• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota Makassar"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA

MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota

Makassar

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

SARAH EVA CHALID

J 111 12 122

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA ANTARA

MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET SUKROSA Penelitian dilakukan Pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota

Makassar

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh

Sarah Eva Chalid

J111 12 122

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(3)
(4)
(5)

Perbedaan jumlah aliran saliva

antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa Sarah Eva Chalid

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Latar Belakang: Penelitian dilakukan pada murid Sekolah Dasar Inpres Toddopuli Kota Makassar. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang penting dari kesehatan tubuh seseorang secara keseluruhan. Masalah yg ditemukan pada masyarakat dalam hal kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi pada anak. Beberapa cara dilakukan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri di dalam mulut yaitu rajin menyikat gigi dan mengunyah permen karet. Permen karet terdapat beberapa jenis yang dijual dipasaran yaitu xylitol dan sukrosa. Terjadinya karies dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti banyaknya jumlah aliran saliva, keasaman saliva, dll. Maka perlu diketahui dengan mengunyah permen karet dengan dua bahan yaitu xylitol dan sukrosa yang paling baik dalam mencegah karies pada anak. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui perbedaan dari laju aliran saliva saat mengunyah permen karet xylitol dan permen karet Sukrosa pada murid Sekolah Dasar Inpres Toddopuli Kota Makassar. Metode Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode studi Quase eksperimental dengan jenis design pre and post-test design with control group. Sampel ditentukan sesuai dengan kriteria sampel yakni anak usia 9 – 12 tahun, memiliki gigi karies superficial, dan karies media minimal tiga gigi, tidak mengkonsumsi permen karet lain 60 menit sebelum diteliti, serta bersedia menjadi sampel penelitian dan Bersedia mengikuti instruksi peneliti. Setelah menentukan sampel lalu didapatkan masing-masing 30 sampel pada kelas 4, 5, dan 6. Sampel diminta mengunyah permen karet xylitol pada hari pertama dan pada hari kedua mengunyah permen karet sukrosa masing-masing selama 5 menit setelah itu saliva sampel ditampung pada tabung centrifuge, setelah itu diamati jumlah saliva dan keasaman salivanya. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah aliran saliva dan keasaman antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa, yakni untuk jumlah aliran saliva ada perbedaan 0.002 dan untuk nilai pH saliva yaitu 0.000 yang berarti nilai perbedaan signifikan. Kesimpulan: Anak yang mengunyah permen karet Xylitol dapat menghasilkan produksi saliva yang lebih banyak daripada permen karet sukrosa, dan permen karet sukrosa memiliki keasaman yang lebih tinggi daripada permen karet xylitol. Keasaman dari saliva dalam rongga mulut secara terus-menerus dapat menyebabkan demineralisasi pada gigi yang lama kelamaan akan menimbulkan karies. Hal ini berarti permen karet sukrosa dapat memberi suasana asam dalam saliva yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak. Dengan demikian, permen karet xylitol dapat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak agar dapat mencegah karies sejak dini.

(6)

Differences In Salivary Flow Rate Between Chewing Gum Of Xylitol And Sucrose (At Grade 4, 5, and 6 of SD Inpres Toddopuli Makassar

Sarah Eva Chalid

Dentistry Faculty of Hasanuddin University

ABSTRACT

Background: Problems are found in the community about terms of oral health is dental caries in

children. Several methods are used to reduce the population of bacteria in the mouth is diligent brushing and chewing gum. There are several types of chewing gum sold in the market, namely xylitol and sucrose. Caries can be caused by various factors such as the large number of salivary flow, salivary acidity, etc. Then it needs to be known by chewing gum with xylitol and sucrose are most excellent to preventing caries in children. Purpose: to determine the difference of salivary flow while chewing xylitol gum and bubble gum. Sucrose on SD Inpres Toddopuli Makassar. Methods:This study is a qualitative research with Quase experimental studies method, this type of design is pre- and post-test design with control group. Sample determined in accordance with the criteria of the sample is children aged 9-12 years old, has a superficial dental caries and caries media at least three teeth, another chewing gum does not consume about 60 minutes before the investigation, and ready to be research samples and ready to follow the instructions of researchers. After determining the sample then obtained 30 samples respectively at grades 4, 5, and 6. On first day, samples requested to chewing gum with xylitol and on the second day, chewing gum with sucrose each for 5 minutes after that saliva from samples collected on a centrifuge tube, then observed number of saliva and saliva acidity.

