• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Gambaran Umum Perusahaan / Instansi 2.1.1 Sejarah Instansi

CV. Indoexcellent Consulting (IEC) adalah sebuah lembaga usaha swasta yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi. Secara umum jasa yang ditawarkan yaitu; jasa perencanaan, pengawasan dan penelitian lainnya. Sebagai salah satu lembaga swasta yang akan memberikan jasa secara professional dan multidesipliner, IEC memiliki sejumlah staf yang terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu yang dapat mengerjakan suatu kegiatan secara cepat, tepat dan akurat.

IEC berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa secara maksimal dan disiplin waktu agar nantinya karya yang dihasilkan oleh perusahaan dapat membantu pengguna jasa dalam mengembangkan pembangunan ke depan.

Bidang kajian IEC meliputi wilayah berbagai bidang pengetahuan. Riset yang dilakukan meliputi penelitian macro dan micro. Riset macro yang dilakukan indo excellent consulting meliputi penelitian kemasyarakatan. Dari penelitian tersebut akan dihasilkan berbagai rekomendasi yang umumnya berkenaan dengan pembangunan di sektor sosial dan ekonomi. Pengembangan dan pembangunan tersebut akan sangat berguna bagi instansi pemerintah maupun perusahaan swasta

(2)

dalam mendongkrak sumber daya manusia yang berkualitas serta birokrasi yang efektif dan efisien.

Dalam menunjang terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas serta birokrasi yang efektif dan efisien IEC melakukan Riset Sosiologi, Antropologi dan Budaya. Riset di dalam masyarakat bertujuan untuk melakukan maksimalisasi sasaran pembangunan guna mewajudkan pembangunan yang tepat sasaran. Dengan melakukan perpaduan antara riset sosiologis dan riset ekonomi dalam masyarakat, maka akan dihasilkan sebuah rekomendasi yang akurat dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam Riset Micro, IEC menekankan dalam pembangunan dalam wilayah personal dalam sebuah birokrasi maupun kelompok masyarakat (social group). Riset Psikologi terkait dengan pemberdayaan sumberdaya manusia yang dilakukan dalam wilayah internal instansi, baik government maupun non government.

2.1.2 Visi dan Misi IEC VISI:

Menjadi Perusahaan Konsultan Nasional yang Creative, Innovative, Accountable.

MISI:

1. Memberikan pelayanan jasa konsultasi, penelitian dan pengembangan yang terbaik, bermutu tinggi ,berkualitas dan tepat waktu

(3)

2. Membantu klien mengembangkan ide-ide kreatif, gagasan inovatif, pemikiran inspiratif dan bertanggung jawab

3. Meningkatkan mutu dan kualitas SDM untuk menjadi konsultan dan peneliti yang mampu memberikan pelayanan jasa terbaik

4. Bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai institusi dan perusahaan lain untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terbaik

2.1.3 Struktural Organisasi Instansi

Berikut adalah struktur organisasi Indoexcellent Consulting :

(4)

Nama-nama Pejabat Struktural IEC

• Direktur : Arissaryadin, SST,S.Pt.M.Si

• General Manager : Al Thuba Septa Ps., S.Psi, M.Psi, Psikolog

• Manager Administrasi: Imam Yuliadi, S.Pd, M.Si

• Manager Marketing : Muamilah Sholeha S.Psi, M.Psi, Psikolog

• Manager Litbang : drh. Anjar Adi Setiawan

• Tenaga Ahli : - drh. Reza

- Ikirahmansyah, SST, M.M - Sahrul Mubarak, S.Si

- Rahma Shinta Merina, S.Pi, M.Psi, Psikolog - Rahmatullaila,SST, M.Si

2.2 Tes Kepribadian

Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) Personality adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain diantaranya yaitu, integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

Menurut Kaplan dan Saccuzo (2005) Tes kepribadian adalah seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan seseorang bertingkah laku.

(5)

Sehingga dari beberapa teori yang dipelajari dapat disimpulkan bahwa Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif (angka-angka), karena sebenarnya kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu menjelaskan kepribadian, alat tes kepribadian menggunakan bantuan angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan dalam bentuk kualitatif.

2.3 PAPI Kostick

2.3.1 Pengertian PAPI Kostick

Dalam mendefinisikan arti dari Papi Kostick beberapa sumber memiliki pendapat, diantaranya yaitu:

Menurut Dr. Max Martin Kostick (1960) Penemu PAPI Kostik sekaligus Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kajian yang dilakukan beberapa ahli psikologi, melahirkan banyak versi dan beragam namun tetap pada tujuan yang sama. Beberapa versi yang dilahirkan oleh para ahli antara lain, Versi Swedia diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini diperkenalkan pada tahun 1997 dengan versi ipsative (PAPI-I) dan normative (PAPI-N).

(6)

Versi ipsative, PAPI-I, dirancang untuk digunakan untuk pengembangan pribadi.

Versi normative, PAPI-N, yang dimaksudkan untuk digunakan untuk perbandingan dan seleksi.

Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI didasarkan pada penelitian dan teori kepribadian “needs-press” oleh Murray (1938).

PAPI Kostick merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role (standar gaya perilaku) dan need (perilaku dan nilai perusahaan) individu dalam kaitannya dengan situasi kerja.

2.3.2 Landasan Teori PAPI Kostick

Not a Full Personality bahwa mengukur role dan need hanya semata-mata dalam kaitannya dengan situasi kerja yang sempadan dengan kepribadian dalam situasi kerja dan mengacu pada dimensi temperamen dari Thurstone (1953). Henry Murray (1938) dalam penelitian kepribadian manusia. “Needs” didefinisikan sebagai tujuan manusia dan dorongan dasar (desires); “Traits” didefinisikan kebiasaan pola pikir manusia, pengaruh (affect), dan tingkah laku (behavior). “Traits” menjawab pertanyaan “bagaimana” manusia bertingkah laku; “needs” menjawab pertanyaan “mengapa”. Karena itu, “traits” dan “needs” menggambarkan dua aspek fundamental yang berbeda dari kepribadian, yang semestinya keduanya tidak dipisahkan ketika kita hendak mengetahui kepribadian manusia secara komprehensif (Sanz et.al, 2006).

(7)

2.3.3 Aspek PAPI Kostick

PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs) dan pengukuran persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

A. Work Direction (Arah Kerja)

1. Need to finish task (N) – Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri.

2. Hard intense worked (G) – Peran pekerja keras. 3. Need to achieve (A) – Kebutuhan berprestasi.

B. Leadership (Kepemimpinan)

1. Leadership role (L) – Peran kepemimpinan.

2. Need to control others (P) – Kebutuhan mengatur orang lain. 3. Ease in decision making (I) – Peran membuat keputusan. C. Activity (Aktivitas kerja)

1. Pace (T) – Peran sibuk.

2. Vigorous type (V) – Peran penuh semangat. D. Social Nature (Relasi sosial)

1. Need for closeness and affection (O) – Kebutuhan kedekatan dan kasih saying.

2. Need to belong to groups (B) – Kebutuhan diterima dalam kelompok.

(8)

3. Social extension (S) – Peran hubungan social.

4. Need to be noticed (X) – Kebutuhan untuk diperhatikan. E. Work Style (Gaya Kerja)

1. Organized type (C) – Peran mengatur.

2. Interest in working with details (D) – Peran bekerja dengan hal – hal rinci.

3. Theoretical type (R) – Peran orang yang teoritis.

F. Temperament (Sifat temperamen)

1. Need for change (Z) – Kebutuhan untuk berubah. 2. Emotional resistant (E) – Peran pengendalian emosi. 3. Need to be forceful (K) – Kebutuhan untuk agresif. G. Followership (Posisi atasan-bawahan)

1. Need to support authority (F) – Kebutuhan membantu atasan.

2. Need for rules and supervision (W) – Kebutuhan mengikuti aturan dan pengawasan.

Tabel 2.1 Basis pengetahuan aturan nomor soal No Soal Aspek_H Aspek_D

1 G E 2 A N 3 P A 4 X P 5 B X 6 O B 7 Z O 8 K Z 9 F K 10 W F

(9)

Penjelasan untuk masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

F : need to support authority (kebutuhan membantu atasan)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kekuatan dorongan dalam diri seseorang untuk dihubungkan dengan otoritas atau kekuatan pimpinan, kesesuaian dengan petunjuk atau saran, dan “kemapanan” dalam struktur hirarki, sebagai pembeda terhadap mereka yang mandiri dan percaya diri.

W : need for rules and supervision (kebutuhan untuk mengikuti aturan dan pengawasan)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seseorang memerlukan dukungan, arahan atau tuntunan dari lingkungan kerja yang teratur/terstruktur, sebagai lawan dari situasi dimana seseorang dapat menampilkan sikapnya yang otonom, berinisiatif dan dapat mengarahkan dirinya sendiri. Ekstrimnya adalah orang terlalu tergantung pada organisasi pada satu sisi dan orang lain bersifat “self starter” pada sisi yang lain.

N : need to finish a task (kebutuhan menyelesaikan suatu tugas sendiri)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh dorongan dari dalam diri seseorang untuk menangani sendiri suatu tugas sampai benar-benar selesai. Faktor ini mencerminkan ketekunan, pada titik “single mindedness” pada ekstrim tinggi, dan kurangnya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas, bahkan mengabaikannya pada ekstrim yang lain.

(10)

G : role of hard intense worker (peran – pekerja keras)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan kerja keras. Faktor ini menunjukkan penerimaan seseorang terhadap bekerja secara intensif dengan upaya yang sesuai, dalam pandangan seseorang yang melihat kerja sebagai sesuatu yang menarik, bahkan menyenangkan atau dalam pandangan seseorang yang lebih suka menghindari beban kerja bila hal tersebut dimungkinkan.

A : need to achieve (kebutuhan berprestasi)

Faktor ini menunjukkan seberapa besar daya dorong pribadi dan dalam diri seseorang, seberapa jauh keinginannya untuk mencapai sukses, dan seberapa besar ambisinya. Faktor ini mencerminkan derajat keyakinan dan komitmen dalam dirinya untuk mendapatkan hasil dan untuk mencapai tujuan kerja yang ditentukannya bagi dirinya sendiri.

L : leadership role (peran pemimpin)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh keyakinan diri seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam posisi pemimpin, seberapa jauh kenyamanan yang dirasakannya dalam sikap kepemimpinan, dan seberapa jauh ia menerima dirinya dalam peran tersebut.

P : need to control others (kebutuhan mengatur orang lain)

Faktor ini menunjukkan seberapa besar keinginan seseorang untuk memegang kendali/kontrol, untuk menggerakkan kekuatan dan dominasi terhadap orang lain. Faktor ini menunjukkan derajat kemauan seseorang untuk

(11)

melaksanakan tanggung jawab yang timbul dari peran kepemimpinan untuk “bekerja melalui orang lain dalam menyelesaikan tugas”.

I : ease in decision making (peran – pembuat keputusan)

Faktor ini menunjukkan seberapa besar kemampuan seseorang dalam kaitan dengan tugas untuk mengambil keputusan, menerima tanggung jawab dari keputusan yang diambilnya dan menerima konsekuensi dari keputusannya tersebut. Faktor ini juga menunjukkan derajat rasa tidak senang atau rasa tertekan bila menghadapi situasi dimana harus mengambil keputusan.

