• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakter Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn Calon Varietas Opv. Kaya Vitamin-A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakter Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn Calon Varietas Opv. Kaya Vitamin-A"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Populasi Obatanpa(Pro-A) dan KUI Ca-rotenoid.Syn adalah jenis jagung yang kaya vitamin-A atau beta Carotene disingkat Provit-A. Kedua populasi berasal dan CIMMYT Mexi-co tahun 2008 dan dimurnikan di Balitsereal sebelum ditingkatkan daurnya untuk uji daya hasil dan dilanjutkan UML. Provit-A digolong-kan jagung fungsional atau food functional, mempunyai keunggulan khas karena ada-nya kandungan nutrisi, rasa manis dan gurih, serta potensi bobot biji dapat menyamai jagung bia-sa. Sejumlah reference melaporkan bahwa ja-gung provit-A mengandung beta Carotene 5-15 µm, jagung biasa 1,0 µm untuk setiap gram contoh. Peranan beta Carotene adalah untuk meningkatkan kesehatan mata dan mening-katkan nafsu makan anak balita (Bwibo et al., 2003; Menkir et al, 2005, Cong Khan, 2007). Jagung Provit-A secara visual dapat ditandai dengan warna pada biji, semakin mendekati warna merah maka kandungan beta Carotene lebih tinggi (Pixley et al., 2005). Kandungan lain yang dapat dijumpai dalam endosperm

jagung adalah pati (72-73%), amilopektin an-tara 25-30%, gula sederhana (glukosa, frukto-sa dan sukrofrukto-sa) 1-3%. Protein (8-11%) terdiri atas lima fraksi yaitu : albumin, globulin, pro-lamin, glutelin dan nitrogen non protein (Suar-ni dan Widowati, 2008).

Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui karakter agronomis, komponen hasil serta ketahanan terhadap penyakit utama pa-da dua populasi jagung Provit-A yakni Oba-tanpa(Pro-A)BC1C2-F2 serta KUI Carotenoid Syn. Kedua populasi merupakan kandidat va-rietas unggul bersari bebas yang kaya beta Carotene dari Balitsereal.

Bahan dan Metode

Kedua populasi Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2, dan KUI Carotenoid.Syn3 ditanam di KP Maros selama MH 2009/2010, selisih waktu tanam 21 hari masing-masing pada luas 5 are dengan jarak tanam 75x20 cm, dipupuk Urea, SP36, dan KCl masing-masing 300-200-100 kg/ha. Populasi sebelumnya telah diting-katkan daurnya satu generasi dengan metoda

Karakter ”Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn”

Calon Varietas Opv. Kaya Vitamin-A

M Yasin HG, Rahman Hr. dan Sigit Budi Santoso

Balai Penelitian Tanaman Serealia

Abstrak

Populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn adalah populasi sintetik asal CIMMYT yang kaya Vitamin-A atau beta-Carotene, merupakan andalan untuk dilepas sebagai varietas unggulan baru Balitsereal. Kedua populasi mengandung beta-Carotene 0,081 ppm dan 0,144 ppm atau Obatanpa(Pro-A)BC2C1-F2 lebih tinggi 68,75% dan 113,16% dibanding Sukmaraga dan Srikandi kuning-1, sedangkan KUI Carotenoid.Syn masing-masing lebih tinggi 202,08% dan 281,58%. Rataan hasil kedua populasi dapat mencapai 7,42-7,69 t/ha (k.a. 15%). Penampilan tanaman, penutupan kelobot dan aspek tongkol berada pada kisaran baik sampai sangat baik, posisi letak tongkol berada pada setengah dari tinggi tanaman. Kedua populasi mempunyai daya adaptasi yang baik pada sentra produksi jagung nasional.

(2)

perbaikan dalam populasi/Intra population improvement (Pandey dan Gardner, 1992; Sprague dan Eberhart, 1977). Pemupukan per-tama saat tujuh hst 100 kg Urea dan seluruh SP36 dan KCl, pemupukan kedua saat 30 hst 200 kg Urea per ha. Pengamatan meliputi komponen agronomis yakni tinggi tanaman, tinggi tongkol, umur menyerbuk, komponen tongkol, serta penyakit utama yakni bercak daun (Bipolaris maydis), dan karat (Puccinia sp.,). Data komponen hasil yang diambil dian-taranya bobot biji (kadar air 15%), panjang dan diameter tongkol, rendemen, serta bobot 1000 biji, sedangkan data hasil yang dapat di-capai pada setiap sentra jagung diambil dari

hasil UML selama MH dan MK 2010. Sifat ung-gul dari kedua populasi dibandingkan dengan Sukmaraga dan Srikandi Kuning-1. Kandungan nutri-si dalam endosperm dianalisis dengan metoda HPLC di BB Pasca Panen Bogor, dan kandungan Proksimat di Laboratorium Dasar Balitsereal.

Hasil dan Pembahasan

Komponen Agronomis.

Selama masa pertumbuhan, tanaman tidak mengalami periode kekeringan serta be-bas dari gangguan penyakit bulai. Data kom-ponen vegetatif tanaman pada kedua popu-lasi disajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 ter-Tabel 1. Karakteristik Populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn.

Maros MK 2010

Karakter Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 KUI Carotenoid Syn

Berbunga jantan, hr 46 48

Berbunga betina, hr 48 50

Masak fiologi, hr 96 98

Tinggi tanaman, cm ± 192 ± 198

Tinggi tongkol ± 90 ± 95

Warna batang Saat muda : Coklat, dan saat fase generatif : Hijau Hijau

Kerebahan Tahan rebah Tahan

Warna daun Hijau Hijau

Bentuk malai (anther) Besar dan terbuka Besar dan terbuka

Warna malai (anther) Merah Merah

Warna sekam (glume) Merah Merah

Warna rambut (silk) Merah Merah

Perakaran Baik Baik

Bentuk tongkol Panjang dan silindris Panjang dan silindris Kedudukan tongkol Di pertengahan tinggi tanaman Pertengahan tinggi tanaman

Kelobot Rapat Rapat

Baris Lurus dan rapat Lurus dan rapat

Jumlah baris 12-16 12-14

Warna biji Kuning kemerahan Kuning kemerahan

Tipe biji Semi mutiara – mutiara Mutiara

Bobot 1000 biji ±310 g ±315 g

Kandungan nutrisi

beta Carotene (ppm) 0,081 0,144

Protein (%) 9,34 8,64

(3)

lihat bahwa umur tanaman tergolong genjah (<100 hari masa panen) di buktikan dengan umur berbunga betina atau saat menyerbuk < 50 hari, dan umur masak 96-98 hari. Tanaman tergolong tahan rebah, perakaran dalam se-hingga sangat sesuai dibudidaya baik saat MH maupun saat MK. Bentuk dan warna batang cukup besar dan hijau segar termasuk daun tanaman. Warna malai dan rambut merah, bentuk tongkol panjang dan silindris dengan jumlah barisan biji 12-14. Penampilan secara visual kedua populasi sangat baik dengan skor aspek tanaman 1-2 (baik-sangat baik). Bentuk biji kedua populasi tergolong mutiara (flint). Kandungan Nutrisi

Pada Tabel 2 disajikan kandungan nu-trisi dalam endosperm biji berupa Vitamin-A atau beta Carotene, karbohidrat, protein, dan lemak. Pada tabel dapat diketahui bahwa po-pulasi KUI Carotenoid.Syn mempunyai kan-dungan beta Carotene dan karbohidrat lebih tinggi dibanding Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2.

Hasil (Bobot biji)

Hasil rataan kedua populasi dari ke-giatan UML selama dua musim tanam MH dan MK tahun 2010 disajikan pada Tabel 3. Me-toda pelaksanaan selama UML dengan RAK empat ulangan dan dilakukan analisis gabung-an (Singh dgabung-an Chaudhary, 1985). Hasil

ter-tinggi saat MH dari Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 terdapat di Pakanbaru-Riau yaitu 7,36 t/ha, sedangkan saat MH terdapat di Donggala-Sul-teng dengan hasil 7,42 t/ha. Populasi KUI Ca-rotenoid.Syn hasil tertinggi saat MH di KP. Muneng yakni 6,93 t/ha, dan saat MK dicapai 7,69 t/ha di Kab. Lombok Timur-NTB. Adanya perbedaan potensi hasil dari kedua populasi pada setiap lokasi menunjukkan bahwa akan terdapat spesifikasi lokasi dalam hal pengem-bangan kedua populasi. Berdasarkan data ha-sil pada Tabel 3 dapat diduga bahwa Obatan-pa(Pro-A)BC2C1-F2 sesuai untuk dikembang-kan pada wilayah Kawasan Indonesia Barat, sedangkan KUI Carotenoid.Syn sesuai untuk bagian timur.

Keunggulan Kedua Populasi

Sebagai calon varietas unggulan, ke-dua populasi dibandingkan dengan Sukma-raga dan Srikandi Kuning-1 seperti disajikan pada Tabel 4. Varietas Sukmaraga dan Sri-kandi Kuning-1 adalah varietas unggulan jenis

bersari bebas Balitsereal yang dilepas masing-masing pada tahun 2003 dan 2004. Nilai per-bandingan dari setiap peubah menunjukkan bahwa populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 mempunyai rataan hasil (bobot biji) lebih tinggi dibanding Sukmaraga selama dua mu-sim tanam sebanyak 7,9% sedangkan kompo-Tabel 2. Kandungan Nutrisi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn

Karakter Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 KUI Carotenoid.Syn

beta Caroteen (ppm) 0,081 0,144

Protein (%) 9,34 8,64

Lemak (%) 4,73 4,99

(4)

nen vegetative tidak berbeda untuk tinggi tanaman, tinggi tongkol, periode penyerbukan serta rendamen tongkol. Ketahanan terhadap penyakit bulai lebih peka namun lebih tahan dibanding varietas chek Anoman-1. Sebagai jagung Provit-A, kandungan beta Carotene le-bih tinggi dibanding Sukmaraga 68,75%, dan Srikandi kuning-1 yakni 113,16%. Hasil rataan selama dua musim tanam Sukmaraga dan Sri-kandi kuning-1 masing-msing 6,06 t/ha dan 5,70 t/ha.

Populasi KUI Carotenod.Syn mempu-nyai rataan hasil lebih rendah dari Obatanpa (Pro-A)BC1C2-F2 dan lebih tinggi 6,1% di-banding Sukmaraga. Komponen peubah vege-tatif lebih unggul dibanding Sukmaraga dan Srikandi kuning-1 kecuali tinggi letak tongkol terhadap Sukmaraga. Nutrisi KUI Carotenoid. Syn mengandung beta Carotene lebih tinggi 202.08% dibanding Sukmaraga, dan 281,58% terhadap Srikandi kuning-1.

Tabel 3. Rataan hasil (bobot biji) t/ha pada UML. MH dan MK 2010

Catatan : kadar air 15%

Lokasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 KUI Carotenoid Syn KK (%) Musim Hujan

KP. Maros, Sulsel 6,92 6,61 8,48

KP. Bajeng, Sulsel 6,36 5,71 10,39

KP. Bontobili, Sulsel 5,96 4,97 10,32

Kab. Donggala, Sulteng 6,08 6,47 7,43

KP. Muneng, Jatim 6,95 6,93 11,80 KP. Pandu, Sulut 6,30 5,59 9,77 Kab. Lombok, NTB 6,65 5,13 11,20 Pakanbaru – Riau 7,36 6,75 8,86 Musim Kemarau KP. Maros, Sulsel 6,73 6,94 10,74 KP. Bajeng, Sulsel 5,89 6,27 9,84 KP. Bontobili, Sulsel 6,57 6,65 14,11

Kab. Donggala – Sulteng 7,42 7,30 16,46

KP. Muneng, Jatim 6,81 7,60 13,40

KP. Pandu, Sulut 5,80 6,08 11,97

Kab. Lombok, NTB 6,72 7,69 11,54

(5)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa populasi Obatanpa(Pro-A) BC2C1-F2 dan KUI Carotenoid.Syn mempu-nyai harapan untuk dilepas sebagai varietas unggulan bersari bebas kaya beta Carotene, yakni masing-masing mengandung 0,081 ppm dan 0,144 ppm, atau Obatanpa(Pro-A)BC2C1-F2 lebih tinggi dibanding Sukmaraga 68,75%, dan Srikandi kuning-1 sebanyak 113,16%. Ha-sil (bobot biji) lebih tinggi dibanding Suk-maraga sebanyak 7,9%

Daftar Pustaka

Bwibo N. O., Neumann C. G., 2003. Supple-ment : Animal source food to improve micronutrient nutrition in Developing countries. The American Society for nu-tritional science. J. Nutr. 133-3936S-3940S. The journal of ntrition.

Cong Khan N., West C. E., Pee A D., Bosch D., Phung H D., Hulshof P Jm., Khoi H H., Verhoef H., and Hautvast GAJ., 2007. The contribution of plant foods to the Vietamin A supply of lactating women in Vietnam: a randomized controlled trial. American Journal of Crinical Nutri-tion. Vol 85. No 4, 1112-1120.

Tabel 4. Rangkuman data hasil UML Kedua Populasi Provit-A vs. Varietas chek. MH dan MK 2010

Parameter ObatanpaKandidat Pembanding (Pro-A) BC1C2-F2 KUI Carotenoid Syn Sukmaraga Srikandi Kuning-1

Potensi hasil (t/ha) 7,42 7,69 9,33 7,27

Rerata hasil (MH+MK), (t/ha) 6,54 6,43 6,06 5,70 - Hasil MH, (t/ha) 6,57 6,02 5,52 5,22 - Hasil MK, (t/ha) 6,50 6,83 6,60 6,18

Tinggi tanaman (cm) 192.2 198.8 210.0 203.4

Tinggi tongkol (cm) 91.4 102.6 101.2 126.0

Umur berbunga jantan (hari) 46.7 47.9 49.9 50.0 Umur berbunga betina (hari) 49.8 50.1 51.5 52.7 Penampilan tanaman (skor 1-5) 1.5 1.4 2.2 2.0

Rendemen biji (%) 76.5 76.3 75.8 75.7 Bobot 1000 biji (gr) 318.6 315.7 314.5 302.4 Kandungan Nutrisi âeta Caroteen (ppm) 0.081 0.144 0.048 0.038 Protein (%) 9.34 8.64 8.15 8.01 Lemak (%) 4.73 4.99 4.81 4.72 Karbo hidrat 74,85 76,56 77.52 75,99

(6)

Pandey, S. and C.O. Gardner. 1992. Recurrent selection for population, variety, and hy-brid improvement in tropical maize. Ad-vances in Agronomy 48: 1-87.

Sprague, G.F. and S.A. Eberhart. 1977. Corn Breeding. In Sprague, (ed.): Corn and Corn Improvement. Amer. Soc. Agron., Medison, Wisconsin.

Suarni dan Widowati. 2008. Struktur, kom-posisi kimia, dan nilai nutrisi jagung. Bagian Buku Jagung. Puslitbang Tana-man Pangan Bogor.

Menkir. A., Liu. W., White. W. S., Maziya-Dixon. B., Rocheford. T., 2005. Carotenoid di-versity in tropical-adapted yellow maize

inbred lines. International Institute of Tropical Agruculture Oyo Road PMB 5320. Ibadan Nigeria.:521-529.

Pixley. K., Beck. D., Palacios. N., Gunaratna. N., Guimaraes. P. E., Menkir. A., White W. S., Nestel. P., and Rocheford., 2005. Pro-ceedings of the Ninth Asian Regional Maize Workshop. September 5-9, 2005. Beijing, China. China Agricultural Sci-ence and Technology Press; 219-223. Singh. R. K.. and Chaudhary. R. D.. 1985.

Bio-metrical Methods in Quantitative Ge-netic Analysis. Kalyani Publishers. Kamia Nagar. India:253

Gambar

Tabel 3. Rataan hasil (bobot biji) t/ha pada UML. MH dan MK 2010

Referensi

Dokumen terkait

Karena probabilitas jauh lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas hasil kerja auditor atau dapat dikatakan

Dari Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa pada masing-masing siklus, Hal ini berarti bahwa penerapan hypnoteaching melalui Neuro-Lin-

Profil PMPRB yang baik apabila komponen hasil lebih tinggi dari pada komponen pengungkit. Komponen pengungkit adalah berbagai kriteria dan berbagai pendekatan

Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan bahwa pada variabel celebrity worship memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, maka dapat dikatakan bahwa Ho

Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan

Efek  negatif  kontaminasi  logam  berat  pada  karang  tergantung  pada  pengambilan  (uptake)  dan  pembagian  (partitioning)  logam  tersebut  didalam  tubuh 

Kekhawatiran petani di Kecamatan Polanharjo terhadap terganggunya akses air mereka muncul sebagai salah satu dari banyaknya masalah publik yang bisa terjadi di

Epifit adalah tumbuhan yang hidup menempel pada tumbuhan lain, tidak berakar di tanah, memiliki ukuran yang lebih kecil di bandingkan dengan tumbuhan inangnya (Indriyanto, 2006: