• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentir Praktikum Terintegrasi 1. Modul Reproduksi 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tentir Praktikum Terintegrasi 1. Modul Reproduksi 2010"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Tentir Praktikum Terintegrasi 1

Modul Reproduksi 2010

(2)
(3)

Hapus vagina

• Tahap‐tahap siklus estrus atau menstruasi

dapat diketahui melalui analisis hapus vagina • Perubahan yang terjadi berhubungan erat

dengan siklus diurnal yang dikontrol mata, 

(4)

Siklus Estrus

Merupakan silkus reproduksi pada mamalia nonprimata (mencit, sapi, dll)

• Memiliki kemiripan dengan siklus menstruasi pada manusia (terdapat fase pematangan

folikel, ovulasi, dan fase periode korpus luteum)

• Terdiri dari 4 stadium, dikategorikan

berdasarkan komposisi sel pada dinding vagina 

(5)

Stadium siklus estrus

• Proestrus (P1&P2) • Estrus (O)

• Metestrus (M1&M2) • Diestrus

(6)

E. Berinti Lekosit E.Bertanduk 1. Pro-estrus + + + + + 2. Estrus − − + + + 3. Met-estrus + + + + + + 4. Di-estrus + + + + + + − (+ = 30%) Stadium‐stadium Siklus Estrus :

(7)

PRO-ESTRUS Æ banyak epitel berinti

Epitel Berinti

(8)

ESTRUS Æ hanya terdiri dari epitel bertanduk

(9)

MET-ESTRUS Æ banyak leukosit

Epitel Berinti

(10)

Getah serviks

• Mukosa serviks merupakan sistem kripti seperti  celah, terdiri atas epitel sel torak bersilia dan sel  torak tanpa silia yang menghasilkan sekresi getah  serviks

• Getah serviks terdiri dari air, protein, enzim, dan karbohidrat

• Biila getah serviks ini dikeringkan di atas kaca obyek dan dilihat di bawah mikroskop, akan

tampak kristalisasi getah tersebut dalam bentuk daun pakis (fern‐leaf like shape)

(11)

• Estrogen merangsang produksi getah serviks  yang berlimpah dan lebih encer • Progesteron menghambat aktivitas sel epitel  serviks mensekresi getah serviks.  • Perubahan siklik pada konstituen getah  serviks dapat mempengaruhi penetrasi  sperma ke dalam getah serviks dan  kehidupannya dalam vagina. 

(12)

• Pada hari ke‐9 sampai ke‐15 siklus haid, getah serviks lebih cair dan jernih. (Bila diambil dari kanalis servikalis dengan pinset, getah tersebut tidak terputus sampai sepanjang 10‐20 cm. 

Gejala ini disebut Spinnbarkeit).

• Akibatnya, spermatozoa mulai dapat melakukan  penetrasi ke dalam getah serviks manusia kira‐ kira pada hari ke‐9 dari siklus normal 28 hari;  berangsur‐angsur meningkat sampai mencapai  puncaknya tetap sebelum ovulasi, kemudian mulai berkurang beberapa hari setelah ovulasi.

(13)
(14)

Histologi

David Kristiawan L 0806323851

(15)

Histologi

• Jd pada praktikum kali ini hanya akan dibahas  tentang ovarium dan uterus • Sebelumnya maaf kalo tentir ini banyak  diambil dr tahun lalu, soalnya wkt praktikum  kita ga sempet moto semua preparatnya.. • Harap maklum... Hehe • Ok, slmt menikmati!!!

(16)

Ovarium

Korteks ovarium: – Epitel germinativum: epitel selapis (torak pd masa  anak‐anak, kuboid pada masa reproduktif dan  gepeng pada masa lansia) – Tunika albuginea, tepat di bawah epitel  germinativum terdiri atas lapisan jaringan ikat  padat yang terutama terdiri atas serat‐serat  kolagen – Folikel dalam berbagai fase perkembangan  (folikulogenesis)

(17)

Ovarium

• Folikulogenesis: 1. Folikel primordialÆ epitel folikel masih selapis gepeng meliputi oosit primer 2. Folikel primerÆ dgn selapis epitel folikel kuboid dan epitel folikel berlapis  meliputi oosit primer 3. Folikel sekunderÆ oosit primer diliputi epitel folikel berlapis, yang sudah  mempunyai ruang‐ruang folikel dan yang sudah menjadi 1 antrum folikel 4. Folikel tersierÆ antrum, membran granulosa, kumulus ooforus, zona  pellusida, korona radiata, oosit primer 5. Teka internaÆ mempunyai sel‐sel penyekresi hormon dan teka eksterna  jaringan ikat, mulai terlihat pada folikel fase folikel sekunder 6. Korpus luteumÆ sel‐sel penghasil hormon, lutein granulosa dan lutein teka 7. Korpus albikansÆ apabila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum  akan berdegenerasi menjadi jaringan ikat 8. Folikel atretisÆ degenerasi folikel yang terjadi pada berbagai tahap  perkembangan • Medula ovarium: banyak pembuluh darah, di antara jaringan ikat

(18)
(19)

Ovarium dengan folikel2nya

Folikel

primordial Tunika

albuginea Folikel atresia

(20)

Folikel

Folikel Primordial

Folikel Primer

Folikel  Sekunder

(21)

Folikel primer Folikel sekunder Folikel de Graf  (tampak  menonjol) Folikel tersier

(22)

• Selama pembentukan antrum, terdapat sel‐sel  granulosa yang  berkumpul di daerah tertentu  dinding antrum. Sel‐sel ini kemudian membentuk  bukit sel dengan oosit di dalamnya. Bukit ini  dikenal dengan kumulus ooforus. Lapisan  granulosa yang mengelilingi oosit disebut korona  radiata. • Di antara lapisan sel granulosa dan oosit terdapat  lapisan amorf tebal yaitu zona pelusida.  • Folikel atresia: folikel yang tidak berkembang  akan mengalami atresia ditandai dengan oosit  tidak ada, sel‐sel folikel sudah masuk ke antrum,  zona pelusida menebal

(23)

Sel granulosa Ovum  Zona pelusida Antrum,  berisi liquor  folikuli Vakuol Call‐Exner Corona radiata Cumulus oovorus Sel teka

(24)

Berbagai macam korpus

• Setelah oosit keluar, pada folikel yang ditinggalkan  tampak perdarahanÆ korpus rubrumKemudian folikel akan berdiferensiasi menjadi korpus  luteumTerdiri dari – Sel lutein granulosa: sel besar+dominan, pucat – Sel lutein teka: lebih kecil dan gelap, di daerah lipatan,  sedikit • Korpus albikansÆ KL yang sudah ‘mati’, ukuran lebih  kecil dari korpus luteum, merupakan jaringan ikat (ada  fibrosit+fibroblas) 

(25)

A: sel lutein granulosa, B: sel lutein teka

A

(26)

Korpus luteum dan albicans

Korpus luteum, yang  warnanya kuning

(27)

Sel‐sel teka dan granulosa

Sel teka, warnanya lebih gelap Sel lutein granulosa

(28)

Uterus

• Lapisan pada uterus: endometrium, miometrium  dan perimetrium • Fase‐fase endometrium: 1. Haid (jaringan nekrotik sebagian terlepas, sel‐sel  darah di antara jaringan ikat dan kelenjar) 2. Proliferasi: endometrium berisi kelenjar lurus  dengan lumen sempit, arteri spiralis kadang dapat  dikenali 3. Sekresi (luteal): kenali kelenjar uterinanya berkelok‐ kelok, lumen lebar dan kadang terlihat sekret dalam  lumennya 4. Prahaid: terlihat permulaan jaringan kelenjar yg  nekrotik, pembuluh darah pecah, sel‐sel darah

(29)

