• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - BAB II SRI SUGIARTO MANAJEMEN'18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori - BAB II SRI SUGIARTO MANAJEMEN'18"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan

dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya,

Kotler dan Amstrong (2012). Menurut Kotler dan Keller (2012) para

konsumen membuat keputusan mereka tidak dalam sebuah tempat

yang terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Perilaku membeli mereka

sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan

psikologis dan dari faktor pribadi ada faktor gaya hidup konsumen

yang ikut mempengaruhi keputusannya dalam membeli suatu produk.

Gaya hidup bisa mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya

menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Gaya hidup menurut Kotler (2009) merupakan pola hidup

seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan

opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup

menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan

berinteraksi di dunia. Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2008),

(2)

waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola

seseorang yg dinyatakan dalam kegiatan, minat dan penbisanya dalam

membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.

Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup bisa dibagi

menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor

demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat

penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih

kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.

Lebih lanjut Mowen dan Minor (2008) menyatakan bahwa penting

bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan

mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk

yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya

dalam berbagai aktivitas.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) indikator variabel ini

adalah sebagai berikut :

a. Aktivitas, yaitu kegiatan apa yang dilakukan untuk mengisi waktu

luang, (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga dan kerja sosial).

b. Minat, yaitu apa minat meraka pada makanan, mode, keluarga,

rekreasi. Atau apa kesukaan, kegemaran, dan prioritas dalam

hidup konsumen.

c. Opini, yaitu pendapat dan perasaan konsumen dalam menanggapi

(3)

2. Harga

Menurut Kotler dan Keller (2008) harga adalah suatu elemen

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain

menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam

program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan

bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu. Menurut Tjiptono

(2008) menyebutkan bahwa harga merupakan satu satunya unsur

bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi

perusahaan.

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008), harga adalah

sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah

dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat

dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Perusahaan

harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka

mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan

produknya ke saluran saluran distribusi atau wilayah geografis baru,

dan ketika perusahaan memasukan penawaran pekerjaan kontrak baru.

Perusahaan harus memutuskan dimana perusahaan akan

(4)

Ada 4 hal yang mencirikan harga dalam Rasyid dan Indah (2018)

yaitu:

a. Keterjangkauan harga

Keterjangkauan harga yaitu konsumen bisa menjangkau harga

yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada

beberapa jenis dalam satu merek, dan harganya juga berbeda dari

termurah sampai termahal.

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen.

Orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang

karena melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih

tinggi orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih

baik

c. Daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan

produk lainnya. Mahal murahnya harga suatu produk sangat

dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli suatu

produk.

d. Kesesuaian harga dengan manfaat

Semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh konsumen dari

(5)

atau jasa tersebut, semakin besar pula alat penukar yang tersedia

yang dikorbankan konsumen.

3. Inovasi Produk

Musa Hubeis (2012) mendefinisikan inovasi sebagai suatu

perubahan atau ide besar dalam sekumpulan informasi yang

berhubungan antara masukan dan luaran. Inovasi baik proses maupun

produk merupakan suatu perubahan pada sekumpulan informasi yang

berhubungan dan terkait dalam upaya meningkatkan atau

memperbaiki sumber daya yang ada. Memodifikasi untuk menjadikan

sesuatu yang bernilai, menciptakan hal-hal baru yang berbeda,

merubah suatu bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan

sumber daya-sumber daya menjadi suatu konfigurasi baru atau

spesifikasi produk yang lebih produktif, baik secara langsung maupun

tidak langsung yang dipengaruhi oleh kepastian untung maupun rugi

atau proses waktu melaksanakannya, dalam rangka melakukan

keunggulan kompetitif.

Menurut Suryani (2008), inovasi dalam konsep yang luas

sebenarnya tidak hanya terbatas pada produk. Inovasi dapat berupa

ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan oleh seseorang

sebagai sesuatu yang baru. Inovasi juga sering dugunakan untuk

merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh

masyarakat yang mengalami. Namun demikian, dalam konteks

(6)

produk atau jasa yang sifatnya baru. Baru untuk merujuk pada produk

yang memang benar-benar belum pernah ada sebelumnya di pasar dan

baru dalam arti ada hal yang berbeda yang merupakan penyempurnaan

atau perbaikan dari produk sebelumnya yang pernah ditemui

konsumen di pasar.

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil”

pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan,

keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman

untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses yang dapat

memberikan nilai yang lebih berarti. Menurut Rosenfeld dalam

Sutarno (2012), inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada

produk, proses dan jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang

baru. Sedangkan menurut Mitra pada buku tersebut dan pada halaman

yang sama, bahwa inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari

suatu gagasan baru atau dengan kata lain merupakan mobilisasi

pengetahuan, keterampilan teknologis dan pengalaman untuk

menciptakan produk, proses dan jasa baru.

Menurut Vontana (2009), inovasi adalah kesuksesan ekonomi

dan sosial berkat diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari

cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output yang

menciptakan perubahan besar dalam hubungan antara nilai guna dan

harga yang ditawarkan kepada konsumen dan/atau pengguna,

(7)

bahwa inovasi merupakan implementasi praktis sebuah gagasan ke

dalam produk atau proses baru.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) indikator dari variabel ini

adalah:

a. Keunggulan relatif (relatif anvantage) yaitu tingkat keunggulan

inovasi terhadap produk yang telah ada, apakah lebih baik dari

inovasi yang ada sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa

dilakukan. Biasanya diukur dari segi ekonomi, prestasi sosial,

kenyamanan dan kepuasan.

b. Kesesuaian (compatibility), yaitu tingkat kesesuaian inovasi

dengan nilai (values), pengalaman konsumen, dan kebutuhan dari

penerima.

c. Kesulitan (complexity) yaitu tingkat kerumitan dari suatu inovasi

untuk dimengerti atau digunakan, seberapa sulit memahami dan

menggunakan inovasi. Semakin mudah suatu inovasi dimengerti

dan dipahami oleh adopter, maka semakin cepat inovasi diadopsi.

Sebaliknya Semakin komplek produk bersangkutan, semakin sulit

produk itu memperoleh penerimaan.

d. Divisibilitas, tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit.

Suatu inovasi dapat diujicobakan pada keadaan sesungguhnya,

inovasi pada umumnya lebih cepat diadopsi. Untuk lebih

mempercepat proses adopsi, maka suatu inovasi harus mampu

(8)

e. Komunikabilitas : Tingkat kemampuan hasil penggunaan inovasi

dapat diobservasi atau dijelaskan kepada orang lain.

4. Keputusan Pembelian

Menurut schiffman dan Kanuk (2010), keputusan pembelian

yaitu pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan pembelian,

artinya bahwa seseorang bisa membuat keputusan, harus tersedia

beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah

pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan itu dilakukan.

Keputusan Pembelian adalah seleksi terhadap dua pilihan

alternatif atau lebih Schiffman dan Leslie (2008). Dengan perkataan

lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil

keputusan. Tidak semua situasi pengambilan keputusan konsumen

menerima (atau membutuhkan) tingkat pencarian informasi yang

sama. Jika semua keputusan pembelian membutuhkan usaha yang

besar, maka pengambilan keputusan akan merupakan proses

melelahkan yang menyita banyak waktu. Sebaliknya, jika semua

pembelian sudah merupakan hal rutin, maka membosankan dan hanya

sedikit memberikan kesenangan atau sesuatu yang baru. Dalam

rangkaian usaha yang berkisar paling tinggi sampai paling rendah, kita

dapat mebedakan tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen yaitu

a. Pemecahan masalah yang luas.

b. Pemecahan masalah yang terbatas.

(9)

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan

pembelian secara penuh merupakan suatu proses yang berasal dari

semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih,

menggunakan dan bahkan menyingkirkan suatu produk. Menurut

Kotler dan Keller (2009) indikator dari variabel ini yaitu :

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu

masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan

eksternal.

b. Pencarian informasi

Konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas.

Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam.

c. Evaluasi alternatif

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami

proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah

kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi

produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk

sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk

menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan

kebutuhan ini.

(10)

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar

merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga

membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik

dikarenakan melihat fitur-fitur mengkhawatirkan tertentu atau

mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan

waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

Karena itu pemasar harus mengamati kepuasan pascapembelian,

tindakan pasca pembelian, dan penggunaan produk pasca

pembelian.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO PENULIS DAN

TAHUN PENELITIAN

VARIABEL YANG DIGUNAKAN

HASIL PENELITIAN

1. 1. Harun Al Rasyid, Agus Tri Indah (2018)

1. Inovasi Produk 2. Harga

3. Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian : 1. Inovasi produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Harga berpengaruh

Positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

2. 2. Bagas Sunu

Pratama, Aziz Fathoni, Leonardo B Hashiolan (2017).