T : pace (peran – menentukan urgensi)

Faktor ini menunjukkan kecepatan dimana seseorang suka (secara mental bekerja). Faktor ini menunjukkan kecepatan atau kesigapan mentalnya untuk bekerja, bukan dalam arti kepandaian atau inteligensinya, tetapi dalam arti kesigapannya untuk langsung bekerja (on-thego), dan kepekaanya terhadap “urgensi”.

V : vigorous type (peran – sibuk)

Faktor ini menunjukkan derajat seberapa jauh seseorang dapat dihubungkan dengan penampilan, aktivitas dan gerakan fisik. Faktor ini menunjukkan energi fisik yang dimiliki seseorang dan kemauannya untuk menunjukkan hal tersebut dalam kegiatannya.

X : need to be notice (kebutuhan untuk diperhatikan)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh keinginan seseorang untuk dikenali, untuk mencari perhatian yang dilakukan secara nyata dan terbuka.

(12)

Faktor ini mencerminka n dorongan untuk “tampil”, menjadi “sorotan” dan dikenal.

S : social extension (peran – bermasyarakat)

Faktor ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam melakukan hubungan/interaksi dengan orang lain secara hangat atau menyenangkan. Faktor ini mencerminkan derajat keyakinan diri seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, memahami arti jalinan sosial dan benar-benar menyukai hubungan dengan orang.

B : need to belong to groups (kebutuhan diterima oleh kelompok) Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kebutuhan seseorang untuk berada dalam kaitan dengan kelompok, untuk dapat diterima dan menjadi bagian dari kelompok.

O : need for closeness (kebutuhan akan kedekatan dan kasih sayang)

Faktor ini menunjukkan kebutuhan seseorang akan keakraban, kehangatan dan hubungan perseorangan yang sesuai/cocok. Faktor ini juga menunjukkan derajat seberapa jauh arti penerimaan dan persetujuan orang lain bagi dirinya. Dilain pihak, faktor ini juga menunjukkan derajat seberapa besar seseorang merasa kurang senang atau merasa terluka akibat penolakan, isolasi atau ketidaksetujuan dari orang lain.

R : theoritical type (peran – orang teoritis)

Faktor ini menunjukkan kesukaan seseorang terhadap pemikiran-pemikiran analitis dan konseptual, kemampuannya untuk menangani

(13)

pandangan/pemikiran abstrak. Faktor ini menunjukkan cara yang lebih disukainya dalam bekerja secara mental, dan bukan petunjuk terhadap keceptannya bereaksi secara mental atau terhadap inteligensinya.

D : interest in working with details (peran – berminat bekerja dengan hal-hal rinci)

Faktor ini menyatakan kesigapan seseorang untuk menggunakan waktunya dalam mempertimbangkan/pemikiran detail dari setiap aspek dalam suatu tugas atau pekerjaan. Faktor ini menunjukkan kesukaan seseorang terhadap hal-hal detail.

C : organized type (peran – mengatur)

Faktor ini menunjukkan tingkat seberapa jauh seseorang menempatkan keteraturan, sistem dan prosedur pada diri sendiri dan pada lingkungan kerjanya. Faktor ini menunjukkan derajat atau tingkat pentingnya berada dalam situasi kerja yang terstruktur, terorganisasi, dan rapi serta mempunyai metode sebagai pembeda terhadap pendekatan apa adanya dari orang-orang yang cenderung “seadanya saja”.

Z : need for change (kebutuhan akan perubahan)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh keinginan seseorang terhadap adanya variasi, stimulasi dan inovasi dalam pekerjaannya. Kondisi ekstrimnya adalah keinginan seseorang untuk berada pada lingkungannya yang rutin, aman dan dapat diperkirakan perubahannya: dan dilain pihak kebutuhan terhadap adanya perubahan yang terus menerus tanpa henti di lingkungan kerjanya.

(14)

E : emotional restraint (Kebutuhan pengendalian emosi)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan seseorang untuk menahan atau melakukan kontrol terhadap keluarnya atau terekspresikannya perasaannya atau emosinya. Faktor ini menunjukkan tingkat sikap seseorag terhadap disiplin, terhadap kemampuan seseorang untuk tidak menunjukkan emosinya atau sebaliknya terhadap mereka yang bersikap sangat terbuka dalam menampilkan/memperlihatkan perasaan/emosinya.

K : need to be forceful (Kebutuhan untuk menjadi kuat)

Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seseorang memiliki kekuatan emosi dan sikap asertif, yaitu dorongan emosi yang kuat, bahkan yang agresi, dari dalam dirinya. Di lain pihak, faktor ini juga menunjukkan tingkat ketidaksukaan seseorang terhadap sikap/perasaan yang keras dan keinginannya untuk berada dalam keadaan yang harmonis dan tidak asertif.

2.3.4 Norma PAPI Kostick

Berikut adalah norma-norma dalam PAPI Kostick diantaranya yaitu: L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)

1. Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.

2. Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja.

(15)

P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)

1. Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.

2. Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.

I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making) 1. Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan.

2. Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan.

3. Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan.

4. Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan.

F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)

1. Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis.

2. Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan. 3. Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri.

4. Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak.

W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN

PENGAWASAN (Need for Rules and Supervision) 1. Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri.

(16)

2. Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya.

3. Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas.

T = PERAN SIBUK (Pace)

1. Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri.

2. Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental. V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)

1. Skor < 5 : cenderung pasif.

2. Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif.

R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type) 1. Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis.

2. Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi.

D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)

1. Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail.

2. Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail. C = PERAN MENGATUR (Organized Type)

1. Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur.

2. Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel. 3. Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku.

(17)

X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed) 1. Skor < 2 : cenderung pemalu.

