• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN DATA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

TINJAUAN DATA

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Sejarah Perkembangan Kafe

Kata kafe berasal dari bahasa Perancis yaitu café atau coffee dalam bahasa Indonesia kopi atau coffeehouse adalah kedai kopi, istilah ini muncul pada abad ke 18 di Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan Sultan Mohammed IV ke Paris, Perancis dengan membawa berkarung-karung biji misterius yang nantinya dikenal dengan nama coffee.

Ketika utusan Sultan meninggalkan Paris pada bulan Mei tahun

berikutnya, kebiasaan menikmati kopi yang dikenalkan pada kaum bangsawan Paris telah menjadi mode baru. Yang kemudian pada tahun 1672 seorang pengusaha muda asal Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal menjualnya secara umum, pertama-tama di sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko kecil yang berlokasi di Quai de I’Evole, di mana dia menjual kopi dengan harga dua sol, enam dernier ( atau sekitar dua penny Inggris ) satu cangkir. Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dalam sejarah kopi di Perancis, ia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas menuju ke jalan besar ke arah Jardin de Plants, dimana tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi atau kafe.

Penyebaran cafe atau coffee house di Eropa terjadi melalui jalur perdagangan, ke wilayah Italia yang dikenal dengan sebutan caffe yang hanya berbeda penulisan saja. Yang kemudian pada tahun 1839 muncul kata cafeteria dalam bahasa American English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk menyebutkan sebuah kedai kopi. Sementara itu istilah café sebagai tempat minum kopi mulai muncul di Indonesia, ketika Belanda mendirikan kota Batavia yang sekarang lebih dikenal dengan nama Jakarta pada masa pemerintahan VOC (1619 ). Tempat tersebut ditujukan

(2)

10 untuk orang-orang Belanda dan para bangsawan berkumpul sambil minum kopi.1

Menurut Ernst Neufret yang diterjemahkan oleh Sjamsu Amril dalam bukunya yang berjudul Data Arsitek, restoran dapat di bagi dalam beberapa jenis, yaitu :

 Bar makanan ringan

Dipergunakan terbatas hanya untuk makanan ringan, pelayanan dilakukan pada meja panjang atau diambil sendiri oleh pembeli yang bersangkutan dan terus dibawa ke meja makan. Biasanya makanan masak dekat tempat penjualan walaupun persiapannya dilakukan dibelakang tempatnya, begitu juga tempat mencuci dan gudang penyimpanan bahan makanan tersebut.

 Kedai kopi

Biasanya dilayani oleh pelayan, kadang-kadang dilayani dari bagian depan ruang masak yang dibatasi meja penyekat yang diberi tirai berhias. Tempat persiapan utama dan tempat cuci terletak dibelakang.

Menurut Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul Restaurant Planning & Design, Van Nostrad Reinhold, 1973, restaurant dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut cara menyajikan makanan dan minuman serta kekhususannya :

 Restaurant dengan sistem SnackBar

Restaurant ini biasanya menjual makanan yang sudah jadi ( tinggal menghangatkan kembali ) dan makanan tersebut dapat dimakan pada meja counter atau pada meja makan yang telah disediakan. Titik berat restoran ini adalah ruang yang ekonomis, jumlah karyawannya terbatas dan jumlah makanan yang terbatas pula.

 Restaurant dengan sistem Café

Restaurant ini biasanya menjual makanan hanya dua sampai tiga jenis saja, tetapi selain itu juga menyediakan kue. Modal dan tenaga kerja biasanya dalam jumlah kecil.

1

(3)

11  Restaurant dengan sistem Coffee Shop

Restaurant ini menyediakan makanan ringan atau minuman yang sudah jadi, serta kue-kue selain itu restaurant ini biasanya menyediakan banyak pelayan untuk melayani pengunjung.

2.1.2. Definisi Kafe

Menurut Building Planning & Design Standart secara umum kafe

merupakan tempat yang menyediakan makanan dan minuman yang mendekati restoran dalam sistem pelayanan yang di dalamnya terdapat hiburan alunan musik. Sehingga kafe dapat digunakan sebagai tempat yang santai untuk berbincang-bincang.

Dan yang membedakan kafe dengan tempat makan lainnya adalah

kafe lebih mengutamakan hiburan dan kenyamanan pengunjung. Hiburan tersebut tidak dapat membuat pengunjung bosan. Adapun definisi lain tentang kafe. Kafe yaitu tempat yang biasa digunakan untuk bertemu dengan teman , relasi atau kolega. Kafe adalah restoran yang paling sederhana dengan menu yang sangat sederhana pula. Jam buka kafe secara umum dimulai malam hingga pagi hari ( 06.00 WIB – 02.00 WIB ) tetapi beberapa kafe dibuka mulai sore hingga malam ( 10.00 WIB – 22.00 WIB ). Tempat yang biasa digunakan untuk membuka kafe adalah di sebuah bangunan atau rumah yang didekorasi dan ditata dengan baik, dan terkadang shopping mall juga merupakan tempat yang cocok untuk sebuah kafe. Tempat seperti ini biasanya lebih ramai dibandingkan dengan

restoran, karena banyak tamu yang keluar masuk dan harganya terjangkau.2

Selain itu juga kafe sering disebut dengan restoran kecil yang

melayani/menjual makanan ringan dan minuman, kafe biasanya digunakan

oleh orang-orang untuk menghabiskan waktu atau istirahat sejenak.3

Makanan dan minuman yang terdapat pada kafe antara lain hot drink (coffee), cold drink (ice coffee, ice tea, soft drink), hot food (sandwich, burger), cold food (salad, baker, snack).

2

Eugene Chan, Directory of Return,2000,http//www.capuresto.com 3

(4)

12 2.1.3. Jenis dan Kategori Kafe

Jenis – jenis café menurut cirinya masing-masing, sehingga kafe dapat digolongkan menjadi :

 Bisnis Kafe

Salah satu jenis café yang benar-benar didirikan untuk mencari nilai keuntungan atau komersial.

 Tema Kafe

Salah satu jenis café yang dalam perancangan interior café-nya berdasarkan suatu tema tertentu seperti : Fashion Café, Planet Hollywood, Hard Rock Café.

 Etnik Kafe

Café yang dirancang khusus berdasarkan suatu budaya bangsa lain, antara lain Jimbaran Café, Amigos Restaurants, Brasil Churrascaria Café dan lain-lain.

2.1.4. Jenis – Jenis Sistem Pelayanan Kafe

Sistem pelayanan pada kafe terdapat beberapa macam, antara lain:

a. Selft Service

Dimana pengunjung melakukan pelayanan bagi dirinya sendiri. Pengunjung datang mengambil makanan dan minuman yang mereka inginkan, kemudian menuju kasir dan membayar makanan dan minuman yang dipesan. Kemudian mereka duduk ditempat yang disediakan. Cara ini berkesan familiar dan bersahabat.

b. Waiter or Waitress Service to Tables

Pengunjung datang dan duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian pramusaji akan melayani mereka. Pramusaji akan melayani mereka mulai dari pencatatan menu makanan sampai mengantarkan bon pembayaran kepada pengunjung. Cara ini berkesan lebih formal.

c. Counter Service

Sistem pelayanan dimana tamu duduk didepan counter makanan, kemudian pelayan atau juru masak dengan langsung memasak makanan

(5)

13 dan diperlihatkan dihadapan para pengunjung. Biasanya digunakan untuk pelayanan yang cepat dan tidak formal.

d. Automatic Vending

Menggunakan mesin otomatis. Pengunjung memasukan koin lalu dari

mesin keluar makanan atau minuman yang dipesan.4

2.1.5. Sistem Menu Yang Digunakan Pada Kafe

a. Sistem Papan Menu

Pada sistem ini pengunjung dapat memilih jenis makanan dan daftar makanan yang terdapat pada menu dan langsung membayar.

b. Sistem Buku Menu

Pengunjung duduk, melihat menu, memesan makanan yang ditawarkan pelayan, dan pembayaran dilakukan melalui pelayanan atau dapat langsung ke kasir.

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1. Kafe Kopi

1. Sejarah Perkembangan Kafe Kopi

Terlepas dari berbagai legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak, sejarah mencatat penanaman komersial kopi pertama kali dilakukan di Arab pada abad ke-15. Untuk jangka waktu yang lama, perdagangan komoditi yang berkelas tersebut dijaga dengan sangat ketat, para petani Arab berusaha dengan berbagai cara untuk menghentikan negara lain memperoleh biji kopi mereka yang berharga. Sejalan dengan waktu, biji kopi serta potongan tanaman tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki di mana kopi terkenal sebagai “anggur arab” .

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa dan pada suatu

4

(6)

14 waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690 karena tanaman atau biji mentahnya tidak diizinkan keluar kawasan Arab. Kemudian, berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Kopi pun dengan cepat menyebar ke Eropa. Meski masyarakat Italia sudah mengenal kopi sejak abad ke-10, namun pembukaan kedai kopi pertama, Botega Delcafe di Italia, baru terjadi pada tahun 1645. Kedai kopi itu kemudian menjadi pusat pertemuan para cerdik pandai di negeri pizza tersebut. Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Pada abad ke-18, misionaris (utusan), para pedagang serta kolonis memperkenalkan kopi pada Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya yang alami terbukti merupakan tempat yang tepat untuk bertanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh menyebar dengan cepat.

Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis, sebagian hal ini didasari oleh menurunnya persediaan teh oleh para pedagang Inggris.

Perjalanan kopi menjadi minuman yang paling digemari penduduk bumi memang tidak mulus. Ada masa-masa di mana kopi menjadi produk yang kehadirannya “diharamkan”. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan ortodoks di majelis keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Akan tetapi, karena popularitas minuman ini, larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Seabad kemudian, tepatnya pada tahun 1656, Wazir Kerajaan Usmaniyah mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, melainkan menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi,

(7)

15 bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk meminta cerai.

Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan, minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang, melainkan juga menghukum orang-orang yang minum kopi. Alasannya, kopi adalah “komoditas politik” kaum muslim dalam upaya menggeser popularitas anggur yang sejak lama sudah dikenal dan identik dengan kaum Katolik. Larangan juga diberlakukan di Rusia, meski lebih bersifat “diskriminatif” dan menjaga wibawa aristokrasi kopi. Karena dianggap bergengsi sebagai minuman, Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

2. Definisi Kafe Kopi

Pada awalnya kafe hanya berfungsi sebagai sebagai kedai kopi,

tapi sesuai dengan perkembangan zaman kafe telah memiliki banyak konsep, diantaranya sebagai tempat menikmati hidangan. Pada masa sekarang ini kafe adalah tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik atau tempat informasi yang menyajikan makanan dan

minuman ringan. 5

Kafe kopi juga bukan sekedar tempat untuk minum kopi atau teh

dan menyantap makanan ringan sembari melepas kejenuhan dan melewatkan waktu, tetap juga sebagai tempat berkumpul, bersosialisasi, bertukar pikiran, memperluas jaringan, bisnis, dan lain-lain.

3. Jenis-Jenis Kopi

Kopi memiliki 4 golongan, yaitu : a. Kopi Liberika (Coffea Liberica )

5

(8)

16 Jumlah terbatas dan para petani tidak terlalu suka akan jenis kopi ini karena selain memiliki kualitas biji kopi yang rendah juga karena kopi liberika rentan terhadap penyakit yang menyerang kopi.

b. Kopi Ekselsa

Sama halnya dengan kopi liberika, kopi ekselsa juga tidak disukai oleh petani. Hal ini disebabkan karena rendahnya kualitas biji kopi yang dihasilkan oleh kopi golongan ekselsa, rentan terhadap penyakit yang menyerang tanaman.

c. Kopi Arabika ( Coffea Arabica )

Kopi arabika berasal dari Ethiopia dan Abessinia. Kopi ini merupakan jenis pertama yang dikenal dan dibudidayakan, bahkan termasuk kopi yang paling banyak diusahakan hingga akhir abad ke-19, dominasi kopi arabika mulai menurun karena kopi sangat peka terhadap penyakit yang menyerang tanaman kopi.

d. Kopi Robusta

Kopi robusta berasal dari Kongo. Kopi ini masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Beberapa jenis yang termasuk kopi robusta, anatar lain Quillou, Uganda, Chanephora. Karena memiliki sifat yang lebih unggul maka kopi jenis robusta ini berkembang sangat cepat. Kopi jenis robusta mendominasi perkebunan kopi di Indonesia.

4. Cara Pembuatan Kopi

a. Buah dan tanaman kopi dipetik dan dipilih yang matang dan diambil bijinya. Lalu dicuci dengan air, kemudian dimasukkan dalam tong yang berisi air untuk memisahkan biji kualitas baik dan buruk.

b. Buah yang matang disaring dengan memberikan tekanan. Biji tersebut kemudian dimasukan ke tangki fermentasi berisi air selama 8-20 jam. c. Proses pencucian biji kopi dan getah yang meragi akan membuat biji

(9)

17 d. Biji kopi kemudian dikeringkan dengan mesin pengering ataupun dijemur di halaman terbuka. Hal ini dilakukan untuk menghindari proses pembusukan.

e. Proses pengeringan biji kopi selanjutnya dengan sinar matahari.

f. Proses pemisahan biji yang berkualitas baik (matang) dan buruk (mentah) tanpa mencuci getahnya untuk mendapatkan kopi dengan tingkat keasaman yang tinggi.

g. Proses pemanggangan biji kopi dengan menggunakan mesin. Proses pemanggangan yang cepat akan menghasilkan kopi yang beraroma tajam dan bening. Sedangkan jika prosesnya lama akan menghasilkan kopi yang lebih kental.

h. Biji kopi yang sudah dipanggang siap untuk dihaluskan dan dikemas.