1. Harga 2. Keputusan

Pembelian

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan : Harga

(11)

Sumber : Diolah sendiri (2018)

C. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian

Hubungan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian adalah

saling berkaitan karena para konsumen membuat keputusan mereka

tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitarnya.

Perilaku membeli mereka sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Dari uraian tersebut yang

dimaksud gaya hidup adalah pola seseorang yang harus ditunjukkan

dalam kegiatan, minat dan pendapatannya dalam membelanjakan

uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya.

Kemudian peneliti (Christian kapantouw dan Silvya L

Mandey, 2015) bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan 3. 3. Christian

Kapantouw, Silvya L Mandey (2015)

1. Gaya Hidup 2. Keputusan

Pembelian

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan : Gaya Hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

4. 4. Owusu Alfred

(2013)

1. Price 2. Purchase

Decision

Based on the result :

1. Price is the most important factor to consider when buying a product (mobile phone)

5. 5. Claudia Angelita Kowel (2015)

1. Lifestyle 2. Purchase Decision

Based on the result : Lifestyle

in this study showed positive

(12)

terhadap keputusan pembelian Handphone Asus di Gamezone

Computer Mega Mall Manado. Begitu juga penelitian yang dilakukan

oleh (Claudia Angelita Kowel, 2015) menunjukan bahwa gaya hidup

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Hubungan Harga dan Keputusan Pembelian yaitu saling

berkaitan karena harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas

suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para

konsumen untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa, berarti dengan semakin banyak

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk dengan harga yang

realistis maka semakin tinggi keputusan pembelian yang dilakukan

oleh konsumen terhadap produk tersebut. Sedangkan berdasarkan

penelitian (Bagas Sunu Pratama, dkk 2017) menyebutkan bahwa

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh (Owusu

Alfred, 2013) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Hubungan Inovasi terhadap Keputusan Pembelian

Hubungan Inovasi produk terhadap keputusan pembelian yaitu

saling berkaitan karena mempertahankan produk untuk selalu diminati

konsumen memerlukan usaha yang kreatif seperti membuat inovasi –

(13)

konsumen tidak pindah ke produk lain yang sejenis. Inovasi itu sendiri

merupakan salah satu faktor penentu dari sukses perusahaan yang

diperlukan agar tetap bertahan, atau menjadi lebih kompetitif.

Kemudian peneliti (Harun Al Rasyid, Agus Tri Indah ,2018)

Pengaruh Inovasi Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian

Sepeda Motor Yamaha Di Kota Tangerang.

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

Gambar 2.1

Desain kerangka pemikiran D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan permasalah yang diajukan

dan kerangka pemikiran yang dikembangkan untuk penelitian ini, maka

hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini yaitu :

Keputusan Pembelian

(Y) Harga

(X2)

Inovasi

(X3) Gaya Hidup

(14)

H1 : Gaya Hidup berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap Keputusan Pembelian

H2 : Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian

H3 : Inovasi Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Keputusan Pembelian

H4 : Gaya Hidup, Harga, dan Inovasi Produk secara simultan berpengaruh

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Desain kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Regulasi • Belum adanya national policy yang terintegrasi di sektor logistik, regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral dan law enforcement lemah.. Kelembagaan

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

Project : Embankment Rehabilitation and Dredging Work of West Banjir Canal and Upper Sunter Floodway of Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP/JEDI) – ICB Package

Sesuai dengan kriteria diterima atau ditolaknya hipotesis maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis yang diajukan terbukti atau dengan kata lain variabel

Semoga buku ini memberi manfaat yang besar bagi para mahasiswa, sejarawan dan pemerhati yang sedang mendalami sejarah bangsa Cina, terutama periode Klasik.. Konsep

Hasil analisis jalur terhadap pengaruh tingkat pengetahuan dari segi tingkat pengetahuan kesehatan dan tingkat pemahaman islam terhadap penggunaan alat kontrasepsi di

Medical – surgical nursing: Assessment and management of clinical problems.. Eighth

(2006), “Analisis faktor psikologis konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian roti merek Citarasa di Surabaya”, skripsi S1 di jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas