RANCANGAN AKTUALISASI
Efektivitas Terhadap Pemahaman Bahaya Pergaulan Bebas Mengunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siswa Kelas VIII Di SMPN 04 Bunut Hulu.
DISUSUN OLEH:
Nama : Riza Efriyanti
NIP : 199101252020122017
N0 Absen : 28
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Efektivitas Informasi Bahaya Pergaulan Bebas mengunakan model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu”. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Spil Negara bertujuan untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai agama dengan sikap perilaku dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H, Selaku Bupati Kapuas Hulu;
2. Bapak H. Sarbani,S.E.,M.A.P, Selaku kepala badan kepegawaian pengembangan sumber daya manusia kebupaten Kapuas hulu;
3. Bapak Petrus Kusnandi,s.Sos M.Si, selaku kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kapuas hulu;
4. Bapak M. Hamidi, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP N 04 Bunut hulu; 5. Bapak Abdul Majid, S.Pd. SD, selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Sagitarisman, selaku coacah yang telah memeberikan bimbingan, masukan dan pengarahan;
7. Bapak Didih Abidin, selaku penguji;
8. Rekan peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil Angkatan LXXI tahun 2021 kabupaten Kapuas hulu memberikan bantuan dan motivasi. Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Putusibau, 21 maret 2021
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
BERITA ACARA ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR BAGAN ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM A. Profil Organisasi ... 4
B. Visi dan Misi Sekolah ... 7
C. Tujuan Sekolah ... 7
D. Nilai dan Organisasi ... 8
E. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi ... 8
BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI A. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 15
B. Peran Dan Kedudukan ASN ... ... 22
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ... 25
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ... 31
C. Rancangan Jadwal Kegiatan ... 44
D. Jadwal Bimbingan Konsultasi Dengan Coach ... 45
E. Jadwal Bimbingan Konsultasi Dengan Mentor ... 47
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Guru Dan Personil ... 5
Tabel 1.2 Data Siswa ... 6
Tabel 4.1 Analisis Prioritas Masalah Melalui APKL ... 25
Tabel 4.2 Tabel Nilai Ulangan Harian Siswa ... 26
Tabel 4.3 Penapisan Masalah Melalui Metode USG ... 27
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi... 30
Tabel 4.5 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 45
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Coach ... 46 Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 4.7
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia yang potensial, dan demokrasi yang relatif stabil. Agar dapat mengelola sumber daya yang relatif baik, diharapkan sistem pemerintah mempunyai birokrasi SDM yang berkualitas, yaitu ASN yang professional.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Hal ini sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN sebagai: 1) Pelaksana Kebijakan publik, 2) Pelayan Publik, 3 ) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Terkait hal tersebut, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebut bahwa ASN terdiri dari PNS dan P3K. PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang selama ini dikenal, dan yang baru itu PPPK/P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), setiap PNS sudah pasti ASN, tetapi setiap ASN belum tentu PNS karena bisa saja P3K. Fokus penulisan ini akan membahas mengenai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Agar menjadi PNS yang professional, pemerintah telah menyiapkan Lembaga Administrasi Negara sebagai wadah pembentuk keprofesionalan PNS.
Didalam peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
2
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela Negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal, dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kopetensi bidang yang menjadii perhatian salah satunya yaitu profesi dibidang Pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu proses untuk menggali dan
mengembangkan sumber daya manusia sebaik mungkin
seharusnya dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan
kesadaran, serta harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan pendidikan yang dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan Bangsa dan Negara. Tantangan besar bagi dunia Pendidikan dalam masa-masa sulit seperti sekarang, terlebih dimasa pandemi covid19 ini. Akibat pandemi proses Pendidikan harus berubah 180o,
pemerintah tidak ingin mengambil resiko terlalu tinggi sehingga
banyak aturan-aturan yang harus ditaati dalam proses
pembelajaran disekolah. Selain menerapkan 5M (memekai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi) pembelajaran diluar kelas seperti Pendidikan jasmani kesahatan dan olahraga juga dilarang dilakukan diluar kelas. hal ini sangat menyulitkan guru-guru penjaskes.
3
Sebagai seorang guru penjaskes dimasa pandemi ini dituntut untuk mempunyai ide atau kretifitas dalam menjalankan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tombak Pendidikan ada di tangan guru yang mempunyai integritas tinggi terhadap Pendidikan. Sejalan dengan edaran pemerintah pembelajaran penjas yang dapat dilakukan di dalam kelas mencakup materi pembelajaran tetang keolahragaan seperti materi permainan bola besar, permainan bola kecil, aktivitas gerak berirama, aktivitas air. materi umum tentang kesehatan pribadi, materi pola makan sampai materi pergaulan bebas. Dalam penulisan ini, penulis akan mengangkat tentang materi pergaulan bebas.
B. Tujuan
Tujuan dari Aktualisasi ini adalah:
1. CPNS diharapkan memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur sipil negara (ASN).
2. Penulisan laporan ini ditujuakan untuk menyelesaikan persyaratan pelatihan dasar CPNS golongan III A Angkatan LXXI pemerintah Kabupaten Kapuas hulu.
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan Pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama Negri 04 Bunut Hulu.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan seminar rancangan aktualisasi akan
diselengarakan pada tanggal 22 maret 2021, sedangkan kegiatan aktualisasi akan dimplementasikan pada tanggal 29 maret-1 mei 2021 bertempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu, yang beralamat di Jalan Pendidikan Desa Sungai Besar, Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Sekolah Menengah Pertama Negri 04 Bunut Hulu
Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu, yang beralamat di jalan Pendidikan Desa Sungai Besar, Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu.
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 4 BUNUT HULU
2 NPSN : 30108159
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jalan Pendidikan
RT / RW : 4 / 1
Kode Pos : 78762
Kelurahan : SUNGAI BESAR
Kecamatan : Kec. Bunut Hulu
Kabupaten/Kota : Kab. Kapuas Hulu
Provinsi : Prov. Kalimantan Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : 0,4658 Lintang
112,6311 Bujur 3. Data Pelengkap 7 SK Pendirian Sekolah : 873/CS/KEP.USB/2008 8 Tanggal SK Pendirian : 1910-01-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
10 SK Izin Operasional : Nomor 238 Tahun 2010
5
Operasional
12 Kebutuhan Khusus
Dilayani :
13 Nomor Rekening : 6025219064
14 Nama Bank : BPD KALIMANTAN BARAT
15 Cabang KCP/Unit : BPD KALIMANTAN BARAT CABANG
PUTUSSIBAU
16 Rekening Atas Nama : BOSSMPNNO04BUNUTHULU
17 MBS : Ya
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
20 Nama Wajib Pajak : BENDAHARA SMPN 4 BUNUT HULU
21 NPWP : 705237220706000 3. Kontak Sekolah 20 Nomor Telepon : 085249752971 21 Nomor Fax : 22 Email : smpn4bhu@gmail.com 23 Website : http://www.smpn4bunuthulu.com
2. Data Guru Dan Personil
Tabel 1.1 Data Guru dan personil
No Nama NIP Status Kepegawai an Bidang yang Diampu Jabatan
1 ABANG MIDI - Honor
Daerah TK.II Kab/Kota Guru Mapel Waka Kesiswaan 2 Evi Yanti Amagareta - Guru honor sekolah Guru BK - 3 Herma - Honor Daerah TK.II Kab/Kota Guru Mapel -
6
4 JUMIANTI - Guru Honor
Sekolah Guru Mapel - 5 M. Hamidi 19910527201502100 1 PNS Kepala Sekolah Kepala Sekolah 6 MEGA SALPIANI - Guru Honor Sekolah Guru Mapel - 7 Nuraida 19650911200012200 3 PNS Guru Mapel 8 RIZA EFRIYANTI 19910125202012201 7 CPNS Guru Mapel Waka Kurikulum 9 Sumardi - Guru Honor Sekolah Guru Mapel - 10 Susilawati - Honor Daerah TK.II Kab/Kota Tenaga Administra si Sekolah -
11 Tri Rini Andriani - Honor Daerah TK.II Kab/Kota Guru Mapel -
12 Tuti Susanti - Guru Honor
Sekolah Guru BK
-
3. Data Siswa SMPN 04 Bunut Hulu Tabel 1.2 Data siswa
Kelas Jumlah kelas
Jumlah Rombel
Jumlah siswa Jumlah Per Rombel L P VII 1 1 9 10 21 VIII 1 1 8 13 19 IX 1 1 9 14 23 Jumlah 3 3 26 37 63
7
B. Visi Dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
“Berprestasi, Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa, Serta Kompetitif”
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil, beriman, bertaqwa, dan memiliki keunggulan kompetitif.
b. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan kedepan.
c. Mewujudkan sistem penilaian yang otentik.
d. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan .
e. Mewujudkan diversifikasi kurikulum SMP agar relevan dengan kebutuhan peserta didik, keluarga, guru dan masyarakat secara umum.
C. Tujuan Sekolah
1. Melaksanakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan.
2. Menciptakan prestasi peserta didik sesuai denganpotensi yang dimiliki.
3. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya dalam bentuk relegius culture di sekolah.
4. Melaksanakan kedisiplinan warga sekolah dalam menerapkan tata tertib peserta didik.
5. Melaksanakan budaya senyum, sapa, salim, sopan, santun, antar sesama warga sekolah.
6. Melaksanakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau, sehat dan nyaman, berwawasan adiwiyata.
8
D. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada disekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu adalah sebagai berikut:
1. Jujur 2. Religious 3. Tanggung jawab 4. Prestasi 5. Persatuan 6. Kreatif 7. Kerjasama 8. Disiplin 9. Komunikatif 10. Integritas, 11. Profesional
E. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
1. Struktur Organisasi SMP N 04 Bunut Hulu
Komite sekolah Kepala sekolah M.Hamidi, S.Pd Tim Pengembangan sekolah Tim Evaluasi Disekolah Wk kurikulum Riza Efriyanti Wakasek Dra. Nuraida Wak kesiswaan Abang Moi Administrasi Sekolah susilawati Laboratorium Herma Perpustakaan Evi yanti Guru Mapel Walikelas IX Herma Wali kelas VIII
Sumardi Wali kelas VII
Tri Rini
Guru BK Tuti Susanti
9
2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
Berdasarkan permendikbut no. 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah pada pasal 15 tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervise kepada guru dan ketenaga Pendidikan dalam rangka mengembangakan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 standar nasional Pendidikan. Selain itu, kepala sekolah dapat melakukan tugas pembelajaran
atau pembimbingan pada satuan Pendidikan yang
bersangkutan apabila terjadi kekurangan guru agar proses pembelajaran atau bimbingan tetap berlangsung.
