• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Penyakit Infeksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV Penyakit Infeksi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV Penyakit Infeksi

A. Pendahuluan

Di Indonesia saat ini masih berhadapan dengan berbagai macam masalah kesehatan, diantaranya adalah masalah penyakit infeksi yang masih selalu ada, disamping itu bermunculan juga penyakit-penyakit infeksi baru yang memerlukan upaya pencegahan dan pengobatan yang tepat agar tidak terjadi peningkatan kasus dan menimbulan masalah kesehatan yang serius maupun kematian di masyarakat. Dalam sebuah hadits disebutkan:

ِنْب ِهِّب َر ِدْبَع ْنَع ِثِرا َحلا ُن ْبا َوْ ه َو و ٌر ْمُ ع ي ِنَ َرَب ْخأ ٍبَ ه َو ُن ْبا اْ نَثَد َح اوَّ لاُ ق ى َسي ِع َ ُنْب ُد َم ْحأ َو ِر ِهاَ طلا و ُبَّ أ َو ٍفو ُر ْعَ َم ُنْب ُنو ُرا َه اَنَث َّد َح ِهللا ِن َّ َ ِِِب ْ أ َر َب ٌِاَ دلا ٌُا َوَّ َ َبي َِِ أ اُ َ َِِ َ ٌٌا َوَ َ ٌٍاَ َ ِّلَ ك ِل ُ َلاَق ُهَّنأ َمَ ل َس َو ِهْيَّ لَع َ هُللا ىَّ ل َِ ِهَّ للا ِلوَّ ُس َر ْن َع ٍر ِباَج ْن َع ِرْيَب ُّزلا يِبأ ْنَ ع ٍدي ِعَ َس

َّل َج َو زَّع َ

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad bin 'Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru, yaitu Ibnu al-Harits dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Az Zubair dari Jabir dari

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla." (HR Muslim).

Hadits lainnya mengatakan :

ي ِبأ ْنَ ع ٍحاَ َب َر يِبأ ُن ْب ٌُاَ طَع يِنَ ثَد َح َلاَّ ق ٍنَ ْي َس ُح يِبأ ِنَ ْب ِدي ِع َس ُنْب ُرَمُع اَنثَد َح ُّيِرَّ ْيَب ُّزلا َد َم ْحأ وُبَ أ اَ نَثَد َح ىَّ نَّث ُمَ لا ُن ْب ْ د َّم َح ُم اُ نَثَد َحَّ ًٌاف ِش َ هُل َلَ زَنْأ َ لَّ ِإ َّ ًٌا ََ ُهَّللا َلَزْنأ ا َم َلاَ ق َمَ ل َس َو ِهْيَّ لَع َ هُللا ىَّ ل َِ ِّي ِب َّ نلا ْنَّ ع َ هُنْع َ هُللا َي ِضَّ َر َةَرْي َر ُه

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha`bin Abu Rabah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu

(2)

dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga." (HR Bukhari).

Semua hadits di atas mengandung perintah untuk berobat. Berobat tidaklah bertentangan dengan tawakal. Sebagaimana halnya menolak rasa lapar, rasa dahaga, rasa panas, dan rasa dingin dengan hal-hal yang menjadi kebalikannya. Bahkan, hakikat tauhid itu hanya sempurna dengan melakukan sebab musabab yang memang telah Allah jadikan sebagai hukum sebab akibat, baik dalam ajaran syariat-Nya maupun menurut takdir-Nya," kata Ibnu Qayyim.

Kita diwajibkan untuk senantiasa menambah ilmu pengetahuan sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah. Begitu juga dengan munculnya berbagai macam penyakit yang Allah turunkan, sebagai salah satu isyarat agar kita senantiasa berupaya untuk mencari cara penyembuhan yang tepat dengan satu keyakinan seperti disampaikan di hadist di atas, setiap penyakit akan ada obatnya dengan ijin Allah. Pada pembahasan kali ini ada beberapa penyakit infeksi yang akan dikaji dari aspek gizi dan kajian keislaman.