2. Skor 2-3 : rendah hati, tulus.

3. Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik. 4. Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata.

B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)

1. Skor 0-3 : selektif.

2. Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok.

3. Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi.

O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and Affection)

1. Skor < 3 : tidak suka hubungan perorangan.

2. Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung.

3. Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri. S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)

1. Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain.

2. Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social.

(18)

N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)

1. Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan. 2. Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja. 3. Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan. 4. Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi.

A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)

1. Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih.

2. Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi. G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)

1. Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal. 2. Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi.

Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change) 1. Skor 0-2 : tidak suka berubah.

2. Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan. 3. Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri.

4. Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan.

5. Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis.

(19)

K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)

1. Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah.

2. Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik. 3. Skor 5 : keras kepala.

4. Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing.

5. Skor 8-9 : agresif, cendering defensive.

E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant) 1. Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative . 2. Skor 2-3 : terbuka.

3. Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan.

4. Skor > 6 : sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan.

2.3.5 Scoring

Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Lembar jawaban Papikostik terbagi atas 2 bagian secara diagonal (dari bagian kiri bawah hingga kanan atas di lembar jawaban), sehingga membentuk seperti segitiga. Skoring di salah satu segitiga tidak ada kaitannya dengan skoring di segitiga yang lain. Pernyataan yang diukur pada sebelah kiri segitiga

(20)

menggambarkan Roles, sedangkan yang di sebelah kanan segitiga menggambarkan Needs.

Dimulai dengan skoring G yang diawali dari garis paling atas hingga ke sebelah kiri (nomor 1, 11, 21, 31, 41, 51, 61, 71, dan 81). Hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari. Letakkan jumlah perhitungan tersebut di kotak G.

Skoring L dimulai dengan baris kedua pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 12, 22, 32, 42, 52, 62, 72, dan 82). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari pada nomor 81). Hasilnya tuliskan di kotak L.

Skoring I dimulai dengan baris ketiga pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 23, 33, 43, 53, 63, 73, dan 83). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 82 dan 71). Hasilnya tuliskan di kotak I.

Skoring T dimulai dengan baris keempat pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 34, 44, 54, 64, 74, dan 84). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 83, 72 dan 61). Hasilnya tuliskan di kotak T.

(21)

Skoring V dilakukan dengan cara yang sama. Terdapat 5 panah horizontal dan 4 panah diagonal untuk dihitung. Lakukan hal yang sama pula untuk S, R, D dan C.

Untuk skoring E, hanya ada garis diagonal yang sejajar dengan garis diagonal segitiga tersebut (nomor 89, 78, 67, 56, 45, 34, 23, 12, dan 1). Hitung jumlah garis diagonal yang dilingkari, kemudian tulis hasilnya di kotak E.

Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak “TOTAL”. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double. Untuk segitiga kedua (bawah), hal yang sama juga berlaku, namun garis diagonal yang dihitung mengarah ke bawah dan perhitungan dimulai dari baris paling bawah dari lembar jawaban.

Dimulai dengan W, menghitung jumlah panah horizontal yang dilingkari (nomor 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10). Letakkan hasilnya di kotak W.

Skoring F dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 10). Jika panah-panah tersebut dilingkari, maka harus dihitung.

Skoring K dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 9 dan 20). Tulis hasilnya di kotak K. Skoring Z, O, B, X, P, A, dan N dilakukan dengan cara yang sama.

(22)

Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak “TOTAL”. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double.

Gambar 2.2 Scoring PAPI Kostick

(Sumber : http://onthonk.ucoz.com/index/psikotes/0-5)

2.3.6 Analisa Data 1. Middle Range

Berarti bahwa individu berada pada tingkat cukup atau rata-rata, skor vektor 4- 5.

(23)

1. High Analysis : berarti bahwa individu berada pada tingkat tinggi atau sangat tinggi. Skor vektor 6 – 9.

2. Low Analysis : berarti bahwa individu berada pada tingkat rendah atau sangat rendah. Skor vektor 0 – 3.

Bagi vektor Z dan K, High Analysis dan Low Analysis-nya berlaku sebaliknya.

2. Adjecent Analysis

Analisis dalam bentuk membandingkan antara vektor yang berada disebelah kiri dengan vektor yang berada di sebelah kanan (menyilangkan).

3. Opposite Analysis

Analisis dalam bentuk membandingkan antara vektor yang berada di depan/yang saling berhadapan atau berseberangan.

4. Linkage Analysis

Analisis dalam bentuk memperhatikan hasil dari vektor secara keseluruhan (semua vektor dianalisis) kemudian dibuat suatu kesimpulan dari hasil analisis semua vektor tersebut.

5. Vektor Analysis

Analisis dengan cara membandingkan antara salah satu karakteristik vektor yang ekstrim dengan karakteristik vektor ekstrim lainnya, seperti vektor yang sangat tinggi pula, dan sebaliknya, ataupun vektor yang sangat tinggi dengan vektor yang rendah.

(24)

Gambar 2.3 Diagram Cakram

(Sumber : https://www.flickr.com/photos/psd/40480155)

2.3.7 Kelebihan dan Kekurangan PAPI Kostick Kelebihan

1. PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester. 2. Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan

administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal.

(25)

3. Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah dipahami.

4. Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh.

5. Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur psychological needs.

Kekurangan

1. Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan mengerjakan , karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang.

2. Lembar jawaban sedikit membingungkan.

2.4 DISC (Dominance, Influence, Standines, Compliance) 2.4.1 Pengertian DISC

Instrument ini dikembangkan oleh William Moulton Marston (1928), tes ini mengukur bagaimana gaya perilaku seseorang, bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana sikap seseorang dalam menghadapi stress atau pressure, bagaimana seseorang bekerjasama dalam tim, kelebihan serta kekurangan seseorang.

(26)

D : Mengukur bagaimana seseorang memecahkan masalah dan merespon tantangan

I : Mengukur bagaimana seseorang mencoba untuk mempersuasi atau mempengaruhi orang lain

S : Mengukur kecepatan dan ritme seseorang di dalam melaksanakan aktivitas dan tanggung jawabnya

C : Mengukur bagaimana seseorang merespon terhadap aturan dan regulasi yang dibuat oleh orang lain

DOMINANCE

Berorientasi PENGENDALIAN : Takut kehilangan kekuasaan pribadi atau status Mengambil PIMPINAN : Secara alami mencari pengendalian langsung dan ingin menjalankan segala hal dengan caranya sendiri

Suka BERSAING dan termotivasi jadi NOMOR SATU : Selalu ingin menang dan “berada di puncak” apakah orang lain setuju atau tidak

Fokus pada TUGAS dan PRESTASI : Berjuang menyelesaikan pekerjaan, sering mengabaikan perasaan orang lain dan memandang kehidupan dalam pengertian mengatasi rintanga n untuk sukses

Berkemauan KERAS : Membulatkan pikiran, memegang teguh gagasannya, bahkan cenderung ngotot dan keras kepala, terutama di bawah tekanan.

Tidak SABARAN : Mengharapkan orang lain membantu mereka mendapatkan hasil, sekarang juga

(27)

SIBUK : Melibatkan diri dengan banyak proyek secara simultan, kadang “kecanduan kerja

INFLUENCE

OPTIMISTIS : Memandang positif kehidupan

Punya langkah CEPAT, SPONTAN, dan EKSPRESIF : Bicara, bergerak, serta melakukan sebagian besar kegiatan dengan cepat dan spontan bahkan terkadang impulsif sehingga bisa-bisa membocorkan informasi rahasia atau mengatakan terlalu banyak kepada orang yang tidak semestinya. Tidak menyukai perencanaan atau berurusan dengan detil yang harus dikerjakan sampai tuntas

EMOSIONAL dan mudah dibangkitkan GAIRAHNYA : Memperlihatkan secara terbuka perasaan mereka dan menanggapi perasaan orang lain, memperlihatkan emosi dan antusias (dalam keadaan yang terbaik) atau mengoceh (dalam keadaan yang terburuk)

Mencari PERSETUJUAN dan PENERIMAAN : Melihat kepada orang lain untuk mendapatkan penerimaan dan pemberiaan energi kembali; menginginkan orang lain menyetujui dan saling menyukai

Menyukai KESENANGAN : Mencari suasana yang bergairah, positif dan santai serta menyukai pesta yang baik, terutama dengan teman-teman

STEADINESS

Mudah BERGAUL, RENDAH HATI dan DIPLOMATIS : Memperlihatkan perilaku dan pandangan yang tenang, terkendali, menghargai orang lain yang

(28)

secara tulus mengakui sumbangan mereka. Tidak mau “mempromosikan” diri sendiri, memandang masalah atau kekhawatiran sebagai hal yang bisa dipecahkan Mempunyai langkah lebih LAMBAT : Menunggu sampai mereka mengetahui langkah-langkah atau petunjuk sebelum bertindak, kemudian mereka maju ke depan dengan sikap yang sesuai dengan metode

Bisa DIRAMALKAN : Menyukai rutinitas serta keadaan dan praktek yang stabil GIGIH : Menekuni sebuah proyek dalam jangka waktu lama atau paling tidak sampai hasil yang kongkrit bisa dicapai

Bisa MENAMPUNG : Suka berjalan bergandengan tangan dengan orang lain melalui hubungan peranan yang bisa diramalkan

Suka BERTETANGGA : Menyukai hubungan dalam pekerjaan yang ramah, menyenangkan, dan bermanfaat

COMPLIANCE

LOGIS dan KONTEMPLATIF : Pencari pertimbangan akal-rasio yang berorientasi pada data dan proses, bersifat tertutup dan suka berpikir, merenungkan unsur “ mengapa” – “bagaimana” dalam semua situasi

INVENTIF : Suka melihat segala hal dengan cara baru dan sering mempunyai perspektif unik yang mencakup atau mengenai diri sendiri atau orang lain

HATI-HATI dan MENAHAN DIRI : Berpegang teguh pada metode, hati-hati, dan tidak menubruk banyak hal dengan cepat, menahan pemikiran mereka dalam hati dan tidak bersedia mengungkapkan pemikiran dan perasaan mereka sendiri atau orang lain

(29)

SEMESTINYA : Lebih formal, idealis, sesuai yang “seharusnya”

INDIVIDUAL : Menahan pemikiran mereka dalam hati dan tidak bersedia mengungkapkan pemikiran dan perasaan mereka sendiri atau orang lain

AKURAT : Memeriksa dan memeriksa kembali, berusaha menemukan jawaban yang benar atau terbaik yang bisa diperoleh.

