8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem A. Pengertian Sistem
Menurut (Hidayat & Noor, 2018) menyimpulkan bahwa:
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut (Ahluwalia et al., 2016), “sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk memproses masukan kemudian saling berhubungan untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.
Menurut (Akbar, Andriansyah, & Utomo, 2016), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
B. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Farell, Saputra, & Novid, 2018), “Sistem informasi diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain”.
1. Komponen input/masukan
Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam sistem informasi (data entry). 2. Komponen model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah melalui model model tertentu.
3. Komponen output/keluaran
Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berguna bagi para
pemakainya.
4. Komponen teknologi
Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu.
5. Komponen basis data Basis data
(database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
C. Pengertian Informasi
Menurut (Farell et al., 2018) menyimpulkan bahwa:
Informasi merupakan unsur utama, baik informasi untuk perorangan, badan usaha maupun instansi lainnya. Pada perkembangannya informasi sudah merambat ke era digital yaitu informasi yang dahulu masih diolah dengan cara konvensional sekarang telah dikelola dengan teknologi komputer, data data yang dulu hanya diolah dan disimpan dalam arsip berupa buku (Paper Base), kini sudah di olah dengan dan disimpan dalam bentuk file digital.
Menurut (Sitohang, 2018), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima”.
Menurut (Bahagia, Satria, & Ahmadian, 2017), “Informasi adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, staf, manajer, atau orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sumber informasi adalah data. Data adalah fakta mengenai objek, orang yang dinyatakan oleh nilai (angka)”.
2.2. Teori Pendukng
A. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut (Putra, Sudiatmika, & Santoso, 2017) menyimpulkan bahwa :
ERD (Entity Relationship Diagram) ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol
Menurut (Sarintan Kaharu Sarinta & Oki sakina, 2016) “Entity Relationship
Diagram (ERD) menunjukkan hubungan setiap entitas yang ada dan relasinya. ERD
mendokumentasikan data dengan menentukan data dalam setiap entitas dan relasi antara satu entitas dengan yang lainnya. Kardinalitas ERD dikategorikan menjadi”: 1. One to one relation, yaitu hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah
primary key. Hubungan ini jarang digunakan, kecuali untuk keamanan atau kecepatan akses data.
2. One to many relation, yaitu hubungan antar tabel yang menghubungkan satu record pada satu tabel dengan beberapa record pada tabel lainnya. Hubungan ini paling sering digunakan.
3. Many to many relation, yaitu hubungan antar tabel yang menghubungkan beberapa record pada suatu tabel dengan beberapa record pada tabel lain.
Sumber : (Sundana, 2018)
Gambar II.1 Contoh Kardinalitas
Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut: 1. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita
akan menyimpan data.
2. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. 3. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
4. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.
Sumber : (Rinaldi, 2019)
Gambar II.2 Contoh gambar ERD
B. LRS (Logical Relational Structure)
Menurut (Syarif et al., 2019) “Logical record structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang memulai proses kardinalitas dan menghilangkan atribut-atribut yang saling berelasi. LRS yang merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel, dimana tabel-tabel tersebut terbentuk dari hasil himpunan antar entitas pada ERD”.
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Structured) berdasarkan Entity Relationship Diagram.
1. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
3.
Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.Sumber : (Rinaldi, 2019)
Gambar II.3 Contoh gambar LRS
C. Unified Modelling Language (UML)
Menurut (Putri & Wulandari, 2016), “UML (Unified Modelling Languange) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
Menurut (Wati & Kusumo, 2016), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek” Tujuan Penggunaan UML adalah” :
1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
3. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang koding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).
Menurut (Hutapea & Muningsih, 2017), “Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut”:
1. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Sumber : (Isa & Hartawan, 2017)
Gambar II.4
Contoh gambar Activity Diagram 2. Use Case Diagram
Menggambarkan fungsi dari sebuah sistem, apa yang diperbuat sistem, presentasi interaksi antara aktor dengan sistem, pekerjaan tertentu, misalnya sistem pinjam buku diperpustakaan. Komponen use case diagram terdiri dari : Actor, use dan relation. Aktor adalah pemain, sedangkan use case adalah apa yang dimainkan/dilakukannya.
Sumber : (Isa & Hartawan, 2017)
Gambar II.5
3. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Sumber : (Isa & Hartawan, 2017)
Gambar II.6
Contoh gambar Class Diagram 4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sumber : (Isa & Hartawan, 2017)
Gambar II.7
Contoh gambar Squence Diagram D. Metode Profil Matching
Menurut (Junaidi & Visella, 2017) “Metode Profile Matching merupakan proses membandingkan antara nilai dari suatu profile yang akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya”.
Dimana Tahapan-tahapan dari perhitungan metode profile matching adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan Gap Kompetensi. 2. Pembobotan.
3. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor, dengan rumus: NCF= ∑ 𝑁𝐶(𝑎,𝑘,𝑒𝑘) ∑𝐼𝐶 dan NSF= ∑ 𝑁𝐶(𝑎,𝑘,𝑒𝑘) ∑𝐼𝑆 Keterangan :
NCF : nilai rata-rata Core Factor
NC : jumlah total nilai Core Factor ( Akademik,Kepribadian dan Ekonomi Keluarga)
NSF : nilai rata-rata Secondary Factor
NC : jumlah total nilai Secondary Factor ( Akademik,Kepribadian dan Ekonomi Keluarga)
IC : Jumlah item Secondary Factor 4. Perhitungan nilai total, dengan rumus:
(𝑥)%𝑁𝐶𝐹 ( 𝑎, 𝑘, 𝑒 ) + (𝑥)%𝑁𝑆𝐹 ( 𝑎, 𝑘, 𝑒 ) = 𝑁 (𝑎, 𝑘, 𝑒) Keterangan:
NCF ( 𝑎, 𝑘, 𝑒 ) : Nilai rata-rata core factor.
NSF ( 𝑎, 𝑘, 𝑒 ) : Nilai rata-rata secondary factor.
N ( 𝑎, 𝑘, 𝑒 ) : Nilai total dari aspek.
(𝑥)% : Nilai persen yang diinputkan. 5. Perhitungan penentuan ranking, dengan rumus:
Ranking = ( 𝑥 )%𝑁𝑎+ = ( 𝑥 )%𝑁𝑘+ = ( 𝑥 )%𝑁𝑒 Keterangan:
Na : Nilai Akademik
Nk : Nilai Kepribadian
Ne : Nilai Ekonomi
Tahapan-tahapan Metode Profile Matching
Sumber : (Penelitian ,2020)
Gambar II.8
Langkah-langkah Metode Profil Matching
E. Pengertian Beasiswa
Menurut (Junaidi & Visella, 2017), “Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan”.
Menurut (Setiyowati, Ayu, & Khoirul, 2019), “Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuanganyang diberikan kepada perorangan, mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh ”.
Menurut (Umi, 2017), “Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai”.
F. Pengertian Internet
Menurut (Sri Harjanto, 2018), “Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak digunakan pada semua lapisan masyarakat dan dengan perkembangan internet ini banyak mempunyai dampak positif meskipun juga ada resiko yang harus ditanggung”.
Pemetaan Gap Kompetensi
Pembobotan
Perhitungan dan pengelompokan core factor dan secondary factor
Perhitungan nilai total
Menurut (Kholil, Ashari, & Firmansyah, 2017), “Internet (kependekan dari
interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket
(paket switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Menurut (Laia & Nababan, 2019), “internet merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan dalam suatu instansi pemerintahan, kampus, masyarakat dan bahkan untuk bisnis dimana banyak sekali perusahaan atau kantor-kantor yang memiliki fasilitas internet”.
G. Pengertian Website
Menurut (Yanny, Hutabarat, & Sihite, 2019), “website merupakan halaman-halaman yang berisi informasi yang ditampilkan oleh browser seperti mozilla, firefox, google Chrome atau yang lainnya sedangkan internet adalah jaringan yang digunakan untuk mengirim informasi pada website”.
Menurut (Fitriani, Nurmiati, & Utomo, 2016), “Web merupakan suatu ruangan yang dapat menampung informasi dalam jaringan internet pada sebuah browser, dengan menambahkan kemampuan untuk mengolah data dan kode-kode tertentu yang secara umum dinamakan tag-tag (delimiter) dan kemampuan untuk dapat meloncat(link) dari halaman satu ke halaman lainnya”.
Menurut (Taniarza & Suherdiana, 2018), ”website merupakan suatu sistem
software yang berbasiskan teknologi dan standar dari konsorsium world wide web
yang menyediakan sumber yang bersifat spesifik seperti konten atau layanan melalui sebuah user interface yag disebut web browser”.
2.3. Studi Literatur
Menurut (Sutrisno, Yuningsih, & Agustino, 2018) menyimpulkan bahwa : studi literatur merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku atau majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan beragam teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian yang akan diteliti.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Umi, 2017) dengan judul “sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa berprestasi pada sdn parang 3 menggunakan metode ahp (analitical hierarchi process)” membahas tentang pemberian beasiswa berprestasi dengan metode ahp. Setelah dianalisa kelebihan dari penelitian tersebut adalah dengan penerapan metode ahp, kriteria-kriteria untuk menentukan pemberian beasiswa dapat diproses dengan lebih terstruktur dan sistematis sehingga menghasilkan hasil seleksi yang mendapat beasiswa yang lebih objektif.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Desi, 2015) dengan judul “Sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima beasiswa dari dinas pendidikan kab. pringsewu menggunakan metode saw ( studi kasus sma muhammadiyah 01 pringsewu )” menyimpulkan bahwa sistem yang dibangun untuk menentukan penerimaan beasiswa ini dapat membantu kerja tim penyeleksi dalam melakukan penyeleksian beasiswa dan dapat mempercepat proses penyelesaian serta menguragi kesalahan dalam menentukan penerimaan beasiswa.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Rhamadianoor & Boy, 2016) dengan judul “sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa dengan metode decision tree” setelah dianalisa, bahwa metode Decision Tree menggunakan Algoritma ID3 bisa digunakan untuk memberikan keputusan status penerimaan seleksi beasiswa. Dibuktikan dari hasil uji pretest dan posttestbahwa dengan jumlah total 27
data yang kemudian dibagi menjadi 75% untuk data training ada 20 data, 25% untuk data uji ada 7 data menghasilkan86% data dikenali dan 14% sisanya belum dikenali pada data uji. Jadi akurasi algoritma ID3 Decision tree adalah 86%.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Apriliyani, Muqorobin, & Kusrini, 2019) dengan judul “sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa dengan metode saw” keputusan penerimaan beasiswa dengan menggunakan metode SAW telah dibuat dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan hasil scenario uji pada pengujian fungionalitas menghasilkan output yang diharapkan. Metode SAW dapat menerapkan jenis beasiswa BP dan BKM sesuai dengan kriteria dan bobot yang telah ditentukan. Sistem Pendukung keputusan ini juga dapat menentukan penerima beasiswa berdasarkan jumlah kuota sesuai dengan kebutuhan.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh (Basri, 2015) dengan judul ”Metode weightd product (wp) dalam sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa prestasi” Hasil penelitian menunjukkan performa Weighted Product dalam sistem pemeringkatan khususnya untuk Sistem Penjunjang Keputusan (SPK) sangat baik dalam memberikan rekomendasi. Dengan pengembangan SPK pemberian beasiswa ini dapat menjadi alat bantu bagi pengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan beasiswa berprestasi, selain itu juga dapat menentukan siswa yang layak menerima beasiswa berprestasi dengan mudah yang mengahasilkan laporan yang mudah divalidasi keabsahannya.
Berdasarkan beberapa jurnal diatas, terdapat beberapa masalah yang dihadapi saat proses seleksi penerimaan beasiswa di sekolah dasar khususnya, salah satunya proses penyeleksian yang masih dilakukan secara manual. Beberapa penulis mengajukan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa dengan metode yang
beragam atau berbeda. Maka penulis melakukan penelitian sistem seleksi penerimaan beasiswa di SDN 04 Cikunir Singaparna menggunakan metode Profile Matching. Menurut penulis SDN 04 Cikunir Singaparna dalam proses seleksi penerimaan beasiswa masih menggunakan sistem manual. Kelebihan Metode Profile Matching ini untuk memberikan beasiswa kepada siswa yang telah di seleksi secara tepat.