5. Syarat Penyimpanan Kopi

Beberapa syarat penyimpanan biji kopi yang baik :

a. Tempat penyimpanan kopi harus memiliki aliran udara (ventilasi) yang lancar dan cukup agar suhu lebih konstan (stabil).

b. Suhu optimum sekitar 20-250C. Tempat penyimpanan yang lembab

dapat menyebabkan kopi mudah terserang jamur.

c. Tempat penyimpanan harus bersih bebas penyakit dan bebas bau. d. Pada sisi bawah dan samping tidak berhubungan langsung dengan

tembok atau lantai karena menyebabkan kopi menjadi lembab.

6. Cara Penggunaan Peralatan Pembuat Kopi

Beberapa peralatan yang digunakan dalam membuat kopi, diantaranya:

a. Espresso Machine : karena bentuknya yang cukup besar, alat ini lebih banyak digunakan di kafe dan resto. Caranya, padatkan kopi pada basket ( untuk proses tamping ), kemudian pasang pada mesin espresso. Letakkan cangkir

(10)

18 espresso di bawah porta-filter. Alirkan air panas matang. Air kopi akan dengan sendirinya mengalir ke dalam cangkir.

b. Espresso Pot : putar dan buka bagian dasar

teko. Kemudian masukkan kopi dan tuangkan air matang suhu ruangan ke teko bagian bawah, rapatkan kembali. Panaskan di atas api sedang hingga mendidih. Uap air kopi akan dengan

sendirinya naik ke teko bagian atas. Bila penguapan selesai, kopi siap dinikmati.

c. Filter Drip : letakkan penyaringan yang

terbuat dari besi pada bagian atas gelas. Buka penutupnya, masukkan kopi dan tuangkan air panas. Air kopi akan turun ke dasar dan siap dinikmati.

d. Vacuum : tuangkan air pada wadah kaca

bagian bawah, dan kopi pada kaca bagian atas. Satukan dengan kedudukan yang tepat. Panaskan di atas api kecil hingga air dengan sendirinya naik ke atas dan bercampur dengan kopi. Dan siap dinikmati.

e. French Press : masukan 2 sdm kopi ke dalam

gelas, tuangkan air panas. Tutup dan tekan perlahan-lahan alat penekan ( yang berlubang kecil-kecil) hingga ampas kopi terkumpul pada dasar wadah.

7. Minuman Kopi Terpopuler di Dunia

a. Espresso, merupakan paduan tiga kekuatan kopi, yaitu aroma, kekentalan, dan rasa yang dahsyat. Perpaduan cita rasa kopi ini mengantarkan espresso menjadi salah satu minuman yang digemari oleh penggemar kopi.

b. Americano atau American-style coffee, lebih encer daripada espresso dan disajikan dalam gelas besar.

(11)

19 c. Doppio atau double shot, kandungan espresso-nya dua kali lebih banyak dibanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.

d. Freddo, disebut juga dengan iced coffee. e. Hag, kopi tanpa kafein.

f. Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.

g. Frapuccino, espresso yang dikombinasikan dengan susu dan di blender bersama es batu.

h. Thai Coffee, kopi yang diberi susu kental manis.

i. Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.

j. Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil.

k. Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk.

l. Granita di caffe con panna, jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.

2.2.2. Perpustakaan sebagai Fasilitas Pendukung Kafe Kopi

1. Sejarah Perkembangan Perpustakaan

Perkembangan perpustakaan tidak lepas dari sejarah manusia, karena Perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula – mula mengembara ke berbagai tempat. Kehidupan ini disebut kehidupan nomaden Pada perkembangan berikutnya manusia mulai menetap dengan mata pencaharian utama yakni bertani. Dalam kehidupan mengembara dan bertani, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainny, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.Bila kegiatan memberi tanda tersebut berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya

(12)

20 maupun dari suku ke suku lainnya maka banyak dugaan Perpustakaan dalam benuknya yang sangat sederhana sudahdikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan ke berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca suku lain. Walaupun demikian, kita tidak pernah mengtahui kapan Perpustakaan pertama kali berdiri.

Pada jaman Hindia Belanda juga berkembang sejenis perpustakaan komersial yang dikenal dengan nama Huurbibliotheek atau perpustakaan sewa. Perpustakaan sewa adalah perpustakaan yang meminjamkan buku kepada kepada pemakainya dengan memungut uang sewa. Pada saat itu tejadi persaingan antara Volksbibliotheek dengan Huurbibliotheek. Sungguh demikian dalam prakteknya terdapat perbedaan bahan bacaan yang disediakan. Volksbibliotheek lebih banyak menyediakan bahan bacaan populer ilmiah, maka perpustakaan Huurbibliotheek lebih banyak menyediakan bahan bacaan berupa roman dalam bahasa Belanda, Inggris, Perancis, buku remaja serta bacaan gadis remaja. Disamping penyewaan buku ter-dapat penyewaan naskah, misalnya penulis Muhammad Bakir pada tahun 1897 me- ngelola sebuah perpustakaan sewaan di Pecenongan, Jakarta. Jenis sewa Naskah juga dijumpai di Palembang dan Banjarmasin. Naskah disewakan pada umumnya dengan biaya tertentu dengan disertai permohonan kepada pembacanya supaya menangani naskah dengan baik.

Disamping perpustakaan yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, sebenarnya tercatat juga perpustakaan yang didirikan oleh orang Indonesia. Pihak Keraton Mangkunegoro mendirikan perpustakaan keraton sedangkan keraton Yogyakarta mendirikan Radyo Pustoko. Sebagian besar koleksinya adalah naskah kuno. Koleksi perpustakaan ini tidak dipinjamkan, namun boleh dibaca di tempat.

2. Definisi Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata ’’Pustaka”.6 Kata pustaka artinya

buku,sedangkan Perpustakaan artinya kumpulan buku (bacaan dsb). Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut ”Libray” berasal dari bahasa

6

(13)

21 romawi yaitu” Librarium” yang terdiri dari kata Liber artinya buku sedangkan armarium.artinya Lemari. Jadi dilihat dari kata asalnya, berarti lemari di mana didalamnya terdapat buku buku Definisi perpustakaan secara sederhana dapat disebut: Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat di mana didalamnya terdapat bahan yang disusun menurut sistem tertentu untuk masyarakat membacanya guna meningkatkan mutu kehidupannya.

3. Sistem dan Program Pelayanan Perpustakaan

Ada dua zona di dalam proyek perancangan. Sistem pelayanan

tiap-tiap zona sebagai berikut :

a. Perpustakaan ( koleksi pustaka )

 Menggunakan sistem pelayanan terbuka dan tertutup

Sistem pelayanan terbuka merupakan sistem pelayanan dimana pengunjung bebas untuk memilih, mengambil, dan mengembalikan sendiri koleksi yang dinginkan.

Sistem pelayanan tertutup merupakan sistem pelayanan dimana pengunjung tidak diperbolehkan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan, melainkan mengambil formulir permintaan koleksi yang diinginkan, kemudian diserahkan kepada petugas yang bertugas mengambilkan.

 Pelayanan koleksi meliputi

Pelayanan sirkulasi, yaitu pelayanan di mana koleksi buku dapat dipinjam atau dibawa pulang sesuai dengan aturan yang sudah diberlakukan.

Pelayanan referensi, adalah koleksi rujukan, koleksi ini hanya sebatas dibaca ditempat atau difotocopy dan tidak boleh dipinjam dan dibawa pulang.

b. Perpustakaan (IT- digital )

 Merupakan zona informasi digital dimana memperolehan data informasi melalui media net ( lebih akrab dengan nama warung internet ; warnet ).

(14)

22  Menggunakan sistem pelayanan layaknya sebuah warung internet pada

umumnya;orang datang untuk mendaftar dan menyewa.

2.3. Tinjauan Bentuk Dasar Ruang

Dalam perencanaan dasar ruang atau layout sebuah kafe diperlukan tinjauan tentang aktivitas manusia di dalam ruang yang akan direncanakan sehingga layout dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna ruang.

Pada umumnya perencanaan bentuk dasar ruang ini diawali dengan pertimbangan fungsi dan item-item yang dibutuhkan dalam menunjang

aktivitas.7 Diperlukan penyusunan letak furniture dengan pertimbangan yang

seksama dari pokok-pokok permasalahan zoning, bentuk kegiatan dan ukuran gerak.8

 Tata Letak

Dalam tata letak area makan memiliki beberapa variasi, dengan pertimbangan :

- Sifat kunjungan/rata-rata lama kunjungan - Keadaan tertentu/ special even

- Jenis pelayanan ( self service, counter service ) - Karakter, bentuk ruang dan peletakan jendela

Furniture merupakan salah satu elemen interior yang menunjang dan selalu ada pada saat penataan sebuah interior kafe. Furniture atau perabot untuk keperluan kafe harus di seleksi dengan cermat agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhannya

Adapun jenis furniture yang biasa dipergunakan dalam kafe adalah sebagai berikut :9

a. Fitted counter : menggunakan meja counter sebagai area bekerja

sekaligus melayani. 7 Pile, 1995 8 Sunarko, 1995 9 Lawson, 1994, 82

(15)

23

b. Fixed furniture : furniture dengan system tanam, sudah di desain

sedemikian rupa untuk area tertentu.

c. Loose furniture : furniture yang dapat dipindah-pindah.

d. Stackable furniture : furniture dengan desain yang mudah disusun atau

ditumpuk

2.4. Tinjauan Manusia

Manusia yang dimaksud di sini adalah konsumen, pengunjung atau pelanggan yang datang dan masuk ke dalam kafe perpustakaan. setiap pengunjung atau pelanggan mempunyai perilaku yang berbeda-beda.

Perilaku konsumen ( cunsemer behavior ) sebuah kafe sangat tergantung pada penataan interior kafe yang nyaman, ergonomis. Pengunjung sebuah kafe berasal dari berbagai golongan masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, karyawan.

Konsumen atau pengunjung yang datang ke kafe perpustakaan adalah orang-orang yang dapat menikmati hidangan menu sambil membaca buku dan bacaan lainnya untuk kesenangan, pendidikan, hiburan, relaksasi atau

santai, informasi dan berbagai alasan lainnya.10

2.5. Tinjauan Sirkulasi

Beberapa teori tentang sirkulasi kafe menurut Succesful Resataurant Planning, antara lain sirkulasi antara pengunjung dan karyawan tidak boleh terjadi persilangan. Bersilangan ialah jika sirkulasi antara pelayan dan pengunjung slaing bertemu tanpa adanya sirkulasi alternatif yang lain, sehingga bisa terjadi peristiwa saling menunggu atau bertabrakan antara pengguna. Waiters sebaiknya mempunyai sirkulasi sendiri sehingga ketika melayani suatu tempat dapat sekaligus melayani tempat-tempat lainnya.

Sirkulasi dalam kafe dapat dilalui oleh pengunjung, kereta

makanan, waiters ketika melayani.11

10

White, 1993:2 11

(16)

24 Gambar 1. Sirkulasi Pengguna dan Pelayan

Kebutuhan akan meja dan tempat duduk yang ideal untuk aktivitas makan dan minum diarea makan.

Gambar 2. Ukuran Standart Meja dan Tempat Duduk

2.6. Tinjauan Pencahayaan

Pencahayaan memberikan kesan ruang dan bentuk. Didalam sebuah interior pencahayaan jangan terlalu terang, namun juga jangan terlalu gelap. Penataan pencahayaan yang baik akan memberi kesan ruang yang baik pula. Untuk memperoleh sistem pencahayaan yang baik perlu diperhatikan

(17)

25 mengenai kuantitas cahaya sesuai dengan kebutuhan manusia. Penggunaan sinar matahari sebagai sumber cahaya akan meminimumkan biaya overhead.

Pencahayaan dari bukaan bidang atas, keuntungannya adalah orientasi bebas, tidak terpengaruh oleh rimbunnya pohon atau halangan dari bangunan di sekitarnya, mudah disesuaikan, pantulan cahaya sedikit, cahaya sedikit. Kekurangannya adalah mudah menimbulkan panas, resiko kerusakan akibat air dan kelembaban. Hanya menyebarkan cahaya. Pencahayaan dari jendela adalah mudah melihat keluar (memberi suasana santai) ruangan mudah mendapat udara segar dan suhu ruang dapat disesuaikan dengan suhu sebenarnya. Pencahayaan sebuah interior kafe sebaiknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Pencahayaan terlau terang atau terlalu gelap berakibat mata sakit. b. Pencahayaan seragam menyebabkan atmosfer terasa membosankan. c. Cahaya terlalu tajam menyebabkan makanan tidak keliatan berselera. d. Pencahayaan yang baik menggabungkan direct lighting, indirect lighting

dan down lighting.

e. Untuk tingkat aktivitas yang tinggi seperti dapur, gudang, kasir, pencahayaan harus terang.

f. Standar pemakaian intensitas cahaya tergantung kegiatan dalam ruang.12

Sistem pencahayaan sebaiknya memanfaatkan sinar matahari pagi agar lebih hemat, dengan pemilihan jenis lampu dapat membentuk keindahan atau nilai estetis ruang ada 5 jenis lampu direct, semi direct, indirect, semi indirect, diffuse.

1. Perbedaan penyebaran cahaya akan menampakkan karakteristik yang berbeda.

a. Direct : 90 – 100 % langsung diarahkan ke bidang

kerja atau bidang yang harus diterangi.

b. Semi direct : 60 – 90 % sebagian besar sinar lampu

dipancarkan kebidang kerja dan sebagian kecil sinar lampu dipancarkan ke atas (plafond).

12

(18)

26

c. Indirect : 90 – 100 % sinar lampu dipancarkan

secara tak langsung menuju bidang kerja dengan dipantulkan terlebih dahulu pada dinding dan langit-langit.

d. Semi indirect : 60 – 90 % sebagian besar sinar lampu

dipancarkan ke atas ( langit-langit ) dan sebagian kecil sinar lampu dipancarkan ke bidang kerja.

e. Diffuse : 40 – 60 % sinar lampu yang dipancarkan

menuju bidang kerja sebelumnya terlebih

dahulu melalui kaca baur/diffuse,

sehingga sinar yang dipancarkan merata baik pada bidang kerja maupun pada seluruh ruang.

2. Perbandingan efek warna cahaya : a. Natural light

Pengunjung lebih menyukai warna daylight karena menjadi ruang atau desain menjadi menarik, dan memberikan penerangan natural. b. Lampu pijar ( Incandescent )

Kelebihan : pewarnanya akurat, fleksibel, lebih mudah

dikontrol dan meningkatkan selera beli.

Kekurangan : konsumsi energinya lebih tinggi, tidak tahan

lama, dan sukar perawatannya. c. Tube light ( lampu TL )

1. Cool white : lebih ekonomis, memberi kesan dingin.

2. Cool white deluxe : digunakan bahan-bahan natural, dan

penawaran

2.7. Tinjauan Penghawaan

Untuk membantu mengatasi udara panas yang berlebihan di dalam ruang maka diperlukan suatu sistem penghawaan. Banyak cara yang digunakan untuk mengurangi panas diantaranya adalah pemakaian reflection glass, alat

(19)

27 peneduh atau penangkal cahaya dan yang paling terkenal adalah penggunaan AC (air conditioning). Untuk mengatur kesejukan udara ada 2 sistem yang dikenal yaitu sistem alami (cross ventilation) dan sistem buatan (AC dan kipas angin).13

a. Sistem Alami

Dapat diperoleh dengan melalui ventilasi yang terbentuk dari bukaan jendela. Dalam penentuan tata sirkulasi udara haruslah memperhatikan kecepatan, temperatur dan arah angin sesuai dengan daerah dan iklim. Ruangan yang ideal adalah ruangan yang mempunyai ventilasi alami demi menjaga kesehatan penghuninya serta untuk menghilangkan udara yang tidak baik.

b. Sistem Buatan

Sirkulasi udara buatan diperoleh dari penyejuk udara atau AC,

exhaust dan lain-lain. Sirkulasi udara buatan digunakan untuk memperoleh kondisi udara yang nyaman dan stabil. Sistem penyejuk udara menangani udara dalam beberapa cara karena suhu yang nyaman tidak hanya bergantung dari temperatur udara, tapi juga pada kelembapan yang relatif, temperatur realisasi permukaan sekitar dan aliran udara kemurnian udara dan cara menghilangkan bau merupakan faktor-faktor kenyamanan tambahan yang dapat dikendalikan oleh sistem penyejuk udara. Penghawaan sistem buatan dalam sebuah interior sebaiknya memilki cirri-ciri sebagai berikut :

- Pemakain AC sangat efisien pada sebuah interior yang tidak memungkinkan mendapatkan udara secara bebas(shopping mall), sehingga dengan pemakaian AC dapat menciptakan udara yang berkualitas.

- Untuk pemakaian heating atau cooling, disesuaikan dengan iklim, untuk daerah tropis menggunakan cooling.

- Smoke control diletakkan pada ruangan yang banyak asap rokok untuk mencegah asap rokok menyebar ke ruang lain.

- Exhausfan dan AC digunakan di dapur yang sirkulasi udara di daerah dapur.14

13

J. Pamudji Suptandar,Pengantar Desain Interior,41 14

(20)

28 2.8. Tinjauan Akustik

Akustik adalah pengaturan suara sedemikian rupa sehingga suara yang timbul tidak mengganggu, justru memberi kenikmatan pada pemakai ruang. Untuk menghindari gema atau gaung digunakan tekstur dinding kasar, bentuk dinding bergelombang atau berlipat-lipat, material acoustic tile,

softboard, vinyl, karpet dan lain-lain.15

Menurut J. Pamudji Suptandar dalam bukunya Pengantar Desain Interior untuk mahasiswa, pengurangan kebisingan pada bangunan publik dapat dimanipulasikan dengan memperdengarkan musik-musik yang mengalun lewat sound system tertentu. Penggunaan musik akan memberikan kenyamanan secara psikologi dan emosional, serta dapat mengurangi suasana dan keadaan yang monoton.

2.9. Tinjauan Warna

Warna merupakan aspek yang dapat mempengaruhi penampilan visual suatu ruang. Warna dibagi menjadi 3 bagian, yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Warna primer yaitu merah, kuning dan biru. Warna sekunder terdiri dari kombinasi 2 primer, sedangkan warna tersier terdiri dari hasil kombinasi 2 warna sekunder. Sifat warna umumnya yaitu :

 Biru

Berkarakter tenang, sejuk, pasif dan damai. Biru melambangkan kesucian, harapan dan kedamaian.

 Merah

Warna yang terkuat dan menarik perhatian, bersifat agresif dan lambang primitive. Warna ini diasosiasikan sebagai darah, marah, berani, bahaya, kekuatan dan kebahagian.

 Hijau

Lebih bersifat netral dan pengaruh terhadap emosi hampir mendekati pasif, lebih bersifat istirahat. Hijau mengungkapkan kesegaran, sesuatu yang mentah, muda dan belum dewasa, pertumbuhan kehidupan, kesuburan, dan harapan kelahiran kembali.

 Hitam

15

(21)

29 Melambangkan kegelapan (ketidakhadiran cahaya), misteri, warna mati yang merupakan kebalikan putih. Namun hitam bersifat tegas, kukuh, formal, dan berkesan berstruktur kuat.

Menurut John Omsbe Simonds, warna membantu segi visualisasi dan kesan psikologi untuk penampilan karakteristik ruang, sehingga menimbulkan respon emosi yang dinginkan antara lain istirahat (warna lembut, putih, abu-abu, biru, hijau), gerakan (warna berpindah, seperti dari krem, kuning ke orange), keriangan (warna terang dan hangat), kesenangan (warna terang dan hangat).

2.10. Tinjauan Tata Air

Penggunaan air bersih dalam kafe terbagi untuk distribusi air minum, masak, mencuci, membersihkan alat-alat tertentu (menggunakan air panas), toilet dan pendistribusian air untuk sprinkler maupun AC.

Adapun pembagian distribusi air melalui sistem plumbing terbagi sebagai berikut :

- Air bersih, dapat didapati melalui PAM atau deepwell untuk cadangan yang dapat ditampung di reservoir kemudian didistribusikan keseluruh bangunan. - Air kotor, berasal dari air hujan, dapur, cuci dan toilet, kemudian dialirkan

dan diproses ke dalam water treatment untuk didaur ulang atau dibuang ke saluran kota.

2.11. Tinjauan Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah – sampah terbagi menjadi dua : - Sistem kolektor atau pengumpulan, sampah dikumpulkan sementara dalam

bak penampungan, kemudian diangkut ketempat pembuangan terakhir. - Sistem final disposal, sampah dibakar pada incinerator ( pembakaran

(22)

30 2.11. Tinjauan Terhadap Style dan Tema

1. Style

a. Definisi Gaya

Gaya secara umum adalah ragam cara atau rupa, bentuk dan sebagainya yang khusus mengenai tulisan, karangan, pemakaian bahasa,

bangunan rumah dan sebagainya. 16

b. Pengertian Modern

Kata modern berasal dari kata latin ‘Modo’ yang berarti sejak tahun 1127. Seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modermum”yang

berarti sebuah karya yang baru. 17

Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Modernisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan

aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan.18

c. Sejarah Perkembangan Gaya Modern

Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906),

16

Cypress, Kamus Besar Indonesia, 1972, 388 17

Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999, 49 18

(23)

31 Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

Kata Modern pertama kali diperkenalkanpada masa Revolusi Industri diEropa,terutama di jerman.Pandangan ini karena pemberontakan terhadap unsur Klasik & eklektik pada abad 19. Ditandai dengan gerakan Bauhauss di stuttgartyang memelopori kepercayaan terhadap penggunaan fungsi & material secara tepat & efisien.Sejak saat itu pandangan modern bukan hanya sekedar gaya, melainkan bagian dari gaya hidup.

Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur,

penampilan natural bahan bangunan. 19(Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan

Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997).

d. Periode Perkembangan Gaya Modern 1) Periode I (1917-1929)

Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu;

19

Adityawan Arief, Tinjuan Desain, 1999

(24)

32 yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang sebenarnya. Tokoh2 yang menonjol pada periode I, yaitu :

a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat)

Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, iklim, topografi, dan bahan bangunan. Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami.

b)Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat)

Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur).

c)Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat)

Interior modern harus :

– Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris – Fungsional

– Harmonis dgn exterior ( melalui dinding kaca),hingga mendramatisir interior yang rasional dengan exterior yang organik

– Netral penggunaannya

– Eksterior tidak mencerminkan fungsi

– Rangka bangunan kaku dengan dinding pengisi dibuat indah – Bahan-bahan buatan pabrik

– Mencerminkan keindahan mesin , memperhatikan detail.

d) Le Corbusier (Perancis)

Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia. Selain itu.

2) Periode II (1930-1939)

Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah

(25)

33 mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa menyembunyikan kekurangannya.

Hasil karya arsitektur periode II pada dasarnya merupakan perpaduan keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta seni dengan paham kedaerahan. Tokoh yang menonjol pada periode II ini seperti Alvar Aalto (Finlandia) dia merupakan seorang arsitek yang sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan menghargai tradisi. Tokoh kedua adalah Arne Jacobsen (Denmark) ciri khasnya adalah bentuk-bentuk tradisional yang digabung menjadi bentuk modern. Ketiga adalah Oscar Niemeyer (Brazilia) ciri khasnya menggunakan banyak detail arsitektur asli Brazilia, memperhatikan keadaan alam dan lingkungan.

3) Periode III (1949-1958)

Pada periode ini telah terjadi perang dunia kedua (1941-1945) yang telah banyak menimbulkan kerusakan. Prinsip perencanaan didasarkan pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin; menginginkan kesatuan antara manusia dengan lingkungan. Pada masa ini timbul aliran Ekletisisme. Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya, didorong juga oleh perkembangan teknologi waktu itu. Selain itu perancangan arsitektur landscape mulai dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme.

Ciri khas pada bangunan masa ini:

a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah Brutalisme d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang

menjadi lebih luas.20

20

Eppi P, dkk, Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982

(26)

34 e. Ciri-ciri Desain gaya yag dipilih

 Formalisme, menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal, berorientasi pada bisnis.

 Pragmatisme, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan,warna dan fungsi.

 Fungsionalisme, menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi ( form follow function).

 Universitalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran-ukuran yang ada di masyarakat modern barat ( International Style).

 Form Follow Function, setiap bentuk harus ada fungsinya ( fungsional dan rasional ).

 Simplicity  Less is more

 Membuang ornamen

 Membuang gaya dan teknik tradisional

 Penekanan pada konsep keseragaman (uniformity)

f. Ciri-ciri Desain Mebel

 Bentuk mebel harus mengikuti fungsi atau setiap bentuk harus ada fungsinya ( Form Follow Function )

 Menghilangkan elemen dekoratif yang tidak berfungsi

 Praktis : knock down, mobile stocking, folding, dan mudah dikemas  Mudah dibuat secara missal

 Ekonomis

 Bahan lebih variatif

 Bentuk sesederhana mungkin  Berorientasi pada pasar  Universal

g. Aplikasi Warna pada Desain Gaya Modern

Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warna-warana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat,

(27)

35 Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural.

2. Gaya dan Tema a. Gaya Minimalis

 Latar Belakang Gaya Minimalis

Minimalis ini sebenarnya telah dirintis sejak akhir abad ke-19,

antara lain terlihat pada gerakan estetik De Stijl di Belanda dan sekolah Bauhaus, Jerman, pada tahun 1920-an. Desain minimalis yang kemudian bergerak ke berbagai cabang desain ini adalah kelanjutan dari gerakan seni minimal (minimal arts). Gelombang minimalis secara mengherankan datang dari negara Eropa dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh arsitek Austria, Adolf Loss adalah orang yang melakukan percobaan desain pertamanya untuk menghilangkan ornamen. Kemudian pada tahun 1960 sampai 1970-an gaya minimalis ini semakin berkembang, terutama di negara Amerika.

Penyebarannya kemudian berkembang ke hampir seluruh negara

di dunia dan ke seluruh bidang seni, seperti arsitektur, interior, furniture, sampai produk-produk dan aksesoris lainnya. Minimalis berhubungan dengan jumlah sedikit, yang dalam estetika modern berarti cukup. Istilah minimalis dipakai untuk menggambarkan gerakan modern yang ditandai dengan penolakan terhadap ornamen dalam desain sehingga memunculkan bentuk dan struktur yang sepenuhnya elemental.

Beberapa tokoh seniman lain yang beraliran minimalisme ini

adalah Carl Andre, Ronald Bladen, Dan Flavin, Donald Jurdd, Soi Lewitt, Khisiso Sugo dan Katsuo Yoshida ( Jepang ).

 Pengertian Minimalis

Minimalis adalah aliran modern yg sangat fungsional dan tidak memberi ruang buat bentuk ornamentasi atau hiasa (minimal). selanjutnya bentuk simpel dan bersih dan penataan denahnya minimalis, semuanya sederhana.