Uterus

• Terdiri dari: – EndometriumÆ epitel silindris selapis, tergantung  fase – Miometrium: lapisan otot polos yang berlapis‐ lapis, tidak teraturÆ serupa untuk ketiga fase Fase Endometrium Proliferasi/ Regenerasi Kelenjar terlihat lurus, lumen bundar atau lonjong+ kosong Sekresi Kelenjar berkelok‐kelok, dindingnya berlipat‐lipat, lumen  melebar+berisi sekret Prahaid Stroma tampak kemerahan karena mengandung darah

(30)

Endometrium fase proliferasi

Kelenjar uterina lurus,  lumennya kosong Endometrium Myometrium Lamina  propria

(31)
(32)
(33)

Endometrium fase sekresi

Kelenjar uterina berkelok,  lumen terisi sekret Myometrium Endometrium

(34)
(35)
(36)
(37)

Pemeriksaan hormonal 

• Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hormon reproduksi pada wanita antara lain : FSH, LH, estradiol, progesteron,  prolaktin, testosteron

• FSH Æ stimulasi sel gonad (folikulogenesis

pada wanita dan spermatogenesis pada pria)  sehingga dihasilkan ovum dan sperma yg

matur

(38)

• Prolaktin Æ berperan pada proses

pematangan akhir dari oosit dan spermatozoa • Estradiol Æ dihasilkan sel teka dan granulosa

folikel Æ merefleksikan fungsi ovarium

Progesteron Æ pemeriksaan hormon ini untuk mengetahui adanya proses ovulasi pada daur haid

Testosteron Æ pemeriksaan pada wanita menunjukkan adanya peningkatan produksi androgen ovarium, pada pria untuk

menunjukkan fungsi sel testis dalam spermatogenesis

(39)
(40)
(41)

Patologi Anatomi

David Kristiawan L

(42)

• Jadi pd praktikum integrasi 1 ini PA nya Cuma 1 doang  yaitu, Hiperplasia Endometrium!! HOREEEEEEE...

Sy membagi menjadi 2 bagian, yg bagian pertama  adalah semua teori dan gambar yg didapat langsung dr  saat praktikumnya dan juga bahan2 dari  scele+penjelasan dikit2 • Sedangkan yg kedua dikhususkan bagi tmn2 yg ingin  memperdalam materi ini, krn sy ambil teorinya dari  robbins (indo & inggris) dan cukup mendalam.. Hehe • Ok, slmt menikmati!!

(43)

Bagian Pertama

(44)

Hiperplasia Endometrium

• Pertama dasar teorinya dulu, sesuai namanya,  hiperplasia, jadi jumlah sel‐selnya bertambah,  dalam hal ini yg bertambah adalah jumlah epitel  kelenjar2 di dalam endometriumnya dan sel‐sel  stroma (sel2 penunjang)Penyebab intinya adalah karena KADAR  ESTROGEN YG BANYAK BEREDAR DI DALAM  TUBUHÆ apapun penyebab meningkatnya  estrogen tersebut, shg tjd Hiperplasia  Endometrium (ingat lg pengaruh estrogen thdp  endometrium, bikin proliferasi pd kelenjar2 nya)

(45)

Hiperplasia Endometrium

• Berbagai penyebabnya(yg bikin estogen ↑↑):  menopause (mati haid), penyakit polikistik ovarium  (sindroma “Stein Leventhal”), tumor granulosa  ovarium fungsionil, pemberian hormon pada terapi  sulih • Gambaran histopatologi yg tampak: bentuk kelenjar  irregular, epitel kelenjar bertumpuk dan stroma yg  hiperseluler (bertambah selularitasnya) • Kelenjar2 iregulernya: ada yg tubular, ada yg berlekuk,  dan ada yang melebar kistik (gede atau melar gitu) • Mari kita saksikan gambarnya...

(46)

Kelenjar yg berlekuk  bentuknya

(47)

Kelenjar yg melebar  kistik (gede bgt n  melar gitu kt dokter  praktikumnya) Ini nih yg namanya  kelenjar yg tubular  gitu.. Kelihatan  banyak kannnn...  hohoho

(48)

Di sini bs dilihat dgn pembesaran besar, kelenjarnya dgn bentuk  berlekuk Epitel kelenjar yg  hiperplastik Sel‐sel stroma yg  bertambah selularitasnya

(49)

Bagian Kedua

Hiperplasia Endometrium

siap‐siap masuk ke bagian yg lbh  dalam... hehe

(50)

Hiperplasia Endometrium

Kelebihan estrogen relatif terhadap progestin (hormon  wanita yg bisa mencegah ovulasi dan perubahan pada  mukus serviks), kalo cukup besar dan berkepanjangan  bisa memicu terjadinya hiperplasia endometrium  dalam tingkat yg berbeda, bisa hiperplasia biasa hingga  hiperplasia kompleks dan mungkin hiperplasia atipikal • Jadi kadar dan durasi kelebihan estrogen itu sangat  berpengaruh terhadap tingkat keparahan  hiperplasianya • Oleh karena itu, hiperplasia endometrium sangat  mungkin untuk berkembang menjadi Karsinoma  Endometrium

(51)

Hiperplasia Endometrium

• Jadi apapun faktor penyebab yg bikin kelebihan estrogen,  dia bs jadi hiperplasia endometrium • Misalnya akibat kegagalan ovulasi, seperti pada  menopause, pemberian steroid estrogen jangka panjang  tanpa progestin sbg penyeimbang, polikistik ovarium,  hiperplasia stroma korteks dan tumor sel teka granulosa  ovarium, dll. • Hiperplasia endometrium, terutama bentuk yg parah, bisa  menyebabkan terjadinya perdarahan uterus yg berlebihan  dan iregular • Pada hiperplasia atipikal (bentuk yg parah dr hiperplasia  endometrium)Æ menimbulkan risiko 20‐25% timbulnya  adenokarsinoma di endometrium

(52)

Hiperplasia Endometrium

• Jadi seperti yg telah disebutkan sebelumnya,  hiperplasia endometrium itu perlu perhatian  khusus karena berhubungan dengan  karsinoma endometrium • Salah satu dugaan penyebab terjadinya  hiperplasia endometrium dan hubungannya  dengan kanker adalah adanya inaktivasi gen  supresor tumor PTEN

(53)

Hiperplasia Endometrium

• (maaf msh dlm bhs inggris, sy ga bs bhs inggris jd  takut ada salah  pengertian..) Jadi di pathology robbins basis dikatakan: “Unopposed  estrogens normally increase native endometrial gland PTEN protein  production, which is constantly expressed during the proliferative  phase but is absent during the secetory phase. In the absence of PTEN endometrial cells become more sensitive to stimulation by  estrogens and this may be integral to the development of  hyperplasias and subsequent cancer.” • Nah, dari yg saya tangkap, jd mksdnya kalo PTEN itu tidak ada kan  katanya sel2 di endometrium jd lebih sensitif untuk distimulasi oleh  estrogen. Jd pada hiperplasia endometrium itu gara2 terjadi 

inaktivasi gen PTEN ituÆ PTEN berkurangÆ jadinya sel2 di 

endometrium lebih responsif thdp estrogenÆ terjadilah hiperplasia  endometrium...

(54)

Hiperplasia Endometrium

• Nah, setelah kt mengetahui adanya inaktivasi  PTEN yg menyebabkan hiperplasia itu, ternyata  inaktivasi PTEN jg terlihat pada 63% pasien  hiperplasia endometrium yg premalignant dan  50‐80% dari karsinoma endometrium • Dan TERNYATA LAGI hilangnya PTEN itu telah  berhasil diketahui sebagai kejadian normal, yg  terjadi pada kelenjar endometrium dari 43%  wanita premenopause.. ckck

(55)

Hiperplasia Endometrium

• Nah, menurut pathology robbins yg basis itu,  hiperplasia endometrium bisa dibagi jadi 2 subtipe  gitu, lower grade (simple) dan higher grade (atypical)Hiperplasia yg lower grade itu termasuk anovulatory  epithelium dan yg jarang, EIN (Endometrial  Intraepithelial Neoplasms) • Sedangkan hiperplasia yg higher grade, juga disebut  hiperplasia atipikal, secara khas mempunyai morfologi  kelenjar2 yg padat, sel‐sel yg atipik dan karakteristik  genetik(mutasi PTEN) dari neoplasia intraepitelial

(56)

Simple non‐atypical Hyperplasia

Karakteristiknya: perubahan pada kelenjar  dgn berbagai ukuran, kelenjarnya irreguler  dengan perubahan kistik • Perubahan epitel dan sitologinya mirip  dengan endometrium pd fase proliferatif • Tipe ini jarang berkembang menjadi  adenokarsinoma dan sangat mencerminkan  perubahan akibat respons dari stimulasi  estrogen yg berkepanjangan

(57)

Complex Atypical Hyperplasia

• Peningkatan jumlah dan ukuran dari kelenjar  endometrium, dengan kelenjar2nya yg padat,  membesar dan bentuknya irreguler • sel yg sedang mitosis sering ditemukan23% dari pasien hiperplasia atipikalÆ berkembang jd adenokarsinoma

(58)

Gambar 1. A, hiperplasia yg lower grade ditandai dgn perubahan kelenjar dengan dilatasi kistik  glandular dan sinonim dgn perubahan anovulatorik. B, hiperplasia atipikal, meningkatnya rasio  kelenjar/stroma dan bertingkatnya epitel(terjadi hiperplasia, yg ditunjuk panah). C, kehilangan  ekspresi  gen  PTEN  pada  neoplasia  intraepitelial  terlihat  pada  gambar  ini.  Bisa  dibandingkan  dengan  kelenjar  yg  normal  (ditunjuk  panah),  yg  mengekspresikan  gen  PTEN.  D,  hiperplasia  endometrium dengan metaplasia skuamosa. 

(59)

SELESAI!!!

• Mohon maaf kalo banyak kekurangan... • Semoga bermanfaat!! • Kalo ada yg mau diperbaiki silakan.. Atau mau  memberikan saran, masukan, kritikan,  makanan, minuman juga boleh.. Langsung  ditujukan ke siepend divisi praktikum

• Ok, selamat belajar!!! • Jgn lupa doa..

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan koefisien kekentalan zat cair yang dalam percobaan ini adalah gliserin, dengan mengukur waktu jatuh bola dalam zat cair.. Apakah pengaruh suhu terhadap koefisien kekentalan

Dengan demikian dapat diambil suatu pengertian bahwa fungsi minat belajar membaca Al- Qur’an adalah membantu peserta didik melihat bagaimana hubungan antara materi

Penelitian ini mengkaji pelaksanaan kegiatan simpan-pinjam BLM-PUAP dan manfaatnya terhadap kegiatan usahatani padi sawah anggota Pengambilan data pada penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan makna dan nilai simbolik kesenian Jepin sebagai simbol perjuangan masyarakat di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran,

tulisan ini dikaji tentang Injeksi Total Ajaib Pada Graf Hutan F. Kata kunci : injeksi total ajaib (TMI), label terbesar, defisiensi

Kini Anda tidak perlu ragu untuk melakukan pemesanan obat herbal De Nature yang asli, karena sekarang Anda telah menemukan situs yang tepat.. Kami Agen obat herbal de nature yang

Dengan melakukan simulasi perhitungan menggunakan kombinasi nilai parameter input (s dan S) serta kombinasi demand (hasil pembangkitan bilangan acak dengan simulasi Monte

No Perihal Tanggal November 118 Panin Bank Bekerja Sama dengan BCA dan Jaringan PRIMA Dalam Memperluas Layanan Transaksi - Jakarta 2 119 Terapkan "Socially