terlaksana dengan baik; Mendukung program pemerintah Daerah dan Puskesmas dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

METODE KEGIATAN PENGABDIAN

Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode “Pendidikan dan Pelatihan

kepada Masyarakat sekolah (siswa dan siswi) ”. Dimana, setiap peserta akan diberikan

pengajaran dan praktek dengan tujuan agar mereka mampu mengidentifikasi dan menguraikan tentang hygiene perorangan dan alasan terjadinya masalah kesehatan masyarakat (khususnya pada anak usia sekolah dasar dan lingkungan sekitar) dan dampaknya kepada derajat kesehatan keluarga dan masyarakat.

Pelaksanaan pengumpulan data dalam pengabdian ini menggunakan jenis Eksplorasi dengan kombinasi rancangan Observasi dan Crosscectional Study. Dimana semua data dikumpulkan dalam satu waktu pengumpulan data disertai dengan pengamatan lapangan dan pencatatan. Selanjutnya dilakukan Pretest sebelum proses penyuluhan tentang materi penyuluhan tentang hygiene diri (perorangan) serta penyakit yang dapat ditimbulkannya seperti penyakit Diare dan Kecacingan dan posttes sesudah pemberian materi penyuluhan dan praktek.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan kegiatan, tim telah berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait waktu pelaksanaan kegiatan sehingga Kepala sekolah dan guru telah mempersiapkan para siswa dan ruangan kelas untuk penyelenggaraan kegiatan pengabdian. Kegiatan diawali dengan sambutan kepala sekolah dan langsung diikuti dengan kegiatan inti, yaitu penyuluhan/penyajian materi, demonstrasi dan permainan (games). Narasumber merupakan staf dosen dari FKM Undana yang memberikan penjelasan kepada para siswa yang hadir tentang hal-hal terkait perilaku hidup bersih dan sehat, terkhususnya perilaku higiene (kebersihan) diri.

Kegiatan penyuluhan dimulai dengan pengenalan tim pengabdian dan penjelasan singkat kepada peserta mengenai maksud dan tujuan penyuluhan yang akan dilakukan. Setelah pengenalan dan penjelasan singkat tersebut, para siswa/i diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan pretest yang telah disiapkan sebelumnya oleh tim pengabdian untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan awal peserta mengenai perilaku hygiene perorangan.

(5)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 61

Pelaksanaan pre-test dilakukan dengan cara tim mengajukan pertanyaan dan diskusi terbuka pada para siswa tentang apa yang mereka ketahui mengenai hygiene perorangan, bagaimana mempraktekan hygiene perorangan dan alasan mereka harus memperhatikan hygiene perorangan. Pada pertanyaan mengenai pengetahuan mereka mengenai hygiene perorangan, sebagian besar (75%) siswa hanya menyebutkan kebersihan terkait rambut, mulut dan gigi dan tidak dapat menjelaskan secara detil mengenai cara menjaga dan memelihara kebersihan diri. Sebagai contoh, siswa yang menjawab tidak dapat menyebutkan dan mempraktekan secara lengkap langkah-langkah mencuci tangan ataupun cara menyikat gigi yang benar. Para siswa juga hanya dapat menyebutkan alasan mempraktekan hygiene perorangan, yaitu ”untuk sehat dan bersih” namun tidak dapat memberi penjelasan yang tepat mengapa mereka akan sehat dan bersih jika mempraktekan hygiene perorangan.

Tim kemudian menjelaskan dengan bahasa sederhana apa yang dimaksud dan termasuk (jenis) dalam hygiene perorangan dan mengapa para siswa perlu memperhatikan dan mempraktekan hygiene perorangan yang kemudian dilanjutkan dengan mempraktekan cara mencuci tangan yang benar dan melakukan permainan terkait hygiene perorangan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan inti selesai dilakukan, kegiatan ditutup dengan memberikan posttest dan beberapa pertanyaan terbuka untuk semua siswa dikelas yang sama. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan lancar dan para peserta (siswa/i) terlihat aktif mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang

diberikan pemateri. Melalui kegiatan penyuluhan ini, para siswa terlihat mengalami peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap mengenai hygine perorangan. Peningkatan pengetahuan ini nampak dalam sesi diskusi dan dari hasil post-test yang dilakukan. Jika pada pre-test dan diskusi awal

sebelum penyajian materi, sebagian besar siswa/i hanya mampu menyebutkan beberapa bagian tubuh yang perlu dibersihkan dan tidak dapat menjelaskan langkah-langkah melakukan hygiene perorangan pada bagian tubuh tertentu, maka pada post-test, para siswa dapat menjelaskan dengan benar jenis hygiene perorangan dan mempraktekan cara mencuci tangan yang benar. Para siswa/i juga terlihat memiliki pengetahuan yang lebih

(6)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 62

baik mengenai dampak yang dapat dialami jika tidak melakukan hygiene perorangan, baik dampak fisik maupun dampak psikososial.

PENUTUP

Upaya perubahan perilaku, terkhususnya perubahan pengetahuan dan sikap mengenai hygiene perorangan pada siswa sekolah dilakukan di SD Inpres Tuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Kegiatan berupa pemberian penyuluhan kesehatan. Peningkatan pengetahuan siswa/i terlihat dari kemampuan menjawab dengan benar berbagai point penting dari materi penyuluhan yang telah disampaikan, yang meliputi pengertian, jenis, cara dan manfaat serta dampak negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan berdasarkan perbandingan jawaban siswa sebelum dan sesudah penyuluhan dan juga pada saat kegiatan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Achadi E, Pujonarti SA, Sudiarti T, Rahmawati, Kusharisupeni, Mardatillah, et al. 2010.

Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 5(1):42-48

Badan POM, 2003. kebijakan Departemen Kesehatan RI tentang pengobatan tradisional seperti yang tercantum dalam UU No 23 tahun 1992 pasal 47 tentang pengobatan tradisional dan dalam Kepmenkes No 1076/SK /VII/2003 tentang peyelenggaraan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat-obatan.

Centers for Disease Control and Prevention. 2018. Handwashing: Clean Hands Save

Lives.https://www.cdc.gov/handwashing/show--‐me--‐the--‐science--handwashing.html

Centers for Disease Control and Prevention. 2018. Wash Your Hands.https://www.cdc.gov/features/handwashing/index.html

DIKTI, 2013. Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di

Perguruan Tinggi Edisi IX, diterbitkan Direktorat Penelitian danPengabdian

kepadaMasyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiKementerian Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta

Djawanto, 2008. “Statistik Non Parametrik”, Jogjakarta :BPFE

Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Buku Panduan Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat. http://pdgi.or.id/wp--content/uploads/2015/04/UKGM.pdf

(7)

e-ISSN : 2746-2234 (Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering) Page 63

LPM, 2012. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Undana

yang Telah Dilaksanakan, Penerbit LPM Universitas Nusa Cendana, Kupang

UNICEF. 5 th Standard – Personal Hygiene. https://www.unicef.org/lifeskills /files/5thGrade.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 21 responden pada Mahasiswi Bidan Pendidik Universitas „Aisyiyah Yogyakarta, karakteristik responden berdasarkan usia

Kita tidak tahu saatnya, akan tetapi kalau kita hidup den- gan pantas, kalau sepanjang umur kita tinggal diatas jalan yang ditunjuk Yesus kepada kita, maka kita akan

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan KARYA TULIS ILMIAH yang berjudul

Dari pemaparan diatas maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Gaya Hidup Sehat dengan Perilaku

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelas atau bebas, dengan

Regresi linier majemuk/berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lima variabel independen yaitu karakter eksekutif, kualitas informasi

Baja amutit ukuran penampang 17 mm x 17 mm dengan panjang ± 120 mm dibentuk menggunakan mesin potong, mesin milling dan mesin surface grinding menjadi menjadi balok

Oleh sebab itu, menurut penulis (sebagai temuan baru) perlu perbaikan terhadap rumusan Pasal 483 RUU KUHP dengan menambahkan hukumannya menjadi 20 tahun penjara dan delik