A. Penyakit Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi oleh mikrobakterium tuberculosis (M.Tb) yang menyebar elalui udara dengan sumber penularan pasien TB yang belum atau tidak diobati. Cara penularannya bersifat langsung dengan berbicara, batuk, bersin atau meludah. Ukuran kuman TB sangat kecil yaitu dengan panjang 1-4μ dan lebar 0,3 – 0,8 μ sehingga kuman TB dapat dengan mudah masuk kedalam saluran nafas kecil yang berakhir di alveolus.

Shalat dan banyak bersujud berpotensi men jaga paru-paru dari berbagai penyakit. Dalam posisi sujud, aliran dan tekanan darah ke daerah utama paru-paru yang kering akan semakin me ningkat sehingga memperoleh oksigen dengan kadar tertinggi pada saat itu. Kondisi tersebut memungkinkan seseorang meminimalisasi terke na serangan tuberkulosis paru-paru. Dr Jamal Muhammad az-Zaki dalam buku nya Sehat dengan Ibadah mengungkapkan, apabila seorang Muslim bangun malam, dia sesungguhnya meminimalisasi terjadinya serangan penyakit sistem pernapasan. Dia mampu melin dungi sistem pernapasan dari berbagai penyakit sensitif dan peradangan rongga-rongga hidung

(3)

Kuman TB dapat menginfeksi alveolus selanjutnya system imunitas tubuh mulai terbentuk.Apabila system imunitas menurun atau terganggu maka tubuh tidak dapat menanggulangiinfeksi TB dan menjadi penyakit. Kuman TB dapat menginfeski seluruh organ dalam tubuh selain paru (ekstra paru).

Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia mengisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan mengem bus kannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu." (HR Bukhari & Muslim).

Manfaat dari istinsyaq dengan sungguh-sungguh adalah menghilangkan bakteri-bakteri dan cairan-cairan yang mengganggu. Begitu juga dengan debu-debu yang menyebabkan pera dang an terhadap rongga-rongga hidung, berba gai penyakit sensitif dan dada. Selain wudhu, rukuk dan sujud mengandung manfaat kesehatan luar biasa di samping man faat ibadah. Dua bagian rukun shalat ini berpe ngaruh dalam menjaga kebugaran dan stamina tubuh khususnya paru-paru. Saat bersujud, da rah mengalir dalam jumlah besar ke daerah per tama paru-paru yang kering yang mengalami ke kurangan darah. Berbeda saat berbaring dimana batasan-batasan paru-paru tidak ada sehingga darah mengalir secara penuh. Rukuk dan sujud membuat darah mengalir ke seluruh ba gian kedua paru-paru. Dengan demikian, terjadi pergantian oksigen dengan karbon dioksida.

1. Definisi kasus TB menurut WHO 2013 yaitu :

a. Kasus terduga TB : seseorang yang mempunyai keluhan atau gejala klinis mendukung TB b. Kasus TB yang terkontaminasi secara bakteriologis : adalah seorang pasien TB yang dikelompokan berdasar hasil pemeriksaan contoh uji biologinya dengan pemeriksaan mikroskopis langsung, biakan atau tes diagnostic cepat yang direkomendasi oleh Kemenkes RI

Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah : 1) Pasien TB paru BTA positif

2) Pasien TB paru hasil bikan bakteri mikrobakterium tuberculosis positif 3) Pasien TB paru hasil tes cepat bakteri mikrobakterium tuberculosis positif

(4)

4) Pasien TB ekstra paru terkonfirmasi secara bakteriologis, baik dengan BTA, biakan maupun tes cepat dari contoh uji jaringan yang terkena

5) TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis c. Kasus TB klinis :

Adalah pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosus secara bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai pasien TB aktif oleh dokter, dan duiputuskan untuk diberikan pengobatan TB

Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah :

1) Pasien TB paru BTA negative dengan hasil pemeriksaan foto toraks mendukung TB 2) Pasien TB ekstra paru yang terdiagnosis secara klinis maupun laboratoris dan

hispatologis tanpa konfirmasi bakteriologis

3) TB anak yang terdiagnosis dengan sistim skoring (Kemenkes, 2016)

1. Tanda Dan Gejala TB Paru a. Batuk lebih dari 2 minggu b. Berat badan menurun

c. Batuk berdahak dan disertai dengan darah d. Berkeringat pada malam hari

e. Demam lama dan berulang f. Lemah

g. Sakit pada dada atau nyeri h. Sesak bila bernafas

2. Penatalaksanaan Diet a. Tujuan Diet

1) Mencegah kehilangan berat badan dan mempertahankan berat badan 2) Menurunkan suhu tubuh