3. Tugas dan Fungsi Guru a. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah seorang pendidik yang menjadi tokoh / panutan bagi peserta didik dan lingkungannya. Maka seorang guru itu harus:
1) Mempunyai standar kualitas pribadi yang baik.
2) Bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
3) Berani mengambil keputusan berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi.
b. Guru Sebagai Pelajar
Di dalam tugasnya seorang guru membantu peserta didik
dalam meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Maka seorang guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar apa yang di bawakan seorang guru pengajarannya tidak jadul.
c. Guru Sebagai Pembimbing
Sebagai pembimbing seorang guru dan siswa di harapkan ada kerja sama yang baik dalam merumuskan tujuan secara jelas dalam proses pembelajaran.
10
d. Guru Sebagai Pengarah Seorang guru di harapkan dapat mengarahkan peserta didiknya dalam memecahkan
persoalan yang telah di hadapinya dan bisa
mengarahkan kepada jalan yang benar apabila
mengalami persoalan yang negative yang telah menimpa dirinya.
e. Guru Sebagai Pelatih
Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
peserta didik dalam membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi masingmasing dari peserta didik.
f. Guru Sebagai Penilai Penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar / proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang meliputi tiga tahap yaitu: Persiapan, Pelaksanaan, dan Tindak lanjut.
1. Tugas Guru dalam Bidang Kemanusiaan
Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan jika dikaitkan dengan kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengan logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika. Tugas manusiawi / kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaikbaiknya. Adapun tugas-tugas tersebut meliputi:
1) Seorang guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya di sekolah
2) Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya
3) Seorang guru dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar mengajar
11
Sebagai agen masyarakat, guru berperan sebagai mediator (penegah) antar masyarakat dengan dunia pendidikan khususnya disekolah. Dalam kaitan ini Guru akan membawa dan mengembangkan berbagai upaya pendidikan disekolah kedalam kehidupan dimasyarakat, dan juga membawa kehidupan dimasyarakat, dan juga membawa kehidupan dimasyarakat sekolah.
3. Fungsi Guru
Menurut UU.RI No. 14 th 2005 bab 2 pasal 5 yang berbunyi:
Kedudukan dosen/guru sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen/guru sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pengabdi kepada masyarakat, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Adapun fungsi Guru sebagai berikut:
1) Sumber Belajar
Mengingat tugas guru sebagai tranmisi ilmu, mka di harapkan mampu menguasai materi yang di ajarkannya. Sebab seorang guru merupakan sumber dari belajarnya. Apa yang tidak dipahami oleh peserta didik, diharapkan seorang gurulah yang akan membantunya dalam memecahkan persoalan yang di hadapi.
2) Fasilitator
Sebagai fasilitator seorang guru berperan sebagai pendamping belajar para peserta didiknya dengan suasana yang menyenangkan. Agar dapat melaksanakan tugas sebagai fasilitator ada beberapa hal yang harus dipahami guru :
1) Memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masing media tersebut.
12
2) Mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media.
3) Mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkan sebagai sumber belajar.
4) Mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik.
3) Pengelolah
Seorang guru sebagai pengelolah pembelajaran
berperan dalam menciptakan iklim belajar yang
memungkinkan siswa belajar dengannyaman. Sebagai manager, guru memiliki 4 fungsi umum: merencanakan tujuan belajar, mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar. Memimpin, meliputi : memotivasi, mendorong dan menstimulasi peserta didik, mengawasi segala sesuatu dalam rangka mencapai tujuan.
4) Demonstrator
Seorang guru dapat mempertunjukkan kepada peserta didik agar memahami dan mengerti dari setiap pesan yang disampaikan.
5) Pembimbing
Setiap peserta didik pada saat lahir telah memiliki
potensi-potensi yang kemudian dapat di
tumbuhkembangkan sesuai dengan potensinya. Maka seorang guru berperan dalam membimbing dan mengarahkannya.
6) Motivator
Untuk menghasilkan sistem belajar yang optimal, seorang guru di tuntut kreatif dalam membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya dengan cara:
13
2) Membangkitkan minat peserta didik dalam belajar 3) Menciptakan suasana yang menyenangkan
4) Memberikan pujian terhadap keberhasilan peserta didik
5) Memberi komentar yang mendidik tentang hasil pekerjaan peserta didik
7) Evaluator
Dengan adanya evaluasi seorang guru dapat mengetahui apakah siswanya telah berhasil sehingga mereka layak untuk diberikan materi yang baru ataukah sebaliknya sehingga mereka perlu adanya remedial.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Dalam Mencanangkan Proses Belajar Mengajar
Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yng semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Dibawah ini merupakan uraian tugas pokok dan fungsi guru dalam merencanakan proses belajar mengajar agar tujuan pendidikn dapat terealisasi dengan baik.
1) Membuat program pengajaran (Silabus, RPP, Prota, Promes)
2) Menganalisa materi pelajaran 3) Membuat lembar kerja siswa
4) Membuat program harian/jurnal belajar 5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
6) Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian, tengah semester atau akhir semester
7) Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan
14
9) Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
10) Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan
11) Membuat alat bantu mengajar / alat peraga
12) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatn kurikulum
13) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
14) Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik
15) Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
16) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
17) Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
18) Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni 19) Mengikuti kegiatan kurikulum
20) Mengadakan penelitian tindakan kelas
Uraian diatas merupakan paparan tugas pokok dan fungsi guru, agar para guru menjadi lebih profesional dibidangnya dan tahu akan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
15
BAB III
NILAI-NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. Nilai-Nilai Dasar ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki
konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan
responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam praktiknya, penempatan kepentingan umum berarti bahwa memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias; bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process; Akuntabel dan transparan; melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien; berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode
16
sektor publik etika sesuai dengan organisasinya; serta mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain kepemimpinan, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi. Sementara itu, indikator adanya akuntabilitas pada pelaksanaan pemerintahan antara lain:
a. Kejelasan target yaitu kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan;
b. Partisipasif yaitu suatu keterlibatan fisik baik, mental dan emosional serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan, perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta tanggung jawab, kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan; c. Konsisten yaitu Tetap (tidak berubah-ubah), taat asas,
Selaras, sesuai;
d. Tanggung Jawab yaitu Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Jujur yaitu Sifat perkataan sesuai dengan kebenaran, menyatakan sebenar-benarnya
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
17
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai
tanah air Indonesia (Nasionalisme) dan mengedepankan
kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa,
18
mengembangkan sikap tenggang rasa. Indikator adanya
Nasionalisme pada pelaksanaan pemerintahan antara lain: a. Religius artinya Patuh terhadap ajaran agama;
b. Jujur artinya berkata dengan sebenarnya; c. Amanah artinya dapat dipercaya;
d. Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan keduniawian;
e. Tanggung jawab adalah keadaan di mana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat;
f. Menghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi (penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain. Sebab, jerih payah atau karya termasuk harta kepemilikan yang wajib dilindungi.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
19
Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum. Indikator adanya Etika Publik pada pelaksanaan pemerintahan antara lain:
a. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingklah laku atau perbuatan baik yang disengaja atau tidak disengaja; b. Integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang
dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi);
c. Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan;
d. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan;
e. Sopan adalah sikap seseorang terhadap apa yang dia lihat, ia rasakan dan dalam situasi, kondisi apapun;
f. Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola
20
pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan
kebutuhan dan keinginan masyarakat
sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena
adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Indikator adanya Komitmen Mutu pada pelaksanaan pemerintahan antara lain:
a. Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur
21
direncanakan sebelumnya;
b. Efisiensi adalah jumlah sumber daya yang di gunakan untuk mencapai tujuan organisasi;
c. Inovasi adalah kemampuan untuk menciptakan atau
melakukan sesuatu yang baru;
d. Berorientasi mutu adalah apa yang kita berikan di terima oleh pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas;
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa
latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok
orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Tanggung Jawab, Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu;
b. Mandiri, Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal;
22
c. Adil, Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya;
d. Berani, Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita memiliki karakter ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai ANEKA dalam kehidupan kita sehari-hari.
B. Peran Dan Kedudukan ASN 1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman (Elly dan Erna, 2017:16). Adapun indikator manajemen ASN, antara lain:
a. Profesionalitas adalah mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Keterpaduan adalah pengelolaan Pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan yang terpadu secara nasional; c. Akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
23
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima (Erwan, dkk.
2017:35-36) adalah: Partisipatif, dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
a. Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan
masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya;
b. Responsif, dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan;
c. Efektif dan Efisien, penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
d. Aksesibel, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
24
publik (Yogi dan Tri, 2017:01). Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of Government, yaitu:
a. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat;
b. Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;
c. Kepentingan Bersama adalah hal-hal yang berhubungan
dengan kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan
Bersama;
d. Berkesinambungan diartikan sebagai suatu hal atau peristiwa yang merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan;
e. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kabar yang sedang terjadi yang dimuat dimedia masa, alat elektronik, atau dapat kita dapatkan langsung;
25
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu
Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu adalah sebagai berikut:
1. Siswa belum aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Isu ini diangkat karena dari hasil pengamatan langsung penulis, siswa masih ada beberapa yang belum aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari proses kegiatan belajar mengajar saat guru melakukan tanya jawab materi pembelajaran ada beberapa anak yang tidak ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran bahkan ada beberapa anak malah asik sendri bercanda dengan temanya. Begitu juga saat kegiatan penugasan pemecahan masalah ada beberapa anak yang hanya diam tidak melakukan apa-apa. Keaktifan siswa di perlukan dalam rangka memenuhi salah satu penilaian afektif yaitu penilaian terhadap sikap. Ranah penilaian afektif mencakup watak prilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
2. Masih banyaknya nilai materi siswa tentang bahaya pergaulan bebas berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Berdasarkan hasil ulangan harian mata pelajaran Pendidikan olahraga dan Kesehatan pada materi pencegahan pergaulan bebas, siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih dari setengah jumlah siswa didalam kelas. hal ini menyebabkan timbulnya isu yang kurang baik dalam pendidkan. Dibawah ini akan kita lihat tabel hasil ulangan harian siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama negeri 04 Bunut Hulu.
26
Tabel 4.2 Nilai Ulangan Harian Materi Bahaya Pergaulan Bebas Kelas VIII SMPN 04 Bunut Hulu
No Nama Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Nilai 1. Dian Saputra 75 60 2. Imelda 75 75 3. Imilda 75 55
4. Irma Widya Astuti 75 60
5. Intan 75 75 6. Lidya Putri 75 50 7. Miji Lestari 75 60 8. Muhamad Iqbal 75 80 9. Muhamad Yadi 75 70 10. Lasmi 75 70
11. Novia Sri Wahyuni 75 60
12 Oktavia 75 75 13 Rindi Rahmawati 75 65 14 Rastika Rahmawati 75 60 15 Rijuanda 75 80 16 Safina 75 55 17 Widi 75 50 18 Winda Zalianti 75 75 19 Zikri 75 60
Sumber: hasil pengolahan data sisiwa pada mata pelajaran penjas dengan materi bahaya pergaulan bebas.
27
3. Masih banyak siswa yang tidak disiplin saat jam masuk kelas.
Isu ini terlihat pada saat pengamatan langsung yang penulis lakukan. Pada saat jam istrahat anak-anak diberikan waktu 15 menit untuk pergi ke kantin atau sekedar beristirahat diluar kelas, saat jam masuk ada beberapa anak yang belum masuk sesuai dengan jadwal karena masih berada di kantin atau toilet. Sehingga hal tersebut menunda proses pembelajaran.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru mata pelajaran, perlu ditentukan prioritas dilakukan dengan mengunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) tidak penting; (2) kurang penting; (3) cukup penting; (4) penting; (5) sangat penting. Skala penilaian berpedoman pada 4 (empat) kreteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau bisa disingkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut;
Table 4.1 Analisisi Prioritas Masalah Melalui Metode APKL
No Isu
Kriteria
Total Peringkat
A P K L
1 Siswa belum aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
3 4 4 4 15 II
2 Masih banyaknya nilai materi siswa tentang bahaya pergaulan bebas berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
4 5 4 5 18 I
3 Masih banyak siswa yang
tidak disiplin saat jam masuk kelas.
28
Dari analisis isu mengunakan Teknik APKL maka didapatlah isu prioritas yaitu “Masih Banyaknya Nilai Materi Siswa Tentang Bahaya
Pergaulan Bebas Berada Di Bawah Kriteria Ketuntasan Minimal”.
Berdasarkan hasil nilai ulangan harian siswa, dapat diketahui bahwa isu tersebut disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Rendahnya ketertarikan siswa Kelas VIII terhadap pembelajaran penjas terkait bahaya pergaulan bebas.
Terlihat dari hasil ulangan harian materi bahaya pergaulan bebas siswa kelas VIII masih banyak yg tidak memenuhi standar kriteria penilaian. Penulis lihat hal tersebut karena siswa kurang tertarik dengan materi yg di sampaikan dengan cara yang monoton. Metode-metode pembelajaran harus dibuat sekreatif mungkin agar siswa mau ikut aktif dalam proses pembelajaran.
2. Kurangnya sarana dan prasaran pendukung proses pembelajaran.
Untuk mendukung pembelajaran dirasa masih kurang di sekolah, sehingga pembelajaran belum maksimal. Sarana dan prasarana seperti buku dan media pembelajaran yang masih kurang. Oleh sebab itu, penulis ingin menambah sedikit media pendukung agar tujuan pembelajaran biasa terlaksanakan sesuai dengan keinginan.
3. Belum efektifnya pengunaan model pembelajaran siswa kelas VIII terkait bahaya pergaulan bebas.
Siswa kelas VIII belum mengunakan model pembelajaran secara efektif siswa terlihat tidak aktif dan tidak memahami penjelasan yang diberikan guru sehingga nilai siswa banyak yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Model pembelajaran yang baik diharapkan akan membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Pengunaan model dan media pembelajaran yang tepat sasaran akan mempermudah guru mengajar dan mempermudah siswa menerima informasi.
29
Untuk menentukan penyebab utama isu, maka dilakukan analisis dengan mengunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan sekala penilaian 1 sampai 5, (1) Sangat rendah, (2) Rendah, (3) Sedang, (4) Tinggi, (5) Sangat Tinggi, sebagai berikut:
Table 4.3 Penapisan Masalah Melalui Metode USG
No Isu Aktual U S G Skor Rangking
1 Kurangnya ketertarikan siswa Kelas VIII terhadap pembelajaran penjas
3 4 4 11 II
2 Kurangnya sarana dan
prasaran pendukung
proses pembelajaran
pada siswa kelas kelas VIII
3 4 3 10 III
3 Belum efektifnya pengunaan model pembelajaran terkait bahaya pergaulan bebas pada siswa kelas VIII
4 4 5 13 I
Dari analisis mengunakan tehnik USG maka didapatkan penyebab utama dari isu adalah “Belum efektifnya penggunaan model pembelajaran terkait bahaya pergaulan bebas” dari hasil dua system analisis tersebut, ditetapkan judul penulisan yaitu: “Efektivitas Terhadap Pemahaman Bahaya Pergaulan Bebas
Mengunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu.”.
30
“Problem Based Learning (PBL) merupakan model kurikulum yang berhubungan dengan masalah dunia nyata siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai dua karakteristik penting, pertama masalah harus autentik yang berhubungan dengan kontek sosial siswa, kedua masalah harus berakar pada materi subjek dari kurikulum”. Terdapat tiga ciri utama dari model Problem Based Learning (PBL).
Pertama, problem based learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, tetapi melalui model problem based learning (PBL) siswa menjadi aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem based learning ini
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran. Artinya tanpa masalah pembelajaran tidak akan
mungkin bisa berlangsung. Ketiga, pemecahan masalah
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Dengan demikian kegiatan yang muncul di rancangan aktualisasi yaitu:
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mempersiapkan Media Pembelajaran
3. Membuat instrument penilaian tes
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
31
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja
: SMP NEGERI 4 BUNUT HULU
Isu Yang Diangkat : Masih banyaknya nilai materi siswa tentang bahaya pergaulan bebas berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
Masalah Yang diangkat : Belum efektifnya penggunaan model pembelajaran terkait bahaya pergaulan bebas
Gagasan Pemecahan : Efektivitas Terhadap Pemahaman Bahaya Pergaulan Bebas mengunakan model
pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu.