(28)

36 Konsep minimalis sebenarnya sebuah konsep yang berdiri sendiri sebagai respon kejenuhan dari sebuah gaya arsitektur-arsitektur terdahulu. Hal ini bisa dilihat kemunculannya pada tahun 1980 yang condong berdasar pada gaya arsitektur art deco. Tetapi pada saat ini minimalis lahir kembali dari biground gaya modern bahwa pada dasarnya istilah minimalis merupakan modifikasi desain bergaya modern. Sehingga para asritek sering menamakan turunan dari arsitektur modern. Ada juga yang mengartikan bahwa arsitektur minimalis merupakan arsitektur modern tetapi arsitektur modern belum tentu arsitektur minimalis maka dari pernyataan itu mendapatkan istilah gaya arsitektur lain yang memiliki unsur modern seperti : klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali modern, dan sebagainya yang tidak masuk dalam klasifikasi arsitektur minimalis tapi memiliki pendekatan modern.

Pada gaya minimalis ini permainan unsur garis tegas, tegak lurus dan bidang, serta pewarnaan yang

cenderung lebih berani. Adapun

bangunan modern minimalis dapat simpulkan bangunan yang bersifat

singular, seragam dan tunggal, esensial, fungsi ruang sebagai titik awal desain (functionalism) atau form follow function, clarity (kejelasan) dan minimum sebagai tujuan dan nilai estetika (simplicity), menggunakan unsur garis, tegak lurus dan bidang. Penghindaran dari elemen arsitektur ornament dan lain-lain.

Gaya minimalis lebih bersifat efisien ruang. Bentuk-bentuk geometris yang memiliki sudut kuat, serta penggunaan bahan stainless steel, kayu, ataupun cermin tetap dimanfaatkan untuk member kesan ruang yang lebih lapang. Desain modern minimalis ini lebih keliatan bersih, praktis dan

simple. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesai bangunan

minimalis atau modern minimalis:

Pertama. Rencanakan tata ruang yang efektif dan fleksibel,fungsional dengan system sirkulasi yang sederhana (pencapaian yang cepat dan

(29)

37 memperhatikan kondisi site dan keadaan penggunan sebagai pertimbangan pokok.

Kedua. Gunakan unsur garis tegas, tegak lurus, permainan bidang dan warna serta pemanfaatan bahan yang tepat.

Ketiga. Dikarnakan dalam perncanaan konsep modern minimalis kita mengolah elemen dasar dan bentuk simple maka perhatikan pengolahannya dengan baik melalui pertimbangan proporsi, komposisi, warna, bahan msderndan elemen arsitektural lainnya sehingga kita tidak salah dalam perencanaan yang bisa menimbulkan kesan monoton dan membosankan. Keempat. Masukkan konsep tropis pada atap karna memang kita terletak didaerah tropis dengan tetap mempertahankan kesan moder minimalis murni dengan atap datar dengan cara menyembunyikannya serta memilih bahan penutup atap yang cocok untuk keamanan dan kenyamanan pengguna serta menghasilkan sudut lebih datar dari atap tropis pada umumnya. Ini sebagai usaha untuk meminimalkan atap dak yang rentang dengan bocor dan lainnya.

Kelima. Gunakan elemen arsitektural yang tahan cuaca tropis (panas-hujan). Seperti baja, aluminium dll karna pada dasarnya konsep minimalais atau moder minimalis kurang ada perlindungan yang baik untuk elemen-elemen arsitektur seperti kusen, jendela dan pintu. Jika terpaksa menggunakan kayu dan semisalnya maka gunakan finising yang terbaik dan finishing lainnya yang tahan dengan kondisi cuaca tropis.

Keenam. Perencanaan yang tepat dalam kontek yang berkaitan dengan budget. Karna dasar konsep modern minimalis adalah mereduksi dari gaya arsitektur lain yang akan ada pengurangan dalam proses perancangan dari gaya arsitektur lainnya sehingga secara tidak langsung juga mengurang biyaya kontruksi. Tetapi dari sisi lain bisa menjadi mahal karna tuntutan kualitas baik yang memaksa mencari alternative-alternatif untuk pencapaian desain.

Ketuju. Hindari ornamentasi (untuk desai modern minimals murni) Kedelapan. Memperhatikan desai interior baik pemilihan furniture atau pernik lainnya yang tetap mengacu konsep modern minimalis, fungsional, fleksible dan simple yang ada dipasaran.

(30)

38 Kesembilan. Memperkuat dengan desai landscape. Dalam hal ini kita bisa lebih mendalami konsep-konsep landscape seperti taman yang bergaya minimalis dan lain sebagainya. Jika memang kita masih memilih taman tropis maka pilihlah tanaman yang memiliki pola pola yang memperkuat konsep minimalis yang baik yang berpola tegas ataupun yang memiliki pola pola unik lainnya.

Filosofi minimalis

Filosofi minimalis mewakili gaya hidup praktis, dinamis, ringkas, efektif dan efesien, yang diterapkan dalam semua aspek kehidupan, termasuk arsitektur bangunan, interior dan eksterior taman. Kolaborasi bangunan dan taman minimalis menjadi media komunikasi antara arsitektur dan lanskap, dalam bentuk kekontrasan, keras-lunak, kaku-lembut, mati-hidup, geometris-dinamis, antara budaya ( buatan manusia ) dan alam. Minimalis mampu menghilangkan kejenuhan memakai banyak ornamen dekoratif dan pernak-pernik aksesori. Karakter dan kualitas ruang2 yang tercipta ditentukan oleh keberadaan ruang itu sendiri, bukan oleh perabot dan pernak-pernik aksesori di dalamnya. Ruang menjadi terasa lapang, sirkulasi udara optimal, segar dan sehat, pencahayaan alami melimpah, karena banyaknya ruang yang terbuka sehingga cahaya matahari dan udara dari luar leluasa masuk ke dalam ruangan.

 Penerapan Warna Pada Gaya Minimalis

Warna punya peranan penting dalam kehidupan manusia. Adanya asosiasi yang kuat dengan emosi, warna pada kafe bisa membangkitkan energi dan menimbulkan mood atau perasaan tertentu, bahkan mampu mengungkapkan kepribadian seorang manusia. Warna memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan emosi, serta dapat menciptakan keselarasan pada ruang dalam kafe. Dengan pemilihan warna yang tepat, ruang dengan suasana damai untuk bersantai atau ruang yang penuh semangat untuk bersosialisasi akan dapat terwujud.

Warna merupakan sesuatu yang paling mudah ditangkap oleh mata. Warna dimanfatkan manusia untuk meniru realitas alam,

(31)

39 menginterpretasikan, membuat imajinasi, melakukan kegiatan kreatif, dan sebagai simbol untuk memudahkan komunikasi. Kesan kita akan suatu warna muncul karena manusia memiliki pengalaman tentang suatu suasana/ kondisi yang diiringi dengan adanya warna tertentu. Misalnya warna jingga memberikan kesan panas karena konotasinya adalah warna matahari dan api. Biru, abu-abu memberi kesan sejuk dan tenang karena konotasinya adalah laut, langit. Hijau memberi kesan segar karena mengingatkan akan padang rumput, tanaman. Warna berperan secara psikologis, membiarkan kita berkelana melalui rasa dan memori.

Dari warna-warna yang ada, yang menjadi awal warna lain adalah warna primer yaitu warna merah, biru, dan kuning. Warna merah memiliki gelombang yang paling panjang sehingga ditangkap lebih mudah dari pada bentuk benda maupun suara. Dua warna primer yang dicampur akan menjadi warna sekunder . Jika pada campurannya perbandingan kuantitas masing-masing warna diubah sedit demi sedikit akan terbentuk beberapa warna sekunder yang bergradasi dari mendekati warna pertama sampai mendekati warna ke dua.Warna murni jika dicampur warna putih akan menjadi warna pastel, jika dicampur dengan abu-abu akan menjadi warna suram. Warna memiliki karakter yang berbeda-beda. Secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu warna hangat, sejuk, terang-ringan, dan gelap-berat. Warna-warna hangat yaitu merah, jingga, dan kuning. Merah memberi kesan hangat, menimbulkan semangat, mendorong rasa ingin tahu, Warna jingga mengesankan semangat, gejolak,

menggiatkan aktivitas. Warna kuning memberi kesan hangat,

temperamental, menarik perhatian. Warna-warna sejuk adalah biru, hijau, dan ungu. Biru mengesankan damai tenang, sejuk. Hijau memberi kesan sejuk, menenteramkan Ungu memiliki kesan misterius, agung, eksklusif. Selain itu masih banyak warna lain yeng merupakan turunan warna-warna tersebut antara lain coklat yang memberi kesan menenteramkan. Putih mengesankan bersih, tenang, anggun, membantu konsentrasi. Hitam mengesankan misterius, berat. Abu-abu memiliki kesan tenang, menurunkan emosi, menetralkan suasana.

Gaya minimalis yang banyak ditemui saat ini adalah gaya yang sudah mendapat sentuhan lain untuk disesuaikan dengan karakteristik

(32)

40 masyarakat maupun iklim tropis. Yaitu sentuhan warna-warna alam yang hangat membaur di antara warna hitam, putih, dan abu-abu yang mendominasi suasana modrn dan minimalis. Furnitur dengan desain minimalis yaitu berbalutkan warna cokelat tua. Meski bentuknya minimlais, tetapi tetap mendapatkan suasana yang hangat.

b. Tema

 Modern Natural

Pada dasarnya perkembangan konsep modern ini sendiri berawal dari adanya perubahan paradigm mengenai tuntutan akan kebutuhan manusia, yang berusaha untuk meningkatkan gaya hidup. Hal seperti ini tampak pada awal tahum 1980 seperti adanya bangunan yang berarsitekturkan seperti Art Deco, dimana gaya ini sangatlah lebih simple ketimbang gaya-gaya sebelumnya. Dan pada masa-,masa sekarang ini gaya modern natural lebih di aplikaiskan oleh kebanyakan orang di perkotaan, yang menginginkan sesuatu yang alamiah di tengah-tengah suasana serba hi-tech tetapi masih bisa dapat mengikuti zaman yang ada. Sebagai contohnya adalah pengaplikasian material batu, warna yang condong natural, bentuk yang lebih simple dengan garis atau square.

Desain Natural adalah alami, atau dapat di artikan apa adanya, yiatu suatu bentuk pengaplikasian yang dapat dirasakan sebagai suasana alamiah. Modern Natural adalah suatu desain yang mengikuti tren yang sedang berkembang, tetapi pada hakekatnya masih menggunakan material-material alami sebagai sentuhan gaya yang diaplikasikannya. Nuansa warna natural sebagai berikut :

Warna hijau memberikan kesan tenang. Seperti ruang makan pada gambar disamping. Ruang makan terlihat elegan, ditambah dengan menggunakan material kayu yang memberikan nuansa alami. Secara

keseluruhan ruang makan ini bernuansa alami sekaligus elegan dengan aksesoris lampu gantung.

(33)

41  Suasana Homy

Suasana homy yaitu suasana serasa berada dirumah. Suasana yang

terkesan santai, akrab, informal tapi tetap tenang. Dimana suasana yang dapat menghilangkan rasa lelah dan

melepas kepenatan setelah beraktifitas. Nuansa homy yang berkaitan dengan nuansa pada rumah tinggal yang nyaman dan akrab, maka warna-warna hangat menjadi pilihan yang dapat diterapkan. Diantaranya seperti warna cokelat, merah,

jingga, dan kuning termasuk dalam kategori warna ini. Secara psikologis, warna-warna hangat dipercaya memberikan efek perasaan gembira, agresif, aktif, dan dominan. Warna-warna hangat tertentu juga baik untuk diterapkan pada area makan karena dapat membangkitkan selera makan.

Nuansa warna cokelat adalah warna yang dekat hubungannya dengan alam terkesan suasana yang nyaman dan familiar. Warna cokelat kopi memberikan atmosfer yang hangat, mengundang dan intim. Sehingga membuat orang yang berada di dalamnya

merasa nyaman.21

Merah adalah warna hangat di dalam lingkaran warna. Secara umum, warna-warna ini akan memberikan efek meningkatkan produksi adrenalin, tekanan darah, kecepatan bernafas, dan suhu tubuh, dengan kata lain, merasa lebih hangat.

Kuning menggambarkan energi yang baik dan semangat seperti halnya

matahari. Bisa juga melambangkan

21

(34)

42 kemakmuran dan kemewahan seperti halnya

emas yang berwarna kuning.

Warna oranye dapat memberi kesan ceria, hangat, bahagia, penuh energi dan

membangkitkan semangat. Anda dapat

(35)

Referensi

Dokumen terkait

Remaja asrama yang masuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi diindikasikan telah memiliki pengalihan perasaan yang tepat sesuai dengan tempat dan waktu yang tepat pula..

Model konsep kewirausahaan strategis yang telah dikembangkan oleh Ireland dkk menyarankan bahwa perusahaan yang secara linier dan berurutan: menggunakan cara berpikir

Kesalahan yang ditemukan pada kalimat di atas yaitu adanya kesalahan penggunaan bentuk lampau ( past form ) dari kata kerja tidak beraturan ( irr฀gular v฀rb ).... Kalimat

Hewan uji diberikan ekstrak etanol kulit kacang tanah dosis 200 mg/kgBB dengan volume pemberian 2,5 mL/200 gBB diberikan peroral pada 1 jam; 0,5 jam dan sesaat

Dalam menganalisis laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan dan menganalisa dua atau lebih periode dari laporan keuangan tersebut, hal ini

Pada tugas akhir ini penulis akan melakukan pemetaan 3 dimensi pada kawasan monument tsunami sigli dengan menggunakan perangkat lunak (software) Google sketchup

2.2 Tahap Perencanaan, tahap kedua ini meliputi kegiatan; (a) menyiapkan pustaka berkaitan dengan materi matriks untuk SMK, (b) menyusun kerangka modul sesuai pedoman

Canon, dengan pengalaman berpuluh tahun di industri pencetakan, menghadirkan jajaran printer laser warna berkualitas dengan teknologi CAPT ( Canon Advanced Printing