Results : showed that there are differences in the amount of salivary flow and acidity between

chewing gum with xylitol and sucrose, there is difference in amount of salivary flow (0.002) and for salivary pH value (0.000) which means the value of difference is significant. Conclusion: The research found that children who chewed xylitol gum can produce more saliva than chewed sucrose gum and sucrose gum had higher acidity than xylitol gum.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul Perbedaan laju aliran saliva antara mengunyah permen karet dan sukrosa pada siswa-siswi kelas 4, 5, Dan 6 SD Inpres Toddopuli Kota Makassar) yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Salam dan shalawat senantiasa tercurah untuknya Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang masih istiqomah dijalan-Nya. Dengan bekal ilmu pengetahuannya, penulis dapat menikmati Islam sebagai sebuah pondasi peradaban

Keberhasilan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, perhatian, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada :

1. Ayahanda H.M. Jahja Chalid, ibunda Hj. Nur Umam, kakak-kakakku Adam Pratama Chalid dan Ichsan Chalid serta kakak iparku Andi Dian Lestari dan Juliawati yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

3. Prof. Dr. drg. Sherly Horax, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

(8)

4. Dr. drg. Susilowati, SU Selaku Penasehat Akademik yang telah membimbing dari awal semester hingga saat ini

5. Teman terbaik Mastikasi 2012, Teman Bagian IKGA, Teman Posko Kel. Bonto Jaya Kab. Bantaeng KKN-PK angkatan 50 dan sahabat-sahabatku Siska Putri Utami, Dwi Fitrah Ariani, Dian Mustika Hamid, St. Nur Asriani Zakaria, Jung Zahrah Ramlan, Andi Riska Ulfasari, dan Citra Jasmin Cangara yang selalu memberi semangat dan membantu dalam proses menyelesaikan skripsi

Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini.

Makassar, 4 September 2015

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. . . i

SAMPUL DALAM. . . .ii

LEMBAR PENGESAHAN. . . iii

SURAT PERNYATAAN. . . iv

ABSTRAK . . . v

ABSTRACT . . . . . . .vi

KATA PENGANTAR. . . vii

DAFTAR ISI. . . ix

DAFTAR TABEL . . . .xv

DAFTAR GAMBAR . . . xvi

DAFTAR LAMPIRAN. . . xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. . . 1

1.2 Rumusan Masalah. . . 3

1.3 Tujuan penelitian. . . 4

(10)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saliva. . . .. . . 5

2.1.1 Komposisi Saliva. . . 6

2.1.2 Rata-rata laju aliran saliva normal. . . 6

2.1.3 Sekresi Saliva. . . 7 2.1.4 Manfaat Saliva. . . 8 2.1.5 Keasaman (pH) saliva. . . 8 2.2 Sistem Pengunyahan. . . .10 2.2.1 Mekanisme Pengunyahan . . . 10 2.3 Permen Karet. . . 11

2.3.1 Manfaat Permen Karet. . . 12

2.3.2 Permen Karet Sukrosa. . . .13

2.3.2.1 Sukrosa . . . 14

2.3.2.2 Kandungan Sukrosa . . . 15

2.3.3 Permen Karet Xylitol . . . 16

(11)

BAB III KERANGKA TEORI. . . 20

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian. . . 21 4.2 Desain Penelitian. . . 21 4.3 Lokasi Penelitian. . . 21 4.4 Waktu Penelitian. . . 21 4.5 Sampel Penelitian. . . 21 4.6 Kriteria Sampel . . . . . . . .. . . 22 4.7 Variabel Penelitian. . . 22

4.8 Definisi Operasional Variabel. . . 23

4.9 Alat dan Bahan 4.9.1 Alat. . . 23 4.9.2 Bahan. . . 24 4.10 Prosedur Penelitian. . . 24 4.11 Data penelitian. . . 25 BAB V HASIL. . . 26 BAB VI PEMBAHASAN. . . .28

(12)

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan. . . 32

7.2 Saran . . . 32

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . 33

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi nilai rerata Saliva dan pH berdasarkan kelas . . . .27

Tabel 5.2 Uji beda antara permen karet Xylitol dan

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Permen Big Babol . . . 13

Gambar 2.2 Struktur kimia Sukrosa . . . 15

Gambar 2.3 Permen Karet Xylitol. . . 16

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel hasil pengamatan jumlah saliva dan pH . . . 37

Lampiran 2 Surat Penugasan dan izin penelitian . . . .. . . .46

Lampiran 3 Lembar Konsultasi bimbingan skripsi . . . 47

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang penting dari kesehatan tubuh seseorang secara keseluruhan. Masalah yg ditemukan pada masyarakat dalam hal kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi yang disebabkan oleh terlarutnya mineral pada gigi oleh asam yang dihasilkan bakteri. Beberapa cara dilakukan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri di dalam mulut yaitu dengan menyikat gigi yang teratur, kumur dengan menggunakan antiseptik, membersihkan interdental dengan dental floss, menghindari konsumsi makanan yang banyak mengandung sukrosa, membersihkan lidah.1

Saliva merupakan salah satu faktor penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut yang berperan dalam fungsi perlindungan. Perannya sebagai cairan yang melapisi mukosa dan membantu melindungi jaringan mulut terhadap iritasi mekanis, termal dan zat kimia. Fungsi perlindungan dilakukan dengan cara meningkatkan sekresi saliva yang dapat diukur melalui laju aliran saliva.2 Jumlah aliran saliva yang dihasilkan dalam mulut pun sangat mempengaruhi keadaan rongga mulut khususnya dalam terjadinya karies gigi. Seseorang yang mengalami hiposalivasi akan memiliki resiko lebih tinggi mengalami karies dibandingkan hipersalivasi.2

(17)

Adapun salah satu cara untuk mencegah karies yaitu mengunyah permen karet yang merupakan rangsangan mekanis, hal ini menyebabkan terangsangnya sekresi saliva.3 Permen karet merupakan bolus yang dapat menyebabkan stimulus mekanis dan dapat merangsang peningkatan sekresi saliva, sedangkan sensasi pengecapan rasa pedas dari permen karet merupakan stimulus kimiawi yang juga dapat meningkatkan sekresi saliva. Salah satu fungsi saliva yaitu sebagai self cleansing yang berarti dapat membersihkan kuman pada rongga mulut. Sehingga dengan adanya rangsangan mekanis yaitu mengunyah permen karet dapat membantu dalam mengurangi terjadinya karies pada gigi karena adanya saliva yang membantu dalam mengurangi jumlah bakteri dalam rongga mulut yang merupakan penyebab utama timbulnya karies2

Permen karet terdapat beberapa jenis bahan yang dijual dipasaran, seperti dari bahan sukrosa, xylitol. Probiotik, Butylated Hydroxytolene (BHT), Kalsium Kasein Peptone

kalsium fosfat, dan masih banyak lagi lainnya. Di Indonesia permen karet yang manis paling tinggi dikonsumsi oleh anak-anak. Gula terutama jenis sukrosa sudah lama dikenal dan telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari baik di negara kita, hal ini disebabkan karena beberapa keunggulan yang dimiliki sukrosa antara lain, rasanya manis, tekstur dan bentuknya. Hal tersebut merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi sukrosa di semua negara sebesar ± 2 % setiap tahun pada dekade terakhir. Peningkatan ini lebih besar dari pertambahan jumlah penduduk dunia setiap tahunnya yakni sebesar ±1,4% - 1,6%.4

(18)

Sedangkan xylitol telah digunakan sebagai pengganti gula pasir selama lebih dari tiga puluh tahun. Xylitol telah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat sejak tahun 1960-an dan aman digunakan untuk anak-anak. Sejak itu, telah biasa digunakan sebagai pemanis dalam berbagai makanan dan produk makanan. Permen karet xylitol dengan memiliki mendapat perhatian khusus, karena pembersihan mekanis, bersama-sama dengan stimulasi air liur, sangat mungkin untuk memberikan manfaat lebih lanjut dan memberi efek antibakteri poliol.1

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan menggunakan dua jenis permen karet yaitu permen karet xylitol dan permen karet sukrosa oleh karena telah banyak tersebar di pasaran dan telah banyak dikonsumsi oleh anak-anak, serta karena keterbatasan biaya dan waktu dari peniliti. Dan penelitian mengunyah kedua jenis permen karet tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi perbedaan laju aliran saliva antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa yang lebih baik dan efektif untuk membantu mencegah timbulnya karies pada anak.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah ada pengaruh mengunyah permen karet xylitol dengan permen karet sukrosa terhadap jumlah aliran saliva?

2. Apakah ada perbedaan dari jumlah laju aliran saliva ketika mengunyah permen karet

xylitol dengan permen karet sukrosa?

(19)

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet xylitol dengan permen karet sukrosa terhadap laju aliran saliva

2. Untuk mengetahui perbedaan laju aliran saliva mengunyah permen karet xylitol dan sukrosa

3. Untuk mengetahui jumlah perbedaan laju aliran saliva mengunyah permen karet

xylitol dan permen karet sukrosa

1.4 Manfaat penelitian

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta memberikan pengalaman langsung dalam penelitian,

2. Menambah pengetahuan yang dapat berguna dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.

1.5 Hipotesa

Ada pengaruh dan perbedaan antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa terhadap jumlah aliran saliva

(20)

BAB III KERANGKA TEORI Keterangan: = Objek diteliti = Objek tidak diteliti Permen karet sukrosa Rangsangan rasa manis, asam, asin, menthol KIMIAWI Permen Karet Xylitol Mengunyah makanan , permen karet, dll MEKANIS Faktor yang dapat mempengaruhi sekresi saliva NEURONAL PSIKIS RANGSANGAN RASA SAKIT Permen Karet Probiotik

(21)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen 4.2 Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pre and post-test design with control group. 4.3 Lokasi penelitian

Penelitian akan dilakukan di SDN Inpres Toddopuli Makassar 4.4 Waktu penelitian

Penelitian dilakukan bulan Maret- Juni 2015 4.5 Sampel penelitian

Untuk mendapatkan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut; (t-1) (r-1) > 15

Dimana:

t = banyaknya kelompok perlakuan r = banyaknya sampel.

(t-1) (r-1) > 15 (2-1) (r-1) > 15

r-1 > 14/1 r > 13

(22)

Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil 13, namun guna lebih mendapatkan hasil penelitan yang lebih akurat, semakin banyak sampel maka semakin akurat hasil penelitian, maka Jumlah subjek yang akan diteliti pada murid kelas 4, 5, dan 6 di SD Inpres Toddopuli, Makassar adalah 30 orang untuk masing-masing jenjang kelas.

4.6 Kriteria Sampel 1. Usia 9–12 tahun

2. Memiliki gigi karies superficial, dan karies media minimal tiga gigi 3. Tidak mengkonsumsi permen karet lain 60 menit sebelum diteliti 4. Keadaan tubuh sehat (tanpa masalah kesehatan)

5. Tidak sedang menjalani terapi obat 6. Bersedia menjadi sampel penelitian dan 7. Bersedia mengikuti instruksi peneliti 4.7 Variabel Penelitian

Variabel Independen : Mengunyah permen karet mengandung xylitol dan mengunyah permen karet sukrosa

Variabel kendali : Lama mengunyah permen karet, Variabel Dependen : Laju aliran saliva

Variabel Antara : Proses sekresi saliva

Variabel Perancu : Konsumsi obat, demam, diare, sedang dalam perawatan Ortodontik

(23)

4.8 Definisi Operasional Variabel

VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

Permen karet mengandung

xylitol

Permen karet yang mengandung xylitol, dimana xylitol merupakansalah satu bahan pengganti gula. Dalam penelitian ini menggunakan permen laret merk Xylitol Permen karet mengandung

sukrosa

Permen karet yang mengandung sukrosa, dimana sukrosa adalah bahan pemanis gula. Dalam penelitian ini menggunakan permen karet Big babool

Saliva Saliva adalah suatu cairan oral yang

kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah minor dan mayor yang terdapat pada mukosa oral yang akan dihitung jumlahnya dengan tabung centrifuge

Laju Aliran Saliva

Laju aliran saliva adalah jumlah aliran saliva yang dapat diukur dengan tabung centrifuge

pH Saliva

Keasaman saliva yang dapat diketahui dengan menggunakan kertas strip pH yang dicelupkan selama beberapa detik pada saliva

(24)

4.9 Alat dan bahan 4.9.1 Alat a) Alat Diagnostik b) Tabung centrifuge c) Kertas strip pH d) Stopwatch

e) Alat tulis menulis 4.9.2 Bahan

Permen Karet Xylitol dan Permen Karet Big Babool 4.10 Prosedur penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan tahap survey di sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, setelah itu peneliti memberi pemahaman kepada pihak sekolah mengenai tujuan penelitian, kriteria anak yang diambil sampelnya dan tahapan penelitian. Peneliti memberi surat izin penelitian kepada pihak sekolah untuk disetujui. Setelah pihak sekolah menyetujui, peneliti memberi instruksi kepada anak-anak yang memenuhi kriteria sampelyaitu keesokan hari sesudah sikat gigi agar tidak lagi memakan makanan ataupun minum selain air mineral, sehingga penelitian dilaksanakan pada pagi hari guna menghindari adanya kontaminasi dari bahan lain.

Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang anak pada masing-masing kelas 4, 5, dan 6 sesuai kriteria sampel yang telah ditentukan. Penelitian hari pertama, yaitu anak-anak pada kelas 4, 5, dan 6 dibagi menjadi dua kelompok yang

(25)

mengunyah permen karet xylitol, sedangkan kelompok kedua mengunyah permen karet sukrosa. Setiap kelompok diminta berkumur terlebih dahulu sebelum memulai mengunyah permen karet, secara bersamaan masing-masing kelompok mengunyah permen karet xylitol dan sukrosa selama 5 menit yang dihitung menggunakan stopwatch. Permen karet tersebut kemudian dibuang, anak diminta untuk mengumpulkan saliva didalam mulut selama tiga menit yang akan ditampung pada tabung centrifuge yang telah disiapkan dan sebelumnya telah diberi label agar tidak tertukar.

Setelah saliva terkumpul, peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan jumlah aliran saliva yang dihasilkan sesuai nama pada label, peneliti juga mengamati pH saliva dari anak dengan menggunakan kertas strip pH dicelupkan kedalam masing-masing saliva tersebut selama beberapa detik lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada kertas strip pH lalu disesuaikan pada indikator pH.

Pada penelitian selanjutnya, anak-anak kembali dibagi dengan kelompok dan cara yang sama dengan penelitian sebelumnya, namun pemberian permen karet yang berbeda. Kelompok pertama mengunyah permen karet sukrosa dan kelompok kedua akan mengunyah permen karet Xylitol, sehingga peneliti dapat mengetahui benar perbedaan jumlah aliran saliva dan kadar pH yang telah diamati pada penelitian hari sebelumnya

4.11 Data penilaian

(26)

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa anak yang mengunyah permen karet Xylitol dapat menghasilkan produksi saliva yang lebih banyak daripada permen karet sukrosa, dan permen karet sukrosa memiliki derajat keasaman yang lebih rendah daripada permen karet xylitol. Derajat keasaman yang rendah dari saliva dalam rongga mulut secara terus-menerus dapat menyebabkan demineralisasi pada gigi yang lama kelamaan akan menimbulkan karies.

7.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan penelitian ini yaitu perlu diberi pemahaman yang jelas terlebih dahulu agar anak dapat lebih kooperatif dalam mengikuti prosedur penelitian, dan dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini, peneliti berharap perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan permen karet jenis lainnya agar dapat mengevaluasi serta memperoleh bahan permen karet yang lebih afektif untuk mencegah karies secara dini pada anak.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Shikhar K, Sogi H.P.S, Indushekar K.R. Comparative evaluation of the effects of xylitol and sugar-free chewing gums on salivary and dental plaque pH in children. Journal of Indian Society and preventive dentistry; 2013; 31: 240-4

2. Sabir A. Pengaruh mengkonsumsi permen yang mengandung asesulfam-k (sugar-free) atau sucrose terhadap jumlah koloni bakteri S.Mutans pada saliva. Indonesian Journal of Dentistry; 2007; 14: 35-40

3. Rodian M, Satari M.H, Rolleta E. Efek mengunyah permen karet yang mengandung Sukrosa, Xylitol, Probiotik, terhadap volume, kecepatan, aliran, viskositas, pH, dan jumlah koloni S. Mutans Saliva. Dentika Dental Journal; 2013; 16: 44-8

4. Soboļeva U, Lauriņa L, Slaidiņa A. The masticatory system - an overview Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal; 2005; 7:77-80.

5. Humprey SP, Williamson RT. A Review of Saliva Normal Composition, Flow an Function. Prosthet Dent J; 2001; 2:162-169

6. Edgar, W.M. Saliva: its secretion, composition and function. Br.Dent. J; 1992; 8:305-12

7. Angela A. Primary prevention in children with high caries risk. Dent. J; 2005; 38: 130– 4

8. Jansen BG. Oral biology. Chicago : Quintessence Publishing Co, Inc, 1995 : 460-502

9. Gavião, Maria Beatriz D. & Bilt, Andries Van der.. Salivary Secretion And Chewing : Stimulatory Effects From Artificial And Natural Foods. Journal Of Applied Oral

Science; 2004; (2) : 159-163

10. Panu R. Salivary flow and composition in healthy and diseased adults; Helsinki, Finland; 2003

11. Navazesh M, Kumar SK. Measuring salivary flow :challenges and opportunities. J Am Dent Assoc 2008 : 139(35S-40S) : 40-35

(28)

12. Lauralee, S. Fisiologi Manusia. Edisi 6.;2011, Jakarta: EGC. pp. 380-7

13. Amerongen, A.N. Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Penting bagi Kesehatan Gigi, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 6-22; 37-39

14. Poernomo SD. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM. 2007; 4: 65-6

15. Laurence J. Clinical Aspects Of Salivary Biology For The Dental Clinician. Journal Minim Interv Dent 2008; 1(1)

16. Chewing gum facts by Emma Greene. 2014. Available from: URL:

http://www.chewinggumfacts.com/chewing-gum-benefits/chewing-gum-negative-effects/

Diakses : 26 Agustus 2015

17.Burt BA. Relative consumption of Sucrose and other sugars: Has it been a factor in reduced caries experiences caries res. 1993;27: 56-63

18. How many grams of sugar per day. 2015. Available from: URL: http://www.md-health.com/How-Many-Grams-Of-Sugar-Per-Day.html Diakses : 24 Januari 2015

19.Ribelles L, Guinot J, Mayne A. Effects of xylitol chewing gum on salivary flow rate, pH, buffering capacity, and presence of S. Mutans in Saliva

20.Makinen KK. History, safety and dental propereties of xylitol.2006:1-7: Available from: URL:http://www.xylitol.org-drmakinen.html Diakses 17 Desember 2014

21.Lawalangy. Xylitol, zat anti karies. 2007 Des: 1-2: Available from: URL:

http://www.lawalangy.blogspot.com Diakses 17 Desember 2014

22. Pelydak. Xylitol-sweeten your smile. 2009. Available from: URL: http://xylitol.org

(29)

24. Imfeld T. Chewing Gum facts and fiction: a review of gum chewing and oral helath. Oral biologi med. 1999. Available from: URL :http://cro.sagepub.com Diakses 17 Desember 2014

25. Holgerson PL. Xylitol and its effect on oral ecology (clinical studies in children and adolescent). Umea: University Umea; 2007. Available from: URL: http://www.umu.diva-portal.org. Diakses : 17 Desember 2014)

26. Sabir A. Peranan bahan pemanisa dan bahan pengganti gula dalam mencegah karies gigi. Majalah Kedokteran Gigi Dental Journal; 2001; 34; 291-6

27. Niken probosari , Seno pradopo. Peran pengunyahan terhadap perubahan volume dan pH saliva pada anak dengan gigi karies. Indonesian Journal of Dentistry; 2008; 13(2): 115-118

28. Lakshmi A, Shandy S, Ria P, Boy M. Effect of xylitol with various concentration and duration on the growth of candida albicans (in vitro study). Indonesian Journal of Dentistry; 2010; 16(1) : 12-16

29. Nugrohowati, Inggrijani. Peran xylitol dalam proses karies. Majalah ceril FKG UGM; 2008; 9; 65-67

30. Arun S, Shobha D. Effect of sucrose in different commonly used pediatric medicines upon plaque pH in human subjects. Journal of Indian Society of pedodontics and preventive dentistry; 2011; 29(2); 144-148

31. Kumar A, Hedge R, Dixit U. Role of plaque in the clearance of salivary sucrose and its influence on salivary pH. Journal of Indian Society of pedodontics and preventive dentistry; 2011; 29(4); 310-314

(30)
(31)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 1

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH

1. Adinda Nurul Islami 6 7 4 7 4.5 8

2. Neysha Juwita Maharani 8.5 8 5 6 6 7

3. Rika 6.5 8 3 6 4.5 7

4. Putriyanti 1.5 8 0.5 7 1.5 7

5. Annisa Rezki Febrianti 13 8 10 7 6 8

6. Riska 11 8 8 7 11.5 7

7. Hanifa Dewi Alika 15 8 4.5 6 12.5 6

8. A. Gita Aulia 6.5 9 2 7 7 8

9. Dwi Agustia 8 7 4 7 6.5 8

(32)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 2

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Rezky Amaliah 8 8 5.5 7 8.5 7 2. Syafirah Wulandari 15.5 7 11 7 12.5 7 3. Meysia Z 14 7 5 7 16 7 4. Gina Salsabila 5 8 9 6 7.5 8 5. Muh. Rafli 5 7 8.5 6 6.5 7 6. Syahputra 8 8 2 6 5.5 8 7. Atalla 5.5 7 5 7 2 8 8. Faradiba 15 6 7 6 12.5 7 9. Dinda 5 8 5 7 3 7 10. Anggi 5 8 3.5 7 3 7

(33)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV

Kelompok 3

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Taufik Rizal 4.5 8 1 6 5 7 2. Augiewiral 2 7 7 6 3 7 3. Muh. Ridwan 1 8 2 6 1.5 9 4. A. Muh. Rifaldi 8 8 2 8 10.5 7 5. Adrian 11 8 3.5 6 7.5 8 6. Aidil Mahmud 4 7 3.5 7 3.5 9 7. Al Muzaki 6.5 8 5 6 10 9 8. Muh. Farid AR 12 8 4 8 9 8 9. Muh. Iqbal AM 8.5 7 3 6 5 8 10. Muh. Taufiq 6.5 7 2.5 7 4.5 8

(34)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 1

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH

1. Muh. Resky Heriansya 8 7 2.5 7 7 7

2. Ariandika Rahmat 6 8 4 6 6.5 6

3. Arya Saputra 9 8 5.5 7 7.5 7

4. Hambali Kantata 2 6 4 6 2 8

5. Agung Syaputra 5.5 8 1 8 4 9

6. Dika Afrilla Setiawan 3.5 7 3 6 4 6

7. Aan Wahyu J 3.5 6 2 6 4 6

8. Fendi 7 8 3.5 6 6.5 8

9. Ahmad Dhani 8 8 2 6 8 8

(35)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 2

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Clara Aristo 10.5 8 8.5 6 10 7

2. Reza Eka Suci 6 7 6.5 7 5.5 8

3. Jihan Ibrahim 8.5 7 7.5 6 10 7

4. Salsabila 12 7 4 6 10.5 6

5. Nurhaliza 4.5 8 4 6 5 7

6. Walsa Eka Salsabila 3.5 7 7 6 4 7

7. Wanda Dewi Salsabila 2.5 7 1.5 6 1.5 6

8. Fitriani 12 6 5 6 10.5 7

9. Putri Ramadhani 8 7 4.5 6 7.5 9

(36)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V

Kelompok 3

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Hamsina 2 8 3 7 2 8 2. Riska 4 7 2.5 7 5.5 8 3. Arni 6 6 3.5 6 7.5 8 4. Evi 5 7 2.5 7 5.5 8 5. St. Sarah Salsabila 2 8 0.5 7 2.5 7 6. Erwin 3.5 7 1 6 4 7

7. Muh. Nur Raditya 8 8 15 7 8 8

8. Adrian Arjun 9 7 2.5 7 10.5 7

9. Andi Muh. Fitrah 5 8 2.5 7 5 6

(37)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 1

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Anisa Sahrani 7 7 4 7 7.5 8 2. Astuti Mansyur 10.5 8 6 6 2 8 3. Sabila Mawarni 8.5 7 2.5 6 5.5 7 4. Fatia Anugrah 14.5 7 7.5 6 14 8 5. A. Mita 15 6 4.5 6 14 7 6. Nurannisa 8.5 7 4 7 7.5 7 7. Wahyuningsih 9 8 2 6 4.5 7 8. Nadia Putri 3 8 1 6 3 8

9. Naysila Anisa Ali 7.5 9 3.5 7 8 8

(38)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 2

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH

1. Indrajid Dwi Saputra 3 7 3.5 6 4 7

2. Gymnastiar 8.5 8 3 7 7 8

3. Pandji Muhammad Putra 4 9 2 7 2 8

4. Muh. Fauzan 12 8 4 7 5.5 8

5. Ikomang Arya 8.5 8 2 7 2 7

6. Muh. Zulfikar 7 7 5 7 5.5 7

7. Muh. Rezki Susilo 2.5 8 3 6 3.5 7

8. Haidil Fitrah 2.5 7 2 6 2 8

9. Muh. Murfuadi Saputra 3 8 2 7 3.5 7

(39)

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS VI

Kelompok 3

NO. NAMA

XYLITOL SUKROSA PROPOLIS

JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH JUMLAH ALIRAN SALIVA (ml) pH 1. Dewi Sasabela 10 7 8 6 12 7

2. Andi Hadrila Putri 4 6 1 6 4 6

3. Salsabila Aprila 2 7 3 7 2 7

4. Syafira Nur Sya’dia 3 7 3.5 7 2 7

5. Hajrah 5.5 8 4 6 6 6

6. Andi Nurul Ilmi 8 8 13.5 6 6.5 8

7. Rachel 3 7 1 6 1.5 6

8. Firda 6.5 7 7.5 7 4 7

9. Hikmah Ramadhani 4.5 8 2 7 6 7

(40)
(41)
(42)
(43)

MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas Kelompok /CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Means

Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:37:23

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 180

Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table, user-defined missing values for the dependent and all grouping variables are treated as missing.

Cases Used Cases used for each table have no missing

values in any independent variable, and not all dependent variables have missing values.