2.4.2 Scoring

Pindahkan jawaban testee pada lembar skoring “MMI FORM A” Kemudian hitunglah jumlah total D yang diberi tanda pada ketiga kolom “Most” (M). Tuliskan jumlah total tersebut pada kotak “Most” pada kolom “D” di lembar grafik. Lakukan hal yang sama untuk “I”, “S” dan "Bintang"

Selanjutnya hitunglah jumlah total D yang diberi tanda “Lest” (L). Tuliskan jumlah total tersebut pada kotak “Most” pada kolom “D” di lembar grafik. Lakukan hal yang sama untuk “I”, “S” dan "Bintang" Setelah selesai menghitung dan dijumlahkan maka tabulasikan semua skor pada form seperti di bawah ini

Skor total harus 24

(30)

Gambar 2.3 Tabulasi Scoring (Sumber : Indo Excellent Consulting)

Setelah di masukkan dalam tabel maka tahap selanjutnya adalah memasukkan menjadi grafik

2.4.3 Grafik

Gambar 2.4 Grafik DISC (Sumber : Indo Excellent Consulting)

(31)

Graph 1 – Mask, Public Self : Response to Environment Graph 2 – Core Private Self : Response to Pressure Graph 3 – Mirror, Perceived Self : Response to Self Talk

2.5 IST (Intelligenz Struktur Test) 2.5.1 Pengertian IST

IST (Intelligenz - Struktur – Test) adalah tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953. IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah satu tes psikologi untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. secara konseptual adalah tes bakat minat maupun keberbakatan pada suatu bidang kerja, pendidikan, profesi tertentu dengan standar intelektual tes, yang berhubungan dengan digit angka, numerik, alfabet, verbal, kode dan memory dan lainnya sesuai dengan relevansi dan perkembangan core bisnis dunia kerja maupun berbagai pendidikan formal.

2.5.2 Sub Tes IST

Tabel 2.2 Sub Tes IST

SUB TEST IST Bentuk dan Konsep

SE (Satzerganzng) Biasanya melengkapi kalimat ME (Merk Aufgaben) Mengingat kata / bisa memory test WU (Wurfal Aufgaben) Biasanya dalam bentuk bangun ruang.

Misalnya kubus, dsb. Identik dengan AA (Army Alpha)

(32)

WA (Worthausuahl) Menemukan dan mencari kata yang berbeda. Identik dengan tes ketelitian

GE (Gmeinsamkeithen) Mencari dan menemukan kata yang memuat dan mencakup dua pengertian sekaligus AN (Analogien) Perpadanan, hubungan kata. Identik dengan

tes dasar silogisme

RA (rechrn Aufgaben) Hitungan angka dengan operasi sederhana matematika (Jumlah, Bagi, Kali, Tambah, Kurangi, Dsb)

ZR (Zahlen Reihen) Seri dan deret angka geometri aritmatika dan seri bilangan

FA (Form Ausuahl) Menyusun bentuk dengan pola tertentu

2.5.3 Aspek-aspek sub tes IST SE

Berpikir konkrit praktis, Berpikir logis, Akal sehat (common sense), Pembentukan keputusan, Pemaknaan realita, Berpikir mandiri

WA

Rasa bahasa, Berpikir verbal, Pengertian bahasa, Kemampuan empati (menghayati), Komponen reseptif

AN

Daya mengkombinasikan, Fleksibilitas/kelincahanberfikir, Menstransfer hubungan, Kejelasan dan konsekuen dalam berpikir., Analisa yang bersifat

(33)

dugaan, Suatu perkiraan yang paling berarti bagi pengembangan studi ilmiah

GE

Daya abstraksi verbal, Pembentukan konsep (Pengertian), Berfikir logis dalam bentuk bahasa

RA

Berpikir praktis dalam masalah hitungan, Berpikir logis objektif, Berfikir matematis, Mengambil keputusan

ZR

Berpikir teoritis dalam berhitung, Berfikir induktif angka, Kelincahan berpikir, Mengenali komponen ritmis

FA

Kemampuan membayangkan, Kemampuan mengamati, Berpikir secara utuh menyeluruh, Mengenali komponen konstruktif

WU

Daya bayang ruang, Menganli konstruktif teknis, Berpikir analitis. ME

(34)

2.5.4 Scoring

Sub Tes Deskripsi Skor Kasar Skor Skala (SS) Kategori SE (1) Melengkapi Kalimat 11 100 Rata-rata Atas

WA (2) Ketidaksamaan Kata 13 109 Tinggi

AN (3) Analogi Verbal 4 86 Rendah

GE (4) Persamaan Kata 11 100 Rata-rata Atas

ME (9) Mengingat 11 101 Rata-rata Atas

RA (5) Hitungan 2 79 Rendah Sekali

ZR (6) Deret Angka 6 91 Rendah

FA (7) Memilih Bentuk 7 90 Rendah

WU (8) Persoalan Kubus 13 109 Tinggi

TOTAL IQ Total 90 Rendah

IQ Verbal = SS SE + SS WA + SS AN + SS GE = 100 + 109 + 86 + 100

4 4

= 98,75 = 99

Kategori = Rata-rata Bawah

IQ Numerik = SS RA + SS ZR = 79 + 91 2 2 = 85

(35)

IQ Spatial = SS FA + SS WU = 190 + 109 2 2 = 99,5

= 100

Kategori = Rata-rata Atas

Cocokkan jawaban testee dengan kunci jawaban IST Hitung jawaban yang benar (RW)

Jumlahkan ke bawah.

Lihat norma untuk mendapatkan skor SW Lihat norma jumlah

Lihat norma IQ

2.6 Sistem Informasi Alat Tes 2.6.1 Pengertian Sistem

“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Andri Kristanto, 2008).

Menurut Jogiyanto (2009:34) "sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan procedure, sistem dapat disefinisikan sebagai sekumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat di

(36)

definisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan dengan yang lainnya untuk membentuk suatu kesatuan dan mencapai tujuan tertentu".

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan pengertian sistem adalah kumpulan-kumpulan dari prosedur ataupun komponen yang saling terikat dalam suatu lingkungan sistem dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu.

2.6.2 Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2003) “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

(37)

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat berifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk

(38)

mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.6.3 Pengertian Data

Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai (Raymond McLeod, Jr., 1998).

(39)

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata (Tata Sutabri, 2005).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan data adalah rekaman mengenai suatu kejadian kesatuan nyata yang perlu diolah lebih lanjut agar dapat berguna bagi pemakai.

Data Diolah Informasi

Storage

Gambar 2.5 Siklus Pengolahan Data yang dikembangkan

2.6.4 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang ataupun yang akan dating. (Jogiyanto, 1990).

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti (McLeod, 1998).

Berdasarkan pengertian-pengertian informasi diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai pengertian informasi adalah hasil pengolahan

Input Proses Output

Basis Data

(40)

data dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerima yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan baik untuk saat ini maupun pada masa mendatang

2.6.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2005) “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut John F. Nash (1995) “Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa sistem informasi adalah sistem yang digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mengolah data sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

(41)

2.6.6 Pengertian Tes Psikologi

Menurut Anne Anastasi (Psychological Testing, 1982) menyebutkan bahwa tes psikologi merupakan alat ukur yang terstandar dan obyektif tentang sampel perilaku individu.

2.6.7 Pengertian Sistem Informasi Tes Pegawai

Sistem informasi Tes Pegawai adalah salah satu sistem pengolahan data-data perilaku atau kepribadian individu dalam perusahaan. Hal ini termasuk diantaranya bagaimana membuat suatu sistem yang mampu memberikan intepretasi terhadap kepribadian setiap individu agar sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan setiap perusahaan.

Keuntungan-keuntungan yang didapat dengan adanya Sistem Informasi Penilaian Tes Pegawa Untuk Promosi Jabatan Pada Perusahaan diantaranya, yaitu: 1. Memudahkan dan mengefisienkan kerjaan psikolog/HRD untuk melakukan tes kepribadian kepada klien dengan menggunakan system informasi penilaian tes pegawai dalam promosi jabatan pada perusahaan dan kebutuhan lainnya.

2. Informasi yang dihasilkan dari PAPI Kostick, Dominance Influence Steadiness Compliance (DISC) dan Intelligenz Struktur Test (IST) dapat dijadikan sebagai salah satu alat pertimbangan psikolog atau HRD dalam pengambilan keputusan.

(42)

3. Dapat memenuhi informasi seakurat mungkin untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan kaitannya dengan promosi jabatan pegawai perusahaan.

4. Efisiensi layanan tes kepada klien.

2.7 Perancangan Sistem

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam merancang atau mendesain suatu sistem antara lain :

2.7.1 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan terterntu. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan disain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

DFD Merupakan salah satu tools penting yang harus dikuasai oleh seorang analis sistem. DFD dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979), dengan menggunakan metoda analisis sistem terstruktur (Strustured System Analysis Method). DFD dapat dipakai untuk mempresentasikan sistem secara otomatis maupun manual.

Diagram aliran data didefinisikan sebagai berikut: “Model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil“. Salah satu

(43)

keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

1. Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yang ada secara garis besar penggambaran DFD adalah sebagai berikut :

1. Buat diagram konteks

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Cara penggambarannya adalah :

a. Tentukan nama sistemnya. b. Tentukan batasan sistemnya.

c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.

e. Gambarkan diagram konteks. 2. Buat diagram level zero atau level nol

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Cara penggambarannya adalah :

(44)

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan diagram level zero atau level nol. e. Hindari perpotongan arus data.

f. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

3. Buat diagram level satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara penggambarannya adalah :

a. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

(45)

d. Hindari perpotongan arus data dan beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1.

4. DFD level dua, tiga, ..

Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu. 2. Elemen Dasar DFD

1. Entitas Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.

(46)

Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluar.

4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).

(47)

Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram

Nama Simbol Keterangan

Entity

Orang atau organisasi diluar system tetapi berinteraksi dengan system

Proses

Aktivitas atau fungsi yang membentuk tugas khusus, dapat manual atau terkomputerisasi Data Store

(Penyimpanan Data)

Sekumpulan data yang tersimpan secara permanen

Arus

Arus data yang mengalir diantara proses, data store, dan entity

2.7.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

(48)

a. Entity

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Satu ke satu (One to One)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

(49)

3. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Tabel 2.5 Tabel Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Keterangan

Entity, yaitu kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk menyimpan data.

Simbol hubungan One to One

Simbol hubungan One to Many

Simbol hubungan Many to Many

2.7.3 Flowchart

Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Tujuan Membuat Flowchat :

1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah 2. Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas

3. Menggunakan simbol-simbol standar Table

Table Table

Table Table

(50)

Model penulisan Flowchart ada dua, yaitu a. System Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data, yaitu:

• Menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output.

• Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah.

• Hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk

b. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatuprogram. Dua jenis metode penggambaran program flowchart, yaitu:

• Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalahsecara global.

• Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

(51)

Tabel 2.6 Simbol-simbol Flowchart

Simbol Keterangan

Flow Direction Symbol

Arus / Flow Penghubung antara prosedur / proses

Connector Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang sama

Off-line Connector Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang lain

Simbol Keterangan

Processing Symbol

Process Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan

Komputer

Decision Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban / aksi

Predefined Process Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan

(52)

sebagai tempat pengolahan didalam storage

Terminal Simbol untuk permulaan atau akhir darti suatu program

Manual Input Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Simbol Keterangan

Input / Output Symbol

Input-Output Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya

Document Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di cetak dikertas

Disk and On-line Storage

Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output di simpan ke disk

2.7.4 MySQL

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah

(53)

sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

Sebuah Website yang interaktif dan dinamis, tentunya akan membutuhkan penyimpanan data yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database untuk server adalah MySQL. MySQL adalah merupakan aplikasi RDBMS (Relational Data Base Management System) yang sangat cepat dan dapat diandalkan dalam menangani basis data. Jenis database ini sangat popular dan digunakan pada banyak website. MySQL menggunakan bahasa SQL (StrukturQuery Language) dan bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar untuk menggunakannya). Selain itu, MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan lain sebagainya.