3) Menormalkan kadar kalsium darah

4) Mengganti zat gizi yang hilang karena perdarahan paru 5) Memperbaiki kondisi rongga paru

(5)

6) Meningkatkan selera makan 7) Mencegah terjadinya dehidrasi

8) Mencegah peradangan paru dan komplikasinya b. Syarat Diet

1) Energi 35 – 45 kkal/kg BBI, jika terjadi penurunan berat badan yang signifikan 2) Makanan seimbang zat gizi

3) Protein : 1,5 – 2 gram/kg BBI

4) Lemak dan karbohidrat sesuai kebutuhan dan kondisi pasien

5) Pastikan makanan cukup kalsium dan tidak berlebihan. Untuk pengendalian jumlah kalsium diperlukan vitamin D

6) Pastikan diet cukup zat besi dan vitamin C untuk mngobati luka dan pembentukan hemoglobin

7) Pastikan bahwa diet cukup mengandung vitamin B kompleks terutama vitamin B6, karena adanya penggunaan INH

8) Perlu suplemen vitamin A

9) Kebutuhan mineral Seng (Zn) 2 kali AKG, uyang bermanfaat pada proses penyembuhan (Stump, 2008)

c. Edukasi Tips Menyiapkan Makanan

1) Dalam menyimpan daging, pisahkan daging mentah dengan yang sudah dimasak 2) Cuci tangan sebelum memegang daging mentah dan daging yang sudah dimasak 3) Semua protein hewani dari unggas termasuk telur harus dimasak matang. Jangan

makan telur setengah matang. Suhu memasak unggas sekitar 70 ⁰C 4) Cuci telur mentah sebelum diolah, dan cuci tangan sesudahnya

5) Jangan gunakan/tambahkan telur mentah atau setengah matang kedalam makanan yang akan dimakan mentah

6) Cuci semua alat yang digunakan untuk mengolah unggas atau telur dengan sabun dan air bersih (Stump, 2008)

(6)

B. Penyakit Demam Tifoid 1. Pendahuluan

Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. Demam paratifoid biasanya lebih ringan dan menunjukkan manifestasi klinik yang sama atau menyebabkan enteritis akut. Penyebab penyakit Demam Tifoid yaitu kuman Salmonella Typhi. Demam tifoid dan demam paratifoid endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang sejak tahun 1962 tercantum dalam Undang-undang No 6 tentang wabah.

Sumber penularan biasanya tidak dapat diketahui , akan tetapi ada dua sumber penularan Salmonella Typhi (S.Typhi) yaitu pasien dengan demam tifoid dan yang lebih sering sebagai carrier. Orang-2 tersebut masih mengeksresi 10⁹ sampai 10ᶥᶥ kuman per gram tinja. Didaerah endemik transmisi terjadi melalui air yang tercemar. Makanan yang tercemar oleh carrier merupakan sumber penularan yg paling sering di daerah non endemik

Etiologi : Penyebab dari penyakit Demam Tifoid yaitu : Salmonella Typhi, Salmonella paratyphi A, Salmonella paratyphi B dan Salmonella paratyphi C.

2. Patogenesis dan Patofisiologi

Perjalanan penyakit Tifoid dimulai dari kuman S.typhi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque Peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. Kemungkinan lain dari penyakit ini yaitu dapat terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal. Kuman S.typhi menembus ke lamina propia, masuk saluran limfe & mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi selanjutnya S.typhi masuk aliran darah melalui ductus thoracicus, kuman lain masuk ke hati melalui sirkulasi portal dari usus.

S.typhi bersarang di plaque Peyeri, limpa, hati dan bagian lain sistim retikulo endotelial, endotoksin S.typhi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat S.typhi berkembang biak. Demam

(7)

pada tifoid disebabkan karena S.typhi dan endotosinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

Manifestasi Klinik : Masa tunas penyakit demam tifoid sekitar 10 – 14 hari

Tanda dan gejala : Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual , muntah obstipasi atau bisa juga diare, batuk dan epistaksis

Gambar : Kuman Salmonella Tiphosa

Sumber : https://biologiklaten.wordpress.com

3. Komplikasi :

a. Komplikasi Intestinal : perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik b. Komplikasi Ekstra intestinal :

1) Kardiovaskuler (miokarditis, trombosis) 2) Darah ( anemia hemolitik, trombositopenia) 3) Paru (pneumonia, empiema, pleuritis)

4. Penatalaksanaan Diet : a. Tujuan Diet :

1) Memberikan makanan yang tidak memberatkan saluran intestinal 2) Menghindari komplikasi perdarahan usus atau perforasi

b. Syarat Diet :

(8)

2) Rendah serat tidak larut air ( rendah selulosa)  utamakan serat larut air 3) Makanan mudah dicerna dan diserap

4) Energi, protein, lemak dan KH sesuai kebutuhan pasien 5) Cukup vitamin dan mineral

6) Bila masih ada demam asupan cairan ≥ 8-10 gelas/hari c. Bahan Makanan yang Dianjurkan

1) Sumber KH : bubur, nasi tim, bihun, macaroni, tepung2an, kentang

2) Sumber protein : telur, ayam, hati, daging tanpa lemak, ikan laut, ikan air tawar, susu, tahu, tempe, kacang2an yang tidak menimbulkan gas

3) Sayuran : bayam, wortel, buncis, kacang panjang , labu siam, labu kuning, taoge, jagung putren, tomat

4) Buah : pisang, jeruk manis, semangka, melon, apel, pier, anggur, papaya

C. Penyakit Gastritis

Gastritis merupakan radang pada dinding lambung yang disebabkan karena ketidak aturan dalam hal makanan. Tipe gastritis termasuk yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori , autoimun gastritis dengan pernisius anemia, gastritis karena alcohol, bile reflux gastritis, atau atropi gastritis. Faktor penyebab kerusakan mukosa lambung yaitu produk mucus yang terlalu sedikit dan banyaknya asam (HCl) yang diproduksi atau dikirimkan ke saluran cerna.

Pengobatan gastritis tegantung pada penyebab; obat obat pengurangan asam lambung sering juga membantu dan bermanfaat pada penyakit gastritis. (Stump, 2008)

(9)

Gejala :

1. Rasa tidak nyaman diperut 2. Perut kembung

3. Sakit kepala 4. Mual 5. Muntah

6. Hilang selera makan 7. Bersendawa

8. Rasa tidak nyaman di epigastrium Terapi gizi pada Penyakit Gastritis Akut :

1. Puasa ± 24 jam untuk mengistirahatkan lambung 2. Makanan cair jernih ( 1 hari)

D. Peptic ulcer Disease (PUD)

Pengertian PUD adalah adanya tukak /ulcer di membran mukosa eosophagus, lambung atau duodenum karena adanya sekresi asam lambung. Tukak di lambung : Tukak lambung (stomach ulcer) dan Tukak di duodenum : Tukak duodenum (duodenum ulcer). Tukak pada penyakit ini kebanyakan disebabkan karena infeksi bakteri Helycobacter Pylori.

(10)

Bakteri ini bersama-sama asam lambung merusak jaringan lambung dan duodenum, sehingga menyebabkan peradangan dan tukak. Beberapa tukak disebabkan karena penggunaan obat nonsteroid anti inflamasi seperti: Aspirin ; Ibuprofen, kanker lambung dan pankreas juga dapat menyebabkan tukak. Pada umumnya PUD tidak disebabkan makanan berbumbu atau stress. Gelaja utama :

Nyeri epigastrium 1-3 jam sesudah makan yang ditandai oleh : rasa panas, Nyeri yang tajam. Kondisi ini bisa hilang bila diobati dengan Antasid atau yang bersifat Alkalis.

Tanda-tanda Klinis

1. Penurunan Berat badan 2. Selera makan menurun

3. Protrein plasma turun(rendah) 4. Anemia

5. Perdarahan

Bila disebabkan Helycobacter Pylory, diobati dengan:  Obat pembunuh bakteri dapat diberikan antibiotik  Mengurangi asam lambung

 Melindungi dinding lambung Terapi Gizi :

1. Pembatasan makanan sangat minimal

2. Bentuk makanan lunak dan sebaiknya Diet Lambung tetapi diberikan tidak terlalu lama 3. Pendekatan mutahir yaitu volume makanan dan snack atau porsi kecil tapi sering

diberikan

4. Hindari minuman beralkohol, kopi (regular atau decaffenated), minuman bersoda dan bumbu yang tajam, dan makanan yang betul – betul tidak bisa ditoleransi

Diet Lambung Tujuan Diet

Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan

(11)

1. Mudah cerna, porsi kecil & sering 2. Energi & protein cukup

3. Lemak rendah : 10 – 15 % TE

4. Rendah serat : terutama serat larut air asupan ditingkatkan secara bertahap 5. Cairan Cukup, terutama bila ada muntah

6. Tidak mengandung bahan makanan & bumbu yang tajam

7. Rendah laktosa bila ada tanda intoleransi laktosa  pemberian susu dibatasi 8. Makan perlahan & lingkungan tenang

9. Pada fase akut diberikan parenteral selama 24 – 48 jam  mengistirahatkan lambung Jenis Diet Lambung

Diet Lambung 1

Diberikan pada gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca Perdarahan, Tifus Abdominalis. Bentuk makanan saring, lama pemberian 1-2 hari.

Diet lambung II

Diberikan pada pasien perpindahan DL I, Ulkus Peptikum atau Gastritis Kronis, Tifus abdominalis ringan. Bentuk makanan lunak, pemberian 3 x makanan lengkap, 2-3 kali selingan

Diet Lambung III

Merupakan perpindahan dari DL II. Bentuk makanan lunak atau biasa tergantung toleransi pasien dg ulkus peptikum, gastritis kronis atau Tifus Abdominalis

Bahan Makanan Dianjurkan :

- Bubur, nasi tim, nasi, bihun, kentang rebus, makaroni, roti, biskuit, tepung2an, daging kurus, ikan, ayam, telur, hati, susu. Tempe, tahu dan kacang hijau.

- Sayuran rendah serat : buncis muda, bayam, wortel, labu siam, labu kuning, tomat. - Pepaya, pisang raja, semangka, melon, buah dalam kaleng, sari buah.

- Margarin, santan encer, minyak untuk menumis.

- Sirup, teh encer, bumbu yang tidak merangsang saluran cerna Bahan Makanan Dihindarkan

(12)

- Sumber protein hewani : Daging berlemak, ikan, ayam yang diolah dengan minyak/santan kental dan diawetkan

- Kacang merah, kacang tanah

- Sayuran tinggi serat & bergas seperti kac, panjang, daun singkong, d pepaya, kol, lobak, sawi, nangka muda.

- Buah tinggi serat dan bergas : nangka, durian, kedondong, jambu biji, nenas - Minuman mengandung soda, beralkohol, kopi, ice cream

- Bumbu merangsang: cuka, merica, cabe

Referensi

Dokumen terkait

 Merupakan file terkompresi lossy.  MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3.  MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:.. o Synchronization and multiplexing of video and

Teori akuntansi normatif dibentuk berdasarkan pada keyakinan para peneliti  bahwa dalam kondisi tertentu suatu fenomena seharusnya akan terjadi tanpa perlu dilakukan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2005) bahwa perbedaan viskositas krim minyak atsiri rimpang temu kunci ( Boesenbergia pandurata (Roxb) Schletcher)

Setelah proses kliping Berita Nasional, Regional dan Kota Cimahi dipindahkan ke komputer, lalu penulis mendistribusikan ke bagian terkait seperti : Asisten

Untuk reaktor dengan ukuran kecil dan menengah, dan khususnya untuk reaktor kecil dan sangat kecil, pembagian panas proses yang dihasilkan oleh pembangkit akan lebih besar, dan

Pasal 13 (1) Retribusi menjadi terutang terhitung pada saat Wajib Retribusi memperoleh pelayanan jasa kepelabuhanan termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan

Pada saat terdapat cukup banyak perusahaan sejenis yang ada di Indonesia sehinggga persaingan dalam memperebutkan pasar terasa lebih kompetitif, untuk itu metode

Sehubungan dengan rampungnya kegiatan renovasi Pos Ibadah, maka akan dilaksanakan Ibadah Perdana sekaligus Pengucapan Syukur pada Hari Minggu, tanggal 06 Oktober