Syntax MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas

Kelompok

/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.12

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Saliva * Kelas 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0% pH * Kelas 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0% Saliva * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0% pH * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0% Saliva pH * Kelas Kelas Saliva pH IV Mean 4.6028 7.2556 N 90 90 Std. Deviation 4.20622 .80114 V Mean 3.5278 7.0556 N 90 90 Std. Deviation 2.94756 .85277 VI Mean 4.0556 7.0556 N 90 90 Std. Deviation 3.30767 .76967 Total Mean 4.0620 7.1222 N 180 180 Std. Deviation 3.54136 .81109 Saliva pH * Kelompok Kelompok Saliva pH Xylitol Mean 4.5583 7.4667 N 90 90 Std. Deviation 3.08806 .69022 Sukrosa Mean 3.2467 6.5333 N 90 90 Std. Deviation 3.70181 .63952 Total Mean 3.9025 7 N 180 180

(44)

MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas BY Kelompok /CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Means

Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:37:33

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 180

Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table, user-defined missing values for the dependent and all grouping variables are treated as missing.

Cases Used Cases used for each table have no missing

values in any independent variable, and not all dependent variables have missing values.

Syntax MEANS TABLES=Saliva pH BY Kelas BY

Kelompok

/CELLS=MEAN COUNT STDDEV.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.26

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Saliva * Kelas * Kelompok 180 100.0% 0 0.0% 180 100.0%

(45)

Report

Kelas Kelompok Saliva pH

IV Xylitol Mean 4.7083 7.6000 N 30 30 Std. Deviation 3.69277 .62146 Sukrosa Mean 3.3500 6.6000 N 30 30 Std. Deviation 3.98651 .62146 Total Mean 4.02915 7.1000 N 60 60 Std. Deviation 4.20622 .80114 V Xylitol Mean 3.8167 7.3333 N 30 30 Std. Deviation 1.72309 .71116 Sukrosa Mean 2.4833 6.5333 N 30 30 Std. Deviation 3.66644 .73030 Total Mean 3.1500 6.9333 N 60 60 Std. Deviation 2.94756 .85277 VI Xylitol Mean 4.1500 7.4667 N 30 30 Std. Deviation 3.49174 .73030 Sukrosa Mean 4.0667 6.4667 N 30 30 Std. Deviation 3.45596 .57135 Total Mean 4.10835 6.9667 N 60 60 Std. Deviation 3.30767 .76967

Total Xylitol Mean 4.2250 7.4667

N 60 60 Std. Deviation 3.08806 .69022 Sukrosa Mean 3.3000 6.8667 N 60 60 Std. Deviation 3.70181 .63952 Total Mean 3.7625 7.1667 N 120 120 Std. Deviation 3.54136 .81109

(46)

T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=Saliva pH /CRITERIA=CI(.95). T-Test Notes

Output Created 30-MAY-2015 06:38:07

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 270

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.

Syntax T-TEST GROUPS=Kelompok(1 2)

/MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=Saliva pH /CRITERIA=CI(.95).

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.08

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Saliva Xylitol 60 4.2250 3.08806 .32551

Sukrosa 60 3.3000 3.70181 .39020

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Saliva Equal variances

assumed 8.404 .004 -3.165 178 .002 -1.60833 .50815 -2.61111 -.60556

Equal variances not

assumed -3.165 172.455 .002 -1.60833 .50815 -2.61133 -.60534

pH Equal variances

assumed .981 .323 9.410 178 .000 .93333 .09919 .73760 1.12906

Equal variances not

Gambar

TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS IV
TABEL PENGAMATAN LAJU ALIRAN SALIVA KELAS V
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pencarian identitas inilah mereka harus memiliki kemampuan sosialisasi untuk membuka diri, karena pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi dan pada

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MENGIDENTIFIKASI GEJALA PADA PENYAKIT.. HIPERTENSI MENGGUNAKAN METODE

Tuberkulosis sistem skeletal terjadi pada 5-10% anak yang terinfeksi, paling banyak terjadi dalam 1 tahun, tetapi dapat juga 2-3 tahun setelah infeksi primer.. Tuberkulosis

• ProperSubstring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol- simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang

2006 - 2010 General Affair Law Office “ Farouk Makarim

Kemampuan representasi simbolik siswa kelas XII IPA SMA Negeri di kabupaten Sambas pada soal nomor 1c dalam menuliskan persamaan reaksi hidrolisis garam dari senyawa

Pada penelitian ini, dibangun sistem untuk mengimplementasikan Algoritma SVM untuk analisis sentimen pada data tweet tentang PASLON PILPRES 2019 dengan keyword “jokowi”

Tahap pertama adalah mempelajari metode untuk mencari eksistensi solusi gelombang jalan model model sistem nonlinier dan membuktikan kestabilan solusi gelombang jalan yang