Melakukan koneksi kepada database MySQL dengan menggunakan PHP, menggunakan dua tahap :

1. Koneksi kepada server MySQL

Dilakukan untuk melakukan otentikasi, digunakan untuk login kedalam server, menggunakan MySQL_connect().

(54)

2. Koneksi kepada database

Dilakukan untuk memilih database mana yang ada dalam server yang akan dimanipulasi, karena bisa saja database yang dimaksud sudah tidak ada. Fungsi yang digunakan adalah MySQL_select_db().

MySQL adalah perangkat lunak databa seserver atau sebut saja Database Smart. Database ini semakin lama semakin populer. Dengan menggunakan database ini, data semakin aman dan berdaya guna. Database ini juga banyak dipakai pada web database sehingga data semakin terintegrasi antara database dekstop dengan database web. Untuk menggunakan database MySQL harus menginstalasinya dahulu ke computer.

Sebagai server database dengan konsep database modern, MySQL memiliki keistimewaan. Beberapa keistimewaan dimiliki MySQL sebagai berikut: 1. Portability

Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-Unix, dan lain-lain.

2. Open Source

MySQL merupakan database open source (gratis), di bawah lisensi GPL sehingga dapat memperoleh dan menggunakannya secara cuma-cuma tanpa membayar sepersen pun.

(55)

3. Multiuser

MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah.Dan memungkinkan sebuah databaseserverMySQL dapat diakses client secara bersamaan pula.

4. Performance Tuning

MySQL mempunyai kecepatan yang cukup baik dalam menangani query-query sederhana, serta mampu memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column Type

Database MySQL didukung dengan tipe data yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, data, time, datetime, timestamp, year, set serta enum

6. Command And Functions

MySQL server memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security

Sistem Security pada MySQL mempunyai beberapa lapisan sekuritas seperti tingkatan subnetmask, hostname, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil serta password terenkripsi.

(56)

8. Scalability dan Limits

MySQL mempunyai kemampuan menangani database dalam skala cukup besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu dapat menampung indeks sampai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Connectivity

Adanya kemampuan MySQL melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT). 10. Localization

Adanya kemampuan dalam mendeteksi kesalahan (error code) pada client menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

11. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Clients dan Tools

DatabaseMySQL dilengkapi berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database.

13. Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan database lainnya.

2.7.5 PHPMyAdmin

Pengelolaan database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap

(57)

maksud tertentu.Jika ingin membuat database, pengguna harus mengetikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Tetapi hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena pengguna harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.

Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola database dalam MySQL, salah satunya adalah PHPMyAdmin.Dengan PHPMyAdmin pengguna dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

Untuk mengaktifkan PHPMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah meng-install XAMPP, pengguna harus mengaktifkan web server APACHE dan MySQL dari control panel XAMPP. Yang kedua, jalankan di browseryang ada (IE, Mozilla Firefox atau Opera) lalu ketikkan alamat web berikut : http://localhost/PHPmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) PHPMyAdmin pengguna bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.

2.7.6 Xampp

XAMPP Kepanjangan dari XAMPP yaiu APACHE, PHP, MySQL dan PHP MyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server APACHE, PHP dan MySQL

(58)

secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

2.7.7 Apache

APACHE merupakan salah satu jenis program yang bertujuan untuk mengirimkan kembali sintaks yang telah diberikan oleh user dan menampilkan kembali dalam bentuk dalam format hasilnya saja. Program APACHE ini hanya terdapat pada sebuah server yang terdapat pada ISP (Internet Service Provider) atau di Indonesia disebut Jasa Penyelenggara Internet. Saat ini program yang paling banyak terdapat pada server-server di dunia adalah APACHE. Hal ini disebabkan karena beberapa keunggulan yang diberikan.

Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain :

1. Memiliki kemapuan pembacaan yang tinggi dan mudah disesuaikan 2. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini dibutuhkan bagi para

penyimpan data yang memiliki tingkat kerahasian tertentu. 3. Dapat dijalankan untuk berbagai macam operasi sistem.

APACHE merupakan suatu nama yang diambil dari istilah “A PAtCHy” server yang dapat diartikan dengan mengambil suatu patch atau bagian dari program yang diberikan.

APACHE sudah berkembang sejak versi pertamanya. Sampai saat ditulisnya artikel ini versi terakhirnya yang ada yaitu APACHE ver 2.0.54. APACHE bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil dan bahkan mengubah kode programnya.

(59)

Tugas utama APACHE adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

2.7.8 PHP (Personal Home Page)

PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor”. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapa saja yang telah mengakses ringkasan online-nya.

PHP merupakan salah satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.PHP dapat diintegrasikan (embedde) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi IEC
Tabel 2.1 Basis pengetahuan aturan nomor soal
Gambar 2.2 Scoring PAPI Kostick
Gambar 2.3 Diagram Cakram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai cadangan geologis, kadar awal, dll dipakai untuk

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemapmuan dan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa informan baik pegawai Puskesmas Jayengan dan pasien PKMS, beberapa indikator pelayanan PKMS bahwa kinerja

a) Mempertahankan Wajar 9 tahun dan merintis Wajar 12 tahun serta mendorong kemandirian masyarakat dalam mencapai pendidikan lebih lanjut. b) Meningkatkan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Polewali Mandar (Lembaran Daerah Kabupaten

Pusat Reseller Keperluan Laundry Siap Pakai maupun Bahan Setengah Jadi seperti Produk: Bibit Parfum Parfum Laundry Alkohol/Metanol maupun Yang Dicampur Air ﴾Water Base

5. Menolak tegas ide/keinginan politik DPRD Provinsi Bali untuk melakukan kegiatan kajian/studi kegiatan reklamasi dalam berbagai bentuknya terhadap kawasan

Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender;Pajak yang terutang