• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1005

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA KEKURANGAN VITAMIN

PADA TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING

Yoki Firmansyah

AMIK BSI Pontianak Yoki.yry@bsi.ac.id,

Muhammad Qadafi Khairuzzaman AMIK BSI Pontianak Qadafi.mqk@bsi.ac.id,

Heru Setiawan AMIK BSI Pontianak

Heru.HES@bsi.ac.id

Abstrak : Perkembangan IPTEK yang semakin pesat merupakan merupakan hal yang sangat positif, aplikasi komputer sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat didalam semua aspek, salah satunya yaitu bidang kesehatan, aplikasi komputer diaplikasikan dalam bentuk Expert System (Sistem Pakar). Sistem pakar adalah usaha dalam menirukan kemampuan seorang pakar dalam menyelesaikan permasalahan,sistem pakar berguna dalam pengambilan keputusan.dari banyak sistem pakar yang ada di bidang kesehatan. terdapat sistem pakar yang berfungsi dalam pengobatan dan pendiagnosa penyakit, dalam penelitian ini penulis membuat sebuah sistem pakar pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh, yang dirancang untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan vitamin dalam tubuhnya atau tidak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimental dengan metodologi forward chaining sebagai metode pembuatan sistem pakarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat apabila ingin mengetahui apakah tubuhnya menderita kekurangan vitamin atau tidak.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Kebutuhan Vitamin, Fordward Chaining

Abstrac : The development of science and technology is rapidly increasing is a very positive thing, a

computer application plays an important role in people's

lives in all aspects, one of which is the health sector, applied in the form of computer applications Expert System (Expert). An expert system is an attempt in mimicking the ability of an expert in solving the problems, expert systems are useful in making keputusan.dari many expert systems in the field of health. There are expert systems that function in the treatment and diagnostic disease, in this study the authors make a diagnostic expert system vitamin deficiency in the body, which is designed to determine whether a person is deficient in vitamin in the body or not. he method used in this research was an experimental study using the methodology of forward chaining expert system as a method of manufacture. The results of this study are expected to provide convenience to the public if it wants to know whether his body suffering from lack of vitamins or not.

Keywords: Expert System, Vitamin Needs, Fordward Chaining.

1. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini semakin meningkat pesat, terutama dilihat dari sudut perkembangan teknologi informasi yang merupakan integrasi antara komputer dan komunikasi. Dirasakan aplikasi komputer dalam segala bidang sangatlah besar peranannya baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian, perindustrian maupun dalam aktivitas sehari-hari.

Didalam bidang-bidang tersebut, ada banyak sekali aplikasi komputer yang digunakan, diantaranya yaitu disajikan dalam bentuk sistem pakar atau expert system. Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang

sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut.

Teknologi sistem pakar merupakan kombinasi pemahaman teoritis tentang suatu persoalan dan sekumpulan aturan pemecahan persoalan dimana pengalaman telah menunjukan keefektifannya dalam persoalan itu. Sistem pakar dibuat dengan mendapatkan pengetahuan ini dari seorang manusia yang pakar dan mengkodekannya ke dalam bentuk

(2)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1006

yang dapat dimengerti oleh computer. Sistem pakar menangkap dan mendistribusikan keahlian manusia dalam membuat keputusan dibawah berbagai kondisi yang berbeda. Dapat dkatakan bahwa sistem ini sebenarnya dibuat untuk menggantikan seorang pakar dalam suatu bidang dengan suatu sistem computer, dengan kemampuan yang sama atau lebih baik.

Dari beberapa sistem pakar khusunya dibidang kesehatan, terdapat sistem pakar yang berfungsi dalam pengobatan dan pendiagnosa penyakit khususnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin pada tubuh, maksud dari Sistem Pakar pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh adalah sebuah program sistem pakar yang dirancang untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan vitamin dalam tubuhnya atau tidak,

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air di bagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut di dalam air dan vitamin larut lemak, contoh-contoh vitamin larut air yaitu vitamin B dan vitamin C, Vitamin B terbagi lagi menjadi B1, B2, B6, sedangkan vitamin yang larut lemak yaitu vitamin yang tidak larut di dalam air atau larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K