No Kegiatan dan Output/ Hasil Kegiatan
Tahapan kegiatan Proses Kegiaatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai
Dasar Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 1 Kegiatan : Membuat Rencana 1. Berkomunikasi Dengan Mentor dan
Saya akan berkonsultasi dengan
Mentor dan Kepala Sekolah
Kontribusi terhadap Visi-Misi:
32 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Output/Hasil Kegiatan: Tersedianya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kepala Sekolah 2. Menyiapkan Silabus Mata Pelajaran 3. Menentukan bahan/materi ajar serta menentukan model dan media pembelajaran
4. Menentukan langkah-langkah
pembelajaran dan
alokasi waktu dalam proses pembelajaran 5. Membuat RPP 6. Mencetak RPP dan menyerahkannya kepada Kepala Sekolah mengenai penyusunan RPP (Nasionalisme: Musyawarah), (Pelayanan Publik: Partisipatif).
Saya berkomuniukasi menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik:
Sopan), (WoG: Komunikasi).
Kemudian saya akan mengerjakan RPP sesuai dengan aturan penulisan yang telah berlaku (Akuntabilitas:
Konsisten). Setelah berkonsultasi
dengan Mentor dan Kepala Sekolah,
saya akan menyiapkan silabus
dengan melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
(Akuntabilitas: Tanggungjawab).
Selanjutnya saya akan mengkaji silabus untuk menentukan indikator dan tujuan pembelajaran dengan benar dan tepat. (Etika Publik:
Dengan tersedianya
RPP, maka saya akan mendukung
pencapaian Visi-Misi Organisasi yaitu" Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap,
mutakhir, dan berwawasan kedepan”. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi: Tersedianya RPP akan membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran serta
33
Integritas Tinggi). Kemudian saya
menentukan materi/bahan ajar, saya akan mencari dari berbagai referensi yang tersedia di internet (Anti
Korupsi: Mandiri). Selanjunya Saya
akan menentukan media ajar yang efektif sesuai dengan kebutuhan
proses pembelajaran (Komitmen
Mutu: Berorientasi Mutu).
Kemudian saya akan Menyusun
langkah-langkah pembelajaran
secara sistematis dan
berkesinambungan dengan
menyesuaikan pada model dan
media pembelajaran yang telah
ditentukan agar pembeljaran dapat terlaksana dengan tepat (Komitmen
Mutu: Berorientasi Mutu).
Kemudian, saya akan menerapkan
34
hasil konsultasi dengan mentor dan
kepala sekolah (Nasionalisme:
Amanah). Selanjuntanya, saya akan
membuat RPP secara sistematis jumlah jam pelajaran, indikator dan tujuan, model dan media, alokasi
waktu, yang telah disesuaikan
dengan silabus (Manajemen ASN:
Keterpaduan). Setelah itu, Setelah
RPP selesai dibuat, saya akan mencetak dan menyerahkan RPP
kepada Kepala Sekolah untuk
ditandatangani dan dijadikan arsip
sekolah (Etika Publik:
Bertanggungjawab). 2 Kegiatan : Mempersiapkan media pembelajaran Output/Hasil 1. Menyiapkan Vidio Menyiapkan alat pendukung vidio 2. Menyiapkan bahan
Saya akan membuka portal media sosial yutube untuk mencari informasi yang bisa dipahami mengenai materi
bahaya pergaulan bebas
Kontribusi terhadap Visi-Misi:
Dengan adanya media vidio dan media gambar
35
Kegiatan:
Media vidio dan media gambar media gambar 3. menyiapkan alat pendukung gambar 4. Membuat media gambar
(Akuntabilitas: Kejelasan target), (WoG: Informasi). Selanjutnya saya
akan menentukan pilihan dengan tepat video mana yang cocok dan
mudah untuk memberikan
pemahaman dalam upaya
meminimalisir terjadinya pergaulan
bebas (Anti Korupsi: Berani).
Setelah itu saya akan mengunduh
vidio yang saya pilih dan
mencantumkan sumber dari yutube
(Nasionalisme: Menghargai Karya Orang Lain), (Pelayanan Publik: Efektif dan Efesien). Setelah saya
mendapat kan video saya akan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai bahan ajar mengunaan media vidio yang efektif dan menyenangkan seperti, laptop,
mendukung Visi dan Misi organisasi dalam “Mewujudkan
penyelenggaraan
pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan”. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi: Tersedianya media pembelajaran akan membuat proses pembelajaran menarik, dengan memperkuat nilai profesionalisme.
36
proyektor, dan sound system, yang akan membuat siswa aktif dan
pembelajaran menjadi menarik
(manajemen ASN: Profesionalitas).
Setelah video dan alat pendukungnya siap kemudian saya akan mencari informasi di Google tentang
gambar-gambar yang berkaitan dengan
materi pergaulan bebas (WoG;
Informasi), selanjutnya setelah saya
menentukan gambar mana yang sesuai dengan pembelajaran saya
mengunduh gambar tersebut
(Akuntabilitas: Konsisten). Saya
akan mencetak gambar yang saya pilih mengunakan kertas bekas yang tidak terpakai (Komitmen Mutu:
Efesiensi). Kemudian Saya akan
37
untuk membuat media gabar dengan teliti seperti pita, lem, kertas karton, kardus bekas, gunting, spidol dan pulpen (Etika Publik: Cermat).
Langkah selanjutnya Yang pertama saya akan mengunting kertas yang sudah berisi gambar, kemudian saya menempelkan kertas yang sudah digunting mengunakan lem sesuai dengan pengelompokan jenis-jenis pergaulan bebas, Selanjutnya saya menempel gambar pada kardus bekas yang telah dipotong kecil-kecil yang akan dicocokan di gambar yang ada di kertas karton (Komitmen
Mutu: Inovasi)
3 Kegiatan: membuat instrument penilaian tes
Output/hasil
1. Menentukan kisi-kisi soal tes
2. Membuat soal pre
Saya akan menentukan kompetensi dasar yang akan diukur terlebih dahulu (Anti Korupsi: Efektivitas),
Kontribusi terhadap Visi-Misi:
38
Instrument penilaian tes tes dan soal pos tes
3. Mencetak soal
pretes dan soal
postes
(Manajemen ASN: Akuntabilitas).
Kemudian saya akan memilih materi
yang esensial/kenyataan sesuai
dengan lingkup materi yang akan
dites (Nasionalisme: Jujur).
Setelah materi dipilih saya akan merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi dan level kognitif (WoG:
Singkronisasi). Kemudian saya akan menentukan indikator yang dipakai (akuntabilitas: kejelasan
target). Selanjutnya saya akan menentuakan soal (Komitmen Mutu:
Berorientasi Mutu). Kemudian saya
akan berhati-hati dalam menganalisis tingkat kesukaran soal (Etika Publik:
Disiplin). Soal yang akan saya buat
adalah soal pilihan ganda.
Dengan adanya
instrument penilaian tes mendukung Visi dan Misi organisasi dalam”
Mewujudkan sistem
penilaian yang otentik.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi: Tersedianya instrumem pembelajaran akan membuat proses pembelajaran menarik, dengan memperkuat nilai kreatif.
39
Selanjutnya Saya akan mulai menulis soal-soal tes yang sesuai dengan
materi yang di pelajari
(Akuntabilitas: Kejelasan Target),(Pelayanan Publik: Aksesibel). Setelah membuat soal
saya akan mencetak lembar soal-soal tes (WoG: Integrasi).
4 Kegiatan: Melaksanakan kegiatan pembelajaran Output/Hasil Kegiatan: Kegiatan pembelajaran 1. Melaksanakan kegiatan awal 2. Melaksanakan kegiatan inti 3. Melaksanakan kegiatan penutup
Diproses kegiatan awal, saya akan mengajak siswa berdoa bersama,
memeriksa kesiapan kelas,
memeriksa kehadiran siswa,
memberikan motivasi
(Nasionalisme: Religius).
Selanjutnya, selanjutnya saya akan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai terlebih dahulu agar proses pembelajaran lebih
terarah dan berjalan lancar.
Kontobusi terhadap Visi-Misi: Terlaksananya kegiatan pembelajaran dapat “Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan
40
(Akuntabilitas: Transparan). Saat
melaksanakan kegiatan inti terlebih
dahulu saya akan memberikan
latihan pre tes kepada siswa (WoG:
Berkesinambungan). Setelah
selesai fre tes sayaakan
memperkenalkan materi yang akan dipelajari agar pemebelajaran lebih
efektif (Komitmen mutu:
Efektifitas). Selanjutnya saya akan
mengarahkan kepada siswa untuk memeperhatikan vidio yang telah saya siapkan sisiwa diperintahkan untuk mengamati (Etika Publik: Taat
Perintah). Kemudian saya akan
memberikan gembar pada masing-masing peserta (Anti Korupsi: Adil).
Kemudian mereka mencocokan
gambar dengan kelompok gambar
beriman, bertaqwa, dan
memiliki keunggulan kompetitif” Penguatan Nilai-Nilai Organisasi: Terselengarakanya proses pembelajaran pembelajaran akan membuat proses pembelajaran kreatif, berintegritas dan professional.
41
yang ada di kertas karton yang sudah
ditempelkan di papan tulis
(Pelayanan Publik: Responsif).
Setelah siswa menemukan
kelompok gambarnya, sisiwa harus menjelaskan maksud dari gambar yang ditemuinya (Akuntabilitas: Partisipatif). Setelah itu semua
siswa ditugaskan menjelaskan
gambar siswa diberikan Latihan pos
tes (Manajemen ASN:
Keterpaduan).Dikegiatan penutup
saya akan mengajak siswa
menyimpulkan dan memberi
pandangan proses pembelajaran
pembelajaran yang telah mereka terima (Akuntabilitas: Jujur).
5 Kegiatan;
Melakukan evaluasi dan
1. Memberikan penilaian hasil tes
Setelah mendapatkan lembar tes siswa saya akan membawa lembaran
Kontobusi terhadap Visi-Misi:
42
menganalisis hasil pembelajaran
Output/Hasil Kegiatan:
Nilai hasil belajar siswa
2. Membuat analisis hasil tes siswa dan
memasukkan nilai
hasil tes kedalam format penilaian. 3. Mencetak analisis
hasil tes dan
melaporkan hasil tes
kepada kepala
sekolah
4. Membagikan dan
mengumumkan
hasil tes siswa
kepada siswa.
tes ke rumah agar tidak menggangu
proses pembelajaran berikutnya
(Anti Korupsi: Bertanggung Jawab) (WoG: kepentingan Bersama). Saya akan mengkoreksi
lembaran soal siswa dengan
pedoman penilaian yang sesuai
dengan pedoman ada
(Akuntabilitas: Jujur). Saya menganalisis hasil tes siswa diluar jam pelajaran agar tidak menyita waktu dalam proses pembelajaran dan lebih teliti dalam menganalisis dan memberikan nilai hasil praktek.
(Komitmen Mutu: Efisiensi), (Manajemen ASN: Profesionalitas).
Setelah hasil tes siswa di analisis dan
dimasukkan kedalam format
penilaian, saya akan mencetak dan
Dengan mendapatkan
hasil belajar diharapkan
dapat “mewujudkan
sistem penilaian yang otentik” Penguatan Nilai-Nilai Organisasi: Terselengarakanya hasil pembelajaran memperkuat nilai profesional.
43
melaporkan hasil tersebut kepada
Kepala Sekolah. (Nasionalisme:
Tanggungjawab) (Pelayanan Publik: Partisifatif). Setelah dilaporkan kepada Kepala Sekolah, saya akan memberikan hasil praktek berupa nilai murni peserta didik dari hasil penerapan model pembelajaran
(Etika Publik: Integritas Tinggi).
Menyetujui; Putusibau, 21 Maret 2021
Coach Mentor Peserta
Sagitarisman Abdul Majid, S.Pd. SD Riza Efriyanti
44
C. Rancangan Jadwal Kegiatan
Tabel 4.5 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta Riza Efriyanti
Instansi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu
Tempat Aktualisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 29-31 Maret 2021 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 Mempersiapkan Media Pembelajaran 1-5 April 2021 Media Pembelajaran 3 Membuat Instrument Penilaian Tes 6-9 April 2021 Instrument Penilaian Tes 4 Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran 12-16 April 2021 Kegiatan Pembelajaran
5 Melakukan Evaluasi Dan
Menganalisis Hasil
Pembelajaran
19-22 April 2021 Nilai Hasil belajar Siswa
Mentor Peserta
Abdul Majid, S.Pd. SD Riza Efriyanti
45
D. Jadwal Bimbingan Konsultasi Dengan Coach
Tabel di bawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi Bersama coach:
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Coach
Nama Peserta Riza Efriyanti
Instansi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu
Tempat Aktualisasi
Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu
N o Tanggal/ waktu Kegiatan Catatan Bimbingan Media Komuni kasi Paraf Coach 1 12/3/2021 19.00 wib
Diskusi awal Mencari isu-isu
yang ada disekolah Tatap muka 2 15/3/2021 19.30 Wib
Konsul tasi isu-isu yang akan diangkat
Membuat catatan isu-isu yang ada disekolah
Tatap muka
3 16/3/2021 19.30 Wib
Bimbingan isu-isu yang akan diangkat
Memilih isu yang aktual Tatap muka 4 18/3/2021 19.3 Wib Menyusun rancangan
dari BAB I sampai
dengan BAB III
Perhatikan Langkah-langkah dalam penyusunan Tatap muka 5 18/3/2021 19.30 Mencari indikator
ANEKA dan Kedudukan ASN
Mempelajari
maksud dan tujuan
dari
masing-masing imdikator
Tatap muka
46
6 21/3/2021 19.30 Wib
Mengaitakan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan ASN dengan Langkah-langkah kegiatan Menyesuaikan indikator dengan Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Tatap muka 7 22/3/2021 17.00wib
Revisi Hasiln Seminar Perbaiki Catatan Kesalahaan Seminar Rancangan Aktualisasi Tatap Muka 8 24/3/2021 09.00 Wib Bimbingan Laporan
Aktualisasi dan Revisi Hasil Seminar Revisi Penulisan Rancangan Aktualisasi berdasarkan cacatan seminar Tatap Muka Coach Peserta
Sagitarisman Riza Efriyanti
47
E. Jadwal Bimbingan Konsultasi Dengan Mentor
Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Nama Peserta Riza Efriyanti
Instansi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas
Hulu
Tempat Aktualisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Bunut Hulu
No. Tanggal/ waktu Kegiatan Catatan Bimbingan Media Komunikasi Paraf Coach 1 15/3/2021 08.30 Wib Bimbingan Isu dan Masalah RA Bisa dan Lanjutkan Via WhatsApp 2 22/3/2021 10.00 wib Bimbingan Sebelum Seminar Rancangan Aktualisasi Bisa dan Lanjutkan Tatap Muka Mentor Peserta
Abdul Majid, S.Pd. SD Riza Efriyanti
48
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Fatimah, E ,&Irawati, E.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kusumasari, dkk .2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:A kuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latif, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Y, & Sejati, T. A. (2017). Whole Of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia - Jakarta.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Yuniarsih, T, &Taufiq, M. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
49
BIODATA PENULIS
1. Nama : Riza Efriyanti
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Nanga Semangut/ 25 januari 1991
4. NIP : 199101252020122017
5. Pangkat/ Golongan Ruang : Penata Muda/ IIIa
6. Satatus : Kawin
7. Agama : Islam
8. Pendidikan : S1 Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
9. Jabatan : Guru Penjaskes
10. Unit Kerja : SMP N 04 Bunut Hulu
11. No Telpon : 081373728499
12. Alamat Rumah : Jln Lintas Selatan Desa Nanga
Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu
13. Motto : Do The Best