Berdasarkan pada hal - hal tersebutlah, maka dalam Penelitian ini peneliti mengambil tema atau

judul “SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA

KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH”. 1.2. Ruang Lingkup

Sistem pakar yang akan dihasilkan untuk mendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh mencakup vitamin yang larut air, yaitu vitamin C, B1, B2 dan B6, dan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E dan K

1.3. Tujuan dan Manfaat

Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat yang hendak penulis capai adalah sebagai berikut : a. Tujuan

- Menghasilkan sebuah sistem pakar pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh dengan menggunakan Microsot Visual Basic 6.0. dan Sistem pakar ini diharapkan mampu membantu user atau pengguna program untuk mendiagnosa apakah user tersebut menderita kekurangan vitamin atau tidak, selain itu sistem pakar ini juga dapat, meminimalisir biaya konsultasi dengan pakar, karna dengan program ini user tidak perlu untuk

konsultasi langsung ke pakar dan untuk memberikan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi.

b. Manfaat

- Memberikan kemudahan kepada masyarakah dalam memperoleh informasi mengenai

kekurangan Vitamin pada tubuh.

- Dengan adanya sistem pakar ini masyarakat dapat mendapatkan informasi kekurangan vitamin tanpa harus mengeluarkan biaya konsultasi kepada ahli gizi.

- Dengan adanya sistem pakar ini masyarakat dapat mendapatkan informasi kekurangan vitamin kapan saja dan dimana saja selama dapat mengakses komputer.

2. METODE 2.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu atau eksperimental, yaitu memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Untuk menghasilkan suatu aplikasi dengan perangkat lunak yang bersifat visual.

2.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dalam mengilustrasiakn keadaan objek yang akan dibahas adalah : a. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang penulis lakukan yaitu dengan melakukan komunikasi langsung dengan nara sumber yaitu Julis Novitra, S.Gz dan Jaya Putra Amd Gz.

b. Teknik Studi Pustaka

Metode teknik studi dokumenter yang penulis lakukan yaitu dengan membaca pustaka-pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan teori-teori pemrograman atau pendapat para ahli yang sesuai dengan permasalahan yang ada dan berkaitan dengan penelitian ini

2.3. Sistem Pakar

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zulfikar aulia rachim, 2008 dari Universitas Ahmad Dahlan dengan judul “Implementasi Sistem Pakar Dalam Penentuan Diet Pasien”[1]. Dalam penelitian tersebut hanya membahas tentang penentuan diet pasien sistem mampu memberikan solusi atau anjuran dalam diet. Pada penelitian ini metode pelacakan yang digunakan Forward Chaining. Penelitian yang dilakukan oleh Anjar sutrisno, 2009 tentang “Pengembangan sistem pakar dengan metode logika fuzzy untuk membantu

(3)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1007

mendiagnosa gangguan gizi pada anak ” [2]. Dalam penelitian tersebut membahas tentang mendiagnosa gangguan gizi pada anak. Metode yang digunakan adalah logika fuzzy sedangkan model kepastianya menggunakan teori himpunan fuzzy dengan basis data fuzzy model tahani dan untuk penelusuranya digunakan forward chaining. Output yang dihasilkan berupa hasil diagnosa

terhadap penyakit, penyebab penyakit dan solusi penanggulanganya.

a. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

merupakan satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia [3].

b. Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh ahli. [8].

Sistem pakar adalah aplikasi yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai mana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan

penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Pengambilan keputusan mengenai diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit tidak dapat dilakukan semua orang.

c. Metode Forward Chaining

Forward chaining merupakan suatu penalaran yang dimulai dari fakta untuk mendapatkan

kesimpulan (conclusion) dari faktatersebut [4]. Forward chaining bisa dikatakan sebagai strategi inference yang bermula dari sejumlah fakta yang diketahui. Pencarian dilakukan dengan menggunakan rules yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui maupun fakta yang diperoleh. Forward chaining bisa disebut juga runut maju atau pencarian yang dimotori data (data driven search). Jadi

pencarian dimulai dari premis – premis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian

menuju konklusi atau derived information (then).

Gambar 1

Proses Forward chaining [5] 2.4. Gizi

Asupan(konsumsi) makanan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis.Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan. Apabila tubuh kekurangan zat gizi, khususnya energi dan protein, pada tahap awal akan meyebabkan rasa lapar dan dalam jangka waktu tertentu berat badan akan menurun yang disertai dengan menurunnya produktivitas kerja. Kekurangan zat gizi yang berlanjut akan menyebabkan status gizi kurang dan gizi buruk. Apabila tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yang mencukupi, pada akhirnya tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian[6].

Gizi buruk atau malnutrisi dapat diartikan sebagai asupan gizi yang buruk. Hal ini bisa diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena sebab lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurang terserapnya nutrisi dari makanan. Secara klinis gizi buruk ditandai dengan asupan protein, energi dan nutrisi mikro seperti vitamin yang tidak mencukupi ataupun berlebih sehingga menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Orang yang menderita gizi buruk akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh atau untuk menjaga kesehatannya. Seseorang dapat terkena gizi buruk dalam jangka panjang ataupun pendek dengan kondisi yang ringan ataupun berat. Gizi buruk dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Orang yang menderita gizi buruk akan mudah untuk terkena penyakit atau bahkan meninggal dunia akibat efek sampingnya. Anak-anak yang menderita gizi buruk juga akan terganggu pertumbuhannya, biasanya mereka tidak tumbuh seperti seharusnya (kerdil) dengan berat badan di bawah normal[7].

2.5. Vitamin

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi

untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :

(4)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1008

- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C

- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK. Menurut Dr. Michael B. Sporn, M.D.Vitamin adalah “mikronutrien organik yang bekerja dalam tubuh bersama-sama dengan enzim untuk mengatur proses-proses metabolik dan mengubah protein dan karbohidrat menjadi jaringan dan energi”.

Vitamin adalah zat organik penting yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin terutama disuplai dari makanan. Sumber vitamin yang paling baik adalah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik mesti sudah mendapat jumlah vitamin yang cukup. Manusia tidak dapat mensintesa vitamin dalam tubuhnya kecuali vitamin D pada kulit, nicotinamide dan tryptophan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3. 1. Perancangan Data Base

Penulis melakukan perancangan database sistem pada pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh menggunakan Microsoft Accsess yang dihubungkan dengan Microsoft Visual Basic 6.0 agar data yang ada lebih teratur dan lebih mudah diakses.

Database yang dirancang hanya terdiri dari satu data base dengan nama file yaitu Vitamin.mdb, Database Vitamin.mdb terdiri dari beberapa table yaitu:

- Tabel Kekurangan, tabel ini merupakan tabel untuk menyimpan data kekurangan vitamin jenis apa yang diderita oleh user

- Tabel Pengetahuan, tabel ini merupakan tabel yang menyimpan semua pengetahuan dalam sistem pakar pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh, dan di dalam tabel ini pula dapat di lihat rule base yang digunakan dalam sistem pakar

- Tabel Solusi, tabel ini merupakan tabel yang menyimpan semua solusi kekurangan vitamin dari tabel ini lah nantinya yang akan menampilkan solusi pada program sistem pakar

- Tabel Temp, tabel ini merupakan tabel temporari yang menyimpan semua fakta-fakta yang

diperoleh, sehingga program dapat menyimpulkan kekurangan vitamin apa yang didertia oleh user - Tabel list user, tabel ini digunakan untuk menyimpan

data pengguna, apakah pengguna tersebut seorang admin atau hanya user biasa disertai dengan passswordnya

Spesifikasi strukur tabel dari database Vitamin.mdb yang dirancang pada sistem pakar pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh yaitu sebagai berikut :

Tabel 1 Tabel Kekurangan N

Nama Field Type Size Keterangan

o

1 ID_Kekuran Text 50 Identifikasi jenis

gan kekurangan vitamin

2. Jenis_Kekur Text 50 Jenis kekurangan angan vitamin yang diderita

Tabel 2

Tabel Pengetahuan

No Nama Type Size Keterangan

Field

1 ID Text 50 ID dari gejala yang diderita user

Pengetahu Pertanyaan

2. Text 100 mengenai gejala-

an

gejala

3. Fakta_Ya Text 50 Fakta gejala yang diderita

4. Fakta_Tid Text 50 Fakta gejala yang

ak tidak diderita

5. Ya Text 50 Rule base dari Sistem Pakar

6. Tidak Text 50 Rule base dari Sistem Pakar

7. ID_Kekur Text 50 Jenis kekurangan angan vitamin yang diderita

Tabel 3

Tabel Solusi

No Nama Type Size Keterangan

Field

1 ID_Solusi Tex

t 50 ID Solusi 2. Solusi Memo - Solusi-Solusi dari

kekurangan vitamin

Tabel 4

Tabel Temp No Nama Type Siz e Keterangan Field

1 ID_Temp Text 50 ID Fakta Fakta fakta yang 2. Fakta Text 50 diperoleh dari

identifikasi

Tabel 5

Tabel list_user

No Nama Type Size Keterangan

Field

(5)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1009

2. Pass Text 50 Password 3 Level Text 50 Level dari user

3.2. Perancangan Input

Pada saat program dijalankan makan akan tampil form splash terlebih dahulu yang menampilkan profile designer, setelah loading berjalan seratus persen maka akan tampil form login. Pada form login, pengguna diharuskan mengisi Level, User ID dan password, apabila user berada pada level pengguna maka tidak perlu mengisi user ID, maupun password. Apabila user memilih level pengguna maka akan tampil form utama.

Form Utama

Pada saat pengguna masuk ke Form utama maka akan terdapat combo box yang mengharuskan pengguna memilih menu apakah pengguna tersebut merasa menderita kekurangan vitamin larut air, ataupun pengguna menderita kekurangan vitamin larut lemak,

- Menu Kekurangan Vitamin Larut Air

Saat Combo box kekurangan vitamin larut air di pilih dan mengklik button Proses maka akan tampil form Diagnosis yang berisi tentang pertanyaan- pertanyaan gejala yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin larut air khususnya vitamin C, B1, B2, B6, dan B12, Setelah pengguna di tuntun untuk menjawab pertanyaan tersebut, apabila fakta yang didapat telah cukup maka akan akan tampil Form hasil diagnosis. - Menu Kekurangan Vitamin Larut Lemak

Saat Combo box kekurangan vitamin larut Lemak di pilih dan mengklik button Proses maka akan tampil form Diagnosis yang berisi tentang pertanyaan – pertanyaan gejala yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin larut lemak khususnya vitamin A, D, E dan K setelah itu pengguna di tuntun untuk menjawab pertanyaan tersebut, apabila fakta yang didapat telah cukup maka akan akan tampil Form hasil diagnosis

a. Form Diagnosis

Pada form ini pengguna di berikan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan gejala-gejala kekurangan vitamin yang dipilih oleh pengguna baik itu, kekurangan Vitamin larut air maupun vitamin larut lemak, dan apabila pertanyaan tersebut sudah selesai dijawab oleh pengguna makan akan tampil form hasil diagnosis.

b. Form Hasil Diagnosis

Pada form ini pengguna akan diberikan informasi tentang hasil diagnosis yang telah diproses oleh sistem pakar, apakah pengguna menderita kekurangan vitamin atau tidak, dan pada form ini terdapat button

alasan, apabila button alasan dipilih maka akan tampil Form penanganan.

c. Form Penanganan

Pada form ini pengguna diberikan alasan mengapa pengguna dapat menderita kekurangan vitamin yang terdapat pada hasil diagnosis.

d. Form Basis Pengetahuan

Form ini akan tampil jika pada form login pengguna mengguankan ID Admin. Pada form ini pengguna akan dimendapatkan beberapa button-button yang dapat dipilih diantaranya yaitu :

- Button Tambah : Button ini berfungsi untuk menambah pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar

- Button Simpan : Button ini berfungsi untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada form basis pengetahuan

- Button Batal : Button ini berfungai untuk membatalkan semua perubahan yang dilakukan pada form basis pengetahuan

- Button Ubah : Berfungsi untuk mengubah atau mengedit pengetahuan yang terdapat pada sistem - Button Hapus : Berfungsi untuk menghapus data

pengetahuan yang terdapat pada sistem pakar - Button Keluar : Berfungsi untuk keluar dari form

basis pengetahuan

- Button Input Jenis Kekurangan : Berfungsi untuk menambah, mengubah, bahkan menghapus kekurangan yang terdapat pada sistem sistem mengenai jenis kekurangan vitamin

- Button Input Solusi : Berfungsi untuk menambah, mengubah, bahkan menghapus solusi solusi yang terdapat pada sistem

3.3. Proses

Proses yang terjadi pada sistem pakar

pendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh secara keseluruhan dapat dilihat pada flow chart Berikut ini: a. Fungsi Program

(6)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1010

Gambar 2.

Flow Chart Fungsi Program b. Fungsi Login

Gambar 3. Flow Chart Fungsi Login c. Fungsi Tanya Vitamin Larut Lemak

Gambar 4.

Flow Chart Fungsi Tanya Vitamin Larut Lemak

d. Fungsi Tanya Vitamin Larut Air

Gambar 5.

Flow chart fungsi Tanya vitamin larut air 3.4. Output

a. Form Splash

Gambar 6. Tampilan Form Splash

Form Splash tampil ketika aplikasi pertama kali dibuka.

b. Form Login

Gambar 7. Tampilan Form Login

Form Login berfungsi untuk memisahkan hak login user, apakah sebagai pengguna biasa, atau sebagai pakar, apabila bertindak sebagai pakar maka user diwajibkan mengisikan user id dan password,sedangkan apabila hanya sebagai user biasa maka cukup memilih pengguna pada combo box, selanjutnya pilih login.

(7)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1011

c. Form Menu Utama

Setelah user mengisi form login dan apabila user berada pada level pengguna maka user akan dihadapkan dengan tampilan form menu utama. Pada form ini user diminta untuk memilih kira-kira pada jenis apa user menderita kekurangan vitamin, Apakah user menderita kekurangan vitamin larut air, Maupun Vitamin Larut lemak.

Gambar 8.

Tampilan Form Menu Utama d. Form Diagnosis

Setelah user memilih salah satu jenis kekurangan vitamin dan menekan tombol proses maka akan tampil form diagnosis, pada form ini, user akan dihadapkan dengan beberapa pertanyaan sekaligus gejala-gejala yang diderit, user hanya tinggal mengklik tombol ya atau tidak pada form, apabila pertanyaan pertanyaan tersebut telah di jawab maka akan tampil form hasil diagnoses, dan apabila user ingin dari form diagnosis, user tinggal mengklik pada tombol selesai.

Gambar 10.

Tampilan Form Hasil Diagnosis f. Form Penanganan

Apabila pada form hasil diagnosis user mengklik button alasan, maka pada layar akan tampil form penanganan, pada form penanganan ini akan di tampilkan fakta-fakta yang telah diinputkan oleh user sehingga dapat menjadi kesimpulan, dan untuk keluar dari form user dapat mengklik button selesai

Gambar 9. Tampilan Form Diagnosis e. Form Hasil Diagnosis

Setelah user menjawab pertanyaan yang terdapat pada form diagnosis, maka user akan mendapatkan hasil diagnosis dari program pada form hasil diagnosis, form ini berisi tentang kekurangan vitamin apa yang diderita oleh user, dan apabila user ingin mengetahui alasan mengapa program mendiagnosa seperti itu, user tinggal mengklik button alasan yang terdapat pada form, dan apabila ingin langsung kembali ke menu utama user tinggal mengklik button selesai

Gambar 11. Tampilan Form Penangan g. Form Basis Pengetahuan

Form basis pengetahuan akan tampil apabila pengguna atau user menggunakan level pakar pada saat menggunakan program sistem pakar pendiagnosa pada tubuh, form ini berfungsi untuk meambah, mengubah bahkan menghapus pengetahuan yang terdapat pada sistem pakar, pada form ini terdapat beberapa button yang dapat dipilih yaitu :

- Button Tambah : Button ini berfungsi untuk menambah pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar

- Button Simpan : Button ini berfungsi untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada form basis pengetahuan

(8)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1012

- Button Batal : Button ini berfungai untuk membatalkan semua perubahan yang dilakukan pada form basis pengetahuan

- Button ubah : Berfungsi untuk mengubah atau mengedit pengetahuan yang terdapat pada sistem - Button Hapus : Berfungsi untuk menghapus data

pengetahuan yang terdapat pada sistem pakar - Button Keluar : Berfungsi untuk keluar dari form

basis pengetahuan

- Button Input Jenis Kekurangan : Berfungsi untuk menambah, mengubah, bahkan menghapus kekurangan yang terdapat pada sistem sistem mengenai jenis kekurangan vitamin

- Button Input Solusi : Berfungsi untuk menambah, mengubah, bahkan menghapus solusi solusi yang terdapat pada sistem

Gambar 10.

Tampilan Form Basis Pengetahuan

Gambar 11. Tampilan Form Input Solusi

Gambar 12.

Tampilan Form Input Kekurangan 4. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, pada bagian ini penulis menyimpulkan :

- Penerapan sistem pakar pendiagnosis kekurangan vitamin pada tubuh dapat membantu para user atau pengguna program untuk mengetahui apakah user tersebut menderita kekurangan vitamin atau tidak pada tubuh mereka

- Program sistem pakar kekurangan vitamin pada tubuh dapat menghemat biaya pengguna dalam mendiagnosa kekurangan vitamin pada tubuh, dibandingkan harus pergi ke pakar yang pastinya akan mengeluarkan biaya yang cuup mahal - Program sistemm pakar pendiagnosis kekurangan

vitamin pada tubuh dapat menentukan jenis kekurangan vitamin sesuai dengan gejala gejala yang yelah di pilih oleh user atau pengguna program

- Sistem pakar yang menerapkan metode forward chaining sebagai metode pencarian terhadap basis datanya, cocok dengan kondisi sistem, dimana sistem akan menggunakan fakta / gejala yang diderita penderita, dan kemudian membuat suatu kesimpulan.

REFERENSI

[1] Rachim, Zulfikar Aulia. 2008. “Implementasisistem pakar dalam penentuan diet pasien”. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. [2] Sutrisno, Anjar. 2009. “Pengembangan sistem

pakar dengan metode logika fuzzy untuk membantu mendiagnosa gangguan gizi pada anak”. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

(9)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

INF-1013

[3] Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya, Graha Ilmu Yogyakarta. [4] Ginanjar Wiro Sasmito, "Aplikasi Sistem Pakar

Untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah dan Cabai menggunakan Forward chaining dan pendekatan berbasis aturan," Universitas Diponegoro Semarang, 8 tesis 2010.

[5] Abragus Sabra, "Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Pakar dengan Metode Backward chaining

[6] Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta. Dian Rakyat.

[7] Departemen Kesehatan R.I, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2007. Petunjuk Taknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. [8] Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar sistem

(10)

SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3

Gambar

Tabel 1  Tabel Kekurangan

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan konfirmasi atau pemastian lebih lanjut dengan mendapatkan paling tidak satu kali lagi kadar gula darah sewaktu yang abnormal tinggi (≥ 200 mg/dL) pada hari

Dari hasil simulasi dengan software Moldflow, didapatkan bahwa pada temperatur leleh plastik 300  C dengan temperatur mold 75  C, penambahan tekanan injeksi dapat dikatakan

a) Tingkat kekumuhan di permukiman yang teridentifikasi kumuh dibagi menjadi tiga kelas, yaitu ringan, sedang dan berat. Permukiman kumuh ringan memiliki persentase

Pengembangan starter dari tanah atau air tercemar minyak bumi dapat dilakukan dengan menggunakan pengayaan media dengan sumber karbon minyak diesel, yang akan didominasi

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi akademik dalam rangka mendukung Aktivitas akademik pada SMAN 1 Kumai Kotawaringin

Uji reliabilitas yang dilakukan sebelum kuesioner diedarkan kepada respoden didapatkan hasil Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,636, yang artinya pertanyaan

bahwa tarif pelayanan kesehatan yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Konawe Selatan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Retribusi Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

Pada tahapan altenatif program atau kegiatan, pemerintah kelurahan dan juga kader yang telah dipersiapkan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan ini